bab ii tinjauan pustaka 2.1 penelitian terdahulueprints.umm.ac.id/51091/3/bab ii.pdfmerekomendasikan...
TRANSCRIPT
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian oleh Yanuaresta (2017) yang berjudul Analisis Keputusan Konsumen
dalam Memilih Rumah Makan Padang Istana Bundo. Penelitian ini bertujuan untuk
1) Mengidentifikasi karakteristik konsumen dirumah makan 2) Menganalisis proses
pengambilan keputusan konsumen di rumah makan Istana Bundo. Metode yang
digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah nonprobability
sampling dengan menggunakan teknik convenience sampling (pengambilan sampel
secara kebetulan), sedangkan untuk metode menganalisis data yang digunakan adalah
dengan analisis diskriptif untuk mengidentifikasi karakteristik, proses pengambilan
keputusan konsumen dan menggunakan analisis faktor. Hasil yang diperoleh pada
penelitian ini adalah 1) Mayoritas pelanggan yang datang ke rumah makan Istana
Bundo berjenis kelamin laki-laki dengan status pekerjan adalah seorang pelajar atau
mahasiswa, 2) Terdapat 6 faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk
makan di RM istana bundo yaitu kualitas pelayanan, harga, kenyamanan, tempat dan
kualitas, promosi, dan gaya hidup. Terdapat lima tahap perilaku konsumen dalam
pengambilan keputusan pembelian yaitu tahap pertama adalah pengenalan kebutuhan,
motivasi konsumen, tahap yang kedua adalah pencarian informasi mengenai rumah
makan Istana Bundo yakni mengenai harga/tarif, tahap yang ketiga adalah evaluasi
alternatif adalah mencari alternatif yang lainnya atau mencari pertimbangan lainnya,
10
tahap keempat adalah pembelian dimana pembeli mayoritas konsumen memilih
restoran Istana Bundo karena tidak direncanakan terebih dahulu dengan jangka waktu
pegambilan keputusan kurang satu jam.
Muharram (2017) melakukan penlitian tentang Analisis Keputusan Pembelian
Konsumen Jus Belimbing Merek Totoka pada CV Winner Perkasa Indonesia Unggul
kota Depok. Latar belakang penelitian ini adalah adanya grade buah belimbing yang
dijual dipasaran, grade buah belimbing yang laris terjual dipasaran adalah gride A dan
B sedangkan untuk yang gride C tidak laku dipasaran, maka dari itu peneiti
memanfaatkan belimbing gride C sebagai jus buah belimbing. Tujuan penelitian ini
antara lain menganalisis karakteristik konsumen, proses keputusan pembelian, dan
merekomendasikan bauran pemasaran. Pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan metode convenience sampling. Berdasarkan teori pengambilan sampel
yang digunakan diperoleh hasil 100 responden yang terpilih. Metode analisis data
yang digunakan pada penelitian ini adalah metode diskriptif, Importance
performance, dan Customer satisfaction index. Hasil analisis data penelitian ini
menunjukan bahwa karakteristik konsumen didominasi oleh kalangan muda dan
produktif. Pada pengembilan data mengenai proses pengambilan keputusan atribut
rasa khas belimbing menjadi atribut yang paling dipertimbangkan. Kesimpulan yang
diperoleh dari penenelitian ini adalah produk jus belimbing Totoka sudah dapat
memuaskan konsumen.
I‟in Endang Mardiani, (2013) melakukan penelitan Analisis Keputusan
Pembelan Konsumen Melalui Media Oanline (E-Marketing) yang disusun oleh.
11
Penelitian yang dilakukan memiliki tujuan untuk 1) Mengidentifikasi dan
menentukan variabel yang dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen 2) Mengetahui variabel manfaat atau hambatan dalam bertransaksi yang
secara dominan merupakan variabel yang dipertimbangkan dalam keputusan
pembelian konsumen melalui media online. Teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan survey terhadap 100 responden melalui penyebaran kuesioner.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Sampel
dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik quota dan purposive
sampling. Hasil penelitian 1) Variabel Manfaat dalam transaksi yang paling dominan
dalam mempengaruhi responden dalam melakukan keputusan pembelian melalui
media online 2) Berdasarkan hasil analisis Zscore yang dilakukan dapat disimpulkan
kecenderungan perilaku konsumen dimasa yang akan datang dalam keputusan
pembelian yaitu lebih banyak konsumen yang sering membeli dibandingkan dengan
kosumen yang jarang membeli.
