bab ii tinjauan pustaka 2.1 air 2.1.1 pengertian air air

17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air 2.1.1 Pengertian Air Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang maupun generasi yang akan datang dan aspek penghematan dan pelestarian sumber daya air harus ditanamkan pada segenap pengguna air (Effendi, 2003). Air minum yang baik seharusnya jernih, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Air minum seharusnya tidak mengandung bakteri patogen yang membahayakan bagi kesehatan manusia, tidak mengandung zat kimia yang dapat mengubah fungsi tubuh, tidak dapat diterima secara estetis dan dapat merugikan secara ekonomis. Air bersifat tidak korosif, tidak meninggalkan endapan pada seluruh jaringan distribusinya. Pada hakikatnya, tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya serta meluasnya penyakit bawaan air (Slamet, 1994). Saat ini masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun. Kegiatan industri, domestik, dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya air Universitas Sumatera Utara

Upload: vokiet

Post on 24-Jan-2017

229 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air 2.1.1 Pengertian Air Air

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air

2.1.1 Pengertian Air

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang

banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air

harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta

makhluk hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus

dilakukan secara bijaksana dengan memperhitungkan kepentingan generasi

sekarang maupun generasi yang akan datang dan aspek penghematan dan

pelestarian sumber daya air harus ditanamkan pada segenap pengguna air

(Effendi, 2003).

Air minum yang baik seharusnya jernih, tidak berwarna, tidak berasa dan

tidak berbau. Air minum seharusnya tidak mengandung bakteri patogen yang

membahayakan bagi kesehatan manusia, tidak mengandung zat kimia yang dapat

mengubah fungsi tubuh, tidak dapat diterima secara estetis dan dapat merugikan

secara ekonomis. Air bersifat tidak korosif, tidak meninggalkan endapan pada

seluruh jaringan distribusinya. Pada hakikatnya, tujuannya adalah untuk

mencegah terjadinya serta meluasnya penyakit bawaan air (Slamet, 1994).

Saat ini masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi

kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat

dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun. Kegiatan

industri, domestik, dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya air

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air 2.1.1 Pengertian Air Air

antara lain dapat menyebabkan penurunan kualitas air. Kondisi ini dapat

menimbulkan gangguan kerusakan dan bahaya bagi semua makhluk hidup yang

bergantung pada sumber daya air. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan dan

perlindungan sumber daya air secara seksama (Effendi, 2003).

2.1.2 Penggolongan Air

Peraturan pemerintah No. 20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air

menjadi beberapa golongan menurut peruntukannya. Adapun penggolongan air

menurut peruntukannya adalah sebagai berikut :

a. Golongan A yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara

langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu

b. Golongan B yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum

c. Golongan C yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan

peternakan

d. Golongan D yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian,

usaha di perkotaan, industri dan pembangkit listrik tenaga air (Effendi,

2003).

2.1.3 Syarat Air Minum

Dari segi kualitas, air minum harus memenuhi :

a. Syarat fisik

i. Air tidak boleh berwarna

ii. Air tidak boleh berasa

iii. Air tidak boleh berbau

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air 2.1.1 Pengertian Air Air

iv. Suhu air hendaknya dibawah sela udara (sejuk ±250C)

v. Air harus jernih

b. Syarat kimia

air minum tidak boleh mengandung racun, zat – zat mineral atau zat – zat

kimia tertentu dalam jumlah yang melampaui batas sesuai dengan yang

telah ditentukan.

c. Syarat bakteriologi

Air minum tidak boleh mengandung bakteri – bakteri penyakit (patogen)

sama sekali dan tidak boleh mengandung bakteri – bakteri golongan coli

melebihi batas yang telah ditentukan yaitu 1 coli / 100 mL air.

2.2 Pencemaran Air

Air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, tetapi air akan

dapat dengan mudah terkontaminasi oleh aktivitas manusia. Air banyak digunakan

oleh manusia untuk tujuan yang bermacam-macam sehingga dengan mudah dapat

tercemar (Darmono, 2001).

