bab ii tinjauan dan landasan teori ii.1 tinjauan umumthesis.binus.ac.id/doc/bab2/2009-2-00560-ar bab...
TRANSCRIPT
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 9
BAB II
TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI
II.1 Tinjauan Umum
Pada tugas akhir ini, saya akan merancang sebuah proyek mixed use Mal dan
Apartemen yang sangat berkembang pada saat ini, dengan sasaran utamanya adalah
masyarakat menengah ke atas.
II.1.1 Arsitektur
Definisi
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam arti
yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun
keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro, yaitu perencanaan
kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro
yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk.
Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya dan dilengkapi
dengan proses belajar, dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut
sebagai karya seni (Vitruvius)
http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur(02-03-2009 15:49)
Karya arsitektur menurut Vitruvius (Mata Kuliah Arsitektur Lingkungan,
2007)
Kegunaan (utility)
Memiliki fungsi sebagai wadah berlangsungnya kegiatan manusia.
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 10
Kekokohan (firmness)
Memenuhi aspek kuat dan kaku menahan beban vertikal dan horisontal.
Keindahan/estetika (beuty)
Terkait aspek: keseimbangan (statis dan dinamis, selaras-kontras),
proporsi, skala, ritme, aksentuasi, sequence, hirarki
Faktor kenyamanan (Mata kuliah Fisika Bangunan, 2007)
Kenyamanan psikis, berdasarkan perasaan masing-masing individu.
Kenyamanan fisik, terdiri dari :
- Kenyamanan ruang, berkaitan dengan antropometri tubuh manusia
dan gerak tubuh manusia yang disesuaikan dengan fungsi ruangan.
- Kenyamanan Visual, kuantitas dan kualitas penerangan yang sesuai
dengan fungsi masing-masing ruang.
- Kenyamanan termis (suhu), yaitu suatu kondisi dimana manusia tidak
merasa terganggu dengan kondisi lingkungan termis di sekitarnya.
(rentang temperatur udara 24°-28°C, kelembaban 40-60%, aliran
udara 0-0,20 m/detik)
- Kenyamanan audial/suara.
Arsitektur adalah ilmu yang berkaitan dengan ilmu-ilmu lainnya untuk
merancang suatu bangunan, perencanaan kota, arsitektur lansekap dan suatu
desain yang memerlukan suatu data, analisa dan konsep. Definisi arsitektur
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 11
yang akan dibahas selanjutnya berhubungan dengan merancang sebuah
bangunan yang memikirkan faktor kenyamanan.
II.1.2 Mixed Use
Definisi
Salah satu upaya pendekatan perancangan yang berusaha menyatukan
berbagai aktivitas dan fungsi yang berada di bagian area suatu kota (luas
area terbatas, harga tanah mahal, letak strategis, nilai ekonomi tinggi)
sehingga terjadi satu struktur yang kompleks dimana semua kegunaan dan
fasilitas saling berkaitan dalam kerangka integrasi yang kuat
(dikembangkan dari Meyer, 1983).
Panduan Perancangan Bangunan Komersial, Endy Marlina
Suatu perancangan yang mewadahi lebih dari satu jenis fungsi, seperti
hunian, komersial, industri, kantor dan sebuah lembaga dalam suatu
gedung atau bangunan.
http://id.wikipedia.org/wiki/mixed-use(02-03-2009 15:20)
Sejarah Mixed Use
Dalam sejarah pembangunan perkotaan, penggabungan fungsi lahan
sebagai perumahan, perbelanjaan, perkantoran, hiburan, hunian, budaya
dalam satu wilayah sudah terjadi secara merata di permukiman manusia mulai
dari desa kecil ke kota-kota besar, sebelum adanya jaman sejarah. Konsep
mixed use sudah diterapkan di kota kuno, kota Yunani dan Cina yang dibatasi
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 12
oleh tembok pada abad pertengahan Eropa. Kota yang memiliki konsep
mixed use dengan tujuan memperindah kota, yaitu London, Paris, Kairo dan
Beijing. Bahkan asal mula terdapat banyaknya kota-kota baru di utara dan
selatan Amerika dan Australia, jauh sebelum dikenalnya istilah otomotif,
contoh utama adalah New York City, Toronto, Buenos Aires dan Sydney.
Pada pertengahan abad ke 20, ditemukan bahwa penemuan dan
perkembangan tren, turut merubah pola mixed use di perkotaan, seperti :
- Meningkatnya penggunaan mobil sebagai alat transportasi, menyebabkan
pola pembangunan lebih horizontal, kepadatan rendah dan penggunaan
lahan yang menyebar.
- Mengejar segi ekonomis, khususnya di Amerika Utara dan Eropa yang
telah memberikan rumah yang besar untuk satu keluarga besar.
- Pelaksanaan peraturan lahan dan undang-undang zona, terutama di
Indonesia, yang walaupun ditujukan untuk membuat pengendalian dan
pemisahan penggunaan tanah, pada dasarnya menjadi ilegal bila
diberlakukan fungsi baru di daerah tersebut.
Di banyak daerah yang baru di berbagai kota di seluruh dunia
bercirikan jumlah tingkat pertumbuhan rendah dan terdapat retail pada pusat
perbelanjaan besar, serta eceran di pinggir jalan dalam jumlah tinggi.
Kenyataannya adalah bahwa sebagian besar ruang kantor di Indonesia dan
banyak ruang yang baru di kota-kota lain di dunia sekarang ditemukan
kosong , kepadatan suburban rendah, kantor taman , kabupaten, dan koridor.
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 13
Walaupun pola ini terkenal pada abad 20, tapi model-model
pembangunan yang ditawarkan selama abad baru adalah pendekatan
pembangunan modern yang digabung dengan konsep mixed use. Meskipun ini
baru digunakan dengan perkembangan yang belum dominan, banyak orang
semakin tertarik untuk mengaplikasikannya.
Mixed-Use Development Handbook. Dean Schwanke
Maksud
Efisiensi dan ekonomis dalam pengadaan infrastruktur dan utilitasnya.
Perbaikan sistem transportasi
Memberikan kerangka yang fleksibel untuk perancangan bangunan dan
lingkungannya.
Mengeliminisasi ruang-ruang mati, sehingga penggunaan lahan lebih
efektif dan efisien, pelayanan kebutuhan lebih mudah, dan lingkungan
menjadi lebih nyaman dihuni.
Ciri-ciri Mixed-Use
Mewadahi 3 fungsi uraban atau lebih
Terjadi integrasi dan sinergi fungsional
Terdapat ketergantungan kebutuhan antara masing-masing fungsi
bangunan yang memperkuat sinergi dan integrasi antar fungsi tersebut.
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 14
Pada perancangan Mal dan Apartemen akan menggunakan sistem mixed use,
yang menggabungkan fungsi hunian, hiburan, pusat perbelanjaan dalam satu
gedung, dengan satu struktur yang disesuaikan dengan teknologi sekarang.
Fasilitas dan berbagai fungsi tersebut, saling berkaitan satu sama lain untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat modern sekarang ini.