Purwono, Sugyaningsih, & Andryani, (2014) melakukan penelitian mengenai
Analisis Keputusan Pembelian Daging Sapi Oleh Konsumen Rumah Tangga.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pembelian daging sapi oleh
konsumen, tingkat kepentingan dan kinerja atribut daging sapi di Giant Taman
Yasmin. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Costumer Satisfaction
index (CSI) dan metode Importance Performance Analysis (IPA). Hasil yang
diperoleh dari penelitian ini adalah 1) Tingkat kepuasan konsumen dari penjualan
12
daging sapi di Giant TamanYasmin berada pada kriteria puas, 2) Atribut harga
merupakan prioritas utama yang harus diperbaiki oleh perusahaan.
Isa, Mardalis, Mangifera, & Ekonomi, n.d.(2016) melakukan penelitian
mengenai Analisis Keputusan Konsumen Dalam Melakukan Pembelian Makanan dan
Minuman di Warung HIK. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menganalisis
kualitas produk, harga, promosi dan lokasi terhadap keputusan konsumen dalam
membeli makanan dan minuman di warung HIK. Jumlah sampel yang digunakan
sebanyak 102 orang respoden. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer yang diambil dengan menggunakan wawancara dengan bantuan kuesioner,
dan analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi berganda.
Hasil penelitian ini adalah 1) Kualitas makanan, harga, dan promosi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian makanan dan minuman di
warung HIK 2) Lokasi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap keputusan
pembelian di warung HIK.
Analisis Keputusan dalam Pembelian Jagung Bakar di Kota Pekanbaru yang
dilakukan oleh (Taurusandika, 2016). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan 1)
Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
konsumen dalam pembelian jagung bakar di Kota Pekanbaru 2) Menganalisis faktor
yang paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli jagung
bakar di Kota Pekanbaru. Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah
72 responden kemudian diambil sampel sebanyak 12 responden untuk masing-masing
lokasi penjualan jagung bakar. Analisis data yang digunakan adalah dengan
13
menggunakan analisis diskriptif untuk menjawab tujuan yang pertama, sedangkan
untuk tujuan yang kedua menggunakan analisis Skala Likert’s Summated Rating
(SLR). Hasil dari penelitian ini adalah 1) Karakteristik responden yang meliputi usia,
pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri cuku
berpengaruh terhadap keputusan konsumen. 2) Faktor yang paling berpengaruh
terhadap keputuan konsumen dalam pembelian jagung bakar adalah faktor psikologi.
Ma’rifat, Ismoyowati, & Wikarta, (2015) yang berjudul Analisis Perilaku
Konsumen Dalam Pembelian Produk Olahan Ayam Bersertifikat Halal di Provinsi
D.I Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengonsumsi produk makanan olahan
ayam bersertifikat halal di Propinsi D.I.Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode analisis data SEM-PLS, sedangkan untuk menentukan
responden yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode analisis kluster.
Hasil penelitian ini adalah faktor yang dominan mempengaruhi intensi konsumen
dalam membeli makanan olahan ayam bersertifikat halal diretel moderen adalah sikap
konsumen yang dibentuk oleh faktor halal awerness sebagai faktor yang paling
berpengaruh.
