bab ii tinjauan dan landasan teori ii. 1. tinjauan...

52
10 BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan Umum II. 1. 1. Tinjauan Terhadap Gereja Kristen Protestan Oikumene Menurut Danang Priatmojo, kata gereja berasal dari bahasa Portugis “igreja” yang diambil dari bahasa latin “ekklesia” yang berarti kumpulan. Selanjutnya gereja memiliki 2 arti, yaitu : 1. Perkumpulan semua orang yang dipanggil untuk percaya lepada Tuhan Yesus Kristus. 2. Bangunan Ibadah atau wadah untuk menerima sakramen bagi Orang Kristen. Menurut Wikipedia (19 September 2007, 21.00), kata gereja dalam Bahasa Indonesia memiliki beberapa arti: 1. Arti pertama ialah “umat” atau lebih tepat persekutuan orang Kristen. Arti ini diterima sebagai arti pertama bagi orang Kristen. Jadi, gereja pertama-tama bukan sebuah gedung. 2. Arti kedua adalah sebuah perhimpunan atau pertemuan ibadah umat Kristen. Bisa bertempat di rumah kediaman, lapangan, ruangan di hotel, atau pun tempat rekreasi. Jadi, tidak melulu mesti di sebuah gedung khusus ibadah.

Upload: dinhdieu

Post on 30-Jan-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

10

BAB II

TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI

II. 1. Tinjauan Umum

II. 1. 1. Tinjauan Terhadap Gereja Kristen Protestan Oikumene

Menurut Danang Priatmojo, kata gereja berasal dari bahasa

Portugis “igreja” yang diambil dari bahasa latin “ekklesia” yang berarti

kumpulan. Selanjutnya gereja memiliki 2 arti, yaitu :

1. Perkumpulan semua orang yang dipanggil untuk percaya lepada

Tuhan Yesus Kristus.

2. Bangunan Ibadah atau wadah untuk menerima sakramen bagi Orang

Kristen.

Menurut Wikipedia (19 September 2007, 21.00), kata gereja

dalam Bahasa Indonesia memiliki beberapa arti:

1. Arti pertama ialah “umat” atau lebih tepat persekutuan orang Kristen.

Arti ini diterima sebagai arti pertama bagi orang Kristen. Jadi, gereja

pertama-tama bukan sebuah gedung.

2. Arti kedua adalah sebuah perhimpunan atau pertemuan ibadah umat

Kristen. Bisa bertempat di rumah kediaman, lapangan, ruangan di

hotel, atau pun tempat rekreasi. Jadi, tidak melulu mesti di sebuah

gedung khusus ibadah.

Page 2: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

11

3. Arti ketiga ialah mazhab (aliran) atau denominasi dalam agama

Kristen. Misalkan Gereja Katolik, Gereja Protestan, dll.

4. Arti keempat ialah lembaga (administratif) daripada sebuah mazhab

Kristen.

5. Arti terakhir dan juga arti umum adalah sebuah “rumah ibadah” umat

Kristen, di mana umat bisa berdoa atau bersembahyang.

Menurut Poerwadarminta, gereja adalah gedung tempat berdoa

dan melakukan upacara agama Kristen. Menurut Dictionary of

Architecture, gereja merupakan wujud fisik bangunan peribadatan dan

tempat orang Kristen melakukan ritualnya.

Kristen sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

nama agama yang disampaikan oleh Kristus (nabi Isa). Kata Kristen, atau

Christian dalam bahasa Inggris awalnya diberikan oleh para penghujat

yang memusuhi para pengikut Yesus sebagai hinaan untuk menunjuk

orang-orang buronan. Kata ini menjadi resmi pada abad ke IV setelah

Kristen menjadi agama Negara Romawi pada saat itu.

Kata Protestan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003)

berarti penganut Protestantisme dimana arti Protestantisme itu sendiri

adalah aliran dalam agama Kristen yang terpisah dari Gereja Katolik

Roma pada zaman reformasi (abad ke 16), yang dipelopori oleh Martin

Luther.

Page 3: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

12

Kata Protestan menurut Wikipedia (19 September 2007, 21.00),

diartikan sebagai sebuah Mazhab dalam agama Kristen. Mazhab atau

denominasi ini muncul setelah protes Martin Luther pada tahun 1517.

Martin Luther sendiri sebelumnya adalah seorang Pastur Jerman dan ahli

teologia Kristen. Dia menjadi tokoh pendiri gereja-gereja Protestan dan

juga tokoh besar dalam reformasi Kristen.

Kata Oikumene atau Ekumenis diartikan Kamus Besar Bahasa

Indonesia (2003) sebagai sesuatu yang bersifat mewakili seluruh dunia

Kristen. Menurut Wikipedia (19 September 2007, 21.00), kata

ekumenisme (kadang-kadang dieja oikoumenisme, oikumenisme) berasal

dari bahasa Yunani oikos (rumah) dan menein (tinggal), sehingga

oikoumene berarti “dunia yang ditinggali” atau “didiami”. Dalam

pengertiannya yang paling luas ekumenisme berarti inisiatif keagamaan

menuju keesaan di seluruh dunia. Tujuan yang lebih terbatas dari

ekumenisme adalah peningkatan kerja sama dan saling pemahaman yang

lebih baik antara kelompok-kelompok agama atau denominasi di dalam

agama yang sama.

Dari uraian-uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Gereja

Kristen Protestan Oikumene berarti bangunan ibadah bagi para

pengikut Kristus beraliran Protestan yang terpisah dari otoritas

gereja Katolik setelah reformasi gereja yang dipelopori oleh Martin

Page 4: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

13

Luther yang bersifat mewakili seluruh denominasi dalam tubuh

Protestantisme itu sendiri.

II. 1. 2. Inti Ajaran Kristen

Agama Kristen pada dasarnya adalah suatu agama sejarah.

Artinya, landasan utama berdirinya agama ini bukanlah terletak pada asas-

asas yang bersifat umum, tetapi didasarkan pada kejadian-kejadian nyata,

yaitu pada peristiwa-peristiwa yang sesunguhnya terjadi dalam sejarah.

Kristen diajarkan Yesus Kristus di Palestina pada awal masehi.

Penganut agama Kristen percaya bahwa Allah mengutus putera-Nya yang

tunggal, Yesus Kristus Turín ke dunia untuk menyelamatkan manusia.

Inti pengajaran agama Kristen didasari oleh kasih. Kasih

seharusnya mendasari setiap tindakan manusia Kristen. Dalam

kehidupannya, orang Kristen seharusnya dapat menunjukan jati diri

mereka sebagai umat Kristen yang saling mengasihi dan melakukan

perintah-perintah Tuhan yang diajarkan dan diteladani dari Yesus Kristus

sendiri. Kasih pula yang mendasari pengorbanan Yesus di kayu saib,

mulai dari penderitaan, kematian, hingga pada kebangkitan-Nya untuk

menyelamatkan umat manusia yang percaya kepada-Nya. Karena kasih-

Nya, maka manusia Kristen harus mempunyai visi dan misi yang jelas

untuk mewartakan kasih-Nya tersebut kepada seluruh dunia.

Page 5: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

14

Dalam perkembangannya kemudian, agama Kristen terbagi

menjadi 3 aliran utama, yaitu:

1. Gereja Katolik Roma yang berpusat di Vatikan Roma dan dari sana

menyebar ke seluruh dunia, menjadi aliran yang paling menonjol

secara keseluruhan, melewati Eropa Tengah, dan Selatan, Irlandia, dan

Amerika Selatan.

2. Gereja Kristen Ortodoks Timur yang mempunyai pengaruh besar di

Yunani, negara-negara berbahasa Slavia dan Uni Soviet.

3. Gereja Kristen Protestan yang menguasai Eropa, Inggris, Skotlandia

dan Amerika Utara.