Berbagai kuman penyebab penyakit pada makhluk hidup seperti bakteri,

virus, protozoa, dan parasit sering mencemari air. Kuman yang masuk kedalam air

berasal dari buangan limbah rumah tangga maupun buangan dari industri

peternakan, rumah sakit, tanah pertanian dan lain sebagainya. Pencemaran dari

kuman penyakit ini merupakan penyebab utama terjadinya penyakit pada orang

yang terinfeksi. Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran air disebut water-

borne disease dan sering ditemukan pada penyakit tifus, kolera, dan disentri

(Darmono, 2001).

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air 2.1.1 Pengertian Air Air

Danau atau sungai yang terkontaminasi / tercemari mempunyai spesies

mikroorganisme yang berlainan dari air yang bersih. Di air yang tercemar

umumnya mempunyai kadar bahan organik yang tinggi sehingga mikroorganisme

yang banyak juga umumnya bersifat heterotrofik. Mikroorganisme heterotrofik

akan menggunakan bahan organik untuk metabolisme, mikroorganisme yang

banyak adalah bakteri coliform, yaitu bakteri gram negatif, berbentuk batang,

tidak berspora, umumnya berasal dari usus, dapat menfermentasikan laktosa dan

gas bila diinkubasi 24-48 jam pada suhu 370C. Mikroorganisme yang termasuk

dalam grup tersebut adalah Escherichia coli dan Enterobacter. Grup bakteri

noncoliform yang umum terdapat pada air tercemar adalah Streptococcus,

Proteus, dan Pseudomonas. Bakteri anaerob yang umum di air terkontaminasi

adalah Desulfovibrio dan Clostridium, gas yang dihasilkan dari bakteri anaerob

tersebut adalah hydrogen sulfide yang bila bereaksi dengan zat besi (Fe) atau

dengan timah akan menyebabkan lumpur berwarna hitam (Muslimin, 1996).

2.3 Teknik Sterilisasi

2.3.1 Sterilisasi Uap Panas (Autoklaf)

Prinsip kerja autoklaf adalah sama dengan “pressure cooker” ketika

molekul air menjadi panas, maka daya penetrasinya menjadi bertambah. Alat ini

berupa tangki minyak yang diisi dengan uap air. Autoklaf memiliki suatu ruangan

yang mampu menahan tekanan diatas 1 atm (Waluyo, 2010).

Uap dibawah tekanan adalah agen sterilisasi yang paling efisien dan cara

utama yang digunakan untuk mensterilkan pembalut peralatan, media dan barang

– barang yang terkontaminasi untuk pembedahan. Autoklaf modern secara

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air 2.1.1 Pengertian Air Air

automatik mencatat sterilisasi grafik suhu dan selintas pandang pada gambar

grafik sebelum mengeluarkan isi terlihat apakah suhu yang diinginkan sudah

tercapai. Harus disadari untuk membinasakan mikroorganisme, uap sebenarnya

harus menembus seluruh muatan. Jadi tidak boleh ada satu barang pun yang

dibungkus dalam bahan seperti lembaran karet, yang tidak dapat ditembus uap,

atau ditutup rapat dalam wadah yang ketat. Jelas kiranya, untuk mensterilkan

sejumlah besar muatan bahan kain memerlukan waktu yang lebih lama dari pada

mensterilkan sejumlah instrumen. Jika 20 menit pada suhu 1210C adalah waktu

yang disarankan untuk muatan kecil, mungkin diperlukan 60 menit untuk muatan

yang lebih besar (Volk dan Wheeler, 1988).

