bab ii tinjauan pustaka 2.1 komunikasi 2.1.1 pengertian ...eprints.umm.ac.id/40612/3/bab ii.pdf ·...
TRANSCRIPT
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi
2.1.1 Pengertian Komunikasi
Pengertian komunikasi secara umum menurut (Effendy, 2008 3:4) bahwa
komunikasi dibagi menjadi dua segi; pertama, secara etimologis komunikasi adalah
menurut asal katanya, istilah komunikasi berasal dari bahasa latin communication,
dan perkataan ini bersumber pada kata coomunis. Perkataan communis tersebut
dalam pembahasan kita ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan partai komunis
yang sering dijumpai dalam kegiatan politik. Jadi komunikasi berlangsung apabila
antara orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang
dikomunikasikan. Dengan lain perkataan, hubungan antara mereka itu bersifat
komunikatif. Kedua, secara terminologis adalah proses penyampaian suatu
pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Pengertian ini menjelaskan bahwa
komunikasi melibatkan sejumlah orang dengan seseorang menyatakan sesuatu
kepada orang lain dan orang yang terlibat dalam komunikasi disebut human
communication.
Menurut Fiske (2012:1) dalam kutipan Putri (2016), “komunikasi adalah
salah satu dari aktivitas manusia yang dikenali oleh semua orang namun sangat
sedikit yang dapat dikenali oleh semua orang namun sangat sedikit yang dapat
mendefinisikan secara memuaskan”. Selanjutnya, komunikasi ini memiliki variasi
definisi yang tidak terhingga seperti; saling berbicara satu sama lain, televisi,
penyebaran informasi, gaya rambut kita, kritik sastra. Sehingga, komunikasi adalah
suatu proses interaksi yang melibatkan seseorang dengan orang lainnya adalam
8
lingkung hubungan, perorangan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang saling
memberikan dan menciptakan pesan.
2.1.2 Unsur-unsur Komunikasi
Harold Lasswell dalam karyanya, “The Structure and Function of
Communication in Society” dalam Effendy (2006: 10), berpendapat “cara yang baik
untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who
Says What in Which Channel to Whom with What Effect?”.
Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima
unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni:
1. Komunikator/sumber komunikator adalah pihak yang berinisiatif atau
mempunyai kebutuhanberkomunikasi. Sumber dapat berupa individu, kelompok,
organisasi atau perusahaan.
2. Pesan (message) Pesan yaitu apa yang dikomunikasikan atau disampaikan oleh
sumber (komunikator) kepada penerima (komunikan). Pesan dapat berupa symbol
verbal maupun non-verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud
sumber.
3. Media (channel, media) yakni alat yang digunakan sumber atau komunikator
untuk menyampaikan pesan kepada komunikan atau si penerima.
4. Komunikan (communicant, communicatee, receiver, recipient) yaitu orang yang
menerima pesan dari sumber (komunikator).
5. Efek (effect, impact, influence) yakni apa yang terjadi pada penerima saat ia
menerima pesan tersebut.
9
2.1.3 Tujuan dan Fungsi Komunikasi
Ada empat tujuan atau motif komunikasi yang perlu dikemukakan disini.
Tujuan dapat disadari atau tidak. Selanjutnya, menurut Arnold dan Bowers (Arnold
dan Bowers, 1984; Naisbit, 1984) memaparkan bahwa “meskipun teknologi
komunikasi berubah dengan cepat dan drastic (misalnya, kita mengirimkan surat
elektronik melalui computer) tujuan komunikasi pada dasarnya tetap sama,
bagaimanapun hebatnya revolusi elektronika dan revolusi lain yang akan datang”.
1. Menemukan
Penemuan diri seseorang merupakan salah satu ujuan utama komunikasi
(personal discovery). Dengan berbicara tentang pribadi kita sendiri kepada orang
lain, kita memperoleh umpan balik yang berharga mengenai perasaan, pemikiran,
dan perilaku kita.
