bab ii revisi danny
TRANSCRIPT
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Sistem Informasi
2.1.1 Konsep Dasar Sistem
2.1.1.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005, hal : 683).
Suatu sistem terdiri dari beberapa sub sistem yang saling
berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan
sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat dicapai.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa suatu
sistem terdiri dari beberapa elemen. Dalam contoh riil sistem
administrasi tamu hotel, maka elemen – elemen yang ada di
dalamnya antara lain jenis fasilitas, konsumen, karyawan dan
sebagainya yang mana elemen tersebut akan membentuk suatu
hubungan yang nantinya akan mencapai suatu tujuan.
2.1.1.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat
tertentu, yaitu :
1. Komponen Sistem
Suatu sistem tersusun dari sejumlah komponen yang
membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem
dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
2. Batasan Sistem
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan
lingkungan luarnya..
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah segala sesuatu
diluar batasan dari sistem yang mempengaruhi operasi
sistem.
4. Penghubung Sistem
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara
satu subsistem dengan subsistem lainnya dalam hal berbagi
sumber daya yang dimiliki..
5. Masukan Sistem
Masukan (input) adalah segala sesuatu yang masuk ke
dalam sistem. .
6. Keluaran Sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari suatu sistem yang
diperoleh dari hasil pengolahan dan klasifikasi sumber daya
yang ada dalam sistem menjadi keluaran yang lebih
berguna.
7. Pengolah Sistem
Sistem mempunyai bagian pengolah yang berfungsi
mengubah masukan menjadi keluaran.
10
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai sasaran atau tujuan. Kalau
sistem tidak mempunyai tujuan, maka operasi sistem tidak
akan ada gunanya. Suatu sistem dapat dikatakan berhasil
apabila mengenai sasaran atau tujuannya. (Jogiyanto, 2005,
hal : 686)
2.1.1.3 Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut
pandang, diantaranya adalah sebagai berikut ini :
1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical
system)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-
ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan
sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer,
sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia
(human made system)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses
alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah
sistem yang dirancang oleh manusia.
3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu
(probabilistic system)
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah
dapat diprediksi. sebagai contoh adalah sistem komputer.
11
Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya
tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open
system)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan
dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem
terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. (Jogiyanto, 2005, hal : 687)
2.1.2 Konsep Dasar Informasi
2.1.2.1 Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
(Jogiyanto, 2005, hal : 692)
Sumber dari suatu informasi adalah data. Data adalah
kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan
kesatuan yang nyata. Kejadian adalah suatu peristiwa yang
terjadi pada saat tertentu. Data merupakan bentuk yang masih
mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu
diolah lebih lanjut.
Dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang
telah diolah dan menjadi sesuatu yang lebih jelas dan
dibutuhkan oleh konsumen.
2.1.2.2 Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu :
12
1. Akurat
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena dari
sumber informasi sampai ke penerima informasi
kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah
atau merusak informasi tersebut.
2. Tepat waktu
Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh
terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan
mempunyai nilai lagi.
3. Relevan
Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakaian.. Misalnya mengenai sebab musabab kerusakan
mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang
relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli
teknik perusahaan. (Jogiyanto, 2005, hal : 696)
2.1.2.3 Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat
dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai
bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya.. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk
menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah
tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian
13
besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam
perusahaan. (Jogiyanto., 2005, hal : 696)
2.1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.1.3.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu
organisasi, yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi
harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan
struktur dari suatu organisasi dan menyediakan bagi pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Jogiyanto,
2005, hal : 697)
2.1.3.2 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang
disebut dengan istilah blok yang masing-masing saling
berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan
untuk mencapai sasarannya. Blok-blok tersebut adalah :
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi.
Input disini termasuk metode-metode dan media untuk
menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa
dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model
matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang
14
tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang
merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang
berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua
pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan kotak alat dalam sistem informasi.
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan
model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan
mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari
sistem secara keseluruhan.
5. Blok Basis Data
Basis data atau database merupakan kumpulan dari data yang
saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di
perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak
untuk memanipulasinya.
6. Blok Kendali
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti
misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu,
kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu
sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak-efisienan, sabotase dan
lain sebagainya. (Jogiyanto, 2005, hal : 697)
15
2.1.4 Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen atau sering dikenal dengan
singkatannya SIM, merupakan penerapan sistem informasi di dalam
organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh
semua tingkatan manajemen. SIM didefinisikan sebagai kumpulan dari
interaksi-interaksi sistem-sistem informasi yang menyediakan informasi
baik untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan operasi.
SIM merupakan suatu sistem yang melakukan fungsi-fungsi untuk
menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi
organisasi. SIM merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi. SIM
tergantung besar kecilnya organisasi dapat terdiri dari sistem-sistem
informasi sebagai berikut (Jogiyanto, 2005, hal 700)
1. Sistem informasi akuntansi, menyediakan informasi dari transaksi
keuangan.
2. Sistem informasi pemasaran, menyediakan informasi untuk
penjualan, promosi penjualan, kegiatan pemasaran, kegiatan
penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan
pemasaran.