2.3.2 Sterilisasi Panas Kering (Oven)

Sterilisasi dengan udara panas dianjurkan apabila penggunaan uap

bertekanan tidak dikehendaki atau bila terjadi kontak antara uap bertekanan

dengan benda yang akan disterilkan. Sterilisasi dengan udara panas berlaku untuk

perlatan laboratorium seperti cawan petri, pipet, siring, instrumen, jarum, alat

suntik dan bahan – bahan seperti gliserin, parafin petrolatum, perban petrolatum,

serbuk sulfonamida, serbuk talk, oksida seng, dan bahan lain yang berbentuk

serbuk dan minyak. Alat – alat yang disterilkan ditempatkan dalam oven dimana

suhunya dapat mencapai 160 – 1800C. Caranya adalah dengan memanaskan udara

dalam oven tersebut dengan gas atau listrik. Oleh karena daya penetrasi panas

kering tidak sebaik panas basah, maka waktu yang diperlukan pada sterilisasi cara

ini lebih lama yakni selama 1 sampai 2 jam (Waluyo, 2010).

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air 2.1.1 Pengertian Air Air

2.4 Proses Pembiakan Bakteri

2.4.1 Medium Persemaian (Enrichment Medium)

Penggunaan medium persemaian sangat dianjurkan di dalam pemeriksaan

berbagai bahan pemeriksaan, terlebih lagi bila bahan pemeriksaan tersebut adalah

tinja dari penderita yang diduga merupakan carrier penyakit (Lesmana, 2006).

Maksud dari medium persemaian adalah untuk menyuburkan pertumbuhan

kuman – kuman enterik patogen yang di dalam tubuh manusia telah mengalami

berbagai tekanan dan hambatan, atau karena kuman terdapat dalam jumlah yang

sedikit. Selain itu, medium ini juga dimaksudkan untuk menghambat flora normal

usus yang pertumbuhannya lebih cepat dari kuman patogen enterik (Lesmana,

2006).

2.4.2 Medium Biakan (Plating Medium)

Pada umumnya kebanyakan galur Enterobacteriaceae tumbuh baik pada

medium lempeng agar (plating medium) yang berupa medium padat yang

digunakan di laboratorium mikrobiologi klinik. Bahan yang dari medium lempeng

agar ini adalah :

a. Karbohidrat (laktosa, atau gabungan karbohidrat)

b. Indikator

c. Zat – zat nutrisi untuk pertumbuhan kuman dan

d. Agar – agar (Lesmana, 2006).

Karbohidrat dimasudkan untuk melihat apakah kuman meragi gula

tersebut atau tidak. Terjadinya peragian gula yang bersangkutan dapat diketahui

dari perubahan warna medium dan warna koloni kuman yang terjadi karena

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air 2.1.1 Pengertian Air Air

adanya indikator, sedangkan agar – agar digunakan sebagai bahan untuk membuat

medium menjadi padat supaya mudah memisah – misahkan (isolasi) koloni

kuman (Lesmana, 2006).

Untuk membuat supaya suatu medium bersifat selektif, pada medium

ditambahkan zat – zat atau bahan bahan kimia tertentu. Dengan cara ini, medium

tersebut dapat menghambat suatu mikroorganisme yang tidak dikehendaki, tetapi

mendukung pertumbuhan mikroorganisme yang akan dicari (Lesmana, 2006).

2.4.3 Isolasi dan identifikasi

Pada proses isolasi bahan pemeriksaan (tinja atau usap dubur) ditanamkan

langsung pada medium lempeng agar, misalnya MAC (mac conkey) dan SS

(Salmenella-Shigella agar) kemudian spesimen dimasukkan kedalam medium

persemaian. Semua biakan, baik di lempeng agar maupun dalam medium

persemaian, diinkubasi pada suhu 370C selama (20 – 24 jam). Setelah diinkubasi,

bahan media persemaian diambil dengan menggunakan sengkelit dan ditanamkan

pada lempeng agar (MAC dan SS) kemudian diinkubasi dengan cara yang sama

(370C, 20-24 jam) (Lesmana, 2006).

