bab ii tinjauan pustaka 2.1 konsep strategi...strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. ada...

43
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti yang dikutip oleh Rangkuti (2000), strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan kelompok dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. Argyris (1985) serta Steiner and Miner (1977) dalam Arisanti (2003) menyatakan bahwa strategi merupakan respon secara terus-menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi. Menurut Chandler (1962) (dalam Rangkuti, 2000), strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber daya. Sedangkan menurut Andrew (1971) (dalam Arisanti, 2003), strategi adalah pola sasaran, maksud atau tujuan dan kebijakan serta rencana-rencana penting untuk mencapai tujuan itu, yang dinyatakan dengan cara seperti menetapkan bisnis yang dianut atau yang akan dianut oleh kelompok, dan jenis atau akan menjadi jenis apa kelompok tersebut. Strategi merupakan penetapan arah keseluruhan dari bisnis yang diimplementasikan dalam bentuk taktik pada bagian-bagian tertentu dalam kegiatan bisnis. Menurut Rangkuti (2000), perencanaan strategi merupakan kegiatan mencari kesesuaian antara kekuatan-kekuatan internal dan kekuatan eksternal (peluang dan

Upload: others

Post on 02-Dec-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Strategi

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat

tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti yang dikutip

oleh Rangkuti (2000), strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan kelompok

dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas

alokasi sumber daya. Argyris (1985) serta Steiner and Miner (1977) dalam Arisanti

(2003) menyatakan bahwa strategi merupakan respon secara terus-menerus maupun

adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan

internal yang dapat mempengaruhi organisasi.

Menurut Chandler (1962) (dalam Rangkuti, 2000), strategi merupakan alat

untuk mencapai tujuan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program

tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber daya. Sedangkan menurut Andrew (1971)

(dalam Arisanti, 2003), strategi adalah pola sasaran, maksud atau tujuan dan

kebijakan serta rencana-rencana penting untuk mencapai tujuan itu, yang dinyatakan

dengan cara seperti menetapkan bisnis yang dianut atau yang akan dianut oleh

kelompok, dan jenis atau akan menjadi jenis apa kelompok tersebut. Strategi

merupakan penetapan arah keseluruhan dari bisnis yang diimplementasikan dalam

bentuk taktik pada bagian-bagian tertentu dalam kegiatan bisnis.

Menurut Rangkuti (2000), perencanaan strategi merupakan kegiatan mencari

kesesuaian antara kekuatan-kekuatan internal dan kekuatan eksternal (peluang dan

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

ancaman). Tujuan perencanaan strategi, menurut Kenichi (1983) (dalam Craig dan

Grant, 1996), adalah untuk memungkinkan suatu lembaga memperoleh seefisien

mungkin kedudukan paling akhir yang dapat dipertahankan dalam menghadapi

pesaing-pesaingnya. Jadi strategi dalam hal ini merupakan upaya mengubah

kekuatan lembaga yang sebanding dengan kekuatan pesaing-pesaingnya dengan cara

yang paling efisien.

Suatu kelompok, lembaga, atau organisasi dapat mengembangkan strategi

untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada. Proses analisis,

perumusan dan evaluasi strategi-strategi itu disebut perencanaan strategis. Tujuan

utama perencanaan strategis adalah agar kelompok atau lembaga dapat melihat

secara obyektif kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga dapat

mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Perencanaan strategis penting

untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan

keinginan konsumen dengan dukungan optimal dari sumber daya yang ada.

Strategi pengembangan dan pemanfaatan TIK dapat dilakukan melalui tiga

pendekatan. Pertama, pendekatan kebijakan yaitu komitmen dan sinkronisasi para

pemangku kepentingan (stakeholders) dalam pemanfaatan TIK serta penggunaannya

dalam bidang-bidang tertentu. Kedua, pendekatan sumber daya manusia (SDM),

yaitu peningkatan kualitas SDM untuk industri TIK. Ketiga, pendekatan

kelembagaan, yaitu dengan penguatan lembaga koordinator dan unit pengelola TIK

di lembaga-lembaga (Hari, 2013).

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

2.2 Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah payung besar terminologi

yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan

informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi

komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,

penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan

teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat

bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.

(Kadir dan Triwahyuni, 2013). TIK adalah segala kegiatan yang bertujuan untuk

memperoleh, memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi dalam beragam

bentuk yakni suara, gambar, data, baik berupa teks dan angka yang merupakan

kombinasi komputasi dan telekomunikasi berbasis mikroelektronik (Alter, 1992;

Haag dan Keen, 1996; Martin et al.1999; Lucas, 2000; Longley and Shain, 2012).

Menurut Martin et al. (1999) dan Williams and Sawyer (2003), TIK tidak

hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang

digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup

teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Teknologi informasi, menurut

Kadir dan Triwahyuni (2013), mencakup teknologi komputer dan teknologi

komunikasi. Lebih rinci, teknologi informasi dapat dikelompokkan menjadi enam

teknologi yakni (1) teknologi komunikasi, (2) teknologi masukan, (3) teknologi

keluaran, (4) teknologi perangkat lunak, (5) teknologi penyimpan, dan (6) mesin

pemroses seperti diuraikan berikut ini.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

1. Teknologi komunikasi

Teknologi telekomunikasi atau biasa juga disebut teknologi komunikasi

adalah teknologi yang berhubungan dengan komunikasi jarak jauh. Termasuk dalam

kategori teknologi ini adalah telepon, radio, dan televisi.

2. Teknologi masukan

Teknologi masukan (input technology) adalah teknologi yang berhubungan

dengan peralatan untuk memasukkan data ke dalam sistem komputer. Piranti

masukan yang lazim dijumpai dalam sistem komputer berupa keyboard dan mouse.

3. Mesin pemroses

Mesin pemroses (processing machine) lebih dikenal dengan sebutan CPU

(central processing unit), mikroprosesor, atau prosesor. Sesuai dengan namanya,

CPU merupakan bagian dalam sistem komputer yang menjadi pusat pengolah data

dengan cara menjalankan program yang mengatur pengolahan tersebut.

4. Teknologi penyimpan

Teknologi penyimpan dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu memori

internal dan penyimpan eksternal. Memori internal biasa juga disebut main memory

atau memori utama yang berfungsi sebagai pengingat baik bagi data, program,

maupun informasi sementara ketika proses pengolahan dilaksanakan oleh CPU. Dua

contoh memori internal yaitu ROM dan RAM. ROM (read-only memory) adalah

memori yang hanya bisa dibaca, sedangkan RAM (random access memory) adalah

memori yang isinya bisa diperbaharui. Penyimpan eksternal (external storage)

dikenal juga dengan sebutan penyimpan sekunder. Penyimpan eksternal adalah

segala piranti yang berfungsi untuk menyimpan data secara permanen. Pengertian

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

permanen di sini berarti bahwa data yang terdapat pada penyimpan tetap terpelihara

dengan baik sekalipun komputer sudah dalam keadaan mati (tidak mendapat aliran

listrik). Hard disk dan disket merupakan contoh penyimpan eksternal.

5. Teknologi keluaran

Teknologi keluaran (output technology) adalah teknologi yang berhubungan

dengan segala piranti yang berfungsi untuk menyajikan informasi hasil pengolahan

sistem. Layar atau monitor dan printer merupakan piranti yang biasa digunakan

sebagai piranti keluaran.

6. Teknologi perangkat lunak

Perangkat lunak (software) atau dikenal juga dengan sebutan program adalah

deretan instruksi yang digunakan untuk mengendalikan komputer sehingga komputer

dapat melakukan tindakan sesuai yang dikehendaki pembuatnya. Tentu saja, untuk

mengerjakan tugas yang berbeda diperlukan pula perangkat lunak tersendiri.

Microsoft Word merupakan contoh perangkat lunak pengolah kata, yaitu perangkat

lunak yang berguna untuk membuat dokumen, sedangkan Adobe Photoshop adalah

perangkat lunak yang berguna untuk mengolah gambar.

Komponen utama sistem teknologi informasi berupa perangkat keras

(hardware), perangkat lunak (software), dan orang (brainware) (Kadir dan

Triwahyuni, 2013). Pembagian tersebut mengasumsikan bahwa telekomunikasi

sendiri mencakup perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras mencakup

segala peralatan fisik yang dipakai dalam sistem teknologi informasi, sedangkan

orang merupakan komponen penentu keberhasilan sistem yang menerapkan

teknologi informasi.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

Komponen brainware dapat berupa pemakai, pemelihara, dan pembuat

sistem. Komponen ini menjadi kunci keberhasilan sistem teknologi informasi. Tanpa

andil komponen ini, perangkat keras dan perangkat lunak menjadi tidak berguna

sama sekali.

2.2.1 Klasifikasi sistem TIK

Sistem teknologi informasi dapat diklasifikasikan menjadi dua yakni menurut

fungsi sistem dan menurut ukurannya (Kadir dan Triwahyuni, 2013).

1. Menurut fungsi sistem

Berdasarkan fungsi yang diemban sistem, sistem teknologi informasi dapat

dibedakan menjadi sistem teknologi informasi yang melekat (embedded IT system),

sistem teknologi informasi yang khusus (dedicated IT system), dan sistem teknologi

informasi serbaguna (general purpose IT system).