2. Untuk Berhubungan
Salah satu motivasi kita yang paling kuat adlah berhubungan dengan orang
lain (membina dan memelihara berhubungan dengan orang lain). Dengan
melunangkan banyak kesempatan dan energi berkomunikasi agar hubungan sosial
tetap terjaga dengan baik.
3. Meyakinkan
Media massa berfungsi sebagai pengingat dan meyakinkan untuk merubah
pola perilaku dan sikap diri. Dari sini media dapat tumbuh berkembang karena
adanya sumber hasil dari iklan, yang mengarahkan dan mendorong penontonnya
agar membeli berbagai produk tersebut.
Tentu saja, tujuan komunikasi bukan hanya ini; masih banyak tujuan
komunikasi lain. Tetapi keempat tujuan yang disebutkan diatas tampaknya
10
merupakan tujuan-tujjuan yang utama. Karena tidak ada tindak komunikasi yang
hanya didorong oleh satu faktor atau sebab unggul di dunia ini.
2.1.4 Proses Komunikasi
Menurut Effendy dalam bukunya Dinamika Komunikasi (Effendy, 2008
7:10) proses komunikasi dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Proses komunikasi tatap muka
Dikatakan komunikasi tatap muka karena ketika komunikasi berlangsung,
komunikator dan komunikan saling berhadapan dan saling melihat. Dalam situasi
komunikasi seperti ini komunikator dapat melihat dan mengkaji diri komunikan
secara langsung. Komunikator dapat mengetahui efek komunikasinya pada saat itu
juga dan bisa langsung mendapatkan umpan balik (feedback) dari komunikan.
2. Proses komunikasi bermedia
Komunikasi bermedia (mediated communication) adalah komunikasi yang
menggunakan saluran atau sarana untuk meneruskan suatu pesan kepada
komunikan yang jauh tempatnya, dan banyak jumlahnya. Komunikasi bermedia
disebut juga komunikasi tak langsung, dan sebagai konsekuensinya arus balik tidak
terjadi pada saat komunikasi di lancarkan dalam hubungan ini komunikator harus
memperhatikan dan menghitung berbagai faktor, harus mengetahui sifat-sifat
komunikan yang akan dituju dan memahami sifat-sifat media yang akan digunakan.
2.2 Komunikasi Pemasaran
2.2.1 Pengertian Komunikasi Pemasaran
11
Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur
pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran demikian menurut Terence A. Shimp
(2003:4) “Komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman
disampaikan antar individu atau antara organisasi dengan individu. Sedangkan
pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya
mentransfer nilai -nilai (pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya”. Oleh
karena itu komunikasi pemasaran merupakan kegiatan merepresentasikan semua
unsur dalam bauran pemasaran merek yang disebarluaskan kepada konsumen tetap
atau calon konsumen perusahaan.
Menurut Philip Kotler & Kevin Lane Keller (2008), “komunikasi
pemasaran adalah sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan,
membujuk, dan mengingatkan konsumen sacara langsung maupun tidak langsung,
tentang produk dan merek yang dijual”. Pada intinya, komunikasi pemasaran
mempresentasikan suatu produk perusahaan dan juga dapat menjadi sarana dimana
perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen.
Menurut Fandy dalam bukunya Strategi Pemasaran (Fandy, 1997:219)
komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhi/membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan atau produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada
produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
Dapat disimpulkan bahwa komunikasi pemasaran memiliki perbedaan
dengan pemasaran, salah satu perbedaanya yaitu komunikasi pemasaran lebih
menekankan kepada proses dari pada kekuatan bagaiamana proses mengemas
informasi kepada konsumen tentang produknya, dengan mengutamakan kekuatan
12
informasi yang sesuai serta tidak hanya bergantung pada kesempurnaan suatu
produk. Sedangkan pemasaran hanya mengutamakn hasil dari produk tersebut.
