bab ii - sinta.unud.ac.id ii.pdfselanjutnya, pengolahan berasal dari kata dasar olah yang berarti...
TRANSCRIPT
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
7
BAB II
PEMAHAMAN TERHADAP PUSAT PENGOLAHAN DAN KEDAI KOPI
2.1. Pengertian Umum
2.1.1. Pengertian Pusat Pengolahan
Pusat Pengolahan berasal dari dua buah kata yaitu pusat dan pengolahan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata pusat memiliki arti tempat yang
terutama untuk melakukan perdagangan atau titik tengah dari suatu kegiatan.
Selanjutnya, pengolahan berasal dari kata dasar olah yang berarti laku, ulah, cara
(melakukan sesuatu) dan proses. Jadi, Pusat Pengolahan merupakan suatu tempat
untuk melakukan kegiatan mengolah/memproses suatu bahan yang telah
ditentukan. Pusat Pengolahan juga sering disebut sebagai pabrik dalam skala
yang lebih kecil dan biasanya terdapat didaerah kecamatan atau kabupaten dari
suatu wilayah. Bangunan ini mengumpulkan dan mengkonsentrasikan sumber
daya manusia, mesin industri dan pendanaan. (sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Pabrik, Diakses 29 September 2015, pukul 05:48 WITA.).
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
8
2.1.2. Pengertian Kedai
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kedai memiliki makna tempat
untuk berjualan atau berdagang dengan memiliki nama lain yaitu warung atau
toko. Dalam kasus ini, kedai yang akan ditampilkan merupakan kedai kopi yang
memiliki arti suatu tempat untuk berjualan atau memperdagangkan minuman yang
berbentuk atau berbahan dasar kopi.
Selain itu, menjualkan minuman atau makanan yang berbahan dasar kopi,
Kedai kopi ini juga memiliki Coffee Display atau yang dalam Bahasa Indonesia
dapat disebut Area Penjualan Kopi. Di dalam area ini disediakan kopi yang masih
dalam bentuk mentah, baik dalam kemasan biji kering maupun bubuk kopi.
Coffee Display ini ditujukan bagi pelanggan yang tertarik untuk menikmati
olahan kopi di tempat tinggal mereka. Kopi bubuk yang disediakan merupakan
hasil dari Pusat Olahan Kopi di bangunan ini.
2.2. Tipologi Bangunan
Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi ini terdiri atas dua buah tipologi yaitu
bangunan industri / pabrik dan komersil (café). Bangunan industri sebagai fungsi
utama, sedangkan bangunan komersil / café berfungsi sebagai pendukung.
2.2.1. Bangunan Industri / Pabrik
Pabrik merupakan suatu tempat untuk mengolah bahan mentah menjadi
bahan yang dapat digunakan / dikonsumsi dalam kehidupan sehari – hari. Dalam
subbab ini akan dibahas mengenai manajemen pabrik, fasilitas fisik pabrik dan
ruang yang diperuntukkan bagi pengolahan kopi.
a. Manajemen Pabrik
Manajemen pabrik ini berkaitan dengan bagaimana sebuah industri
memproduksi atau proses pembuatan suatu barang. Manajemen Pabrik /
production management terdiri atas dua kata yaitu production dan management.
Menurut Mohammad Hatta, produksi adalah segala hal pekerjaan yang
menimbulkan guna, memperbesar guna yang ada dan membagikan guna itu
diantara orang banyak. Sedangkan manajemen merupakan kegiatan yang
menggunakan keahlian khusus untuk menyelesaikan suatu hal dengan penentuan
tujuan dan pengawasan dari berbagai aktivitas. Olehkarena itu, Production
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
9
Management adalah suatu kegiatan untuk memproses suatu barang dengan
melakukan penentuan tujuan produksi dan pengawasan dari segala aktivitas. Hal
yang harus diperhatikan dalam manajemen pabrik adalah kegiatan produksi,
pembiayaan dan pemasaran. Dalam kegiatan produksi harus di manajemen dengan
baik agar barang yang dihasilkan memiliki kualitas baik dan memiliki biaya
produksi yang minumun sehingga mendapatkan keuntungan yang tinggi. Selain
itu, pemasaran harus memiliki manajemen untuk menjualkan barang tersebut agar
dikenal masyarakat umum bahkan wisatawan. (Sumber : Harsono, 1984:11)
b. Proses Produksi, Mesin dan Peralatan
Proses Produksi merupakan segala hal yang menimbulkan guna untuk
menciptakan suatu barang mentah menjadi barang yang siap dipergunakan oleh
masyrakat. Proses produksi dibedakan berdasarkan waktu persiapan dan
pengaturan peralatan produksi, diantaranya Continuous Processes dan Batch
Processes. Continuous Processes adalah suatu kegiatan produksi yang terus
menerus dan dalam waktu jangka panjang. Sedangkan Batch Processes adalah
kegiatan produksi yang terputus – putus dan memiliki jangka waktu yang pendek.
Hal ini dikarenakan system ini memungkinkan terjadinya perubahan tujuan dari
produksi suatu pabrik.
Dalam pabrik terdapat mesin dan peralatan yang digunakan untuk membantu
pekerja dalam memproduksi suatu barang. Mesin ini dibedakan dengan dua jenis
berdasarkan prinsip pengerjaannya, yaitu General Purpose Machine dan Special
Purpose Machine. (Sumber : Naibaho, 1985:29)
Dalam proses produksi biji kopi dalam tahap primer (biji kopi segar menjadi
biji kopi kering) dan sekunder (biji kopi kering menjadi kopi bubuk), berikut
merupakan alat – alat yang diperlukan :
1. Mesin Pengolahan Biji Kopi Primer
(a) Mesin Pengolahan Kopi Basah (Pulper Coffee)
Biji kopi yang diolah adalah yang benar – benar matang dan berwarna
merah atau kuning kemerahan. Pada Gambar 2.1 akan ditampilkan mesin
pengolahan biji kopi basah. Berikut merupakan spesifikasinya, yakni :
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
10
(1) Dimensi : 700 x 400 x 900 / 800 x 500
x 1000 mm
(2) Material Body : Mild Steel
(3) Material Corong : Stainless Steel
(4) Material Roll : Stainless Steel
(5) Material Rangka : Siku Mild Steel
(6) Pengerak : Motor bensin 5,5 HP / Diesel
8 HP
(7) Kapasitas : 200-300 kg/jam / 400 – 500
kg/jam
(8) Transmisi : Pulley Dan V-belt
(b) Mesin Pencuci Kulit Kopi Basah (Washer Kopi)
Pada Gambar 2.2 ditampilkan mesin pencuci
kopi basah. Mesin ini menghilangkan kotoran saat
pengelupasan dan membersihkan lendir saat
fermentasi. Berikut merupakan spesifikasinya.
(1) Tipe : Batch
(2) Dimensi : 800 x 600 x 700 mm
(3) Material Rangka : Siku Besi
(4) Kapasitas : 5-6 kg/proses (lama proses
5-6 menit )
(5) Penger : Motor bensin 5,5 HP
(6) Sistem pencucian : Sikat Putar
(7) Transmisi : Gear box, pulley, V-Belt
(8) Pompa air, Pipa Air dan Bak Sirkulasi.
(c) Mesin Oven Pengering Kopi (Dryer
Kopi)
Pada Gambar 2.3 akan ditampilkan mesin
pengering kopi. Mesin ini berfungsi untuk
mengurangi kadar air yang ada dan
Gambar 2.1. Pulper Coffee
Sumber : http://mesin-kopi-
kakao.blogspot.co.id/
Gambar 2.2. Washer
Sumber : http://mesin-kopi-
kakao.blogspot.co.id/
Gambar 2.3. Dryer
Sumber : http://mesin-kopi-
kakao.blogspot.co.id/
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
11
menghentikan proses fermentasi untuk mempertahankan citarasa kopi. Berikut
merupakan spesifikasinya, yakni :
(d) Mesin Sortasi Biji Kopi (Grader Kopi)
Pada Gambar 2.4 akan ditampilkan mesin
sortasi biji kopi. Mesin ini berfungsi untuk
memisahkan kopi berdasarkan ukuran dan
membedakan kualitas dari kopi. Berikut
merupakan spesifikasinya, yakni :