2.5 Pembagian Bakteri Berdasarkan Bentuk Morfologinya

Berdasarkan bentuk morfologinya, maka bakteri dapat dibagi atas tiga

golongan (Irianto, 2006), yaitu :

a. Golongan basil

Golongan basil berbentuk batang dan silindris. Basil dapat

dibedakan menjadi :

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air 2.1.1 Pengertian Air Air

i. Monobasil (batang tunggal) contohnya Escherichia coli dan

Salmonella thyposa

ii. Diplobasil (batang bergandengan dua – dua) contohnya Klebsiella

pneumoniae

iii. Streptobasil (batang bergandengan panjang membentuk rantai)

contohnya Streptobacillus moniliformis dan Bacillus anthracis

b. Golongan Kokus (coccus)

Golongan kokus merupakan bakteri yang bentuknya bulat atau

bola. Golongan kokus dapat dibedakan atas :

i. Monokokus (kokus tunggal) contohnya Monococcus ghonorhoeae dan

Chlamydia trachomatis

ii. Diplokokus (bergandengan dua – dua) contohnya Diplococcus

pneumoniae dan Neisseria ghonorhoeae

iii. Tetrakokus (berdempetan berbentuk segi empat) contohnya

Pediococcus cerevisiae

iv. Streptokokus (berkelompok memanjang seperti rantai) contohnya

Streptococcus pyogenes dan Streptococcus mutans

v. Stafilokokus (berbentuk bulat seperti anggur) contohnya

Staphylococcus aureus

vi. Sarcina (bergandengan empat – empat mirip kubus) contohnya

Thiosarcina rosea

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air 2.1.1 Pengertian Air Air

c. Golongan spiril (spirila)

Golongan spiril merupakan bakteri yang melilit atau berbengkok –

bengkok dinamakan spirillium atau spiral. Ada tiga macam bentuk spiral,

yaitu :

i. Spiral (tubuhnya kaku) contohnya Thiospirillopsis floridana

ii. Vibrio (spiral tak sempurna) contohnya Vibrio cholerae

iii. Spirochaeta (spiral lentur) contohnya Treponema pallidumi (Ulya,

2014).

2.6 Bakteri Escherichia coli

Klasifikasi bakteri Escherichia coli adalah sebagai berikut :

Divisi : Schizophyta

Kelas : Schizomycetes

Ordo : Eubacteriales

Familia : Enterobacteriaceae

Genus : Escherichia

Spesies : Escherichia coli

Escherichia coli disebut bakteri koliform karena ditemukan dalam saluran

usus manusia dan hewan. Biasanya bakteri ini digunakan sebagai indikator atau

petunjuk tercemarnya makanan atau air oleh kotoran (feses) yang disebut

kontaminasi fekal (Haryawan, 1999).

Escherichia coli disebut juga E.coli, merupakan bakteri gram negatif aerob

atau anaerob fakultatif dengan panjang 1 – 4 µm, lebar 0,4 – 1,7 µm, berbentuk

batang dan tidak bergerak. E.coli tumbuh baik pada suhu 370C tetapi dapat

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air 2.1.1 Pengertian Air Air

tumbuh pada suhu 8 – 400C, membentuk koloni yang bundar, cembung, halus dan

dengan tepi rata. Escherichia coli biasanya terdapat dalam saluran cerna sebagai

flora normal. Bakteri ini dapat menjadi patogen bila berada diluar usus atau

dilokasi lain dimana flora normal jarang terdapat (Ulya, 2014).

Escherichia coli memiliki ciri sebagai berikut, yaitu berbatang pendek,

habitat utamanya adalah usus manusia dan hewan. pH minimal untuk

pertumbuhan Escherichia coli adalah 4,4. Escherichia coli dipakai sebagai

organisme indikator, karena jika terdapat dalam jumlah yang banyak

menunjukkan bahwa pangan atau air telah mengalami pencemaran (Gaman dan

Sherrington, 1981).

Biasanya yang termasuk dalam famili Enterobaceriaceae berbentuk

batang kecil, bergerak atau tidak bergerak. Parasit pada hewan. Mungkin tidak

dapat ditumbuhkan dalam medium biasa, memerlukan cairan tubuh. Kebanyakan

tidak dapat mengadakan fermentasi glukosa secara anaerob (Dwidjoseputro,

2010).