2.2.3 Tujuan Komunikasi Pemasaran
Menurut Shimp dalam buku periklanan promosi aspek tambahan
komunikasi pemasaran (Shimp.2003:160-162), “tujuan komunikasi pemasaran
adalah seluruh usaha komunikasi pemasaran diarahkan kepada pencapaian satu atau
lebih tujuan-tujuan dibawah ini”:
1. Meingkatkan rasa dalam membeli suatu kategori produk, setiap
perusahan bertujuan untuk meraih konsumen agar lebih memilih produknya
dibandingkan kompetitornya, untuk itu konsumen harus mempunyai keinginan
terhadap suatu kategori produk terlebih dahulu, sebelum memutuskan untuk
membeli merek tertentu.
2. meningkatkan kesadaran akan merek, wujud usaha untuk membuat calons
customer familiar dengan iklannya, promosi penjualan dan beberapa komunikasi
pemasaran lainnya terhadap suatu produk, menyebarkan informasi kepada khalayak
tentang kelebihan dan manfaatnya, serta perbedaannya dari produk competitor.
3. Menumbuhkan pandangan positif terhadp produk, apabila komunikator
mampu menciptakan kesadaran konsumen akan produk yang dijual, konsumen
dapat membentuk sikap (attitudes) positif terhadap merek tersebut dan mungkin
akan muncul keinginan untuk membeli suatu produk di masa yang akan datang.
4. Memfasilitasi pembelian, jika aktivitas komunikasi pemasaran di
perusahaan telah efektif, pelanggan (konsumen) mampu memahami harga produk
13
perusahaan tersebut lebih tinggi dan sebaliknya akan dapat dianggap lebih menarik
dengan harga premiumnya itu
2.2.4 Bauran Promosi (promotion mix)
Bauran promosi (poromotion mix) yang merupakan bagian dari bauran
komunikasi pemasaran , diakatakan bauran promosi karena perusahaan atau penjual
sering menggunakan berbagai jenis promosi dalam suatu perencanaan promosi
produk. Kegiatan promosi juga merupakan salah satu komponen pemasaran yang
menjadi salah satu fokus utamanya.
Menurut Hermawan dalam bukunya “komunikasi pemasaran” (2012:54)
dapat dijabarkan menjadi beberapa unsur yang terkait erat dengan upaya
menciptakan ekuitas merek (brand equity). Unsur tersebut meliputi periklanan,
promosi penjualan, penjualan personal, pemasaran langsung, hubungan
masyarakat.
Gambar 2.1
Bauran Promosi
14
Sumber: Takada, H. Chattalasa, C., Kramer, T., 2009. International Marketing
and Communication, ed. 10. New York: McGraw-Hill Companies.
Berikut pengertian dan karakterisitik dari berbagai unsur bauran promosi
tersebut:
1. Periklanan
Periklanan adalah semua bentuk penelitian dan promosi nonpersonal atas
ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan tertentu (Hermawan,
2012:54). Dalam periklanan terdapat faktor kunci utama periklanan yang harus
dikuatkan untuk mendapatkan perhatian dari para calon pembeli terhadap produk
atau jasa yang ditawarkan perusahaan.
Menurut Philip Kotler (1988:360) “iklan adalah bentuk komunikasi non-
personal yang dilaksanakan dibayar oleh sponsor yang jelas dengan public atau
customer sebagai sasarannya”. Pesan utama iklan harus tersampaikan kepada
khalayak sasaran dengan baik, adapun lima langkah utama dalam mengelola
penyampaian pesan iklan dengan baik, “langkah pertama dengan menetapkan
tujuan iklan, langkah kedua menetapkan anggaran iklan, langkah ketiga dengan
menentukan pesan kunci iklan, langkah keempat yaitu putuskan media iklan yang
akan dipergunakan, dan langkah kelima evaluasi dari hasil kampanye iklan”
(Hermawan, 2012:73).
Dalam buku Hermawan (2012:54) memaparkan “semua bentuk penelitian
dan promosi ide, barang atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.”