(1) Dimensi : 350 x 90 x 140 cm
(2) Material corong : Plat Stainless Steel
(3) Material cover : Plat Stainless Steel
(4) Material pemisah biji : Stainless Steel
(5) Material rangka : Siku besi, Sthal Dan UNP Besi
(6) Sistem pemisah biji : Sentrik
(7) Penggerak : Dinamo 1,5 HP / Engine bensin 5,5 HP
(8) Transmisi : Gear Box, Pulley Dan V-Belt
(9) Kapasitas : 800-1000 kg/jam
2. Mesin Pengolahan Biji Kopi Sekunder.
(a) Mesin Sangrai Kopi
Pada Gambar 2.5 akan ditampilkan mesin sangrai
kopi. Mesin ini berfungsi untuk mematangkan biji kopi
kering hingga mengeluarkan aroma khas kopi dan
berubah warna menjadi hitam kemerahan. Berikut
merupakan spesifikasinya, yakni :
(1) Kapasitas : 45-50 kg/proses
Gambar 2.4. Grader
Sumber : http://mesin-kopi-
kakao.blogspot.co.id/
Gambar 2.5. Mesin Sangrai
Kopi
Sumber : http://mesin-kopi-
kakao.blogspot.co.id/
(1) Material tungku : Besi
(2) Penggerak : Dinamo 1 HP
(3) Pemanas : LPG
(4) Kapasitas : 750-1000 kg
(5) Kipas aksial
(6) Sistem pengeringan : Box Dryer
(7) Dimensi : 400 x 120 x90cm
(8) Material dinding : Plat Stainless
Steel
(9) Material alas bahan : Stainless Steel
(10) Material rangka : Siku besi dan
Sthal besi
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
12
(2) Dimensi : 1500 x 800 x 940 mm
(3) Pengerak : Elektromotor 1 HP
(4) Kontrol Suh : Otomatis
(5) Material Rangka : Siku
(6) Material Body : Plat Stainless Steel
(7) Pemanas : LPG
(b) Mesin Penggiling Kopi
Pada Gambar 2.6 akan ditampilkan mesin
penggiling kopi. Mesin ini berfungsi untuk membuat
biji kopi yang disangrai menjadi bubuk. Berikut
merupakan spesifikasinya, yakni :
(1) Dimensi : 800 x 600 x 1100 mm
(2) Pengerak : Diesel 20 HP
(3) Material Penggiling : Stainlesss Steeel
(4) Tebal Tabung : 3 mm 304
(5) Material Rangka : Siku Besi Dan UNP
(6) Material Corong : Stainlesss Steeel 0,8mm
(7) Material bearing : Besi
(8) Transmisi : Pulley Dan V-Belt
(9) Kapasitas : 80-120 kg/jam (tergantung saringan dan bahan
baku )
(c) Mesin Pengemas Kopi Bubuk
Pada Gambar 2.7 akan ditampilkan mesin
pengemas kopi bubuk mekanik. Berikut merupakan
spesifikasinya, yakni :
(1) Dimensi : 900 x 420 x 660 mm
(2) Material Body : Besi, Plastik, Stainless Steel
(3) Material Pisau : Baja
(4) Material Rangka : Besi Dan Stainless Steel
(5) Loading Bahan : Konveyor
(6) Daya : 500 watt
Gambar 2.6. Mesin
Penggiling Kopi
Sumber : http://mesin-
kopi-
kakao.blogspot.co.id/
Gambar 2.7. Mesin Pegemas
Kopi
Sumber : http://mesin-kopi-
kakao.blogspot.co.id/
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
13
(7) Maksimal beban : 4-5 kg
(8) Lebar Seal : 6-15 mm
(9) Berat : 40-42 kg
3. Perencanaan Pabrik/ Industri
Perencanaan pabrik ini akan memfokuskan pada proses penentuan tata letak /
layout plan. Dalam perencanaan ini sangat diperlukan kesesuaian dan kesepakatan
dari tujuan pengolahan tentang proses produksi dan fasilitas – fasilitas yang
disediakan. Proses perencanaan bangunan pabrik harus paham atau mengerti betul
akan type bangunan (Single story, Hig Bay and monitor types dan multy story),
jenis konstruksi bangunan, pertimbangan yang diperlukan untuk pembuatan disain
bangunan dan cara – cara meperoleh flesibilitas dari bangunan.Berikut merupakan
beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan pabrik adalah bahan
yang diolah, proses pengolahan, mesin atau peralatan yang digunakan, material
handling, fleksibilitas, keamanan dari bahaya musibah, kekuatan lantai bangunan
serta tipe dan konstruksi dari bangunan.
Susunan tata letak bangunan pabrik adalah suatu kegiatan untuk meletakkan
fasilitas, mesin dan ruang-ruang yang mewadahinya agar memiliki efesiensi dan
mempermudah dari aktivitas untuk mengolah suatu bahan. Berikut merupakan
tahapan dalam penentuan layoting, yakni plan inventory (mendata segala mesin
yang akan digunakan dalam pabrik), group outline (mengelompokan mesin), Alat
– alat pembantu (menentukan peralatan tambahan), ruang gerak produksi, ruang
maintenance (bengkel khusus), machine blok plan(pengaturan mesin sesuai
dengan proses produksi) dan shop foor layout. (Sumber : Harsono, 1984:214)
4. Ruang Dalam Pabrik Pengolahan Kopi
(a) Area Penjemuran, tempat ini untuk menjemur biji kopi yang dipetik dari
pohonnya agar terjadi pengurangan kadar air. Area ini harus berada diluar
bangunan karena berhubungan sinar matahari.
(b) Gudang Bahan Baku, Tempat untuk menyimpan biji kopi yang datang
dari kebun/ supplyer. Ruang ini berada ditempat yang tertutup, tetapi harus
diperhatikan kelebapannya sehingga harus mememiliki ventilasi udara
yang cukup.
Dilengkapi dengan Kontrol
Kecepatan Konveyor, Coding
Expired Date dan Kontrol
Panas
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
14
(c) Ruang Penyangraian, tempat ini untuk proses menyangrai atau
menggoreng tanpa menggunakan minyak. Ruang ini harus berada dekat
dengan gudang bahan baku dan tempat peendinginan. Suhu juga harus
diatur karena proses sangria sangat tergantung dengan temperature dan
waktu.
(d) Ruang Tempering, tempat untuk mendinginkan biji kopi yang telah
disangrai agar muncul aroma khas dari biji kopi. Ruang ini terletak dekat
dengan area sangria dan dekat dengan ruang pengolahan biji kopi.
(e) Ruang Penggilingan, tempat berlangsung pengolahan kopi dengan mesin
penggiling kopi. Proses ini membuat biji kopi sangrai menjadi bubuk kopi
yang siap dikonsumsi oleh masyarakat. Ruang ini harus memiliki atap
yang tinggi dan ventilasi yang cukup.
(f) Ruang Pengemasan, tempat ini merupakan untuk membungkus kopi
yang siap dipasarkan.
(g) Gudang Produk, tempat ini untuk menyimpan bubuk kopi yang telah
dikemas agar mudah dilakukan pendataan jumlah produk yang keluar.
Ruang ini memiliki akses langsung dari ruang pengemasan untuk
mempermudah proses pemindahan bahan.
(h) Ruang Kantor Pengelola, tempat ini untuk menaungi kegiatan
administrasi dari pengelola dalam mengatur proses produksi dan
pemasaran. Ruang ini berada dekat dengan pintu masuk utama dan
berhubungan langsung dengan pabrik.
2.2.2. Bangunan Café / Restoran
Restoran / café merupakan bangunan komersial yang diperuntukkan
sebagai tempat mengolah makanan atau minuman. Dalam hal ini perlu
diperhatikan manajemen bangunan, proses pengolahan, peralatan dan keluaran
ruang yang dibutuhkan.
a. Manajemen Sistem Pengolahan Makanan
Dalam manajemen pengolahan makanan terdapat beberapa hal yakni system
organisasi dapur, staffing/tenaga kerja, pengadaan barang, pengawasan internal
produksi dan menu dan penanggulangan akses.
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
15
1. Sistem Organiasasi Dapur, Hal ini berpengaruh pada jenis dapur
berdasarkan ukuran yang akan dipilih. Pada restoran besar akan membedakan
dapurnya antara Hot Kitchen dan Cold Kitchen. Berikut merupakan pola
hirarki Dapur. Pada Gambar 2.8 akan ditampilkan susunan organisasi dapur.
2. Sistem Staffing, Staffing merupakan pengaturan kelompok dari pegawai
dalam pembagian shift atau jam kerja. Jam kerja diatur dalam waktu penuh
yaitu 24 jam yang terbagi atas shift pagi (06 :00 – 14:00), shift sore (15:00-
23:00) dan shift malam (23:00 – 06:00).
3. Sistem Pengadaan Barang, sistem pengadaan brang dapat dilakukan dengan
menganalisa jumlah konsumsi setiap harinya, pengembalian barang ke gudang
dan tingginya permintaan terhadap barang. Selain itu dalam system
pengawasan barang, perlu adanya system pengawasan internal yang
mengawasi tentang jalannya pengadaan bahan secara lebih cermat.
4. Sistem Pengawasan Internal Produksi, sistem berfungsi untuk mengawasi
jalanya pengolahan dari makanan hingga menemukan suatu hasil yang
berkualitas baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Pengawasan ini dapat
menyangkut tentang proses penyajian, teknik portiany, teknik mengolah
makanan/minuman, pengawasan validitas standar – standar resep, sisten
training, system buffet, koordinasi produk serta tanggapan, persepsi,
pemahaman serta pelaksanaan informasi dari luar.
Gambar 2.8 Pola Hirarki Dapur
Sumber : Bartono dan Ruffino, 2005:252
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
16
5. Sistem Menu dan Penggulangan, Sistem menu ini mengacu terhadap dua
kelompok, yakni menu yang ditampilkan dan dijual secara a la carte serta
menu yang dijual secara table d’hote.
(Sumber : Bartono dan Ruffino, 2005:251)
b. Proses Pengolahan
Dalam proses pengolahan terjadi kegiatan / aktivitas untuk memproduksi
makanan / minuman yang berkualitas sehingga dapat dijual kepada pembeli.
Dalam proses pengolahan perlu beberapa aspek yan diperhatikan yaitu
perencanaan produksi, standar resep, bahan baku, peralatan produksi, desain
layout ruang produksi, peralatan produksi dan servis, kemampuan staf dapur,
koordinasi produksi dan pengawasan produksi untuk material prosedur serta cost.
