bab ii perhatian orang tua dan prestasi...

31
6 BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR A. Perhatian Orang Tua 1. Pengertian Perhatian Orang Tua. Perhatian merupakan reaksi umum dari organisme dan kesadaran, yang menyebabkan bertambahnya aktivitas, daya konsentrasi dan pembatasan kesadaran terhadap satu obyek. 1 Menurut Prof. Drs. Dakir, “perhatian adalah keaktifan peningkatan kesadaran seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada suatu barang, baik yang ada di dalam maupun yang ada diluar kita”. 2 Menurut Prof. Drs. Soegarda Poerbakawatja, perhatian adalah merupakan respon umum terhadap sesuatu yang merasakan dikarenakan adanya bahan-bahan apersepsi pada kita, akibatnya maka kita menyempitkan kesadaran kita dan memusatkannya kepada hal-hal yang telah merangsang kita. 3 Drs. Bimo Walgito berpendapat, perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang ditunjukkan kepada sesuatu atau sekumpulan obyek. 4 Dari pengertian-pengertian diatas dapat ditarik suatu pengertian bahwa perhatian adalah pemusatan atau konsentrasi jiwa yang diarahkan kepada sesuatu obyek tertentu yang memberikan rangsangan kepada individu baik obyek itu berada pada diri individu maupun diluar diri individu tersebut, sehingga individu itu hanya mempedulikan obyek yang merangsang itu.sedangkan perhatian orang tua adalah pemberian bantuan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya baik berupa pengarahan, pengawasan, pencukupan kebutuhan, maupun nasehat sehingga dengan 1 Dr. Kartini Kartono, Psikologi Umum, Mandar Maju, Bandung, 1996, hlm. 111. 2 Prof. Drs. Dakir, Dasar-dasar Psikologi, Pustaka Pelajar, ogyakarta, 1993, hlm. 114. 3 Prof. Dr. R. Soegarda Purbakawatja, HA. Harahap, Ensiklopedi Pendidikan, Gunung Agung, Jakarta, 1982, hlm. 276. 4 Drs. Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Andi Offset, Yogyakarta, 1990, hlm. 56.

Upload: lethuy

Post on 16-Feb-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

6

BAB II

PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR

A. Perhatian Orang Tua

1. Pengertian Perhatian Orang Tua.

Perhatian merupakan reaksi umum dari organisme dan kesadaran,

yang menyebabkan bertambahnya aktivitas, daya konsentrasi dan

pembatasan kesadaran terhadap satu obyek.1

Menurut Prof. Drs. Dakir, “perhatian adalah keaktifan

peningkatan kesadaran seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam

pemusatannya kepada suatu barang, baik yang ada di dalam maupun yang

ada diluar kita”.2

Menurut Prof. Drs. Soegarda Poerbakawatja, perhatian adalah

merupakan respon umum terhadap sesuatu yang merasakan dikarenakan

adanya bahan-bahan apersepsi pada kita, akibatnya maka kita

menyempitkan kesadaran kita dan memusatkannya kepada hal-hal yang

telah merangsang kita.3 Drs. Bimo Walgito berpendapat, perhatian

merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang

ditunjukkan kepada sesuatu atau sekumpulan obyek.4

Dari pengertian-pengertian diatas dapat ditarik suatu pengertian

bahwa perhatian adalah pemusatan atau konsentrasi jiwa yang diarahkan

kepada sesuatu obyek tertentu yang memberikan rangsangan kepada

individu baik obyek itu berada pada diri individu maupun diluar diri

individu tersebut, sehingga individu itu hanya mempedulikan obyek yang

merangsang itu.sedangkan perhatian orang tua adalah pemberian bantuan

yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya baik berupa pengarahan,

pengawasan, pencukupan kebutuhan, maupun nasehat sehingga dengan

1 Dr. Kartini Kartono, Psikologi Umum, Mandar Maju, Bandung, 1996, hlm. 111. 2 Prof. Drs. Dakir, Dasar-dasar Psikologi, Pustaka Pelajar, ogyakarta, 1993, hlm. 114. 3 Prof. Dr. R. Soegarda Purbakawatja, HA. Harahap, Ensiklopedi Pendidikan, Gunung

Agung, Jakarta, 1982, hlm. 276. 4 Drs. Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Andi Offset, Yogyakarta, 1990, hlm.

56.

Page 2: BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

7

adanya perhatian orangtua tersebut segala tingkah laku anak dapat

terkontrol dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Yang harus

difokuskan lagi adalah tentang perhatian orang tua dalam rutinitas yang

dilakukan anak sehari-hari dalam kapasitasnya anak sebagai penuntut

ilmu, yang akan diproyeksikan kelak sebagai pemimpin masa depan.

Dengan adanya perhatian orang tua yang sungguh-sungguh pada

anak, terlebih utama tentang aktifitas belajarnya dalam rangka pencapaian

prestasi, secara tidak langsung telah mendidik anak untuk menjadi orang

yang bertanggung jawab terhadap tugas yang diembannya, bahkan lebih

dari itu adanya hubungan anak dan orang tuanya yang harmonis

mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

yang merasakan hubungan hangat dengan orang tuanya merasa bahwa ia

disayangi dan dilindungi serta mendapat perlakuan yang menyenangkan,

pada umumnya akan mudah menerima dan mengikuti kebisaaan yang

diteladankan oleh orang tuanya.

2. Ciri-ciri Perhatian Orang Tua.

Ayah adalah kepala keluarga yang memimpin keluarga,

sedangkan ibu bertugas membantu ayah mengatur rumah tangga.5 Sebagai

kepala keluarga sudah barang tentu mempunyai peranan yang sangat

penting dalam rangka mengembangkan dan membentuk kepribadian anak

karena orang tua adalah pendidik yang pertama dan utama.6

Dalam keluarga anak menerima pengalaman pertama dalam

menghadapi sesamanya atau bergaul antar manusia dan dalam menghadapi

dunia pada umumnya dan meliu sekitarnya. Suatu pengalaman yang

merupakan dasar pendidikan dan kehidupan yang tidak mungkin dapat

diganti oleh lembaga pendidikan lainnya (selain lembaga pendidikan

keluarga).7

5 Nj. Aisjah Dahlan, Membina Rumah Tangga Bahagia dan Peranan Agama Dalam

Rumah Tangga, Jamunu, Jakarta, 1969, hlm. 19. 6 Drs. Ali Saifullah, HA, Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan, Usaha Nasional,

Surabaya, 1981, hlm. 108. 7 Ibid., hlm. 109.

Page 3: BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

8

Orang tualah yang berkewajiban mengasuh dan mendidik anak,

memberikan pakaian, makan, menjaga keselamatan dan kesehatan lahir

batin, jasmani dan rohani, mendidiknya agar menjadi manusia yang

berguna dan berbahagia didunia dan akhirat. Memberinya pelajaran dan

ilmu-ilmu yang bermanfaat, ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum agar ia

menjadi manusia yang sempurna berilmu dan beragama, beramal ibadah

dan dapat pula berdiri sendiri mengarungi hidup dengan penuh keyakinan.8

Begitu penting dan strategis keberadaan orang tua ditengah-

tengah keluarga baik berupa keberadaannya secara materi yang mencukupi

kebutuhan fisik, maupun keberadaannya secara rohani di dalam hati dan

kepribadian anaknya.

Sebagai mana telah kita ketahui bersama mengenai macam-

macam fungsi atau peranan orang tua di dalam keluarga , kita ketahui juga

cirri-ciri perhatian diantaranya :

a. Orang Tua Dapat Menjadi Pelindung dan Pemelihara.

Orang tua mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap

keselamatan keluarganya. Salah satu tanggung jawab tersebut adalah

sebagai pelindung terhadap keselamatan keluarganya termasuk kepada

anaknya, sebagaimana firman Allah SWT.