Embedded IT system adalah sistem teknologi informasi yang melekat pada

produk lain. Sebagai contoh, sistem VCR (video cassette recorder) memiliki sistem

teknologi informasi yang memungkinkan pemakai dapat merekam tayangan televisi.

Dedicated IT system adalah sistem teknologi informasi yang dirancang untuk

melakukan tugas-tugas khusus. Sebagai contoh, ATM (automatic teller

machine/anjungan tunai mandiri) dirancang secara khusus untuk melakukan transaksi

keuangan bagi nasabah bank.

General purpose IT system adalah sistem teknologi informasi yang dapat

digunakan untuk melakukan berbagai aktivitas yang bersifat umum. Sistem komputer

yang disebut PC (personal computer) merupakan contoh sistem teknologi informasi

serbaguna yang umum dipakai dalam rumah. Dalam hal ini, PC dapat dipakai untuk

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

mencatat pengeluaran, melakukan perhitungan statistik, membuat gambar, ataupun

untuk belajar bahasa asing. Tentu saja sistem seperti ini dapat digunakan untuk

melakukan kegiatan apa saja sepanjang dilengkapi dengan perangkat lunak yang

sesuai.

2. Menurut ukuran

Ukuran dalam pengklasifikasian sistem teknologi informasi tidak harus

berupa ukuran fisik, tetapi lebih cenderung didasarkan pada ukuran informasi yang

dapat ditampung, kemampuan sistem yang ditawarkan, kecepatan pemroses, dan juga

berdasarkan jumlah orang yang menggunakan sistem secara bersamaan. Berdasarkan

pengklasifikasian seperti ini terdapat berbagai istilah yang sampai saat ini tetap

digunakan untuk memberikan nama kelompok komputer, sekalipun parameter yang

digunakan untuk mengklasifikasikannya seringkali berubah seiring dengan

perkembangan teknologi yang mendukung komputer.

2.2.2 Peranan TIK

Secara garis besar, menurut Kadir dan Triwahyuni (2013), peranan TIK dapat

berupa salah satu dari peranan berikut.

1. TIK menggantikan peran manusia. Dalam hal ini teknologi informasi melakukan

otomasi terhadap suatu tugas atau proses.

2. TIK memperkuat peran manusia yakni dengan menyajikan informasi terhadap

suatu tugas atau proses.

3. TIK berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia. Dalam hal ini

teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan

tugas atau proses.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

O'Connor dan Galvin (1997) dalam Kadir (2014) mengemukakan alasan-

alasan penggunaan TIK. TIK secara signifikan meningkatkan pilihan-pilihan yang

tersedia bagi perusahaan dan memegang peranan penting dalam implementasi yang

efektif terhadap setiap elemen strategi pemasaran. Sebagai contoh, penggunaan

laptop untuk tenaga pemasar memungkinkan kunjungan wiraniaga ke pelanggan bisa

diganti dengan kontak melalui surat elektronik, mailing list, atau bahkan melalui

jejaring sosial seperti Facebook atau Twitter.

TIK sering dikatakan dapat digunakan untuk membentuk strategi untuk

menuju keunggulan kompetitif. Beberapa strategi tersebut dapat berupa seperti

berikut (O'Brien dan Marakas, 1996 yang dikutip Kadir, 2014).

1. Strategi biaya rendah, yakni menjadikan produsen dengan biaya yang rendah,

memberikan harga yang lebih murah terhadap pelanggan, menurunkan biaya dari

pemasok atau meningkatkan biaya pesaing untuk tetap bertahan di industri.

2. Strategi diferensiasi, yakni mengembangkan cara-cara untuk membedakan

produk/jasa yang dihasilkan perusahaan terhadap pesaing sehingga pelanggan

menggunakan produk/jasa karena adanya manfaat atau fitur yang unik.

3. Strategi inovasi, yakni memperkenalkan produk/jasa yang unik, atau membuat

perubahan yang radikal dalam proses bisnis yang menyebabkan perubahan-

perubahan yang mendasar dalam pengelolaan bisnis.

4. Strategi pertumbuhan, yakni dengan mengembangkan kapasitas produksi secara

signifikan, melakukan ekspansi ke dalam pemasaran global, melakukan

diversifikasi produk/jasa baru, atau mengintegrasikan ke dalam produk/jasa yang

terkait.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

5. Strategi aliansi, yakni membentuk hubungan dan aliansi bisnis yang baru dengan

pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan dan lain-lain.

O'Brien dan Marakas (1996) (dalam Kadir, 2014) memberikan gambaran

tentang bagaimana TIK dapat membantu penataan ulang proses bisnis, sebagaimana

tercantum pada Tabel 2.1, yang menunjukkan penggunaan TIK untuk mendukung

lima strategi dasar untuk menuju keunggulan kompetitif.

Tabel 2.1 Penggunaan TIK dalam Lima Strategi Dasar Bisnis

Strategi Penggunaan TIK

Strategi biaya

rendah

Pemakaian TIK untuk mengurangi biaya di proses bisnis

Pemakaian TIK untuk mengurangi biaya pemasok dan

pelanggan

Strategi

diferensiasi

Pengembangan fitur-fitur TIK baru untuk membedakan

produk atau layanan

Pemakaian fitur-fitur TIK untuk mengurangi keuntungan

diferensiasi para pesaing

Pemakaian fitur-fitur TIK untuk memfokuskan produk atau

layanan di pasar khusus

Strategi inovasi Pembuatan produk atau layanan baru yang melibatkan

komponen-komponen TIK

Pengembangan pasar atau ceruk pasar baru yang unik dengan

bantuan TIK

Pembuatan perubahan radikal terhadap proses-proses bisnis

dengan TIK yang secara dramatis mengurangi biaya;

memperbaiki kualitas, efisiensi, layanan pelanggan; atau

memperpendek waktu ke pasar

Strategi

pertumbuhan

Pemakaian TIK untuk mengelola ekspansi bisnis regional dan

global

Pemakaian TIK untuk mendiversifikasikan dan

mengintegrasikan produk atau layanan

Strategi aliansi Pemakaian TIK untuk menciptakan organisasi virtual terhadap

mitra bisnis

Pengembangan sistem antarorganisasi melalui internet dan

ekstranet untuk mendukung hubungan bisnis strategis dengan

pelanggan, pemasok, subkontraktor, dan lain-lain.

Sumber: O'Brien dan Marakas (2011) (dalam Kadir ,2014)

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

TIK mempengaruhi proses pengembangan strategi pemasaran, karena

memberikan lebih banyak informasi ke manajer melalui pemakaian sistem

pengambilan keputusan (decision support systems atau DSS).

TIK memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai bagian yang

berbeda dalam organisasi dan menyediakan banyak informasi ke manajer. Sebagai

contoh, sistem informasi eksekutif (executive information systems atau EIS)

mempengaruhi aliran informasi secara vertikal dalam perusahaan. Pihak manajemen

atas memiliki akses informasi yang lebih besar dan mengurangi ketergantungan

sumber informasi terhadap manajemen menengah. Jaringan telekomunikasi

memungkinkan informasi mengalir dengan mudah dan cepat di antara departemen

dan divisi yang berbeda.

2.2.3 Pemanfaatan TIK dalam pengembangan agribisnis

Agribisnis, menurut Sukartawi (2003) adalah suatu kesatuan kegiatan usaha

yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan

hasil, dan pemasaran yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas yaitu

kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang

ditunjang oleh kegiatan pertanian.

Menurut Saragih (2000), agribisnis memiliki ciri-ciri pokok yaitu:

(1) berorientasi pasar/bersifat komersial yang ditandai sebagian besar sarana

produksinya dibeli di pasar dan hasilnya terutama dijual di pasar, (2) rasional

ekonomis (senantiasa berupaya memperoleh manfaat ekonomi sebesar-besarnya),

dan (3) impersonal kompetitif (segala keputusan didasarkan pada pertimbangan

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

ekonomis, bukan sosial atau moral). Secara operasional pengembangan agribisnis ini

akan meliputi subsistem sarana produksi, subsistem produksi, subsistem agroindustri,

subsistem pemasaran, dan subsistem penunjang. Dengan demikian ciri dari

pengembangan agribisnis adalah adanya interdependensi lintas sektoral dan

subsektoral. Oleh karena itu, koordinasi yang efisien dan selektif sangatlah

diperlukan.

Dalam perencanaan kebijakan pengembangan agribisnis, maka penting

diperhatikan strategi kegiatan yang berusaha semaksimal mungkin untuk

mengoptimalkan potensi sumber daya lokal yang ada (sumber daya alam dan sumber

daya sosial-budaya). Optimalisasi pemanfaatan sumber daya lokal bagi

pengembangan agribisnis merupakan strategi terbaik dalam mendukung

pertumbuhan perekonomian masyarakat secara adil dan berkelanjutan

(Tampubolon, 2002).

Menurut Fathoni (2011), dalam pengembangan agribisnis, TIK harus dapat

memberikan informasi yang berharga kepada para petani dalam bentuk pemeliharaan

tanaman dan hewan, pemberian pupuk dan pakan hewan, pengurangan dampak

kemarau, pemberantasan hama, irigasi, ramalan cuaca, sumber benih, dan harga

pasaran. Kegunaan TIK juga menguntungkan para petani dalam hal memungkinkan

mereka ikut serta dalam kegiatan advokasi dan kooperasi.