1. Peralatan Produksi
(a) Mesin Kopi
Pada Gambar 2.9 akan ditampilkan mesin
pengolahan kopi bubuk. Mesin ini mampu membuat
kopi dengan jenis Espresso yang merupakan bahan
dasar pembuatan kopi jenis lainnya. Berikut
merupakan spesifikasinya, yakni :
(1). Group head : 58 mm
(2). Dimensi : 40x54.5x53 cm
(3). Berat : 42 kg
(4). Brewing system : Volumetric
(5). Boiler sixe : 5 lt
(6). Boiler type : Heat Exchanger
(7). Power : 1800 watt, 220 V
(8). Pump : Rotary
(9). PID : no
(b) Alat penunjang lainnya
Alat penunjang yang dimaksud adalah alat dapur yang biasa ada dirumah
warga. Alat ini contohnya pemanas air, blender, kompor, mesin pendingin
(refrigenerator), Oven, Alat penggorengan, perlengkapan memasak (sendok,
spatula, pengocok adonan, dll) dan sebagainya.
Gambar 2.9 Mesin Kopi
Sumber :
http://www.tokomesin.com/
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
17
2. Desain Layout Ruang Produksi
Pada Gambar 2.10 merupakan contoh layout dari ruang produksi pengolahan
khususnya dengan bahan baku kopi.
Dalam merencanakan sebuah ruang – ruang dan peletakan dari bangunan kafe
adalah sistem sirkulasi dari civitas didalamnya baik pengelola maupun
pengunjung. Ruang – ruang yang diperlukan diantaranya : Receiptionist (Daerah
penerimaan), area bar, lounge, table service, self service (makanan siap saji),
daerah pencucian, bak sampah, daerah servis, dapur, ruang persiapan, dan gudang
bahan baku. (Lawson,1994 : 62)
Gambar 2.10 Desain Layout Coffee Shop
Sumber : Bartono & Ruffino, 2005
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
18
Pada Gambar 2.11 dan 12 akan ditampilkan standar ukuran dari area duduk /
dinning area.
c. Hasil Olahan Kopi
Biji kopi merupakan bahan dasar utama dalam pembuatan seduhan
minuman kopi. Sampai saat ini, minuman kopi ini masih menjadi minuman
favorit bagi masyarakat Indonesia. Hal ini semakin berkembang dan meluasnya
perusahan pengembangan biji kopi. Selain itu juga, tumbuh dan berkembangnya
kedai/kafe/warung yang menjual aneka olahan dari kopi, baik dalam segi makanan
dan minuman. Aneka olahan ini dibungkus dengan kemasan yang lebih modern
dan dicampurkan dengan bahan – bahan dasar lainnya, seperti susu, krimer,
perasa/pemanis tambahan atau bahkan hingga dicampur dengan tepung untuk
mencapai cita rasa yang lebih baik. Oleh karena itu, berikut merupakan aneka
olahan dari biji kopi :
Gambar 2.12 Standar Besaran Meja Makan
Sumber : Neufert, 1996:216
Gambar 2.11 Standar Kenyaman Manusia Dalam Meja Makan
Sumber : Neufert, 1996:216
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
19
1. Aneka Olahan Minuman
(a) Espresso
Espresso merupakan salah satu
olahan kopi dari Milan, Italia. Kopi
espresso memiliki dua jenis yakni
diberi krim kocok diatasnya yang
disebut Espresso Con Panna dan
diberi susu berbuih pada bagian
atasnya yang disebut Espresso Macchiato. Minuman espresso tersebut
ditampilkan pada Gambar 2.13 dan 2.14. Pembuatan kopi jenis espresso dibuat
dari percampuran 45ml air yang disemburkan ke 7 sampai 9gram kopi dengan
temperatur air 90°C dan bertekanan 9 atmosfer.
(b) Kaffe Americano
Kaffe Americano merupakan kopi espresso yang ditambahkan dengan air
panas, sehingga memiliki kekuatan rasa yang sama dengan espresso. Kaffe
Americano merupakan salah satu bentuk dari kopi espresso yang memiliki tingkat
kekentalan yang lebih rendah dari espresso. Kaffe Americano ini memiliki empat
variasi minuman, yakni Iced Americano, A Lungo dan Caffe Crema. Pada
Gambar 2.15 ditampilkan jenis minuman dari kaffe Americano.
(c) Cappucino
Cappuccino merupakan salah satu olahan dari biji
kopi yang berasal dari Italia yang berbahan dasar dari
susu dan espresso. Tampilan minuman dapat dilihat
pada Gambar 2.16. Teknik dari pengolahan kopi ini
adalah kombinasi yang tepat antara espresso, susu
panas dan busa susu (mikrofoam).
Gambar 2.13.
Espresso Con Panna Sumber :
http://coolbeanscoffeeroasters.com/espresso-
Gambar 2.14.
Espresso Macchiato Sumber :
http://wellfoodco.com/2012/09/17/espresso-
Gambar 2.15. (a) Iced Americano, (b) Lungo Coffee, (c) Caffe Crema
Sumber : https://worldbarista.wordpress.com/
Gambar 2.16. Cappucino Coffee
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
20
(d) Caffe Latte
Caffe Latte atau yang sering disebut dengan
Latte. Tampilan minuman dapat dilihat pada Gambar
2.17. Secara umum, Caffe Latte memiliki bahan
pengolahan yang sama dengan Cappuccino yang
membedakan adalah takaran dari kopi dan susu.
(e) Moka
Kopi Moka adalah salah satu jenis kopi yang
dicampurkan dengan coklat baik dalam berbentuk serbuk
manis hingga sirup cair. Tampilan minuman dapat dilihat
pada Gambar 2.18.
(f) Frappe
Frappe merupakan salah satu varian kopi yang mudah
untuk diolah menjadi minuman. Tampilan minuman dapat
dilihat pada Gambar 2.19. Frappe memiliki suhu yang dingin
sama seperti Iced Americano, yang membedakan adalah kopi
ini dibuat dengan mengocok atau membleder sehingga
berbentuk busa.
Penjelasan lebih lengkap mengenai Aneka Olahan Minuman Kopi dapat
dilihat pada Lampiran 1.
2. Aneka Olahan Makanan
(a) Puding Kopi
Puding merupakan salah satu jenis makanan penutup yang populer di
masyarakat. Pada umumnya puding dibuat dengan mencampur bahan agar – agar
denga susu, tepung maizena dan telor kocok. Pada puding ini ditambahkan kopi
yang sudah dilarutkan dalam air dan dicampurkan saat agar – agar dimasak
sehingga memiliki cita rasa yang khusus pada puding ini.
Gambar 2.17. Caffe Latte
S\\umber :
https://id.wikipedia.org/wi
ki
Gambar 2.18. Moka Sumber :
https://blog.tokopedia.c
om/
Gambar 2.19. Frappe Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/F
rapp%C3%A9
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
21
(b) Bolu Kukus Kopi
Bolu kukus kopi ini memiliki proses pembuatan yang sama pada umumnya.
Hal yang berbeda pada memasukkan bubuk kopi pada campuran tepung terigu,
baking powder dan lelehan margarin.
(c) Kue Kering Kopi Susu
Kue kering ini dibuat dengan mengayak secara berbarengan antara tepung,
kopi bubuk, susu, coklat,garam dan baking powder. Lalu dimasukkan lelehan
margarin dan dibuat mengumpal dan dapat dibentuk sesuai keinginan. Lalu
adonan dimasukkan kedalam oven da didiamkan selama 15 menit dengan suhu
160°C.
(d) Olahan Kue Kopi
Kue kopi ini hampir sama proses pembuatanya dengan kue pada umumnya
hanya saja ditambahkan larutan kopi. Penambahan ini dilakukan setelah
mencampurkan tepung, susu dan baking powder.
(e) Olahan Stik Ubi Kopi
Stik Ubi Kopi ini dibuat dari campuran ubi manis yang di aduk rata dengan
tepung tapioka, kopi bubuk dan gula halus. Selanjutnya dimasukkan telur dengan
ditambahkan sedikit air dan di aduk hingga kalis dan mampu dibentuk seperti stik.
Lalu adonan yang telah dibentuk digoreng dengan api kecil. Tampilan berbagai
jenis olahan makanan tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.20.
2.3. Biji Kopi
2.3.1. Pengertian Biji Kopi
Biji Kopi merupakan sebuah biji dan sumber utama pembuatan minuman
kopi. Warna bijinya adalah putih yang berupa endosperma. Biji Kopi pada
umumnya memiliki dua buah biji. Didalam biji kopi ini mengandung 4 buah
nutrisi, yaitu Alkaloida kafein, protein dan asam amino, karbohidrat dan lipid.
Alkaloida Kafein yang paling banyak berada di dalam biji kopi dan tidak
Gambar 2.20. (a) Puding (b) Bolu Kukus Kopi (c) Kue Kering (d) Kue Kopi (e) Stik Ubi Kopi
Sumber : www.sajiansedap.com
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
22
mengalami perubahan yang signifikan selama pematangan buah di Pohon.
Kelarutan Kafein ini akan meningkat apabila terjadi peningkatan temperatur dan
penambahan jenis asam didalamnya. Lalu, Protein terdapat pada biji kopi kering
dengan kadar delapan sampai 12 persen. Selanjutnya, protein ini akan berganti
menjadi asam amino selama proses pematangan buah di dalam pohon.
