bab ii tinjauan pustaka 2.1. motivasi belajar … ii.pdf · ... suatu proses perubahan tingkah laku...

30
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Belajar Mahasiswa 2.1.1. Konsep Belajar 2.1.1.1. Definisi Belajar Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannnya (Slameto, 2010). Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Hamalik (2013) belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman ( learning is defined as the modification or strengthening of behavior throughexperiencing) menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup manusia tidak lain hasil dari belajar. Belajar itu bukan sekedar pengalaman. Belajar adalah suatu proses,

Upload: duonglien

Post on 04-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Belajar … II.pdf · ... suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada ... untuk kemudian bertindak untuk melakukan sesuatu. ... Peranannya

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Motivasi Belajar Mahasiswa

2.1.1. Konsep Belajar

2.1.1.1. Definisi Belajar

Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannnya (Slameto, 2010).

Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan

yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menurut Hamalik (2013) belajar adalah modifikasi atau memperteguh

kelakuan melalui pengalaman ( learning is defined as the modification or

strengthening of behavior throughexperiencing) menurut pengertian ini, belajar

merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar

bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil

belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan.

Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia. Dengan

belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga

tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup manusia tidak lain

hasil dari belajar. Belajar itu bukan sekedar pengalaman. Belajar adalah suatu proses,

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Belajar … II.pdf · ... suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada ... untuk kemudian bertindak untuk melakukan sesuatu. ... Peranannya

9

dan bukan suatu hasil. Karena itu belajar berlangsung secara aktif dan integrative

dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan

(Soemanto, 2006).

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas tersebut, dapat ditarik kesimpulan

bahwa belajar pada hakikatnya merupakan suatu usaha, suatu proses perubahan

tingkah laku yang terjadi pada setiap diri individu sebagai hasil pengalaman atau hasil

interaksi dengan lingkungannya.

2.1.1.2. Tujuan Belajar

Menurut Sardiman (2012) tujuan belajar dibagi menjadi 3 jenis:

a. Untuk mendapatkan pengetahuan

Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Pengetahuan dan kemampuan

berfikir dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat

mengembangkan kemampuan berfikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya

kemampuan berfikir akan memperkaya pengetahuan. Tujuan inilah memiliki

kecenderungan lebih besar perkembangannya di dalam kegiatan belajar.

b. Penanaman konsep dan keterampilan

Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu

keterampilan yang bersifat jasmani maupun rohani. Keterampilan jasmani adalah

keterampilan-keterampilan yang dapat dilihat, diamati, sehingga akan

menitikberatkan pada keterampilan gerak atau penampilan dari anggota tubuh

seseorang yang sedang belajar. Termasuk dalam hal masalah-masalah “teknik” dan

“pengulangan”. Sedangkan keterampilan rohani lebih rumit , karena tidak selalu

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Belajar … II.pdf · ... suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada ... untuk kemudian bertindak untuk melakukan sesuatu. ... Peranannya

10

berurusan dengan masalah-masalah ketrampilan-keterampilan yang dapat dilihat

bagaimana ujung pangkalnya, tetapi lebih abstrak, menyangkut persoalan-persoalan

penghayatan, dan keterampilan berpikir serta kreativitas untuk menyelesaikan dan

merumuskan suatu masalah atau konsep.

c. Pembentukan sikap

Pembentukan sikap mental dan prilaku anak didik, tidak akan terlepas dari

soal penanaman nilai-nilai. Dengan dilandasi nilai-nilai itu, maka akan tumbuh

kesadaran dan kemauannya, untuk mempraktikkan segala sesuatu yang telah

dipelajarinya.

2.1.1.3. Ciri-ciri Belajar

Menurut William Burto dalam Hamalik (2013) menyimpulkan uraiannya

sebagai berikut :

a. Proses belajar ialah pengalaman, berbuat, bereaksi, dan melampaui (under going).

b. Proses itu melalui bermacam-macam ragam pengalaman dan mata pelajaran yang

berpusat pada suatu tujuan tertentu.

c. Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi kehidupan .

d. Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan diri sendiri yang

mendorong motivasi yang kontinu.

e. Proses belajar dan hasil belajar disyarati oleh hereditas dan lingkungan.

f. Proses belajar dan hasil usaha belajar secara materil dipengaruhi perbedaan-

perbedaan individual.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Belajar … II.pdf · ... suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada ... untuk kemudian bertindak untuk melakukan sesuatu. ... Peranannya

11

g. Proses belajar berlangsung secara efektif apabila pengalaman-pengalam dan hasil-

hasil yang diinginkan disesuaikan dengan kematangan individu tersebut.

h. Proses belajar yang baik apabila individu tersebut mengetahui status dan

kemajuannya.

i. Proses belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai prosedur.

j. Hasil-hasil belajar secara fungsioanal berikatan satu sama lain, tetapi dapat

didiskusikan secara terpisah.

k. Proses belajar berlangsung secara efktif dibawah bimbingan yang merangsang

yang membimbing tanpa tekanan dan paksaan.

l. Hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,

sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan keterampilan.

m. Hasil-hasil belajar yang diterima oleh individu apabila memberi kepuasan pada

kebutuhannya dan berguana serta bermakna baginya.

n. Hasil-hasil belajar dilengkapi dengan jalan serangkaian pengalaman-pengalaman

yang dapat dipersamakan dan dengan pertimbangan yang baik.

o. Hasil-hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi kepribadian dengan

kecepatan yang berbeda-beda.

p. Hasil-hasil belajar yang telah dicapai adalah bersifat kompleks dapt berubah-ubah

(adaptable), jadi tidak sederhana dan statis.