Teknologi yang sering digunakan dalam aplikasi TIK pada kegiatan

agribisnis dapat dikelompokkan menjadi lima macam yakni teknologi cetak,

teknologi audio, teknologi video dan televisi (TV), teknologi komputer, dan

teknologi internet. Kelima macam teknologi ini (ditambah lagi dengan kombinasi

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

dari kelimanya) bermula dari yang paling sederhana sampai pada teknologi yang

mutakhir. Teknologi yang paling sederhana ini, misalnya teknologi yang digunakan

terbatas pada pendukung kegiatan agribisnis seperti brosur penyuluhan, iklan produk

pertanian, dan sebagainya (Fathoni, 2011).

1. Teknologi cetak

Teknologi cetak meliputi antara lain modul untuk penyuluhan pertanian,

tutorial tertulis bagi peserta pelatihan pertanian, buku-buku pertanian, brosur-brosur

pertanian, dan sebagainya.

2. Teknologi audio

Teknologi audio mencakup antara lain pita kaset (pembelajaran yang

menggunakan kaset), siaran radio (pembelajaran yang menggunakan radio), telepon

yang terdiri atas telepon kabel (fixedphone/fixedline) dan telepon genggam

(handphone), serta voice mail telephone (konsultasi, penyuluhan, pelatihan,

pembelajaran atau tutorial yang menggunakan telepon). Teleconferencing juga

termasuk kelompok ini, karena komunikasinya menggunakan telepon.

Telepon merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan

suara (terutama pesan yang berbentuk percakapan). Kebanyakan telepon beroperasi

dengan menggunakan transmisi sinyal listrik, sehingga memungkinkan pengguna

telepon untuk berkomunikasi dengan pengguna lainnya.

3. Teknologi video dan televisi (TV)

Teknologi ini pada dasarnya adalah teknologi yang digunakan untuk

penyuluhan, pelatihan, pembelajaran atau tutorial melalui TV, VCD, kaset video.

Video-conferencing juga memanfaatkan TV. Yang masuk dalam kelompok ini adalah

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

siaran TV, VCD, fiber optics, video tape, video text, video messaging, dan

sebagainya.

4. Teknologi komputer

Teknologi ini pada dasarnya menggunakan komputer sebagai alat bantu

pemberian informasi. Komputer adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data

dengan cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan agar secara otomatis

menerima dan menyimpan data input, memprosesnya dan menghasilkan output di

bawah pengawasan suatu langkah-langkah instruksi program (sistem operasi) yang

tersimpan di dalam penyimpanannya (stored program).

Pembelajaran yang menggunakan komputer, misalnya computer assisted

instruction (CAI), computer based-learning (CBL), computer based-technology

(CBT), chatting, bulletin board, e-mail, internet, on-line learning, dan lain-lain.

5. Teknologi internet

Teknologi ini berkembang pesat setelah ditemukannya internet. Internet yang

merupakan kependekan dari inter-connected network merupakan sebuah jaringan

komputer yang menghubungkan antarkomputer secara global. Masyarakat dunia

sudah sangat ketergantungan dengan teknologi internet melalui apa yang dinamakan

web-based activities.

Dalam perkembangannya, teknologi cetak, teknologi audio, teknologi video

dan televisi (TV), teknologi komputer, serta teknologi internet terintegrasi dalam

wujud telepon pintar (smartphone). Smartphone adalah telepon genggam yang

memiliki sistem operasi untuk masyarakat luas, di mana pengguna dapat dengan

bebas menambahkan aplikasi, menambah fungsi-fungsi atau mengubah sesuai

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

keinginan pengguna. Dengan kata lain, telepon pintar merupakan komputer mini

yang mempunyai kapabilitas sebuah telepon.

Pemerintah telah mempertimbangkan dan memasukkan TIK dalam program

pembangunan. Kementerian Pertanian Republik Indonesia memperkenalkan Program

Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (Primatani).

Program ini dirancang untuk mempercepat pemanfaatan hasil-hasil penelitian untuk

segera diterapkan di masyarakat pertanian, khususnya dengan memanfaatkan

keunggulan TIK. Diperkenalkan pula program yang diberi nama Farmer

Empowerment through Agriculture Technology and Information (FEATI) atau

program pemberdayaan petani melalui teknologi dan informasi (Departemen

Pertanian, 2007).

Tujuan program FEATI adalah memberdayakan petani dan organisasi petani

dalam peningkatan produktivitas, pendapatan dan kesejahteraan petani melalui

peningkatan aksesibilitas terhadap informasi, teknologi, modal dan sarana produksi,

pengembangan agribisnis dan kemitraan usaha. Kegiatan utama FEATI

mengandalkan pemanfaatan TIK dalam memberikan penyuluhan pertanian. Program

FEATI dirancang untuk melaksanakan pengembangan kelembagaan penyuluhan,

pengembangan kelembagaan petani, penguatan ketenagaan penyuluhan, perbaikan

sistem dan metode penyuluhan, perbaikan penyelenggaraan penyuluhan, penguatan

dukungan teknologi pada usaha tani/agribisnis di tingkat petani, dan perbaikan

pelayanan teknologi dan informasi pertanian.

TIK juga dicoba untuk mendorong agar pertanian Indonesia mampu bersaing.

Hal ini dapat dimengerti karena peran TIK sering menonjol, baik pada kegiatan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

teknologi produksi maupun kegiatan teknologi informasi. Misalnya untuk tingkat

pengembangan suatu perusahaan hasil olahan dari produk pertanian, bantuan TIK

akan sangat menentukan proses kegiatan perusahaan tersebut.

2.2.4 Pemanfaatan TIK dalam agribisnis di Indonesia

2.2.4.1 Peran telepon atau telepon genggam

Hasil penelitian Viranti et al. (2008) menunjukkan bahwa aplikasi model

factor analysis dapat digunakan untuk mengetahui variabel-variabel yang berasosiasi

kuat dengan handphone (HP) atau telepon seluler (ponsel) yang dimiliki pedagang

sayur mayur di pasar besar dan Pasar Induk Gadang Kota Malang. Hasil analisis

menunjukkan bahwa merek, kemudahan mengoperasikan ponsel, harga ponsel, dan

harga pulsa berasosiasi kuat dengan penggunaan ponsel dalam bisnis sayur mayur.

Dilihat dari sisi pedagang, mereka yang mempunyai kemampuan membaca,

mengakses informasi dan hidup relatif berkecukupan berkecenderungan

memanfaatkan ponsel dalam bisnis sayur mayurnya. Hasil penelitian tersebut juga

memberikan indikasi bahwa pemanfaatan TIK, dalam hal ini ponsel, ternyata mampu

meningkatkan portofolio bisnis. Implikasi dari hasil penelitian ini adalah bahwa

untuk meningkatkan portofolio agribisnis, maka tidak menutup kemungkinan untuk

memanfaatkan ponsel pada semua kegiatan agribisnis (Viranti, et al. 2008).

Peran ponsel dapat juga dipakai untuk kegiatan monitoring. Misalnya di

perkebunan kelapa sawit yang hamparannya lebih dari 10 hektar, seorang supervisor

dapat memonitor pekerja yang sedang melakukan kegiatan di berbagai kawasan atau

blok. Misalnya, berapa pekerja yang masuk bekerja di blok 1, blok 2, dan

sebagainya, berapa pekerja pria dan berapa orang pekerja wanita, berapa bibit yang

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

sudah ditanam pada hari itu, berapa penggunaan pupuk yang dipakai, dan masih

banyak contoh yang lain (Viranti et al., 2008).

2.2.4.2 Peran multimedia

1. Radio pertanian

Peran siaran radio bagi penyuluhan pertanian sangat penting khususnya di

daerah-daerah di mana kebanyakan petani mempunyai radio. Banyak pemerintah

daerah mengembangkan siaran radio pertanian. Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian (BPTP) yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia juga ada yang

membina siaran radio pertanian, baik siaran radio yang dimiliki pemerintah daerah

maupun swasta.

Pada intinya tujuan siaran radio pertanian ini adalah mengetahui dan

meningkatkan peran radio terhadap percepatan informasi teknologi yang disertai

kegiatan penyuluhan pertanian. Dengan cara seperti ini diharapkan masyarakat,

khususnya masyarakat pertanian, dapat mengetahui pola siaran hal-hal yang

berkaitan dengan pertanian yang sesuai dengan apa yang diperlukan oleh petani.

2. Televisi pertanian

Pemerintah pernah memanfaatkan televisi (TV) untuk kegiatan penyuluhan

pertanian. Hingga kini pun program ini masih ada, namun sering tidak atau kurang

dirancang untuk kebutuhan penyuluhan atau pendidikan pertanian. Program tersebut

sekarang lebih condong ke program hiburan. Program-program siaran pertanian di

TV, apapun bentuk dan ragamnya, seharusnya memperhatikan kaidah manfaat.

Artinya, bagaimana program siaran pertanian yang disiarkan di TV tersebut dapat

secara cepat diadopsi masyarakat, khususnya oleh masyarakat pertanian.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

Menurut Rogers dan Shoemaker (1986) ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam melaksanakan siaran pertanian di TV ini, agar isinya cepat

bermanfaat, yaitu program yang ditawarkan hendaknya berkaitan dengan cepat-

tidaknya masyarakat melakukan adopsi siaran tersebut. Kecepatan adopsi

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sifat inovasi, sifat sasaran, cara pengambilan

keputusan sasaran, saluran komunikasi yang digunakan, kondisi penyuluh dalam

menyampaikan inovasi kepada sasaran, dan ragam sumber informasi.