Selanjutnya, Karbohidrat merupakan salah satu nutrisi yang ada di dalam biji
kacang dan terdapat sekitar 50% dari berat kering biji kopi segar. Karbohidrat
dihasilkan oleh polisakarida, galaktomanan dan selulosa. Yang terakhir adalah
Lipid. Lipid banyak terdapat di kulit biji kopi dan merupakan lapisan pembungkus
biji kopi. (Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Biji_kopi, diakses 6 Oktober 2015 pukul 00:23
WITA.).
2.3.2. Sejarah Biji Kopi
Indonesia baru mulai mengenal kopi sekitar tahun 1696 yang di bawa oleh
Pemerintah Belanda. Lalu pada tahun 1711, VOC menetapkan kopi sebagai
komoditi ekspor yang diandalkan Oleh karena itu, VOC menjadikan Hindia
Belanda sebagai perkebunan kopi dan memonopoli perdagangan kopi dunia
hingga tahu 1780. Selanjutnya, dibuat perjanjian koffeestelsel (sistem kopi) yang
kemudian pada tahun 1780 – 1844 diubah menjadi perjanjian Culturalstelsel atau
yang sering disebut sistem tanam paksa. Sistem ini mengakibatkan peningkatan
produksi di bidang perkebunan kopi, yakni tahun 1830 – 1843 produksi kopi
Arabika mencapai 26.600 ton tetapi setelah 30 tahun meningkat menjadi 76.000
ton. (Sumber : http://camattenggara.pontianakkota.go.id/, diakses 5 Oktober 2015 pukul 22:36
WITA)
Pada tahun 1878, perkebunan kopi yang ada di Indonesia mengalami
serangan hama. Hama ini dikenal dengan nama Karat Daun (Hemileia Vasatrix).
Hal tersebut membuat perkebunan kopi musnah dan yang tersisa hanyalah kopi
arabika diatas lahan dengan ketinggian 1.000 m yang berada di Pulau Flores dan
Timor . Pada tahun 1875 mulai ditanam kopi dengan jenis yang berbeda, yaitu
Kopi Liberka (Coffea Liberica) dan pada tahun 1900 Kopi Robusta (Coffea
Canephora ) muncul ke Indonesia dikarena kopi jenis Liberka kembali terserang
hama kopi yang sama dengan kopi jenis Arabika. Kopi Robusta berkembang
dengan cepat dan mulai menyebar di wilayah Jawa, Sumatra bahkan pada
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
23
Indonesia bagian timur. (Sumber : Setiawati, 2007:1 dan http://www.aeki-
aice.org/page/sejarah/id,diakses 5 Oktober 2015 pukul 23:12 WITA)
2.3.3. Jenis – Jenis Biji Kopi
a. Kopi Arabika
Kopi ini memiliki rasa dan aroma yang kuat dan tumbuh pada dataran tinggi
dan beriklim yang kering. Kopi ini sering ditemukan seluruh dunia dan di
Indonesia. Kopi Arabika ini berasal dari Euthopia. Kopi arabika ini tumbuh di
tanah gembur dengan curah hujan yang masa kering 3 – 4 bulan dan ditanam pada
daerah gunung pada ketinggian 1000 – 1700 m dpl. Proses penanaman biji kopi
ini dilakukan dengan biji atau stek. Dalam pengelolaannya perlu dilakukan
pemangkasan untuk mengatur pembentukan bunga atau buah kopi. (Sumber :
Lembaga Ekonomi Nasional – LIPI, 1980:67)
b. Kopi Liberika
Tanaman kopi ini tumbuh subur didaerah yang kelembapan tinggi dan suhu
yang tinggi. Kualitas kopi ini lebih buruk dari Arabika.
c. Kopi Robusta
Kopi ini berasal dari negara Afrika yang
memili kelebihan kualitas nya lebih baik
dibandingkan dengan kopi arabika. Kopi ini
memiliki nama latin Coffee Robusta. Kopi
ini berasal dari Afrika yang lebih
dibudidayakan di daerah Tropis dan Sub
Tropis. Tanaman ini tumbuh di tanah yang gembur dengan curah hujan yang masa
kering 3-4 bulan dan diletakkan pada dataran rendah yang kurang dari 1000m dpl.
Kopi robusta memiliki kadar kafein yang lebih rendah dibanding dengan kopi
arabika. Proses penanaman biji kopi ini dilakukan dengan biji atau stek. Dalam
pengelolaannya perlu dilakukan pemangkasan untuk mengatur pembentukan
bunga atau buah kopi. (Sumber : Lembaga Ekonomi Nasional – LIPI, 1980 : 69). Pada
Gambar 2.21 akan ditampikan perbedaan bentuk antara kopi arabika, liberika dan
robusta.
Gambar 2.21. Jenis Biji Kopi
Sumber : www.onestopwonder.com
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
24
d. Kopi Hibrida
Kopi ini merupakan hasil perkawinan dari dua vaietar unggul. Keturunan
dari golongan ini tidak mempunyai sifat yang sama dengan induknya. Proses
penanaman dari dilakukan secara stek / penyambungan.Pada Tabel 2.1 akan
dijabarkan ciri dari kopi hibrida menurut hasil perkawinannya.
Tabel 2.1. Ciri Kopi Hibrida
JENIS CIRI – CIRI
Arabika ><
Liberika
Produksi ringan, self fertil (penyerbukan sendiri), Batang bawah dapat
digunakan excelsa / robusta, Cabang primer dapat bertahan cukup lama.
Arabika ><
Robusta
Peka terhadap serangan HV, dapat berbuah sepanjang tahun, self fertil,
didataran yang tinggi dapat memproduksi lebih tinggi tetapi mudah
terserang jamur, Biji berbentuk gepeng dan lonjong, batang bawah dapat
menggunakan excelsa.
(Sumber : Setiawati, 2007:14)
2.3.4. Manfaat Biji Kopi
Dalam bidang kesehatan, kandungan kopi memiliki manfaat sebagai
berikut :
a. Meningkatkan Stamina : Hal ini karena kopi mengandung kafein yang tinggi
mampu mempengaruhi kinerja sel dan menjadikan pergerakannya lebih
lambat.
b. Mencegah Kanker : Antioksidan yang terkandung dalam kopi mampu
menekan resiko gejala kanker pada tubuh.
c. Kopi menjaga kesehatan mulut : Kopi memiliki sifat anti bakteri dan mampu
mengatasi gigi berlubang, plak dan infeksi gusi.
d. Mengurangi resiko diabetes : Kopi dapat menghambat penyerapan gula.
Kandungan asam klorogenat mampu peningkatkan pembentukan insulin.
e. Mengurangi resiko penyakit Alzheimer dan Demesia.
f. Meningkatkan suasana hati pengguna : Kopi memberikan efek korelasi pada
kebahagiaan.
Dalam bidang kecantikan, kopi dapat digunakan sebagai media perawatan
kecantikan, yakni sebagai berikut :
a. Masker wajah : Kopi dapat membuat kulit menjadi kencang dan mampu
mengangkat sel kulit mati dalam wajah. Selain itu, kopi juga mampu menjadi
krim anti mikroba untuk pembersih wajah.
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
25
b. Perawatan kulit kepala : menurut penelitian, kandungan kafein pada kopi
mampu dijadikan sebagai anti kerontokan rambut dan memiliki antioksidan
untuk menjaga kulit kepala.
(Sumber : http://manfaat.co.id/manfaat-kopi, diakses 8 Oktober 2015 pukul 22:54 WITA)
2.3.5. Proses Penanaman Biji Kopi
Sebelum memasuki tahap penanaman dari Biji Kopi, perlu diperhatikan
dari lingkungan daerah untuk membuat biji kopi yang berkualitas.Berikut
merupakan syarat tumbuh dari penanaman biji kopi, yakni :
a. Curah Hujan, daerah memiliki curah hujan yang berkisar antara
1000<x<3000 mm per tahunnya dengan musim kering ±3 bulan. Dalam
kurum waktu 3 bulan tersebut akan terjadi pembuahan dan apabila mengalami
turun hujan dengan intensintas yang tinggi, maka dapat dipastikan tidak akan
terjadi pembuahan.
b. Suhu, Penentuan suhu yang tepat ini disesuaikan dengan jenis kopi yang akan
ditanam, yakni kopi arabika sekitar 17 – 21 °C, Kopi Liberka 16 – 18 °C dan
Kopi Robusta 21 – 24 °C.
c. Sinar Matahari, Dalam penanaman kopi dibutuhkan sinar yang teratur dan
berada dalam intensitas cahaya dibawah dari 1000 foot candle atau setara
dengan 10.764 lux.
d. Angin, Seperti dengan tanaman lainnya angin dalam tanaman kopi sangat
berpengaruh dalam proses penyerbukan. Meskipun demikian, angin dengan
kecepatan kencang mampu menyebabkan kerusakan tajuk tanaman atau dapat
menggugurkan bunga dan mempercepat penguapan.
e. Kelembapan, Kelembapan harus dijaga sekitar 40 – 60%, karena kelempaban
yang tinggi mengakibatkan pertumbuhan jamur tetapi apabila kelembapan
rendah akan terjadi penurunan hasil selama periode pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kopi.
f. Tanah, daerah yang dipilih diusahakan memiliki tanah yang gembur, subur
dan kaya akan nutrisi yang memiliki kedalaman ±1,5 meter dengan pH antara
4,5 – 6,5 untuk Kopi Robusta dan 5 - 6,5 untuk Kopi Arabika.
