bab ii tinjauan pustaka 2.1 kinerja 2.1.1 pengertian kinerjarepository.ump.ac.id/2666/3/faldy nova...
TRANSCRIPT
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kinerja
2.1.1 Pengertian Kinerja
Kinerja adalah hasil kerja yang telah dicapai oleh seorang
karyawan. Menurut Suwatno (2011) kinerja atau prestasi kerja
merupakan hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku,
dalam kurun waktu tertentu, berkenaan dengan pekerjaan serta perilaku
dan tindakanya.
Menurut Supriyanto dan Machfud (2010) kinerja diartikan
sebagai suatu hasil dari usaha seseorang yang dicapai dengan adanya
kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu.
Menurut Mangkunegara (2008) istilah kinerja berasal dari kata
Job performance atau performance yang berarti prestasi kerja atau
prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Biasanya orang
yang kinerjanya tinggi disebut orang yang produktif dan sebaliknya
orang yang tingkat kinerjanya tidak mencapai standart dikatakan
sebagai orang yang tidak produktif atau berperforma rendah.
Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan.
Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan, seseorang sepatutnya
memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan
dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan
9
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Internal …, Faldy Nova Aulia Arief , Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
10
sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan
dan mengerjakannya. Kinerja merupakan perilaku nyata yang
ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh
karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. (Veithzal : 2004).
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja
karyawan merupakan hasil kerja seseorang baik secara kualitas maupun
kuantitas berdasarkan tanggung jawab yang telah dibebankan kepada
karyawan.
2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja
Menurut Mangkunegara (2009) bahwa faktor yang
mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan (ability)
dan faktor motivasi (motivation). Faktor kemampuan, secara psikologis
kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan
kemampuan realita (pendidikan). Oleh karena itu pegawai perlu
ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. Faktor
motivasi, motivasi terbentuk dari sikap (atitude) seorang pegawai dalam
menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang
menggerakkan diri pegawai yang tearah untuk mencapai tujuan
organisasi.
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Internal …, Faldy Nova Aulia Arief , Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
11
2.2 Kepemimpinan
2.2.1 Pengertian Kepemimpinan
Dubrin (2005) mengemukakan bahwa teori kepemimpinan itu
adalah upaya mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk
mencapai tujuan, cara mempengaruhi orang dengan petunjuk atau
perintah, tindakan yang menyebabkan orang lain bertindak atau
merespon dan menimbulkan perubahan positif. Kekuatan dinamis
penting yang memotivasi organisasi dalam rangka mencapai tujuan.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain,
bawahan atau kelompok, kemampuan atau keahlian khusus dalam
bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan
organisasi atau kelompok.
2.2.2 Teori Kepemimpinan
Teori kepemimpinan menurut G.R Terry yang dikutip oleh Kartini
Kartono (2010) dalam bukunya “Pemimpin dan Kepemimpinan, Apakah
Kepemimpinan Abnormal itu” adalah sebagai berikut :
1.Teori Otokratis
Menurut teori ini gaya kepemimpinan didasarkan atas perintah
perintah dan paksaan. Pemimpin melakukan pengawasan yang ketat,
agar semua pekerjaan berlangsung secara efisien. Kepemimpinannya
berorientasi pada tugasnya masing-masing sesuai dengan yang ada pada
struktur organisasi dalam perusahaan tersebut. Pemimpin ini hanya
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Internal …, Faldy Nova Aulia Arief , Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
12
berperan sebagai pemain tunggal dan sangat ingin menguasai situasi,
sikapnya selalu jauh dari bawahan sebab menganggap dirinya sebagai
seseorang yang sangat istimewa dibandingkan dengan bawahannya.
(George R Terry, 2006).
2.Teori Psikologis
Pada teori ini menyatakan bahwa seorang pemimpin berfungsi
untuk memunculkan dan mengembangkan sistem motivasi terbaik,
untuk merangsang bawahannya agar siap untuk bekerjasama dengannya
dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan guna mencapai tujuan
perusahaan ataupun tujuan individu bawahannya tersebut. (George R
Terry, 2006).