Penelitian Nur Arifah, (2015) berjudul Analisis Proses Keputusan pembelian
produk Nutritional Shake Herbalife di Lima Rumah Nutrisi Kota Bogor. Penelitian
ini bertujuan untuk 1) Mengidentifikasi karakteristik konsumen, 2) Menganalisis
proses keputusan konsumen pembelian produk, 3) Menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian, 4) Menganalisis sikap konsumen terhadap
14
Atribut produk Nutritional Shake Herbalife. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah quota Sampling yang digunakan untuk menentukan sampel yang digunakan
pada penelitian, sedangkan untuk metode yang digunakan untuk menganalisis adalah
analisis diskriptif dan analisis faktor. Hasil dari penelitian ini adalah 1) Hasil tujuan
yang pertama mengenai karakteristik responden adalah wanita dengan usia 29 sampai
dengan 39 tahun dengan status sudah menikah, pendidikan terakhir sarjana,
pekerjanan sebagi ibu rumah tangga, pendapatan rata-rata pendapatan dibawah 4 juta,
2) Hasil dari tujuan yang kedua mengenai analisis proses keputusan konsumen
pembelian produk adalah proses pengambilan keputusan konsumen diawali dengan
pengenalan masalah, penelitian sebelum membeli, penilaian alternative, perilaku
pembelian, perilaku pasca pembelian, 3) Terdapat dua faktor yang mempengaruhi
proses pengambilan keputusan pembelian konsumen, faktor tersebut adalah faktor
lingkungan dan perbedaan individu, 4) Hasil penelitian selanjutnya adalah analisi
sikap konsumen terhadap atribut yang dimiliki Nutrition Shake Herbalife tergolong
kategori baik menurut konsumen.
Pertiwi, (2015) yang berjudul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Keputusan Penggunaan Jasa Pengiriman JNE (Studi Kasus Masyarakat yang Tinggal
di Kota Bogor). Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam menggunakan JNE.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quota Sampling yang digunakan
untuk menentukan sampel yang digunakan pada penelitian, sedangkan untuk metode
yang digunakan untuk menganalisis adalah analisis diskriptif dan analisis faktor.
15
Hasil penlitian ini adalah terapat 13 faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen
dalam menggunakan jasa JNE, 13 faktor tersebut antara lain daya saing, motif dan
persepsi, pekerjaan dan layanan, operasional, komunikasi dan pembelajaran, layanan
tambahan, fasilitas layanan, demografi, gaya hidup, pengaruh lingkungan, kondisi,
lingkungan fisik dan pengaruh media.
Penelitian Lubis, (2012) berjudul Analisis Proses Pengambilan Keputusan
Pembelian dan Prefensi Konsumen Restoran Gumati Paledang. Penelitian ini
memiliki tujuan 1) Mengidentifikasi karakteristik konsumen Restoran Gumati, 2)
Mengidentifikasi proses pengambilan keputusan konsumen Restoran Gumati, 3)
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi preferansi konsumen Restoran
Gumati. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non-probality
Sampling dengan teknik Cinvenience Sampling yang digunakan untuk menentukan
jumlah responden yang digunakan. Metode analisis data yang digunakan adalah
analisi diskriptif dan analisis faktor. Hasil dari penelitian ini antara lain 1) Sebagian
besar konsumen rumah makan berjenis perempuan dengan usia antara 21-30 tahun,
dengan status belum menikah, berdomisili di Bogor dan memiliki pekerjaan sebagai
pegawai dengan penghasilan antara 5 juta – 10 juta, 2) Proses keputusan konsumen
pembelian produk adalah proses pengambilan keputusan konsumen diawali dengan
pengenalan masalah, penelitian sebelum membeli, penilaian alternative, perilaku
pembelian, perilaku pasca pembelian, 3) Berdasarkan hasil analisis menggunakan
analisis faktor terdapat 8 faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam
pembelian produk.