Setelah seluruh syarat tumbuh dipenuhi baru dapat dilaksanakan proses
penanaman dari Biji Kopi, yang diantaranya :
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
26
a. Persiapan Lahan
Persiapan lahan ini berguna sebagai langkah pertama menghindari
tanaman dari hama dan penyakit kopi. Proses ini dilakukan dengan 3 cara
yaitu ditanami dengan tanaman pelindung yang berfungsi sebagai menahan
erosi dan angin kencang, ditanami dengan tanaman penutup tanah yang
berfungsi menahan percikan air hujan, mencegah erosi dan mempertahankan
kelembapan tanah, serta Pengaturan jarak tanam dan pembuatan lubang
tanaman. Jarak tanaman yang digunakan adalah 2,5 x 3 meter dengan lubang
tanaman dibuat pada 3 – 6 bulan sebelum penanaman tanaman kopi. (Sumber :
Ariyantoro, 2006:33)
b. Pembibitan
Pembibitan merupakan proses penyemaian dari biji kopi. Langkah yang
dilakukan dengan membuat bedengan, lalu ditaburi pasir atau humus dan
benih kopi dapat dibenam dalam lapisan tersebut. Setelah itu, pasca berumur
2,5 – 3 bulan, bibit yang dibenam dapat dipindahkan ke tempat pembibitan.
Tempat pembibitan ada dua cara yaitu pembibitan di bendengan tanah dan
pembibitan di polybag.
c. Penanaman
Penanaman diimulai dengan menggali lubang tanah, dilakukan
pemotongan akar pada tanaman yang telah dilakukan pembibitan hingga
mencapai ukuran ±30 cm. Dan bibit tersebut dimasukka kedalam lubang dan
ditutup kembali hingga menggunung dan padat.
d. Pemeliharaan
Dalam proses pemeliharan tanaman kopi dilakukan 4 tahap, yaitu
penyulaman (apabila ditemukan adanya tanaman kopi yang tidak sehat),
pendangiran (pencangkulan tanah disekitar tanaman agar udara dan air dapat
berjalan dengan lancar), pemangkasan (terdapat tiga bentuk, yaitu
pemangkasan bentuk, pemangkasan produksi dan pemangkasan peremajaan).
e. Pemupukan
Pemupukan dilakukan untuk memberi nutrisi pada tanaman kopi ini.
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
27
f. Pengendaliaan Hama dan Penyakit
Beberapa macam hama yang menyerang tanama kopi adalah Hama
Bubuk Buah, Hama Bubuk Cabang, Hama Kutu Putih dan Nematoda. Selain
itu penyakit yang dapat menyerang biji kopi adalah penyakit karat daun dan
cendawan akar.
g. Penanganan Panen
Panen pada biji kopi terjadi pada tahun ke-3 dan tidak dapat dilakukan
selama satu kali karena mengikuti dari gelombang musim bunga. Panen biji
kopi dilakukan dengan pemetikan baik secara manual atau menggunakan
tangga. Pemetikan dilakukan dalam tahap, diantaranya permulaan (buah yang
dimakan bubuk dan kering), pertengahan (buahn yang sudah masak dan tua)
dan akhir (buah yang memiliki kualitas baik dengan keadaan matang dan
masih muda). (sumber : Ariyantoro, 2006:43)
2.3.6. Proses Pengolahan Biji Kopi
a. Pengolahan Produk Primer Kopi
1. Panen tepat matang : Biji kopi terjadi perubahan warna kulit buah kopi
dari berwarna hijau menjadi merah.
2. Sortasi buah sehat : Permilihan buah yang sehat (memiliki nas, tidak
terkena serangga, hama dan tampilan kulit yang mulus )
3. Pengupasan kulit buah : Memisahkan biji berkulit tanduk/biji kopi HS (
bahan minuman) dan kulit buah (kompos, pakan ternak / biogas)
4. Pencucian biji kopi : pencucian biji kopi yang terlah di klupas hingga
bersih dan menjadi licin.
5. Pengeringan Mekanis : Biji Kopi HS dikeringkan secara mekanis 50 – 55
°C dan membuat kadar air biji kopi menjadi 12%. Bahan bakar untuk
pengeringan ini dari kayu tanaman dan kipas pengering digerakkan oleh
motor listrik atau motor diesel.
6. Pengupasan Biji Kopi HS Kering
7. Sortasi biji kopi kering : Memisahkan biji ukuran besar (> 6,5 mm),
medium (5,5 mm <d< 6,5 mm) dan kecil (<5,5 mm).
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
28
8. Pengemasan : Dimasukkan kedalam karung goni dan disimpan dalam
gudang yang bersih dan memiliki ventilasi. Tumpukan dari kopi tidak
boleh menempel dengan dinding gudang.
b. Pengolahan Produk Sekunder (Biji Kopi Sangrai dan Kopi bubuk)
1. Panen tepat matang : Biji kopi terjadi perubahan warna kulit buah kopi
dari berwarna hijau menjadi merah.
2. Penyangraian : Proses sangrai dimulai dengan penguapan air yang
selanjutnya direaksikan dengan pirolisis. Reaksi pirolis ditandai dengan
perubahan warna biji kopi yang semula kehijauan menjadi kecoklatan.
Kisaran suhu yang digunakan adalah 195 hingga 205 °C.
3. Tingkat Sangrai : tingkat sangrai dibagi menjadi 3 yaitu suhu 190 – 195
°C untuk sangrai ringan, 200 – 205 °C untuk sangrai medium dan >205
°C untuk sangrai gelap.
4. Pencampuran : Untuk mendapatkan citarasa yang khas, kopi bubuk bisa
diproses dengan mecampur beberapa jenis kopi. Pencampuran dilakukan
dengan alat pencampur putar tipe hexagonal.
5. Penghalusan biji kopi sangrai : Biji kopi sangrai di haluskan dengan
grinder sampai menjadi kopi bubuk dengan tingkat kehalusan yang
diinginkan.
6. Pengemasan : Kopi bubuk yang telah dihaluskan dikemas dalam
alumunium foil atau plastik yang dipress panas untuk menjaga
kandungan oksigen tidak dapat masuk kedalam kemasan.
2.4. Tinjauan Proyek / Fasilitas Sejenis
2.4.1. CV. Pusaka Bali Persada
Tinjauan langsung ke lapangan ini dilakukan pada Perusahan Kopi Bubuk
Banyuatis yang sekarang diubah namanya menjadi CV. Pusaka Bali Persada.
Usaha ini merupakan salah satu industri pengolahan kopi yang terkenal di Bali.
Usaha ini didirikan pertama kali pada tahun 1976 oleh I Ketut England dengan
perusahaan perseorangan dan pada tahun 1990 terjadi perubahan
penanggungjawab usaha kepada Gede Pusaka Harsadena,SE. selaku anak
kandung. (Sumber : CV. Pusaka Bali Persada.2015)
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
29
a. Lokasi dan Gambaran Umum
Comanditaire Venootschap / Persekutuan Komanditer Pusaka Bali Persada ini
terletak di Kabupaten Buleleng, tepatnya di Jalan Raya Seririt Singaraja, Desa
Pemaron. Usaha ini berdiri diatas tanah 2800 m2, yang memiliki batas sebelah
utara jalan raya, sebelah timur CV. Sumber Jasa Gumilang, sebelah selatan
sungai/kali dan sebelah barat adalah kantor imigrasi. CV. Pusaka Bali Persada
yang terletak di Singaraja ini terdiri atas pabrik utama pengolahan kopi dan
memiliki sebuah kedai kopi di daerah Bedugul, Tabanan yang bernama D’Jako.
b. Tinjauan Non-Arsitektural
1. Jenis Produk
CV. Pusaka Bali Persada ini menghasilkan produk dengan
mengklasifikasikan dalam dua buah tipe yaitu Special Quality (Hotel, Restoran,
Oleh – Oleh bagi wisatwan domestik/ internasional)dengan Standart Quality
(dipasarkan secara bebas). Hal tersebut dibedakan pada proses pengemasan. Nama
produk yang dari usaha ini, diantaranya Kopi Bubuk Cap Banyuatis, Kopi Bubuk
Cap Extra, Kopi Bubuk Mix Kotak Cap Banyuatis, Kopi Bubuk Robusta Vakum
Kertas, Kopi Bubuk Arabika Vakum Kertas, Kopi Bubuk mix bag cap Banyuatis,
Kopi Bubuk Robusta Vakum Plastik, Kopi Bubuk Arabika Vakum Plastik.
2. Sasaran Pemasaran
Sasaran yang dicapai CV. Pusaka Bali Persada ini adalah masyarakat umum
wilayah Bali yang penjualannya dapat melalui Pabrik di Singaraja atau Denpasar.
Kantor pemasaran CV. Pusaka Bali Persada ini juga sudah meluas hingga ke
Pulau Jawa (Kota Kediri) dan Pulau Lombok. Tidak hanya masyarakat umum,
produk ini dipasarkan dengan sasaran hotel, kedai kopi di sekitar wilayah Bali dan
wisatawan domestik maupun internasional sebagai buah tangan.
3. Bahan Baku Pengolahan
Bahan baku dalam pengolahan ini adalah jenis kopi Arabika dan Robusta
yang sudah dalam keadaan kering. Bahan baku biji kopi ini didapatkan dari
kebun yang dikelola oleh CV. Pusaka Bali Persada dan supplyer yang
mengutamakan masyarakat sekitar Singaraja.