2.1.1.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Menurut Slameto (2010) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah:

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Belajar … II.pdf · ... suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada ... untuk kemudian bertindak untuk melakukan sesuatu. ... Peranannya

12

1. Faktor intern

a. Faktor jasmaniah, meliputi kondisi kesehatan dan cacat tubuh.

b. Faktor psikologis, mencakup inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan, dan kesiapan.

c. Faktor kelelahan, dapat bersifat jasmani dan rohani.

2. Faktor ekstern

a. Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga,

suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar

belakang kebudayaan.

b. Faktor institusi pendidikan mencakup, metode mengajar, kurikulum, relasi

pengajar dan peserta didik, relasi peserta didik dengan peserta didik, disiplin

institusi pendidikan, alat pelajaran, waktu pembelajaran, standar pelajaran

diatas pengukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.

c. Faktor masyarakat, meliputi kegiatan peserta didik dalam masyarakat, media

massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

2.1.1.5. Jenis-jenis Belajar

Menurut Slameto (2010) jenis-jenis belajar dapat dibagi menjadi:

a. Belajar bagian (part learning, fractioned learning)

Umumnya belajar bagian dilakukan oleh seseorang bila ia dihadapkan pada

materi belajar yang bersifat luas atauekstensif. Dimana individu memecah seluruh

materi pelajaran menjadi bagian-bagian yang satu sama lain berdiri sendiri-sendiri.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Belajar … II.pdf · ... suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada ... untuk kemudian bertindak untuk melakukan sesuatu. ... Peranannya

13

b. Belajar dengan wawasan (learning by insight)

Wawasan yang berorientasi pada data yang bersifat tingkah laku

(perkembangan yang lembut dalam menyelesaikan suatu persoalan dan kemudian

secara tiba-tiba terjadi reorganisasi tingkah laku).

c. Belajar diskriminatif (discriminatif learning)

Belajar diskriminatif diartikan sebagai suatu usaha untuk memilih beberapa

sifat situasi atau stimulus dan kemudian menjadikannya sebagai pedoman dalam

bertingkah laku.

d. Belajar global atau keseluruhan (global whole learning)

Disini bahan pelajaran dipelajari secara keseluruhan berulang sampai pelajar

menguasainya.

e. Belajar insidental (incidental learning)

Konsep ini bertentangan dengan anggapan bahwa belajar itu selalu berarah-

tujuan (intensional). Sebab dalam belajar insidental pada individu tidak ada sama

sekali kehendak untuk belajar. Atas dasar ini maka untuk kepentingan penelitian

disusun perumusan operasional yaitu, belajar disebut insidental bila tidak ada

intruksi atau petunjuk yang diberikan pada individu mengenai materi belajar yang

akan diujikan.

f. Belajar instrumental (instrumental learning)

Reaksi-reaksi seseorang yang diperlihatkan dan diikuti oleh tanda-tanda yang

mengarah pada apakah orang tersebut akan mendapat hadiah, hukuman, berhasil

atau gagal. Maka cepat lambatnya seseorang belajar dpat diatur dengan jalan

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Belajar … II.pdf · ... suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada ... untuk kemudian bertindak untuk melakukan sesuatu. ... Peranannya

14

memberikan penguat (reinforcement) atas dasar tingkat-tingkat

kebutuhannya.Dalam hal ini maka salah satu bentuk belajar instrumental yang

khusus adalah pembentukan tingkah laku.

g. Belajar intensional (intensional learning)

Belajar yang memiliki arah dan tujuan yang pasti, merupakan lawan dari

belajar insidental.

h. Belajar laten (laten learning)

Diamana perubahan-perubahan tingkaha laku yang terjadi pada seseorang

yang terlihat tidak secara segera..

i. Belajar Mental (mental learning)

Belajar mental sebagai belajar dengan cara melakukan observasi dari tingkah

laku orang lain, membayangkan gerark-gerakan orang lain dan lain-lain

j. Belajar produktif (produktif learning)

Belajar produktif sebagai belajar dengan transfer yang maksimum. Dimana

belajar adalah mengatur kemungkinan untuk melakukan transfer tingkah laku dari

satu situasi kesituasi lainnya. Belajar disebut produktif bila individu mampu

mentrasfer prinsif penyelesaian satu persoalan dalam satu situasi kesituasi lainnya.

k. Belajar verbal (verbal learning)

Belajar verbal adalah belajar mengenai materi verbal dengan melalui latihan

dan ingatan.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Belajar … II.pdf · ... suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada ... untuk kemudian bertindak untuk melakukan sesuatu. ... Peranannya

15

2.1.2. Konsep Motivasi Belajar Mahasiswa

2.1.2.1. Definisi Motivasi Belajar Mahasiswa

Motivasi merupakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi

tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila tidak suka,

maka akan berusaha untuk mengelak perasaan tidak suka tersebut. Jadi motivasi

dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi biasanya tumbuh di dalm diri

seseorang. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan

daya penggerak di dalam diri mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang

menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada

kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat

tercapai (Sardiman, 2012)

Menurut Eysenck dan kawan-kawan dalam Slameto (2010), Motivasi

dirumuskan sebagai suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas,

konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia, merupaka konsep yang rumit

berkaitan dengan konsep-konsep lain seperti minat, konsep diri, sikap dan

sebagainya. Motivasi menurut Mc. Donald dalam sardiman (2012), Motivasi itu

sebagai suatu kompleks karena motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu

perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan

persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak untuk

melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan dan

keinginan.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Belajar … II.pdf · ... suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada ... untuk kemudian bertindak untuk melakukan sesuatu. ... Peranannya

16

Motivasi Belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual.

Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan

semangat untuk belajar. Mahasiswa yang mempunyai motivasi kuat, akan lebih tekun

untuk melakukan kegiatan belajar dariapada mahasiswa yang sama sekali tidak

memiliki motivasi belajar. Individu akan terdorong dan bergerak untuk memulai

aktivitas atas kemauannya sendiri, menyelesaikan tugas tepat waktu dan gigih tidak

mudah putus asa saat menjumpai kesulitan dalam menjalankan tugas jika individu

tersebut mempunyai motivasi belajar. Motivasi belajar adalah suatu dorongan yang

ada pada seseorang sehubungan dengan prestasi yaitu, menguasai, memanipulasi dan

mengatur lingukungan sosial maupun fisik, mengatasi rintangan dan memelihara

kualitas mengajar serta bersaing melalui usaha untuk melebihi perbuatan yang lalu

dan mengiungguli perbuatan orang lain (Sardiman, 2012).

Motivasi belajar mahasiswa dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan pada

diri mahasiswa yang mendorong dan mengarahkan prilakunya kepada tujuan yang

ingin dicapainya dalam mengikuti pendidikan tinggi ( Pujadi, 2007:43 )

2.1.2.2. Fungsi Motivasi Belajar Mahasiswa

Menurut Sardiman (2012), dalam proses belajar sangat diperlukan adanya

motivasi. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat

motivasi yang diberikan, akan makain berhasil pula pelajaran yang biberikan. Jadi

motivasi akan senantiasa menentukan itensitas usaha-usaha belajar bagi mahasiswa.

Motivasi memiliki 3 fungsi yaitu :

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Belajar … II.pdf · ... suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada ... untuk kemudian bertindak untuk melakukan sesuatu. ... Peranannya

17

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang

melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari

setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapainya. Dengan

demikian motivasi dapt memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan

sesuai dengan rumusan tujuannya.

c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus

dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-

perbuatan yang tidak bermanfaat agi tujuan tersebut.

Disamping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat berfungsi

sebagaipendorong usaha mencapai prestasi.Seseorang melakukan suatu usaah karena

adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukan hasil

yang baik. Dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi,

maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik.

2.1.2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa

Menurut Suciati dan Prasetyo (2001) dalam Nursalam (2011), menyebutkan

beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar di antaranya adalah sebagai

berikut:

a. Cita-cita dan Aspirasi

Cita-cita merupakan faktor pendorong yang dapat menambah semangat

sekaligus memberikan tujuan yang jelas dalam belajar. Cita-cita akan memperkuat

motivasi belajar intrinsik maupun ektrinsik, karena terwujudnya cita-cita akan

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Belajar … II.pdf · ... suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada ... untuk kemudian bertindak untuk melakukan sesuatu. ... Peranannya

18

mewujudkan aktualisasi diri. Cita-cita yang bersumber dari dalam diri sendiri

seseorang akan membuat seseorang melakukan upaya lebih banyak, dapat

diindikasikan dengan:

1. Sikap ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas.

2. Kreativitas yang tinggi.

3. Berkeinginan untuk memp1erbaiki kegagalan yang pernah dialami.

4. Berusaha agar teman dan guru memiliki kemampuan bekerja sama

5. Brusaha menguasai seluruh mata pelajaran, dan

6. Beranggapan bahwa semua mata pelajaran penting.

b. Kemampuan Peserta didik

Kemampaun peserta didik akan mempengaruhi motivasi belajar. Kemampuan

yang dimaksud adalah segala potensi yang berkaitan dengan intelektual atau

intelegensi. Kemampuan psikomotor juga akan memeperkuat motivasi.

c. Kondisi Peserta Didik

Keadaan peserta didik secara jasmaniah dan rohaniah akan mempengaruhi

motivasi belajar. Kondisi jasmani dan rohani yang sehat akan mendukung pemusatan

perhatian dan gairah dalam belajar.

d. Kondisi Lingkungan Belajar

Kondisi lingkungan belajar dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat

tinggal, pergaulan, kemasyaraktan, dan lingkungan institusi penyelenggara

pendidikan. Kondisi lingkungan belajar juga termasuk hal yang penting untuk

diperhatikan. Lingkungan yang kondusif juga turut mempengaruhi interaksi sosial,

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Belajar … II.pdf · ... suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada ... untuk kemudian bertindak untuk melakukan sesuatu. ... Peranannya

19

minat dan kemauan belajar seseorang. Dimana, interaksi sosial merupakan salah satu

faktor pendukung terjadinya proses pembelajaran.

e. Unsur-unsur Dinamis dan Pembelajaran

Peserta didik memiliki perasaan, perhatian, ingatan, kemauan, dan

pengalaman hidup yang turut mempengaruhi minat dan motivasi dalm belajar baik

secara langsung maupun tidak langsung.

F. Upaya Pengajar dalam Membelajarkan Peserta Didik

Pengajar merupakan salah satu stimulus yang sangt besar pengaruhnya

pengaruhnya dalam memotivasi peserta didik untuk belajar,.Kemampuan merancang

bahan ajar dan prilaku merupakan bagian dari upaya.

2.1.2.4. Macam-macam Motivasi Belajar Mahasiswa

Menurut Sardiman (2012), macam-macam atau jenis-jenis motivasi belajar

dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian, motivasi atau motif-

motif itu sangat bervariasi.

a. Motivasi belajar dilihat dari dasar pembentukannya.

1. Motivasi-motivasi bawaan

Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motivasi-motivasi yang dibawa

sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. Sebagai contoh: dorongan untuk

makan, dorongan untuk minum, dorongan untuk bekerja, dorongan untuk beristirahat

dan dorongan seksual. Motif-motif ini sering disebut sebagai motif secara biologis

(physiological drive).