3. Sistem informasi manajemen persediaan.
4. Sistem informasi personalia.
5. Sistem informasi distribusi.
6. Sistem informasi pembelian.
7. Sistem informasi kekayaan.
8. Sistem informasi analisis kredit.
16
9. Sistem informasi penelitian dan pengembangan.
10. Sistem informasi teknik
2.2 Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru
untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki
sistem yang telah ada (Jogiyanto, 2005, hal : 702).
Pengembangan sistem ada dua macam yaitu :
1. Pengembangan sistem berurutan mensyaratkan tiap proses pengembangan
(fase) diselesaikan satu per satu. Pengembangan berurutan menghasilkan
pengembangan sistem informasi yang seluruhnya baru, fase-fase tersebut
dimulai dan diselesaikan secara berurutan tapi mereka saling
menggantikan. Misalnya, bagian dari desain sistem dapat dimulai sebelum
penyelesaian analis sistem. Pengembangan sistem ini sering disebut pula
pendekatan air terjun (Water Fall) tetapi pendekatan ini tidak dipilih lagi
oleh pengembang sistem modern.
1. Pengembangan sistem berulang memerlukan penyelesaian analisis, desain
dan implementasi karena penting untuk mengembangkan satu bagian
sistem baru secara menyeluruh dan menempatkannya ke dalam operasi
secepat mungkin. Proses pengembangan sistem adalah satu set aktivitas,
metode, praktek terbaik, siap dikirimkan dan peralatan terotomasi yang
digunakan pengguna sistem untuk mengembangkan dan memelihara
sistem informasi dan perangkat lunak
Beberapa tahapan dalam proses pengembangan sistem yang perlu
diperhatikan diantaranya adalah analisis sistem dan desain sistem.
17
2.3 Analisis Sistem
Proses pengembangan sistem yang pertama adalah analisis sistem.
Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap pengembangan sistem dan
sebelum tahap desain sistem. Tahap analisis sistem merupakan tahap yang
kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan
menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.
Analisis sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang
menguraikan sebuah sistem menjadi bagian-bagian komponen tersebut bekerja
dan berinteraksi untuk meraih tujuan. (Jogiyanto, 2005, hal : 750).
Fase Analisis Sistem
1. Perencanaan
Tujuan fase perencanaan adalah untuk menentukan kelayakan sebuah
proyek dan membuat sebuah rencana untuk melengkapi proyek – proyek
itu ke dalam studi dan analisis yang lebih rinci.
Adapun tugas yang dilakukan adalah :
a. Mengklasifikasi masalah, kesempatan dan arah
b. Menegosiasikan lingkup awal
c. Menilai kelayakan proyek
d. Perencanaan proyek
e. Menyajikan proyek kepada komunitas bisnis
Produk jadi dari fase perencanaan adalah sebuah project charter yang
harus disetujui oleh pemilik sistem dan atau dewan pengambil keputusan
(steering committee)
18
2. Analisis Masalah
Tujuan fase analisis masalah adalah untuk menjawab pertanyaan, apakah
masalah – masalah itu sungguh layak dipecahkan, apakah sistem baru
layak dibuat?
Adapun tugas yang dilakukan adalah :
a. Memahami bidang masalah
b. Menganalisis masalah dan kesempatan
c. Menganalisis proses bisnis
d. Membuat sasaran dan batasan peningkatan sistem
e. Memperbarui atau mengasah rencana proyek
f. Mengkomunikasikan penemuan dan rekomendasi
Produk jadi fase analisis masalah adalah sasaran peningkatan sistem.
3. Analisis Persyaratan
Tujuan fase analisis persyaratan adalah untuk mengenali sistem baru apa
yang harus dikerjakan tanpa mempertimbangkan teknologi, dengan kata
lain untuk menetapkan persyaratan bisnis untuk satu sistem baru.
Adapun tugas yang dilakukan adalah :
a. Menetapkan persyaratan
b. Menganalisis persyaratan fungsional dengan menggunakan pemodelan
sistem
c. Melacak dan melengkapi pernyataan persyaratan
d. Menyusun prioritas persyaratan
e. Memperbarui rencana dan lingkup proyek
19
Produk jadi dari fase analisis persyaratan adalah pernyataan persyaratan
bisnis. Karena persyaratan merupakan sebuah target yang terus bergerak,
maka analisis persyaratan juga mencakup tugas – tugas yang terus
berlangsung yakni mengelola perubahan – perubahan pada persyaratan.
4. Analisis Keputusan
Tujuan fase analisis keputusan adalah mengalihkan proyek dari perhatian
bisnis ke solusi teknis dengan mengidentifikasi, menganalisa, dan
merekomendasisebuah solusi sistem teknis.
Adapun tugas yang dilakukan adalah :
a. Menetapkan solusi kandidat
b. Menganalisa solusi kandidat untuk kelayakan (kelayakan teknis,
operasional, ekonomi dan jadwal)
c. Membandingkan kemungkinan solusi kandidat untuk menyeleksi satu
atau lebiih solusi yang direkomendasikan
d. Memperbarui rencana proyek yang berdasarkan solusi yang
direkomendasikan
e. Menyajikan dan pertahankan solusi target
Produk jadi fase analisis keputusan dalah proposal sistem. (Jeffery L.
Whitten, 2004, hal 214).
Analisis sistem yang akan kita gunakan adalah analisis sistem
berorientasi objek atau object oriented analysis (OOA).
