bab ii tinjauan pustaka 2.1 accumulator
TRANSCRIPT
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Accumulator
Lead-acidbattery di kenal sebagai Accu atau lebih dikenal dengan aki.
Aki ditemukan pertama kali di dunia pada tahun 1800 oleh Alessandro Volta
yang dilahirkan di Como, Italia tahun 1745. Dengan susunan elemen pertama
yang di buatnya, yang di sebut sebagai “voltaicpile” maka dengan begitu di
temukan pembangkit listrik yang praktis untuk pertama kali.
Berikutnya di tahun 1859, Raymond menemukan lead- acidbaterry yang
dapat di charge berulang-ulang (recharge). Pekerja di paris sebagai asisten
dosen jurusan fisika, plante mulai merancang sebuah accu yang dapat
menyimpan tenaga listrik yang dapat di pergunakan. Padatahun 1880 Emile
Alphonse Faure mengembangkan proses pelapisan plat timah dengan pasta
yang dari serbuk timah dan asam sulfat, ini merupakan terobosan besar yang
menuntun langsung keindustri pembuatan Lead Acid Battery. Pada tahun 1881,
J.S Sellon, mengajukan paten di mana pasta dilapiskan pada plat yang
berlubang, bukan pada pelat tanpa lubang, yang dengan begitu pasta melekat
lebih baik pada plat timah disbanding dengan temuan faure, tapi Sellon masih
menggunakan plat antimoni, padatahun yang sama volmar mengembangkan
proses yang sama dengan Sellon tapi dengan meggunakan plat timah yang
berkisi-kisi. Lead-acidbattery berubah hanya sedikit saja sejak 1880, pada
material kemasan dan system produksi, yang lebih meningkatkan daya simpan
listriknya, memperpanjang umurnya dan lebih bisa diandalkan, tetapi prinsip
kerja battery sampai sekarang msih tetap sama dengan ketika pertama kali
ditemukan.
2.2 Pengertian Accumulator
Accumulator adalah alat elektro kimia yang di buat untuk menghantarkan
energi listrik ke sistem starter mesin, sistem pengapian, lampu – lampu dan
komponen kelistrikan lainnya. Alat ini menyimpan listrik dalam bentuk energi
6
kimia, yang di keluarkannya bila diperlukan dan mensuplainya ke masing –
masing sistem kelistrikan atau alat yang memerlukannya. Karena di dalam proses
Accu kehilangan energi kimia, maka alternator mensuplainya kembali kedalam
Accu( yang disebut pengisian ). Accu menyimpan listrik dalam bentuk energi
kimia. Siklus pengisian dan pengeluaran ini terjadi berulang kali dan terus
menerus.
Berikutsejarah – sejarah accumulator dan bahan-bahannya.
1. Sejarah penemuan Asam Sulfat
Alkimiawan abad ke-8 Abu Musa Jabir bin Hayyan (Geber) dipercayai
sebagai penemu asam sulfat. Asam ini kemudian dikaji oleh alkimiawan dan
dokter Persia abad ke-9 Ar-Razi(Rhazes), yang mendapatkan zat ini dari
distilasi kering mineral yang mengandung besi(II) sulfat hepta hidrat, FeSO4 •
7H2O, dan tembaga(II) sulfat penta hidrat, CuSO4 • 5H2O. Ketika dipanaskan,
senyawa-senyawa ini akan terurai menjadi besi(II) oksida dan tembaga(II)
oksida, melepaskan air beserta sulfur trioksida yang akan bergabung menjadi
larutan asam sulfat. Metode ini dipopulerkan di Eropa melalui terjemahan-
terjamahan buku-buku Arab dan Persia.
Asam sulfat dikenal oleh alkimiawan Eropa abad pertengahan sebagai
minyak vitriol. Kata vitriol berasal dari bahasa Latin vitreus yang berarti
„gelas‟, merujuk pada penampilan garam sulfat yang sepert igelas, disebut
sebagai garam vitriol. Garam-garam ini meliputi tembaga(II) sulfat (vitriol
biru), sengsulfat (vitriol putih), besi(II) sulfat (vitriol hijau), besi(III) sulfat
(vitriol Mars), dan kobalt(II) sulfat (vitriol merah).