Soekartawi (2005) menyarankan agar adopsi dan difusi inovasi teknologi

dapat berhasil, maka teknologi serta bahan yang disuluhkan melalui TV sebaiknya:

(1) mampu memberikan keuntungan yang relatif dapat dirasakan oleh adopternya

(orang yang meniru teknologi tersebut); (2) bentuknya sederhana agar lebih mudah

dipraktekkan; (3) memiliki kompabilitas yaitu teknologi tersebut sesuai kebutuhan

dan tidak bertentangan dengan keunggulan lokal atau tidak berlawanan dengan adat

istiadat, norma dan budaya setempat; (4) mudah dicoba dengan memanfaatkan

sumberdaya di sekitar petani bertempat tinggal; dan (5) mudah dilakukan evaluasi

oleh siapa saja, khususnya oleh petani.

Peran TIK secara cepat melalui TV atau radio menjadi semakin penting di

masa yang akan datang. TIK bukan sekedar dapat meningkatkan produktivitas, tetapi

juga dapat meningkatkan kondisi sosial ekonomi, khususnya kesejahteraan petani

beserta keluarganya (Sukartawi, 2003).

3. Peran Komputer

Penelitian terhadap pedagang pertanian di beberapa kota di Jawa Timur

memberikan indikasi bahwa petani yang berpengalaman (usia >41 tahun) dan

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

berpendidikan (melalui kursus-kursus) dan besarnya nilai omset bisnis produk

pertaniannya, adalah mereka yang memanfaatkan komputer dalam kegiatan bisnisnya

(Sudaryanto, Courvisanos and Soekartawi, 2007). Hasil studi ini juga memberikan

informasi bahwa komputer sangat membantu meningkatkan portofolio bisnis produk

pertanian.

Sudaryanto, Courvisanos and Soekartawi (2007) melaporkan bahwa

pemanfaatan komputer untuk pengembangan agribisnis ternyata mampu

meningkatkan nilai tambah. Proses sampai akhirnya pedagang produk pertanian

melakukan adopsi komputer untuk mendukung kegiatan agribisnisnya memerlukan

proses panjang.

Fathoni (2011) merekomendasikan, permasalahan minimnya akses informasi

di kalangan petani, sejatinya bisa diretas dengan memanfaatkan TIK. Peran TIK

sebagai enabler, memungkinkan guyuran informasi kepada petani bisa direalisasikan

dengan cara mudah, murah, dan cepat dengan mengusung prinsip koneksi

(connection), konvergensi (convergence), kolaborasi (collaboration), konten yang

kreatif (content creative), dan kontekstual (contextual). Mulai dari petani, kelompok

tani, gapoktan, petugas penyuluh lapangan (PPL), hingga pemerintah di tingkat

daerah maupun pusat bisa terkoneksi satu sama lain melalui jaringan telekomunikasi,

baik telepon kantor/rumah (fixedline) maupun ponsel yang sudah menyebar hingga

pelosok.

Untuk mencapai hasil optimal dari implementasi TIK sebagai upaya

meningkatkan kualitas hidup masyarakat di perdesaan, khususnya petani, perlu

diperhatikan sejumlah strategi yaitu membangun komitmen pemerintah terhadap

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

pemanfaatan TIK di perdesaan, pendekatan pengenalan dan pemanfatan TIK dapat

dimulai dari lembaga pendidikan, membangun berbagai jenis portal yang relevan

dengan karakteristik dan potensi sumber daya yang terdapat di daerah masing-

masing, serta membangun kemitraan dengan industri dan jasa telekomunikasi

(Fathoni, 2011).

Strategi pemanfaatan TIK dalam pengembangan agribisnis dapat dilihat dari

sudut pandang aspek pengembangan sistem informasi agribisnis. Terkait hal tersebut,

Hermawan (2006) menyatakan perlunya perhatian terhadap informasi produksi,

informasi proses, distribusi, dan informasi pengolahan serta informasi pasar.

Dalam upaya menjadikan agribisnis sebagai sektor andalan dibutuhkan

manajemen agribisnis. Salah satunya adalah manajemen teknologi agribisnis.

Teknologi agribisnis mencakup teknologi dalam berbagai aktivitas agribisnis, mulai

dari aktivitas pengadaan dan penyaluran sarana produksi pertanian, aktivitas

produksi, pengolahan, hingga pemasaran. Teknologi tersebut mencakup aplikasi dari

bioteknologi, mekanisasi, biokimia, teknik kimia, teknik fisika, teknik nuklir, mikro

elektrik, teknologi dirgantara, teknologi komunikasi dan perhubungan, geodesi dan

geologi, serta jenis teknologi lainnya (Solahuddin, 1998; Gumbira-Sa’id, 2001).

Peran TIK berdampak terhadap pengembangan agribisnis. Pertumbuhan nilai

tambah sektor pertanian dan agribisnis dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan

keunggulan TIK. Sektor agribisnis mempunyai perbedaan yang signifikan jika

dikaitkan dengan kesenjangan penguasaan TIK. Solusinya adalah menguranginya

dengan menempatkan peran TIK yang lebih komprehensif. Sektor agribisnis harus

disentuh dengan pemanfaatan TIK. Negara-negara seperti Tiongkok, Vietnam,

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

Thailand, dan India berhasil memanfaatkan TIK untuk meningkatkan nilai tambah

agribisnis. (Soekartawi, 2007).

TIK berpotensi memfasilitasi adopsi teknologi pertanian dan penyediaan

layanan penyuluhan pertanian di negara-negara berkembang melalui perangkat

suara, teks, internet dan transfer uang secara mobile serta jenis layanan lainnya.

Pemanfaatan TIK dapat meningkatkan daya saing sektor pertanian yang bermuara

pada peningkatan kesejahteraan petani. TIK dapat dimanfaatkan untuk membantu

pengusaha agribisnis dalam meningkatkan produktivitas. TIK memberi kemanfaatan

tak terbatas dalam penatalaksanaan dan administrasi produksi pertanian (Warren,

2002; Samah et.al., 2009; Aker, 2011; Ugwuishiwu et al., 2012).

Belajar dari pengalaman negara lain, pemanfaatan TIK untuk sektor

agribisnis harus dioptimalkan, sehingga dapat digunakan secara bersama

meningkatkan kompetensi dan kemanfaatan bagi pengembangan agribisnis dan

bidang pertanian dalam arti luas di Indonesia.

Untuk mengelola usaha taninya dengan baik, petani memerlukan berbagai

sumber informasi berupa kebijakan pemerintah, hasil penelitian dari berbagai disiplin

ilmu, pengalaman petani lain, dan informasi terkini mengenai prospek pasar yang

berkaitan dengan sarana produksi dan produk pertanian. Sistem pengetahuan dan

informasi pertanian tersebut dapat berperan dalam membantu petani dengan

melibatkannya secara langsung terhadap sejumlah besar kesempatan, sehingga

mampu memilih kesempatan yang sesuai dengan situasi dan kondisi faktual di

lapangan. Perkembangan jejaring pertukaran informasi di antara pelaku yang terkait

merupakan aspek penting untuk mewujudkan sistem pengetahuan dan informasi

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

pertanian. Oleh karena itu perlu upaya untuk mempercepat dan meningkatkan peran

sektor pertanian tersebut melalui pendekatan baru, yaitu pemanfaatan TIK di

berbagai kegiatan pertanian, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil

pembangunan pertanian.

2.3 Model Penerimaan Teknologi (Technology Acceptance Model/TAM)

Model Penerimaan Teknologi atau Technology Acceptance Model (TAM)

adalah teori yang menjelaskan minat berperilaku menggunakan TIK. Teori tersebut

dikembangkan oleh Davis (1989) dan kemudian digunakan oleh beberapa peneliti

lain seperti Adam et al. (1992), Szajna (1994), Chin and Todd (1995), Gefen dan

Straub (1997), Igbaria et al. (1997), dan Venkatesh dan Morris (2000). TAM

berbasis pada theory of reasoned action (TRA) yang dikembangkan Fishbein dan

Ajzen (Sanjaya, 2005).

TRA merupakan model yang secara luas mengkaji psikologi sosial mengenai

perilaku seseorang yang dilakukan secara sadar. Berdasarkan TRA, minat

berperilaku berkaitan erat dengan perilaku spesifik individu dan merupakan proses

yang dilakukan secara sadar. Sedangkan sikap dan norma subyektif adalah anteseden

perilaku tersebut. Sikap merupakan perasaan positif atau negatif tentang target

perilaku, sedangkan norma subyektif adalah persepsi seseorang tentang orang lain

atau sekelompok orang atau referensi lainnya yang memikirkan apa yang dilakukan

atau tidak harus dilakukan mengenai perilaku tertentu. Dalam konteks TIK, para

peneliti akan mengidentifikasi keyakinan yang menonjol pada subyek berdasarkan

pada investigasi sebelumnya. Atribut-atribut yang menonjol berkaitan dengan TIK

secara tidak langsung dapat mempengaruhi minat dan norma subyektif dan

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

selanjutnya dikelompokkan sebagai variabel internal. Dengan demikian TRA

menangkap variabel-variabel internal melalui beberapa variabel eksternal yang

berkaitan dengan TIK (Sanjaya, 2005).