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
30
4. Alat Pengolahan
Alat yang digunakan pada CV. Pusaka Bali Persada dalam mengolah biji
kopi, yakni tester kadar air, alat penyangrai, mesin dinamo penggerak bak
pendingin, mesin dinamo penggerak oven bola, dinamo pembersihan kulit ari,
dinamo penggerak life kopi, bak pendingin, blower,tampah, ayakan, mesin
penghancur, mesin diesel, bak penampung kopi bubuk, mesin pengemas, mesin
press (siler denga koveyor dan siler tangan), timbangan digital dan kompresor.
Selain itu, dalam proses pegolahan juga diperlukan alat penunjang, diantaranya
kaleng (tempat penyimpanan biji matang dan bubuk kopi), baskom, troli
(pengankut kopi dari satu ruangan keruangan lainnya), Forklif tangan
(mengangkut hasil kopi ke angkutan distribusi) dan timbangan.
5. Proses Pengolahan
Dalam proses pengolahan biji kopi, CV. Pusaka Bali Persada mempunyai tiga
jenis alur proses produksi, diantaranya alur proses produksi Kopi Bubuk Cap
Banyuatis, alur proses produksi Kopi Bubuk Banyuatis Robusta Super (Vakum)
Biji Matang & Bubuk serta alur proses produksi Kopi Bubuk Cap Ekstra. Pada
Gambar 2.22. akan ditampilkan alur produksi dari perusahaan ini.
Gambar 2.22. (a) Alur Proses Produksi Kopi Bubuk Cap Banyuatis (B) Alur Proses
Kegiatan Kopi Bubuk Banyuatis Robusta Super (Vakum)
Sumber : CV. Pusaka Bali Persada
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
31
6. Pengelolaan Pusat Pengolahan Kopi
CV. Pusaka Bali Persada merupakan suatu bentuk usaha persero yang
bergerak pada Industri Pengolahan Kopi. Dalam usaha ini terdapat 36 tenaga
kerja baik dalam bidang produksi, staff dan pegawai). Selain itu juga, terdapat
struktur organisasi dari usaha ini yang mampu memberikan gambaran secara jelas
mengenai wewenang dan tanggung jawab dari masing – masing tenaga kerja.
Berikut merupakan bagan struktur organisasi dari CV. Pusaka Bali Persada. Pada
Gambar 2.23. akan ditampilkan struktur organisasi dari perusahaan ini.
7. Waktu Operasional
CV. Pusaka Bali Persada ini memiliki jadwal operasional dari hari senin
hingga sabtu dengan dimulai pada pukul 08.00 hinggal 16.00 WITA. Pada pukul
12.00 – 13.00 merupakan waktu istirahat dari keseluruhan tenaga kerja. Khusus
bagi pekerja borongan, waktu pengerjaan mulai pukul 08.00 hingga selesai. Hal
ini berkaitan dengan jumlah dari kopi yang diolah. Usaha ini juga memberikan
libur bagi tenaga kerja sesuai dengan tanggal merah yang tertera dikalender.
c. Tinjauan Arsitektural
Bidang arsitektural ditinjau berdasarkan ruang atau fasilitas yang
disediakan pada bangunan CV. Pusaka Bali Persada. Berikut merupakan denah
dari banguanan CV. Pusaka Bali Persada. Pada Gambar 2.24. akan ditampilkan
denah atau peletakan ruang dari perusahaan ini.
Direktur
Manajer Perusahaan
Bag. Personalia
Pekerja
Bag. Pemasaran
Pekerja
Bag. Admin dan
Keuangan
Bag. Produksi
Pekerja
Gambar 2.23. Struktur Organisasi Perusahaan
Sumber : CV. Pusaka Bali Persada
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
32
Gambar 2.24. Denah Bangunan CV. Pusaka Bali Persada
Sumber : CV. Pusaka Bali Persada
LANTAI 1
a. Drop Off Area
b. Gudang Bahan Baku (110 m x 150 m)
c. Tempat kayu bakar ( 2 m x 6 m)
d. Area penyangraian (6,7 m x 4 m)
e. Area pengolahan Kopi Bubuk (14,70 m x 3 m)
f. Gudang Kardus (3 m x 4,5 m)
g. Gudang penyimpanan / pendinginan bubuk kopi (6,75 m x 8,8 m)
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
33
h. Ruang Pengemasan (7 m x 6,3 m )
i. Gudang Bahan jadi dan pemasaran (6 m x 9,3 m)
j. Ruang Manager dan Ruang Tamu
k. Ruang Staff dan pegawai
l. Display Area
Pada Gambar 2.25, 2.26, 2.27, 2.28 dan 2.29 akan ditampilkan ruang
yang disediakan dari perusahaan ini.
Gambar 2.25. (a) Drop Off (b) Gudang Bahan Baku
Sumber : Survey tanggal 10 Oktober 2015
Gambar 2.26. (a) Area Sortir (b) Ruang Penyangraian
Sumber : Survey tanggal 10 Oktober 2015
Gambar 2.27. (a) Ruang Pengolahan Kopi (b) Ruang Ruang Penyimpanan Kopi Bubuk
Sumber : Survey tanggal 10 Oktober 2015
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
34
Gambar 2.29. (a) Display Product (b) Kantor Pengelola
Sumber : Survey tanggal 10 Oktober 2015
LANTAI 2
a. Area Penyimpanan plastik, gula dan alat penunjang lainnya.
b. Ruang Packing Banyuatis
2.4.2. Starbucks Coffee Griya Santrian
a. Lokasi dan Gambaran Umum
Sesuai dengan Gambar 2.30, Starbucks Coffee Griya Santrian ini terletak
di Jalan Danau Tamblingan No. 47, Sanur – Bali. Starbucks merupakan salah
satu perusahan yang bergerak dibidang kedai kopi yang sudah ada di lima
Gambar 2.28. (a) Ruang Pengemasan Kopi Bubuk (b) Gudang Kopi Bubuk
Sumber : Survey tanggal 10 Oktober 2015
Gambar 2.30 (a) Tampak Depan
Starbucks Coffee (b) Peta Lokasi
sumber : https://www.google.co.id/maps
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
35
Gambar 2.31 Logo Starbucks
sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Starbucks
benua, yakni Afrika, Amerika, Oseania,
Asia dan Eropa. (Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Starbucks, diakses
12 Oktober 2015 pukul 22:07 WITA.)
b. Tinjauan Non-Arsitektural
1. Jenis Produk
Produk yang ditawarkan dari Starbucks Coffee ini adalah aneka jenis
minuman kopi dan teh, selain itu juga disediakan makanan seperti kue dan roti
kering. Jenis kopi yang ditawarkan diantaranya brewed coffee, espresso,
cappuccino, latte chocolate drinks serta Frappuccino yang disediakan dalam
keadaan dingin atau panas.
2. Alat Pengolahan
Pada Gambar 2.32 ditampilkan salah satu ruang yang berisikan gambaran
dari alat pengolahan minuman yang disediakan di Starbucks Coffee Griya
Santrian, Sanur :
3. Jam Operasional dan Aktivitas Pekerja
Starbucks ini dibuka pada pukul 09:00 hingga mulai tidak menerima
orderan pukul 23:00 WITA. Kedai kopi ini buka sepanjang hari termasuk juga
hari libur dan menerapkan sistem shift / pergantian jam bagi pegawainya.
Jumlah pegawai yang bekerja sebanyak tiga orang dalam sekali shift. Lingkup
Gambar 2.32 Beverages Starbucks Sanur
sumber : Survey tanggal 11 Oktober 2015
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
36
pekerjaan yang diambil dari pegawai adalah dua orang barista dan satu orang
manager yang mengontrol keadaan kedai secara umum.
c. Tinjauan Arsitektural
Penempatan fungsi – fungsi dari bangunan Starbucks Coffee Griya Santrian
dapat dilihat pada Gambar 2.33.
Pada Gambar 2.34, 2.35 dan 2.36 akan ditampilkan fasilitas – fasilitas yang
disedikan dalam bangunan ini.
1. Sitting Area , memiliki dua jenis fasilitas baik
Gambar 2.34
Sitting Area Indoor
sumber :
Survey tanggal 11
Oktober 2015
Gambar 2.35
Sitting Area Outdoor
sumber :
Survey tanggal 11 Oktober 2015
Gambar 2.33. Layout Bangunan Starbucks Coffee Griya Santrian
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
37
indoor maupun outdoor dengan konsep yang berbeda – beda.
2. Beverages, area ini adalah tempat untuk pemesanan makanan bagi pengunjung
dan pengolahan minuman bagi barista.
3. Toilet, area servis dari pengunjung yang terdiri atas dua buah yaitu toilet dan
washtafel.
2.4.3. Pabrik Kopi Banaran
Dalam hal ini akan ditinjau mengenai Pabrik Kopi Banaran melalui studi
literatur dengan beberapa aspek, yakni :
a. Lokasi dan Gambaran Umum
Pabrik Kopi Banaran merupakan bagian dari PT. Perkebunan Nusantara IX
yang bergerak dalam industri pengolahan kopi. Dimana diluar dari Pabrik Kopi ini
dilengkapi dengan Agrowisata ke Kebun dan juga terdapat cafe bagi para
wisatawan. Perusahaan ini terletak di Jalan Raya Semarang – Yogyakarta, Desa
Gemawang, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang.
b. Tinjauan Non-Arsitektural
1. Jenis Produk
Pabrik Kopi Banaran memproduksi kopi bubuk dengan berbagai jenis
dan ukuran, yakni Kopi Banaran Luwak , Kopi Banaran Original, Kopi
Banaran Roasted, Kopi Banaran Ekonomi dan Kopi Banaran Premium.