II.1.3 Mal
Definisi
Tempat yang dijadikan sebagai pusat untuk berbelanja baik
kebutuhan primer maupun sekunder serta rekreasi.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Penerbit Balai Pustaka
Jenis dari pusat perbelanjaan yang secara arsitektur berupa bangunan
tertutup dengan suhu yang diatur dan memiliki jalur untuk berjalan-jalan
yang teratur sehingga berada di antara toko-toko kecil yang saling
berhadapan
http://id.wikipedia.org/wiki/mal(02-03-2009 14:54)
Suatu area pergerakan (linier) pada suatu area pusat bisnis kota (central
city bussiness area) yang lebih diorientasikan bagi pejalan kaki;
berbentuk pedestrian dengan kombinasi plaza dan ruang-ruang
interaksional (Rubenstein, 1978).
Pusat perbelanjaan yang berintikan satu atau beberapa department store
besar sebagai daya tarik dari retail-retail kecil dan rumah makan dengan
tipologi bangunan seperti toko yang menghadap ke koridor utama mal
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 15
atau pedestrian yang merupakan unsur utama dari sebuah shopping mall,
dengan fungsi sebagai sirkulasi dan sebagai ruang komunal bagi
terselenggaranya interaksi antara pengunjung dan pedagang (Maitland,
1987).
Sebagai kelompok kesatuan komersial yang dibangun pada sebuah lokasi
yang direncanakan, dikembangkan, dimulai dan diatur menjadi sebuah
unit operasi, yang berhubungan dengan lokasi, ukuran, tipe toko, dan area
perbelanjaan dari unit tersebut. Unit ini juga menyediakan parkir yang
dibuat berhubungan dengan tipe dan ukuran total toko-toko. (Urband
Land Institute, 1977).
Panduan Perancangan Bangunan Komersial, Endy Marlina
Sejarah Mal
Konsep mal sudah ada sejak abad pertengahan di Timur Tengah
(Grand Bazaar Isfahan, abad ke 10) dan Eropa (The Burlington Arcade),
yang merupakan lokasi pusat perdagangan tertutup yang terdiri dari kumpulan
dari beberapa toko independen yang bernaung di bawah satu struktur. Konsep
pembangunan mal ini diperkenalkan di Amerika Serikat tahun 1828 dengan
dibangunnya The Arcade di daerah Providence, Rhode Island dan selanjutnya
pembangunan mal ini diikuti kota-kota besar lainnya di berbagai
mancanegara pada akhir abad ke 19 dan awal abad 20.
Pada pertengahan abad ke 20, keberadaan mal dianggap membawa
sebuah dampak negatif (penuh sesak dan kotor) bagi kota-kota di Amerika
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 16
dan Eropa, maka pembangunan mal dilakukan di luar kota dan terbentuknya
suatu mal baru, seperti suburb mall, super mall, giant mall, dan mega mall.
Pada era 1970-an di Jakarta mulai dibangun pusat-pusat perbelanjaan,
seperti aldiron plaza, pusat pertokoan senen dan pasar- pasar yang dikelola
PD pasar jaya. Pusat perbelanjaan tersebut memanfaatkan seluruh lantai untuk
penjualan, tanpa ada sesuatu yang lebih untuk dinikmati kecuali gang
secukupnya. Pada pertengahan 1980-an, muncul gagasan baru dengan arsitek
asing yang mulai masuk bersama modal luar negeri. Istilah plaza dan
memperkenalkan konsep atrium, membuka lobang lantai hingga ke atap
tembus cahaya alam dengan menyisakan sebagian ruang untuk berjalan.
Konsep ini terus berkembang hingga akhir 1980-an dan permulaan 1990-an
dengan konsep atrium yang lebih besar sehingga melapangkan visualisasi
pengunjung.
Pada awalnya pusat perbelanjaan atau mal memiliki fasilitas toko-toko
dengan barang dagangan yang menarik, food court dan area parkir dan
sekarang hal tersebut dianggap belum cukup untuk memenuhi kebutuhan,
sehingga ditambah fasilitas hiburan (bioskop, video game center, panggung
dengan disc jockey dan live music), tempat penitipan anak, serta mengemas
suatu alam buatan atau taman terbuka ke dalam konsep interior, yang
didorong oleh kurangnya lahan terbuka di dalam kota. Sekarang mal, plaza
dan pudat perbelanjaan dijuluki dengan istilah one stop shopping. Untuk
menarik minat pengunjung dan mencegah pengunjung dari rasa bosan, tim
dari mal berupaya untuk menciptakan suasana yang menarik, unik dan lain
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 17
dari tempat yang biasa dikunjungi oleh para pengunjung mal dimulai dengan
pemilihan konsep bangunan dan interior bangunan.
Bentuk Mal
Menurut Maithland (1987) terdapat tiga bentuk umum mal dengan
keuntungan dan kerugian tersendiri, yaitu:
Open Mall (mal terbuka), adalah mal tanpa pelingkup.
Keuntungan: Kesan luas dan perencanaan teknis yang mudah sehingga
biaya lebih murah.
Kerugian : Kendala climatic control (berpengaruh terhadap kenyamanan)
dan kesan pewadahan kurang.
Enclosed Mall (mal tertutup), adalah mal dengan pelingkup.
Keuntungan : Kenyamanan climatic control
Kerugian : Biaya mahal dan kesan kurang luas
Integrated Mall (mal terpadu), adalah penggabungan mal terbuka dan
tertutup, biasanya berupa mal tertutup dengan akhiran mal terbuka untuk
mengantisipasi keborosan energi untuk climatic control,
mengonsentrasikan daya tarik pengunjung pada mal tertutup serta
mahalnya pembuatan dan perawatan mal tertutup.
Pola Mal
Pola mal berprinsip linier.
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 18
Berkoridor tunggal dengan lebar koridor standar antara 8-16 m.
Untuk memudahkan akses pengunjung, pintu masuk sebaiknya dapat
dicapai dari segala arah.
Jarak antarmagnet antara 100-200 m atau sepanjang masih
memungkinkan kenyamanan pejalan kaki. Magnet terletak diujung-
ujungnya dengan menekankan hubungan horizontal.
Parkir kendaraan ditempatkan di sekeliling bangunan dengan akses mudah
ke mal yang menghubungkan dengan magnet.
Pola grid pada mal akan mempermudah pengaturan modul untuk retail-
retail, sirkulasi, penempatan atrium, parkir dan sebagainya.
Besaran kolom pada mal rata-rata memiliki besar yang sama dari lantai I
sampai lantai teratas.
Prinsip yang perlu ditekankan pada Mal
Design Control Zone
Yang dimaksud dengan control zone adalah bentuk zona yang terkontrol
dari ruang internal, yakni ruang-ruang sewa, dalam arti zona tersebut
dapat diperhatikan dengan membawa dampak positif timbal balik dengan
ruang-ruang sewa di sekitarnya (melalui pola mal, perletakan magnet,
pembatasan panjang dan lebar mal serta pembatasan tinggi bangunan).
Control zone bertujuan untuk mencapai kontinuitas arus pengunjung
melalui efek pingpong, sehingga semua ruang bernilai strategis sama,
tidak terdapat daerah mati dan efektivitas komersial dapat tercapai.