Dengan karakteristik:
15
a) Dapat mencapai konsumen yang terpencar secara geografis
b) Dapat mengulang pesan berkali-kali
c) Bersifat impersonal, dan komunikasi satu arah
d) Dapat sangat mahal untuk beberapa jenis media
Secara umum, iklan dihargai karena dikenal sebagai pelaksana beragam fungsi
komunikasi yang penting bagi perusahaan. Menurut Shimp (2010) dalam buku
komunikasi pemasaran terpadu (Priansa, 2017:178) adapun fungsi komunikasi
dalam periklanan sebagai berikut:
1) Memberi informasi (informing)
Iklan membuat konsumen sadar akan merek-merek baru, mendidik mereka
tentang berbagai fitur dan manfaat merek.
2) Mempersuasi (persuading)
Iklan yang efektif akan mampu membujuk pelanggan untuk mencoba
produuk dan jasa yang ditawarkan.
3) Mengingatkan (reminding)
Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan konsumen.
4) Memberi nilai tambah (Adding value)
Iklan memberi nilai tambah pada meker dengan mempengaruhi presepsi
konsumen
5) Mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan (Assiting)
Peran tak kalah penting bahwa iklan sebagai pendamping yang
memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi
pemasaran.
16
Kotler dan Amstrong dalam buku komunikasi pemasaran terpadu (Priansa,
2017:191) menyatakan bahwa dalam menyampaikan sebuah iklan diperlukan
media periklanan sebagai sarana yang ditujukan kepada khalayak atau sasaran yang
dituju. Berikut beberapa saluran media periklanan yang digunakan:
1. Surat kabar
2. Majalah & katalog
3. Radio
4. Televisi
5. Internet (website, social media)
2. Promosi Penjualan
Menurut Hermawan (2012:128) “promosi penjualan (sales promotion)
adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai cara yang dapat
diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan/atau meningkatkan
jumlah barang yang dibeli pelanggan”.
Sedangkan menurut Philip Kotler (1988:375) “promosi penjualan
merupakan terdiri dari beraneka ragam alat-alat promosi yang dirancang untuk
merangsang respons pasar agar lebih cepat dan lebih kuat”. Beberapa aspek yang
didapat perusahaan melalui promosi penjualan, misalnya; perusahaan dapat
menarik pelanggan baru, memengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru,
mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi
pesaing, meningkatkan pembelian tanpa rencana sebelumnya.
Menurut Kotler dan Keller (2014) dalam buku komunikasi pemasaran
terpadu (Priansa, 2017:125) menyatakan bahwa promosi penjualan memiliki
sejumlah karakteristik:
17
1. Komunikasi
Promosi penjualan bermaksud menarik perhatian dan biasanya memberikan
informasi yang dapat mengarahkan pelanggan kepada produk.
2. Insentif
Maksudnya, Promosi penjualan memberikan pelanggan perangsang atau
andil yang memberikan nilai bagi pembeli.
3. Ajakan
Promosi penjualan mengajak pelanggan untuk melakukan pembelian
sekarang.
Peran promosi penjualan sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan
perusahaan kedepannya baik dalam pertumbuhan penjualan maupun citra
perusahaan dimata customer mereka. Menerut Elliot (1997) dalam buku
Komunikasi Pemasaran (Hermawan, 2012:130) bahwa “ada beberapa peran penting
promosi penjualan bagi perusahaan sendiri yaitu:
1) membuat pelanggan mempunyai suatu alasan agar selalu loyal terhadap
produk mereka jualn dengan cara pembelian terus-menerus.
2) Mendorong pelanggan untuk melakukan pembelian pertama kali.
3) Serta memperbaiki atau meningkatkan reputasi merek
4) memberikan ingatan terhadap pelangan (customer) bahwa banyaknya
keuntungan menggunakan produk dari perusahaan tersebut walaupun
promo sedang tidak berjalan”.
Disisi lain, Hermawan juga berpendapat bahwa berbagai intensif jangka
pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
Dengan karakteristik:
18
a) Menarik perhatian calon customer
b) Menawarkan kekuatan dari insentif untuk membeli
c) Merespon tanggap terhadap konsumen dengan memberikan sebuah
penghargaan atau reward
d) Efeknya tidak berlangsung lama.