Sejalan dengan TRA, kajian TAM juga menangkap variabel-variabel internal

melalui beberapa variabel eksternal terkait dengan hal yang menonjol pada TIK yang

menjadi target. Menurut Davis (1989) di dalam konsep TAM terdapat dua anteseden

penting yang memprediksi minat berperilaku (behavioral intention) dalam

menggunakan TIK yaitu manfaat yang dipersepsikan (perceived usefulness) dan

kemudahan penggunaan yang dipersepsikan (perceived ease of use). Keduanya

merupakan variabel internal dalam diri individu. Kajian-kajian empiris sebelumnya

menunjukkan bahwa kedua variabel internal individu tersebut mendapat dukungan

kuat secara empiris (Venkatesh dan Morris, 2000).

Fungsi-fungsi TIK dapat dianggap efektif apabila para pengguna tetap

kembali menggunakan TIK tersebut, karena mereka puas dengan informasi dan

fasilitas yang diberikan. Ali and McGrath (2011) menemukan bahwa niat untuk

kembali menggunakan TIK (intentions to re-use) dipengaruhi oleh persepsi

pengguna terhadap dengan manfaat informasi (information usefulness), kemudahan

penggunaan (usability) dan daya tarik (attractiveness), yang dimediasi oleh sikap

terhadap TIK (attitude towards using ICT) itu sendiri. Sebelumnya, Davis (1989)

menyebut ”manfaat informasi” (information usefulness) sebagai ”manfaat yang

dipersepsikan” (perceived usefulness) dan ”kemudahan penggunaan” (usability)

sebagai ”kemudahan penggunaan yang dipersepsikan” (perceived ease of use).

Temuan ini menunjukkan bahwa selain memberi informasi yang relevan untuk

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

pengguna, pengelola TIK juga harus mempertimbangkan aspek teknis dan estetika

atribut yang dapat menimbulkan daya tarik secara keseluruhan fasilitas TIK yang

dimanfaatkan.

Chen and Wells (1999), Gao and Koufaris (2006), dan Karson and Fisher

(2005) seperti dikutip Ali and McGrath (2011) menunjukkan bahwa perubahan

perilaku pengguna seperti adopsi, keputusan pembelian dan penggunaan berulang

TIK sangat handal dalam menentukan efektivitas penggunaan TIK.

Variabel ”manfaat” merupakan anteseden penting dalam menjelaskan minat

menggunakan TIK (Davis, 1985; Davis, 1989; Adam et al. ,1992; Szajna, 1994);

Chin and Todd, 1995; Davis and Venkatesh, 1996; Gefen and Straub, 1997; Igbaria

et al.,1997; Venkatesh and Morris, 2000; Sanjaya, 2005). Dalam kajian tersebut

manfaat merupakan penentu yang kuat terhadap penggunaan suatu sistem informasi,

adopsi dan perilaku pengguna teknologi tersebut. Secara spesifik Davis (1989)

menambahkan bahwa hubungan antara manfaat dengan penerimaan teknologi lebih

kuat dan konsisten dibandingkan dengan ukuran persepsi lainnya.

Berkaitan dengan penggunaan TIK, para petani-peternak dan pendamping

Program Simantri, maupun PPL, serta aparat pemerintah akan mempertimbangkan

faktor manfaat penggunaan TIK. Apabila mereka mempersepsikan TIK adalah hal

yang bermanfaat bagi mereka dan membantu menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan

mereka, maka akan semakin mendorong keinginan mereka menggunakan TIK.

Variabel ”kemudahan” juga merupakan anteseden penting dalam menjelaskan

minat menggunakan TIK (Davis, 1985; Davis, 1989; Adam et al. ,1992; Szajna,

1994); Chin and Todd, 1995; Davis and Venkatesh, 1996; Gefen and Straub, 1997;

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

Igbaria et al.,1997; Venkatesh and Morris, 2000; Sanjaya, 2005). Dijelaskan oleh

Davis (1989) bahwa ”kemudahan” penggunaan merupakan katalisator potensial

untuk meningkatkan minat berperilaku dalam penggunaan TIK.

Berkaitan dengan penggunaan TIK, para petani-peternak dan pendamping

Program Simantri, maupun PPL, serta aparat pemerintah akan mempertimbangkan

kemudahan penggunaannya. Semakin mudah menggunakannya akan mendorong

mereka berperilaku dalam menggunakan TIK.

Variabel “daya tarik” juga merupakan faktor penting yang dapat

mempengaruhi kepuasan pengguna TIK. Pengguna cenderung lebih lama

menggunakan TIK ketika mereka sangat terkesan dengan desain yang menarik, puas

dengan isinya, dan merasa langsung ada di dalamnya (Cao, Zhang & Seydel, 2005;

Smith and Merchant, 2001; dalam Ali and McGrath,2011). Penelitian Aladwani and

Palvia (2002), Cao et al.(2005), dan Chen and Yen (2004) menemukan bahwa kesan

menghibur dan “bermain-main” juga menjadi faktor yang mempengaruhi

persepsi pengguna terhadap kualitas TIK (Ali and McGrath, 2011).

Berkaitan dengan penggunaan TIK, para petani-peternak dan pendamping

Program Simantri, maupun PPL, serta aparat pemerintah akan mempertimbangkan

daya tarik. Semakin menarik fasilitas TIK akan mendorong mereka berperilaku

dalam menggunakan TIK.

2.4 Program Simantri di Bali

Program Simantri adalah upaya terobosan dalam mempercepat adopsi

teknologi pertanian, karena merupakan pengembangan model percontohan dalam

percepatan alih teknologi kepada masyarakat perdesaan. Simantri mengintegrasikan

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

kegiatan sektor pertanian dengan sektor pendukungnya baik secara vertikal maupun

horizontal sesuai potensi masing-masing wilayah dengan mengoptimalkan

pemanfaatan sumber daya lokal yang ada (Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura Provinsi Bali, 2014).

Inovasi teknologi yang diintroduksikan Program Simantri berorientasi

menghasilkan produk pertanian organik dengan pendekatan pertanian tekno-

ekologis. Kegiatan integrasi yang dilaksanakan juga berorientasi pada usaha

pertanian tanpa limbah (zero waste) dan menghasilkan 4 F (food, feed, fertilizer, dan

fuel). Kegiatan utamanya adalah mengintegrasikan usaha budidaya tanaman dan

ternak. Limbah tanaman diolah untuk pakan ternak dan cadangan pakan pada musim

kemarau. Limbah ternak (faeces dan urine) diolah menjadi biogas, biourine, pupuk

organik dan biopestisida. Sapta Usaha Peternakan dapat digunakan dalam menunjang

suksesnya beternak sapi yang ditunjang juga oleh pemasaran dan analisis usaha tani

yang cermat. Orientasi pengembangan TIK juga perlu dilakukan dalam sektor

pertanian, khususnya dalam Program Simantri.

Dalam hal ini, kelancaran kegiatan agribisnis mulai dari tahap budidaya,

panen, pascapanen hingga pengolahan hasil dan pemasaran dikembangkan untuk

meningkatkan kemampuan individu dalam satuan manajemen usaha yang dilakukan.

Pengetahuan manajemen usaha yang berwawasan TIK untuk semua komoditas perlu

mendapatkan perhatian khusus untuk membuka peluang diversifikasi usaha, agar

pengembangan Program Simantri dapat mencakup kawasan yang lebih luas.

Diversifikasi vertikal berbasis TIK untuk masing-masing komoditas juga akan

memberikan nilai tambah ekonomis bagi petani. Pewilayahan usaha dan kelancaran

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

distribusi dan pemasaran akan membawa petani pada tingkat kesejahteraan yang

lebih baik (Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Bali, 2014).

Kriteria lokasi Program Simantri adalah: (1) desa yang memiliki potensi

pertanian dan memiliki komoditi unggulan sebagai titik ungkit, (2) terdapat

gabungan kelompok tani (gapoktan) yang mau dan mampu melaksanakan kegiatan

terintegrasi, (3) dilaksanakan pada desa dengan rumah tangga miskin (RTM) yang

memiliki SDM dan potensi untuk pengembangan agribisnis (Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Bali, 2014).

2.4.1 Target dan indikator keberhasilan Program Simantri

Target Program Simantri adalah: (1) tersosialisasinya inovasi teknologi

khususnya bidang pertanian, perikanan, dan kehutanan (intensifikasi, ekstensifikasi,

dan pertanian organik), (2) berkembangnya populasi ternak khususnya sapi Bali dan

kambing serta berkembangnya keswadayaan dalam penyediaan pupuk dan pestisida

organik serta biogas (skala rumah tangga), (3) berkembangnya ketersediaan pakan

ternak berkualitas sepanjang tahun, (4) penguatan kelembagaan petani,

berkembangnya infrastruktur pertanian, dan pembangunan pertanian berkelanjutan,

(5) berkembangnya diversifikasi usaha tani (vertikal dan horizontal/agribisnis) dan

usaha ekonomi produktif khususnya pengelolaan hasil-hasil pertanian, serta

(6) meningkatnya pendapatan petani dan terwujudnya Bali yang maju, aman, damai,

dan sejahtera (Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Bali,

2014).