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 19
Tenant Mix
Tenant mix adalah strategi pencampuran penyewa ruang (pedagang) dari
berbagai jenis barang dagangan, yang sesuai dengan tuntutan kemudahan
konsumen dalam bentuk one stop shopping untuk menghindari persaingan
yang mematikan.
Design Criteria
Pada penawaran ruang sewa shopping mall, perancangan dari masing-
masing unit sewa telah ditentukan sebelumnya kepada tenant,
menyangkut perwujudan fisik seperti ketentuan mengenai bahan, warna,
desain interior, dan lain-lain yang mengutamakan kesatuan, bukan
keseragaman. Berdasarkan prinsip perancangan dan karakter dasarnya
maka strategi perancangan shopping mall adalah sistem pusat belanja
dengan elemen utama mal berupa koridor tunggal bagi pejalan kaki yang
menghubungkan/mengorganisasikan unit sewa pada tiap sisi dan karakter
tertentu. Pada rancangan ini, fungsi utama shopping mall adalah
mendayagunakan potensi sirkulasi pejalan kaki secara maksimal untuk
mencapai efektivitas dengan menciptakan nilai atraktif dan kenyamanan
mal.
Suhu
Pada umunya ruang-ruang di dalam sebuah mal memiliki suhu antara 19°C-
25°C.
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 20
Kesimpulan
Mal adalah sebuah tempat pusat perbelanjaan tertutup dengan suhu ruangan
yang diatur, bersifat linier, dilengkapi dengan tempat bermain dan memiliki
koridor utama sebagai tempat sirkulasi dan ruang komunal terjadinya
interaksi antara pembeli dan penjual. Strategi pembangunannya dengan
memperhatikan jenis barang yang dijual, perletakan toko, fasilitas dan
perletakan magnet yang dapat menarik pengunjung.
II.1.4 Apartemen
Rumah atau bangunan bertingkat terbagi atas beberapa tempat tinggal
yang digunakan untuk masing-masing keluarga.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Penerbit Balai Pustaka
Sebuah model tempat tinggal yang hanya mengambil sebagian kecil ruang
dari suatu bangunan.
http://id.wikipedia.org/wiki/apartemen(02-03-2009 15:02)
Bangunan yang memuat beberapa grup hunian, yang berupa rumah flat
atau petak bertingkat yang diwujudkan untuk mengatasi masalah
perumahan akibat kepadatan tingkat hunian dan keterbatasan lahan
dengan harga yang terjangkau (disesuaikan dengan sasaran konsumen) di
perkotaan.
Kumpulan hunian yang disusun vertikal, umumnya sebagai respon
terhadap tingginya harga tanah.
Panduan Perancangan Bangunan Komersial, Endy Marlina
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 21
Sebuah ruang atau sederetan ruangan yang didesain untuk hunian, yang
sekurang-kurangnya terdapat satu kamar mandi, yang terpisah satu sama
lain dan biasanya terdapat banyak jenis unit dalam satu gedung.
Dictionary of Architecture and Construction, Cyril M. Harris
Prinsip Perancangan Apartemen
Perancangan yang baik adalah perancangan bangunan yang mampu
mengakomodasi kebutuhan penggunanya secara optimal, dalam arti sesuai
dengan tuntutan pengguna bangunan dan memungkinkan pengguna bangunan
untuk mengembangkan diri.
Kriteria Apartemen
Cenderung dibangun di lokasi strategis
Dilengkapi oleh fasum dan fasos yang didanai dari iuran bulanan
penghuni
Memiliki ruang terbatas (luasan yang permanen)
Tata letak atau layout ruang tidak dapat diubah sesuka hati
Tidak memungkinkan untuk memiliki taman
Ada peraturan perhimpunan penghuni yang harus ditaati
Fasilitas Apartemen
Listrik (PLN dan genset)
Air
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 22
Ruang bersama, seperti lobi, ruang serbaguna, dan bussiness center
Olahraga dan kebugaran, seperti kolam renang, pusat kebugaran, lapangan
tenis, jogging track dan lapangan basket.
Taman, sebagai estetika dan ruang terbuka hijau yang memberi kesegaran.
Klasifikasi Apartemen
Menurut kepemilikannya, apartemen dibedakan menjadi apartemen sewa
(bersifat sementara, membayar biaya pengelolaan maupun layanan
apartemen), apartemen beli (bersifat menetap, pengelolaan apartemen
dilakukan pemilik tetapi tetap membayar pelayanan apartemen yang
mereka gunakan) berdasarkan dapat dibagi lagi menjadi apartemen milik
bersama (cooperative) dan apartemen milik perseorangan (condominium).
Menurut ketinggian apartemen, apartemen dibagi menjadi beberapa
kategori yaitu high rise (lebih dari 6 lantai), low rise (kurang dari 6
lantai), dan garden apartment (di bawah enam lantai, biasanya 2 atau 3
lantai dengan porsi lahan yang luas untuk taman).
Menurut kemewahan apartemen, apartemen dikelompokkan menjadi tipe
sederhana, tipe menengah, tipe mewah dan tipe super mewah.
Menurut jumlah kamarnya, apartemen dibagai menjadi tipe efisien
(ukuran 18 m2-45 m2), tipe satu ruang tidur (36 m2-54 m2), tipe dua
ruang tidur (45 m2-90 m2), tipe tiga ruang tidur (54 m2-108 m2), tipe
empat ruang tidur (100 m2- 135 m2).
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 23
Menurut jumlah lantainya, apartemen diklasifikasikan menjadi apartemen
simplex (satu unit terdiri dari satu lantai), apartemen duplex (satu unit
terdiri dari dua lantai), apartemen triplex (satu unit terdiri dari tiga lantai).
Kesimpulan
Apartemen adalah sebuah tempat hunian, yang didukung dengan fasilitas-
fasilitas penunjang untuk memenuhi kebutuhan penghuni dan disusun secara
vertikal, sebagai tanggapan akan kurang dan mahalnya harga tanah di Jakarta.
Apartemen memiliki fungsi yang sama dengan sebuah rumah tinggal pada
umumnya, sehingga apartemen yang baik harus memenuhi kriteria rumah
sehat.
Rumah Sehat
Rumah sehat adalah tempat untuk berlindung atau bernaung dan tempat untuk
beristirahat sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna, baik fisik,
rohani maupun sosial.
http://www.scribd.com/doc/10554258/Nambah-Ilmu-Tentang-Rumah-Sehat
(05-03-2009 13:20)
Syarat rumah sehat
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
829/Menkes/SK/VII/1999:
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 24
- Lokasi, tidak terletak pada daerah rawan bencana, lokasi
pertambangan dan tempat pembuangan sampah terakhir.
- Sarana dan Prasarana Lingkungan yang lengkap, seperti memiliki
sarana bermain, sarana drainase, tersedia sumber air bersih, listrik,
akses ke sarana umum dan pengolahan pembuangan kotoran manusia
dan limbah rumah tangga, yang memenuhi persyaratan kesehatan.