16
Daryanto, (2011) tentang Analisis Faktor yang Dipentingkan Konsumen
Mengikuti Pelatihan pada BLKPI Pasar Rebo Jakarta. Penelitian ini memiliki tujuan
antara lain 1) Mengetahui Karakteristik peserta pelatihan di BLKI, Pasar Rebo
Jakarta, 2) Mengetahui faktor-faktor yang dipertimbangkan peserta dalam mengikuti
pelatihandi BLKPI Pasar Rebo Jakarta. Metode penelitian yng digunakan pada
penelitian ini antara lain analisis diskriptif dan analisis faktor. Hasil dari penelitian ini
adalah 48% lulusan SMA, 49% lulusan Universitas, dan 43% peserta yang sudah
memiliki pengalaman bekerja, usia peserta yang mengikuti pelatihan di BLKI
diantara 18-40 tahun, 2) Hasil penelitian yang kedua mengenai faktor-faktor yang
dipertimbangkan peserta dalam mengikuti pelatihan di BLKPI adalah hasil analisis
faktor terbentuk 8 faktor yang mempengaruhi diantaranya ialah faktor mutu
perusahaan, motivasi, pengalaman, lingkungan eksternal, lingungan internal,
komunikasi, orongandan tempat tinggal.
Penelitian yang dilakukan oleh Diniarti, (2011) yang berjudul Analisis Proses
pengambilan keputusan dan Preferensi Konsumen Terhadap Restoran Sangkuriang
Subang, Jawa Barat. Penelitian ini memiliki tujuan diantaranya adalah 1) Mengetahui
karakteristik konsumen Restoran Sangkuriang, 2) Menganalisis proses pengambilan
keputusan pembelian, 3) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
konsumen Restoran Sangkuriang. Metode penentuan responden yang digunakan pada
penelitian ini adalah purposive sampling, pengujian validitas dan reliabilitas,
sedangkan alat analisis yang digunakan adalah analisis diskriptif dan analisis faktor.
Hasil penelitan yang diperoleh adalah 1) Konsumen dari Restoran Sangkuriang
17
adalah mayoritas berjenis kelamin laki-laki, dengan usia antara 17-23 tahun, dengan
mayoritas berstatus sudah menikah, tingkat pendidikan sebagian besar konsumen
duduk di bangku SMA/SMK, dan mayoritas pekerjaan menjadi pegawi swasta dan
memiliki pendapatan 2,5 juta – 3 juta, 2) Proses pengambilan keputusan konsumen
Restoran Sangkuriang melaui 5 tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian
informasi, evaluasi alternatif, keutusan pembelian, dan pasca pembeliaan, 3) Faktor
yang mempengaruhi antara lain Empaty, Assurance, Responsiveness, reliability,
Tangibles, penatan exterior dan interior.
Penelitian Setiawati & Lumbantobing, (2017) yang berjudul Pengaruh Promosi
dan Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Chitato yang dimediasi oleh
Braind Awareness. Tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah untuk
menguji pengaruh promosi dan kemasan terhadap keputusan pembelian yang
dimediasi dengann brand awareness produk chitato. Metode yang digunakan pada
menelitian ini adalah judgmental sampling yang digunakan untuk menentukan jumlah
responden pada penelitian ini, sedangkan metode yang digunakan untuk menganalisis
data adalah analisis jalur. Hasil penelitian adalah kemasan produk signifikan
berpengaruh positif terhadap brand awareness.
Riyanto & Masjud, (2017) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Atribut
Produk Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Minat Beli Sebagai Variabel
Mediasi. Mengetahui pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian melalui
variabel minat beli sebagai variabel mediasi adalah tujuan penelitian ini. Metode
penelitian yang digunakan adalah non-probability sampling yang digunakan untuk
18
menentukan jumlah sampel yang digunakan,sedangkan untuk analisis data
menggunakan metode analisis diskrptif dan menggunakan SEM (Structural Equation
Modeling). Hasil penelitian ini adalah atribut produk yangdigunakan mempengaruhi
keputusan konsumen dalam membeli produk dengan melalui variabel mediasi minat
beli.
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan adalah terletak
pada variabel, lokasi penelitian, waktu, serta metode analisis yang digunakan dalam
penelitian. Penelitian ini menganalisis pengaruh variabel (X) yaitu faktor individu,
faktor lingkungan, faktor psikologi terhadap variabel (Y) keputusan konsumen dan
menggunakan variabel penghubung (Z) atribut Prouk dengan menggunakan uji
analisis Partial Least Square (PLS).