Garam-garam vitriol tersebut merupakan zat yang paling penting dalam
alkimia, yang digunakan untuk menemukan batu filsuf. Vitriol yang sangat
murni digunakan sebagai media reaksi zat-zat lainnya. Hal ini dikarenakan
asam vitriol tidak bereaksi dengan emas. Pentingnya vitriol dalam alkimia
terlihat pada moto alkimia Visita Interiora Terrae Rectificando Invenies
Occultum Lapidem („Kunjungi bagian dalam bumi dan murnikanlah, anda akan
7
menemukan batu rahasia‟) yang ditemukan dalam L‟Azoth des Philosophes
karya alkimiawan abad ke-15 BasiliusValentinus.
Pada abad ke-17, kimiawan Jerman Belanda Johann Glauber membuat
asam sulfatdengan membakar sulfur bersamaan dengan kalium nitrat, KNO3,
dengan keberadaan uap. Kalium nitra ttersebut terurai dan mengoksidasi sulfur
menjadiSO3, yang akan bergabung dengan air membentuk asam sulfat. Pada
tahun 1736, Joshua Ward, ahli farmasi London, menggunakan metode ini
untuk memulai produksi asam sulfa tberskala besar.
Pengetahuan tentang elektrokimia menjawab tantangan masalah ini yaitu tugas,
menyimpan listrik agar bias digunakan setiap waktu yang berbeda –beda sesuai
kebutuhan, serta dapat dipindah pindahkan.
Alat penyimpan energy listrik itulah yang kemudian kita kenal dengan
nama akumulator, accu, atau lebih sering disebut Accu.
2. Sejarah Penemuan System Energi Elektrokimia.
Investigasi ilmiah mengenai kelistrikan dimulai ketika Tn. Luigi Galvani
(1737-1798) serta Tn. Alessandro di Volta (1745-1827) aktif melakukan
temuan-temuan penting. Kedua nama ini, sampai detik ini masih digunakan di
dunia teknik kelistrikan, istilah “Galvaniccell” dan “Volt”. Masih sering kita
dengar. Temuan-temuan penting hasil eksperimen keduanya.
Tahun 1789 Galvani menemukan adanya fenomena elektrokima
kelistrikan. Volta membangun sumber energy listrik pertama secara elektro
kimia, dunia ilmu pengetahuan kemudian mengenal satuan“Volt” sebagai
besaran untuk mengukur tegangan listrik. Tahun 1802 Johann Wilhem Ritter
menciptakan battery yang pertama yang dinamakan“Ritter Pile”. Semenjak
itulah berbagai temuan dan development berkembang pesat seiring dengan
temuan bola lampu oleh Thomas Alfa Edison dan di perkenalkannya Dynamo
diberbagai peralatan yang ditemukan sesudah Revolusi Industri di Inggris pada
akhir abad ke 19.
Produksi “LEADBattery” pertama dipatenkan oleh Faur pada tahun 1880
disusul oleh Jungner dan Edison tahun 1899 dan 1901 dengan menggunakan
8
nikel-cadmium dan diproduksi masal tidak lama kemudian. Masih banyak
penemuan lain yang mengembangkan system elektro-kimia penyimpan listrik
dan terus mengalami penyempurnaan.
3. Sejarah Penemuan Accu atau Baterai
a. Lead-acidbattery dikenal sebagai Accu, ditemukan pertama kali di dunia
di tahun 1800 oleh Alessandro Volta yang dilahirkan di Como, Italia
tahun 1745.Dengan susunan elemen pertama yang dibuatnya, yang
disebut sebagai “voltaic pile” maka dengan begitu ditemukan pembangkit
listrik yang praktis untuk pertama kali. Berikutnya di tahun 1859,
Raymond Gaston Plante ahli fisika Prancis yang dilahirkan di Orthez
Prancis tahun 1834, menemukan lead-acid baterry yang dapat di charge
berulang-ulang (recharge). Bekerja di Paris sebaga i asisten dosen
jurusan fisika, Plante mulai merancang sebuah baterai yang dapat
menyimpan tenaga listrik yang dapat dipergunakan. Accu mobil yang di
pergunakan sekarang Accu temuan Gaston Plante.
Gambar 1: Awal Mula Baterai
b. Ditahun 1880 Emile Alphonse Faure mengembangkan proses pelapisan
plat timah dengan pasta yang dari serbuk timah dan asam sulfat, ini
merupakan terobosan besar yang menuntun langsung keindustri
pembuatan Lead Acid Battery.