2.2.3 Sifat-sifat Pemimpin
Menurut Keith Davis dalam Thoha (2003) merumuskan empat sifat
umum yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan
organisasi, yaitu:
1. Kecerdasan (Intellegence).
Pemimpin mempunyai tingkat kecerdasan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan yang dipimpin. Namun, pemimpin tidak bisa
melampaui terlalu banyak kecerdasan pengikutnya.
2. Kedewasaan dan keluasaan hubungan sosial (social maturity and
breadth).
Para pemimpin harus lebih matang dan lebih luas dalam hal-hal
yang bertalian dengan kemasyarakatan dan dengan kematangan
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Internal …, Faldy Nova Aulia Arief , Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
13
tersebut diharapkan mengendalikan keadaan, kerjasama sosial, serta
mempunyai keyakinan dan kepercayaan diri.Pemimpin cenderung
lebih matang dan mempunyai emosi stabil, serta mempunyai
perhatian yang luas terhadap aktivitas-aktivitas sosial serta
mempunyai keinginan menghargai dan dihargai.
3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi (inner motivation and
achievement desires).
Seorang pemimpin diharapkan harus selalu mempunyai
dorongan besar untuk dapat menyelesaikan sesuatu. Para pemimpin
secara relatif mempunyai dorongan motivasi yang kuat untuk
berprestasi dan berusaha mendapatkan penghargaan intristik
dibanding ekstrinsik.
4. Sikap-sikap hubungan kemanusiaan (human relation attitudes).
Pemimpin yang berhasil mau mengakui harga diri dan
kehormatan para pengikutnya dan mampu berpihak kepadanya.
2.3 Motivasi
2.3.1 Pengertian Motivasi
Menurut Rivai (2004) “Motivasi adalah serangkaian sikap dan
nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang
spesifik sesuai dengan tujuan individu’’. Kemudian menurut Siagian
(2004) bahwa Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan
seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk mengerahkan
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Internal …, Faldy Nova Aulia Arief , Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
14
kemampuan, dalam bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga dan
waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi
tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka
pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah
ditentukan sebelumnya. Menurut Mangkunegara (2006) mendefenisikan
“Motif sebagai suatu dorongan kebutuhan dalam diri pegawai yang
perlu dipenuhi agar pegawai tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya”.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan,
memelihara dan mendorong perilaku manusia.Pemimpin perlu
memahami orang-orang berperilaku tertentu agar dapat
mempengaruhinya dalam bekerja sesuai dengan keinginan organisasi.
2.3.2 Pengertian Motivasi Internal
Motivasi internal adalah motivasi yang mendorong seseorang untuk
berprestasi yang bersumber dalam diri individu tersebut, yang dikenal
dengan faktor motivasional.
2.3.3 Faktor Motivasional
Menurut Herzberg (2010) yang dikutip oleh Luthans, yang
tergolong faktor motivasional antara lain:
1. Achievement (Keberhasilan)
Keberhasilan seseorang karyawan dapat dilihat dari prestasi kerja
yang diraihnya.Agar seseorang karyawan dapat berhasil dalam
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Internal …, Faldy Nova Aulia Arief , Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
15
melaksanakan pekerjaannya, maka pemimpin harus memberikan
dorongan dan peluang agar bawahan dapat meraih prestasi kerja
yang baik.
2. Recognition (Pengakuan/penghargaan)
Pemimpin harus memberi pernyataan pengakuan terhadap
keberhasilan bawahan dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
a. Langsung menyatakan keberhasilan di tempat pekerjaannya
b. Surat penghargaan
c. Memberi hadiah berupa uang tunai
d. Memberi medali dan surat penghargaan
e. Memberikan kenaikan gaji dan promosi jabatan
3. Work it self (Pekerjaan itu sendiri)
Pimpinan harus membuat kondisi dimana bawahan mengerti
akan pentingnya pekerjaan yang dilakukannya dan membuat
bawahannya menghindari kebosanan rutinitas pekerjaan dengan
berbagai macam cara, serta dapat menempatkan orang yang tepat di
waktu yang tepat.
4. Responsibility (Tanggung jawab)
Agar tanggung jawab benar menjadi faktor motivator bagi
bawahan, pimpinan harus menghindari supervisi yang ketat.