2.3.1 Analisis Berorientasi Objek (Object Oriented Analysis atau OOA)
Analisis berorientasi objek (Object Oriented Analysis atau
OOA) adalah teknik yang fokus pada objek-objek pemodelan yang
20
merangkum pertimbangan terhadap data dan proses yang beraksi pada
data tersebut. Penggunaan teknologi objek untuk membangun aplikasi-
aplikasi baru menciptakan kebutuhan akan pendekatan analisis sistem
pelengkap. Model-model OOA adalah gambar-gambar yang
mengilustrasikan objek-objek sistem dari berbagai macam perspektif
(struktur, kelakuan dan interaksi objek-objek). Model OOA
menggunakan Unified Modeling Language (UML). UML
menyediakan sintaks grafis untuk keseluruhan rangkaian model-model
objek juga mendefinisikan beberapa tipe diagram yang berbeda yang
secara kolektif memodelkan sebuah sistem informasi atau aplikasi
dalam artian objek-objek. (Jeffery L. Whitten, 2004, hal 176)
Salah satu bahasa pemrograman yang akan digunakan
dalamanalisis sistem berorientasi objek ini adalah UML.
2.4 Unified Modeling Languange (UML)
2.4.1 Pengertian UML
UML adalah bahasa untuk mengspesifikasi, memvisualisasi,
membangun dan mendokumentasikan artefacts (bagian dari informasi
yang digunakan atau dihasilkan oleh proses pembuatan perangkat
lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan sistem non perangkat lunak
lainnya. (Modul Unaki,2003, hal: 2)
2.4.2 Notasi-notasi dalam Unified Modelling Languaage (UML)
2.4.2.1 Notasi Dasar
Merupakan bentuk pemodelan yang digunakan untuk
mempresentasikan elemen-elemen dalam UML, terdiri dari :
21
nama kelas
Atribute
Operasi()
1. Notasi Struktual, Terdiri dari
Notasi Aktor
Merupakan segala sesuatu yang berinteraksi dengan
system aplikasi komputer. Aktor dapat berupa orang,
perangkat, atau objek lain dalam sistem yang sama.
Gambar 2.6 : Simbol Aktor (Modul Unaki,2003, hal: 3)
Notasi Kelas
Merupakan pembentuk utama dari sistem berorientasi
objek karena kelas menunjukan kumpulan objek yang
mempunyai attribute dari operasi yang sama. Kelas
digunakan untuk mengabstraksikan elemen-elemen
dari sistem yang sedang dibuat
Gambar 2.7 : Simbol Notasi Kelas(Modul Unaki,2003, hal: 4)
Notasi Antar Muka (interface)
Merupakan kumpulan operasi tanpa implementasi dari
suatu kelas. Implementasi operasi dalam antar muka
dijabarkan oleh operasi dalam kelas, sehingga
22
aktor
keberadaan anatar muka selalu disertai oleh kelas
yang mengimplementasikan operasinya.
Gambar 2.8 : Simbol Notasi Antar Muka (Modul Unaki,2003, hal :4)
Notasi Kolaborasi
Mempresentasikan sekelompok peranan dan elemen
lainya yang bekerja bersama untuk menyediakan
perilaku bersama dari semua elemen yang ada
didalamnya
Gambar 2.9 : Simbol Notasi Kolaborasi (Modul Unaki, 2003, hal: 4)
Notasi Use Case
Gambaran fungsionalitas dari suatu sistem, sehingga
pengguna sistem paham dan mengerti mengenai
kegunaan sistem yang akan dibangun
Gambar 2.10 : Simbol Notasi Use Case (Modul Unaki, 2003, hal: 5)
Notasi kelas aktif
Mirip dengan sebuah kelas, hanya saja objek -
objeknya merepresentasikan elemen - elemen yang
23
nama componen
nama node
nama kelas
Atribute
Operasi()
memiliki konkuren dengan elemen-elemen yang
lain.
Gambar 2.11 : Simbol Notasi Kelas Aktif (Modul Unaki, 2003, Hal :5)
Notasi Komponen
Merupakan bentuk fisik yang dapat dipindahkan
dari sebuah sistem yang membentuk dan
menyediakan realisasi dari sekumpulan antar muka.
Gambar 2.12 : Simbol Notasi Komponen (Modul Unaki,2003, hal: 5)
Notasi Node
Merupakan elemen fisik yang harus ada pada saat
aplikasi dijalankan dan mempresentasikan sebuah
sumber daya komputasi, yang memiliki memori,
dan kemampuan pengolahan data.
Gambar 2.13 : Simbol Notasi Node (Modul Unaki, 2003, hal: 6)
24
Objek Desain
Sruktur sebuah sistem berbasis objek dapat
didentifikasikan dan diklasifikasikan dalam tiga tipe
objek yaitu :
Objek entity
Merupakan sebuah objek yang berisi informasi
yang berhubungan dengan kehidupan nyata
yang bersifat menetap dan disimpan dalam suatu
database yang memungkinkan pemanggilan dan
manipulasi di wktu yang akan datang.
