bab ii tinjauan pustaka 2.1 ekonomi pembangunan

27
14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Pembangunan Ekonomi pembangunan dapat diartikan sebagai kegiatan - kegiatan yang dilakukan oleh suatu negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya. Adapun pengertian lain merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari masalah-masalah pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang dan kebijakan-kebijakan yang perlu dilakukan untuk mewujudkan pembangunan ekonomi. Ilmu ekonomi pembangunan adalah cabang dari ilmu ekonomi yang berhubungan dengan aspek-aspek ekonomi dari proses pembangunan dalam negara berpenghasilan rendah. Fokusnya bukan hanya dalam metode mengembangkan pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktural tapi juga dalam meningkatkan potensi dari massa populasi, contohnya, melalui kesehatan dan pendidikan dan kondisi tempat kerja, apakah melalui saluran publik atau privat. Ilmu ekonomi pembangunan melibatkan kreasi teori dan metode yang bertujuan dalam determinasi dari kebijakan-kebijakan dan praktek-prakteknya serta bisa diimplementasikan pada level domestik atau internasional. Ini mungkin melibatkan restrukturisasi insentif pasar atau menggunakan metode matematika untuk analisa

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Pembangunan

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ekonomi Pembangunan

Ekonomi pembangunan dapat diartikan sebagai kegiatan - kegiatan yang

dilakukan oleh suatu negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf

hidup masyarakatnya. Adapun pengertian lain merupakan cabang ilmu ekonomi yang

khusus mempelajari masalah-masalah pembangunan ekonomi di negara-negara

berkembang dan kebijakan-kebijakan yang perlu dilakukan untuk mewujudkan

pembangunan ekonomi.

Ilmu ekonomi pembangunan adalah cabang dari ilmu ekonomi yang

berhubungan dengan aspek-aspek ekonomi dari proses pembangunan dalam negara

berpenghasilan rendah. Fokusnya bukan hanya dalam metode mengembangkan

pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktural tapi juga

dalam meningkatkan potensi dari massa populasi, contohnya, melalui kesehatan dan

pendidikan dan kondisi tempat kerja, apakah melalui saluran publik atau privat.

Ilmu ekonomi pembangunan melibatkan kreasi teori dan metode yang bertujuan

dalam determinasi dari kebijakan-kebijakan dan praktek-prakteknya serta bisa

diimplementasikan pada level domestik atau internasional. Ini mungkin melibatkan

restrukturisasi insentif pasar atau menggunakan metode matematika untuk analisa

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Pembangunan

15

proyek, atau mungkin melibatkan campuran dari metode kuantitatif dan kualitatif.

Tidak seperti dalam banyak bidang ilmu ekonomi lainnya, pendekatan dalam ilmu

ekonomi pembangunan bersatu dengan faktor sosial dan politik untuk memikirkan

rencana-rencana tertentu. Juga tidak seperti banyak bidang ilmu ekonomi lainnya,

tidak ada konsensus dalam apa yang harus diketahui oleh para siswa. Pendekatan-

pendekatan yang berbeda bisa menentukan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap

konvergen atau non-konvergen ekonomi terhadap rumah tangga, wilayah, dan negara.

Ilmu ekonomi pembangunan juga termasuk topik-topik seperti utang negara dunia

ketiga, dan fungsi dari organisasi-organisasi seperti IMF dan Bank Dunia. Faktanya,

mayoritas dari ekonom pembangunan dipekerjakan, berkonsultasi dengan, atau

menerima pembiayaan dari institusi-institusi seperti IMF dan Bank Dunia. Banyak

ekonom tersebut tertarik dalam cara-cara untuk memberikan pertumbuhan yang stabil

dan berkelanjutan dalam daerah dan negara miskin, dengan memajukan kemandirian

domestik dan pendidikan di beberapa negara berpenghasilan terendah di dunia.

Dimana isu ekonomi menyatu dengan isu sosial dan politik, ia disebut juga sebagai

studi pembangunan. Teori-teori terkini berputar sekitar pertanyaan-pertanyaan

mengenai variabel-variabel atau input-input yang paling berhubungan atau

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi: pendidikan tingkat dasar, tingkat menengah,

atau tingkat tinggi, stabilitas kebijakan pemerintah, subsidi dan tarif, sistem hukum

yang adil, infrastruktur yang tersedia, ketersediaan perawatan medis, air bersih,

kemudahan dalam memasuki dan keluar dari perdagangan, dan persamaan distribusi

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Pembangunan

16

pendapatan, dan bagaimana cara memberi nasehat kepada pemerintah mengenai

kebijakan-kebijakan makroekonomi, yang termasuk semua kebijakan yang

mempengaruhi ekonomi. Pendidikan memungkinkan negara untuk beradaptasi

dengan teknologi terkini dan menciptakan suatu lingkungan untuk lahirnya inovasi-

inovasi baru.