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Internal …, Faldy Nova Aulia Arief , Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
16
5. Advencement (Pengembangan)
Pengembangan merupakan salah satu faktor motivasi bagi
bawahan. Pemimpin dapat memulainya dengan melatih bawahannya
untuk pekerjaaan yang bertanggung jawab, pengembangan dapat
dilakukan dengan cara mengirim karyawan untuk melakukan
pelatihan dan promosi kenaikan jabatan.
2.3.4 Pengertian Motivasi Eksternal
Motivasi Eksternal adalah motivasi yang bersumber dari luar diri
sendiri yang turut menentukan perilaku seseorang yang dikenal dengan
teori hygiene factor.
2.3.5 Hygiene factor
Menurut Herzberg (2010) yang dikutip oleh Luthans, yang
tergolong sebagai hygiene factor antara lain:
1. Quality Supervisor (Supervisi)
Supervisi adalah melakukan pengamatan secara langsung dan
berkala oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh
bawahan untik kemudian apabila ditemukan masalah, segera
diberikan petunjuk atau bantuan yang bersifat langsung.
2. Interpersonal relation (Hubungan antar pribadi)
Hubungan perseorangan antara bawahan dengan atasannya, agar
tidak menimbulkan kekecewaan karyawan maka tiga kecakapan
harus dimiliki setiap atasan, yakni:
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Internal …, Faldy Nova Aulia Arief , Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
17
a. Technical skill (kecakapan teknis)
b. Human skill (kecakapan konsektual)
c. Conceptual skill (kecakapan konseptual)
3. Working condition (kondisi kerja)
Kondisi lingkungan kerja yang baik dan nyaman akan dapat
meningkatkan motivasi kerja pada karyawan dibandingkan dengan
kondisi kerja yang penuh tekanan dan inferior.
4. Wages (Gaji)
Gaji merupakan salah satu unsure penting yang memiliki
pengaruh besar terhadap motivasi karyawan. Oleh karena itu
perusahaan harus hati-hati dalam melakukan kebijakan masalah gaji
agar dapat meningkatkan kinerja karyawan.
2.3.6 Ciri - ciri Motivasi
Menurut Sardiman (2009) menjelaskan ciri-ciri motivasi pada diri
seseorang :
1. Tekun menghadapi tugas.
2. Ulet dalam menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) tidak
memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin.
3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah.
4. Lebih senang bekerja mandiri.
5. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin.
6. Dapat mempertahankan pendapat.
7. Tidak mudah melepaskan hasil yang diyakini.
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Internal …, Faldy Nova Aulia Arief , Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
18
8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal.
2.3.7 Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi
Menurut Siagian (2003) terdapat tiga faktor penting yang
mempengaruhi timbulnya motivasi kerja, yaitu:
1. Keinginan dan kebutuhan individu.
2. Tujuan dan persepsi dari individu atau kelompok terhadap
organisasi.
3. Cara untuk merealisasi kebutuhan/tujuan tersebut.
2.4 Disiplin Kerja
2.4.1 Pengertian Disiplin Kerja
Pengertian kata disiplin itu sendiri berasal dari bahasa Latin
“discipline” yang berarti “latihan atau pendidikan kesopanan dan
kerohanian serta pengembangan tabiat”. Hal ini menekankan pada
bantuan kepada pegawai untuk mengembangkan sikap yang layak
terhadap pekerjaannya. Disiplin merupakan suatu kekuatan yang
berkembang di dalam tubuh pekerja sendiri yang menyebabkan dia dapat
menyesuaikan diri dengan sukarela kepada keputusan-keputusan,
peraturan-peraturan, dan nilai-nilai tinggi dari pekerjaan dan tingkah
laku (Asmiarsih 2006:23). Menurut Fathoni (2006) kedisiplinan adalah
kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan
dan norma-norma sosial yang berlaku. Kedisiplinan dapat diartikan
bilamana karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya,
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Internal …, Faldy Nova Aulia Arief , Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
19
mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua
peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi perusahaan,
karena tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik maka sulit
perusahaan untuk mewujudkan tujuannya.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa
disiplin kerja karyawan merupakan sikap atau tingkah laku yang
menunjukkan kesetiaan dan ketaatan seseorang atau sekelompok orang
terhadap peraturan yang telah ditetapkan oleh instansi atau organisasinya
baik yang tertulis maupun tidak tertulis sehingga diharapkan pekerjaan
yang dilakukan efektif dan efesien.