Gambar 2.14 : Simbol Objek Entitiy (Modul Unaki, 2003, hal 6)
Objek Antar Muka
Merupakan sebuah objek yang menyediakan
peralatan dimana pengguna dapat
berkomunikasi dengan system
Gambar 2.15 : Simbol Objek Antar Muka (Modul Unaki, 2003, hal: 6)
Objek Control
Merupakan sebuah objek yang berisi logika
aplikasi yang bukan merupakan tanggung jawab
objek entity. Contoh logika tersebut adalah
25
aturan dan perhitungan bisnis yang melibatkan
banyak objek.
Gambar 2.16: Simbol Objek Kontrol (Modul Unaki, 2003, hal:7)
2. Notasi Perilaku Terdiri dari :
Notasi State
Adalah suatu kondisi selama kehidupan sebuah objek
ketika objek memenuhi beberapa kondisi, melakukan
beberapa aksi, atau menunggu beberapa aksi, atau
menuggu sebuah event.
Gambar 2.17 :Simbol Notasi State (Modul Unaki, 2003, hal :7)
Notasi Interaksi.
Mempresentasikan pertukaran pesan antar objek dalam
sebuah objek dalam sebuah konteks tertentu guna
melakukan sebuah tujuan tertentu..
Gambar 2.18 : Simbol Notasi Interaksi (Modul Unaki, 2003, hal:
8)
3. Notasi Pengelompokan
Jika sistem hanya mempunyai sedikit kelas, dapat diatur
dengan mudah. Sebagian besar sistem dibuat dari banyak
26
State
penjelasan
Nama Paket
kelas sehingga diperlukan mekanisme untuk
mengelompokan, untuk memudahkan dalam penggunaan
kembali.
Gambar 2.19 : Simbol Notasi Penggelompokan (Modul Unaki, 2003,hal:8)
4. Notasi Penjelasan
Penjelasan digunakan untuk memberikan penjelasan dan
catatan dalam pemodelan yang dilakukan
Gambar 2.20 :Simbol Notasi Penjelasan (Modul Unaki, 2003, hal: 8)
2.4.2.2 Notasi Relasi
Dependensi
Adalah relasi yang menunjukan bahwa perubahan pada
salah satu elemen memberi pengaruh pada elemen yang lain
- - -- - - - - - - - - -
Gambar 2.21 :Simbol Dependensi (Modul Unaki, 2003, hal: 9)
Asosiasi
Menggambarkan navigasi antar kelas. Berapa banyak objek
lain yang dapat berhubungan satu objek, dan apakah kelas
menjadi bagian dari kelas lainnya.
A B
Gambar 2.22 : Simbol Asosiasi (Modul Unaki, 2003, hal: 9)
27
User Bank
Transfer
Withdrawal
Authenticate User
Generalisasi
Menunjukan hubungan antara elemen yang lebih umum ke
elemen yang lebih spesifik.
Gambar 2.23 : Simbol Generalisasi (Modul Unaki, 2003, hal: 10)
Realisasi
Menunjukan hubungan bahwa elemen yang ada di bagian
tanpa panah akan merealisasikam apa yang dinyatakan oleh
elemen yang ada dibagian dengan panah.
-------------
Gambar 2.24 : Simbol Realisasi (Modul Unaki, 2003, hal:10)
2.4.3 Tipe – tipe Diagram UML
1. Use Case Diagram
Menggambarkan sejumlah eksternal aktor dan hubungannya ke use
case yang diberikan oleh sistem
Gambar 2.25 : Use Case Diagram (Modul Unaki, 2003, hal :32)
28
2. Class Diagram
Menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek
beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan,
asosiasi dan lain-lain.
Gambar 2.26 : Class Diagram (Modul Unaki, 2003, hal: 53)
3. Statechart Diagram
Menggambarkan semua state yang dimiliki oleh suatu objek dari
suatu class dan keadaan yang menyebabkan state berubah.
Waiting for PIN
StartWaiting for
Card
Verieying card
Counting Error
Blocking
Insert Card
Card Accepted
Error<3
Error=3
Card ejected
Cancel
Verifying PIN
Waiting for transaction
End
CollectCard
CardNoAccepted
Cancel
Enter PIN
PIN invalid PIN Valid
Cancel
Gambar 2.27 : Statechart Diagram (Modul Unaki, 2003,hal: 60)
29
4. Sequance Diagram
Menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan
untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara objek
juga interaksi antara objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu
dalam eksekusi sistem
Gambar 2.28 : Sequance Diagram (Modul Unaki, 2003, hal: 39)
5. Collaboration Diagram
Menggambarkan kolaborasi dinamis seperti sequence diagram.
Dalam menunjukan pertukaran pesan, collaboration diagram
menggambarkan objek dan hubungannya
: Admin
Menu
Menu Kontak
: User
1: Update Semua Menu
4: Melihat semua tampilan menu
5: Menampilkan semua tampilan menu
2: Tampilkan Data Yang telah diinputkan
3: Memasukan Data
Gambar 2.29 :Collaboration Diagram (Modul Unaki, 2003, hal: 41)
30
: User
ATM
Amount()
EnterAmount()<<Create>>
Setcash()
DispenceCash()
PrintReceipt()
6. Activity Diagram
Menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk
mendeskipsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi
sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainya seperti Use
Case atau interaksi.