االيه....... يااّيهااّلذين امنوا قوا انفسكم واهليكم نارا

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman jagalah diri dan keluargamu dari siksa api neraka ……” (Qs. At-Tahrim : 6) 9

Syekh Muhammad Nawawi menjelaskan ayat tersebut diatas

dalam kitab Tafsir Nawawi :

8 Ny. Aisyah Dahlan, op.cit, hlm. 92. 9 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya,Toha Putra, Semarang, 1995,

hlm. 951.

Page 4: BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

9

ارا ( يكم ن وا انفسكم واهل وا ق ه ....... يااّيهااّلذين امن اي ) االي

أمروهم ان ت وهم ب علموا انفسكم ونسأآم واوالدآم الخير وادب

10. بالخير وتنهوهم عن الشر تقوهم بذلك ناراDalam ayat tersebut dapat dipahami bahwa orang tua wajib

menjaga keselamatan keluarganya yang telah dibentuk melalui

perkawinan mereka dan menjaga anak dari siksaan api neraka. Cara

untuk memelihara anak supaya selamat adalah dengan latihan-latihan

yang baik, yang semuanya ditunjukkan untuk memperoleh budi pekerti

yang bagus dan ahlak yang luhur.11

Sebagai pelindung dan pemelihara, orang tua harus mampu

membuktikannya, untuk membuktikan fungsinya tersebut adalah

dengan memberikan perawatan yang berupa perawatan fisik maupun

perawatan mental. Untuk lebih jelasnya akan penulis uraikan mengenai

perawatan fisik.

1. Perawatan fisik.

Perawatan fisik adalah :

a. Memberikan makan dan minum

Salah satu dari wujud perawatan fisik anak adalah

memberikan makan dan minum kepada mereka. Orang tua

wajib memberi nafkah kepada anak-anak ketika masih kecil

atau belum bisa mencari nafkah sendiri. Hendaknya makanan

dan minuman yang diberikan tidak mendatangkan madlorat

atau pengaruh buruk bagi pertumbuhan dan ketahanan fisik

maupun mental anak. Itu sama artinya orang tua harus

memperhatikan makanan dan minuman, baik dalam wujud

maupun dalam memperolehnya harus dengan jalan yang sah

sesuai dengan ketentuan syari’at islam.

10 Syekh Muhammad Nawawi, Tafsir Nawawi, Darul Ihya Al-Kutub Al-Arabiyah, Indonesia, hlm. 387.

11 Drs. Zaenuddin, Dkk, Seluk-beluk Pendidikan dari Al-Ghazali, Bumi Aksara, Jakarta, 1991, hlm. 89.

Page 5: BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

10

Melatih anak agar tidak boros dalam makan dan

minum. Islam memberikan tuntunan tersebut dalam Al-Qur’an:

يابني ادم خذوازينتكم عندآّل مسجد وآلوا واشربوا

)31: االعراف . (والتسرفوا اّنه اليحّب المسرفين

Artinya : “Hai anak Adam pakailah pakaianmu ketika hendak kemasjid, makan dan minumlah kamu sekalian dan janganlah berlebih-lebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan”. (Qs. Al-A’raf : 31)12

Dalam memberi makan kepada anak, ibu-lah yang

paling penting dalam hal ini, karena bisaanya ibu didalam

rumah tangga yang melakukan aktifitas memasak, memilih

menu untuk gizi keluarga, dan memilihkan semua makanan

yang akan diberikan kepada anak terutama ketika anak masih

kecil, seorang ibu yang bijak tentunya tidak asal-asalan

mengolah masakan yang akan dihidangkan untuk keluarga

tercinta, tentunya dia akan memilih yang terbaik untuk

keluarganya.

Menurut Drs. H. Busyairi Madjidi, sebaiknya anak

dididik hidup sederhana, mengenai pakaiannya ataupun tempat

tidurnya. Menurut Al-Ghazali sebaiknya anak dididik

sederhana dalam makanannya seperti membisaakan makan roti

kering tanpa diselai pada waktu tertentu. Membujuk anak-anak

tidak mementingkan makanan dan agar merasa puas dengan

makanan yang sederhana.13

12 Depag RI, op.cit. hlm. 225. 13 Drs. H. Busyairi Madjidi, Konsep ependidikan Para Filosofi Muslim, Alamin Press,

Yoyakarta, 1997, hlm. 94.

Page 6: BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

11

b. Memberikan perlindungan

Perlindungan yang diberikan oleh orang tua kepada anak antara

lain :

1) Perlindungan pakaian

Fungsi pakaian bagi anak adalah sebagai

perlindungan tubuhnya yang masih belum teradaptasi

dengan lingkungan. Hendaknya pakaian yang diberikan

kepada anak adalah pakaian yang tidak mengganggu

aktifitasnya ruangan dan halus bahannya serta warna yang

ringan.14

Juga pakaian yang diberikan kepada anak-anak

hendaknya mencerminkan ahlak atau tidak asal berdasarkan

mode, dari pemberian pakaian kepada anak-anak orang tua

bisa memberikan pelajaran akhlak sopan santun berpakaian

yang tidak hanya melindungi fisik atau badannya dari

kemungkinan penyakit yang timbul namun juga melindungi

kehormatan sang anak, hendaknya anak dianjurkan

berpakaian putih, tidak berwarna dan kembang-kembang.15

2) Perlindungan kesehatan

Perlindungan kesehatan maksudnya adalah

menjaga anak agar tetap sehat fisiknya dan tidak terjangkit

penyakit yang menjadikannya sakit, maka untuk

melindungi anak agar tetap sehat adalah menjaga anak

supaya tetap bersih tempatnya, pakaiannya, makanannya,

maupun alat-alat yang dipergunakannya.16

Perlindungan kesehatan bisa berupa pelatihan-

pelatihan fisik anak agar kondisinya terbisaa fit anak perlu

dibisaakan berolah raga walaupun dalam taraf sederhana,

14 Drs. AY Suparno, Cinta dan Keserasian dalam rumah Tangga Muslim, Wicaksana,

Semarang, 1982, hlm. 81. 15 Ibid, hlm. 83. 16 Drs. H. Busyairi Madjidi, op.cit., hlm. 94.

Page 7: BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

12

seperti mengajak mereka bekerja bakti dirumah maupun

jalan-jalan dikebun. Sehingga dari pembisaaan-pembisaaan

tersebut akan diperoleh suatu pelajaran berharga oleh anak

disela-sela aktifitasnya yang mungkin sangat ditentukan

pada rutinitas yang melatih otaknya saja.

Jadi yang harus diperhatikan dalam merawat fisik

anak, orang tua hendaknya dapat membantu dalam

mempertahankan atau menciptakan kesehatan jasmaniah

dengan makanan yang bergizi baik. Tidur dan istirahat yang

proporsional dan bermain yang wajar.17

Anak juga harus diberi pengetahuan, konsep-

konsep kesehatan yang baik dengan umurnya dan

menolong membentuk kebisaaan dan sikap kesehatan yang

baik melalui turut menjalankan dan menjadi tauladan yang

baik baginya, juga harus diberi contoh yang baik dalm

kebersihan, cara-cara duduk, makan minum, dan

membimbing dia kearah tumbuhnya kesehatan jasmani

yang normal.18 Diantara cara-cara yang dapat menolong

untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan jasmani dan

kesehatan anak-anak yaitu : memberi peluang yang cukup

untuk menikmati susu ibu, sebab pada susu ibu terkandung

makanan jasmani psikologikal dan spiritual.19

3) Perlindungan rumah

Tujuan dari perlindungan ini adalah untuk

menghindarkan anak dari segala gangguan dan ancaman

yang mungkin datang dari lingkungan sekitar, diantaranya

dari ancaman binatang yang mencelakakan, melindungi dari

panas dan hujan dan kehormatan dari tindak kejahatan,

17 Dr. Zakiah Daradjat, Pembinaan Remaja, Bulan Bintang, Jakarta, 1983, hlm. 18. 18 Prof. Dr. Hasan Langulung, Manusia dan Pendidikan Suatu Analisa Psikologi,

Filsafat dan Pendidikan, PT. Al-Husna Zikra, Jakarta, 1986, hlm. 365. 19 Ibid, hlm. 364.