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Belajar … II.pdf · ... suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada ... untuk kemudian bertindak untuk melakukan sesuatu. ... Peranannya

20

2. Motivasi-motivasi yang dipelajari

Motivasi-motivasi yang timbul karena dipelajari. Sebagai contoh: dorongan

untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu

dalam masyarakat. Motivasi-motivasi ini sering disebut sebagai motivasi secara sosial

(affiliative needs) Sebab manusia hidup dalam lingkungan sosial dengan sesama

manusia yang lain, sehingga motivasi itu terbentuk.

b. Motivasi belajar menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis

1. Motivasi atau kebutuahan organis

Motivasi ini sama dengan motivasi biologis (physiologis drives),misalnya:

kebutuhan makan, minuman, istirahat dan lain-lain

2. Motivasi darurat

Motivasi yang timbul karena adanya rangsangan dari luar, misalnya: dorongan

untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, dorongan untuk berusaha.

3. Motivasi objektif

Menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi,

untuk menaruh minat.Motivasi-motivasi ini muncul karena dorongan untuk dapat

menghadapai dunia luar secara efektif.

c. Motivasi belajar jasmani dan rohani

1. Motivasi jasmani, misalnya: refleks, insting dan nafsu.

2. Motivasi rohani, misalnya: keamanan akan sesuatu

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Belajar … II.pdf · ... suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada ... untuk kemudian bertindak untuk melakukan sesuatu. ... Peranannya

21

d. Motivasi belajar berdasarkan sifatnya

1. Motivasi Intrinsik

Motivasi belajar intrinsik adalah motivasi-motivasi yang menjadi aktif atau

berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah

ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Dilihat dari segi tujuan kegiatan yang

dilakukannya (misalnya kegiatan belajar), maka yang dimaksud dengan motivasi

intrinsic ini adalah inigin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan

belajar itu sendiri, seperti ingin mendapatkan pengetahuan, nilai dan keterampilan

agar dapat merubah tingkah lakunya secara konstruktif. Motivasi intrinsic dapat juga

dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan

diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkaitan

dengan aktivitas belajar. Bentuk motivasi ini seperti: cita-cita yang ingin didapat,

kesadaran dan pertimbangan pribadi yang matang, pemikiran akan masa depan

tentang kesuksesan. Berikut ini penjelasan masing-masing dari motivas, sebagai

berikut:

a) Cita-cita Yang Ingin Didapat

Cita-cita atau aspirasi peserta didik akn memperkuat semangat belajar dan

mengarahkan prilaku belajar. Cita-ciata atau aspirasi peserta didik akan berlangsung

dalam waktu yang sangat lama bahakan berlangsung sepanjang hayat, timbulmnya

dibarengi oleh perkembangan akal, moral, kemauan bahasa dan nilai-nilai kehidupan,

juga perkembangan kepribadian. Cita-cita atau aspirasi peserta didik akan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Belajar … II.pdf · ... suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada ... untuk kemudian bertindak untuk melakukan sesuatu. ... Peranannya

22

memperkuat motivasi belajar intrinsic maupun ekstrinsik, sebab tercapainya suatu

cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri (Slameto, 2010)

b). Kesadaran Dan pertimbangan Pribadi yang Matang

Belajar yang efektif dapat diciptakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri,

image seseorang.Tiap orang tentu berusaha untuk memenuhi keinhinan yang dicita-

citakan. Oleh karena itu siswa harus yakin bahwa denga belajar yang baik dapat

membantu mecapai cita-cita yang diinginkan (Slameto, 2010)

c). Pemikiran Akan Masa Depan Tentang Kesuksesan

Menurut Slameto (2010) tiap orang berusaha agar keinginannya dapat

berhasil. Untuk kelancaran belajar, perlu optimis, percaya akan kemampuan sendiri

dan yakin bahwa ia dapat menyelesaikantugas dengan baik dan pelajar harus yakin

bahwa apa yang dipelajari adalah merupakan hal-hal yang kelak akan banyak

gunanya bagi dirinya sendiri.

2. Motivasi belajar Ekstrinsik

Motivasi belajar ekstrinsik adala motivasi-motivasi yang aktif dan

berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Dilihat dari segi tujuan kegiatan

yang dilakukannya, tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang

dilakukannya itu. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai

bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan

berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas

belajar.Bentuk teori ini seperti pengaruh dari orang tua, pengaruh teman, dan

pengaruh guru atau dosen.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Belajar … II.pdf · ... suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada ... untuk kemudian bertindak untuk melakukan sesuatu. ... Peranannya

23

a). Pengaruh orang tua

Dukungan dengan cara orang tua mendidik sangat besar pengaruhnya

terhadap belajar anak (Slameto, 2010). Orang tua yang kurang atau tidak

memperhatikan pendidikan anaknya, tidak mengatur waktu dan tidak melengkapi alat

belajarnya dapat menyebabkan anak tidak atau kurang berhasil dalam belajarnya.

b). Pengaruh teman

Pengaruh dari teman bergaul lebih cepat masuk dalam jiwanya dari yang kita

duga. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadapa diri individu, begitu

juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi sifat yang buruk juga.

c). Pengaruh Guru dan Dosen

Pendidik senantiasa memberikan bimbingan dan junga pengarahan kepada

anak didiknya dan membantu apbila mengalami kesulitan, bail yang bersifat pribadi

maupun akademis (Uno, 2008).Lebih lanjut Uno menjelaskan bahwa pendidik

menggunakan berbagai metode dalam melaksanakan kegiatan pendidikannya agar

dapat memotivasi anak didiknya untuk dapat mengikuti kegiatan yang diberikan.