2.2 Tinjauan Pustaka
2.2.1 Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian adalah suatu proses penilaian dan pemilihan dari
berbagai alternatif sesuai dengan kepentingan-kepentingan tertentu dengan
menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling menguntungkan. Perlu adanya
penyusunan struktur keputusan membeli secara keseluruhan yang dapat
mempermudah konsumen dalam menentukan keputusan pembeliannya.
1. Komponen-komponen keputusan pembelian adalah sebagai berikut:
a. Keputusan tentang jenis produk. Keputusan yang diambil konsumen untuk
membeli sebuah produk.
19
b. Keputusan tentang bentuk produk. Keputusan yang diambil oleh konsumen
mengenai ukuran, corak, mutu dari sebuah produk yang ditawarkan oleh
konsumen.
c. Keputusan tentang merek. Keputusan konsumen mengenai merek produk
mana yang akan dibeli.
d. Keputusan tentang penjualan. Keputusan yang diambil konsumen mengenai
dimana akan melakukan proses pembelian suatu produk.
e. Keputusan tentang jumlah produk. Keputusan yang diambil oleh konsumen
mengenai berapa jumlah produk yang dibeli.
f. Keputusan tentang waktu pembelian. Keputusan yang dilakukan oleh
konsumen mengenai kapan ia akan melakukan pembelian suatu produk.
2. Langkah-langkah seorang konsumen mengambil keputusan untuk membeli
suatu produk.
a. Pengenalan kebutuhan/masalah, pengenalan kebutuhan muncul ketika seorang
konsumen menghadapi suatu masalah yaitu suatu keadaan dimana terdapat
perbedaan antara kedaan yang diinginkan oleh konsumen yang sedang terjadi.
b. Pencarian Informasi. Pencarian informasi akan dilakukan ketika seorang
konsumen memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa didapatkan dengan
melakukan pembelian dan mengonsumsi suatu produk. Ada beberapa faktor yang
pertama yang mempengaruhi perilaku konsumen antara lain faktor resiko produk
Pengenalan
masalah
Pencarian
Informasi
Perilaku
setelah
membeli
Keputusan
pembelian
Penilaian
Alternatif
20
(keuangan, fungsi, psikologi, waktu sosial, dan fisik), faktor yang selanjutnya
adalah faktor karakteristik konsumen, yang ketiga faktor situasi yang meliputi
waktu yang tersedian untuk belanja, jumlah produk yang tersedia, lokasi toko,
tujuan belanja.
c. Evaluasi alternatif. Evaluasi alternatif ialah proses mengevaluasi variasi produk
dan merek dan memilihnya sesuai dengan yang diinginkan dan dibutuhkan
konsumen.
d. Tindakan pembelian. Setelah memperoleh pilihan produk, maka konsumen akan
melanjutkan proses yang berikutnya, yaitu dengan melakukan tindakan
pembelian produk atau jasa yang diharapkan.
e. Pengonsumsi suatu produk. Untuk mengetahui konsumsi produk yang lebih
mendalam, maka seorang pemasar harus mengetahui 3 hal yaitu: frekuensi
konsumsi, jumlah konsumsi, dan tujuan konsumsi.
Sebelum memetuskan membeli seorang konsumen memulainya dari pengenalan
masalah untuk mengtahui kebutuhan apa yang mereka butuhkan, manfaat
produk, kegunaan produk yang akan dibelinya (Sunyoto, 2012).
2.2.2 Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan
organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan menghabiskan barang, jasa, ide,
atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan yang diharapkannya
Kotler (2012).