Menurut Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Depkes RI tentang
perumahan sehat adalah sebagai berikut:
- Memenuhi kebutuhan fisiologis, antara lain :
1. Pencahayaan, baik pencahayaan alami dan pencahayaan buatan.
2. Ventilasi (penghawaan alami dan buatan)
3. Konstruksi rumah yang kuat
- Memenuhi kebutuhan psikologis, antara lain :
1. Cukup aman dan nyaman bagi masing-masing penghuni
(kepadatan penghuni)
2. WC dan kamar mandi harus ada dalam satu rumah
- Mencegah penularan penyakit
1. Bebas dari serangga dan tikus
2. Pembuangan sampah harus dipisah menjadi sampah basah dan
kering.
3. Pembuangan tinja diletakan jauh dari sumber air.
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 25
Prinsip dasar perencanaan rumah sehat yang berkesinambungan serta
pembangunan berkelanjutan di iklim tropis, diantaranya adalah:
Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan
sebagai paru-paru hijau
Menggunakan bahan bangunan alamiah (tidak tercampur bahan kimia
berbahaya).
Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
Menghindari kelembaban tanah yang naik ke dalam konstruksi bangunan
Menjamin bangunan yang direncanakan tidak mencemari lingkungan
http://www.lmbunika.com/PDF/StandardI.pdf(05-03-2009 13:56)
II.1.5 Masyarakat Menengah Ke Atas
Masyarakat menengah ke atas adalah golongan masyarakat yang
mempunyai penghasilan lebih dari 4,5 juta rupiah serta tenaga kerja asing,
sebagian besar adalah pekerja, yang biasanya lebih banyak menghabiskan
waktu sehari-harinya di tempat kerja. (Panduan Perancangan Bangunan
komersial, Endy Marlina & Studi Banding)
Karakteristik
Cenderung individual
Tabel 1 . Bahan bangunan yang tidak tercampur bahan kimia
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 26
Mementingkan efisiensi, baik waktu maupun biaya
Konsumerisme (budaya konsumsi yang besar untuk memenuhi sebuah
’gaya hidup’)
Menurut buku Panduan Perancangan Bangunan Komersial, tuntutan
masyarakat menengah ke atas, diantaranya :
Kemudahan akses, hal ini merupakan dampak dari karakter konsumen
yang efisien.
Privasi tinggi, merupakan salah satu tuntutan konsumen yang pada
umumnya merupakan golongan masyarakat pekerja.
Kenyamanan tinggi, mendukung tujuan penghuni apartemen untuk
beristirahat setelah seharian bekerja, berbelanja dan refreshing.
Estetika bangunan, merupakan salah satu strategi aktualisasi diri pada
golongan masyarakat menengah ke atas.
Keamanan tinggi, mendukung kelas ekonomi penghuni yang merupakan
golongan ekonomi menengah ke atas.
Fasilitas yang lengkap, yang mendukung segala kegiatan yang dilakukan
penghuni apartemen ataupun pengunjung di mal.
Perencanaan dan perancangan Mal dan Apartemen ini diprioritaskan untuk
kalangan menengah ke atas, yang sebagian besar pegawai yang memiliki
penghasilan 4,5 juta ke atas dan turis asing, sehingga harus disesuaikan
dengan desain bangunan, fasilitas penunjang yang lengkap.
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 27
II.1.6 Iklim Tropis Basah
Mal dan Apartemen ini berlokasi di daerah benhil, kecamatan Jakarta
Pusat. Posisi Kota Jakarta terletak di bagian barat laut pulau Jawa, sehingga
mempunyai iklim tropis basah, yang mempunyai karakteristik (Mata Kuliah
Arsitektur Lingkungan, 2007), sebagai berikut:
Suhu udara rata-rata cukup tinggi (18°-35°C)
Variasi iklim kecil, perbedaan suhu maksimum dan minimum kecil
Radiasi matahari cukup tinggi, langit cenderung berawan
Kelembaban tinggi (di atas 60%)
Kecepatan angin relatif rendah
Curah hujan tinggi (1.500-5.000mm/th)
Habitat yang baik untuk perkembangbiakan flora dan fauna (banyak
serangga)
Konsep Bangunan Tropis Basah
Pengurangan perolehan panas matahari ke bangunan (Orientasi bangunan
utara-selatan)
Penghijauan ruang terbuka di luar bangunan
Organisasi ruang: ruang utama dan ruang servis
Rancangan atap (kisi-kisi)
Ventilasi silang
Rancangan dinding dan jendela untuk mengurangi panas matahari
Material bangunan
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 28
Mal dan Apartemen ini harus disesuaikan dengan iklim tropis basah yang ada
di Jakarta, dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki (intensitas curah
hujan yang tinggi dan sinar matahari yang berlimpah) dan meminimalisir
kekurangannya dengan membuat ventilasi silang dan pengorganisasian
ruangan yang tepat.
II.2 Tinjauan Khusus
II.2.1 Hemat Energi
Hemat energi adalah tindakan mengurangi jumlah penggunaan energi.
Penghematan energi menurunkan konsumsi energi dan permintaan energi per
kapita, sehingga dapat menutup meningkatnya kebutuhan energi akibat
pertumbuhan populasi. Ada dua cara, mengaplikasikan hemat energi dalam
suatu bangunan, yaitu dengan melakukan hemat listrik, hemat air dan
pemilihan dan penggunaan material.
1. Hemat listrik
Penghematan energi melalui rancangan bangunan mengarah pada
penghematan penggunaan listrik, baik bagi pendinginan udara,
penerangan buatan, maupun peralatan listrik lain. Dengan strategi
perancangan tertentu, bangunan dapat memodifikasi iklim luar yang tidak
nyaman menjadi iklim ruang yang nyaman tanpa banyak mengkonsumsi
energi listrik. Kebutuhan energi per kapita dan nasional dapat ditekan jika
secara nasional bangunan dirancang dengan konsep hemat energi.
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 29
Perancangan bangunan hemat energi listrik dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu
Perancangan Pasif
Perancangan pasif merupakan cara penghematan energi melalui
penghematan energi matahari secara pasif, yaitu tanpa
mengonversikan energi matahari menjadi energi listrik. Perancangan
pasif dapat dilakukan dengan cara :
- Memperbanyak ketersediaan lahan hijau dengan membatasi lahan
yang terbangun, sehingga udara sekitar menjadi lebih sejuk dan
dapat dijadikan daerah resapan.
- Orientasi bangunan ke arah utara-selatan, untuk menghindari sinar
matahari langsung mengenai bangunan.
- Desain rancang bangunan yang memperhatikan bukaan untuk
memaksimalkan sirkulasi udara dan pencahayaan alami.
Pengudaraan dan pencahayaan alami dapat dilakukan dengan
membuat:
Gambar 1 . Orientasi massa bangunan utara-selatan
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 30
1. Jendela dalam ukuran besar dan jumlah banyak dan buatlah
pagar yang terbuat dari tanaman rambat atau rooster (sejenis
batu bata yang sisinya berlubang). Besar jendela untuk satu
ruang dalam rumah tropis sebaiknya 15%-20% dari luas ruang,
sehingga dapat menghemat 15%-75% energi listrik
(pembuatan bukaan disesuaikan pertimbangan iklim tropis
basah).
2. Void dan ventilasi atap, plafond atau dengan alat bantu
exhaust fan.