2.1.2.5. Bentuk dan Cara Menumbuhkan Motivasi Belajar Mahasiswa

Di dalam kegiatan belajar-mengajar peranan motivasi baik dari dalam diri

maupun luar diri setiap individu sangat di perlukan. Dengan motivasi yang baik,

dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara

ketekuanan dalam melakukan kegiatan belajar.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Belajar … II.pdf · ... suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada ... untuk kemudian bertindak untuk melakukan sesuatu. ... Peranannya

24

Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa bentuk dan cara menumbuhkan

motivasi adalah bermacam-macam. Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-kadang

tepat, kadang-kadang juga bisa kurang sesuai.Pendidik di sini harus berhati-hati

dalam menumbuhkan dan memberikan motivasi bagi kegiatan belajar para peserta

didiknya.Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak

menguntungkan perkembangan belajar peserta didiknya.

Menurut Sardiman (2012) dan Hamalik (2013) ada beberapa bentuk dan cara

menumbuhkan motivasi belajar, yaitu:

a. Memberi angka, yaitu: sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya.

b. Memberi pujian, yaitu: pemberian pujian kepada peserta didik yang mendapat nilai

yang baik agar mendorong motivasi lebih meningkat.

c. Hadiah, yaitu: Hadiah dapat dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidak selalu

demikian.

d. Saingan atau kompetisi, yaitu: dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk

mendorong belajar siswa. Persaingan antara kelompok maupun individual dapat

meningkatkan motivasi belajar.

e. Ego-involvement, yaitu: sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting,

dimana seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi

yang baik untuk menjaga harga dirinya.

f. Memberi ulangan, yaitu: pemberian ulangan juga merupakan peningkatan motivasi

tetapi pemberian ulangan sebaiknya jangan terlalu sering karena bisa

membosankan.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Belajar … II.pdf · ... suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada ... untuk kemudian bertindak untuk melakukan sesuatu. ... Peranannya

25

g. Kerja kelompok, yaitu: dimana melakukan kerja sama dalam kegiatan belajar

antara anggota kelompok, kadang-kadang perasaan untuk mempertahankan nama

baik kelompok menjadi pendorong yang kuat dalam perbuatan belajar.

h. Mengetahui hasil, yaitu: semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar

meningkat, maka ada motivasi dalam diri peserta didik untuk terus belajar, dengan

suatu harapan hasilnya terus meningkat.

i. Hukuman, yaitu: sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara

tepatdan bijak bisa menjadi alat motivasi.

j. Hasrat untuk belajar, yaitu: berarti ada kesengajaan, ada maksud untuk belajar.

k. Minat, yaitu merupak alat motivasi yang pokok, proses belajar berjalan lancar

kalau disertai minat. Minat dapat dibangkitkan dengan cara: membangkitkan

adanya suatu kebutuhan, menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang

lampau, memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik dan

menggunakan berbagai macam bentuk belajar.

l. Tujuan yang diakui, yaitu tujuan yang harus dicapai, dirasa sangat berguanandn

menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.

m. Karyawisata dan ekskursi, yaitu: dapat membangkitkan motivasi belajar karena

dalam kegiatan ini akan mendapatkan pengalaman langsung dari objek yang akan

di kunjungi karena menarik minatnya.

n. Film pendidikan, yaitu: dapat menarik perhatian dan minat peserta didik dalam

belajar. Para peserta didik mendapat pengalaman baru yang merupakan suatu unit

cerita yang bermakna.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Belajar … II.pdf · ... suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada ... untuk kemudian bertindak untuk melakukan sesuatu. ... Peranannya

26

o. Belajar melalui radio, yaitu: sebagai alat yang penting untuk mendorong motivasi

untuk belajar.

2.2. Interaksi Sosial

2.2.1. Definisi Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan pengaruh timbal balik antar individu,antara

kelompok dengan kelompok,dan antara individu dengan kelompok (Soekanto, 2013).

Menurut Ahmadi (2009), Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara individu atau

lebih, di mana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau

memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya.

Menurut Beni (2013), interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik,

proses tersebut semuanya didasarkan pada berbagai hubungan berbagai kebutuhan

yang terwujud dalam tingkah laku manusia apa bila hubungan dengan sesamanya.

Interakasi sosial juga sebagai faktor utama dalam kehidupan sosial. Karena, tanpa

interaksi sosial tidak akan ada kehidupan bersama. Interaksi sosial mencerminkan

bertemunya orang- perorangan yang akan menghasilkan pergaulan hidup dalam suatu

kelompok sosial untuk bekerjasama, saling berbicara, saling memperhatikan,

mengadakan persaingan, perkelahian, serta pertikaian.

2.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial

Sehubungan dengan definisi interaksi sosial di atas terdapat beberapa faktor

yang mempengaruhi terciptanya suatu interaksi sosial. Menurut Soekanto (2013) dan

Ahmadi (2009) Interaksi sosial dapat di bagi menjadi beberapa faktor, yaitu:

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Belajar … II.pdf · ... suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada ... untuk kemudian bertindak untuk melakukan sesuatu. ... Peranannya

27

a. Faktor Imitasi

Merupakan peranan yang sangat penting dalam proses interaksi sosial. Salah

satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk

mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku.Namun demikian, imitasi

mungkin pula mengakibatkan terjadinya hal-hal yang negatif dimana misalnya, yang

ditiru adalah tindakan-tindakan yang menyimpang.Selain itu, imitasi juga dapat

melemahkan atau bahkan mematikan pengembangan daya kreasi seseorang.

b. Faktor Sugesti

Merupakan berlangsungnya seseorang memberikan suatu pandangan atau

suatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain. Jadi

proses ini sebenarnya hampir sama dengan imitasi, tetapi titik-tolaknya berbeda.