Pengertian ekonomi pembangunan menurut para ahli:

1. Menurut Sadono Sukirno, ekonomi pembangunan merupakan proses

usaha meningkatkan pemasukan atau pendapatan perkapita suatu

negara dengan cara mengolah potensi ekonomi menjadi bentuk rill.

2. Menurut Profesor Simon Kuznets, ekonomi pembangunan adalah

meningkatnya kemampuan suatu negara untuk menyediakan beragam

barang yang dibutuhkan penduduknya dalam jangka panjang.

3. Menurut Schumpeter, ekonomi pembangunan adalah perubahan

pendapatan perkapita dan pendapatan nasional yang terjadi secara

spontan dan tidak terputus.

2.1.1 Tujuan ekonomi Pembangunan

Tujuan dari ekonomi pembangunan adalah untuk menelaah faktor-

faktor yang menimbulkan ketiadaan pembangunan, atau pembangunan yang

lambat di negara-negara berkembang dan selanjutnya mengemukakan cara

pendekatan yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah-masalah yang

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Pembangunan

17

dihadapi sehingga dapat memperlaju jalannya pembangunan ekonomi di

negara-negara tersebut. Apabila dijabarkan tujuan ekonomi pembangunan,

antara lain :

1. Untuk meningkatkan pendapatan perkapita suatu negara

Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata penduduk pada suatu

negara dalam jangka waktu tertentu (umumnya satu tahun). Atau biasa

disebut PDB (produk domestik bruto) perkapita. Pendapatan per kapita

menjadi dasar pengukuran kemakmuran suatu negara. Semakin tinggi

pendapatan perkapita nya maka negara tersebut dikatakan makmur.

Masalah pendapatan per kapita yang rendah merupakan gejala yang biasa

dialami negara berkembang. Pembangunan di bidang yang ekonomi yang

baik dapat turut berperan serta memberikan kontribusi menaikkan tren

positif pada pendapatan perkapita.

2. Untuk meningkatkan kapasitas produksi suatu negara

Dengan adanya iklim ekonomi yang baik dan kemajuan di beberapa sektor

maka kemampuan negara untuk mengerahkan faktor-faktor produksinya

menghasilkan produktivitas yang lebih dapat tercapai. Ekonomi

pembangunan mendorong terciptanya proses pembangunan yang

berkelanjutan dan stabil, dalam kondisi seperti itu negara dan perusahaan

memiliki kemampuan lebih untuk terus mengembangkan kualitas dan

kuantitas produksinya (baik barang maupun jasa). Meningkatnya kapasitas

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Pembangunan

18

produksi juga berhubungan dengan tingkat investasi dan saving. Sementara

saving berhubungan dengan tingkat pendapatan dan konsumsi. Apabila

kapasitas produksi ingin meningkat maka saving harus ditingkatkan pula

demikian juga dengan investasi. Lagi-lagi hal tersebut akan terwujud bila

pertumbuhan ekonomi negara berada pada tingkat yang konstan atau

meningkat.

3. Untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan ekonomi adalah dua hal yang

berbeda. Salah satu pembedanya adalah pembangunan ekonomi lebih

menekankan pada pemerataan pendapatan dan peningkatan taraf hidup

masyarakat sementara pertumbuhan ekonomi tidak. Pertumbuhan ekonomi

adalah proses meningkatnya produk per kapita dalam jangka panjang

sementara pembangunan ekonomi merupakan serangkaian proses yang

berlangsung secara terus menerus untuk meningkatkan pendapatan per

kapita. Pembangunan ekonomi yang baik dan berkelanjutan dapat

meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

4. Menekan tingkat pengangguran

Pembangunan ekonomi dapat memperluas lapangan pekerjaan sehingga

peluang para pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaannya akan semakin

besar. Pembangunan ekonomi biasanya ditandai dengan maraknya investor

menanamkan modalnya di Indonesia dan pengusaha yang meluaskan

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Pembangunan

19

bidang usahanya, menggeliatnya pertumbuhan ekonomi merupakan hal

positif yang dapat menurunkan angka pengangguran.

5. Meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat

Pertumbuhan ekonomi yang baik dapat memicu tingginya konsumsi

masyarakat. Tingginya konsumsi masyarakat merupakan salah satu

penanda masyarakat sejahtera. Selain itu lapangan kerja yang tersedia juga

memberikan kesempatan lebih untuk masyarakat agar meningkatkan taraf

hidupnya.

6. Memajukan sektor teknologi dan pendidikan

Ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi salah satu syarat dasar

terwujudnya pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Sementara

ekonomi yang stabil akan terus memberikan dampak positif dalam

meningkatkan kemajuan di sektor pendidikan dan inovasi. Hubungan

timbal balik antara keduanya tersebut menjadi salah satu kunci berhasilnya

keseimbangan pembangunan ekonomi. Untuk itu pembangunan ekonomi

memberikan indikasi bahwa kemajuan perekonomian tidak bisa dilepaskan

dari dukungan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi, kuatnya hubungan

kausalitas antara iptek dan perkembangan perekonomian serta pendidikan

dapat menjadi motor utama dalam pembangunan ekonomi yang dinamis

dan jangka panjang.