2. Sasaran Pemasaran
Pabrik Kopi Banaran menghasilkan kopi yang berkualitas dan sudah
didistribusikan di daerah Jawa Tengah dan DIY (Daerah Istimewa
Yogyakarta), dimana kopi ini juga sudah merambah ke cafe/warung, restoran
dan hotel yang ada daerah sekitar.
Gambar 2.36 (a) Beverages (b) Toilet
sumber : Survey tanggal 11 Oktober 2015
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
38
3. Alat Pengolahan
Alat yang digunakan dalam proses pengolahan kopi, diantaranya bak
syphon, pulper coffee, bak cuci, viss dryer, masson dryer, bordes kering, huller
coffee, ayak biji ukuran L,M,S, grinder, roaster, bak penyimpanan, kaleng,
tempat pendingin, timbangan digital, filling machine, sealer, pnowking,
alumunium foil.
4. Bahan Baku Pengolahan
Pabrik Kopi Banaran menggunakan Kopi Robusta dan Arabika sebagai
bahan baku utama dari produksi kopi mereka. Kopi yang digunakan ini dipilih
agar sesuai dengan rasa dan aroma khas Java Mocha. Kopi ini berasal dari
kebun Assinan-Kempul yang merupakan pengelolaan dari PT. Perkebunan
Nusatara IX (Persero) . Kebun ini terletak 10 km dari pabrik kopi dengan luas
±401 hektar dan berada pada ketinggian 400-600 meter dpl.
5. Proses Pembuatan
Proses pengolahan kopi tahap primer :
(a) Penerimaan, pada proses ini dilakukan penimbangan dan penuangan
pada bak penerimaan.
(b) Sortasi, kopi yang diterima dimasukkan kedalam bak syphon untuk
disahkan antara kopi yang berkualitas baik (superior) dan buah kopi
standar.
(c) Pengupasan kulit kopi, setelah dipilih kopi akan masuk ke ruang pulper
dan mulai untuk dilakukan pengelupasan kulit buah dan proses
pencucian.
(d) Penerimaan biji kopi, pada proses ini dilakukan proses penyempurnaan
pencucian dan tempat transisi sebelum memasuki ruang pengeringan.
(e) Pengeringan, Proses pengeringan dilakukan dengan dua type , yakni
secara manual/Viss D dan mekanis/masson D.Pengeringan manual
dilakukan dengan meletakan kopi diatas plat berlubang sebanyak dua
buah tumpukan yang dipanaskan dengan kayu dan tungku (Lama
pengeringan 38 – 40 jam). Pengeringan mekanis dengan menggunakan
mesin pengering kopi yaitu tromol berputar yang dibakar dengan kayu
atau solar (Lama pengeringan 18 – 20 jam)
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
39
(f) Pendinginan, proses pendinginan berlangsung ±24 jam pada ruangan
yang memiliki pengaturan suhu. Hal ini berguna untuk menyamakan
seluruh kadar air kopi yang telah dikeringkan.
(g) Pengupasan biji kopi, proses pengupasan kulit tanduk dan kulit air.
(h) Sortir biji kopi, dilakukan pemilahan kopi berdasarkan diameter dari
biji kopi dan memisahkan antara biji kopi cacat dengan yang baik.
Proses Pengolahan Kopi Tahap Sekunder :
(a) Pengambilan Kopi, kopi hasil tahap primer diambil dan ditimbang ±12
kg yang selanjutnya dimasukkan kedalam roaster.
(b) Penyangraian, roaster yaitu memanggang kopi dengan suhu 200°C dari
sirkulasi udara teratur.
(c) Pendinginan, pendinginan kopi dilakukan di tempat pendinginan
dengan menggunakan blower dan kipas angin.
(d) Penggilingan, kopi diolah menjadi bubuk kopi dengan mesin grinder.
(e) Uji Cita Rasa, dalam hal ini aspek yang diuji adalah aroma flavor yang
meliputi aciditt body, bitterness, wind fruity, green , grasst, smokey,
cereal, dan lain-lain.
(f) Penimbangan, penimbangan dengan menggunakan timbangan digital
agar berat sesuai dengan yang telah ditentukan perusahaan.
(g) Pengemasan, pengemasan kopi dengan menggunakan alumunium foil
yang disealer dan selanjutnya dimaksukkan kedalam karton dengan
label perusahaan.
Pada Gambar 2.37,2.38 dan 2.39 akan ditampilkan ruang – ruang yang ada
dalam perusahaan ini.
Gambar 2.39 Ruang Sortasi Sumber :
http://bumn.go.id/ptpn9
Gambar 2.38 Kampoeng Kopi
Banaran (Coffee Shop) Sumber :
http://exploresemarang.com/kampoe
ng-kopi-banaran/
Gambar 2.37 Ruang Pengeringan
Pabrik Kopi Banaran
Sumber : www.google.com
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
40
2.4.4. PT. Bhineka Putra Perkasa
a. Lokasi dan Gambaran Umum
PT. Bhineka Putra Perkasa merupakan salah satu perusahan industri yang
bergerak pada bidang pengolahan kopi. Perusahaan ini merupakan perusahan
swasta nasional milik keluarga Tjahjadi. Perusahan ini berdiri pada tahun 1935
yang terletak di Jalan Pulau Moyo No. 5, Denpasar – Bali.
b. Tinjauan Non-Arsitektural
1. Jenis Produk
Jenis produk yang dihasilakan merupakan bubuk kopi dengan nama
“Kopi Bali Cap Kupu – Kupu Bola Dunia”. Kemasan dari produk ini
beraneka ragam mulai dari plastik yang dipasarkan bagi masyarakat lokal dan
dari kertas dan dikemas secara eksklusif akan dipasarkan ke cafe atau hotel
yang sasaran pembelinya merupakan para wisatawan domestik maupun
internasional.
2. Alat Pengolahan
Secara umum perusahaan ini menyediakan seluruh proses pengolahan
kopi dari tahap primer hingga sekunder. Sehingga alat yang ada meliputi,
tester kadar air, alat penyangrai, mesin dinamo penggerak bak pendingin,
mesin dinamo penggerak oven bola, dinamo pembersihan kulit ari, dinamo
penggerak life kopi, bak pendingin, blower,tampah, ayakan, mesin
penghancur, mesin diesel, bak penampung kopi bubuk, mesin pengemas,
mesin press (siler denga koveyor dan siler tangan), timbangan digital dan
kompresor. Selain itu, dalam proses pegolahan juga diperlukan alat
penunjang, diantaranya kaleng (tempat penyimpanan biji matang dan bubuk
kopi), baskom, troli (pengankut kopi dari satu ruangan keruangan lainnya),
Forklif tangan (mengangkut hasil kopi ke angkutan distribusi) dan timbangan.
3. Bahan Baku Pengolahan
Perusahan ini menggunakan kopi kualitas premium dari dataran tinggi
Bali yakni pohon kopi arabika.
4. Proses Pembuatan
Proses yang dilakukan didalam pabrik dengan tradisional yang menjemur
kopi dengan alami selama dua minggu. Selanjutnya dilakukan proses
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
41
pengeringan hingga berubah warna kecoklatan. Setelah itu, dilakukan proses
pemilahan /sortir hingga akhirnya biji kopi tersebut dikemas dan dibiarkan
didalam gudang selama satu tahun untuk memperoleh matang biji kopi yang
maksimal. (Sumber: http://yuma4ever.awardspace.com/Bali_Coffee_ Products.php,
diakases tanggal 12 Oktober 2015 pukul 23:40 WITA.)
5. Pengelolaan Pusat Pengolahan Kopi
PT. Putra Bhineka Perkasa ini memiliki pegawai berjumlah 152 orang
belum termasuk dari direktur utama.
c. Tinjauan Arsitektural
Fasilitas – fasilitas yang disediakan dari bangunan ini seperti yang
ditampilkan pada Gambar 2.40 dan 2.41. Pengolahan Kopi Tahap Primer yang
terdiri atas pintu masuk yang dibedakan menjadi dua jenis yaitu Gate 1 untuk
sirkulasi operasional karyawan dan Gate 2 diperuntukkan bagi jalur sikulasi
pengolahan kopi (bahan biji kopi masuk dan keluar).
Gambar 2.40 (a) Penjemuran (b) Gudang Kopi
sumber : http://yuma4ever.awardspace.com/Bali_Coffee_History.php
Gambar 2.41 (a) Pengolahan Biji Kopi menjadi serbuk (b) Peyangraian
(c)Pengemasan
sumber : http://yuma4ever.awardspace.com/Bali_Coffee_History.php
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
42
2.5. Kesimpulan Kajian Objek Sejenis
Dari obeservasi yang dialakukan terhadap CV. Pusaka Bali Persada dan
perbandingan dengan dua buah bangunan tijauan literatur yakni PT. Bhineka
Putra Perkasa dan Pabrik Kopi Banaran, dapat ditarik kesimpulan seperti Tabel
2.2.