Berlangsungnya sugesti dapat terjadi karena pihak yang menerima dilanda oleh

emosi, yang menghambat daya pikirnya secara rasional. Proses sugesti terjadi apabila

seseorang yang memberikan pandangan adalah orang yang beribawa atau karena sifat

orang tersebut yang otoriter. Dalam psikologi sugesti dibedakan menjadi dua, yaitu :

atu-sugesti, yaitu sugesti terhadap diri yang datang dari dirinya sendiri dan hetero-

sugesti, yaitu sugesti yang datang dari orang lain.

Sugesti akan mudah terjadi bila memenuhi syarat-syarat berikut:

1. Sugesti karena hambatan berfikir yaitu, Daya berfikir seseorang akan terhalang

oleh karena adanya emosi.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Belajar … II.pdf · ... suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada ... untuk kemudian bertindak untuk melakukan sesuatu. ... Peranannya

28

2. Sugesti karena keadaan pikiran terpecah belah (dissosiasi) yaitu, Daya fikir

seseorang dalam keadaan bingung dalam menghadapi berbagai masalah yang

dialaminya.

3. Sugesti karena mayoritas yaitu, Dimana seseorang akan mempunyai

kecenderungan untuk menerima suatu pandangan, pendapat atau norma-norma,

dan sebagainya, apabila norma-norma itu mendapatkan dukungan orang banyak

atau mayoritas, di mana sebagaian besar dan kelompok atau golongan itu

memberikan sokongan atas pendapat pandangan-pandangan tersebut.

4. Sugesti karena minoritas yaitu, Dimana seseorang seseorang mempunyai

kecenderungan bahwa akan mudah menerima apa yang akan dikemukakan oleh

orang lain apabila yang memberikan itu mempunyai otoritas mengenai masalah

tersebut.

5. Will to belive yaitu, Bila dalam diri individu telah ada pendapat yang

mendahuluinya dan pendapatnya masih dalam keadaan yang samar-samar dan

pendapat tersebut searah dengan yang disugestikan itu, maka pada umumnya

orang itu akan mudah menerima pendapat terebut.

c. Faktor Identifikasi

Merupakan kecenderungan-kecenderungan atau keinginan-keinginandalam

diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih

mendalam daripada imitasi, karena keperibadian seseorang dapat terbentuk atas dasar

proses. Proses identifikasi dapat berlangsung dengan sendirinya (secara tidak sadar),

maupun dengan disengaja karena sering kali seseorang memerlukan tipe-tipe ideal

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Belajar … II.pdf · ... suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada ... untuk kemudian bertindak untuk melakukan sesuatu. ... Peranannya

29

tertentu didalam proses kehidupannya. Walaupun dapat berlangsung dengan

sendirinya, proses identifikasi berlangsung dalam suatu keadaan diamana seseorang

yang beridentifikasi benar-benar mengenal pihak lain (yang menjadi ideal) sehingga

pandangan, sikap maupun kaidah-kaidah yang berlaku pada pihak lain dapat

melembaga dan bahkan menjiwainya. Identifikasi mengakibatkan terjadinya

pengaruh-pengaruh yang lebih mendalam ketimbang proses imitasi dan sugesti

walaupun ada kemungkinan bahwa pada mulanya proses identifikasi diawali oleh

imitasi atau sugesti.

d. Faktor Simpati

Merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Di

dalam proses ini perasaanmemegang peranan yang sangat penting, walaupun

dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan

untuk bekerja sama dengannya. Inilah perbedaan utamnya dengan identifikasi yang

didorong oleh keinginan untuk belajar dari pihak lain yang dianggap kedudukannya

lebih tinggi dan harus dihormati karena mempunyai kelebihan-kelebihan atau

kemampuan-kemampuan tertentu yang patut dijadikan contoh. Proses simpati akan

dapat berkembang dalam suatu keadaan dimana faktor saling mengerti terjamin.

2.2.3 Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Menurut Soekanto (2013), suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi

apabila tidak memenuhi dua syarat, yaitu:

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Belajar … II.pdf · ... suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada ... untuk kemudian bertindak untuk melakukan sesuatu. ... Peranannya

30

a. Kontak Sosial (social-contact)

Kata kontak berasal dari bahasa Latin con atau cum (yang artinya bersama-

sama) dan tango (yang artinya menyentuh).Jadi, arti secara harfiah adalah bersama-

sama menyentuh. Secara fisik, kontak terjadi apa bila ada hubungan badaniah.

Sebagai gejala sosial itu tidak perlu suatu hubungan badaniah, karena orang dapat

mengadakan hubungan dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, seperti misalnya,

dengan cara berbicara dengan pihak lain. Jadi Kontak sosial adalah hubungan antara

satu orang atau lebih, melalui percakapan dengan saling mengerti tentang maksud dan

tujuan masing-masing.kontak secara langsung dan tidak langsung. Hubungan yang

terjadi dapat berupa hubungan positif maupun negatif.Hubungan positif terjadi oleh

karena hubungan antara kedua belah pihak terdapat saling pengertian dan saling

menguntungkan, sehingga hubungan dapat berlangsung lebih lama.Sedangkan kontak

negatif terjadi oleh karena hubungan antara kedua belah pihak tidak melahirkan

saling pengertian, mungkin juga merugikan.

b.Komunikasi Sosial

Komunikasi sosial adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada prilaku

orang lain (yang terwujud pembicaraan, gerak-gerak, atau sikap), perasaan-perasaan

apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian

memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang lain.