7. Memajukan sektor pertanian dan industri

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Pembangunan

20

Majunya sektor teknologi memberikan dampak yang baik untuk sektor

pertanian dan industri. Sektor pertanian dan industri merupakan salah satu

contoh faktor produksi yang berkembang seiring dengan majunya

perkembangan ekonomi dan teknologi. Ekonomi pembangunan merupakan

serangkaian proses yang saling berkaitan, begitu pula dengan peningkatan

sektor ilmu pengetahuan dan teknologi akan mendukung majunya sektor

pertanian dan industri.

8. Menciptakan iklim berinvestasi yang baik

Pesatnya pembangunan ekonomi akan meningkatkan kepercayaan investor

untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Selain itu, meningkatnya

pertumbuhan ekonomi menandakan sektor industri sedang berkembang,

sehingga investor tidak ragu untuk mengembangkan usahanya di Indonesia.

Ekonomi Pembangunan merupakan proses yang solutif untuk

membenahi masalah-masalah pembangunan di Indonesia. Karena dari segi

pendidikan, kesehatan, perumahan, angkatan kerja, kependudukan, dan tingkat

kriminalitas, masih banyak hal yang harus dibenahi dan diperbaiki guna

membentuk sistem ekonomi yang stabil. Selain itu, masalah-masalah

pembangunan ekonomi lainnya adalah masalah terkait investasi, ekspor dan

impor, saving, bantuan luar negeri, sektor pertanian atau industri dan sektor

pendidikan. Pengindentifikasian masalah-masalah tersebut menuntun kepada

pendekatan yang baik guna mendorong pertumbuhan ekonomi, yang nantinya

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Pembangunan

21

akan memperlancar proses pembangunan ekonomi. Hubungan saling

berkesinambungan tersebut membutuhkan perhatian dan langkah strategis yang

jitu guna mencapai hasil yang baik. Selain itu konsistensi dan evaluasi yang

berlangsung terus menerus juga dapat menjadi salah satu kunci keberhasilan

ekonomi pembangunan.

Berkembangnya ilmu ekonomi pembangunan :

1) Dengan bertambah besarnya perhatian yang diberikan dalam

membangun negara-negara berkembang maka makin meluas pula

kesadaran bahwa tugas membangun negara-negara itu bukanlah tugas

yang sederhana dan mudah. Masalah pembangunan ekonomi negara-

negara berkembang merupakan suatu persoalan yang sangat kompleks

dan sangat berlainan sifatnya dengan masalah pembangunan yang

pernah di hadapi oleh negara-negara maju. Sifat permasalahannya

yang sangat berbeda itu menyebabkan satu pendekatan baru untuk

memecahkannya perlu diciptakan

2) Pada permulaannya, banyak diantara pemimpin-pemimpin negara-

negara yang baru tumbuh beranggapan bahwa keterbelakangan mereka

adalah disebabkan oleh penjajahan tetapi sejarah membuktikan bahwa

hal tersebut tidak benar sama sekali. Bahwa pembangunan ekonomi

akan berjalan dengan lebih cepat dan lancar.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Pembangunan

22

3) Orang-orang yang berpendapat bahwa masalah pembangunan di

negara-negara berkembang merupakan persoalan yang pada

hakekatnya sederhana pada akhirnya harus mengakui kesalahan

pendapat mereka. Untuk mencapainya, seluruh sumber-sumber daya

perlunya di gunakan untuk mengembangkan seKtor industri

sebenarnya, pandangan yang menyatakan bahwa pembagunan

ekonomi hanya dilaksanakan apabila kegiatan industry dikembagkan

secara tepat.

2.2 Ekonomi Industri

Ekonomi industri ialah ilmu ekonomi yang mempelajari aspek ekonomi dari

industri yaitu aspek pasar dan perusahaan. Ekonomi Industri arti sempit adalah

kumpulan perusahaan yang menghasilkan produk sejenis dimana terdapat kesamaan

bahan baku yang digunakan, proses, bentuk produk akhir, dan konsumen akhir.

Sedangkan Ekonomi Industri arti Luas berarti kumpulan perusahaan yang

memproduksi barang dan jasa dengan elastisitas silang yang positif dan tinggi.

Ekonomika industri merupakan cabang ilmu ekonomi yang menjelaskan mengapa

pasar diorganisasi dan bagaimana pengorganisasiannya mempengaruhi cara kerja

industri.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Pembangunan

23

Tujuan dari ekonomi industri yaitu menerangkan cara-cara perkembangan

dalam sektor ekonomi. Ditinjau dari segi mikro dan makro, ekonomi industri

memiliki definisi sebagai berikut:

1. Ekonomi industri dari segi mikro ialah kumpulan perusahaan-perusahaan

yang memproduksi barang-barang yang homogen dan substitusi yang erat.