9
Gambar 2: Pembuatan Laed acid Baterai
c. Pada tahun 1881, J.S Sellon, mengajukan paten dimana pasta dilapiskan
pada plat yang berlubang, bukan pada plat tanpa lubang, yang dengan begitu
pasta melekat lebih baik pada plat timah disbanding dengan temuan Faure,
tapi Sellon masih menggunakan plat antimoni, pada tahun yang sama
Volmar mengembangkan proses yang sama dengan Sellon tapi dengan
menggunakan plat timah berkisi-kisi (grid). Lead-acid battery berubah
hanya sedikit saja sejak 1880, pada material kemasan dan system produksi,
yang lebih meningkatkan daya simpan listriknya, memperpanjang umurnya
dan lebih bias diandalkan, tetapi prinsip kerja battery sampai sekaran
gmasih tetap sama dengan ketika pertama kali ditemukan.
Gambar 3: Accu Modern
10
2.3 Komponen Accumulator
Di dalam Accu Kapal terdapat elektrolit asam sulfat, elektroda positif dan
negatif dalam bentuk plat. Plat-plat di buat dari timah atau berasal dari timah.
Karena itu tipe Accu ini sering disebut Accu timah. Ruangan dalamnya dibagi
menjadi beberapa sel ( biasanya 6 sel, untuk Accu kapal ) dan di dalam masing
masing sel terdapat beberapa elemen yang terendam dalam elektrolit.
1. Elemen Accu
Antara plat – plat positif dan plat – plat negatif masing – masing
dihubungkan oleh plat strap ( pengikat plat ) terpisah. Ikatan plat – plat
positif dan negatif ini dipasangkan secara berselang – seling yang
dibatasi oleh separator dan fiberglass. Jadi satu kesatuan dari plat,
separator dan fiberglass disebut elemen Accu. Penyusunan plat – plat
seperti ini tujuannya memperluas singgungan antara bahan aktif dan
elektrolit,agar listrik yang dihasilkan besar. Dengan kata lain kapasitas
Accu menjadi besar. Gaya elektromotif ( EMP ) yang dihasilkan satu sel
kira-kira 2,1 - 2,2 V, pada segala ukuran plat. Karena baterai
mempunyai 6 sel yang dihubungkan secara seri, EMP output yang
dihasilkan ialah kira – kira 12 Volt-13.2 Volt.
Gambar 4: elemen accumulator
11
2. Elektrolite
Elektrolit Accu ialah arutan asam sulfat dengan air sulingan. Berat jenis
elektrolit pada Accu saat ini dalam keadaan penuh ialah 1,240 atau
1,260 (pada temperatur 20° C). Perbedaan ini disebabkan perbandingan
antara air sulingan dengan asam sulfat pada masing-masing tipe
berbeda. Elektrolit yang berat jenisnya 1,260 mengandung 65 persen air
sulingan dan 35 persen asam sulfat, sedangkan elektrolit yang berat
jenisnya 1,380 mengandung 63 persen air sulingan dan 37 persen
asamsulfat. Elektolit Accu adalah asam yang kuat, sehingga dapat
membakar kulit, mata dan merusak pakaian. Bila elektrolit mengenai
kulit atau pakaian, basuhlah segera dengan air, dan netralkan asam
dengan campuran soda (sodium bicarbonate) [NaHCO3]) dan air. Bila
asam mengenai mata, bilaslah dengan air beberapa menit, kemudian
hubungilah dokter.
3. Kotak Baterai
Wadah yang menampung elektrolit dan elemen Accu disebut kotak
Accu. Ruangan dalamnya dibagi menjadi 6 ruangan atau sel. Pada kotak
Accu terdapat garis tanda permukaan atas dan bawah ( upper level
danlower level ). Plat - plat posisinya ditinggikan dari dasar dan diberi
penyekat, tujuannya agar tidak terjadi hubungan singkat apabila ada
bahan aktif ( timah dan lain-lain ) terjatuh dari plat.
4. Sumbat Ventilasi
Sumbat ventilasi adalah tutup untuk lubang pengisian elektrolit itu
dibuka. Di samping itu untuk mengeluarkan gas hidrogen ( yang
terbentuk saat pengisian ) dan uap asam sulfat di dalam Accu dengan
cara membiarkan gas hidrogen keluar lewat lubang ventilasi sedangkan
uap asam sulfat mengembun pada tepian ventilasi dan menetes kembali
ke bawah.