Enter amount
Start
Insert Card
Type PIN
Select options
Collect cash
Collect the receipt card
Card()
(Card Receipt)
Cash collected
SignalType=CollectCash
Amount
SigalTypeRequestAmount
SelectWithdraw
SignalType=Options
PIN
SignalType=PINRequest
Request PIN
Request amount
Print receipt and Eject card
Read PIN
Display options
Retrieve balance
Dispense cash
Compare cash limit
(Transaction authorized)Debit account
(User Not validated
(Card0,PIN
(User validated)
Amount>Limit
Check for Sulficient
Funds
Amount<Limit
Verify PIN
:ATM Card:Sav ing Account:ATM:User
Gambar 2.30 : Activity Diagram (Modul Unaki, 2003, hal: 62)
7. Component Diagram
Menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti
lunak, termasuk ketergantungan diantaranya. Komponen dapat juga
berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah
komponen untuk komponen lainnya.
withdrawal
aplikasi bank
bank server
transaxction
transfer
Gambar 2.31 : Component Diagram (Modul Unaki, 2003, hal :70)
31
rekening server
atm server
atm machine
Ntework
tcp ip
8. Deployment Diagram
Menggambarkan arsitektur fisik dari perangkat keras dan perangkat lunak
system, menunjukan hubungan computer dengan perangkat satu sama lain
dan jenis hubungannya
Gambar 2.32 : Deployment Diagram (Modul Unaki, 2003, hal : 71)
2.5 Desain Sistem
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah
mendapatkan gambaran yang jelas untuk membentuk sistem. Tahap ini disebut
perancangan sistem atau disebut juga desain sistem.
Desain sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang saling
melengkapi (dengan analis sistem) yang merangkai kembali bagian-bagian
komponen menjadi sebuah sistem yang lengkap harapannya, sebuah sistem
yang diperbaiki. Hal ini melibatkan penambahan, penghapusan dan perubahan
bagian-bagian relatif pada sistem aslinya (awalnya). Desain sistem fokus pada
masalah teknis atau implementasi sebuah sistem, spesifikasi solusi berbasis
komputer yang lebih terinci.
32
2.5.1 Desain berorientasi objek (Object Oriented Design atau OOD)
Pada desain berorientasi objek, hubungan-hubungan perlu
dimodelkan dengan lebih lanjut untuk menentukan secara akurat
komponen-komponen perangkat lunak :
1. Hubungan dependensi / ketergantungan digunakan untuk
memodelkan asosiasi antara dua kelas.
2. Asosiasi antarkelas adalah dua arah, yang berarti objek dari sebuah
tipe dapat menavigasi (mengirim pesan) objek dari tipe lainnya.
Dalam menentukan navigability dengan menempatkan sebuah kepala
anak panah pada asosiasi ke arah di mana pesan akan dikirim.
3. Bagaimana atribut dan metode diakses oleh objek lain ditentukan
dengan visibility. UML menyediakan tiga buah level visibility :
a.Public – ditunjukkan dengan simbol “+”
b. Protected – ditunjukkan dengan simbol “#”
c.Private – ditunjukkan dengan simbol “–”
4. Desain berorientasi objek adalah kelanjutan dari analisis berorientasi
objek di mana menggunakan banyak model yang dikembangkan
dengan menggunakan analisis yang sama dan memperbaikinya untuk
merefleksikan lingkungan produksi yang menjadi target, meliputi
perangkat lunak, perangkat keras dan berbagai teknologi arsitektur.
(Jeffery L. Whitten, 2004, ha l: 649)
33
2.6 Jaringan
2.6.1 Pengertian Jaringan
Jaringan adalah sistem komunikasi data yang melibatkan sebuah
atau lebih sistem komputer yang dihubungkan dengan jalur transmisi
dan alat-alat komunikasi membentuk satu komputer.
2.6.2 Tipe Jaringan
Tipe jaringan berdasarkan fungsi dibedakan sebagai berikut :
1. Jaringan Peer to Peer
Dimana setiap komputer dihubungkan satu sama lain tanpa adanya
kontrol terpusat pada server secara khusus. Setiap komputer dapat
memberikan layanan kepada komputer lain dan juga dapat
menerima layanan dari komputer lain.
Gambar 2.1 : Jaringan Peer to Peer .
( WAHANA KOMPUTER, 2001, hal 5 )
2. Jaringan Client-Server
Suatu jaringan dengan client-server bila jaringan tersebut
menggunakan atau memanfaatkan sebuah server atau lebih, yaitu
34
komputer khusus yang bertugas untuk melayani dan mengelola
pemakain seluruh komputer yang terhubung ke jaringan sebuah
jaringan dapat terdiri atau memiliki lebih dari satu server untuk
melayani seluruh pemakai yang ada.
Gambar 2.2 : Jaringan Client Server .( WAHANA KOMPUTER, 2001, hal 5)
2.6.3 Topologi Jaringan
1. Topologi Star
Topologi jaringan seperti ini memungkinkan kecepatan komunikasi
data yang lebih baik jika dibanding topologi lain. Kelemahan dari
topologi ini adalah bahwa kinerja jaringan sangat dipengaruhi oleh
sentral.( WAHANA KOMPUTER, 2001, hal 2)
Gambar 2.3.: Topologi Star.( WAHANA KOMPUTER, 2001, hal 2)
35
2. Topologi Bus
Merupakan topologi dengan medium akses broadcast yang
tersambung dengan kabel Coaxial. Setiap komputer disambung
dengan T Bus (Bus berbentuk T) dan kedua ujung sambungan diberi
resistor 50 ohm.