Page 8: BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

13

hendaknya orang tua menyediakan kediaman yang sehat

yang cukup syarat-syarat kesehatannya.20

2. Perawatan mental

Merawat mental anak berarti memberikan kepada mereka

pendidikan, karena pendidikan adalah suatu proses pembinaan

tingkah laku, belajar berpikir, berperasaan, dan bertindak lebih

sempurna dan lebih baik dari pada sebelumnya.21 Dalam usaha

mencapai tujuan tersebut maka pendidikan harus diarahkan kepada

keseluruhan aspek yaitu : Aspek pendidikan budi pekerti, termasuk

pendidikan keagamaan, aspek pendidikan sosial yaitu tentang

interaksi dan kebudayan, aspek pendidikan kewarga negaraan yang

menanamkan kepada anak norma nasionalisme dan patriotisme,

aspek pembentukan kebisaaan yang membina kepribadian, dan

aspek pendidikan intelek dimana diajarkan kaidah pokok tentang

kecakapan berbahasa. Berhitung dan kesenian.22

Dari kelima aspek tersebut diatas dapat dibedakan menjadi

dua, yaitu :

a. Pendidikan Umum

Yang dimaksud dengan pendidikan umum adalah

pendidikan dimana diberikan pelajaran yang ketentuannya

diatur oleh siapa saja tanpa membedakan bangsa dan agama.

Dasar dari pendidikan ini adalah hitung-menghitung da baca,

tulis, arah yang dituju adalah kecerdasan akal dan otak,

sehingga dengan demikian siswa dapat memecahkan masalah

yang dihadapi untuk mempertahankan dan menaikkan taraf

hidup.23

20 Ibid, hlm. 365. 21 Drs. Ali Saifullah, HA, op.cit., hlm. 37. 22 Ibid., hlm. 110-111 23 Drs. AY. Suparno, op.cit., hlm. 84.

Page 9: BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

14

Pendidikan ini dilaksanakan dalam sekolah-sekolah

formal maupun kursus, dengan melaksanakan pendidikan

umum (pendidikan formal) anak akan mendapat pengakuan

formal tentang hasil pendidikannya sehinga dapat bekerja di

sector formal. (yang membutuhkan ijasah).

b. Pendidikan khusus

Yang dimaksud dengan pendidikan khusus adalah

pendidikan agama, dalam hal ini adalah agama Islam. Dasar

dari pendidikan ini adalah tauhid, yaitu keyakinan akan adanya

Allah SWT dari segala sifat kesempurnaan-Nya dan yakin akan

hari akhir dan takdir-Nya.24

Arah yang dituju oleh pendidikan Islam adalah

tercapainya hubungan yang baik diantara manusia dengan

Tuhannya (hablumminallah) dan antara manusia dengan

sesamanya (hablumminannas). Pusat pendidikan agama

terdapat di madrasah, masjid, surau, pondok pesantren, sekolah

agama, baik yang dikelola pemerintah maupun swasta.25

Dengan memberikan pendidikan agama dan spiritual ini berarti

membangkitkan kekuatan dan kesediaan spiritual yang bersifat

naluri yang ada pada anak-anak.26 Juga dengan memberikan

pendidikan agama pada anak semenjak masih kecil dari guru,

orang tua dan lingkungannya akan menimbulkan dalam diri

pribadinya. Unsur-unsur agama yang tumbuh terjalin dalam

pribadinya.27

Pendidikan anak dan spiritual termasuk bidang-bidang

pendidikan yang membangkitkan kekuatan dan kesediaan

spiritual yang bersifat naluri yang harus dimulai sejak kecil

sehinga meninggalkan bekas selamanya yang tidak akan pernah

24 Ibid., hlm. 86. 25 Drs. AY. Suparno, loc.cit. 26 Prof. Dr. asan Langgulung, op.cit., hlm. 371. 27 Dr. Zakiah Darajat, op.cit., hlm. 19.

Page 10: BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

15

hilang. Karena memahami bidang-bidang akidah, ibadah,

muamalah dan sejarah insya Allah seseorang tidak akan asal

taklid pada apa saja dalam syari’at Islam.

Diantara cara-cara praktis yang patut digunakan oleh

orang tua untuk menanamkan semangat keagamaan pada diri

anak-anak adalah cara-cara berikut :

- Memberi tauladan yang baik

- Membisaakan mereka menunaikan syiar-syiar agama sejak

kecil.

- Menyiapkan susunan agama spiritual dalam keluarga.

- Membimbing.

- Menggalakkan mereka turut serta dalam aktifitas agama.28

Pada hakekatnya keluarga atau rumah tangga

merupakan tempat pertama dan utama bagi anak untuk

memperoleh pembinaan mental dan pembentukan kepribadian

yang kemudian ditambah dan disempurnakan di sekolah, begitu

pula halnya pendidikan agama harus dilakukan oleh orang tua

sewaktu kanak-kanak dengan membisaakan pada ahlak dan

tingkah laku yang diajarkan agama.29

b. Orang Tua dapat Menjadi Pendidik

Pendidikan yang pertama dan utama adalaha keluarga dan

rumah tangga dalam hal ini orang tua yang melahirkan dan

membesarkan anak.30

Didalam lingkungan keluarga proses pendidikan berlangsung

secara informal, dalam arti tidak terikat peraturan formal yang

mengatur kesiapan pendidikan, tidak ada kurikulum tidak ada jadwal

waktu, justru didalam lingkungan ini orang tua sebagai pendidik dan

28 Prof. Dr. Hasan Langgulung, op.cit., hlm. 372. 29 Prof. Dr. H. Chalidjah Hasan, Dimensi Psikologi Pendidikan, Al-Ikhlas, Surabaya,

1994, hlm. 182. 30 Nj. Aisjah Dahlan, op.cit., hlm. 129.

Page 11: BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

16

yang bertanggung jawab harus all out mencurahkan segenap

kemampuannya baik lahir maupun batin terutama memberikan

pendidikan ahlak yang mulia dan tingkah laku yang sopan serta

menghindarkan mereka dari sifat yang rusak dan tercela, menanamkan

sifat berani dan tabah serta memuliakan keluarga dan hormat kepada

orang tua, melatih sedikit bicara serta cara berdasarkan yang baik,

tidak suka bersumpah, baik kepada bapak ibu dan gurunya,

menjauhkan anak dari kebisaaan berkata-kata yang tidak senonoh atau

suka membanggakan harta benda orang tua kepada kawan-kawannya.31

Orang tua mendapat hak untuk mendidik anak-anaknya itu

merupakan satu hak yang tidak dapat dilepaskan karena hal itu adalah

tugas yang langsung diberikan Tuhan kepada orang tua sebagai

kewajibannya. Orang tua atau pendidik tidak dapat begitu saja

“membiarkan” anak-anaknya tumbuh sendiri.32

Dari sikap dan tingkah laku orang tuanya yang baik akan

berpengaruh baik pula pada anaknya karena salah satu sifat yang

dimiliki oleh anak adalah meniru terhadap apa yang pernah dilihat dan

didengarnya. Apabila orang tua membisaakan berkata yang baik,

bicara dengan ucapan yang halus dan lembut dan tidak pernah berkata

kasar, anak dengan sendirinya akan mengikuti kebisaaan-kebisaaan

tersebut sesuai lingkungan keluarganya. Karena yang diketahui oleh

anak memang hal-hal seperti itu.