12
2.4 Jenis – Jenis Baterai
1. Accu Basah
Hingga saat ini Accu yang populer digunakan adalah Accu model basah
yang berisi cairan asam sulfat (H2SO4). Ciri utamanya memiliki lubang
dengan penutup yang berfungsi untuk menambah air Accu saat ia
kekurangan Accubat penguapan saat terjadi reaksi kimia antara sel dan
air Accu. Sel-selnya menggunakan bahan timbal (Pb). Kelemahan Accu
jenis ini adalah pemilik harus rajin memeriksa ketinggian level air Accu
secara rutin. Cairannya bersifat sangat korosif. Uap air Accu
mengandung hydrogen yang cukup rentan terbakar dan meledak jika
terkena percikan api. Memiliki sifat self-discharge paling besar
dibandingAccu lain sehingga harus dilakukan penyetruman ulang saat ia
didiamkan terlalu lama.
Gambar 5: Accu Basah
13
2. Accu Hybrid
Pada dasarnya Accuhybrid tak jauh berbeda dengan Accu basah.
Bedanya terdapat pada material komponen sel Accu. Pada Accu hybrid
selnya menggunakan low-antimonial pada sel (+) dan kalsium pada
sel(-). Accu jenis ini memiliki performa dan sifat self-discharge yang
lebih baik dari Accu basah konvensional.
Gambar 6: Accu Hybrid
3. Accu Calcium
Kedua selnya, baik (+) maupun (-) mengunakan material kalsium. Accu
jenis ini memiliki kemampuan lebih baik dibanding Accu hybrid.
Tingkat penguapannya pun lebih kecil dibanding Accu basah
konvensional.
Gambar 7: Accu Kalsium
14
4. Accu Bebas Perawatan / Maintenance Free(MF)
Accu jenis ini dikemas dalam desain khusus yang mampu menekan
tingkat penguapan air Accu. Uap Accu yang terbentuk akan mengalami
kondensasi sehingga kembali menjadi air murni yang menjaga level air
Accu selalu pada kondisi ideal sehingga tak lagi diperlukan pengisian
air Accu. Accu jenis inibiasanya terbuat dari basis jenis Accu hybrid
maupun Accu kalsium.
Gambar 8: Accu Bebas Perawatan
5. AccuSealed (Accu tertutup)
Accu jenis ini selnya terbuat dari bahan kalsium yang disekat oleh
jaring berisi bahan elektrolit berbentuk gel/selai. Dikemas dalam wadah
tertutup rapat. Accu jenis ini kerap dijuluki sebagai Accu kering. Sifat
elektrolitnya memiliki kecepatan penyimpanan listrik yang lebih baik.
Karena sel terbuat dari bahan kalsium, Accu ini memiliki kemampuan
penyimpanan listrik yang jauh lebih baik seperti pada Accu jenis
calsium pada umumnya. Pasalnya ia memiliki self-discharge yang
sangat kecil sehingga Accusealed ini masih mampu melakukan start
saat didiamkan dalam waktu cukup lama. Kemasannya yang tertutup
rapat membuat Accu jenis ini bebas ditempatkan dengan berbagai posisi
tanpa khawatir tumpah. Namun karena wadahnya tertutup rapat pula
Accu seperti ini tidak tahan pada temperatur tinggi sehingga dibutuhkan
penyekat panas tambahan jika ia diletakkan di ruang mesin.
15
Gambar 9: Accu Seale
2.5 Metode Pengisian Baterai
1.Ada dua metode pengisian baterai :
Pengisian perawatan (maintenancecharging) digunakan untuk
mengimbangi kehilangan isi (selfdischarge), dilakukan dengan arus rendah
sebesar 1/1000 dari kapasitas baterai. Ini biasa dilakukan pada baterai tak
terpakai untuk melawan proses pensulfatan. Bila baterai memiliki kapasitas
45 Ah maka besarnya arus pengisian perawatan adalah 45 mA
(miliAmpere).
a. Pengisian lambat (slow charging) adalah suatu pengisian yang
lebih normal. Arus pengisian harus sebesar 1/10 dari kapasitas
baterai. Bila baterai memiliki kapasitas 45 Ah maka besarnya arus
pengisian lambat adalah 4,5 A. Waktu pengisian ini bergantung
pada kapasitas baterai, keadaan baterai pada permulaan pengisian,
dan besarnya arus pengisian. Pengisian harus sampai gasnya mulai
menguap dan berat jenis elektrolit tidak bertambah walaupun
pengisian terus dilakukan sampai 2 - 3 jam kemudian.
16
b.Pengisian cepat (fast charging) dilakukan pada arus yang besar
yaitu mencapai 60 - 100 A pada waktu yang singkat kira-kira 1 jam
dimana baterai akan terisi sebesar tiga per empatnya. Fungsi
pengisian cepat adalah memberikan baterai suatu pengisian yang
memungkinkannya dapat menstarter motor yang selajutnya
generator memberikan pengisian ke baterai.