II. 1. 3. Sejarah Perkembangan Arsitektur Gereja

a. Masa Pengejaran (abad 1 sampai abad 4)

Ajaran Kristen yang dilahirkan di tengah-tengah bangsa

Yahudi ternyata tidak dapat diterima oleh bangsa tersebut. Maka para

rasul bergerak meninggalkan Yerusalem dan menyebar untuk

mewartakan injil ke segala penjuru. Petrus pergi ke Roma dan

menemukan banyak pengikut. akan tetapi Kaisar Roma

memerintahkan pengejaran terhadap mereka, sehingga banyak di

antaranya yang gugur sebagai martir.

Pada masa ini kebaktian dan ekaristi mereka lakukan di

rumah-rumah penduduk dan di katakombe, yaitu pemakaman di

Page 6: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

15

bawah tanah. Pengaruh arsitektur rumah tingal Romawi akan terasa

pada bangunan-bangunan gereja sesudahnya, dengan adanya atrium,

yaitu semacam inner court dengan bak permandian di tengahnya.

Katakombe bagi orang Kristen sangat bersejarah, sebab para

martir mereka dimakamkan di situ. Penggunaan katakombe sebagai

tempat kebaktian masih dipertentangkan, tapi dari peninggalan serta

pengaruh yang masih terasa, menunjukan bahwa orang Kristen pernah

melakukan ibadah di katakombe.

Gambar 2.1.3.1

b. Arsitektur Kristen Awal (awal abad 4 sampai akhir abad 5)

Pada tahun 313 Kaisar Konstantin mengumumkan deklarasi

Milan, yang berisi pengakuan terhadap agama Kristen. Sejak saat itu

Page 7: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

16

agama Kristen dijadikan sebagai agama resmi Negara, dan dibuatkan

gedung-gedung untuk beribadah.

Bangunan gereja pada waktu itu mengambil bentuk basilica,

yaitu gedung pertemuan dan gedung pengadilan Romawi. Beberapa

perubahan dilakukan untuk menyesuaikan dengan kegiatan

peribadatan mereka, misalnya pengurangan apsis dan pemindahan

pintu masuk utama, kemudian juga ditambahkan atrium dan bak

permandian yang merupakan pengaruh arsitektur rumah tinggal

Romawi.

Contoh bangunan gereja pada masa Kristen awal adalah

Basilika Santo Petrus di Roma, yang merupakan modifikasi atas

Basilika Romawi.

Arsitektur Kristen awal mengalami kemunduran sejak

kekaisaran Romawi terpecah menjadi Romawi Barat dan Romawi

Timur pada akhir abad 4. Pada tahun 476, Romawi Barat jatuh oleh

serbuan bangsa Barbar. Sejak itu sampai 4 abad sesudahnya, Romawi

Barat mengalami zaman kegelapan (dark ages), dan perkembangan

peradaban termasuk arsitektur beralih ke wilayah Romawi Timur yang

berpusat di Konstantinopel.

c. Arsitektur Byzantium (abad 4 sampai abad 15)

Pada masa pemerintahannya, Konstantin memindahkan

ibukota kekaisaran ke Byzantium, sebuah kota di wilayah Romawi

Page 8: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

17

Timur. Ibukota baru ini kemudian dinamakan Konstantinopel

(sekarang Istambul).

Di wilayah Romawi Timur ini kemudian dibangun gereja-

gereja dengan cirri khas : denah memusat, dan atap kubah. Ketika

Romawi Barat mengalami abad gelap, sebaliknya Romawi Timur

justru sedang dalam masa kejayaan.

Puncak keberhasilan arsitektur Byzantium terjadi dengan

dibangunnya Hagia Sophia di Konstantinopel pada tahun 532-537.

bangunan ini masih berdiri megah hingga saat ini.

Gambar 2.1.3.2

Sampai berabad-abad kemudian, arsitektur Byzantium

berkembang dan membawa pengaruhnya ke bagian dunia lain.

Pengaruh ini sampai juga ke Rusia, dengan dibangunnya beberapa

gereja bergaya Byzantium di Moskwa.

Page 9: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

18

Pada tahun 1453, Turki merebut Konstantinopel. Kejayaan

Romawi Timur telah berakhir, dan berakhir pula dominasi arsitektur

Byzantium selama lebih dari 10 abad telah memberikan sumbangan

terhadap arsitektur di Eropa dan Asia.

d. Arsitektur Romanesk (abad 8 sampai abad 12)

Setelah mengalami zaman kegelapan selama beberapa ratus

tahun, maka pada sekitar abad pertengahan arsitektur Romawi

muncul lagi dan berkembang dengan corak baru, yang disebut gaya

romanesk.

Ciri khas arsitektur Romanesk adalah penggunaan

busur/lengkung sebagai penghubung kolom-kolom yang berjajar

rapat. Pada masa ini diperkenalkan pula skala shock pada bangunan

gereja, yaitu ketinggian ruangan yang menyolok dibandingkan

dengan lebarnya, serta dibandingkan dengan ukuran tinggi

manusia.bentuk denah salib untuk bangunan gereja juga dimulai oleh

arsitektur Romanesk.

Arsitektur Romanesk yang berpengaruh pada beberapa

negara di Eropa Barat disebut juga arsitektur pra-Gotik, karena

merupakan peralihan atau perantara kea rah perkembangan arsitektur

Gotik, yang kelak akan menjadi puncak arsitektur Gereja.

Salah satu peninggalan arsitektur Romanesk yang tidak

mudah dilupakan adalah Katedral Pisa di kota Tuscany, Italia, yang

dibangun pada tahun 1063-1118. bangunan ini sangat terkenal,

Page 10: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

19

karena sesaat setelah berdiri, terjadi penurunan tanah yang

mengakibatkan menaranya miring sampai sekarang.

e. Arsitektur Gotik (abad 12 sampai 16)

Gaya Gotik mulai berkembang di perancis, merupakan

kelanjutan gaya Romanesk dengan mengubah busur melengkung

menjadi busur meruncing. Kalau gaya Romanesk yang berkesan

kokoh disebut “benteng Allah”, maka gaya Gotik yang ringan,

runcing, tinggi, dan cantik disebut “istana surga”.

Pengaruh Gotik ini kemudian melanda negara-negara Eropa

lain seperti Spanyol, Inggris Jerman, dan Italia Utara. Kemudian

selama 400 tahun, gaya Gotik berkembang sebagai puncak

keberhasilan kesenian arsitektur gereja. Hal ini dimungkinkan karena

pada saat itu gereja sedang mendapat tempat terbaik di hati rakyat,

sehingga seluruh pekerjaan kesenian, yaitu seni pahat, lukis,

arsitektur, semata-mata dipusatkan untuk membangun rumah Allah.

Arsitektur Gotik juga menjadi saksi atas persatuan umat,

sebab gereja-gereja Gotik dibangun atas hasil kerjasama seluruh

lapisan masyarakat. Kerjasama ini berbentuk sumbangan sukarela

berupa uang, benda, dan tenaga kerja dari penduduk kota dan desa.

Ketika terjadi krisis kewibawaan gereja pada abad 15,

perkembangan arsitektur Gotik mulai memudar. Paham humanisme

yang melanda Eropa melahirkan Renaisans, yang membawa arah

baru, yang lebih bersifat duniawi.

Page 11: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

20

f. Arsitektur Renaisans (abad 15 sampai abad 19)

Gambar 2.1.3.3

Lahirnya Renaisans pada abad 15 merupakan babak baru bagi

arsitektur Eropa. Khususnya arsitektur gereja. kesenian telah

memisahkan diri dari gereja, dan menempuh jalannya sendiri

berdasarkan paham humanisme. Dengan demikian tidak tampak

perkembangan arsitektur gereja, sebab perhatian arsitektur sudah

beralih ke bidang lain seperti gedung kesenian, istana bangsawan,

monumen, dan sebagainya.

Bangunan gereja yang paling menonjol pada zaman ini

adalah Gereja santo Petrus di Roma, Italia. Gereja raksasa ini

dibangun pada tahun 1506-1626, sebagai hasil merombak Basilika

santo Petrus, yang telah ada sejak tahun 330. pembangunan gereja

tersebut dilakukan dalam beberapa tahap yang memakan waktu lebih

dari seabad, dan melibatkan beberapa arsitek besar, yaitu Bramante,

Michelangelo Buonarroti dan Bernini.