Sebagai pendidik hendaknya berusaha menciptakan

hubungan yang baik dengan anaknya serta saling pengertian antara

keduanya memberikan perhatian yang intensif terutama dalam

pendidikan anak sehinga anak akan memaksimalisir usahanya untuk

mencapai prestasi. Dengan demikian keluarga akan hidup dengan

harmonis. Apabila saling pengertian antara remaja dan orang tua ada

maka ia akan dapat terbuka kepada mereka, berbagai masalah yang

31 Rs. H. Busyairi Madjidi, op.cit., hlm. 95. 32 Drs. M. Ngalim Purwanto, MP, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Remaja Rosda

Karya, Bandung, 1994, hlm. 10.

Page 12: BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

17

dirasakannya dapat dicurahkan secara terbuka kepada orang tua. Dan

orang tua dapat memahami, menanggapi dan membantunya dalam

menghadapi kesukaran-kesukaran itu.33 Dengan demikian anak pun

tidak merasa segan menyampaikan segala persoalannya kepada orang

tua, sehingga akan memudahkan bagi orang tua dalam memberikan

bimbingan dan pembinaan kepada anak-anaknya.

Dalam rangka memberi didikan pada anak-anak maka yang

harus diperhatikan oleh orang tua adalah memperlakukan anak dengan

sebaik mungkin. Adapun langkah dalam memperlakukan anak adalah

sebagaimana dalam tuntunan agama Islam yaitu sebagai berikut : kasih

sayang, lemah lembut, memberikan penghargaan, sesuai dengan

perkembangannya mengarahkan kemasa depan, membicarakan dengan

mereka secara baik, benar, lemah lembut dan mudah dimengerti,

disiplin.34

1) Kasih Sayang

Kasih sayang adalah suatu ungkapan perasaan yang

dimiliki seseorang. Orang tua memiliki rasa kasih sayang kepada

anak-anaknya dan anak ingin mendapatkan kasih sayang dari orang

tuanya. Dalam memberikan kasih sayang ada yang secara langsung

maupun tidak langsung. Contoh secara langsung adalah dengan

memeluk, memegang dan mencium, sedangkan contoh yang secara

tidak langsung misalnya memberikan teladan yang baik kepadanya

melalui tingkah laku orang tua.

Dengan menciptakan suasana yang penuh dengan

keakraban dan bersahabat. Kasih sayang orang tua kepada anaknya

merupakan suatu kehangatan dan sekaligus menunjukkan rasa

senang pada anaknya tersebut, orang tua akan dapat mengharapkan

sesuatu dari anaknya dalam hal ini terdapat 3 (tiga) sikap yang

harus dimiliki orang tua yaitu :

33 Dr. Zakiah Daradjat, op.cit., hlm. 118. 34 Drs. Syahminan Zain, Prinsip-prinsip Dasar Konsepsi Pendidikan Islam, Kalam

Mulia, 1986, hlm. 115-119.

Page 13: BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

18

- Dapat memahami dan bersifat terbuka terhadap pikiran dan

perasaan anak.

- Memberikan contoh dan tingkah laku yang benar.

- Mengubah sikap anak sehingga berbuat baik.35

2) Lemah lembut

Dalam mendidik anak hendaknya orang tua menunjukkan

kepada mereka dengan sikap dan perkataan yang lemah lembut

karena hal ini akan berpengaruh baik kepada anak. Merekapun

akan memiliki sikap yang sama sesuai sikap yang ditunjukkan

orang tuanya. Orang tua tidak boleh bersikap kasar atau keras

dalam arti semua harus menuruti perintah orang tua, akan tetapi

sebaliknya yaitu lemah lembut baik dalam perkatan maupun dalam

keputusan. Apabila anak dididik dengan keras dan kasar maka anak

akan cenderung menjauh dari orang tua, hal ini ditunjukkan dalam

firman Allah SWT yang berbunyi :

فبمارحمة من اهللا لنت لهم ولو آنت فّظا غليظ القلب

)159: ال عمران (االية ....النفّضوامن حولك

Artinya : “Maka disebabkan rahmat Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka, sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu ……” (Qs. Al-Imran : 159)36

3) Memberikan kemerdekaan

Banyak sekali orang tua yang bersifat mengekang kepada

anak-anaknya dalam arti apa yang diperintahkan oleh orang tuanya

atau apa yang menjadi pengarahan orang tua harus dilaksanakan

oleh anaknya. Sikap yang demikian kurang dibenarkan karena pada

35 Charles Scaefer, Ph D., Bagaimana Mempengaruhi Anak Pegangan Praktis Bagi

Orang Tua, Dahara Prize, Semarang, 1989, hlm. 103. 36 Depag RI, op.cit., hlm. 10.

Page 14: BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

19

umumnya ingin mendapatkan kebebasan menurut kehendak

hatinya, selalu menuntut kepada orang tuanya. Sebagai orang tua

haruslah sabar menghadapi sikap anak yang demikian itu.

Dalam memberikan kemerdekaan ini dimaksudkan untuk

membiarkan saja dan menerima sifat kekanak-kanakan serta tidak

memaksa anak untuk tidak berbuat dan tidak bertindak seperti

orang dewasa. Ada tingkah laku anak yang boleh dibiarkan saja

misalnya bermain dikubangan, bersorak-sorak sewaktu olahraga

dan bermain bersama dengan teman-temannya.37 Yang penting

semua yang dilakukan anak selama dalam konteks tidak

mengganggu aktifitas belajarnya.

4) Memberikan penghargaan

Penghargaan adalah sesuatu yang diberikan orang tua

kepada anaknya karena adanya keberhasilan anak dalam belajar

sehingga meraih prestasi. Hal ini sangat berguna bagi anak karena

dengan penghargaan anak akan timbul rasa bangga, mampu atau

percaya diri dan berbuat yang lebih maksimal lagi untuk mencapai

prestasi yang lebih tinggi. Yang harus diperhatikan oleh orang tua

adalah memberikan pujian dan penghargaan pada kemampuan atau

prestasi yang diperoleh anak. Pujian dimaksudkan untuk

menunjukkan bahwa orang tua menilai dan menghargai tindakan

usahanya.38

Apabila orang tua menerima begitu saja segala sikap atau

kerja anak, tanpa memberikan pujian maka anak akan bersikap

ogah-ogahan.

37 Charles Scaefer, Ph. D., op.cit., hlm. 13. 38 Ibid., hlm. 25.

Page 15: BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

20

5) Disiplin

Maksudnya adalah menanamkan kepada anak kebisaaan-

kebisaaan baik dengan tepat waktu, artinya anak diperintah untuk

melaksanakan tugas yang telah menjadi kewajibannya dengan tepat

pada waktunya.

c. Orang Tua dapat Menjadi Teman atau Sahabat Bermain

Keluarga yang sempurna adalah keluarga yang terdiri dari

ayah, ibu dan anak. Ketiga komponen tersebut akan menjadi teman

dalam hidup selama masih dalam satu keluarga. Oleh karena itu orang

tua harus selalu berusaha menciptakan suasana masih dalam satu

keluarga, orang tua harus selalu berusaha menciptakan suasana akrab

dengan anaknya agar lebih hangat dan dekat antara keduanya.

Sebagai orang tua harus menyadari bahwa selain berfungsi

sebagai pemeliharaan atau pelindung dan pendidikan anaknya, juga

sebagai teman untuk bermain. Dengan adanya perasaan sebagai teman

maka anak tidak akan ada rasa takut pada orang tua pada saat bersama,

dengan demikian keadaan akan lebih akrab dan lebih dekat dan merasa

lebih diperhatikan.

