bab ii tinjauan obyek rancangan a. pengertian...
TRANSCRIPT
1
BAB II
TINJAUAN OBYEK RANCANGAN
A. Pengertian Obyek
Pengertian Sekolah bulutangkis PB. Djarum.
Sekolah : sebuah tempat dimana terjadinya proses belajar mengajar.
Persatuan : Kumpulan orang yang memiliki minat atau tujuan yang sama.
Bulutangkis : Olahraga yang menggunakan alat berbentuk raket untuk
memukul kok agar dapat melewati atas net yang membatasi
tengah - tengah lapangan. Permainan ini dapat dilakukan oleh
satu orang (single) atau dua orang (Ganda).
Djarum : Salah satu perusahaan swasta terbesar di Indonesia.
Di : Petunjuk tempat, posisi.
Gorontalo : Salah satu provinsi di pulau Sulawesi yang merupakan pulau
continental, tetapi terpisah dari dataran Asia dan Australia.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa Sekolah bulutangkis
PB. Djarum di Gorontalo berarti : Suatu wadah dengan fasilitas penunjang untuk
tempat pendidikan dan pelatihan terpadu olahraga bulutangkis di Gorontalo.
2
B. Fungsi Dan Kegiatan
Fungsi Sekolah bulutangkis PB. Djarum adalah sebagai suatu wadah yang
dapat memenuhi aktivitas/kegiatan olahraga bulutangkis dalam bentuk pendidikan,
pelatihan serta pertandingan/kompetisi dimana dari kegiatan-kegiatan yang diadakan
tersebut, diharapkan dapat melahirkan batlit bulutangkis yang berprestasi bukan
hanya ditingkat daerah saja, tetapi juga ditingkat nasional bahkan internasional.
C. Struktur Organisasi
Secara umum Sekolah bulutangkis PB. Djarum ini dipimpin oleh pejabat
eksekutif tinggi atau CEO (Chief Executive Officer) dan dibantu oleh manager umum,
wakil manager, secretay, dan staff.
CEO
Wakil
Manager Manager
Staff
Sekertaris
Umum
Gambar 2.1 struktur organisasi
(sumber : www.pbdjarum.org, 2013)
3
Adapun Unsur pelaku pada Sekolah bulutangkis PB. Djarum terdiri dari:
1. Pemilik
Menanamkan modal untuk obyek rancangan Sekolah bulutangkis PB.
Djarum.
Menyediakan fasilitas serta kelengkapan peralatan untuk obyek
tersebut.
2. Pengelola
Mengatur dan mengontrol penggunaan fasilitas.
Mengurus administrasi keuangan.
Mengawasi jalannya pendidikan/pelatihan pada obyek.
Melaksanakan pemeliharaan/perawatan berkala atas seluruh fasilitas.
3. Pelatih
Memberikan materi serta,
Melatih para atlet.
4. Pengunjung
Menemui Pengelola.
Menemui Tenaga Pelatih atau Siswa.
melihat kegiatan yang dilaksanakan oleh Sekolah bulutangkis PB.
Djarum, misalnya event pertandingan.
4
D. Bentuk Dan Penampilan
1. Penampilan Bangunan
Pendekatan rancangan yang akan dilakukan sesuai metode Rasional dimana
proses perancangan yang didasarkan pada peniruan bentuk-bentuk yang sudah ada
untuk di hadirkan kembali melalui proses tambah kurang sehingga objek yang akan
hadir memiliki kesamaan seperti ide dasar dari penampilan bangunan berasal dari
karakter Olahraga itu sendiri.
Terdapat 3 (tiga) wujud dasar sebagai bentuk yang paling sederhana dan teratur
yang nantinya dapat dikembangkan sebagai komposisi bentuk Arsitektur, yaitu:
Segiempat
Segitiga
Lingkaran
5
Dalam menentukan bentuk dasar massa bangunan hal-hal yang perlu
dipertimbangkan adalah:
a) Bentuk dapat diolah, digabungkan, dengan bentuk dasar lainnya sehingga
menciptakan citra yang dinamis dan menarik.
b) Dapat menyesuaikan dengan bentuk tapak.
c) Sesuai dengan kegiatan yang didalamnya agar tercipta penggunaan ruang
yang efisien.
d) Kemudahan sirkulasi kedalam bangunan.
Pada obyek rancangan ini diambil bentuk dasar segi empat, yang bersifat stabil
dan formal. Kekurangan bentuk segi empat yaitu bentuk yang monoton, namun hal
itu dapat diatasi karena beberapa hal sebagai berikut:
Bentuk segi empat dapat diolah dengan bentuk-bentuk dasar lainnya.
Berkesan dinamis dan rileks.
Penataan mudah.
Dapat memberikan kenyamanan sirkulasi karena bias berbentuk linier
maupun Radial.