3. Hubungan Masyarkat dan Publisitas
Hubungan masyarakat adalah suatu upaya komunikasi menyeluruh dari
suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap sebagai
kelompok terhadap perusahan tersebut (Hermawan, 2013:151). Hubungan
Masyarakat juga merupakan program yang memiliki beragam rancangan untuk
mempromosikan dan melindungi citra perusahaan atau produk individunya (Kotler
& Keller, 2009).
Meski pemasar cenderung jarang menggunakan hubungan masyarakat
(Public Relation), akan tetapi program hubungan masyarakat yang dijalankan peran
oleh seorang humas yang direncanakan dengan baik dan dikoordinasikan dengan
elemen bauran promosi yang lain dapat menjadi efektif. Tujuan-tujuan pemasaran
yang bisa difasiltasi aktivitas hubungan masyarakat meliputi: meningkatkan
awareness, menginformasikan sesuatu (produk, merek, perusahaan, aktivitas
perusahaan), membangun trust, memberikan alasan dan keyakinan bagi konsumen
untuk melakukan pembelian (Fandy, 2012:375).
Menurut Hermawan (2012:55) beberapa program untuk mempromosikan
dan melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. Dengan karakteristik:
a) Sangat terpercaya
b) Bisa meraih orang yang menghindari tenaga penjualan dan periklanan
19
c) Dapat mendramatisasi perusahaan dan produk
d) Efektif dan ekonomis
Menurut Nova (2009) menyatakan bahwa strategi dalam aktivitas hubungan
masyarakat meliputi sebagai berikut:
1. Publikasi
Setiap fungsi dan tugas hubungan masyarakat adalah menyelenggarakan
publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media
mengenai kegiatan organisasi bisnis yang layak diketahui public.
2. Acara (event)
Maksudnya adalah merancang berbagai kegiatan yang bertujuan untuk
memperkenalkan prouduk dan layanan organisasi bisnis dan
mendekatkan diri kepada public.
3. Pemberitaan
Menemukan dan menciptakan berita yang mendukung organisasi bisnis
(perusahaan), produk dan personelnya melalui news letter, press release,
dll.
4. Kepedulian terhadap komunitas
Keterlibatan tugas sehari-hari seorang professional hubungan
masyarakat adalah mengadakan kontak sosial dengan kelompok
masyrakat tertentu guna menjaga hubungan baik antara masyarakat
dengan perusahaan. Contohnya pengedaan sponsorship mendukung
kegiatan atau acara dari berbagai pihak.
5. Menginformasikan dan membangun citra
20
Salah satu fungsi utamanya dari hubungan masyarakat adalah
memberikan informasi kepada public atau pelanggan guna menarik
perhatian sehingga diharapkan dapat memperoleh tanggapan berupa
positif.
6. Negosisiasi
Melalui pendekatan pribadi dan kemampuan berorganisasi sangat
diperlukan bagi seseorang professional hubungan masyarakat.
7. Tanggung jawab sosial
Memiliki tanggung jawab sosial dalam aktivitas hubungan masyarakat
menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kepedulian terhadap
masyrakat. Contohnya, pemberian beasiswa, santunan, pengobatan, dll.
4. Penjualan Personal
Menurut Kotler dan Amstrong (2012) dalam buku komunikasi pemasaran
terpadu (Priansa, 2017:220) penjualan personal adalah penyajian secara tatap muka
yang disajikan secara tatap muka yang dilakukan oleh wiraniaga dalam rangka
penjualan dan membina hubungan dengan pelanggan.
Menurut Hermawan (2012:107) “Penjualan personal (personal selling)
merupakan pemasaran produk atau jasa dimana penjual bertemu langsung dengan
pembeli untuk menjajaki prospek (peluang) pembelian”. Adapun usaha pertama
perusahaan mempersiapkan metode yaitu insentif dengan memberikan karyawan
yang layak atau sesuai pada keahlian yang dimilikinya dalam membujuk.