Organisme yang termasuk di dalam famili Enterobacteriaceae adalah :

a. Kuman berbentuk batang, gram negatif

b. Tidak berspora

c. Bergerak melalui flagel peritrik, beberapa tidak bergerak

d. Tumbuh baik pada medium biakan umum

e. Tidak memerlukan NaCl untuk tumbuhnya

f. Hidup secara aerob atau fakultatif anaerob

g. Meragi gula – gula, seringkali dengan membentuk gas

h. Katalase positif

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air 2.1.1 Pengertian Air Air

i. Oksidasi negatif

j. Mereduksi nitrat menjadi nitrit (Lesmana, 2006).

Jika di dalam 100 mL air minum terdapat 500 bakteri Escherichia coli,

dapat memungkinkan terjadinya penyakit gastroenteritis yang segera diikuti oleh

demam tifus. Escherichia coli dalam keadaan tertentu dapat mengalahkan

mekanisme pertahanan tubuh sehingga dapat menyebabkan infeksi (Suriawiria,

1986).

Dalam suatu percobaan dengan Escherichia coli dapat diketahui bahwa

bakteri ini tiap 20 menit mengadakan divisio, jika faktor – faktor luar seperti

medium, kebasaan, pH, temperatur itu tetap baik. Kita dapat menghitung, betapa

besar jumlah satu Escherichia coli setelah dibiarkan berbiak selama 24 jam, yaitu

272

; 272

= 22 x 2

70 atau lebih dari 4 x 10

21 (Dwidjoseputro, 2010).

Bakteri tersebut tidak selamanya hidup, pada kenyataannya sampai

sekarang dunia belum penuh dengan Escherichia coli. Ini disebabkan oleh

beberapa faktor kematian E.coli yaitu antara lain :

a. Mungkin zat makanan yang diperlukan bakteri E.coli menjadi

berkurang, sehingga terjadi paceklik.

b. Mungkin juga hasil ekskresi bakteri E.coli sendiri menjadi bertimbun,

sehingga mengganggu pembiakan dan pertumbuhan.

Meskipun kedua faktor ini dapat dihindarkan, namun kenyataan menunjukkan

adanya pertumbuhan koloni yang maksimal sebelum faktor – faktor tersebut

mengganggu (Dwidjoseputro, 2010).

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air 2.1.1 Pengertian Air Air

2.7 Uji Konfirmasi Mikrobakteria Secara Biokimia

Untuk menentukan spesies mikrobakteria secara tepat perlu dilakukan

serangkaian pemeriksaan yang didasarkan pada sifat dan kemampuan

mikrobakteria. Beberapa jenis pemeriksaan pernah dilakukan manusia untuk

mengidentifikasi mikrobakteria dan jenis pemeriksaan itu nampaknya semakin

bertambah jumlahnya dari tahun ke tahun. Manusia senantiasa berusaha

menemukan jenis pemeriksaan yang sensitif, spesifik, murah dan mudah

dilaksanakan (Sanjaya, 1992).

Untuk tujuan penelitian, para ahli telah merancang suatu metode

pemeriksaan yang canggih dengan peralatan yang canggih pula. Namun untuk

keperluan pemeriksaan rutin harus dirancang suatu metode dengan beberapa

pemeriksaan yang dapat dilakukan sehari – hari di laboratorium sederhana, tetapi

dengan hasil yang dapat dipertanggung jawabkan (Sanjaya, 1992).

Inti dari identifikasi mikrobakteria adalah pada pemeriksaan biokimia.

Tanpa pemeriksaan biokimia akan sulit sekali menentukan spesies dari kuman

yang berhasil di isolasi (Sanjaya, 1992).

Kuman yang tumbuh pada media isolasi harus terlebih dahulu diperhatikan

bentuk koloninya, kemudian koloni yang tersangka sebagai koloni mikrobakteria

diuji secara biokimia untuk ditentukan spesiesnya. Tiap spesies mikrobakteria

menimbulkan reaksi tertentu terhadap uji biokimia yang dilakukan terhadapnya

(Sanjaya, 1992).