Gambar 2.4 : Topologi Bus.( WAHANA KOMPUTER, 2001, hal 3)
3. Topologi Ring
Semua stasiun tersambung dalam bentuk lingkaran dengan media
transisi dengan misis tertutup. Data dalam bentuk paket yang
beralamat. Stasiun yang akan mengambilnya, jika tidak paket akan
diberikan ke stasiun selanjutnya sampai ditemukan tujuanya.
Gambar 2.5 : Topologi Ring .( WAHANA KOMPUTER, 2001, hal 4)
36
2.7 Multiuser
2.7.1 Pengertian Multiuser
Multiuser adalah program yang dapat diakses oleh banyak
pengguna dalam waktu yang sama. Dengan demikian kegiatan input
data dapat dilakukan dengan lebih cepat daripada menggunakan
program yang hanya berjalan di satu komputer (disebut stand alone). (
Tim Penerbit Andi, 2002, hal : 241)
Sistem multiuser ini digunakan pada komputer mainframe yang
dirancang khusus, sehingga beberapa pemakai pada waktu yang
bersamaan dapat menggunakan sumber daya. Multi user menggunakan
teknik time sharing yaitu CPU induk (sentral) akan membagi waktunya
secara bergiliran untuk mengerjakan pekerjaan dari beberapa pemakai
pada saat yang sama. Memori Internal komputer induk dibagi – bagi
untuk semua pemakai dan proses dilakukan di CPU mainframe.
Contoh IBM AS 400.
LAN memeiliki kemampuan single user yaitu pekerjaan masing
– masing pemakai dilakukan di CPU masing – masing (workstation)
dan semua fasilitas yang berlaku pada sistem single user dapat
digunakan.Kemampuan multi user yang dimiliki LAN yaitu adanya
fasilitas penggunaan sumber daya secara bersama – sama lebih dari
satu orang pemakai, komunikasi antar workstation lewat pesan
elektronik dan pemindahan file antar workstation.
37
Dalam membahas jaringan selalu ada tiga unsur penting yaitu :
node atau simpul, link, dan perangkat lunak (software). (Devargas M.
1995,hal: 22)
1. Node
Node atau simpul berfungsi sebagai sumber atau
penerima data yang dikirim dari dan ke arah node. Wujud
node dapat berupa workstation, server, transceiver, client,
printer atau modem.
a. Workstation
Workstation adalah stasiun kerja node atau simpul
yang berupa sebuah komputer dengan perangkat keras
dan perangkat lunak pendukung yang diperlukan untuk
berhubungan dengan Lokal Area Network. Workstation
dapat berupa komputer yang paling sederhana maupun
yang paling canggih, seperti kelas Pentium.
b. Server
Server merupakan sebuah komputer yang menjadi
pusat seluruh kegiatan jaringan, berfungsi sebagai pusat
komunikasi data, pusat pengaturan aliran data antara
workstation dan server maupun antar
workstation.Konfigurasi minimal komputer yang
digunakan sebagai server adalah Pentium I, hardisk 10
GB, RAM 64 dan monitor monochrome. Hal ini
berdasarkan kemampuan prosesor untuk menangani akses
38
jaringan, kemampuan memory, kemampuan time sharing
dan multi tasking yang berpengaruh pada akses jaringan.
c. Transceiver
Transceiver adalah perangkat keras yang
menghubungkan workstation atau sistem komputer
dengan media transmisi, misalnya : kabel koaksial pada
LAN.
2. Link
Link adalah media komunikasi yang menghubungkan
antara node yang satu dengan node yang lain. Media ini
berupa saluran transmisi, misalnya kabel.
3. Perangkat lunak
Perangkat lunak dalam suatu jaringan memiliki fungsi, antara
lain untuk melakukan pengaturan jalannya informasi,
pemakaian resource atau sumber daya dan pengelolaan
hubungan node yang satu dengan yang lain. Tanpa adanya
perangkat lunak, node yang satu dengan yang lain hanya
dapat berhubungan secara fisik, tetapi tidak bisa
berkomunikasi atau saling berinteraksi.
2.8 Visual Basic
2.8.1 Pengertian Visual Basic
Program yang akan digunakan dalam pembuatan skripsi ini
adalah program Visual Basic 6.0. Visual Basic juga sering disebut
39
sebagai sarana (tool) untuk menghasilkan program-program aplokasi
berbasis Windows.
Banyak fasilitas baru yang ditawarkan oleh Visual Basic 6.0,
diantaranya penambahan koleksi fungsi, fasilitas Native Code,
penambahan interface baru, dan lain-lain. Selain menyediakan tipe
data sendiri yang berupa argumen atau properti dan metode publik,
Visual Basic 6.0 juga bisa menghasilkan array dari suatu fungsi atau
properti suatu prosedur.