Komunikasi sosial memungkinkan kerja sama antara kelompok-kelompok manusia

dan memang komunikasi sosial merupakan salah satu syarat terjadinya kerja sama.

Akan tetapi, tidak selalu komunikasi sosial menghasilkan kerja sama bahkan suatu

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Belajar … II.pdf · ... suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada ... untuk kemudian bertindak untuk melakukan sesuatu. ... Peranannya

31

pertikaian mungkin akan terjadi sebagai akibat salah paham atau karena masing-

masing tidak mau mengalah.

2.2.4. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Apabila syarat-syarat telah terpenuhi, interaksi sosial akan berjalan dengan

mudah. Interaksi sosial tersebut memiliki beberapa bentuk. Menurut Soekanto (2013),

bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa:

a. Kerja sama

Kerja sama merupakan interaksi sosial yang pokok. Kerja sama

menggambarkan sebagaian besar bentuk-bentuk interaksi sosial atas dasar bahwa

segala macam bentuk interaksi tersebut dapt dikembalikan pada kerja sama. Kerja

sama timbul karena orientasi orang-orang terhadap kelompoknya dan kelompok

lainnya. Kerja sama mungkin akan bertambah kuat apabila ada bahaya dari luar yang

mengancam atau ada tindakan-tindakan luar yang menyinggung kesetiaan yang secra

tradisional atau institusional telah tertanam di dalam kelompok, dalam diri seorang

atau segolongan orang. Kerja sama dapat dibedakan menjadi: kerja sama spontan

yaitu, kerja sama yang serta merta, Kerja sama langsung yaitu, merupakan hasil dari

perintah atasan atau penguasa, sedangkan kerja sama tradisional yaitu, merupakan

kerja sama sebagai bagian atau unsur dari system sosial.

b. Persaingan

Persaingan dapat diartikan suatu proses sosial, dimana individu atau

kelompok-kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalu bidang-

bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Belajar … II.pdf · ... suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada ... untuk kemudian bertindak untuk melakukan sesuatu. ... Peranannya

32

perseoranagan maupun kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian publik

atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman

atau kekerasan. Persaingan mempunyai dua tipe umum, yakni bersifat pribadi dan

tidak pribadi.Tipe-tipe tersebut diatas menghasilkan bentuk-bentuk persaingan yaitu,

persaingan ekonomi, persaingan kebudayaan, persaingan untuk mencapai kedudukan

dan peranan yang tertentu dalam masyarakat, dan persaingan karena perbedaan ras.

Dalam sebuah persaingan tentu ada fungsi-fungsi dari persaingan yaitu:

1. Untuk menyalurkan keinginan-keinginan yang bersifat kompetitif.

2. Sebagai jalan dimana keinginan, kepentingan serta nilai-nilai yang pada suatu masa

menjadi pusat perhatian tersalurkan dengan sebaik-baiknya.

3. Sebagai alat untuk mengadakan seleksi atas dasar seleksi sosial.

4. Sebagai alat untuk menyaring warga golongan-golongan karya untuk mengadakan

pembagian kerja.

Akibat-akibat persaingan mungkin saja bersifat asosiatif atau mungkin bersifat

disosiatif.Hasil suatu persaingan adalah perubahan kepribadian seseorang, kemajuan,

solidaritas kelompok dan disorganisasi.

c. Akomodasi

Istilah akomodasi di pergunakan dalam dua arti, yaitu untuk menunjuk pada

suatu keadaan dan untuk menunjuk pada suatu proses. Akomodasi yang menunjuk

pada suatu keadaan, berarti adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara orang-

orang atau kelompok-kelompok manusia dalam kaitan dengan norma-norma sosial

dan nilai-nilai sosial yang berlaku di dalam masyarakat. Sebagai suatu proses,

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Belajar … II.pdf · ... suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada ... untuk kemudian bertindak untuk melakukan sesuatu. ... Peranannya

33

akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan

yaitu usaha- usaha untuk mencapai kestabilan. Tujuan dari akomodasi untuk

mengurangi pertentangan atarindividu atau kelompok, untuk mencegah meledaknya

pertentangan untuk sementara waktu agar terjadi kerjasama. Menurut Gillin dan

Gillin dalam Soekanto (2013), akomodasi adalah suatu pengertian yang digunakan

oleh para sosiologi untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hungan

sosial. Adaptasi menunjuk pada perubahan-perubahan organis yang disalurkan

melalui kelahiran, di mana makhluk hidup menyesuaikan diri dengan alam sekitar

sehingga dapat mempertahankan diri.Akomodasi sebagai suatu proses mempunyai

beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut:

1. Coercion adalah suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilakukan oleh karena

adanya paksaan.

2. Compromise adalah suatu bentuk akomodasi di mana pihak-pihak yang terlibat

saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap

perselisihan yang ada.

3. Arbitration merupakan suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak

yang berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri.

4. Mediation hampir menyerupai arbitration. Pada mediation diundanglah pihak

ketiga yang netral dalam soal perselisihan yang ada.

5. Conciliation adalah suatau usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan yang

berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Belajar … II.pdf · ... suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada ... untuk kemudian bertindak untuk melakukan sesuatu. ... Peranannya

34

6. Toleration merupakan suatu bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal

bentuknya.

7. Stalemate merupakan suatu akomodasi, di mana pihak-pihak yang bertentangan

karena mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada suatu titik tertentu

dalam melakukan pertentangannya.