2. Ekonomi industri dari segi makro ialah pembentukan pendapatan dan

dapat menambah nilai tambah yang lebih besar.

2.2.1 Ruang Lingkup Ekonomi Industri

Di dalam ekonomi industri terdapat beberapa ruang lingkup atau

variabel yang ada di dalam perusahaan-perusahaan industri yang meliputi :

a. Struktur Industri merupakan sifat permintaan dan penawaran barang dan

jasa yang dipengaruhi oleh jenis barang yang dihasilkan, jumlah dan

ukuran distribusi penjual perusahaan dalam industri, jumlah dan ukuran

distribusi pembeli, diferensiasi produk serta mudah tidaknya persyaratan

masuk ke dalam industri. Jadi bisa dikatakan bahwa struktur industri

merupakan cerminan dari suatu struktur pasar pada suatu industri. Pasar

dalam arti sempit merupakan tempat bertemunya pembeli dan penjual.

Sementara itu dalam arti luas, pasar merupakan wujud abstrak suatu

mekanisme ketika pihak pembeli dan penjual bertemu untuk mengadakan

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Pembangunan

24

transaksi yang melibatkan harga dan kuantitas. Adapun jenis pasar dalam

struktur industri yaitu:

- Monopoli yakni pasar yang hanya terdapat produsen tunggal,

produk tanpa barang subsitusi yang serupa/identik.

- Persaingan sempurna yaitu pasar yang terdapat banyak produsen

dengan produk yang serupa/identik. Selain itu baik produsen

ataupun konsumen tidak bebas menentukan harga karena harga

ditentukan oleh kekuatan pasar.

- Oligopoli yakni pasar yang hanya ada beberapa produsen sehingga

pengaruh produsen juga sangat kecil dan tidak ada produsen yang

berkuasa secara dominan. Dalam hal ini ada produsen yang

mampu bertahan dan juga sebaliknya. Produsen yang mampu

bertahan itu biasanya menggunakan startegi bisnis sehari-hari.

Sementara itu, faktor yang membuat produsen tidak mampu

bertahan antara lain: Kekurangan modal, kekurangan SDM, dan

kekurangan strategi.

- Persaingan monopolitik yakni pasar yang terdapat banyak

produsen namun produknya terdiferensiasi.

Dari beberapa jenis pasar yang terdapat dalam struktur industri

terdapat unsur-unsur yang menjadi syarat suatu struktur pasar yaitu:

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Pembangunan

25

- Jumlah dan ukuran distribusi penjual.

- Jumlah dan ukuran distribusi pembeli.

- Diferensiasi produk.

- Persyaratan masuk

b. Perilaku Industri diartikan sebagai cara yang dilakukan oleh perusahaan agar

mendapatkan pasar. Dengan kata lain perilaku merupakan pola tanggapan dan

penyesuaian berbagai perusahaan yang terdapat dalam suatu industri untuk

mencapai tujuannya dan menghadapi persaingan, perilaku dapat dilihat

sebagai cara perusahaan untuk:

- Menentukan harga jual

- Promosi produk iklan

- Koordinasi kegiatan di dalam pasar kolusi, kartel dan sebagainya

- Penelitian dan pengembangan riset and development

Perilaku perusahaan menjadi suatu hal yang menarik hanya ketika

terjadi persaingan yang tidak sempurna. Dalam suatu pasar persaingan

sempurna, satu perusahaan tidak dapat menentukan harga pasar. Dalam

keadaan yang demikian suatu perusahaan tidak memiliki perangsang untuk

beriklan untuk bereaksi pada saingan-saingan atau untuk berusaha mencegah

terjadi entri. Sekalipun banyak perusahaan kecil dalam suatu industri

kompetitif bisa mengkoordinir suatu kartel, perusahaan baru akan masuk ke

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Pembangunan

26

dalam pasar. Situasi ini menjadi berbeda bila kompetisinya dalam bentuk

pasar persaingan tidak sempurna. Oleh karena itu terdapat beberapa unsur

penting dalam perilaku industri yaitu:

- Kolusi / kerjasa.

- Perilaku startegis.

- Iklan / penelitian dan pengembangan.

c. Kinerja industri merupakan hasil kerja yang dipengaruhi oleh struktur dan

perilaku industri dimana hasil biasa diidentikkan dengan besarnya penguasaan

pasar atau besarnya keuntungan suatu perusahaan di dalam suatu industri.

Secara lebih rinci kinerja dapat pula tercermin melalui efisiensi, pertumbuhan

termasuk perluasan pasar kesempatan kerja, kesejahteraan personalia, serta

kebanggaan kelompok. Adapun unsur-unsur dalam kinerja industri meliputi:

- Profitabilitas

- Efisiensi

- Progresivitas

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Pembangunan

27

2.3 Ekonomi Sumber Daya Manusia

Ahmad Tohardi (2002:12) menyipulkan bahwa; sumber daya manususia adalah

segala potesi yang ada pada manusia baik berupa akal pikiran, tenaga, keterampilan,

emosi, dan sebagainya yang dapat digunakan baik untuk dirinya maupun untuk

organisasi atau perusahaan, sedangkan menurut Mulyadi Subri Ekonomi Sumber

Daya Manusia (ESDM) yang diterapkan untuk menganalisis pembentukan dan

pemanfaatan sumber daya manusia yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi.