Terdapat Native Code untuk mengkompilasi source code agar
dihasilkan aplikasi dengan waktu eklsekusi yang lebih cepat. Selain itu
Visual Basic 6.0 menyediakan tiga macam interface yang digunakan
untuk merancang aplikasi sesuai kebutuhan, yaitu MDI (Multiple
Document Interface), SDI (Single Document Interface) dan Explorer
Document Interface. (Yuswanto, 2003, hal 1-2)
2.8.2 Komponen-Komponen Pada Visual Basic
Komponen Microsoft Visual Basic 6.0 adalah:
a. Menu Bar
Menu bar merupakan kumpulan perintah-perintah yang
dikelompokkan dalam kriteria operasinya.
b. Toolbar
Toolbar merupakan tombol yang mewakili suatu perintah tertentu
pada visual Basic.
c. Project Explorer
40
Project Explorer merupakan area yang berisi semua file program
aplikasi Visual Basic.
d. Properties Window
Windows ini berisi semua informasi mengenai kontrol (obyek) yang
dibuat, dan bertugas menyiapkan segala properti dari kontrol yang
diperlukan dalam perancangan user interface maupun pemrograman.
e. Toolbox
Toolbox merupakan sebuah jendela dimana obyek atau kontrol
ditempatkan yang dibutuhkan untuk membentuk suatu program,
dengan cara dipasang pada form.
f. Form window
Form window atau jendela form merupakan area kerja dimana anda
akan merancang suatu program aplilasi Visual Basic.
g. Code Window
Code window merupakan area dimana anda dapat menuliskan kode-
kode program Visual Basic.
h. Form Layout window
Form Layout window merupakan jendela yang menunjukkan tata
letak form saat ditampilkan pada layar monitor.
2.9 Crystal Report
Crystal reports sebagai program khusus untuk membuat laporan yang
terpisah dengan pogram Microsoft Visual Basic 6.0, tetapi keduanya dapat
dihubungkan (Linkage) (MADCOMS, 2005, hal :353)
41
Beberapa kelebihan crystal reports adalah:
1. Pembuatan laporan dengan crystal reports tidak terlalu rumit.
2. Integrasi dengn bahasa-bahasa pemrograman lain yang memungkinkan
dapat digunakan oleh banyak programmer dengan masing-masing
keahlian.
3. Fasilitas impor hasil laporan yang mendukumg format-format popular
seperti Microsoft Word, Excel, Access, Adobe Acrobat Reader, HTML, dan
sebagainya.
2.10 Pengertian Hotel dan Sistem Administrasi Tamu Hotel
2.10.1 Pengertian Hotel
Hotel dapat diartikan sebagai tempat / bangunan yang
diorganisasikan secara komersial, dengan sistem yang baik dan
fasilitas yang memuaskan kepada setiap tamu yang ada.( Trizna
Tarmoezi dan Heldin Manurung, 2004 : 1)
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hotel adalah
tempat / bangunan yang diorganisasikan secara komersial, dengan
sistem yang baik dan fasilitas yang memuaskan kepada setiap tamu
yang ada.
Menurut Trizna Tarmoezi dan Heldin Manurung (2004:2) hotel dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Berdasarkan Besarnya Hotel (Hotel Size)
a. Hotel yang memiliki jumlah kamar tidak lebih dari 150 kamar.
b. Hotel yang memiliki jumlah kamar antara 150 hingga 299
kamar.
42
c. Hotel yang memiliki jumlah kamar antara 300 hingga 600
kamar.
d. Hotel yang memiliki jumlah kamar lebih dari 600 kamar.
2. Berdasarkan Pemakai Jasa Hotel (Hotel Target Market)
a. Comercial Hotel (Hotel Bisnis), yaitu hotel yang diperuntukkan
khusus bagi para usahawan.
b. Airport Hotel, merupakan yang digemari oleh para tamu karena
dekat dengan pusat perjalanan seperti pelabuhan udara.
c. Suite Hotel, merupakan usaha perhotelan yang sangat cepat
perkembangannya.
d. Residential Hotel, Jenis hotel ini hampir sama dengan suite
hotel.
e. Resort Hotel, yaitu salah satu jenis hotel yang menjadi pilihan
bagi orang yang akan berlibur karena dilengkapi dengan
pemandangan yang indah.
f. Time-Share Hotel, merupakan usaha perhotelan dimana suatu
gedung yang dimiliki oleh perseorangan atau perusahaan yang
membentuk suatu asosiasi dan menyewa jasa perusahaan
manajemen untuk mengoperasikan gedung tersebut menjadi
hotel.
g. Conference Hotel, merupakan hotel yang dirancang untuk
menangani grup yang mengadakan pertemuan.
43
2.10.2 Pengertian Tamu Hotel
Tamu Hotel adalah Setiap orang yang datang dengan tujuan
untuk menginap di hotel dan atau mempergunakan fasilitas atau jasa-
jasa hotel yang telah disediakan.”(Agusnawar, 2004, hal, 14).