Page 12: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

21

Gereja santo Petrus yang saat ini menjadi kediaman Paus,

yang merupakan pusat “pemerintahan” untuk umat Katolik di

seluruh dunia, yang disebut negara Vatikan.

Akhir arsitektur Renaisans ditandai oleh gaya Barok dan

Rokoko, dengan cirri khas berupa ornamen/ukiran yang rumit dan

memnuhi semua bidang yang ada.

g. Arsitektur Eklektik

Setelah jenuh oleh gaya Barok dan Rokoko, yang ruwet,

maka muncul kecenderungan baru dalam dunia arsitektur yang

disebut arsitektur Eklektik

Aliran Eklektik ini merupakan pengulangan dan

penyempurnaan berbagai gaya yang telah ada sebelumnya, yaitu

gaya Renaisans, Gotik, Romanesk, dan seterusnya.

Demikian juga gereja-gereja yang dibangun pada abad 19,

banyak yang menganut aliran Eklektik dengan segala variasinya.

Aliran ini antara lain melahirkan gaya Neo-Gotik yang sempat

menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia, pada sekitar

pergantian abad 19 ke 20.

Arsitektur Eklektik tidak bisa bertahan lama, sebab segera

terdesak oleh kemajuan teknologi, yang akhirnya melahirkan aliran

modern. Tidak terkecuali arsitektur gereja, bersamaan dengan

timbulnya gerakan pembaruan gereja, ikut terdorong membangun

gereja-gereja baru yang mengikuti gaya arsitektur modern.

Page 13: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

22

h. Arsitektur Modern (abad 20)

Abad 20 adalah abad yang membawa pembaruan di segala

bidang. Revolusi Industri telah menampakan buah, dengan dibuatnya

berbagai mesin yang dapat menghasilkan berbagai macam barang.

Dalam bidang bangunan, telah ditemukan beraneka jenis

bahan serta system konstruksi baru, yang memungkinkan manusia

membangun berbagai ragam bangunan sesuai dengan yang

dikehendaki.

Maka lahirlah arsitektur modern, yang dilandasi oleh

pemikiran modern dan ditunjang oleh kemamuan teknologi modern

pula. Hasilnya berupa bangunan-bangunan dengan konsep ruang,

bahan, struktur, dan system konstruksi yang serba baru.

Secara kebetulan pada awal abad 20, gereja mulai

menghembuskan semangat pembaruan, sehingga lahirnya aliran baru

dalam bidang arsitektur segera pula dapat diterima gereja. maka

tidaklah mengherankan apabila banyak gereja baru yang dibangun

pada abad 20 ini mempunyai gaya yang sama sekali berbeda dengan

gaya-gaya yang ada sebelumnya.

Page 14: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

23

i. Perkembangan Arsitektur Gereja di Indonesia

Gereja yang mula-mula dibangun di Indonesia menggunakan

gaya Eklektik, sesuai dengan langgam yang sedang digemari di

Eropa pada saat yang sama. Namun demikian, pada daerah-daerah

terpencil, pada misionaris justru berusaha mengadaptasi unsure-

unsur tradisional setempat, sehingga lahirlah bangunan-bangunan

gereja yang menggunakan bentuk arsitektur tradisional.

Gereja di kota-kota besar kebanyakan adalah gereja-gereja

yang dibangun orang-orang Kristen berkebangsaan Eropa yang pada

waktu itu banyak tingal di ibukota propinsi dan kota-kota besar

lainnya, terutama di Jawa.

Gambar 2.1.3.4

Sekarang ini masih dapat kita saksikan berupa katedral-

katedral yang terdapat di Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya, dan

lain-lain, yang dibangun antara tahun 1900-1930. kebanyakan

katedral (gereja) tersebut menggunakan gaya Neo-Gotik atau cabang

gaya Eklektik lainnya yang sedang melanda Eropa papa waktu itu.

Page 15: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

24

Gambar 2.1.3.5

Gereja di daerah kebanyakan adalah gereja-gereja yang

dibangun di pelosok-pelosok, di tengah jamaah pribumi yang telah

berhasil dipermandikan oleh para misionaris pada awal abad 20.

Gereja-gereja ini kebanyakan menggunakan arsitektur tradisional

setempat.

Sampai sekarang jenis gereja seperti ini banyak di jumpai di

wilayah-wilayah gereja di Indonesia Timur atau di pelosok-pelosok

Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Gereja-gereja baru yang dibangun saat ini mempunyai

perbedaan yang cukup mencolok dibandingkan dengan gereja-gereja

yang telah ada sebelumnya. Selain menggunakan bahan bangunan

dan sistem struktur modern, juga dilakukan penyederhanaan tata

ruang sesuai dengan semangat pembaruan gereja. Gereja baru seperti

ini jumlahnya belum begitu banyak, hanya terdapat di kota-kota

besar, yang dibangun pada tahun 70-an.

Page 16: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

25

II. 2. Tinjauan Khusus

II. 2. 1. Tinjauan Khusus Terhadap Topik dan Tema

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Arsitektur adalah

metode dan gaya rancangan sebuah konstruksi bangunan, dan Tropis

adalah daerah sekitar khatulistiwa. Jadi Arsutektur Tropis diartikan

sebagai metode dan gaya rancangan sebuah konstruksi bangunan di

wilayah sekitar khatulistiwa.

Dalam bukunya Arsitektur Kota Tropis Dunia Ketiga, Tri Harso

Karyono (2005) memaparkan kembali mengenai definisi arsitektur tropis.

Dalam uraian yang dipaparkannya, ia menjelaskan asal-muasal timbulnya

wacana arsitektur tropis. Menurutnya, salah satu alasan mengapa manusia

membuat bangunan adalah karena kondisi alam iklim tempat manusia

berada tidak selalu baik menunjang aktivitas yang dilakukannya. Aktivitas

manusia yang bervariasi memerlukan kondisi iklim sekitar tertentu yang

bervariasi pula. Untuk melangsungkan aktivitas kantor, misalnya,

diperlukan ruang dengan kondisi visual yang baik dengan intensitas

cahaya yang cukup; kondisi termis yang mendukung dengan suhu udara

pada rentang-nyaman tertentu; dan kondisi audial dengan intensitas

gangguan bunyi rendah yang tidak mengganggu pengguna bangunan.

Karena cukup banyak aktivitas manusia yang tidak dapat

diselenggarakan akibat ketidaksesuaian kondisi iklim luar, manusia

membuat bangunan. Dengan bangunan, diharapkan iklim luar yang tidak

Page 17: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

26

menunjang aktivitas manusia dapat dimodifikasidiubah menjadi iklim

dalam (bangunan) yang lebih sesuai.

Usaha manusia untuk mengubah kondisi iklim luar yang tidak

sesuai menjadi iklim dalam (bangunan) yang sesuai seringkali tidak

seluruhnya tercapai. Dalam banyak kasus, manusia di daerah tropis

seringkali gagal menciptakan kondisi termis yang nyaman di dalam

bangunan. Ketika berada di dalam bangunan, pengguna bangunan justru

seringkali merasakan udara ruang yang panas, sehingga kerap mereka

lebih memilih berada di luar bangunan.

Pada saat arsitek melakukan tindakan untuk menanggulangi

persoalan iklim dalam bangunan yang dirancangnya, ia secara benar

mengartikan bahwa bangunan adalah alat untuk memodifikasi iklim.

Iklim luar yang tidak sesuai dengan tuntutan penyelenggaraan aktivitas

manusia dicoba untuk diubah menjadi iklim dalam (bangunan) yang

sesuai. Para arsitek yang kebetulan hidup, belajar dan berprofesi di negara

beriklim sub-tropis, secara sadar atau tidakatau karena aturan membangun

setempatkerap melakukan tindakan yang benar. Karya arsitektur yang

mereka rancang selalu didasari pertimbangan untuk memecahkan

permasalahan iklim setempat yang bersuhu rendah. Bangunan dibuat

dengan dinding rangkap yang tebal, dengan penambahan bahan isolasi

panas di antara kedua lapisan dinding sehingga panas di dalam bangunan

tidak mudah dirambatkan ke udara luar.