Indikator keberhasilan Program Simantri yang diharapkan dapat terwujud

dalam jangka pendek (4 sampai 5 tahun) adalah: (1) peningkatan luas tanam,

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

peningkatan kuantitas dan kualitas hasil pertanian, peternakan dan perikanan, (2)

tersedianya pakan ternak yang berkualitas sepanjang tahun, (3) berkembangnya

kelembagaan dan SDM baik petugas pertanian maupun petani, (4) terciptanya

lapangan kerja melalui pengembangan diversifikasi usaha pertanian dan industri

rumah tangga, (5) berkembangnya intensifikasi dan ekstensifikasi usaha tani, (6)

meningkatnya insentif berusaha tani melalui peningkatan produksi dan efisiensi

usaha tani (pupuk, pakan, biogas, biourine, biopestisida diproduksi sendiri/in situ),

(7) tercipta dan berkembangnya pertanian organik (green economic), (8)

berkembangnya lembaga usaha ekonomi di perdesaan, (9) peningkatan pendapatan

petani (minimal dua kali lipat), dan (10) berkembangnya infrastruktur perdesaan

(Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Bali, 2014).

2.4.2 Paket kegiatan utama dan lokasi Program Simantri

Paket kegiatan utama Program Simantri meliputi: (1) pengembangan

komoditi tanaman pangan, peternakan, perikanan dan intensifikasi perkebunan sesuai

potensi wilayah, (2) pengembangan ternak sapi atau kambing dan kandang koloni

(untuk 20 ekor sapi dan atau 40 ekor kambing), (3) bangunan instalasi biogas dua

unit dengan kapasitas 11m3 sebanyak satu unit dan kapasitas 5 m3 satu unit

dilengkapi dengan kompor gas (kompor untuk biogas), (4) bangunan instalasi

biourine sebanyak satu unit, (5) bangunan pengolah kompos dan pengolah pakan

masing-masing sebanyak satu unit, dan (6) pengembangan tanaman kehutanan sesuai

kondisi dan potensi masing-masing wilayah (Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura Provinsi Bali, 2014).

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

Kegiatan Simantri dimulai pelaksanaannya pada tahun 2009 dengan 10 unit

dan dilanjutkan sebanyak 40 unit pada tahun 2010, 150 unit pada tahun 2011, 125

unit pada tahun 2012, 94 unit pada tahun 2013, 83 unit pada tahun 2014, dan

penambahan 50 unit pada tahun 2015 (Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura Provinsi Bali, 2014). Sebaran jumlah peserta Program Simantri di Bali

terlihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Jumlah Simantri di Kabupaten/Kota se-Bali Tahun 2009-2014

No Kabupaten Jumlah Simantri Jumlah

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Buleleng 4 12 26 20 21 19 102

2 Jembrana 1 2 12 12 11 11 49

3 Tabanan 1 4 16 21 10 15 67

4 Badung 1 1 10 5 9 7 33

5 Denpasar 0 1 4 3 0 0 8

6 Gianyar 1 2 21 20 11 9 64

7 Bangli 1 6 18 20 14 8 67

8 Klungkung 0 3 21 12 8 7 51

9 Karangasem 1 9 22 12 10 7 61

Jumlah 10 40 150 125 94

94

83 502

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Bali (2014)

Pada tahun 2015 dirancang pembangunan 50 unit Simantri. Pemerintah

Provinsi Bali menargetkan pembangunan 100-125 unit sistem Simantri baru setiap

tahun untuk mencapai target hingga tahun 2018 mencapai 1.000 Simantri (Dinas

Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Bali, 2014).

Pemerintah Provinsi Bali mengarahkan Program Simantri menjadi program

pusat pembibitan sapi Bali, sehingga nantinya kebutuhan peternak akan bibit sapi

Bali yang bermutu dapat dipenuhi dengan baik. Dari sapi betina yang diberikan pada

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

Simantri, ratusan ekor telah dalam keadaan bunting dan melahirkan, dengan harapan

mampu memenuhi kebutuhan bibit untuk pengembangan ternak sapi di sekitar

kawasan Simantri. Sistem integrasi tanaman-ternak, pemanfaatan limbah tanaman

sebagai pakan, serta limbah ternak menjadi pupuk dan sumber energi alternatif

merupakan potensi yang perlu dikembangkan. Inovasi teknologi Program Simantri

dalam sistem integrasi tanaman-ternak bebas limbah (SITT-BL) memberi peluang

yang menggembirakan menuju green and clean agricultural development.

Pengembangan usaha tani tanaman dan ternak secara bersama-sama menambah

pendapatan petani (Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi

Bali, 2014).

2.5 Pemanfaatan TIK dalam Program Simantri

Permasalahan utama yang dihadapi Indonesia berkaitan dengan pemanfaatan

TIK dalam bidang pertanian adalah belum terbangunnya secara optimal dan efisien

sistem TIK bidang pertanian mulai dari hulu sampai hilir, baik pengkajian teknologi

spesifik lokasi maupun diseminasi penelitian kepada petani (Pinardi, 2011).

Permasalahan itu pula yang dihadapi Pemerintah Provinsi Bali.

Masih rendah dan belum memadainya pemanfaatan TIK serta penguasaan

teknologi secara umum merupakan kelemahan dalam pelaksanaan Program Simantri,

baik di tingkat Provinsi Bali, maupun di tingkat kabupaten (Kepala Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Bali, 2015; Kepala Dinas Pertanian,

Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung, 2015; Kepala Dinas Pertanian,

Perkebunan, dan Perhutanan Kabupaten Bangli, 2015; dan Kepala Dinas Pertanian

dan Peternakan Kabupaten Buleleng, 2015).

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

Di balik kelemahan tersebut, peran TIK dalam pengembangan Program

Simantri dirasakan sangat penting, khususnya pada kegiatan penyuluhan.

Ketersediaan akses internet pada Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Denpasar serta

kemampuan dan ketrampilan para petugas pendamping Simantri (insourcing dan

outsourcing) cukup memudahkan petani, kelompok, atau gapoktan memperoleh

informasi berupa inovasi teknologi dan kelembagaan. Informasi tersebut dibutuhkan

dalam mengupayakan kesejahteraan petani. Selain memberi informasi kepada petani

untuk peningkatan kualitas usaha tani, TIK juga menjadi sebagai media komunikasi

antara pemerintah dan petani (Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura Provinsi Bali, 2015). TIK dirasakan sangat penting dalam

pengembangan Program Simantri ke depan, khususnya dalam menghadapi pasar

global dan persaingan pasar komoditas pertanian. TIK sangat berpengaruh terutama

dalam mengadopsi dan mengimplementasikan inovasi teknologi, serta meningkatkan

kualitas pelayanan, memenuhi kebutuhan produksi, dan menangkap peluang pasar

(Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung, 2015).

Petani-peternak di Bali pada umumnya masih mengelola usaha taninya secara

tradisional dan belum menggunakan teknologi secara optimal. Untuk dapat

memenuhi kebutuhan mereka akan manfaat TIK, dibutuhkan kemampuan para

peneliti, pengambil keputusan, dan penyuluh untuk menyediakan atau memanfaatkan

fasilitas TIK yang sesuai. Fasilitas tersebut hendaknya dapat dimanfaatkan secara

bersama-sama untuk meningkatkan kompetensi dan kemanfaatan TIK itu sendiri

(Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Buleleng, 2015).

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

Berdasarkan data Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali (2014),

sebanyak 502 Gapoktan, 502 pendamping, dan para aparat Dinas Pertanian telah

memiliki perangkat TIK berupa telepon genggam. Sementara telepon kabel

(fixedline), baik telepon rumah atau telepon kantor, dimiliki secara terbatas oleh

sebagian dari mereka. Di luar perangkat komputer yang dimiliki secara pribadi

maupun kedinasan di masing-masing kabupaten atau kota, telah pula didistribusikan

18 set komputer lengkap dengan jaringan internet kepada 18 gapoktan di seluruh

Bali. Pada tahun 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi

Bali merealisasikan pengadaan infrastruktur TIK untuk mendukung sistem pelaporan

secara on-line oleh pendamping Simantri. Sistem tersebut menggantikan sistem

pelaporan manual yang sebelumnya berlangsung lambat dan tidak optimal. Sistem

yang lambat dan tidak optimal diakibatkan keterbatasan kemampuan SDM dalam

pemanfaatan perangkat komputer, telepon, internet maupun ponsel (Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Bali, 2015).

Hal tersebut di atas dapat dikaitkan dengan hasil survei The International

Society for Horticultural Sciences (ISHS) yang menemukan sejumlah hambatan

adopsi TIK oleh petani khususnya petani hortikultura yakni keterbatasan

kemampuan, kesenjangan dalam pelatihan (training), kesadaran akan manfaat TIK,

waktu, biaya dari teknologi yang digunakan, integrasi sistem dan ketersediaan

software. Responden dari negara-negara berkembang menekankan pentingnya “biaya

teknologi TIK” dan “kesenjangan infrastruktur teknologi” (Taragola et al. 2009).