Gambar 2 . Jendela yang mendukung sirkulasi udara
Gambar 3. Bukaan pada sofi-sofi, mengalirkan udara dari ruang atap keluar Gambar 4. Exhaust Fan
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 31
3. Skylight
Skylight adalah jendela atau bukaan di atas atap. Dengan
adanya skylight cahaya bisa leluasa masuk dalam ruangan
tanpa perlu membongkar tembok untuk membuat jendela.
Teknik Membuat Skylight
Teknik yang tepat untuk membuat skylight adalah bagaimana
memasukkan cahaya matahari ke dalam ruangan, tanpa panas
matahari ikut masuk. Yang harus diperhatikan adalah arah
memasang skylight. Idealnya, skylight dipasang menghadap
kearah utara dan selatan, sehingga ruangan bisa mendapat
cahaya matahari dari pagi sampai sore tanpa membawa radiasi
panas. Jangan memasang skylight yang menghadap ke atas,
karena air hujan dapat masuk ke dalam ruangan. Hal yang
paling tepat adalah membuat skylight yang memiliki
kemiringan 2-3°, sehingga air hujan dapat mengalir tanpa
masuk ke ruangan.
Gambar 5. Ventilasi pada plafond
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 32
Material
Material skylight tersedia dalam berbagai pilihan, ada yang
terbuat dari kaca, akrilik, atau bahan mika, yang bentuknya
mirip dengan genting. Dalam hal ini, kacalah yang memiliki
daya tahan yang paling baik, cahaya bisa tembus masuk ke
dalam ruangan. Bahan dari mika pun bisa menjadi pilihan,
bentuknya mirip genting , sehingga tinggal dipasang mengikuti
alurnya. Kelemahan jenis ini, debu mudah menempel di
genting mika tersebut.
4. Penggunaan alat-alat elektronik, seperti
- Bola Lampu hemat energi, yang dapat menghemat daya
hingga 80% dari lampu biasa.
- Pendingin ruang yang low voltage dan daya kompresornya
(PK) yang disesuaikan dengan volume ruangan. Ruang
seluas 2×3×3 m, hanya membutuhkan pendingin ruangan
dengan daya 0,84 PK. Pendingin ruangan sebaiknya
diletakkan sejauh mungkin dari bidang bukaan {luas ruang ×
Gambar 6 . Skylight
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 33
(tinggi plafon/3) × 0,07}. Jumlah listrik yang dipakai 1,12
KW untuk AA dengan daya 1,5 PK.
- Lemari pendingin diletakkan minimal 15 cm dari dinding.
- Mesin cuci jenis Eco Steam Washing Machine dapat
mengurangi daya listrik hingga 21% dan pengurangan
pemakaian air 35%.
Perancangan Aktif
Dalam rancangan aktif, energi matahari dikonversi/diubah
menjadi energi listrik, kemudian energi listrik inilah yang
digunakan memenuhi kebutuhan bangunan. Dalam perancangan
secara aktif, secara simultan arsitek juga harus menerapkan
strategi perancangan secara pasif. Tanpa penerapan strategi
perancangan pasif, penggunaan energi dalam bangunan akan tetap
tinggi apabila tingkat kenyamanan termal dan visual harus dicapai.
Pemakaian panel sel surya merupakan salah satu perancangan
aktif, yang memiliki keuntungan bebas polusi, hemat biaya listrik
dan rendah perawatan, tetapi diperlukan biaya yang besar untuk
mendapatkan kristal silsium murni. Sebuah atap seluas 100 m2 di
daerah yang sedikit berawan pada penyinaran 8 jam, menerima
sekitar 500 kWh setiap hari. Di daerah tropika basah, penyinaran
matahari langsung dapat dimanfaatkan 2300 jam pertahun.
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 34
Salah satu bangunan yang dianggap paling berhasil
menerapkan teknik perancangan pasif dan aktif secara simultan
dan sangat berhasil dalam mengeksploitasi penggunaan panel sel
surya adalah bangunan paviliun Inggris (British Pavillion).
Bangunan ini dirancang Nicholas Grimshaw & Partner. Paviliun
ingris ini dibangun di Kompleks Expo 1992 di kota Seville,
Spanyol, sebagai perwujudan hasil sayembara tahun 1989 yang
dimenangi arsitek tersebut.
2. Hemat Air
Menurut data Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD)
DKI Jakarta, saat ini 53 persen konsumen air di Jakarta menggunakan air
tanah, sedangkan 47 persen menggunakan air PAM. Dari 53 persen itu,
sebagian besar konsumen rumah tangga, selebihnya perkantoran,
apartemen, mal hingga industri. Dari hasil penelitian BPLHD, di Jakarta
Gambar 8 . British Pavillion
Gambar 7 . Sistem panel sel surya (PV)
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 35
terjadi penurunan air tanah dari tahun ke tahun. Cara mengatasi
permasalahan krisis air tanah ini dapat dilakukan dengan membuat:
- Grass Block
Grass Block dapat diaplikasikan untuk sirkulasi kendaraan maupun
sirkulasi pejalan kaki. Penggunaan grass block ini sangat ramah
lingkungan karena air hujan tetap dapat meresap ke dalam tanah tanpa
hambatan, sehingga kapasitas air tanah tidak berkurang.
- Sumur Resapan
Gambar 9 . Penggunaan Grass Block
Gambar 10 . Sumur Resapan
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 36
- Pemanfaatan air hujan
Dari talang air hujan, air dialirkan ke bak penampungan, yang bagian
dalamnya terbagi menjadi dua, sehingga dapat digunakan untuk
penyiraman tanaman.
- Penggunaan perangkat kamar mandi yang hemat air dapat dilakukan
dengan penggunaan toilet dual flush, yang sistem pembilasannya
terdiri atas dua pilihan 3 L dan 6L (dapat disesuaikan dengan
kebutuhan) dan penggunaan shower, karena dapat menghemat air 1/3
daripada penggunaan bak mandi (menghemat 50% penggunaan air).
3. Material hemat energi
Bahan bangunan mempengaruhi konsumsi energi di setiap bangunan.
Pada saat didirikan 5-13% dan 87-95% energi yang dikonsumsi selama
bangunan berjalan. Ciri-ciri material hemat energi:
- Renewable (terbarukan), biasanya merupakan material alami dan
recyclable (dapat didaur ulang atau dapat dipakai kembali), contohnya
kayu, batu bata, beton, baja, pecahan keramik dan alumunium.
Gambar 11. Skema pengolahan air hujan
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 37
Alumunium hasil daur ulang merupakan contoh material yang sangat
signifikan tingkat penghematan energinya, mencapai 95% jika
dibandingkan memproduksi alumunium baru.