Page 18: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

27

Meskipun mereka melakukan tindakan perancangan guna

mengatasi iklim sub-tropis setempat, karya mereka tidak pernah disebut

sebagai karya arsitektur sub-tropis, melainkan sebagai arsitektur

Victorian, Georgian dan Tudor; sementara sebagian karya yang lain

diklasifikasikan sebagai arsitektur modern (modern architecture),

arsitektur pasca-modern (post-modern architecture), arsitektur modern

baru (new modern architecture), arsitektur teknologi tinggi (high-tech

architecture), dan arsitektur dekonstruksi (deconstruction architecture).

Di sini terlihat bahwa arsitektur yang dirancang guna mengatasi

masalah iklim setempat tidak selalu diberi sebutan arsitektur iklim

tersebut, karena pemecahan problematik iklim merupakan suatu tuntutan

mendasar yang “wajib” dipenuhi oleh suatu karya arsitektur di manapun

dia dibangun. Sebutan tertentu pada suatu karya arsitektur hanya

diberikan terhadap ciri tertentu karya tersebut yang kehadirannya 'tidak

wajib', serta yang kemudian memberi warna atau corak pada arsitektur

tersebut. Sebut saja arsitektur yang “bersih” tanpa embel-embel dekorasi,

yang bentuknya tercipta akibat fungsi (form follows function) disebut

arsitektur modern. Arsitektur dengan penyelesaian estetika tertentuyang

antara lain menyangkut bentuk, ritme dan aksentuasidiklasifikasikan

(terutama oleh Charles Jencks) ke dalam berbagai nama, seperti halnya

arsitektur pasca-modern, modern baru dan dekonstruksi. Semua karya

arsitektur tersebut tidak pernah diberi julukan 'arsitektur sub-tropis'

Page 19: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

28

meskipun karya tersebut dirancang di daerah iklim sub-tropis guna

mengantisipasi masalah iklim tersebut.

Kemudian mengapa muncul sebutan arsitektur tropis? Seolah-

olah jenis arsitektur ini sepadan dengan julukan bagi arsitektur modern,

modern baru dan dekonstruksi. Jenis yang disebut belakangan lebih

mengarah pada pemecahan estetika seperti bentuk, ritme dan hirarki

ruang. Sementara arsitektur tropis, sebagaimana arsitektur sub-tropis,

adalah karya arsitektur yang mencoba memecahkan problematik iklim

setempat.

Bagaimana problematik iklim tropis tersebut dipecahkan secara

desain atau rancangan arsitektur? Jawabannya dapat seribu satu macam.

Seperti halnya yang terjadi pada arsitektur sub-tropis, arsitek dapat

menjawab dengan warna pasca-modern, dekonstruksi ataupun High-Tech,

sehingga pemahaman tentang arsitektur tropis yang selalu beratap lebar

ataupun berteras menjadi tidak mutlak lagi. Yang penting apakah

rancangan tersebut sanggup mengatasi problematik iklim tropishujan

deras, terik radiasi matahari, suhu udara yang relatif tinggi, kelembapan

yang tinggi (untuk tropis basah) ataupun kecepatan angin yang relatif

rendahsehingga manusia yang semula tidak nyaman berada di alam

terbuka, menjadi nyaman ketika berada di dalam bangunan tropis itu.

Bangunan dengan atap lebar mungkin hanya mampu mencegah air hujan

untuk tidak masuk bangunan, namun belum tentu mampu menurunkan

Page 20: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

29

suhu udara yang tinggi dalam bangunan tanpa disertai pemecahan

rancangan lain yang tepat.

Dengan pemahaman semacam ini, kemungkinan bentuk

arsitektur tropis, sebagaimana arsitektur sub-tropis, menjadi sangat

terbuka. Ia dapat bercorak atau berwarna apa saja sepanjang bangunan

tersebut dapat mengubah kondisi iklim luar yang tidak nyaman, menjadi

kondisi yang nyaman bagi manusia yang berada di dalam bangunan itu.

Dengan pemahaman semacam ini pula, kriteria arsitektur tropis tidak

perlu lagi hanya dilihat dari sekedar “bentuk” atau estetika bangunan

beserta elemen-elemennya, namun lebih kepada kualitas fisik ruang yang

ada di dalamnya: suhu ruang rendah, kelembapan relatif tidak terlalu

tinggi, pencahayaan alam cukup, pergerakan udara (angin) memadai,

terhindar dari hujan, dan terhindar dari terik matahari. Penilaian terhadap

baik atau buruknya sebuah karya arsitektur tropis harus diukur secara

kuantitatif menurut kriteria-kriteria fluktuasi suhu ruang (dalam unit

derajat Celcius); fluktuasi kelembapan (dalam unit persen); intensitas

cahaya (dalam unit lux); aliran atau kecepatan udara (dalam unit meter per

detik); adakah air hujan masuk bangunan; serta adakah terik matahari

mengganggu penghuni dalam bangunan. Dalam bangunan yang dirancang

menurut kriteria seperti ini, pengguna bangunan dapat merasakan kondisi

yang lebih nyaman dibanding ketika mereka berada di alam luar.

Penulis menganggap bahwa definisi atau pemahaman tentang

arsitektur tropis di Indonesia hingga saat ini cenderung keliru. Arsitektur

Page 21: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

30

tropis sering sekali dibicarakan, didiskusikan, diseminarkan dan

diperdebatkan oleh mereka yang memiliki keahlian dalam bidang sejarah

atau teori arsitektur. Arsitektur tropis seringkali dilihat dari konteks

“budaya”. Padahal kata “tropis” tidak ada kaitannya dengan budaya atau

kebudayaan, melainkan berkaitan dengan “iklim”. Pembahasan arsitektur

tropis harus didekati dari aspek iklim. Mereka yang mendalami persoalan

iklim dalam arsitekturpersoalan yang cenderung dipelajari oleh disiplin

ilmu sains bangunan (fisika bangunan) akan dapat memberikan jawaban

yang lebih tepat dan terukur secara kuantitatif. Mereka yang dianggap ahli

dalam bidang arsitektur tropis Koenigsberger, Givoni, Kukreja, Sodha,

Lippsmeier dan Nick Bakermemiliki spesialisasi keilmuan yang berkaitan

dengan sains bangunan, bukan ilmu sejarah atau teori arsitektur.

Kekeliruan pemahaman mengenai arsitektur tropis di Indonesia

nampaknya dapat dipahami, karena pengertian arsitektur tropis sering

dicampuradukkan dengan pengertian “arsitektur tradisional” di Indonesia,

yang memang secara menonjol selalu dipecahkan secara tropis. Pada

masyarakat tradisional, iklim sebagai bagian dari alam begitu dihormati

bahkan dikeramatkan, sehingga pertimbangan iklim amat menonjol pada

karya arsitektur tersebut. Manusia Indonesia cenderung akan

membayangkan bentuk-bentuk arsitektur tradisional Indonesia ketika

mendengar istilah arsitektur tropis. Dengan bayangan iniyang sebetulnya

tidak seluruhnya benarpembicaraan mengenai arsitektur tropis akan selalu

diawali. Dari sini pula pemahaman mengenai arsitektur tropis lalu

Page 22: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

31

memiliki konteks dengan budaya, yakni kebudayaan tradisional

Indonesia. Hanya mereka yang mendalami ilmu sejarah dan teori

arsitektur yang mampu berbicara banyak mengenai budaya dalam

kaitannya dengan arsitektur, sementara arsitektur tropis (basah) tidak

hanya terdapat di Indonesia, akan tetapi di seluruh negara yang beriklim

tropis (basah) dengan budaya yang berbeda-beda, sehingga pendekatan

arsitektur tropis dari aspek budaya menjadi tidak relevan.

Dari uraian di atas, perlu ditekankan kembali bahwa pemecahan

rancangan arsitektur tropis (basah) pada akhirnya sangatlah terbuka.