2.4.2 Jenis-jenis Disiplin Kerja
Newstrom dalam Asmiarsih (2006) menyatakan bahwa disiplin
mempunyai (tiga) macam bentuk, yaitu:
1. Disiplin Preventif
Disiplin preventif adalah tindakan SDM agar terdorong untuk
menaati standar atau peraturan. Tujuan pokoknya adalah mendorong
SDM agar memiliki disiplin pribadi yang tinggi, agar peran
kepemimpinan tidak terlalu berat dengan pengawasan atau
pemaksaan, yang dapat mematikan prakarsadan kreativitas serta
partisipasi SDM.
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Internal …, Faldy Nova Aulia Arief , Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
20
2. Disiplin Korektif
Disiplin korektif adalah tindakan dilakukan setelah terjadi
pelanggaran standar atau peraturan, tindakan tersebut dimaksud untuk
mencegah timbulnya pelanggaran lebih lanjut. Tindakan itu biasanya
berupa hukuman tertentu yang biasa disebut sebagai tindakan
disipliner, antara lain berupa peringatan, skors, pemecatan.
3. Disiplin Progresif
Disiplin progresif adalah tindakan disipliner berulang kali
berupa hukuman yang makin berat, dengan maksud agar pihak
pelanggar bisa memperbaiki diri sebelum hukuman berat dijatuhkan.
2.4.3 Fungsi Disiplin Kerja
Disiplin kerja sangat dibutuhkan oleh setiap pegawai. Disiplin
menjadipersyaratan bagi pembentukan sikap, perilaku, dan tata
kehidupan berdisiplin yang akan membuat para pegawai mendapat
kemudahan dalam bekerja, dengan begitu akan menciptakan
menciptakan suasana kerja yang kondusif dan mendukung usaha
pencapaian tujuan.
Pendapatan tersebut dipertegas oleh peryataan Tulus tu’u (2004)
yang mengemukakan beberapa fungsi disiplin antara lain :
a. Menata kehidupan bersama
Disiplin berfungsi mengatur kehidupan bersama, dalam suatu
kelompok tertentu atau dalam masyarakat dengan begitu, hubungan
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Internal …, Faldy Nova Aulia Arief , Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
21
yang terjalin antara individu satu dengan individu lain menjadi lebih
baik dan lancar.
b. Membangun kepribadian
Disiplin juga dapat membangun kepribadian seorang pegawai
lingkungan yang memiliki disiplin yang baik, sangat berpengaruh
kepribadian seseorang. Lingkungan organisasi yang memiliki keadaan
yang tenang, tertib dan tentram sangat berperan dalam membangun
kepribadian yang baik.
c. Melatih kepribadian
Disiplin merupakan sarana untuk melatih kepribadian pegawai
agar senantiasa menunjukkan kinerja yang baik sikap, perilaku dan
pola kehidupan yang baik dan berdisiplin tidak berbentuk dalam
waktu yang lama salah satu proses untuk membentuk kepribadian
tersebut dilakukan melaui proses latihan. Latihan tersebut
dilaksanakan bersama dilaksanakan bersama antar pegawai, pimpinan
dan selurih personil yang ada dalam organisasi tersebut.
d. Pemaksaan
Disiplin berfungsi sebagai pemaksaan kepada seseorang untuk
mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan tersebut
dengan pemaksaan, pembiasaan, dan latihan disiplin seperti itu dapat
menyadarkan bahwa disiplin itu penting.
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Internal …, Faldy Nova Aulia Arief , Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
22
e. Hukuman
Disiplin yang disertai ancaman sanksi atau hukuman sangat
penting karena dapat memberikan dorongan kekuatan untuk mentaati
dan mematuhinya tanpa ancaman, sanksi atau hukuman, dorongan
ketaatan dan kepatuhan dapat menjdai lemah serta motivasi untuk
mengikuti aturan yang berlaku menjadi kurang.
f. Menciptakan
Fungsi disiplin kerja adalah sebagai pembentukan sikap,
perilaku dan tata kehidupan berdisiplin didalam lingkungan di tempat
seseorang itu berada, termasuk lingkungan kerja sehingga tercipta
suasana tertib dan teratur dalam pelaksanaan pekerjaan.