Keakraban tersebut akan lebih mempermudah orang tua

dalam memberikan pengarahan kepada anaknya. Ini bukan berarti

mengurangi kewibawaan maupun rasa hormat kepada orang tua akan

tetapi anak akan lebih hormat pada orang tua karena merasa bahwa diri

anak mendapat perhatian dari orang tuanya meskipun dalam bermain.

Yang paling utama menjadi teman adalah memanfaatkan

waktu bersama dengan anak dalam suasana akrab dan

menyenangkan.39 Orang tua harus mengusahakan agar dapat

memanfaatkan waktu bersama anak setiap hari bahkan lebih baik

apabila orang tua mau bermain dan bekerja sama dengan anak,

terutama ketika anak mengalami kesulitan belajar atau anak minta

39 Ibid., hlm. 109.

Page 16: BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

21

ditemani dalam belajarnya. Dengan demikian anak akan lebih akrab

dan gembira meskipun hanya sebentar saja ditemani oleh orang tuanya

dan anak lebih menyayangi pada orang tuanya.

Ada beberapa tuntunan dalam bermain bersama anak : 40

- Buatlah jadwal bermain, jadikan secara tetap yang tidak pernah

terlupakan. Disamping itu buatlah acara-acara khusus, misalnya

nonton bioskop tiap bulan, rekreasi tuiap bulan dan sebagainya.

- Dalam bermain, orang tua boleh campur tangan untuk

mengarahkan supaya lebih serius, lebih terarah. Jangan mempunyai

pikiran untuk bersenang-senang, berguru atau rileks, tetapi

gunakan kesempatan untuk menanamkan nilai-nilai positif.

Misalnya melatih ketekunan, melatih tanggung jawab.

- Bersikap aktif dalam bermain, usahakan agar terjadi take and give,

saling memberi dan mengambil manfaat.

- Bersikap demokratis, untuk memberikan perintah gunakan kata-

kata rayuan atau saran, misalnya : yuk kita dengan cara ini ! dan

sebagainya.

Dalam bermain bersama antara orang tua dengan anak akan

menimbulkan manfaat yang sangat baik, manfaat yang sangat baik itu

adalah sebagai berikut : anak dapat belajar bersantai, menikmati hidup,

memberi keakraban, mengembangkan rasa sosial.41

3. Bentuk-bentuk Perhatian Orang Tua

Tiap-tiap orang tua dalam memberikan perhatian kepada anaknya

sudah tentu mempunyai perbedaan, hal ini disebabkan adanya perbedaan

dari masing-masing orang tua tersebut, yaitu adanya perbedaan dalam

pendidikan maupun pekerjaan.

Dalam membahas bentuk-bentuk perhatian orang tua akan

penulis berikan sebagaimana yang telah penulis batasi dalam bab 1 (dalam

40 Ibid., hlm. 110 41 Charles Scaefer, loc.cit.

Page 17: BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

22

indicator perhatian orang tua). Sedangkan bentuk-bentuk perhatian orang

tua adalah :

a. Bimbingan dan Pengarahan

Bimbingan dan pengarahan orang tua kepada anak sangat baik

bagi anak, karena pada dasarnya anak dilahirkan dalam keadaan tidak

tahu apa-apa. Sebagaimana yang telah dikatakan oleh John Locke,

bahwa bayi ketika lahir itu ibarat kertas yang masih putih bersih.

Sehingga dengan demikian bimbingan dan pengarahan sangat

diperlukan anak untuk dapat memiliki pengetahuan. Dalam hal ini

orang tualah yang membentuk atau menjadikan anaknya menjadi anak

yang baik atau buruk, hal ini disebutkan dalam Hadits Rasulullah Saw

yang berbunyi :

عن ابى هريرة رضي اهللا عنه قال اّلنبّي صلى اهللا عليه وسّلم

و ينّصرانه و مامن مولود اّاليولد على الفطرة فا بواه يهّودانه

42 )رواه مسلم... (يمّجسانه

Artinya : Dari Abu Hurairoh “Sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda Tiap-tiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci) maka bapaknya lah yang menjadikan anak itu Yahudi atau Nasrani atau Majusi ……” (Muttafaq Alaih)

Dari hadits tersebut di atas dapat dipahami bahwa orang tualah

yang menjadikan anak-anaknya mengetahui segala sesuatu yaitu

melalui bimbingan dan pengarahan. Bimbingan dan pengarahan itu

diberikan terutama pada sesuatu yang baru yang akan datang karena

akan membantu anak dalam menghadapi keterasingan atau hal-hal

yang baru.

42 Muslim Ibnu AL-Hajjaj Al-Qusyairi An-Naisaburi, Soheh Muslim, Toha Putra,

Semarang. Hlm.

Page 18: BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

23

Bimbingan kepada anak bisa berupa hukuman yang diberikan

jika anak melakukan sesuatu yang buruk, dengan tujuan agar dimasa

yang akan datang tidak mengulangi hal-hal tersebut.

Dalam hal prestasi misalnya jika prestasi yang dicapai oleh

anaknya jelek, disamping memberi nasehat orang tua harus

memberikan semacam hukuman pada anak yang bersifat mendidik.

Tujuan diberikannya hukuman ini adalah untuk menghentikan

tingkah laku yang kurang baik, dan tujuan selanjutnya adalah

mendidikdan mendorong untuk menghentikan sendiri tingkah laku

yang tidak baik.43

Disamping itu hukuman yang diberikan itu harus wajar, logis,

obyektif, dan tidak membebani mental. Serta harus sebanding antara

kesalahan yang diperbuat dengan hukuman yang diberikan. Apabila

hukuman terlalu berat, anak cenderung untuk menghindari atau

meninggalkan.

Adapun tipe hukuman yang diberikan pada anak itu ada tiga

macam, yaitu :

- Restitusi yaitu anak untuk mengerjakan sesuatu yang tidak

menyenangkan. Bagi anak yang prestasinya kurang maka hukuman

restitusinya misalnya : mengatur waktu belajar, memberikan buku-

buku bacaan yang dapat menunjang prestasi belajarnya dan lain

sebagainya.

- Deprivasi yaitu mencabut atau menghentikan sesuatu yang

disenangi anak. Bagi anak yang prestasi belajarnya kurang, maka

hukuman deprivasinya misalnya : tidak boleh nonton TV dan

sebagainya.

- Membebani dengan sesuatu yang menyakitkan atau menyedihkan.

Jika anak tersebut prestasinya jelek dan tidak mau belajar barulah

43 Charles Scaefer. Ph. D. op.cit., hlm. 48.

Page 19: BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

24

hukuman yang ketiga ini diberikan pada anak seperti : menjewer,

sedikit memukul dan sebagainya.44

Selain bimbingan, orang tua harus memberikan pengarahan

kepada anak. Memberikan pengarahan artinya memberikan keterangan

atau petunjuk khusus pada anak untuk mengadakan persiapan-

persiapan menghadapi peristiwa dimasa akan datang. Maksudnya agar

anak tidak begitu kaget menghadapi hal-hal yang tidak diketahui

sebelumnya. Atau agar dilakukan dengan memperkirakan maksud dan

hasil yang akan dicapai serta tindakan apa yang harus dilakukan.45

Dengan pengarahan, anak tidak merasa asing terhadap hal yang baru

dan dapat menentukan apa yang mesti dilakukan untuk mencapai apa

yang ingin dicapainya.

b. Mencukupi kebutuhan

Keluarga adalah unit pertama atau institusi pertama dalam

masyarakat dimana hubungan-hubungan yang terdapat didalamnya

sebagian besar bersifat hubungan-hubungan langsung disitulah

berkembang individu dan awal proses pemasyarakatan dan melalui

infraksi dengannya dia memperoleh pengetahuan dan apapun buat dia

sebagai bentuk dari fasilitas kehidupan yang Allah SWT berikan.