Arsitektur tropis dapat berbentuk apa sajatidak harus serupa dengan

bentuk-bentuk arsitektur tradisional yang banyak dijumpai di wilayah

Indonesia, sepanjang rancangan bangunan tersebut mengarah pada

pemecahan persoalan yang ditimbulkan oleh iklim tropis seperti terik

matahari, suhu tinggi, hujan dan kelembaban tinggi.

Dari uraian di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan

bahwasanya Arsitektur tropis adalah rancangan arsitektur yang

dibuat untuk mengatasi problematika yang di timbulkan oleh iklim

tropis, suatu rancangan yang dibuat untuk memodifikasi iklim luar

yang berkarakter tropis basah (yang tidak di kehendaki) menjadi

iklim dalam bangunan yang dikehendaki.

Menurut Paul Gut dan Dieter Ackerknecht (2003), dalam

bukunya Climate Responsive Bulding, faktor-faktor utama yang

mempengaruhi kenyaman manusia adalah:

Page 23: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

32

1. Temperatur udara

2. Curah hujan dan kelembaban

3. Radiasi sinar matahari

4. Pergerakan udara / angin

Adapun menurutnya, daerah yang termasuk beriklim tropis basah

adalah daerah yang terletak di sekitar garis khatulistiwa pada kisaran 150

lintang utara hingga 150 lintang selatan. Kota Jakarta sendiri, menurut

data Badan Pusat Statistik / BPS terletak pada posisi 6° lintang selatan

dan 106° bujur timur sehingga Jakarta termasuk dalam kawasan daeran

beriklim tropis basah.

Menurut Gut dan Ackerknecht (2003), temperature udara di

daerah tropis basah berubah dalam kisaran yang sangat sedikit dalam satu

tahun atau pun antara siang maupun malam. Pada siang hari suhunya

berkisar antara 30 °C hingga 32 °C dan pada malam hari antara 21 °C

hingga 27 °C. dalam data yang dipaparkan BPS, Keadaan iklim kota

Jakarta secara umum beriklim panas dengan suhu maksimum 30,8 °C

pada siang hari dan suhu minimum udara berkisar 26,1 °C pada malam

hari. Data dari BPS tersebut membuktikan bahwa benar kota Jakarta

termasuk dalam wilayah beriklim tropis basah.

Pada iklim tropis basah, menurut Gut dan Ackerknecht (2003)

kelembaban udara berkisar antara 55% hingga 100% disertai curah hujan

yang tinggi sepanjang tahun dan sering terjadi dalam bentuk hujan lokal

dengan angin kencang dan petir.

Page 24: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

33

Langit di daerah beriklim tropis cenderung selalu berawan

sepanjang tahun biarpun di wilayah pantai seringkali langitnya cerah.

Dengan demikian, radiasi matahari terpancarkan terus menerus dan

sebagian lainnya tereduksi oleh asap. Jadi pada malam hari, panas

matahari yang terkumulasi tetap ada dan tidak begitu saja menghilang.

Kecepatan angin umumnya rendah terkecuali ketika hujan turun

dan ketika ada angin berhembus kencang ke salah satu arah. Dengan

demikian, di kawasan pantai, angin yang bertiup membawa panas dan

kelembaban tinggi. Di kawasan ini, badai seringkali terjadi.

Menurut Lippsmeier (1994), ciri-ciri daerah beriklim tropis

adalah :

1. Daerah hutan hujan di pantai dan di dataran rendah katulistiwa

2. Landsekap hijau, tanah biasanya merah atau coklat

3. Vegetasi lebat, dengan pohon-pohon tinggi, tanah sangat lembab,

muka air tanah tinggi.

4. Perbedaan musim kecil, bulan terpanas (panas dan lembab sampai

sampai basah), bulan terdingin, panas sedang dan lembab sampai

basah.

5. Berawan dan berkabut sepanjang tahun, terang, bila awan sedikit, dan

abu-abu suram bila awan tebal, lapisan awan 60 – 90 %

Page 25: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

34

Adapun menurut Lippsmeier (1994), ciri-ciri iklim tropis basah

adalah :

1. Radiasi matahari relatif tinggi 1500-2500 kwh/m²/tahun. (Jakarta ±

1800 kwh/m²/tahun)

2. Curah hujan (dan tidak merata sepanjang tahun) Sekitar 2000-3000

mm/tahun, Jakarta ± 2000 mm/tahun atau ±160 mm/bulan

3. Suhu udara relatif tinggi 23º c-33º c dengan perbedaan suhu harian,

bulanan dan tahunan relatif kecil ≤ 10º c

4. Kelembaban udara tinggi (Jakarta 60-95%)

5. Kecepatan angin relatif rendah (Jakarta 5m/s)

Dalam bukunya, Bangunan Tropis, Georg Lippsmeier (1994)

juga memaparkan beberapa teknik yang dapat diaplikasikan dalam

membuat sebuah bangunan tropis, yaitu :

1. Sebaiknya fasade terbuka menghadap ke selatan atau utara, agar

meniadakan radiasi langsung dari cahaya matahari rendah dan

konsentrasi tertentu uang menimbulkan pertambahan panas

2. Di daerah iklim tropika basah diperlukan pelindung untuk semua

lobang bangunan terhadap cahaya langsung dan tidak langsung,

bahkan bila perlu untuk seluruh bidang bangunan, karena bila langit

tertutup awan, seluruh bidang langit merupakan sumber cahaya

3. Dinding-dinding luar sebah bangunan terbuka untuk sirkulasi udara

lebih besar daripada yang dibutuhkan untuk pencahayaan

Page 26: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

35

4. Mempunyai sudut-sudut kemiringan, sudut-sudut ini akan membantu

dalam masuknya sinar matahari, turunnya air hujan, dan lain-lain

5. Pemakaian tirai horizontal, yang cocok untuk posisi matahari tinggi,

untuk fasade utara dan selatan, sedangkan untuk fasade barat daya,

tenggara, barat laut dan timur laut kurang efektif. Bentuk yang paling

sederhana adalah tritisan atap, lantai yang menjorok keluar, balkon

6. Pemakaian tirai vertikal, yang cocok untuk posisi matahari rendah,

untuk fasade barat, barat daya atau barat laut dan timur, tenggara dan

timur laut. Bentuk yang paling sederhana adalah dinding silang yang

menjorok keluar, kolom struktural yang rapat berbentuk lamela, dan

panel kayu yang dapat dilipat atau kain kanvas. Yang paling sering

digunakan adalah panel atau profil logam yang dipasang vertikal pada

fasade.

7. Kombinasi tirai vertikal dan horizontal, dalam bentuk kisi-kisi.

Bentuk yang paling sederhana adalah loggia dan balkon yang sisinya

tertutup, tetapi pada umumnya dalam bentuk tirai dari lamela atau

balok pracetak horizontal dan vertikal dengan jarak yang rapat.

Tri Harso Karyono (2004), dalam bukunya Kenyamanan Suhu

dalam Arsitektur Tropis memaparkan bahwa menurut hasil penelitiannya,

kondisi nyaman untuk manusia di daerah tropis basah terutama yang

tinggal di kota Jakarta adalah :

1. Suhu nyaman antara 240C - 300C

2. Kecepatan angin antara 0.6 m/s – 1.5 m/s

Page 27: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

36

3. Kelembaban sekitar 50 % - 70 % (manusia akan nyaman tanpa merasa

kulitnya terlalu kering atau basah)

Menurutnya, Masalah yang harus dipecahkan pada iklim tropis

sebagaimana halnya Indonesia adalah bagaimana menciptakan suhu udara

ruang agar berada di bawah 28.30C (batas atas suhu hangat nyaman)

sementara suhu udara luar berkisar pada 320C (siang hari). Ada beberapa

strategi pencapaian suhu nyaman.

a. Pengkondisian Udara secara Mekanis

Dengan cara ini pencapaian suhu ruang di bawah 28.30C akan mudah

dilakukan. Meskipun demikian peran arsitek dalam hal ini sangat

kecil. Modifikasi iklim luar yang tidak nyaman menjadi nyaman

(melalui cara mekanis) lebih merupakan tugas para engineer

dibanding arsitek.

b. Pengkondisian Udara secara Alamiah

Dalam pengkondisian udara secara alamiah, arsitek banyak memegang

peran. Bagaimana arsitek mampu memodifikasi udara luar yang tidak

nyaman (dengan suhu sekitar 320C) menjadi nyaman (dengan suhu di

bawah 28.30C) melalui karya arsitektur.

Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam kaitannya

dengan modifikasi iklim secara alamiah adalah sebagai berikut :

1. Penanaman pohon pelindung

Penanaman pohon lindung di sekitar bangunan sebagai upaya

menghalangi radiasi matahari langsung pada material keras seperti

Page 28: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

37

halnya atap, dinding, halaman parkir atau halaman yang ditutup

dengan material keras (beton, aspal) akan sangat membantu untuk

menurunkan suhu lingkungan. Dari berbagai penelitian yang

dilakukan, diantaranya oleh Akbari dan Parker memperlihatkan bahwa

penurunan suhu hingga 30C bukan merupakan suatu hal mustahil

dapat dicapai dengan cara penanaman pohon lindung di sekitar

bangunan.

2. Pendinginan malam hari

Simulasi komputer terhadap efek pendinginan malam hari (night

passive cooling) yang dilakukan oleh Cambridge Architectural

Research Limited memperlihatkan bahwa penurunan suhu hingga 30C

(pada siang hari) dapat dicapai pada bangunan yang menggunakan

material dengan massa berat (beton, bata) apabila perbedaan suhu

antara siang dan malam tidak kurang dari 80C (perbedaan suhu siang

dan malam di kota – kota di Indonesia umumnya berkisar sekitar

100C)

3. Meminimalkan perolehan panas

Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, pertama, menghalangi

radiasi matahari langsung pada dinding transparan yang dapat

mengakibatkan terjadinya efek rumah kaca, yang berarti akan

menaikkan suhu dalam bangunan. Kedua, mengurangi transmisi panas

dari dinding – dinding masif yang terkena radiasi matahari langsung,

dengan melakukan penyelesaian rancangan tertentu misalnya :

Page 29: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

38

- Membuat dinding lapis (berongga) yang diberi ventilasi pada

rongganya.

- Menempatkan ruang – ruang service (tangga, toilet, pantry,

gudang, dsb.) pada sisi – sisi jatuhnya radiasi matahari langsung

(sisi timur dan barat)

- Memberi ventilasi pada ruang antara atap dan langit – langit (pada

bangunan rendah) agar tidak terjadi akumulasi panas pada ruang

tersebut. Seandainya tidak, panas yang terkumpul pada ruang ini

akan ditransmisikan ke bawah, ke dalam ruang di bawahnya.

Ventilasi atap ini sangat berarti untuk pencapaian suhu ruang yang

rendah.

4. Memaksimalkan pelepasan panas dalam bangunan

Hal ini dapat dilakukan dengan pemecahan rancangan arsitektur yang

memungkinkan terjadinya aliran udara silang secara maksimum di

dalam bangunan. Aliran udara sangat berpengaruh dalam menciptakan

”efek dingin” pada tubuh manusia, sehingga sangat membantu dalam

pencapaian kenyamanan suhu.

5. Rancangan Kota Tropis

Dalam karakter iklim yang berbeda, setiap tempat di dunia seharusnya

memiliki rancangan kota yang berbeda, yang disesuaikan dengan

kondisi iklim setempat. Kota tropis memerlukan banyak ruang terbuka

yang hijau untuk menurunkan suhu kota dan sekaligus meningkatkan

aliran udara (umumnya kecepatan angin di wilayah kota tropis basah

Page 30: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

39

adalah rendah). Bangunan perlu diletakkan sedemikian rupa antara

yang satu dengan lainnya agar udara dapat bergerak (untuk

menciptakan angin) di sekitar bangunan. Penempatan massa – massa

bangunan secara rapat tidak mencirikan pemecahan problematik iklim

tropis karena pada akhirnya akan memperkecil terjadinya aliran

(sirkulasi) udara secara silang di dalam bangunan. Ruas – ruas jalan,

halaman parkiran perlu dilindungi dari radiasi matahari langsung

yakni dengan penanaman pohon sepanjang tepi jalan yang

memungkinkan. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi terjadinya

pemanasan udara di sekitar.

II. 2. 2. Tinjauan Khusus Terhadap Peraturan Bangunan

Berdasarkan Undang-Undang No.28 tahun 2002 tentang

Bangunan Gedung, ada beberapa persyaratan teknis yang harus dipenuhi

dalam hal perencanaan dan perancangan sebuah gedung. Persyaratan

tersebut antara lain :

• Bangunan gedung yang dibangun di atas, dan/atau di bawah tanah, air,

dan/atau prasarana dan sarana umum tidak boleh mengganggu

keseimbangan lingkungan, fungsi lindung kawasan, dan/atau fungsi

prasarana dan sarana umum yang bersangkutan.

• Persyaratan jumlah lantai maksimum bangunan gedung atau bagian

bangunan gedung yang dibangun di bawah permukaan tanah harus

Page 31: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

40

mempertimbangkan keamanan, kesehatan, dan daya dukung

lingkungan yang dipersyaratkan.

• Persyaratan jarak bebas bangunan gedung atau bagian bangunan

gedung yang dibangun di bawah permukaan tanah harus

mempertimbangkan batas-batas lokasi, keamanan, dan tidak

mengganggu fungsi utilitas kota, serta pelaksanaan pembangunannya.

• Persyaratan tata ruang dalam bangunan harus memperhatikan fungsi

ruang, arsitektur bangunan gedung, dan keandalan bangunan gedung.

• Persyaratan keseimbangan, keserasian, dan keselarasan bangunan

gedung dengan lingkungannya harus mempertimbangkan terciptanya

ruang luar bangunan gedung, ruang terbuka hijau yang seimbang,

serasi, dan selaras dengan lingkungannya.

• Bangunan gedung tempat tinggal, pelayanan kesehatan, pendidikan,

dan bangunan pelayanan umum lainnya harus mempunyai bukaan

untuk ventilasi dan pencahayaan alami.

• Penggunaan bahan bangunan gedung harus aman bagi kesehatan

pengguna bangunan gedung dan tidak menimbulkan dampak negatif

terhadap lingkungan.

• Bangunan gedung yang bertingkat harus menyediakan tangga yang

menghubungkan lantai yang satu dengan yang lainnya dengan

mempertimbangkan kemudahan, keamanan, keselamatan, dan

kesehatan pengguna.

Page 32: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

41

• Bangunan gedung untuk parkir harus menyediakan ram dengan

kemiringan tertentu dan/atau sarana akses vertikal lainnya dengan

mempertimbangkan kemudahan dan keamanan pengguna sesuai

standar teknis yang berlaku.

• Penyediaan akses evakuasi harus dapat dicapai dengan mudah dan

dilengkapi dengan petunjuk arah yang jelas.

• Penyediaan fasilitas dan aksesibilitas bagi penyandang cacat dan

lanjut usia termasuk penyediaan fasilitas aksesibilitas dan fasilitas

lainnya dalam bangunan gedung dan lingkungannya merupakan

keharusan bagi semua bangunan gedung, kecuali rumah tinggal.

Peraturan dan ketentuan tata bangunan yang lebih rinci diatur

dalam Peraturan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 7 Tahun 1991

tentang Bangunan dalam Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta akan

dilampirkan dalam tulisan ini.

II. 2. 3. Tinjauan Khusus Terhadap Proyek Sejenis

1. Re-Design Gereja Bethel Indonesia / GBI di Citra Garden II

Re-Design Gereja Bethel Indonesia atau biasa disebut GBI

Citra Garden II merupakan proyek pengembangan Gereja yang

sebelumnya telah berdiri. Saat ini, proyek pengembangan Gereja

tersebut masih menunggu keluarnya IMB dari Kelurahan Pegadungan.