- Produk lokal
- Awet dan tahan lama
Contoh bangunan hemat energi
Grha Wonokoyo, Surabaya
Lokasi : Jl. Taman Bungkul 1-7, Surabaya
Arsitek : Ir. Jimmy Priatman, M.Arch
L. Tanah/L. Bangunan : ± 1.870 m2/± 7.800 m2
Gambar 13 . Perspektif bangunan Grha Wonokoyo
Gambar 14. penggunaan kaca-kaca besar
Gambar 12. Contoh material yang dapat didaur ulang
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 38
Gedung perkantoran ini terdiri dari tiga massa, yaitu lobi gedung dua
lantai, conference building 4 lantai dan 10 lantai gedung perkantoran (lantai
teratas difungsikan sebagai aula). Bangunan ini memang diracang dengan
prinsip hemat energi dalam hal pencahayaan dan pengudaraannya. Upaya-
upaya yang dilakukan adalah menggunakan teknologi penghawaan buatan,
sistem mematikan AC secara otomatis, orientasi bangunan ke arah selatan,
membuat plafon (lebih dari 3 m), bukaan (3,75 m) yang tinggi, penggunaan
material lokal, penyesuaian iklim tropis basah (penggunaan teritisan untuk
membatasi cahaya matahari yang panas dan menyilaukan) dan pembuatan
jendela hidup. Efisiensi penggunaan AC di gedung ini terbilang
mengagumkan, sebab dari total 7.836,67 m2, 2.515,59 m2-nya tidak
menggunakan AC dan pemakaian listrik Grha Wonokoyo dapat ditekan
menjadi 88 kWh/m2/tahun.
Dalam perencanaan dan perancangan Mal dan Apartemen ini, akan
memaksimalkan pembuatan bukaan yang lebar untuk sirkulasi udara dan
pencahayaan alami, mengoptimalkan penggunaan lahan, memaksimalkan
pengudaraan dan pencahayaan alami, penggunaan material lokal yang hemat
energi, pembuatan biopori, sumur resapan dan pemanfaatan air hujan untuk
mewujudkan sebuah bangunan yang hemat energi tanpa mengurangi tingkat
kenyamanan bangunan.
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 39
II.2.2 Tapak
Pemilihan lokasi di daerah Bendungan Hilir ini, dikarenakan letaknya
yang strategis dekat dengan kawasan segitiga emas dan memiliki fasilitas
penunjang yang lengkap, seperti kesehatan (Rumah Sakit Umum, Century
Health Care, Sahid Sudirman Medical Center), perkantoran (Wisma
Dharmala, Plaza Lippo, Plaza Central, Wisma GKBI dan Wisma Sudirman),
gelanggang olahraga Bung Karno dan pendidikan (Universitas Atma Jaya).
Kawasan segitiga emas ini juga merupakan kawasan khusus wisata kota
Jakarta yang sedang dipersiapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, aktivitas
komersial dengan pengembangan jalur pedestrian sebagai sirkulasi utama
masyarakat dan wisatawan, dikenal memiliki tingkat aktivitas komersial yang
tinggi dan dikelilingi oleh hotel-hotel berjaringan internasional dan kantor-
kantor kedutaan besar.
Berdasarkan hasil riset pada koran Kompas, 7 Juni 2008 yang
dilakukan PT. Agung Podomoro Group di sekitar kawasan segitiga emas,
diketahui bahwa terdapat 380 ribu orang beraktivitas bisnis dalam usia
produktif (17-35 tahun), dengan perincian umur 17-20 (6,58%), 21-25
(24,85%), 26-30 (33,8%) dan 31-35 (34,77%). Pekerja dari Jakarta dengan
daerah berbanding 2:3.
Lokasi tapak didukung dengan adanya sebuah pedestrian yang sangat
nyaman selebar 3 m dan transportasi massal bus transjakarta (koridor I : Kota-
Blok M) yang dapat meningkatkan dan memudahkan pencapaian masyarakat
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 40
ke lokasi tapak. Kedua hal tersebut adalah sebuah potensi yang dapat
dikembangkan untuk mendukung proyek mixed-use Mal dan Apartemen.
Data Tapak
Luas Tapak : 7.700 m2
KDB : 60%
KLB : 4,5
Jenis tanah : Tanah rawa
Ketinggian maksimum : 12 lantai termasuk podium
Banyaknya unit apartemen : 250 unit
Fungsi asli tapak : Kantor dan Perdagangan (pagi hari) & pasar
malam (malam hari)
Gambar 15. Siteplan
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 41
Fungsi masa depan : Kantor dan perdagangan
Gambar 16. Lokasi tapak
8
3
3
10
68
Gambar 17. Sistem utilitas dan penghijauan pada tapak
Keterangan Pohon
Tiang Listrik
Panel jaringan telepon
Saluran PAM
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 42
Batasan Tapak:
Utara : Kali krukut (GSS 5 m), Wisma Sudirman & Wisma Dharmala
Selatan : Jalan Jenderal Sudirman, Plaza Sentral & Sampoerna Strategic
Barat : Jalan Bendungan Hilir, Pasar benhil & bank Resona Perdania
Timur : Wisma Metropolitan, Bank Commonwealth, Century Heath Care & Bank
HSBC
Foto 1. Universitas Atma Jaya Foto 2. Batas akhir tapak
Foto 3. Pasar Bendungan Hilir Foto 4. Wisma Sudirman
& Wisma Dharmala Foto 5. Sampoerna
Strategic
Gambar 18. Peta Kontur tapak
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 43
Bangunan yang sekarang berdiri pada lokasi tapak adalah Wisma Benhil dan
Ruko. Wisma Benhil dibangun pada tahun 1983 dan diresmikan pak Sudomo ini,
terdiri dari 10 lantai, lantai 1&2 digunakan untuk perdagangan, sedangkan pada
lantai 3-10 terdapat 48 perusahaan. Letak lapangan parkir wisma benhil ini terletak di
samping yang berdekatan dengan kali krukut, dengan daya tampung maksimal 100
mobil dan 50 sepeda motor. Wisma benhil terkenal dengan toko buku, tempat
fotocopi, print dan penjualan kamera, sedangkan pada ruko terkenal dengan
penjualan barang-barang elektronik dan percetakannya. Kedua bangunan tersebut
merupakan milik negara dan dapat digunakan dengan sistem sewa. Besar biaya
sewanya berkisar antara 100 juta pertahun (2 lantai @40 & 80 m2) sampai 150 juta
pertahun (2 lantai @60m2).
Fungsi kantor dan perdagangan di lokasi tapak ini berlangsung dari hari Senin
sampai Jumat pada pagi hingga sore hari, sedangkan pada malam hari daerah yang
berdekatan dengan kali krukut tersebut berubah menjadi pasar malam. Aktivitas
tersebut turut mempengaruhi tingkat kepadatan yang terjadi di sekitar lokasi tapak.
Tingkat kepadatan pejalan kaki dan kendaraan bermotor sangat tinggi pada
pedestrian sekitar lokasi tapak terjadi dari pagi hingga sore hari pada hari Senin
Foto 6. Kali krukut Foto 7. Bank Resona Perdania
Foto 8. Bangunan asli pada lokasi tapak
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 44
hingga Jumat dengan adanya aktivitas kantor, pasar dan perdagangan pada lokasi
tapak maupun lingkungan sekitarnya. Kepadatan pada pedestrian dan lalu lintas pada
hari Minggu pagi, cenderung lebih sepi dibandingkan hari biasa dengan intensitas
mobil ≤40 buah/menit, motor ≤35 buah/menit, sehingga banyak orang melakukan
olahraga lari pagi dan bersepeda ( intensitas 10 buah/jam) di jalur cepat jalan
Jenderal Sudirman.