Dengan kata lain ekonomi sumber daya manusia merupakan penetapan teori ekonomi

pada analisis sumber daya manusia.

2.3.1 Teori-Teori Ekonomi Sumber Daya Manusia

1. Teori Klasik Adam Smith

Adam Smith (1729-1790) merupakan tokoh utama dari aliran ekonomi

yang kemudian dikenal sebagai aliran klasik. Smith menganggap bahwa

manusialah sebagai faktor produksi utama yang menetukan kemakmuran

bangsa-bangsa. Alasannya, alam tidak ada artinya kalau tidak ada sumber

daya manusia yang pandai sehingga bermanfaat bagi kehidupan. Smith juga

melihat alokasi sumber daya manusia yang efektif adalah pemula

pertumbuhan ekonomi. Setelah ekonomi tumbuh, akumulasi modal baru

dibutuhkan untuk menjaga agar ekonomi tumbuh. Dengan kata lain, alokasi

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Pembangunan

28

sumber daya manusia uang efektif merupakan syarat perlu bagi pertumbuhan

ekonomi.

2. Teori Klasik J.B. Say

Kontribusi Jean Baptiste Say (1767-1832) terhadap aliran klasik ialah

pandangannya yang mengatakan bahwa setiap penawaran akan menciptakan

permintaannya sendiri. Hokum Say didasarkan pada asumsi bahwa nilai

produksi selalu sama dengan pendapatan. Tiap ada produksi, akan ada

pendapatan, yang besarnya persis sama dengan nilai produksi tadi. Dengan

demikian dalam keadaan keseimbangan, produksi cenderung menciptakan

permintaannya sendiri akan produksi barang yang bersangkutan. Dengan

dasar asumsi seperti in ia menganggap bahwa peningkatan produksi akan

selalu diiringi oleh peningkatan pendapatan, yang akhirnya akan diiringi pula

oleh peningkatan permintaan.

3. Teori Malthus

Sesudah adam Smith, Thomas Robet Malthus (1766-1834) dianggap

sebagai pemikir klasik yang sangat berjasa. Menurut Malthus manusia

berkembang jauh lebih cepat dibandingkan dengan produksi hasil-hasil

pertanian untuk memenuhi kebutuhan manusia. Manusia bekembang sesuai

dengan deret ukur, sedangkan pertumbuhan produksi makanan hanya

meningkat sesuai dengan deret hitung. Karena perkembangan jumlah manusia

jauh lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan produksi hasil-hasil

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Pembangunan

29

pertanian, maka Malthus meramal bahwa suatu ketika akan terjadi malapetaka

yang akan menimpa umat manusia.

4. Teori Keynes

Menurut John Maynard Keynes (1883-1946), tidak ada mekanisme

penyesuaian otomatis yang menjamin bahwa perekonomian akan mencapai

keseimbangan pada tingkat penggunaan kerja penuh. Hal ini sangat jelas

dalam analisisnya tentang pasar tenaga kerja. Sebelumnya sudah dijelaskan

bahwa kaum klasik percaya bahwa dalam posisi keseimbangan semua sumber

daya, termasuk didalamnya sumber daya tenaga kerja akan dimanfaatkan

secara penuh. Kalau seandainya terjadi pengangguran, pemerintah tidak perlu

melakukan tindakan/kebijaksanaan apapun. Pandangan klasik ini tidak

diterima Keynes. Menurut pandanga Keynes, dalam kenyataan pasar tenaga

kerja tidak bekerja sesuai dengan pandangan klasik diatas. Dimanapun para

pekerja mempunyai semacam serikat kerja yang akan berusaha

memperjuangkan kepentingan buruh dari penurunan tingkat upah. Dari sini

Keynes mengecam analisis kaum klasik yang didasaran pada pengandaian-

pengandaian yang keliru dengan kenyataan hidup sehari-hari.

5. Teori Harrod-Domar

Menurut teori ini investasi tidak hanya menciptakan permintaan, tetapi

juga memperbesar kapasitas produksi. Kapasitas produksi yang membesar

membutuhkan permintaan yang lebih besar pula agar produksi tidak menurun.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Pembangunan

30

Jika kapasitas yang memesar ini tidak diikuti dengan permintaan yang besar

pula, surplus akan muncul dan disusul penurunan jumlah produksi.

6. Teori Coake-Hoover

Berbeda dengan Keynes, Coale-Hoover memperhatikan persoalan di

Negara miskin. Menurutnya kemiskinan bukan merupakan akibat kurangnya

permintaan agregatif, namun kuran tersedianya modal fisik dengan

pembangunan, vigor, enterprise cooperation,dan adaptability pada semua

komponen angkatan kerja.