Page 33: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

42

Namun demikian rancangan lengkap proyek pengembangan Gereja ini

sudah rampung diselesaikan oleh tim perencananya.

Gambar 2.2.3.1

Gereja ini didesain untuk menampung sekitar 300 orang

jemaat. Dengan pengolahan lantai dengan sistem mezzanine,

keleluasaan jemaat untuk melihat ke atas panggung lebih terasa.

Page 34: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

43

Gambar 2.2.3.2

Sedianya ruang-ruang yang akhirnya hadir pada gereja ini

antara lain:

1. Ruang Ibadah Utama

Page 35: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

44

2. Ruang Ibadah Mezanine

3. Ruang Ibadah Anak

4. Ruang Ibu dan Anak

5. Ruang Kelas Kecil

6. Ruang Perpustakaan

7. Ruang Penerima sekaligus Ruang Redam Suara

8. Ruang Tidur Pengerja

9. Ruang Sekertariat dan Ruang Kantor

10. Ruang Serba Guna

11. Ruang Konseling

12. Ruang Pantry

13. Ruang Kamar Pengerja

14. Ruang Bermain Anak

15. Gudang

16. Kafetaria

17. Janitor

Dari desain baru GBI Citra Garden II, tidak ditemukan ruang

multimedia dan sound system, padahal, bagi Gereja Bethel Indonesia,

keberadaan ruang multimedia dan sound system sangat penting.

Page 36: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

45

2. Gereja Bethel Indonesia / GBI di Duta Garden

Gambar 2.2.3.3

Gereja Bethel Indonesia atau biasa disebut GBI Duta Garden

merupakan tipikal gereja-gereja Kristen beraliran pantekosta yang

tumbuh di kawasan pemukiman-pemukiman padat. Gereja ini

mengambil lokasi di blok C9/7 perumahan Duta Garden, Jl. Jurumudi

baru, Tangerang.

Gereja ini dalam sekali ibadah mampu menampung sekitar

400 orang jemaat dan pada hari minggu, Gereja ini mengadakan 3 kali

ibadah raya. Jemaat GBI Duta Garden merupakan warga yang

berdomisili di perumahan Duta Garden dan sekitarnya.

Sebagai gereja yang berlokasi di daerah perumahan,

konsentrasi perancangan yang dipilih tim perencananya adalah

bagaimana menciptakan sebuah rumah ibadah yang mampu mewadahi

seluruh aktifitas ibadah yang berlangsung di dalamnya, namun tidak

mengganggu rumah-rumah yang berdekatan dengan gereja.

Page 37: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

46

Gambar 2.2.3.4

Untuk kebutuhan itu, maka ruang Ibadah yang ada sekarang

dilengkapi dengan material-material peredam suara seperti ceiling

gypsum board perforated dan Wood Fiber Board di beberapa bagian

dinding yang diharapkan dapat mengurangi suara bising dalam rumah

ibadah keluar dan mengganggu lingkungan sekitar.

Gambar 2.2.3.5

Page 38: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

47

Dalam ibadahnya GBI Duta Garden menggunakan 1 set alat

musik bersuara kencang. Jemaat yang hadir dalam ibadah tersebut

diajak untuk juga ikut hanyut dalam suasana hubungan yangintim

dengan Tuhan melalui alunan lagu yang keluar dari alat-alat musik

tersebut.

Adapun ruangan-ruangan yang akhirnya hadir pada gereja ini

antara lain:

1. Ruang Ibadah Utama

2. Ruang Ibadah pendamping

3. Ruang Perpustakaan

4. Ruang Penerima sekaligus Ruang Redam Suara

5. Ruang Tidur Pengerja

6. Ruang Sekertariat dan Ruang Konseling

7. Ruang Rapat

8. Gudang

Page 39: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

48

3. Gereja Kristen Jawa / GKJ Tangerang

Gambar 2.2.3.6

Gereja Kristen Jawa (GKJ) Tangerang terletak di jalan raya

Cikokol. Keberadaan gedung Gereja ini menjadi cukup mencolok

ditengah-tengah himpitan bangunan komersil di sekitarnya. Kondisi

jalan raya Cikokol yang pada saat survey dilakukan tengah

merampungkan pembuatan fly-over membuat kemacetan berlangsung

sepanjang hari tidak terkecuali di hari minggu, karenanya tantangan

terbesar kekhusukan gereja ini tertantang oleh kebisingan dari jalan

raya. Beruntung bangunan Gereja memiliki set back yang cukup jauh

dari jalan raya.

Gereja ini didirikan pada tahun 1983. Pengembangan ruangan

Gereja ini berlangsung bertahap dan hanya dimulai dengan sebuah

ruang ibadah kecil. Saat ini, gedung Gereja dapat menampung hingga

240 jemaat pada sekali ibadah.

Page 40: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

49

Sebagai salah satu gereja etnik yang bernaung dibawah

sinode Gereja Kristen Jawa, jemaat gereja ini ternyata tidak hanya

terpaku pada satu suku saja. Selain jemaat dari suku Jawa, masih ada

lagi jemaat yang berasal dari Sumatera, Kalimantan, bahkan Sulawesi.

Gambar 2.2.3.7

Secara hubungan ruang, Gereja ini terbagi menjadi 2 lantai.

Ruang-ruang yang hadir di lantai pertama merupakan Ruang-ruang

dengan fungsi utama seperti ruang ibadah utama, ruang kantor /

persiapan Pendeta, ruang skretariat gereja, dan lain-lain sedangkan di

lantai 2, lebih ke ruang-ruang ibadah penunjang untuk keperluan

ibadah sekolah minggu.

Page 41: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

50

Gambar 2.2.3.8

Ada yang menarik dari ruang-ruang sekolah minggu, di setiap

ruangan, terdapat graffiti yang sesuai dengan nama ruangan tersebut.

Graffiti tersebut membuat anak merasa ruangnan tersebut tidak asing

bagi mereka.

Adapun ruangan-ruangan yang akhirnya hadir pada gereja ini

antara lain:

1. Ruang Ibadah Utama (240 orang)

2. Ruang Ibadah Pendamping

3. Ruang Ibadah Anak

4. Ruang Konseling

5. Ruang Ibu dan Anak

6. Ruang Koor

7. Pantry

8. Gudang

9. Ruang Sekretariat

Page 42: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

51

10. Ruang Kantor Pendeta

11. Ruang Serba Guna

12. Ruang Perpustakaan

13. Toilet

4. Gereja Pantekosta Kharismatika di Indonesia / GPKDI Jelambar

Gambar 2.2.3.8

Gereja Pantekosta Kharismatika di Indonesia / GPKdI

jelambar awalnya bernaung pada sinode Gereja Pantekosta di

Indonesia / GPdI. Gereja ini didirikan pada tahun 1976, sebelum

akhirnya memisahkan diri dari GPdI pada Tahun 1989.

GPKdI berada satu kompleks dengan satu institusi

pendidikan bernama sekolah Imanuel. Sehari-hari Gereja ini sangat

ramai dengan keberadaan murid-murid dari sekolah Imanuel.

Gereja yang diarsiteki oleh Idawati Baskoro ini memiliki

sebuah ruang ibadah besar yang mampu menampung 1200 jemaat

Page 43: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

52

sekali ibadah. Pada prakteknya, setiap Ibadah raya di hari Minggu,

jamaat yang datang ke Gereja ini tidak lebih dari 400 jemaat.

Gambar 2.2.3.9

Adapun ruangan-ruangan yang akhirnya hadir pada gereja ini

antara lain:

1. Ruang Ibadah Utama

2. Ruang Ibadah Anak

3. Ruang Konseling

4. Ruang Sound system

5. Ruang Ibu dan Anak

6. Ruang Pemusik

7. Ruang Tidur Pengerja

8. Ruang Pantry

9. Gudang

10. Ruang Sekretariat

11. Ruang Kantor / Persiapan Pendeta

Page 44: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

53

12. Ruang Serba Guna

13. Ruang Perpustakaan

14. Kamar Mandi / Toilet

15. Janitor

Gambar 2.2.3.10

Page 45: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

54

Gambar 2.2.3.11

Dari beberapa survey lapangan terhadap proyek sejenis di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Perancangan sebuah Gereja bertitik berat pada bagaimana melayani

aktivitas umat pada ibadah raya setiap hari Minggu.