Untuk mempertahankan kehidupannya seperti pada makhluk hidup lain,

mikroba dapat menyesuaikan diri dengan keadaan demi kelanjutan hidup

keturunanya, mikroba menggunakan bahan – bahan kimia (dalam bentuk larutan)

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air 2.1.1 Pengertian Air Air

yang terdapat di sekitarnya sebagai sumber energi dan zat pembangun

pertumbuhan (Muchtadi dan Betty, 1980).

Semua aktivitas metabolisme sel mikroba dilaksanakan oleh enzim, yaitu

suatu biokatalisator yang dapat mengkatalisa reaksi di dalam sel. Pada peristiwa

metabolisme ini akan tersangkut sejumlah enzim, yang bekerja secara cepat untuk

membentuk reaksi kimia yang kompleks. Hasil akhir reaksi enzimatis ini yaitu

hilangnya atau berkurangnya beberapa senyawa dari medium yang kemudian

dapat diukur atau dideteksi. Dilakukan pembedaan atau pengenalan mikroba dari

spesies yang berdekatan dengan menggunakan pengujian tertentu berdasarkan

sifat – sifat biokimia suatu mikroba (Muchtadi dan Betty, 1980).

Pengujian sifat biokimia mikroba tersebut meliputi:

a. Perubahan – perubahan karbohidrat

b. Penguraian protein dan asam – asam amino

c. Hidrolisa lemak

d. Reduksi bermacam – macam unsur

e. Pembentukan pigmen

f. Pengujian – pengujian biokimia khusus lainnya (Muchtadi dan Betty,

1980).

2.8 Identifikasi Bakteri Escherichia coli Secara Biokimia

Escherichia coli mula-mula diisolasi oleh Escherich tahun 1885 dari tinja

bayi. Sejak diketahui bahwa bakteri Escherichia coli tersebar pada semua

individu, maka analisis bakteriologi air minum ditujukan pada kehadiran bakteri

tersebut (Suriawiria, 1986).

Universitas Sumatera Utara

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air 2.1.1 Pengertian Air Air

Reaksi indol, organisme yang mempunyai enzim tryptophanase mampu

merombak asam amino trytophan menjadi asam piruvat, amonia dan indol. Indol

dideteksi dengan menggunakan reagen kovacs. Indikator aldehid pada reagen ini

akan berikatan dengan indol dan menyebabkan terjadinya warna merah pada

permukaan tabung. Bakteri golongan E.coli akan menghasilkan reaksi biokimia

positif pada reaksi indol (Lesmana, 2006).

Indol adalah senyawa yang mengandung nitrogen yang dihasilkan dari

pemecahan asam amino triptofan oleh bermacam – macam bakteri. Pentingnya

pengujian indol adalah karena ternyata hanya beberapa bakteri saja yang dapat

membentuk indol. Terbentuknya indol dapat dengan mudah dideteksi secara

kimia. Pembentukan indol dari triptofan dapat digambarkan sebagai berikut :

(Muchtadi dan Betty, 1980).

Dalam suatu kultur media yang baik mengandung protein maupun

karbohidrat (tripton 1% + glukosa 1%), pembentukan asam dari karbohidrat

sangat cepat dan akan memecah protein (Muchtadi dan Betty, 1980).

2.9 Metode MPN (Most Probable Number)

Metode MPN (Most Probable Number) dilakukan dengan menggunakan

medium cair dalam tabung reaksi. Perhitungan MPN berdasarkan pada jumlah

tabung reaksi yang positif, yakni yang ditumbuhi oleh mikroba setelah diinkubasi

Universitas Sumatera Utara

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air 2.1.1 Pengertian Air Air

pada suhu dan waktu tertentu. Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat

dengan mengamati timbulnya kekeruhan atau terbentuknya gas di dalam tabung

kecil (tabung durham) yang diletakkan pada posisi terbalik, yaitu untuk jasad

renik yang membentuk gas. Untuk setiap pengenceran pada umumnya dengan

menggunakan 3 atau 5 seri tabung. Lebih banyak tabung yang digunakan

menunjukkan ketelitian yang lebih tinggi, tetapi alat gelas (tabung reaksi) yang

digunakan juga lebih banyak (Waluyo, 2010).