2.3.2 Kependudukan

Memahami dinamika kependudukan berkaitan erat dengan pembahasan

mengenai sumber daya manusia. Dinamika kependudukan merupakan proses

perubahan jumlah penduduk serta komposisinya yang dipengaruhi oleh tiga

komponen demografi yaitu ferilitas, mortalitas dan migrasi. Jumlah penduduk

akan menentukan penawaran kerja. Sedangkan komposisi penduduk, misalnya

menurut pendidikan akan memberikan gambaran kualitas penduduk yang telah

ada dan yang akan memasuki pasaran kerja.

2.3.3 Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah merupakan keseimbangan yang dinamis

antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang

mengurangi jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh empat

komponen yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan migrasi masuk

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Pembangunan

31

dan migrasi keluar. Selisih antara kelahiran dan kematian disebut pertumbuhan

alamiah, sedangkan selisih antaara migrasi masuk dan migrasi keluar disebut

migrasi neto. Tiga komponen pertumbuhan penduduk:

a. Kelahiran (fertilitas)

Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi

yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain

fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Sebaliknya

fakunditas merupakan potensi fisik untuk melahirkan anak.

b. Kematian (mortalitas)

Mortalitas merupakan salah satu diantara tiga komponen demografi

yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Informasi tentang

kematian sangat penting, tidak hanya bagi pemerintah melainkan juga bagi

pihak swasta terutama yang berkecimpung dalam bidang ekonomi dan

kesehatan. Ukuran kematian menunjukkan suatu angka atau indeks yang

dipakai sebagai dasar untuk menentukan tinggi rendahnya tingkat kematian

suatu penduduk.

c. Migrasi

Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap

dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik/negara ataupun

batas administrative dalam suatu negara. Sering diartikan pula sebagai

perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah lain. Dalam

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Pembangunan

32

kaitannya dengan sumber daya manusia, migrasi merupakan perpindahan

sumber daya manusia yang umumnya disebabkan oleh alas an ekonomi

seperti pekerjaan.

2.3.4 Ketenagakerjaan

Jumlah atau besarnya penduduk ummnya dikaitkan dengan pertumbuhan

income per capita suatu negara, yang secara kasar mencerminkan kemajuan

perekonomian negara tersebut. Ada pendapat mengatakan bahwa jumlah

penduduk yang besar adalah sangat menguntungkan bagi pembangunan

ekonomi. Tetapi ada pula yang berpendapat lain bahwa justru penduduk yang

jumlahnya sedikit yang dapat mempercepat proses pembangunan ekonomi ke

arah yang lebih baik. Disamping kedua pendapat ini, ada pula pendapat yang

mengatakan bahwa jumlah penduduk suaatu negara harus seimbang dengan

jumlah sumber-sumber ekonominya, baru dapat diperoleh kenaikan pendapatan

nasionalnya. Ini berarti jumlah penduduk tidak boleh terlampau sedikit tetapi

juga tidak boleh terlampau banyak.

2.3.5 Teori Ketenagakerjaan

a. Teori Lewis

Lewis mengemukakan bahwa kelebihan pekerja merupakan

kesempatan dan bukan suatu masalah. Kelebihan pekerjaan satu sektor akan

memberikan andil terhadap pertumbuhan output dan penyediaan pekerja di

sektor lain. Ada dua struktur di dalam perekonomian negara berkembang,

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Pembangunan

33

yaitu sektor kapitalis modern dan sektor subsisten terbelakang. Menurut

Lewis sector subsisten terbelakang tidak hanya terdiri dari sektor pertanian,

tetapi juga sektor informal seperti pedagang kaki lima dan pengecer koran.

Sektor subsisten terbelakang mempunyai kelebihan penawaran pekerja dan

tingkat upah relatif murah daripada sektor kapitalis modern. Lebih

murahnya biaya upah pekerja asal pedesaan akan dapat menjadi pendorong

bagi pengusaha di perkotaan untuk memanfaatkan pekerja tersebut dalam

pengembangan industri modern perkotaan. Selama berlangungnya proses

industrialisasi, kelebihan penawaran pekerja di sektor subsisten terbelakang

akan diserap.

Bersamaan dengan terserapnya kelebihan pekerja di sektor industri

modern, maka pada suatu saat tingkat upah di pedesaan akan menigkat.