2. Proses Perubahan Bentuk
Proses perubahan bentuk dapat ditempuh dengan morfologi. dengan bentuk-
bentuk dasar yang diubah hingga diperoleh bentukan yang cocok dengan dasar
perancangan obyek. Morfologi Arsitektural (architectural morphology) disebut juga
studi didalam Arsitektur, hal ini secara inti menyangkut dengan batasan-batasan
6
dimana bentuk geometri ditempatkan pada bentuk-bentuk yang memungkinkan atau
tepat dan ruang-ruang dimana bangunan-bangunan dan rencana denahnya diambil.
Morfologi juga merupakan proses perubahan bentuk yang diakibatkan oleh
faktor penting yang mempengaruhi bentuk denah dan tampilan bangunan itu sendiri.
Rencana perubahan bentuk dengan penggabungan bentuk berpengaruh terhadap
denah dan tampilan bentuk obyek nanti, dan tentu saja bentuk ini disesuaikan pula
dengan yang ada.
3. Jenis Bentuk Bangunan
Berdasarkan jenis massa yang ada maka untuk menunjang citra bangunan, kita
dapat mengetahui jenis massa apakah yang cocok nantinya agar bangunan terlihat
unik, dinamis, individual dan menarik.
Pada obyek rancangan Sekolah bulutangkis PB. Djarum ini diambil jenis
massa banyak dengan pertimbangan sebagai berikut:
Mudah mengelompokan kegiatan tanpa terjadi tumpang tindih antar
fungsi yang berbeda lewat perbedaan lantai dan pembagian zone tiap
lantai.
Aktivitas pada obyek akan berjalan sesuai fungsi dan tidak akan terjadi
penumpukan pada satu tempat.
Kesan bangunan yang akan ditampilkan lebih dinamis.
7
4. Tampilan Bangunan
Tampilan bangunan memegang peranan penting guna menampilkan citra
bangunan. Yang berperan didalam citra bangunan yaitu:
1) Fungsi, pemenuhan terhadap aktivitas manusia merupakan batasan fungsi
secara umum dalam Arsitektur. Namun fungsi tidak selalu menentukan
bentuk, dalam hal ini bentuk hanya dapat mencerminkan simbol kegiatan.
2) Skala, berperan dalam memberi kesan pada bangunan dan berlaku pada
interior dan eksterior bangunan.
3) Penampilan berdasarkan gubahan massa, seperti:
Simetris, berkesan statis.
Asimetris, berkesan dinamis.
Hirarki, berdasarkan kepentingan fungsi bangunan.
Pada rancangan Sekolah bulutangkis PB. Djarum ini, menggunakan
prinsip Asimetris agar berkesan dinamis sesuai citra yang diinginkan.
4) Pengolahan fasade bangunan diusahakan sebisa mungkin untuk menunjukan
citra kekuatan bangunan seperti karakter Olahraga itu sendiri.
8
E. Hasil Survey Obyek Rancangan
Studi Komparasi
Untuk mendapatkan pengetahuan yang luas mengenai fungsi objek sesuai
dengan interpretasi objek, dan merupakan data pembanding maka dilakukan studi
mengenai fungsi maupun bentuk dan langgam dengan objek yang sejenis guna
menambah pengetahuan perancang akan objek Sekolah bulutangkis PB. Djarum
beserta fasilitas pendukungnya sehingga proses perancangan objek dapat mengikuti
perkembangan teknologi dengan tetap memperhatikan kondisi serta kebutuhan
masyarakat Gorontalo tempat objek dihadirkan.
1. GOR Sekolah bulutangkis PB. Djarum Jati, Kudus
GOR Jati mulai di bangun tahun 2004, kemudian diresmikan pada tanggal 27
Mei 2006. GOR ini difungsikan sebagai pusat pelatihan bagi sejumlah atlet binaan
Gambar 2.2 Sekolah bulutangkis PB. Djarum
(sumber : www.pbdjarum.org, 2013)
9
yang dikriteriakan untuk tunggal putri dan putra, sedangkan atlet yang dikategorikan
ganda mendapat pelatihan di Sekolah bulutangkis PB. Djarum Jakarta. GOR jati
dibangun dibilangan Jati – Kudus dan mengemban misi Sekolah bulutangkis PB.
Djarum itu, pembangunannya total dihabiskan dana sebesar 30 miliar. GOR Jati yang
didirikan diatas lahan 43.207 m2 ini, memiliki standart internasional, bahkan disebut-
sebut sebagai pusat pelatihan bulutangkis yang terbaik di Asia.
Kompleks GOR Jati memiliki luas 29.450 m2 terdiri dari gedung olahraga,
seluar 4.925 m2 dengan 16 lapangan terbagi dalam 12 lapangan beralaskan kayu,
sisanya beralaskan vinil (karet sintetis) yang di lengkapi tribun penonton di kanan
kirinya, serta bangunan penunjang lainnya seperti ruang pertemuan, ruang makan,
ruang fitness, ruang komputer, ruang perpustakaan, dan ruang audio visual.