21
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah:
Bagan 2.1 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
1. Faktor Individu
a. Motivasi dan Kebutuhan
Motivasi untuk membeli suatu produk muncul karena adanya kebutuhan yang
dingikan/dirasakan konsumen. Kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen tersebut
adalah salah satu pendorong konsumen agar melakukan pemenuhan kebutuhan yang
dirasakan/diinginkan. Teori motivasi Mc Clenlland yang terdapat pada buku
Manajemen Pemasaran yang disusun oleh Agustina Shinta (2002), teori tersebut
menyatakan bahwa terdapat tiga kebutuhan dasar yang memotivasi seorang individu
untuk memenuhinya yaitu kebutuhan untuk sukses, kebutuhan untuk afiliasi,
Faktor Individu
Motivasi dan
kebutuhan
Kepribadian dan
gaya hidup
Pengetahuan
Faktor Psikologis
Persepsi dan
keterlibatan
Proses pembelajaran
Sikap
Pengambilan
Keputusan Pembelian
Faktor Lingkungan
Budaya dan
demografi
Keluarga
Kelompok
Kelas sosial
22
kebutuhan untuk kekuasaan. Kebutuhan konsumen dapat dipengaruhi dari faktor luar
konsumen maupun dalam konsumen sendiri. Faktor luar seperti aroma makanan,
iklan dan komunikasi pemasaran, sedangkan faktor dalam diri konsumen sendiri
adalah rasa lapar dan haus, pakaian.
b. Kepribadian dan Gaya Hidup
Manusia tidak memiliki sifat atau kepribadian yang dimiliki dengan manusia
lainnya, masing-masing memiliki karakteristik masing-masing. Memahami
karakteristik konsumen sangat penting bagi produsen atau pemasar. Karena
kepribadian konsumen dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli suatu
produk. Gaya hidup didefinisikan sebagai pola dimana seseorang hidup dengan
menggunakan uang dan waktu yang dimiliki. Gaya hidup biasanya digambarkan
dengan minat dan opini, kegiatan seseorang yang biasanya bersifat tidak permanen
atau dapat berubah-ubah.
c. Pengetahuan Konsumen
Pengetahuan konsumen ialah semua informasi mengenai produk yang dipasarkan
yang diketahui oleh konsumen. Pengetahuan konsumen akan mempengaruhi
konsumen dalam membeli suatu produk. Terdapat tiga kategori pengetahuan
konsumen menurut Engel, Blackwell dan Miniard dalam buku Manajemen
Pamasaran yang disusun oleh (Shinta, 2002), antara lain:
1) Pengetahuan Produk
a) Kategori produk
b) Merek
23
c) Teknologi produk
d) Atribut atau fitur produk
e) Harga produk
f) Kepercayaan produk
2) Pengetahuan Pemebelian
a) Pengetahuan tentang toko
b) Lokasi produk didalam toko
c) Penempatan produk yang sebenarnya didalam toko
3) Pengetahuan Pemanfaatan
a) Konsumen mengetahui manfaat dalam produk
2. Faktor Lingkungan
a. Budaya dan Demografi
Budaya adalah suatu kepercayaan, nilai-nilai dan kebiasaan yang dipelajari dan
dilakukan oleh seseorang. Kepercayaan, nilai-nilai yang ada pada masyarakat muncul
karena adanya interaksi dan hubungan yang saling mempengaruhi. Unsur-unsur
budaya antara lain:
1) Kepercayaan
2) Nilai
3) Kebiasaan
4) Larangan
5) Mitos
24
Karakteristik demografi adalah sesuatu yang menunjukkan identitas dari
seseorang bisa berdasarkan usia, agama, suku bangsa, pendapatan, jenis kelamin,
status pernikahan, pekerjaan dan lain-lain.
b. Keluarga
Keluarga ialah dua orang atau lebih yang dikaitkan oleh hubungan darah,
perkawinan, atau pengadopsian yang tinggal bersama-sama atau berpisah. Keluarga
memiliki fungsi yakni sebagai wadah adanya proses sosialiasi. Keluarga memiliki
peranan dalam pengambilan keputusan antara lain:
1) Sebagai influencer, para anggota keluarga yang memberikan pengaruh kepada
anggota keluarga yang lainnya dalam mengambil keputusan membeli atau tidak
membeli suatu produk.