Selanjutnya peningkaatan upah in akan mengurangi perbedaan/ketimpangan

tingkat pendapatan antara perkotaan dan pedesaan. Dengan demikian

menurut Lewis, adanya kelebihan penawaran pekerja tidak memberikan

masalah pada pembangunan ekonomi. Sebaliknya kelebihan pekerja justru

merupakan modal untuk mengakumulasi pendapatan, dengan asumsi bahwa

perpindahan pekerja dari sektor subsisten ke sektor kapitalis modern

berjalan lancer dan perpindahan tersebut tidak akan pernah menjadi terlalu

banyak.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Pembangunan

34

b. Teori Fei-Ranis

Menurut Teori Fei-Ranis yang berkaitan dengan negara berkembang

yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: kelebihan buruh, sumber daya

alamnya belum dapat diolah, sebagian besar penduduknya bergerak di

sektor pertanian, banyak pengangguran, dan tingkat pertumbuhan penduduk

yang tinggi. Menurut Fei-Ranis ada tiga tahap pembangunan ekonomi

dalam kondisi kelebihan buruh. Pertama, dimana para penganggur semu

(yang tidak menambah output) dialihkan ke sektor industry dengan upah

institusional yang sama. Kedua, tahap dimana pekerja pertanian menambah

output tetpi memproduksi lebih kecil dari upah institusional yang mereka

peroleh, dialihkan pula ke sektor industry. Ketiga, tahap ditandai awal

pertumbuhan swasembada pada saat buruh pertanian mengahasilkan output

lebih besar daripada perolehan upah institusional. Dan dalam hal ini

kelebihan pekerja terserap ke sektor jasa dan industri yang meningkat terus-

menerus sejalan dengan pertambahan output dan perluasan usahanya.

2.4 Pendapatan Keluarga

2.5.1 Pengertian Pendapatan

Pada dasarnya tujuan orang bekerja adalah untuk menghasilkan

pendapatan. Pendapatan merupakan balas jasa bekerja setelah menyelesaikan

pekerjaanya. Besarnya pendapatan yang diterima oleh pekerja dipengaruhi

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Pembangunan

35

jam kerja yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Pendapatan

adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh para anggota masyarakat untuk

jangka waktu tertentu sebagai balas jasa atas faktor-faktor produksi yang

mereka sumbangkan dalam turut serta membentuk produk nasional

(Suparyanto,2014).

Menurut Sukirno (2000) pendapatan merupakan unsur yang sangat

penting dalam sebuah usaha perdagangan, karena dalam melakukan suatu

usaha tentu ingain mengetahui nilai atau jumlah pendapatan yang diperoleh

selama melakukan usaha tersebut. Dalam arti ekonomi, pendapatan

merupakan balas jasa atas penggunaan faktor-faktor produksi yang dimiliki

oleh sektor rumah tangga dan sektor perusahaan yang dapt berupa upah/gaji,

sewa, bunga serta keuntungan/profit.

Menurut Munandar (2006), pengertian pendapatan adalah suatu

pertambahan asset yang mengakibatkan bertambahnya owners equity, tetapi

bukan karena pertambahan modal baru dari pemiliknya dan bukan pula

merupakan pertambahan asset yang disebabakan karena bertambahnya

liabilities. Pendapatan sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup

perusahaan, semakin besar kemampuan perusahaan untuk membiayai segala

pengeluaran dan kegiatan–kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.

Menurut Sunuharjo (2009 dalam Suparyanto 2014) ada 3 kategori

pendapatan yaitu :

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Pembangunan

36

1. Pendapatan berupa uang yaitu segala penghasilan berupa uang yang

sifatnya regular dan yang diterima biasanya sebagai balas jasa atau kontra

prestasi.

2. Pendapatan berupa barang adalah segala pendapatan yang sifatnya regular

dan biasa, akan tetapi selalu berbentuk balas jasa dan diterima dalam

bentuk barang dan jasa.

3. Pendapatan yang bukan merupakan pendapatan adalah segala penerimaan

yang bersifat transfer redistributive dan biasanya membuat perubahan

dalam keuangan rumah tangga.

Menurut Sumardi, 1982 dalam (Sutinah 2004:16-17), Pendapatan dilihat

dari tiga sumber pendapatan yaitu :

1. Pendapatan yang berasal dari sector formal yaitu gaji yang diperoleh

secara tetap, biasanya berupa gaji bulanan atau gaji mingguan

2. Pendapatan yang berasal dari sector informal yaitu berupa pendapatan

tambahan yang berasal dari tukang buruh atau pedagang

3. Pendapatan berasal dari sector subsistem yaitu pendapatan yang

diperoleh dari usaha sendiri berupa tanaman, ternak, dan pemberian

orang lain.

Menurut Sadono Sukirno(2000), pendapatan dapat dihitung melalui tiga

cara yaitu:

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Pembangunan

37

1. Cara pengeluaran, cara ini pendapatan dihitung dengan menjumlahkan

nilai pengeluaran/perbelanjaan ke atas barang-barang dan jasa

2. Cara produksi, cara ini pendapatan dihitung dengan menjumlahkan

nilai barang dan jasa yang dihasilkan.

3. Cara pendapatan, dalam penghitungan ini pendapatan diperoleh

dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima.