Anak sebagai individu baru yang masih rentan dan mudah

terkontaminasi “virus” kehidupan membutuhkan proteksi kedalam

(jasmani dan rohani). Sebagai seseorang yang paling bertanggung

jawab terhadap kehidupan anak orang tua dituntut untuk menjaga

amanat yang telah dianugerahkan kepadanya dengan baik, diantaranya

mencukupi setiap apa yang dibutuhkan oleh anak baik hal-hal yang

bersifat jasmani maupun rohani sehingga dengan itu anak akan

berkembang dan tidak mengalami stagnasi pertumbuhan.

Karena anak belum bisa berusaha maksimal untuk mencukupi

kebutuhannya sendiri, orang tua dapat secara pedagogis mengajari

44 Ibid., hlm. 50. 45 Charles Scaefer, Ph. D. op.cit., hlm. 47.

Page 20: BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

25

anak untuk berusaha mencukupi kebutuhannya setahap demi setahap

hingga ia benar-benar dewasa baik dari segi fisik maupun mental.

Dalam kapasitasnya anak sebagai siswa sudah barang tentu banyak

sekali kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi oleh orang tua

sehingga aktifitas belajar anak tidak terganggu, kebutuhan-kebutuhan

bisa berupa biaya-biaya kebutuhan pakaian dan kebutuhan alat tulis.

Dengan terpenuhinya apa yang dibutuhkan anak, secara langsung akan

dapat mempengaruhi ketenangan emosi sang anak karena dia bisa

konsentrasi untuk belajar saja.

c. Mengingatkan dan Memperhatikan Kegiatan Belajar

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak,

karena dengan merekalah anak-anak mula-mula menerima pendidikan.

Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam

kehidupan keluarga.

Pada dasarnya pendidikan keluarga bukan berpangkal tolak dari

kesadaran dan pengertian yang lahir dan pengetahuan mendidik

melainkan lahir secara kodrati.

Sehingga suasana dan strukturnya memberikan alami dalam

membangun situasi pendidikan. Dan situasi pendidikan tersebut

terwujud berkat adanya pergaulan dan hubungan timbal balik antara

anak-anak dan orang tua yang ingin membahagiakan anak-anaknya.

Disamping itu situasi pendidikan akan terwujud karena didasari

oleh rasa tanggung jawab orang tua kepada anaknya, orang tua ingin

memberikan sesuatu yang terbaik terhadap anak-anaknya dn orang tua

ingin membahagiakan anak-anaknya.

Maka dari pada itu, orang tua berusaha memberikan didikan

yang tepat dengan menggunakan cara-cara yang efektif dan efisien,

meskipun cara-cara tersebut terkadang tidak disadari oleh orang tua,

namun memberikan pengaruh yang cukup besar bagi perkembangan

jiwa intelektual anak.

Page 21: BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

26

Untuk itu pendidikan yang dilakukan oleh orang tua dalam

membentuk anak supaya berprestasi menggunakan beberapa cara,

antara lain :

Sikap orang tua yang demokratis dalam menanggapi prestasi

belajar anaknya adalah :

- Selalu memperhatikan kegiatan belajar anaknya.

Sikap ini perlu sekali bagi orang tua untuk mengetahui aktifitas

belajar anaknya. Setelah mengetahui aktifitas belajar anaknya

tersebut (apakah baik atau jelek) akan menentukan sikap

selanjutnya dari orang tua itu sendiri.

Seandainya dari orang tua tidak ada perhatian terhadap aktifitas

belajar, berarti antara anak dan orang tua cenderung acuh tak acuh

atau orang tua bersikap masa bodoh, hal ini akan berakibat negatif

yaitu anak tidak giat dalam belajar, tidak ada usaha yang lebih

baik, apalagi mengejar prestasi yang baik dan sebagainya.

- Senang jika prestasi belajar anaknya baik

Rasa senang dari orang tua terhadap anak yang berprestasi baik

akan menambah minat belajar bagi anak itu sendiri. Sikap senang

ini merupakan sikap positif dari orang tua.

- Tidak bersifat marah jika prestasi belajar anaknya jelek.

Sikap tidak marah dimaksudkan tidak membiarkan kepada anaknya

melainkan orang tua harus memberikan motivasi kepada anaknya

agar anak giat dalam belajar terutama pelajaran agama, dan orang

tua juga harus mencari sebab kelemahan dari anak itu.

d. Memberi pengawasan dan dorongan

Pengawasan orang tua terhadap anaknya dalam arti mengontrol

atau mengawasi semua kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh

anak baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pengawasan orang tua terhadap anaknya bisaanya lebih

diutamakan dalam masalah belajar. Orang tua yang bijaksana terhadap

Page 22: BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

27

kegiatan belajar anaknya bisaanya mengawasi segala aktifitas belajar

anak baik mengatur waktu belajar maupun buku-buku penunjang yang

dapat menambah pengetahuan anak.

Sebagai pendidik yang utama dan pertama bagi anak, orang tua

hendaknya mampu memberikan pengawasan dan dorongan. Jika anak

tersebut memiliki prestasi yang bagus hendaknya orang tua menasehati

kepada anaknya untuk meningkatkan aktifitas belajarnya. Dan untuk

mendorong semangat belajar anak hendaknya orang tua

mampumemberikan semacam hadiah untuk menambah minat belajar

bagi anak itu sendiri.

Namun jika prestasi belajar anak itu jelek atau kurang maka

tanggung jawab orang tua tersebut adalah memberikan motifasi atau

dorongan kepada anak untuk lebih giat dalam belajar.

Dorongan orang tua kepada anaknya yang berprestasi jelek atau

kurang itu sangat diperlukan karena dimungkinkan kurangnya

dorongan dari orang tua akan bertambah jelek pula prestasinya dan

bahkan akan menimbulkan keputus-asaan.

Tindakan ini perlu dilakukan oleh orang tua baik kepada anak

yang berprestasi baik ataupun jelek dari berbagai jenis aktifitas,

seperti: Mengarahkan cara belajar, mengatur waktu belajar dan

sebagainya, selama pengarahan dari orang tua itu tidak memberatkan

anak. Hendaknya orang tua mampu memberikan dorongan semangat

belajar pada anak yaitu dengan memberikan semacam hadiah atau

yang lain. Hadiah ini dimaksudkan untuk memberikan motivasi pada

anak, untuk menggembitrakan, dan untuk menambah kepercayaan

pada anak itu sendiri, serta untuk memper erat hubungan dengan

anak.46 Akan tetapi orang tua juga harus tetap memberikan nasehat

46 Charles Scaefer, Ph. D. op.cit., hlm. 19.

Page 23: BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

28

karena hadiah itu sendiri juga bisa merusak dan menyimpangkan

pikiran anak dari tujuan belajar yang sebenarnya.47

B. Prestasi Belajar

1. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi adalah bukti usaha yang dicapai48 sedangkan prestasi

belajar adalah pernyataan hasil belajar yang diwujudkan dalam bentuk

nilai.49 Menurut pengertian yang terdapat dalam kamus besar Bahasa

Indonesia adalah penguasaan pengetahuan lazimnya diajarkan dengan

nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

Sejalan dengan pengertian diatas maka taraf prestasi belajar

merupakan bukti penguasaan terhadap suatu mata pelajaran yang

diwujudkan dengan nilai tes atau angka raport.

Untuk memperoleh gambaran tentang belajar, berikut akan

dikemukakan pengertian belajar dari beberapa ahli diantaranya :

a. Elizabet B. Hurlock mendevinisikan belajar sebagai berikut :

"Learning is development that comes from exercise and effort".50

Belajar adalah perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha.

b. Sedangkan menurut Mustofa Fahmi merumuskan belajar sebagai

berikut :

51. التعلم عبارةعن أّي تغّير فىالّسلوك ناتج عن استشارة"Belajar adalah adanya suatu perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya pemberian dorongan semangat".