Metode MPN dilakukan dengan beberapa tahap yaitu:

a. Tahap pertama ialah “uji dugaan” (presumtive test)

Merupakan tes pendahuluan tentang ada atau tidaknya kehadiran

bakteri koliform berdasarkan terbentuknya asam dan gas disebabkan

karena fermentasi laktosa oleh bakteri golongan coli. Terbentuknya asam

dilihat dari kekeruhan pada media laktosa, dan gas yang dihasilkan dapat

dilihat dalam tabung durham berupa gelembung udara (Muchtadi dan

Betty, 1980).

Jika dalam waktu 48 jam tabung – tabung durham mengandung

gas, test dinyatakan positif. Sebaliknya jika setelah 48 jam tidak

menghasilkan gas, maka test dinyatakan negatif dan ini berarti air aman

untuk diminum (Dwidjoseputro, 2010).

b. Tahap kedua ialah “uji kepastian” (confirmed test)

Uji ini merupakan uji lanjutan dari uji pendugaan. Pengujian

dilakukan pada tabung yang berisi media cair laktosa dan menunjukkan

adanya pertumbuhan mikroba yang menghasilkan gas berupa gelembung

Universitas Sumatera Utara

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air 2.1.1 Pengertian Air Air

udara di dalam tabung durham pada uji pendugaan (Muchtadi dan Betty,

1980).

c. Tahap ketiga ialah “uji kesempurnaan” (completed test)

Untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna terkadang

dilakukan uji terakhir yaitu uji kesempurnaan. Pada pengujian ini

diambillah inokulum dari suatu koloni terpencil pada cawan petri dari hasil

yang diatas kemudian inokulum dimasukkan ke dalam medium cair yang

mengandung laktosa, dari inokulum tersebut juga dibuat gesekan pada

agar miring. Jika kemudian timbul gas dalam cairan laktosa dan pada agar

miring ditemukan „basil – basil gram negatif yang berspora, maka pastilah

ada golongan bakteri kolon dalam contoh air yang diuji (Dwidjoseputro,

2010).

Dalam metode MPN, pengenceran sampel harus lebih tinggi dari pada

pengenceran pada hitungan cawan, sehingga beberapa tabung yang berisi medium

cair yang diinokulasikan dengan larutan hasil pengenceran tersebut mengandung 1

jasad renik, beberapa tabung mungkin mengandung lebih dari 1 sel, sedangkan

tabung yang lain tidak mengandung sel sama sekali. Dengan demikian, setelah

inkubasi diharapkan terjadi pertumbuhan pada beberapa tabung, yang dinyatakan

sebagai tabung positif, sedangkan tabung lainnya negatif (Waluyo, 2010).

Lebih lanjut mengenai metode MPN, dari setiap pengenceran masing –

masing dimasukkan 1 mL kedalam tabung yang berisi medium, dimana untuk

setiap pengenceran digunakan 3 atau 5 seri tabung. Seteleh inkubasi pada suhu

dan waktu tertentu, dihitung jumlah tabung yang positif. Kriteria tabung positif

atau tidak ditandai dengan timbulnya kekeruhan atau gas pada tabung durham.

Universitas Sumatera Utara

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air 2.1.1 Pengertian Air Air

Misalnya, pada pengenceran pertama 3 tabung menghasilkan pertumbuhan positif,

pada pengenceran kedua tabung 2 tabung positif, pada pengenceran ketiga 1

tabung positif dan pada pengenceran terakhir tidak ada tabung yang positif.

Kombinasinya menjadi 3,2,1,0 dan jika diambil 3 pengenceran pertama

kombinasinya 3,2,1. Angka kombinasi ini kemudian dicocokkan dengan tabel

MPN. Tabel tersebut misalnya disebut „daftar Honskins‟ atau „daftar Mc‟

(Waluyo, 2010).

Universitas Sumatera Utara