Tabel 2.2. Kesimpulan Pemahaman Objek Sejenis
CV. Pusaka Bali
Persada
PT. Bhineka
Putra Perkasa
Pabrik Kopi
Banaran
Starbucks
Coffe Griya
Santrian
Lokasi Singaraja
(Perkotaan) Denpasar
(Perkotaan) Yogyakarta (Pedesaan)
Denpasar (Perkotaan)
Fasilitas yang
disediakan
Pengolahan Biji
Kopi pada tahap Sekunder
Pengolahan Biji
Kopi pada tahap
Primer dan Sekunder
Pengolahan Biji
Kopi pada tahap
Primer dan Sekunder
Pengolahan bubuk kopi
menjadi
minuman
(Beverages, Sitting Area,
Area Pengelola
dan Area
Servis)
Luas 2800 m2 - - -
Pengelolaan Swasta Swasta Swasta Swasta
Pemasaran Pasar lokal dan
wisatawan
Pasar nasional dan
lokal
Pasar nasional dan
lokal
Pasar nasional
dan lokal
Proses dan alat-alat Tradisional dan
Modern
Tradisional dan
Modern
Modern Modern
Jenis Industri sedang Industri besar Industri sedang Kedai Kopi
International
Bahan baku Kopi Arabika dan
Robusta
Kopi Arabika dan
Robusta
Kopi Arabika dan
Robusta
Bubuk Kopi
Produksi per bulan ± 12 kwuintal
(biji kopi HS)
- - -
2.6. Spesifikasi Umum Proyek
Berdasarkan studi objek sejenis yang telah dijelaskan pada sub bab
sebelumnya makan dapat ditarik spesifikasi umum dalam perencanaan Pusat
Pengolahan dan Kedai Kopi.
2.6.1. Pemahaman
Pusat Pengolahan Kopi dan Kedai Kopi merupakan suatu usaha yang
bergerak dibidang industri pengolahan biji kopi menjadi kopi bubuk. Dalam
produksi ini dibutuhkan bahan berupa biji kopi arabika dan robusta. Setelah
didapatkan hasil berupa bubuk kopi, dilakukan proses pemisahan antara bubuk
kopi untuk dipasarkan dan diolah menjadi makanan/minuman di Kedai Kopi.
Kedai Kopi merupakan sebuah tempat pengolahan bubuk kopi menjadi minuman
atau makanan.
Aspek
Obyek
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
43
2.6.2. Fungsi
Fungsi dari Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi ini terdiri dari fungsi utama
danfungsi penunjang.
a. Fungsi Utama
Pusat Pengolahan Kopi dan Kedai Kopi memiliki fungsi utama sebagai
fasilitas untuk memproses biji kopi dari tahap primer hingga pada tahap sekunder
yang berupa serbuk kopi yang siap dipasarkan.
b. Fungsi Penunjang
Fungsi penunjang yang ditawarkan oleh Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi
adalah pemasaran hasil produksi langsung bawa menuju Kedai Kopi yang telah
disediakan pada bagian barat bangunan. Selain itu juga, terdapat Coffee Display
yang memperlihatkan seluruh tampilan produk yang ditawarkan dari Pusat
Pengolahan dan Kedai Kopi.
2.6.3. Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran dari Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi ini adalah
untuk meningkatkan hasil olahan biji kopi yang memiliki kualitas baik dan
mampu menambah keuntungan dibidang ekonomi.
Sasaran dari Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi ini adalah masyarakat
sekitar dan wisatawan daerah Bali, baik dari domestik maupun internasional yang
menyukai citarasa kopi. Tidak hanya itu, kopi yang diproduksi ini akan di
pasarkan ke cafe, restoran, hotel dan sebagainya.
2.6.4. Bahan Baku yang Digunakan
Bahan baku yang digunakan berapa biji kopi jenis Arabika dan Robusta.
2.6.5. Hasil Pusat Pengolahan Kopi dan Kedai Kopi
Produksi yang dihasilkan adalah hasil olahan kopi berupa biji kopi kering
dan bubuk kopi. Sedangkan pada Kedai Kopi akan diproses kembali makanan dan
minuman yang menggunakan bahan baku bubuk kopi, seperti Espresso, Kaffe
Americano, Cappuccino, Frappe, Moka, Kaffe Latte, bolu kukus kopi, kue kopi,
puding kopi, stik ubi kopi, kue kering kopi dan sebagainya.
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
44
2.6.6. Jadwal Operasional dari Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi.
Jadwal operasional dari Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi ini dibagi
menjadi dua yaitu jadwal operasional untuk pegawai Pusat Pengolahan Kopi dan
pegawai Kedai Kopi
a. Pusat Pengolahan Kopi
Jadwal operasional dilakukan mulai dari hari senin hingga hari sabtu pada
pukul 08.00 sampai 17.00 WITA. Jam istirahat diberikan selama menit pada
pukul 12.00 hingga 12.30 WITA.
b. Kedai Kopi
Jadwal operasional dibuka sepanjang hari mulai dari pukul 10.00 hinga 22.00
WITA. Pada Kedai Kopi ini diberlakukan sistem shift, yaitu pergantian pegawai
pada jam 16.00 WITA. Jam istirahat diberikan selama 30 menit, shift pagi pada
pukul 12.30 hingga 13.00 WITA dan shift siang pada pukul 18300 hingga 19.00
WITA.
Diberlakukan pula hari libur pada tanggal merah sesuai kalender. Untuk
libur hari raya, setiap agama akan diberikan satu hari raya untuk libur, kecuali
umat hindu. Contohnya, Umat Islam mendapat libur dihari raya Lebaran, Umat
Kristen pada Hari Natal dan Umat Budha pada Hari Raya Waisak.
2.6.7. Sistem Pengolahan Produk
Secara umum proses pengolahan biji kopi adalah sebagai berikut :
a. Pengolahan biji kopi tahap primer
Pengolahan ini merupakan proses biji kopi dari hasil kebun hingga menjadi
biji kopi kering HS. Alur proses kegiatan secara umum adalah Panen tepat
matang, Sortasi Buah sehat, Pengupasan kulit buah, Pencucian biji kopi,
Pengeringan Mekanis , Pengupasan Biji Kopi HS Kering, Sortasi biji kopi kering,
Pengemasan.
b. Pengolahan biji kopi tahap sekunder
Pengolahan ini merupakan proses biji kopi kering hasil tahap primer diolah
kembali menjadi serbuk kopi. Alur proses kegiatan secara umum adalah
penerimaan bahan kopi, penimbangan bahan, pemilahan/sortir, proses sangrai biji
kopi mentah, proses pendinginan / penyimpanan biji kopi matang, proses
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
45
penghancuran biji kopi matang, proses pendinginan / penyimpanan kopi bubuk
dan proses pengemasan kopi bubuk.
c. Pengolahan minuman atau makanan
Proses ini diawali dengan pemilahan dari pusat pengolahan kopi antara produk
yang akan dijual kepasaran dan warung. Proses pengolahan ini dimulai dari
pemesanan makanan / minuman oleh pengunjung, pembayaran melalui kasir,
proses pembuatan makanan atau minuman, pesanan diantar ke meja pengunjung.
2.6.8. Alat – Alat yang digunakan
Alat – alat yang digunakan selama kegiatan produksi di Pusat Pengolahan
Kopi adalah tester kadar air, alat penyangrai, mesin dinamo penggerak bak
pendingin, mesin dinamo penggerak oven bola, dinamo pembersihan kulit ari,
dinamo penggerak life kopi, bak pendingin, blower,tampah, ayakan, mesin
penghancur, mesin diesel, bak penampung kopi bubuk, mesin pengemas, mesin
press (siler denga koveyor dan siler tangan), timbangan digital dan kompresor.
Selain itu, dalam proses pegolahan juga diperlukan alat penunjang, diantaranya
kaleng (tempat penyimpanan biji matang dan bubuk kopi), baskom, troli
(pengankut kopi dari satu ruangan keruangan lainnya), Forklif tangan
(mengangkut hasil kopi ke angkutan distribusi) dan timbangan.
2.6.9. Sistem Pengelolaan dari Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi
Pengelolaan Pusat Pengolahan Kopi ini membentuk badan organisasi
swasta yang terdiri atas bagian personalia, produksi, pemasaran, administrasi
serta keuangan. Pembagian dari pekerjaan dari Pusat Pengolahan Kopi ini dapat
dikatakan sederhana karena masih tergolong dalam industri menengah dengan
pekerja yang berkisar ±40 orang.
2.6.10. Fasilitas Pusat Pengolahan Kopi dan Kedai Kopi
Secara umum fasilitas yang disediakan pada Pusat Pengolahan dan Kedai
Kopi ini terdiri atas :
a. Proses Produksi Tahap Primer
1. Ruang Sortasi dan pengelupasan kulit ari
2. Ruang Pencucian Biji Kopi
3. Ruang Pengeringan / Penjemuran
LAPORAN SEMINAR TUGAS AKHIRPusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
46
4. Ruang Pengemasan
b. Proses Produksi Tahap Sekunder
1. Gudang bahan baku
2. Ruang penyangraian
3. Ruang pendingin biji kopi sangrai
4. Ruang penggilingan
5. Ruang pendingin hasil penggilingan
6. Gudang bahan penunjang
7. Ruang pengemasan
8. Gudang produk jadi.
c. Kedai Kopi
1. Ruang penyimpanan bahan baku
2. Area pengolahan minuman
3. Dapur Pengolahan Makanan
4. Area Kasir
5. Sitting Area Indoor
6. Sitting Area Outdoor