Secara garis besar pendapatan dapat digolongkan menjadi tiga golongan

(Suparmoko,2000) yaitu:

1. Gaji dan upah yaitu imbalah yang diperoleh seseorang setelah orang

tersebut telah melakukan pekerjaan untuk orang lain yang diberikan

dalam waktu satu hari, satu minggu, maupun satu bulan.

2. Pendapatan dari total usaha sendiri yaitu nilai total dari hasil produksi

yang dikurangi dengan biaya-biaya yang dibayar dan usaha ini

merupakan usaha milik sendiri atau keluarga dan tenaga kerja berasal

dari angora keluarga sendiri, nilai sewa kapital milik sendiri dan

semua biaya ini biasanya tidak diperhitungkan.

3. Pendapatan dari usaha lain yaitu pendapatna yang diperoleh tanpa

mencurahkan tenaga kerja, dan ini biasanya merupakan pendapatna

sampingan antara lain, pendapatan dari hasil menyewakan asset yang

dimiliki seperti rumah, ternak dan barang lain, bunga dari uang,

sumbangan dari pihak lain, pendpatan dari pensiun,dan lain-lain.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Pembangunan

38

2.5.2 Pengertian Pendapatan Keluarga

Menurut Zaidin (2010, dalam Suparyanto.2014) keluarga adalah dua

atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, dan

adopsi dalam satu rumah tangga, yang berinteraksi satu dengan lainnya dalam

peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. Keluarga pada

umumnya terdiri dari seorang kepala keluarga dan beberapa orang

anggotanya. Kepala rumah tangga adalah orang yang paling bertanggung

jawab terhadap rumah tangga tersebut, sedangkan anggota keluarga atau

rumah tangga adalah mereka yang hidup dalam satu atap dan menjadi

tanggungan kepala rumah tangga yang bersangkutan. Menurut Bangbang

Prayuda(2014), kondisi seseorang dapat diukur dengan menggunakan konsep

pendapatan yang menunjukkan jumlah seluruh uang yang diterima oleh

seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu. Definisi lain dari

pendapatan adalah jumlah penghasilan yang didapat dari hasil pekerjaan dan

biasanya pendapatan seseorang dihitung setiap tahun atau setiap bulan.

Dengan demikian pendaptan merupakan gambaran terhadap posisi ekonomi

keluarga dalam masyarakat. Pendapatan keluarga berupa jumlah keseluruhan

pendapatan dan kekayaan keluarga, dipakai untuk membagi keluarga dalam

tiga kelompok pendapatan, yaitu: pendapatan rendah, pendapatan menengah,

pendapatan tinggi. Pembagian diatas berkaitan dengan status, pendidikan dan

keterampilan serta jenis pekerja seseorang namun sifatnya sangat relatif.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Pembangunan

39

Pendapatan keluarga adalah jumlah penghasilan riil daru seluruh anggota

rumah tangga yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan bersama maupun

perseorangan dalam rumah tangga. Pendapatan keluarga merupakan balas

karya atau jasa atau imbalan yang diperoleh karena sumbangan yang

diberikan dalam kegiatan produksi.

Secara konkritnya pendapatan keluarga berasal dari :

1. Usaha itu sendiri : misalnya berdagang, bertani, membuka usaha sebagai

wiraswastawan

2. Bekerja pada orang lain : misalnya pegawai negeri atau karyawan

3. Hasil dari pemilihan: misalnya tanah yang disewakan dan lain-lain.

Pendapatan bisa berupa uang maupun barang misal berupa santunan baik

berupa beras, fasilitas perumahan dan lain-lain. Pada umumnya pendapatan

manusia terdiri dari pendapatan nominal berupa uang dan pendapatan rill

berupa barang (Gilarso,2007)

Ukuran pendapatan yang digunakan untuk tingkat kesejahteraan

keluarga adalah pendapatan rumah tangga yang diperoleh dari bekerja. Tiap

anggota keluarga berusia kerja dirumah tnagga akan terdorong bekerja untuk

kesejahteraan keluarganya. Beberapa hasil studi menunjukkan bahwa anggota

keluarga seperti istri dan anak-anak adalah penyumbang dalam berbagai

kegiatan baik dalam pekerjaan rumah tangga maupun mencari nafkah.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi Pembangunan

40

Pendapatan keluarga adalah pendapatan yang diperoleh dengan jalan

menjual faktor-faktor produksi yang akan diperoleh imbalan jasa-jasa atas

pengadaan faktor produksi tersebut dalam bentuk gaji, sewa tanah, modal

kerja dan sebagainya. Besarnya pendapatan akan menggambarkan ekonomi

keluarga dalam masyarakat yang dapat dikategorikan dalam tiga kelompok

yaitu pendapatan rendah, sedang, dan tinggi. Pendapatan keluarga juga

diartikan sebagai pendapatan yang diperoleh dari seluruh anggota yang

bekerja baik pertanian maupun dari luar pertanian. Variasi sumbangan

pendapatan dapat terjadi disebabkan oleh jumlah anggota rumah tangga yang

bekerja dan sumbangan terhadap rumah tangga.