2.5 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan Yanti (2014)
menemukan bahwa kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Patra Komala Dubai dengan
hasil uji determinasi (R2) 0,465. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja yang terbilang baik yang mana
pada akhirnya akan meningkatkan kinerja karyawan. Menurut Dubrin, (2005)
kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan melalui
proses komunikasi untuk tujuan organisasi diharapkan dapat menimbulkan
perubahan positif berupa kekuatan dinamis yang dapat mengkoordinasikan
organisasi dalam rangka mencapai tujuan jika diterapkan sesuai dengan
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Internal …, Faldy Nova Aulia Arief , Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
23
koridor yang telah di tetapkan kedua belah pihak sesuai dengan jabatan yang
dimiliki.
Rivai (2004) menyebutkan motivasi berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan apabila semakin kuat motivasi kerja, kinerja karyawan akan
semakin tinggi. Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan motivasi akan
memberikan peningkatan kinerja karyawan dalam melaksanakan
pekerjaannya. Selanjutnya Hasibuan (2013:193) menyatakan kedisiplinan
merupakan fungsi operatif manajemen sumber daya manusia yang terpenting
karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang
dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi
perusahaan mencapai hasil yang optimal.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan Febrian (2012) pada PT
Perkebunan Nusantara XII Surabaya menemukan bahwa motivasi internal
dan motivasi eksternal berpengaruh signifikan pada kinerja karyawan dengan
hasil uji determinasi (R2) 0,709 artinya semakin tinggi motivasi internal dan
motivasi eksternal yang diterima karyawan maka akan semakin tinggi pula
tingkat kinerja karyawan. Jika seseorang berhasil mencapai motivasinya maka
yang bersangkutan cenderung untuk terus termotivasi. Keun Lee dan Songpol
Kulviwat (2008) menyebutkan bahwa motivasi internal dan motivasi
eksternal berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan.
Sedangkan penelitian yang dilakukan Maizar (2009) pada Balai
Wilayah Sungai Sumatera V menemukan bahwa kepemimpinan, motivasi
kerja dan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Internal …, Faldy Nova Aulia Arief , Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
24
dengan hasil uji determinasi (R2) 0,469. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
kepemimpinan, motivasi kerja dan disiplin kerja terbilang baik sehingga akan
meningkatkan kinerja karyawan. Waridin (2005) Seorang pemimpin harus
menerapkan kepemimpinannya untuk mengelolakaryawannya, karena
seorang pemimpin akan sangat mempengaruhi keberhasilan organisasi dalam
mencapai tujuannya.
Suranta (2002) dan Tampubolon (2007) juga menyatakan bahwa faktor
kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Suharto dan Cahyo
(2005) menyebutkan ada salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu
faktor motivasi, dimana motivasi merupakan kondisi yang menggerakan
seseorang berusaha untuk mencapai tujuan atau mencapai hasil yang di
ingingkan. Hariandja (2002:300) menyatakan peningkatan disiplin menjadi
bagian yang penting dalam manajemen sumber daya manusia sebagai faktor
penting dalam meningkatkan kinerja.
Dari beberapa penelitian sebelumnya mengenai variabel kepemimpinan,
motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja. Maka peneliti bermaksud
mengembangkan variabel motivasi menjadi dua bagian yaitu motivasi
internal dan motivasi eksternal dengan kerangka pemikiran sebagai berikut:
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Internal …, Faldy Nova Aulia Arief , Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
25
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian
2.6 Hipotesis
Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai dan didasari oleh
landasan teori yang telah diuraikan, maka hipotesis dalam penelitian ini
adalah:
H1: .Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
H2:..Motivasi internal berpengaruh signifikan terhadap kinerja
……karyawan.
H3:..Motivasi eksternal berpengaruh signifikan terhadap kinerja
…karyawan.
H4:..Disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja
……karyawan.
H5:..Kepemimpinan, motivasi internal, motivasi eksternal dan
….disiplin kerja berpengaruh signifikan secara simultan terhadap
.....kinerja karyawan.
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Internal …, Faldy Nova Aulia Arief , Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016