21
Hermawan (2012:56) berpendapat bahwa interaksi langsung dengan satu
calon pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan
menerima pesanan. Karakteristik dari penjualan personal yaitu:
a) Melibatkan interaksi pribadi
b) Memungkinan pengembangan hubungan erat
c) Mencari prospek dengan mencari pembeli dan menjalin hubungan
dengan mereka
d) Mempunyai sasaran
e) Melayani dan Menjual
f) Mengumpulkan informasi (riset)
g) Mengalokasikan kelangkaan waktu penjual untuk pembeli
Menurut Priansa (2017:223) menyatakan bahwa penjualan personal begitu
penting disaat memerlukan penginformasian atau edukasi mendalam seputar
produk dari perusahaan yang di tawarkan. Adapun manfaatnya sebagai berikut:
a) Secara khusus dapat diarahkan kepada calon konsumen tertentu
b) Lebih fleksibel dikarenakan total angkatan penjualan dapat bebas
ditentukan.
c) Dianggap lebih efektif dari program priklanan dalam menciptakan
penjualan dan relasi penandatangan formulir pesan konsumen.
Hampir sama dengan karakteristik promosi penjualan, hal yang pertama
disiapkan dalam kegiatan penjualan personal sebagai bagian metode pemasaran
adalah insentif yang diberikan kepada tenaga penjual atas kemampuan dan
keterampilan meraka untuk membujuk calon customer untuk membeli (hermawan,
2012:106).
22
Hermawan (2012:112) mengatakan bahwa beberapa peran sebagai pelaku
penjualan personal dan proses sebelum dan disaat melakukan penjualan personal
yang telah dijalankan perusahaan yaitu:
1) Melakukan persiapan
2) Mencari dan mengelompokkan pelanggan
3) Mnalisis pelanggan dan pelaksanaan menjual
5. Pemasaran Langsung
Menurut Efendy (2013) pemasaran langsung adalah pendekatan pemasaran
yang bersifat bebas dalam menggunakan saluran distribusi dan/atau komunikasi
pemasaran, yang memungkinkan perusahaan memiliki strategi tersendiri dalam
berhubungan dengan konsumen.
Penggunaan surat, telepon, email dan alat penghubung lainnya untuk
berkomunikasi sevara langsung dengan mendapatkan tanggapan langsung dari
pelanggan dan calon pelanggan. Dengan karakteristik:
a) Bentuknya beragam mencerminkan empat subkarakter: nonpublic, segera,
seragam, dan interaktif.
b) Sangat tepat untuk sasaran tertentu yang dituju
Adapun faktor-faktor apa saja yang mebuat pemasaran langsung ini terus
berkembang, mempertimbangkan kondisi customernya dan perubahan lingkungan,
yaitu:
1) Taraf hidup manusia yang semakin tinggi
2) Keterbatasan waktu customer dan penjual
3) Adanya perkembangan teknologi yang tidak dapat dihindarkan
23
4) Semakin mudahnya perusahaan mendapatkan databse customer mereka
(Hermawan, 2013:188).
Adapun manfaat dari pemasaran langsung ini terutama untuk perusahaan
yaitu dapat mempelajari dengan seksama barang dan jasa yang tersedia tanpa harus
menghabiskan waktu untuk bertemu dengan wiraniaga, serta terjadi personalisasi
dimana konsumen dapat menyesuaikan produk sesuai dengan keinginannya selama
pemasar mampu memilih calon pembeli berdasarkan database perusahaan dengan
tepat.
6. Ekuitas Merek
Menurut Hermawan (2012:57) “Ekuitas merek adalah seperangkat aset dan
kepercayaan merek yang terkait dengan merek tertentu, nama dan symbol, yang
mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau
jasa, baik bagai perusahaan maupun konsumen”.
Bagi konsumen ekuitas merek dapat menghasilkan sebuah point penting
dalam membangun pemahaman mereka terhadap proses mendapatkan informasi,
menanamkan optimisme dalam menentukan pilihan membeli produk serata
bertambahnya pencapaiannya atas kepuasan membeli. Nilai ekuitas merek bagi
pamasar atau perusahaan dapat mempertinggi keperhasilan program pemasaran
dalam memikat konsumen baru dan merangkul konsumen lama.