Menurut Agusnawar (2004:17) tamu hotel dapat diklasifikasikan
menjadi:
a. Domestic Tourist
Adalah para wisatawan lokal atau daerah tinggal atau menginap
pada suatu hotel, misalnya pada waktu weekends, special function,
dan atau aktivitas lain.
b. FITs (Free Independent Travellers)
Adalah wisatawan internasional yang melakukan perjalanan
internasional secara sendiri (individual) dan tidak terikat
rombongan atau group. Biasanya jenis tamu FITs melakukan
reservasi kamar secara langsung ke hotel.
c. GITs (Group Inclusive Tours)
Adalah rombongan wisatawan yang melakukan perjalanan
bersamaan dengan suatu Package Tour. Biasanya tamu jenis GITs,
jika melakukan perjalanan dengan perantara travel agent,
sehubungan dengan penginapan (hotel/akomodasi), makan dan
minum, sudah diatur oleh travel agent yang bersangkutan karena
mereka sudah membeli dalam bentuk package.
d. SITs (Special Interest Tours)
44
Adalah suatu rombongan yang berkunjung ke suatu tempat,
biasanya dengan tujuan khusus seperti berkunjung ke tempat
wisata.
e. CIPs (Commercially Important Persons)
Adalah para tamu atau executive dari suatu perusahan besar yang
selalu bepergian dan menginap di hotel yang mewah.
f. SPATTs (Special Attention Guest)
Adalah tamu-tamu yang membutuhkan perhatian lebih atau khusus,
seperti tamu yang sudah tinggal lama dalam sebuah hotel, tamu
yang sakit.
g. VIPs (Very Important Persons)
Adalah tamu-tamu yang dianggap penting dalam sebuah hotel,
seperti para pejabat pemerintahan, tamu executive dari perusahaan.
h. Reguler Guest
Adalah tamu biasa yang menginap di sebuah hotel. Umumnya
tamu tersebut menginap pada sebuah hotel tanpa membuat
reservasi terlebih dahulu.
2.10.3 Pengertian Sistem Administrasi Tamu Hotel
Administrasi berasal dari bahasa latin, terdiri dari kata ‘ad’ yang
berarti intensif dan ‘ministrate’ yang berarti melayani, sehingga secara
etimologis administrasi berarti ‘melayani secara intensif’. Administrasi
dapat dirumuskan dengan pengorganisasian dari penjurusan sumber
daya manusia dan bahan-bahan guna mencapai tujuan yang diinginkan.
(Jhon M. Pfiffner, 1990 : 5). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
45
administrasi didefinisikan sebagai “Usaha dan kegiatan yang meliputi
penetapan tujuan serta penetapan cara-cara pembinaan orang”.
Dari pengertian diatas, Sistem Administrasi Tamu Hotel dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem pengolahan data dalam suatu
transaksi guna melayani tamu yang datang dan atau menginap serta
menggunakan fasilitas di hotel secara intensif.
2.10.4 Fungsi yang Terkait
Fungsi-fungsi yang terkait dalam pengolahan data administrasi tamu
adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Reservationist
Bertanggung jawab atas semua peasanan kamar yang masuk ke
hotel melalui berbagai macam metode dan dari berbagai macam
sumber.
2. Fungsi Receptionist
Bertanggung jawab melayani tamu yang check in dan check out
sesuai prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen.
3. Fungsi Front Office
Bertanggung jawab untuk mendata tamu hotel dan berperan
sebagai sumber informasi bagi para tamu danpihak manajemen.
4. Fungsi Kasir
Bertanggung jawab untuk mengurusi administrasi tamu serta
menerima nota atau bon atas pemakaian fasilitas hotel dan
menyelesaikan pembayaran tamu.
5. Fungsi Jasa Layanan
46
Fungsi layanan penggunaan fasilitas hotel.
6. Fungsi Manager
Bertanggung jawab untuk menerima laporan-laporan dari front
office perbulan dan kemudian melakukan otorisasi dan di cross-
check ke masing-masing departemen.
2.10.5 Dokumen yang Digunakan
Jenis-jenis dokumen yang digunakan yaitu :
1. Reservation card, yaitu dokumen yang digunakan untuk mencatat
data tamu yang melakukan pemesanan kamar.
2. Formulir Registrasi (registration form), adalah dokumen yang
digunakan mencatat data lengkap tamu yang menginap.
3. Offifial Receipt, adalah tanda terima resmi/ syah yang diberikan
oleh pihak hotel kantor depan kepada tamu yang melakukan
pembayaran tunai.
4. Miscellaneous Receipt, adalah tanda terima yang digunakan untuk
pembayaran tidak tunai atau dalam istilah perhotelan pembayaran
yang dibebankan pada rekening kamar tamu yang bersangkutan.
5. Paid Out Receipt, adalah tanda terima untuk setiap uang tunai yang
dikeluarkan oleh pihak hotel kantor depan untuk keperluan tamu
yang sedang menginap dan kemudian dibebankan kepada tamu saat
melakukan check out.
6. Rebate Receipt, adalah tanda terima yang digunakan oleh petugas
hotel kantor depan untuk memotong atau mengeluarkan sejumlah
47
biaya yang tidak seharusnya dibebankan kepada tamu karena
kesalahan posting atas jumlah rekening tamu.
7. Currency Exchange Receipt, adalah tanda terima yang digunakan
oleh petugas kantor depan untuk setiap penukaran mata uang asing
oleh tamu yang sedang menginap.
8. Suporting Bill, yaitu nota tagihan lain-lain.
9. Guest Card, yaitu kartu identitas sementara selama tamu menginap
di hotel.
10. Guest Name Slip, yaitu slip yang berisi tentang identitas tamu
beserta nomor kamar.
48