Lokasi tapak termasuk dalam zona krisis air tanah dan zona banjir di wilayah
kota Jakarta, yang terjadi setiap lima tahun sekali, dengan ketinggian 50 cm. Semua
wilayah yang letaknya berdekatan dengan lokasi kali krukut termasuk jalan Jenderal
Sudirman ikut terendam banjir lima tahunan, sehingga harus dicari jalan keluar yang
tepat untuk mengantisipasi musibah banjir tersebut.
II.2.3 Tinjauan Perkotaan
PERMUKAAN KALI LEBIH DANGKAL (BANJIR ≥50 cm)
PERMUKAAN KALI LEBIH TINGGI (BANJIR ≤ 50 cm)
Gambar 19. Kondisi kali krukut
DAERAH YANG TERKENA BANJIR
Gambar 20. Letak Daerah Bendungan Hilir dalam kota Jakarta
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 45
Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, yang merupakan kawasan
segitiga emas Jakarta (Central Bussiness District), pusat bisnis kota Jakarta.
Kawasan ini memiliki aksesibilitas yang tinggi, mudah dijangkau dari segala
arah mulai dari Kuningan, Kebayoran, Manggarai, Tebet, Grogol, Kota
hingga ke daerah Cengkareng, yang merupakan tempat Bandara Soekarno
Hatta, bandara internasional Jakarta berada. Aksesibilitas tersebut semakin
tinggi dengan dibangunnya jalur busway koridor I. Jalan Jenderal Sudirman
juga merupakan penghubung antara jalan Bundaran HI dengan putaran
semanggi, untuk menuju Jalan Jenderal Gatot Subroto.
Di kawasan ssegitiga emas tersebut, banyak dilakukan pembangunan
mal dan apartemen, seperti Plasa Semanggi, Mal Ambassador, Grand
Indonesia, Plaza Senayan, Apartemen Istana Sahid, Apartemen Casablanca,
Bellagio Residence. Mal dan Apartemen tersebut dapat dijadikan acuan dan
juga pembanding untuk mengetahui jenis apartemen dan fasilitas yang harus
Gambar 21. Peta kawasan segitiga emas & letak koridor busway
Putaran
Bendungan Hilir
Karet
Setiabudi
Dukuh Atas
Sarinah Bundaran HI
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 46
disediakan jika ingin membangun sebuah proyek mixed-use Mal dan
Apartemen di kawasan segitiga emas tersebut.
Proyek mixed-use Mal dan Apartemen tersebut direncanakan akan
dibangun di wilayah bendungan hilir, yang di sepanjang jalannya terdapat
pertokoan dengan berbagai macam jenis perdagangan, pasar, restoran, kantor
dan permukiman penduduk, yang terdiri dari kos-kosan dan rumah penduduk
yang terkesan kumuh, karena letaknya yang saling berhimpitan dan banyak
kendaraan yang parkir di di sepanjang jalan bendungan hilir tersebut,
sehingga membuat jarak pandang antar massa bangunan menjadi terhalang.
Keadaan tersebut akan mempengaruhi bentuk massa bangunan, apakah
diselaraskan dengan lingkungan sekitarnya atau bentuk massa bangunan yang
membentuk ruang luar.
Gambar 22. Perletakan Mal dan Apartemen di kawasan Segitiga Emas.
Apartemen Istana Sahid
Grand Indonesia
Plasa Semanggi
Plasa Senayan
Apartemen Casablanca
Bellagio Residence
Lokasi tapak
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 47
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perancangan proyek Mal dan
Apartemen ini, diantaranya :
Bentuk tapak sudut, yang direspon dengan berbagai alternatif
- Desain bangunan yang khas, seperti yang terjadi pada:
MC Swalayan
Tapak bagian sudut dibuat sebagai jalur sirkulasi manusia untuk
masuk ke dalam bangunan.
Gambar 24. MC Swalayan yang dilengkapi restoran
KET: Permukiman Mesj id Kantor &
perdagangan
Tapak
Gambar 23. Fungsi kawasan Bendungan Hilir
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 48
Bank BRI
Massa bangunan berbentuk segienam untuk merespon persimpangan
jalan yang ada di bagian depan dan disesuaikan dengan bentuk tapak,
serta untuk mengarahkan bukaan ke arah utara-selatan.
- The Green Park Taksim Istanbul
Hotel berbintang ini merspon tapak sudutnya dengan meletakkan
pintu masuk utama tepat dan meninggikan bagian bangunan pada
daerah tersebut.
Gambar 25. Bank BRI
Gambar 26. The Green Park Taksim Istanbul
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 49
- Tapak sudut difungsikan sebagai lapangan parkir, seperti
Bank Resona Perdania
Tapak bagian sudur dibuat sebagai lapangan parkir mobil dan motor
yang sangat luas.
Tanggapan terhadap kompetitor, seperti pada bangunan
Podomoro city terhadap Mal Taman Anggrek
Kompleks podomoro city mengarahkan orientasi bangunannya ke dalam
tapak, tidak ke arah kompetitornya, karena memiliki sasaran market yang
sama.
Arah pandang ke
dalam kompleks
Gambar 28. Podomoro City terhadap Mal Taman Anggrek
Gambar 27. Bank Resona Perdania
TEMPAT PARKIR
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 50
Mal Taman Anggrek terhadap Plaza Slipi Jaya
Bangunan Plaza Slipi Jaya dan Mal Taman anggrek memiliki arah hadap
yang sama, karena memiliki sasaran market yang berbeda.
Tinggi bangunan sekitar tapak
Tinggi bangunan di sekitar jalan Sudirman, memiliki skala umum yang
disesuaikan dengan fungsi masing-masing bangunan.
Gambar 29. Mal Taman Anggrek terhadap Plaza Slipi Jaya
Gambar 30. Tinggi bangunan yang khas di Jalan Jenderal Sudirman
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 51
Terdapat Landmark
Pada Jalan Jenderal Sudirman ini terdapat landmark yang sudah dikenal
oleh masyarakat luas, yaitu Gedung Wisma Dharmala, yang didesain
dengan khas dan menarik.
Potensi yang dimiliki
Dari sisi aksesibilitas, jalan jenderal Sudirman, jalur busway dan
pedestrian yang nyaman dapat dijadikan sebagai potensi yang dimiliki
oleh tapak, sedangkan dari sisi ruang terbuka, kali krukut merupakan
potensi yang dapat dimanfaatkan.
Gambar 31. Grafik tinggi bangunan (skyline) di Jalan Sudirman
Foto 9. Wisma Dharmala Sakti pada Jalan Jenderal Sudirman
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 52
II.3 Studi Banding
Dalam memulai perencanaan dan perancangan ini, ada baiknya melihat dan
menganalisa beberapa proyek yang sudah terbangun dari buku, internet maupun
survey langsung ke lapangan, sehingga kita dapat mengamati fasilitas apa saja yang
dibutuhkan penghuni maupun pengunjung Mal dan Apartemen untuk menunjang
kenyamanan penghuni dan pengunjung serta langkah-langkah yang dapat diterapkan
untuk menarik minat konsumen dan mewujudkan bangunan Mal dan Apartemen
yang hemat energi, sehingga dapat bersaing dengan Mal dan Apartemen yang sudah
berdiri sebelumnya.