47 Prof. Dr. S. Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta, 1995,

hlm. 79. 48 WS Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Gramedia, Jakarta, 1983,

hlm. 161. 49 Ibid, hlm. 102. 50 Elizabeth B. Hurlock, Child Development, Tokyo: Mc. Graww Hill International

Book Company, 1978) Sixth Edition, hlm. 28. 51 Mustofa Fahmi, Saikolujiyatut Ta'lim, Mesir, Darul Fitri, t.th., hlm. 23.

Page 24: BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

29

Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah suatu proses perubahan pada diri anak yang merupakan hasil

dari pengalaman. Perubahan tersebut bisa berupa aspek kognitif,

afektif, dan aspek psikomotorik (yang merupakan bentuk prestasi

anak).

Prestasi dapat menjadi salah satu pedoman untuk mengetahui

tercapai tidaknya suatu tujuan. Maka tujuan dari pendidikan dapat

digunakan untuk melihat keberhasilan atau prestasi siswa setelah ia

melaksanakan proses pendidikan. Artinya siswa dianggap berprestasi

apabila ia dapat mencapai tujuan tersebut. Berdasarkan tujuan

pendidikan prestasi pendidikan dapat terwujud dalam bermacam-

macam corak seperti, sikap sosial, hormat dan menghormati, berahlak

mulai, taat menjalankan ibadah disertai dengan keimanan dan

ketakwaan dan lain-lain. Prestasi ada yang berdasarkan ranah kognitif,

afektif maupun psikomotor. Tapi dalam penelitian ini difokuskan pada

prestasi dari ranah kognitif yang diwujudkan dalam nilai raport.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Keberhasilan seseorang dalam belajar ditentukan oleh

beberapa faktor, maka perlu diketahui faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar tersebut. Dengan mengetahi faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar, sekaligus kita akan mengetahui faktor-faktor

yang mempengaruhi maksudnya adalah hal-hal yang dapat

menghambat dan mendorong seseorang untuk belajar sehingga akan

diketahui bagaimana kegiatan belajar anak dan akhirnya diketahui pula

belajarnya.

Menurut Drs. Katut Sukardi, faktor-faktor yang mempengaruhi

belajar dapat digolongkan menjadi beberapa golongan yaitu:

“ 1) Faktor internal ialah faktor yang menyangkut seluruh diri pribadi, termasuk fisik atau mental ataupun psiko pisiknya yang ikut menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam belajar. 2). Faktor yang bersumber dari luar individu yang bersangkutan, misalnya ruang

Page 25: BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

30

belajar yang tidak memenuhi syarat, alat-alat pelajaran yang tidak memadahi dan lingkungan sosial maupun lingkungan alamiah ”52

Kedua faktor tersebut dapat mempengaruhi seseorang dalam

belajar yaitu dapat mendorong dan menghambat seseorang dalam

belajar. I.L. Pasaribu dan B. Simanjuntak mengemukakan bahwa

faktor yang mempengaruhi belajar adalah :

1) Latihan

2) Peran motif

3) Peran hukuman dan penghargaan

4) Faktor yang berpengaruh dalam motivasi

5) Kemampuan belajar dan inteligensi.53

Untuk lebih memudahkan dalam memahami kedua faktor

tersebut akan dikemukakan klasifikasi dari faktor-faktor tersebut yang

dikemukakan oleh Sumadi Suryabrata, yaitu :

1. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak.

a) Faktor fisiologi

Dalam hal ini ada dua macam yaitu :

1) Keadaan fokus jasmani anak pada umumnya, yaitu

merupakan keadaan jasmani anak. Kesehatan dan ketidak

sehatan anak sangat mempengaruhi belajarnya.

2) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama fungsi-

fungsi panca indera.

Panca indera dapat dikatakan sebagai pintu gerbang

masuknya pengaruh kedalam diri seseorang. Oleh karena

itu panca indera harus selalu dijaga dan dipelihara baik

bersifat kuratif maupun prefentif seperti, pemeriksaan

dokter secara periodic, penyediaan alat-alat pelajaran,

52 Drs. Dewa Katut Sukardi, Bimbingan Penyuluhan Belajar di Sekolah Usaha

Nasional Surabaya.1983 hlm 21 , 53 Dra. I.L. Pasaribu dan Drs. B. Simanjuntak, SH., Proses Belajar Mengajar, Tarsito,

Bandung, 1983, hlm. 62-64.

Page 26: BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

31

penempatan murid-murid dikelas secara baik dan

sebagainya.

b) Faktor psikologis.54

c) Faktor-faktor psikologis dalam belajar, merupakan faktor yang

berasal dari dalam jiwa seseorang dan sangat berpengaruh

dalam aktifitas belajar, seperti :

1) Minat

Minat merupakan Unsur utama yang dapat mengarahkan

perhatian pada obyek atau pelajaran yang disenanginya. Hal

ini akan lebih mendorong untuk giat belajar dan lebih cepat

menangkap pelajaran sesuai dengan minatnya.

2) Inteligensi

Merupakan faktor penting dalam belajar, sebab

keberhasilan dalam belajar akan banyak dipengaruhi faktor-

faktor kecerdasan, disamping faktor-faktor lainnya.

3) Ingatan

Dengan ingatan yang baik, anak akan dapat lebih mudah

mencerna pelajaran. Serta dapat digunakan sebagai alat

kemampuan untuk menghubung-hubungkan pelajaran yang

lalu dan sekarang.

4) Bakat

Merupakan suatu keadaan yang ada pada seseorang yang

dapat mengembangkan melalui latihan-latihan yang sesuai.

Bakat juga merupakan faktor yang sangat berperan dalam

peningkatan belajar dan prestasi anak.

5) Perasaan

Perasaan akan sangat berppengaruh terhadap belajar anak.

Anak yang perasaannya tidak tenang serta emosinya tidak

stabil akan mudah tersinggung, tertekan dan mudah marah.

54 Sumadi Suryabrata, Ph. D., op.cit., hlm. 251

Page 27: BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

32

Sebaliknya anak yang perasaannya tenang, akan dapat

belajar dengan penuh konsentrasi.

Faktor-faktor diatas harus dapat diperhatikan dan diatur

sedemikian rupa, sehingga aktifitas belajar dapat

berlangsung sebaik-baiknya.

Pada penelitian ini pembahasan difokuskan pada pengaruh

eksteren dalam belajar dari segi lingkungan sosial terutama

orang tua sejauh mana peranannya dalam mempengaruhi

prestasi belajar anak.

2. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri anak, antara lain :

1) Faktor non sosial

Faktor non sosial dalam belajar merupakan faktor yang ada

diluar individu seperti : alat-alat yang digunakan dalam belajar,

baik berupa alat-alat tulis, buku-buku, alat peraga dan lain-lain.

Kelengkapan sumber dan fasilitas belajar akan mempercepat

dan memperlancar pengetahuan dan ketrampila siswa dalam

belajar.

2) Faktor sosial55

Faktor sosial dalam belajar, merupakan faktor manusia baik

hadir secara langsung, maupun tidak. Dalam belajar anak

memerlukan tempat yang tenang sehingga bisa konsentrasi.

Tapi kadang tempat-tempat yang ramai dapat berdampak

positif, karena justru keramaian itu mendukung belajar anak.

Misalnya ramai karena adanya ceramah-ceramah, pengajian-

pengajian dan lain-lain.