Gambar 2.3 Lobby
(Sumber : www.pbdjarum.org, 2013)
10
Gambar 2.4 Ruang makan
(sumber : www.pbdjarum.org, 2013)
Gambar 2.5 Perpustakaan
(sumber : www.pbdjarum.org, 2013)
11
Gambar 2.6 Ruang Komputer
(sumber : www.pbdjarum.org, 2013)
Gambar 2.7 Ruang Fitness dan Fisioterapi
(Sumber : www.pbdjarum.org, 2013)
12
Gambar 2.8 Hall Latihan Ekslusif
(sumber : www.pbdjarum.org, 2013)
Gambar 2.9 Lapangan Utama
(Sumber : www.pbdjarum.org, 2013)
13
Selain itu terdapat asrama atlit seluas 1.834 m2, memiliki 40 kamar terpisah
untuk putra dan putri dengan kapasitas 2 orang untuk setiap kamar berikut fasilitas
tempat tidur dan meja belajar. Rumah pelatih dan assisten pelatih yang didirikan pada
lahan 312 m2 juga menjadi satu komplek di GOR jati. (Sumber :
http://pbdjarum.org/about_us)
2. National Badminton Centre , Inggris
National Badminton Centre, yang berbasis di Milton Keynes, adalah salah
asatu tempat pelaihan bulutangkis di Inggris. Sama seperti Sekolah bulutangkis PB.
Djarum National Badminton Centre ini membuka penerimaan siswa atau anggota tiap
Gambar 2.10 National Badmiton Centre
(sumber : Sumber : http://nbc.uk.com, 2013)
14
tahunnya. Ini adalah pusat pelatihan untuk atlet kelas dunia Inggris dan regu. Tempat
ini juga di sewakan untuk masyarakat sekitar yang gemar pada olahraga bulutangkis,
juga disediakan fasilitas penunjang seperti sauna, restoran dan bar. Pengelola klub
melayani semua standar pemain dari pemula sampai pemain profesional yang serius.
National Badminton Centre juga menjadi pusat pelatihan bulutangkis kelas dunia,
National Badminton Centre juga menyediakan tempat konferensi utama dan dapat
menampung pengguna gedung baik itu pertemuan maupun acara hingga 100 orang
dan memiliki reputasi pelayanan yang ramah, fleksibel dan profesional. (Sumber :
http://nbc.uk.com/about_us, 2013)
3. Setia Badminton Academy, Malaysia
Setia Badminton Academy [Setia BA] didirikan pada tahun 1997 oleh Han
Jian sebagai Pelatih Kepala nya. Han Jian adalah Juara Dunia tahun 1985 dan pelatih
tim Thomas Malaysia 1992. Saat ini, Setia BA telah mendirikan pusat pelatihan di
Gambar 2.11 Setia Badmiton Academy
(sumber : http://setiabadminton.com, 2012)
15
Subang Jaya dan Klang selain home base di Setia. Alam, Shah Alam, Selangor Darul
Ehsan. Ada sekitar 300 pemain di pusat pelatihan, Han Jian dibantu oleh tiga [3]
pelatih lainnya dari Indonesia dan Malaysia.
Tujuan utama dari Setia BA adalah untuk melatih pemain antara usia 07-15
pada keterampilan bulutangkis dasar. Selain pelatihan keterampilan, Setia BA juga
menanamkan nilai-nilai seperti disiplin diri, ketekunan, ketepatan waktu, dan lain-lain
untuk semua atlet setia BA. Layanan lain yang disediakan oleh Setia BA adalah
pembinaan klinik, individu atau kelompok pelatihan dan keterampilan bulutangkis
lainnya dan juga kursus. (Sumber : http://setiabadminton.com.my/about_us, 2013)
1.) Kesimpulan dari studi komparasi
Dari data di atas dapat dilihat bahwa antara Sekolah bulutangkis PB. Djarum
Jati , National badminton center, dan Setia badminton academy, memiliki perbedaan
baik bangunan gedungnya maupun prasarana lingkungannya. Hal ini disebabkan oleh
fasilitas dana dan fungsi utama yang ada tidak sesuai dengan pra desainnya, seperti
Sekolah bulutangkis PB. Djarum Jati mereka lebih mengutamakan pada Gedung
Olahraganya, dan pada National Badminton Center lebih mengutamakan kenyamanan
pengunjung karena hal ini berada di kawasan pemukiman begitu seterusnya. Setiap
pusat pelatihan harus menyesuaikan dengan kebutuhan pemakai pada umumnya.
Untuk perencanaan bentuk objek nanti, akan mengikuti bangunan objek
perbandingan dari studi komparasi ini, tapi untuk Sekolah bulutangkis PB. Djarum di
16
Gorontalo ini masih mengutamakan fasilitas utama atau lebih mengedepankan
fasilitas latihan, dan lebih mengedepankan kegiatan pelatihan demi kemajuan
atletnya.