Apartemen
Apartemen Mediterania Garden 2
3 m
Foto 10. Jalur busway dan pedestrian
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 53
Fasilitas R.Ganti Pakaian pada kolam renang Toilet 1,15 × 2,15 m
2 Wastafel(3,3 m × 0,6 m)
4 R.Bilas (@1,15×1,65 m)
Kolam Renang 20 × 40 m
Jogging Track (L=1,5 m)
Koridor (L=2 m)
Tangga kebakaran L=120 cm
Denah Tower
Helconia
Sistem pengolahan limbah
Tabel 2. Apartemen Mediterania Garden 2
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 54
Mal
Grand Indonesia
Peta lokasi beserta peta sirkulasi manusia dan kendaraan pada Grand
Indonesia Shopping Town
Denah pembagian pertokoan, perkantoran, hotel dan apartemen dalam
kawasan Grand Indonesia
INTERIOR
Gaya Perkotaan Las Vegas
Gaya Oriental
Gaya Paris
Gaya Arsitektur Arab
Tabel 3. Grand Indonesia
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 55
Pertunjukan Air Mancur satu jam sekali
Mall Ambassador
Denah Lantai UG-3
Lebar koridor dalam 120 cm
Tabel 4. Mal Ambassador
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 56
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 57
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 58
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 59
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 60
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 61
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 62
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 63
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 64
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 65
Mixed Use
Bangunan mixed-use yang akan dijadikan studi banding adalah bangunan Poins
Square yang mempunyai kesamaan fungsi dengan proyek Mal dan Apartemen yang
akan dibuat.
KETERANGAN POINS SQUARE
Tampak
Alamat Jl. R.A. Kartini no.1 Lebak Bulus Jakarta Selatan
Luas Lahan 12.170 m2 Luas Bangunan Apartemen 36.982 m2
Luas lantai Mal 83.018 m2 Siteplan
Jumlah Tower 2 Tower: Tower A dan Tower B
Jumlah Lift 3 lift dengan kapasitas 13 orang Fasilitas Apartemen
- Kolam Renang - Fitnes - Laundry - Sauna - Tempat bermain anak - Gazebo - Taman
Tabel 7. Mixed use building (Poins Square)
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 66
- Jogging track - Sistem keamanan CCTV
Fasilitas Mal - Restoran - Elektronik - Hypermart Giant - Genset - Eskalator - Travelator - ATM
Fasilitas Utilitas
Kapasitas Parkir Apartemen : 275 mobil
Parkir Luar : 150 mobil Tipe Unit Mal 11 m2
Apartemen - Tipe 2 BRA 81 m2 - Tipe 2 BRB 92 m2 - Tipe 3 BRA 108 m2 - Tipe 3 BRB 108 m2 - Tipe 3 BRC 106 m2 - Tipe 3 BRD 126 m2 - Tipe 3 BRE 127 m2 - Tipe 3 BRF 132 m2 - Tipe 3 BRG 133 m2 - Tipe 3 BRH 136 m2
Jumlah Unit Tower A 154 unit Tower B 196 unit
Harga Jual Unit Apartemen
- Tipe 2 BRA 938 juta- 1 M - Tipe 2 BRB 1,17 M - Tipe 3 BRA 1,366 M - Tipe 3 BRB 1,25-1,86 M - Tipe 3 BRC 1,44 M - Tipe 3 BRD 1,4-1,7 M - Tipe 3 BRE 1,48-1,637 M - Tipe 3 BRF 1,4-1,648 M - Tipe 3 BRH 1,57-1,74 M
Harga jual tergantung tingkat dan arah hadap unit apartemen.
Harga Sewa Retail Rp. 3.000.000 - 5.000.000/m2/tahun
P ipa pembuangan air kotor
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 67
Harga Jual Retail Rp 40.000.000 - 75.000.000/m2 Service Charge Rp. 60.500 /m2/bulan Jumlah Lantai Apartemen 14 lantai
Mal 5 lantai Podium 1 lantai
Target Masyarakat golongan menengah ke atas Kelebihan - Letak strategis, berada di perempatan antara
Pondok Indah, TB Simatupang, Lebak Bulus dan Pondok Pinang.
- Terdapat pusat perbelanjaan dan supermarket dalam satu kawasan.
Kekurangan
- Letaknya dekat dengan terminal, yang memiliki tingkat kebisingan yang sangat tinggi.
- Unit Apartemen menghadap ke arah Timur dan Barat.
- Penerangan buatan dipakai di koridor harus tetap dinyalakan, karena cahaya matahari tidak dapat masuk ke bangunan.
Kesimpulan Studi Banding
Perbandingan jumlah parkir
Apartemen → Motor = 7,6% dari jumlah unit apartemen
• Perbandingan luas sirkulasi + void pada mal adalah
Luas Lantai Bruto Mal Ambassador = 4.468 m2
Luas retail + Luas fasilitas penunjang = 2.443,75 m2 + 138 m2 = 2.581,25 m2
Sehingga didapat perbandingan luas sirkulasi+void pada mal
=
• Luasan retail adalah
Tipe kecil = 21 m2, tipe sedang= & tipe besar
=
R. 0288-Tugas Akhir Mal dan Apartemen di Jakarta Pusat
Binus University Tinjauan dan Landasan Teori| 68
• Banyak kendaraan yang diparkir di antara kolom adalah 3 buah mobil
• Besar sirkulasi dalam unit apartemen adalah
Jenis Ruang
1 Kamar Tidur
2 Kamar Tidur
2 Kamar Tidur
Corner
2 Kamar Tidur +
3 Kamar Tidur
R. Tidur Utama
12 m2
8,88 m2 9,64 m2 11,68 m2 13,38 m2
Kamar Mandi Utama
_ _ _ 1,94 m2 3,24 m2
Kamar Mandi
3,6 m2 1,94 m2 3,6 m2 3,24 m2 3,24 m2
R. Tidur anak
_ 5,25 m2 5,25 m2 5,25 m2 2(5,25 m2) = 10,5 m2
Dapur & R. Makan
7 m2 6,25 m2 6,76 m2 3,44 m2 8,58 m2
R. Keluarga
5 m2 10,4 m2 9,6 m2 7,5 m2 10,24 m2
Balkon 2,5 m2 2,5 m2 2,8 m2 2,5 m2 4 m2 R. Tidur pembantu
_ _ _ 3 m2 3,3 m2
Kamar Mandi
Pembantu
_ _ _ 3,75 m2 1,5 m2
Luas 30,1 m2 35,22 m2 38,65 m2 42,3 m2 57,98 m2 Luas Unit
35,5 m2 42 m2 44 m2 53 m2 70,5 m2
Sirkulasi 15,2 % 16,1 % 12,2 % 20 % 17,8 % Rata-rata sirkulasi=
• Mal dan Apartemen ini akan diprioritaskan untuk kalangan menengah, seperti Mal
Ambassador dan Apartemen Mediterania Garden 2 sebagai salah satu penyesuaian
terhadap luas lahan dan ketinggian maksimum yang telah ditetapkan.
Tabel 8. Perbandingan besar sirkulasi unit apartemen