2. Secara Tipologi, setiap Gereja berfilosofi sebagai sebuah ruang

penghubung antara umat manusia dengan Tuhan yang tresenden,

dengan alasan tersebut, mimbar selalu dibuat lebih tinggi dari ruang

duduk jemaat.

3. Sirkulasi jemaat diarahkan pada ruang penerima untuk kemudian

diarahkan pada kursi-kursi kosong oleh tim penyambut Gereja.

4. Pada Gereja-gereja beraliran Pantekosta seperti di Gereja Bethel

Indonesia, Gereja Bethany, Gereja Pantekosta Kharismatika di

Indonesia, ruang ibadah berbentuk ruang serba guna dimana kursi-

kursi yang digunakan berupa kursi portable yang mudah di bongkar

pasang. Hal ini berbeda dengan Gereja-gereja beraliran Protestan

Calvinis seperti GKI, GKY, atau GKJMB. Kursi-kursi di Gereja ini

Page 46: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

55

kebanyakan berupa Gereja Kayu. Pada Gereja Oikumene, segala

kebutuhan tersebut harus dapat diakomodasi.

5. Tata cara ibadah pada Gereja-Gereja Protestan Calvinis lebih teratur

jika dibandingkan dengan Gereja-Gereja Protestan.

6. Komposisi ruang-ruang yang hadir di dalam Gereja terlihat pada table

di bawah ini

Tabel 2.2.3.1

Nama Ruang Nama Gereja

GBI Duta Garden

GBI Citra Garden 2 GKJ Tangerang

GPKDI Jelambar

Ruang Ibadah Utama Ada Ada Ada Ada Ruang Ibadah Pendamping Tidak Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada Ruang Ibadah Anak Tidak Ada Ada Ada Ada Ruang Konseling Ada Ada Ada Ada Ruang Multimedia Ada Tidak Ada Tidak Ada Ada Ruang Sound System Ada Tidak Ada Tidak Ada Ada Ruang Ibu dan Anak Tidak Ada Ada Ada Ada Ruang Pemusik Ada Ada Tidak Ada Ada Ruang Koor Tidak Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada Ruang Tidur Pengerja Ada Ada Tidak Ada Ada Pantry Ada Ada Ada Ada Gudang Ada Ada Ada Ada Ruang Sekretariat Ada Ada Ada Ada Ruang Kantor Pendeta Tidak Ada Tidak Ada Ada Ada Ruang Serba Guna Tidak Ada Ada Ada Ada Ruang Perpustakaan Ada Ada Ada Ada Toilet Ada Ada Ada Ada Janitor Tidak Ada Ada Tidak Ada Ada

Page 47: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

56

Gereja Kristen Protestan Oikumene, sebagai sebuah Gereja yang

mewakili berbagai denominasi dalam Protestantisme, sesuai berdasarkan

tabel di atas wajib memiliki ruang-ruang berikut ini :

1. Ruang Ibadah Utama

2. Ruang Ibadah Pendamping

3. Ruang Ibadah Anak

4. Ruang Konseling

5. Ruang Sound system

6. Ruang Ibu dan Anak

7. Ruang Pemusik

8. Ruang Koor

9. Ruang Tidur Pengerja

10. Ruang Pantry

11. Gudang

12. Ruang Sekretariat

13. Ruang Kantor / Persiapan Pendeta

14. Ruang Serba Guna

15. Ruang Perpustakaan

16. Kamar Mandi / Toilet

17. Janitor

Page 48: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

57

II. 2. 4. Tinjauan Khusus Terhadap Kondisi Tapak

1. Lokasi Tapak : Jalan Kebon Jeruk, Jakarta Barat

2. Luas Lahan : 15.782,5 m2

3. KDB : 60 %

4. KLB : 3

5. GSB :

- Sebelah Timur : 6 m

- Sebelah Barat : 10 m

- Sebelah Utara : 6 m

- Sebelah Selatan : 10 m

6. Ketinggian Maksimum : 8 Lantai

7. Lebar Jalan Raya :

- Sebelah Timur : 26 m

- Sebelah Barat : 12 m (eksisting 3m)

- Sebelah Utara : 12 m (eksisting 3m)

- Sebelah Selatan : 15 m

8. Batas tapak :

- Sebelah Timur : Berbatasan dengan Jalan Raya Rawa

Belong.

- Sebelah Barat : Berbatasan dengan pertokoan, tempat

makan dan permukiman penduduk.

- Sebelah Utara : Berbatasan dengan pertokoan dan

pemukiman penduduk.

Page 49: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

58

- Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Jalan Raya Kebon

Jeruk.

9. Peta Lokasi :

Lokasi Tapak

Gambar 2.2.4.1

Gambar 2.2.4.2

Page 50: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

59

10. Deskripsi Tapak :

Proyek sedianya dibangun di atas tapak seluas 15.782 m2

berlokasi di salah satu sisi pertigaan yang menghubungkan Jalan

Batusari dan Jalan Kebon Jeruk. Dari hasil pengamatan, tapak ini

memiliki potensi kebisingan yang sangat besar akibat dari lalu lalang

kendaraan yang melintas yang kemudian diperparah dengan angkutan

umum yang kerap kali berhenti menunggu penumpang secara

sembarangan. Keadaan ini tentunya mengganggu kenyamanan setiap

aktivitas yang berlangsung di dalam tapak.

Gambar 2.2.4.3

Page 51: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

60

Kedekatan tapak dengan pemukiman padat penduduk di

Kelurahan Kebon Jeruk-pun berpotensi menimbulkan keresahan

warga masyarakat yang terganggu oleh kebisingan yang timbul pada

saat aktivitas di dalam tapak berlangsung. Namun demikian, tapak ini

bukannya tanpa potensi positif. Letak tapak yang berada di sebuah

pertigaan memudahkan orang untuk melihat keberadaan bangunan,

dan menikmati estetika fasade bangunannya. Hal ini sangat penting

agar pejalan kaki, maupun pengendara kendaraan bermotor tertarik

untuk datang ke tempat ini.

Tapak juga berada di kawasan pendidikan dimana tercatat

paling tidak terdapat 2 buah institusi pendidikan yang menetap di

sekitar tapak. 2 institusi pendidikan tersebut adalah Universitas Bina

Nusantara yang memiliki 3 kampus di kawasan ini. Keberadaan

institusi pendidikan ini merupakan potensi-potensi pengguna tapak

yang nantinya harus terlayani oleh gedung yang berdiri di atas tapak.

Selain itu, pada tahun 2006, ketika kota Jakarta dilanda oleh

bencana banjir besar, tapak inipun luput dari kebanjiran. Hal ini terjadi

akibat kontur tanah yang cukup tinggi dari permukaan tanah di

sekitarnya.

Sebagai data tambahan, tapak berada di kota Jakarta yang

menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2007 secara geografis

terletak di posisi 6°12' Lintang Selatan dan 106°48' Bujur Timur. Kota

ini meliputi dataran rendah dengan ketinggian rata-rata ± 7 meter di

Page 52: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00027-AR BAB II.pdf · nama agama yang disampaikan oleh Kristus ... rasul bergerak

61

atas permukaan laut. Sebagai sebuah kota yang terletak dekat dengan

garis ekuator, dan berada di dataran rendah pinggir pantai, Jakarta

memiliki iklim tropis basah.

Menurut data yang dihimpun dari Badan Metreologi dan

Geofisika (BMG) tanggal 21 September 2007, suhu rata-rata tapak

berkisar antara 24 0C hingga 33 0C, dengan Kelembaban antara 50 %

hingga 80%. Adapun kecepatan angin fluktuatif pada kisaran 0,6 m/s

sampai 1,5 m/s.