Kondisi yang ada sekarang (existing) yang dicirikan dengan belum

optimalnya pemanfaatan TIK dalam Program Simantri sejalan dengan beberapa

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

kendala yang diidentifikasi Sumardjo et al. (2009) terkait pemanfaatan TIK untuk

mendukung pembangunan pertanian. Kendala-kendala tersebut adalah sebagai

berikut.

1. Belum adanya komitmen dari manajemen di level manajer pemangku

kepentingan (stakeholders manager) yang ditunjukkan dengan adanya kebijakan

yang belum konsisten.

2. Kemampuan tingkat manajerial pimpinan di level stakeholders (khususnya di

lingkup pemda dan dinas kabupaten) di mana sebagian besar masih belum

memiliki kapasitas di bidang TIK, sehingga banyak sekali proses pengolahan

input yang seharusnya dapat difasilitasi dengan pemanfaatan TIK tidak

diperhatikan dan bahkan cenderung dihindari.

3. Sebagian besar level manajerial belum mengetahui secara persis konsep aplikasi

TIK, sehingga berimplikasi pada rendahnya aplikasi TIK untuk mendukung

operasionalisasi pelaksanaan tugas sehari-hari.

4. Infrastruktur penunjang tidak mendukung operasi pengelolaan dan penyebaran

informasi pertanian yang berbasis TIK, seperti pasokan listrik yang masih

kurang memadai, perlengkapan perangkat keras (hardware) tidak tersedia secara

mencukupi baik kualitas maupun kuantitasnya, gedung atau ruangan yang tidak

memadai, serta jaringan koneksi internet yang masih sangat terbatas, khususnya

untuk daerah terpencil (remote area).

5. Biaya untuk operasional aplikasi TIK untuk akses dan pengelolaan informasi

yang disediakan oleh pemerintah daerah khususnya, sangat tidak memadai

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

terutama untuk biaya langganan internet service provider (ISP) untuk

pengelolaan informasi yang berbasis internet.

6. Infrastruktur telekomunikasi yang belum memadai dan mahal. Walaupun semua

fasilitas ada, harganya masih relatif mahal.

7. Tempat akses informasi melalui aplikasi TIK sangat terbatas.

8. Sebagian usia produktif dan yang bekerja di lembaga subsistem jaringan

informasi inovasi pertanian tidak berbasis TIK, sehingga semua pekerjaan

dijalankan seperti biasanya dan tidak pernah memikirkan efisiensi atau

pemanfaatan TIK yang konsisten.

9. TIK terlalu cepat berubah dan berkembang, sementara sebagian besar SDM

yang ada di lembaga subsistem jaringan informasi inovasi pertanian cenderung

kurang memiliki motivasi untuk terus belajar mengejar kemajuan TIK. Hal itu

mengakibatkan kapasitas SDM yang ada tidak dapat mengikuti perkembangan

TIK dan cenderung menjadi lambat dalam menyelesaikan tugas.

10. Kemampuan kapasitas SDM dalam aplikasi TIK, khususnya di tingkat penyuluh

pertanian ataupun fasilitator tingkat desa sebagai motor pendamping pelaksana

pembangunan pertanian di daerah masih sangat terbatas.

11. Keterbatasan kemampuan dan pengetahuan petani atau pengguna akhir dalam

pemanfaatan TIK dalam akses informasi inovasi pertanian dan mempromosikan

produknya ke pasar yang lebih luas.

12. Dari segi sosial budaya, kultur berbagi (sharing) masih belum membudaya.

Kultur berbagi informasi dan pengetahuan untuk mempermudah akses dan

pengelolaan informasi belum banyak diterapkan oleh anggota lembaga

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

stakeholders. Di samping itu, kultur mendokumentasikan informasi/data juga

belum lazim, khususnya untuk kelembagaan yang berada di daerah.

2.6 Kondisi Optimal Pemanfaatan TIK pada Pengembangan Simantri

Kondisi optimal yang diartikan sebagai kondisi terbaik dan paling

menguntungkan dalam pemanfaatan TIK mengacu pada model sukses sistem

informasi seperti dirumuskan DeLone and McLean (1992) yang diperbaharui dengan

formulasi DeLone and McLean (2003). Model sukses, menurut DeLone and

McLean (1992) merupakan suatu hubungan ketergantungan antara variabel

independen atau variabel bebas dengan dimensi sukses yang berperan sebagai

variabel dependen. Dimensi sukses ini merupakan variabel terikat karena

pengukurannya dapat dilakukan setelah adanya penelitian mengenai aspek-aspek

tertentu yang termasuk ke dalam variabel bebas. Karena perlakuan variabel bebas

inilah, suatu dimensi sukses sistem informasi dapat terbentuk. Dimensi sukses sendiri

tidak dapat diukur berdasarkan satu aspek saja. Ada banyak aspek yang dapat

digunakan.

Dalam penelitian DeLone dan McLean (1992), pengukuran aspek tersebut

dibagi ke dalam enam kategori utama yaitu: kualitas sistem (system quality), kualitas

informasi (information quality), penggunaan (use), kepuasan pengguna (user

satisfaction), dampak individual (individual impact), dan dampak organisasional

(organizational impact). Dimensi-dimensi tersebut saling berpengaruh satu sama

lain, seperti terlihat pada Gambar 2.1.

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

Gambar 2.1 Model Sukses Pemanfaatan TIK DeLone dan McLean

(Sumber: DeLone dan McLean,1992)

Sedangkan pada pembaharuan model DeLone dan McLean (2003), terdapat

penambahan dan perincian kategori. Penambahan itu meliputi kualitas pelayanan

(service quality), tujuan penggunaan (intention to use), dan keuntungan (net

benefits), seperti terlihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Model Sukses Pemanfaatan TIK DeLone dan McLean yang

Diperbaharui (Sumber: DeLone dan McLean, 2003)

Pada penelitian DeLone dan McLean (2003), pemilihan kategori dimensi

sukses didasarkan pada sasaran atau hasil. Hasil yang diharapkan secara garis besar

mengacu pada dampak sistem informasi dalam kinerja atau capaian organisasi. Mo-

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

del sukses dapat diimplementasikan untuk menganalisis seberapa besar dan seberapa

penting sistem informasi digunakan dalam organisasi. Dalam organisasi sendiri,

peranan sistem informasi tercermin dari keuntungan (net benefits) yang dirasakan

dan didapat.

Terkait dengan pengembangan Program Simantri, model sukses DeLone dan

McLean (2003) dapat dijadikan ukuran optimal-tidaknya pemanfaatan TIK dalam

program tersebut. Ada enam dimensi untuk mengukur keoptimalan pemanfaatan TIK

dalam Program Simantri yakni sebagai berikut.

1. Kualitas sistem (system quality): karakteristik yang diinginkan petani dan

pendamping dari TIK seperti: mudah digunakan, fleksibel, keandalan sistem

(system reliability), mudah dipelajari, dan fitur sistem yang intuitif, kecanggihan

(sophistication), fleksibilitas (flexibility), keberfungsian (functionality), kualitas

data, kemudahan dibawa (portability), keterpaduan (integration), kepentingan

(importance), dan waktu respon (response times).

2. Kualitas informasi (information quality): karakteristik yang diinginkan petani dan

pendamping Simantri dari sistem output, yaitu laporan manajemen (management

reports) dan halaman web seperti: relevan, mudah dimengerti, akurat, ringkas,

lengkap, keamanan, currency, timeliness, dan usability.

3. Kualitas layanan (service quality): kualitas dalam mendukung sistem yang

diterima petani dan pendamping Simantri dari pengelola TIK dan pendukung

pemanfaatan TIK, seperti : kecepattanggapan (responsiveness), keakuratan

(accuracy), keandalan (reliability), kompetensi teknis (technical competence), dan

empati dari pengelola TIK.

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

4. Penggunaan sistem (system use): tingkat atau kadar dan sikap pada petani dan

pendamping dalam menggunakan kapabilitas sistem informasi, seperti: waktu

penggunaan, jumlah penggunaan, frekuensi penggunaan, sifat penggunaan (nature

of use), kelayakan penggunaan, perluasan penggunaan, dan tujuan penggunaan.

5. Kepuasan pengguna (user satisfaction): tingkat kepuasan petani dan pendamping

Simantri terhadap laporan, web sites, dan servis pendukung, seperti tingkah laku

pengguna.

6. Manfaat bersih (net benefits): perluasan dampak penggunaan TIK dalam

berkontribusi untuk kesuksesan individual petani dan pendamping Simantri,

kelompok, organisasi, industri, dan masyarakat luas, seperti: meningkatkan

ketepatan pengambilan keputusan, meningkatkan produktivitas petani,

meningkatkan pendapatan, mengurangi biaya, meningkatkan keuntungan,

efesiensi pasar, kesejahteraan petani, dan membangun ekonomi masyarakat luas.

2.7 Partial Least Square (PLS) dan Structural Equation Modeling (SEM)

Partial Least Square (PLS) adalah suatu metode yang berbasis keluarga

regresi yang dikenalkan oleh Herman O.A Wold untuk penciptaan dan pembangunan

model dan metode untuk ilmu-ilmu sosial dengan pendekatan yang berorientasi pada

prediksi. PLS memiliki asumsi data penelitian bebas distribusi (distribution-free),

Artinya, data penelitian tidak mengacu pada salah satu distribusi tertentu, misalnya

distribusi normal. Menurut Hair et al.(2010) PLS merupakan metode alternatif dari

structural equation modeling (SEM) yang dapat digunakan untuk mengatasi

permasalahan hubungan di antara variabel yang kompleks namun ukuran sampel

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

datanya kecil (30 sampai dengan 100), mengingat SEM memiliki ukuran sampel data

minimal 100.