8. Adjudication, yaitu penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan.

d. Pertikaian atau Pertentangan

Pertikaian atau pertentangan merupakan bentuk persaingan yang berkembang

secara negatif. Pertikaian adalah suatu bentuk interaksi sosial dimana pihak yang satu

berusaha menjatuhkan pihak yang lain. Pertikaian atau pertentangan adalah suatu

proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya

dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan.

Sebab-musabab atau akar-akar dari pertentangan adalah perbedaan antara individu-

individu, perbedaan budaya, perbedaan kepentingan, dan perubahan soaial.

Pertentangan-pertentangan yang menyangkut suatu tujuan, nilai atau

kepentingan bersifat positif, sepanjang tidak berlawanan dengan pola-pola hubungan

sosial di dalam struktur sosial yang tertentu. Masyarakat biasanya mempunyai alat-

alat tertentuk untuk menyalurkan benih-benih permusuhan; alat tersebut dalam ilmu

sosiologi dinamakan safety-valve institutions yang menyediakan objek-objek tertentu

yang dapat mengalihkan perhatian pihak-pihak yang bertikai kea rah lain. Pertikaian

atau pertentangan mempunyai beberapa bentuk khusus, yaitu:

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Belajar … II.pdf · ... suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada ... untuk kemudian bertindak untuk melakukan sesuatu. ... Peranannya

35

1. Pertentangan pribadi yaitu, merupakan pertentangan yang terjadi di awal

pertemuan.

2. Pertentangan rasial yaitu, para pihak akan menyadari betapa adanya perbedaan-

perbedaan antara mereka yang sering kali menimbulkan pertentangan.

3. Pertentangan antara kelas-kelas sosial yaitu, pada umumnya disebabkan oleh

perbedaaan kepentingan, misalnya perbedaan kepentingan antara majikan dengan

buruh.

4. Pertentangan politik yaitu, pertentangan yang menyangkut baik golongan-

golongandalam suatu masyarakat, maupun Negara-negara yang berdaulat

5. Pertentangan yang bersifat internasional yaitu, disebabkan karena perbedaan-

perbedaan kepentingan kemudian merembes ke daulatan negara.

Dari bentuk-bentuk pertikaian atau pertentangan yang ada dapat mengakibatkan

tambahnya solidaritas, pertentangan antara golongan-golongan terjadi dalam satu

kelompok tertentu,perubahan kepribadian para individu, hancurnya harta benda dan

jatuhnya korban manusia, dan akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak.

2.3. Hubungan Interaksi Sosial dengan Motivasi Belajar Mahasiswa.

Menurut Syafitri (2010), Interaksi sosial adalah suatu hubungan antar

sesama manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan

antar individu, kelompok maupun antar individu dan kelompok. Bersamaan dengan

itu, telah kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup

sendiri tanpa bantuan orang lain, maka manusia pasti hidup berkelompok dan

melakukan interaksi sosial.Demikian juga remaja terutama di lingkungan sekolah

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Belajar … II.pdf · ... suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada ... untuk kemudian bertindak untuk melakukan sesuatu. ... Peranannya

36

(kampus) yang cenderung hidup berkelompok secara unik yang didalamnya terdapat

hubungan emosional yang erat dalam interaksi antar anggotanya.

Dalam hal ini mahasiswa di kampus mempunyai perbedaan intensitas

interaksi sosial dalam lingkungannya. Khususnya pada lingkungan kampus tempat

terjadinya interaksi sosial mahasiswa dengan mahasiswa yang lain. Lingkungan

kampus yang baik akan menciptakan interaksi sosial yang positif, sehingga terjadi

suasana saling mempercayai,menghargai dan saling mendukung antar mahasiswa.

Hal ini akan menguntungkan bagi kemajuan belajar mahasiswa, sehingga mahasiswa

akan merasa senang dan termotivasi untuk terus belajar. interaksi sosial di lingkungan

kampus sangat penting didalam upaya menciptakan kondisi-kondisi yang lebih

kondusif untuk melahirkan motivasi pada mahasiswa. Suasana interaksi sosial yang

kondusif dan edukatif akan sangat menguntungkan bagi tingkat kemajuan dan

motivasi belajar mahasiswa, baik itu motivasi internal maupun motivasi eksternal

( Syafitri,2010 ).

Menurut Dewi (2012), motivasi merupakan pengaruh yang menyebabkan

terjadinya proses pembelajaran. Teori- teori pembelajaran mengatakan bahwa agar

dapat belajar yang baik, seseorang harus memiliki keinginan untuk mencapai sesuatu

yang pada giliranya akan menggugah peserta didik dengan menciptakan ketegangan

dan kecondongan untuk bertindak dan mengubah prilaku. Motivasi merupakan suatu

kondisi psikologi atau keadaan dalam diri seseorang yang akan membangkitkan,

mendorong, mengaktifkan atau menggerakkan, mengarahkan dan membuat seseorang

tetap tertarik dalam melakukan kegiatan, baik dari internal maupun eksternal untuk

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Belajar … II.pdf · ... suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada ... untuk kemudian bertindak untuk melakukan sesuatu. ... Peranannya

37

mencapai satu tujuan. Jadi interaksi sosial sangat berpengaruh terhadap motivasi

belajar mahasiswa, dimana setiap mahasiswa melaksanakan interaksi sosial yang baik

dengan temannya akan membuat motivasi belajarnya meningkat karena interaksi dan

motivasi sangat berhubungan erat.Peneliti juga akan melihat nilai koefisien korelasi

untuk melihat kuatnya hubungan. Interpretasi koefisien korelasi dapat dilihat dalam

tabel 1.

Tabel 1. Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat hubungan

0,00-0,199

0,20-0,399

0,40-0,599

0,60-0,799

0,80-1,00

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat kuat

Sumber: Sugiyono,2013