3) Faktor perhatian orang tua

Sikap orang tua dalam memperhatikan aktifitas belajar anak

baik dalam mencukupi kebutuhan, memberikan bimbingan dan

pengarahan, mengingatkan dan memperhatikan, memberi

pengawasan dan dorongan pada belajar anaknya akan

55 Ibid. hlm. 249.

Page 28: BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

33

mempengaruhi anak pada aktifitas belajar anaknya dan dapat

mempengaruhi anak untuk meningkatkan prestasi yang baik.

c. Prinsip-prinsip dan jenis-jenis belajar

1) Prinsip-prinsip belajar

Belajar merupakan hal yang sangat kompleks dan

keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh berbagai kegiatan. Namun

demikian keberhasilan dapat diketahui dari prinsip-prinsip yang

berhubungan dengan belajar :

a) Belajar akan berhasil kalau anak melihat tujuan pelajaran

(belajar).

b) Tujuan itu hendaknya timbul dari kehidupan anak dan bertalian

dengan kehidupan anak.

c) Hasil pelajaran (belajar) yang sejati merupakan pola kehidupan

(behavior pattern).

d) Kegiatan-kegiatan belajar serta hasil-hasilnya berhubungan

dengan satu tujuan.

e) Pelajar mereaksi secara keseluruhan, serempak secara jasmani,

rohani emosional.

f) Dalam proses belajar itu anak dibantu oleh lingkungan

sekitarnya.56

2) Jenis-jenis belajar

Belajar ada bermacam-macam. Secara teoritik jenis-jenis

belajar dibedakan menjadi :

a) Belajar berdasarkan pengamatan (sensory type of learning).

b) Belajar berdasarkan gerak (motor type of learning).

c) Belajar berdasarkan hafalan (memory type of learning).

d) Belajar berdasarkan pemecahan masalah (problem type of

learning).

e) Belajar berdasarkan emosi (emotional type of learning).57

56 H.C. Witterington, Lee J. Cronbach, BAPEMSi, Tehnik-tehnik belajar dan

mengajar,Jemmars, Bandung, 1982, hlm. 55.

Page 29: BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

34

C. Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Siswa

Sebagai pemimpin sebuah keluarga orang tua mempunyai tanggung

jawab membekali anaknya dengan ilmu pengetahuan yang dicapai melalui

ilmu pendidikan. Pendidikan tersebut berupa pendidikan umum dan

pendidikan khusus (pendidikan agama). Keduanya dimaksudkan untuk

memberikan bekal kepada anak dalam mengarungi kehidupannya ke depan.

Diantara usaha yang dilakukan orang tua dalam rangka mendidik anak

dalam menjalani rutinitasnya sebagai pelajar agar mudah menerima transfer

ilmu selama menjalani proses belajar juga agar tercapai prestasi yang

maksimal adalah totalitas sikap orang tua dalam memperhatikan segala

aktifitas anak dalam membimbing dan mengarahkan anak dengan kasih

sayang sehingga akan memiliki idialisme, memberikan pengawasan dan

dorongan sehingga anak termotifasi untuk belajar dan berprestasi,

mengingatkan dan memperhatikan anak dalam belajar untuk melatih anak

memiliki kedisiplinan serta mencukupi atau memberi fasilitas yang

dibutuhkan anak dalam belajar agar anak semakin teguh pendiriannya pada

suatu idealisme yang ingin dicapai dengan memanfaatkan fasilitas yang ada.

Belajar salah satu perubahan yang terjadi melalui latihan atau

pengalaman, oleh karena selama menjalani proses anak anak menghadapi

berbagai macam problematika baik yang bersifat fisik maupun psikis yang

menjebak anak kedalam suatu kesulitan sehingga mengakibatkan degradasi

semangat, prestasi menurun, atau hal-hal lain yang merugikan anak. Maka

dalam keadaan seperti ini eksistensi orang tua adalah yang sangat penting

dalam menyertai perjalanan anak dalam rangka mengatasi kesulitan-

kesulitannya yaitu untuk menumbuhkan motivasi dan melatih anak untuk

mencari solusi dan mengatasi masalah-masalahnya secara mandiri. Orang tua

juga bisa memberikan hukuman restitusi, deprivasi, maupun membebani

dengan sesuatu yang menyedihkan, kesemuanya dimaksudkan sebagai kontrol.

Dan penghargaan atau hadiah yang diberikan akan menambah motivasi

57 Dr. Nasution, op.cit., hlm. 57.

Page 30: BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

35

sekaligus memberikan pemahaman kepada mereka bahwa dirinya diberhatikan

dan dihargai hasil kerja kerasnya.

Sebagai faktor terpenting terhadap perkembangan prestasi anak orang

tua dapat memperhatikan faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi prestasi

belajar anak baik faktor eksternal maupun internal yaitu menciptakan suasana

dalam keluarga yang kondusif sehingga tidak mengganggu mood belajar anak,

melatih intelegensi, ikut berperan dalam menggali bakat anak, berupaya

menarik anak terhadap suatu obyek yang bermanfaat lebih-lebih minat untuk

belajar dengan memberikan bimbingan, melakukan kontrol social terhadap

perilaku anak dilingkungan rumah dan lingkungan sekolah.

D. Kajian Penelitian yang Relevan

Sejauh pengamatan penulis pada penelitian-penelitian yang terdahulu,

dalam bentuk skripsi, ada beberapa penelitian yang yang membahas tentang

pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa. Diantaranya

adalah penelitian saudari Lailatul Arofah (15.99.06.38) dengan judul

"Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Aqidah Akhlaq di

MTs. Hidayatul Mubtadiin Bulusari Sayung Demak Tahun Pelajaran

2002/2003" dalam penelitian ini penulis lebih memfokuskan kajiannya pada

perhatian orang tua, peran orang tua dan bentuk-bentuk perhatian yang

berpengaruh terhadap prestasi belajar Aqidah-Akhlaq.

Kemudian didalam skripsi saudara Slamet Agus Wahid (3502081)

yang berjudul "Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Keaktifan Ibadah

Sehari-hari pada Siswa MI. Futuhiyyah Kel. Pedurungan Tengah, Pedurungan

Semarang Tahun Pelajaran 2004/2005" dalam skripsi tersebut penulis

mengkaji tentang perhatian orang tua yang dapat mempengaruhi keaktifan

ibadah siswa sehari-hari di MI Futuhiyyah Kel. Pedurungan Tengah

Pedurungan Semarang.

Skripsi selanjutnya yaitu skripsi saudara Nur Azizah Bulusari Sayung

Demak dari Fakultas Tarbiyah UNISULA. Dengan judul "Pengaruh Perhatian

Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar PAI siswa di SMP Negeri II Mranggen.

Page 31: BAB II PERHATIAN ORANG TUA DAN PRESTASI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/26/jtptiain-gdl-s1... · mempunyai pengaruh positif dalam pembentukan karakter anak. Anak

36

Tahun pelajaran 2004/2005". Dalam skripsi tersebut penulis telah mengkaji

tentang pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar PAI siswa

SMPN II Mranggen diantaranya adalah : perhatian orang tua, peran orang tua,

dan bentuk-bentuk perhatian serta pengaruhnya terhadap prestasi PAI siswa di

SMPN II Mranggen.

Adapun judul skripsi yang penulis teliti pada saat ini adalah : Pengaruh

Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa di MA Miftahul Ulum

Ngemplak Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2005/2006. Kajiannya adalah

mengenai ada atau tidaknya pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi

belajar siswa di MA Miftahul Ulum Ngemplak. Namun dalam skripsi ini

penulis hanya mengkaji tentang perhatian, prestasi belajar dan pengaruhnya.

E. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian

yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat

kebenarannya.58

Adapun hipotesis yang penulis kemukakan adalah terdapat pengaruh

positif perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa di MA Miftahul

Ulum Ngemplak Mranggen Demak. Dengan kata lain semakin tinggi

perhatian yang diberikan oleh orang tua semakin tinggi pula prestasi belajar

siswa.

58 Prof. Drs. J. Sitorus, Metodologi Penelitian Pendidikan, Tarsito, Bandung, 1990,

hlm. 15.