PLS digunakan untuk mengetahui kompleksitas hubungan suatu konstruk dan

konstruk yang lain, serta hubungan suatu konstruk dan indikator-indikatornya. PLS

didefinisikan oleh dua persamaan yaitu inner model dan outer model. Inner model

menentukan spesifikasi hubungan antarkonstruk. Outer model menentukan

spesifikasi hubungan antara konstruk dan indikator-indikatornya. Konstruk terbagi

menjadi dua yaitu konstruk eksogen dan konstruk endogen. Konstruk eksogen

merupakan konstruk penyebab, konstruk yang tidak dipengaruhi oleh konstruk

lainnya. Konstruk eksogen memberikan efek kepada konstruk lainnya. Konstruk

endogen merupakan konstruk yang dijelaskan oleh konstruk eksogen. Konstruk

endogen adalah efek dari konstruk eksogen (Yamin dan Kurniawan, 2009).

PLS dapat bekerja untuk model hubungan konstruk dan indikator-indikatorya

yang bersifat reflektif dan formatif. Sedangkan. SEM hanya bekerja pada model

hubungan yang bersifat reflektif (Ghazali, 2006). Model hubungan yang bersifat

reflektif berarti bahwa arah hubungan kausalitas dari konstruk menuju indikator, di

antara hubungan indikator diharapkan saling berkorelasi, menghilangkan salah satu

indikator dari model pengukuran tidak akan mengubah makna konstruk, dan

menentukan measurement error (kesalahan pengukuran) pada tingkat indikator.

Sedangkan, model hubungan yang bersifat formatif berarti bahwa arah hubungan

kausalitas dari indikator menuju konstruk, di antara hubungan indikator diasumsikan

tidak saling berkorelasi, menghilangkan salah satu indikator dari model pengukuran

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

akan berakibat mengubah makna dari konstruk, dan menentukan measurement error

(kesalahan pengukuran) pada tingkat konstruk.

Hubungan yang bersifat reflektif menggambarkan indikator-indikator yang

terjadi di dalam suatu konstruk yang bersifat laten (tidak bisa diukur secara langsung

sehingga membutuhkan indikator-indikator untuk mengukurnya). Sedangkan,

hubungan yang bersifat formatif menggambarkan indikator-indikator yang

menyebabkan suatu konstruk yang bersifat emergen di mana ukurannya secara tiba-

tiba muncul karena pengaruh indikator-indikatornya (Vinzi et.al., 2010). Perbedaan

di antara kedua konstruk digambarkan pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Perbedaan Hubungan pada Konstruk Laten dan Konstruk Emergen

Sumber: Vinzi et al. (2010)

Structural equation modeling (SEM) merupakan teknik analisis statistik

multivariat yang menganalisis hubungan-hubungan terstruktur. Menurut Dachlan

(2014), SEM merupakan teknik analisis multivariat generasi kedua yang sebenarnya

merupakan penggabungan dari beberapa teknik analisis multivariat baku.

Oleh karenanya apa yang dapat dilakukan dengan SEM sebagian besar

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

mencerminkan apa yang dapat dilakukan oleh sejumlah teknik analisis yang

tergabung tersebut yaitu khususnya analisis faktor, analisis regresi, dan analisis jalur.

SEM memudahkan peneliti untuk menguji secara simultan rangkaian

hubungan dependen yang saling terkait antara variabel terukur (measured variabel)

dan konstruk laten (latent constructs), serta hubungan antara konstruk dan konstruk

lainnya (Hair et al., 2010). Menurut Yamin dan Kurniawan (2009), SEM mampu

menjelaskan kompleksitas hubungan antarvariabel yang mana dalam prakteknya

variabel-variabel tersebut pada bidang tertentu tidak dapat diukur secara langsung

(bersifat laten) sehingga masih membutuhkan indikator-indikator untuk

mengukurnya. Suatu konsep yang membuat didefinisikannya suatu faktor yang

bersifat laten dan membutuhkan variabel terukur (measured variable) untuk

mengukurnya adalah konstruk laten (latent constructs). Hal ini menggambarkan

bahwa variabel penelitian secara umum terbagi menjadi dua yaitu variabel terukur

(indikator/item) dan konstruk laten (konstruk/faktor). SEM terbentuk dari hubungan

pengukuran dan hubungan struktural yang diekspresikan masing-masing dalam

model pengukuran dan model struktural. Model-model tersebut masing-masing

menggambarkan teori pengukuran dan teori struktural dengan kumpulan persamaan

pengukuran dan persamaan struktural, serta biasanya digambarkan dalam diagram

jalur.

Persamaan pengukuran menggunakan aspek dari analisis faktor dan persamaan

struktural menggunakan aspek dari analisis regresi berganda. Diagram jalur

merupakan gambaran visual dari suatu model dan kumpulan hubungan antara

konstruk-konstruk model.

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

Persamaan pengukuran merupakan pemodelan SEM yang menentukan

indikator-indikator untuk setiap konstruk dan memberikan estimasi dari validitas

konstruk. Indikator tersebut (measured variable) merupakan nilai terobservasi

(terukur) untuk suatu item atau pertanyaan yang spesifik, baik dari responden yang

menjawab pertanyaan (misalnya kuesioner) maupun observasi yang dilakukan oleh

peneliti (Hair et al.,2010). Menurut Yamin dan Kurniawan (2009), indikator tersebut

dalam format kuesioner merupakan item-item pertanyaan dari setiap variabel yang

dihipotesiskan.

Hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian dalam SEM

digambarkan pada diagram jalur (path diagram). Dalam diagram jalur, konstruk

eksogen ditandai sebagai konstruk yang tidak ada panah tunggal yang menuju ke

arahnya. Konstruk endogen ditandai oleh anak panah yang menuju ke arahnya, tetapi

konstruk endogen juga dapat mempengaruhi konstruk endogen yang lain. Ada dua

bentuk hubungan di antara beberapa konstruk yaitu hubungan dependen yang

menggambarkan anak panah dari variabel independen mengarah ke variabel

dependen dan hubungan korelasional (covariance) yang hanya berlaku untuk

hubungan antara konstruk-konstruk eksogen. Hubungan korelasional ini diberikan

berdasarkan hipotesis yang diberikan (Nurdiansyah, 2013).

Menurut Monecke & Leisch (2012) beberapa hal penting yang melandasi

SEM menggunakan PLS yakni sebagai berikut.

1. SEM menggunakan PLS terdiri tiga komponen yaitu model struktural, model

pengukuran dan skema pembobotan.

Page 42: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

2. SEM menggunakan PLS hanya mengijinkan model hubungan antarvariabel yang

rekursif (searah) saja. Hal ini sama dengan model analisis jalur (path analysis)

tidak sama dengan SEM yang berbasis kovarian yang mengijinkan juga terjadinya

hubungan non-rekursif (timbal-balik).

3. Pada model struktural yang disebut juga sebagai model bagian dalam, semua

variabel laten dihubungkan satu dengan yang lain dengan didasarkan pada teori

substansi.

2.8 Confirmatory Factor Analysis (CFA)

Confirmatory factor analysis (CFA) merupakan cara menguji bagaimana

variabel-variabel terukur (indikator) yang baik menggambarkan atau mewakili suatu

bilangan dari konstruk. CFA digunakan untuk menguji penegasan dari teori

pengukuran. Dachlan (2014) menyatakan, CFA digunakan ketika peneliti hanya

mempunyai sedikit pengetahuan tentang struktur faktor yang sedang dikaji. Menurut

Yasmin dan Kurniawan (2009), teori pengukuran menentukan bagaimana variabel-

variabel terukur (indikator) menggambarkan secara logika dan sistematik suatu

konstruk yang dilibatkan dalam suatu model secara teoritis.

Dengan kata lain, teori pengukuran menentukan suatu kumpulan hubungan

yang menganjurkan bagaimana variabel-variabel terukur (indikator) menggambarkan

suatu konstruk laten yang tidak diukur secara langsung. Hubungan pengukuran dapat

diekspresikan ke dalam model pengukuran yang menggambarkan teori pengukuran

dengan kumpulan persamaan pengukuran dan biasanya digambarkan dalam diagram

jalur.

Page 43: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Strategi...Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat tentang konsep strategi. Di antaranya, menurut Chanddler (1962) seperti

Gambar 2.4 memperlihatkan contoh diagram jalur untuk CFA sederhana

berdasarkan teori pengukuran dari dua konstruk laten, yaitu ICT Support dan

Agribusiness Performance.

Gambar 2.4 Model Jalur dalam SEM dengan PLS

Sumber: Hair, Ringle & Sarstedt (2011)

Model di atas mempunyai dua variabel laten exogenous (variabel bebas),

yaitu Y1 dan Y2 dengan satu variabel laten endogenous (variabel tergantung), yaitu

Y3. Variabel Y1 dan Y2 masing-masing diukur oleh dua indikator secara formatif

yaitu X1, X2 dan X3, X4. Sedang Variabel Y3 diukur dengan tiga indikator secara

reflektif, yakni X5, X6 dan X7.