2) Sebagai gate keeper, para anggota keluarga yang mengontrol arus informasi yang
diperoleh
3) Sebagai decision, anggota keluarga yang menentukan akan membeli atau tidak
suatu produk yang ada dipasaran
4) Sebagai buyer, anggota keluarga yang melakukan kegiatan pembelian suatu
produk
5) Sebagai preparer, anggota keluarga yang mengubah produk mentah menjadi
bentuk produk yang dapat dikonsumsi
6) Sebagai user, anggota keluarga yang menggunakan produk tersebut
7) Sebagai maintancer, anggota keluarga yang merawat atau memperbaiki produk
tersebut
25
8) Sebagai orgainezer, anggota keluarga yang mengatur apakah produk tersebut
bisa mulai dipakai atau dibuang atau dihentikan penggunaannya
c. Kelompok Referensi
Kelompok ialah dua orang atau lebih yang saling berinteraksi untuk mencapai sasaran
perorangan maupun bersama, seperti kelompok persahabatan, kelompok kerja,
kelompok belajar, kelompok konsumen dan lain-lain. Kelompok referensi adalah
setiap orang atau anggota kelompok yang dianggap sebagai dasar pembandingan bagi
seseorang dalam membentuk nilai dan sikap umum/khusus atau pedoman khusus bagi
perilaku.
d. Kelas Sosial
Kelas sosial ialah pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu status kelas sosial
yang berbeda. Kelas sosial memiliki pembagian profil, seperti atas-atas, atas-bawah,
menengah-atas, bawah-atas.
3. Faktor Psikologi
a. Pengolahan Informasi
Informasi adalah apa yang didengar oleh telinga, apa yang dilihat oleh mata dan apa
yang dicium oleh hidung. Karena kita sebagai konsumen melakukan pengolahan
informasi (Dwiastuti, Shinta, & Isaskra, 2012). Informasi yang diperoleh dapat
berupa bentuk produk, nama merk, kemasan, iklan, nama produsen. 5 tahap
pengolahan informasi yaitu :
1) Pemaparan (exposure) adalah pemaparan stimulus, yang menyebabkan
konsumen menyadari stimultan tersebut melelui panca indranya
26
2) Perhatian (attention) adalah kapasitas pengolahan yang dialokasikan konsumen
terhadap stimulus yang masuk
3) Pemahaman (comprehension) adalah interpretasi terhadap makna stimulus
4) Penerimaan (acceptance) adalah dampak persuasif stimulus kepada konsumen
5) Retensi adalah pengalihan makna stimulus dan persuasive ingatan jangka
panjang
Citra toko akan mempengaruhi kualitas produk yang nantinya dirasakan oleh
konsumen dan mempengaruhi konsumen mengenai keputusan melakukan pembelian
dimana. Hal tersebut dapat meminimalisir resiko yang diterima oleh konsumen.
Resiko yang dirasakan oleh konsumen adalah ketidak pastian jika konsumen tidak
dapat meramalkan konsekuensi keputusan yang meraka ambil. Pengambilan
keputusan konsumen mengenai produk yang akan dibelinya.
Cara konsumen menangani resiko:
1. Konsumen harus mencari informasi
2. Konsumen setia kepada sebuah merk
3. Konsumen memilih berdasarkan citra merk
4. Konsumen mengandalkan citra toko
5. Konsumen membeli model yang termahal
6. Konsumen mencari jaminan untuk produk tertentu
2.2.3 Atribut Produk
Produk adalah keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah
nilai manfaat kepada konsumen. Produk dapat berupa barang, jasa, pengalaman,
27
event, orang, tempat, kepemilikan, organisasi, informasi, dan ide. Jadi produk tidak
hanya berbentuk sesuatu yang berwujud saja seperti makanan, pakasian, dan
sebagainya, akan tetapi juga sesuatu yang tidak berwujud seperti pelayanan jasa.
Menurut Shinta, (2002) ada dua macam kelompok produk yaitu:
a. Consumer’s Goods / Organisasi Konsumsi
Barang yang digunakan secara langsung oleh konsumen dan tidak dijual kembali:
1) Convenience Goods (Kemudahan dalam memperoleh)
Barang-barang yang diperoleh oleh pembeli dimana dalam membeli barang
tersebut pembeli tidak perlu mengeluarkan daya upaya yang sulit, karena barang-
barang yang dibutuhkan ada disekelilingnya. Contohnya: beras, gula, pasta gigi, cuci
sepeda motor.
2) Shopping Goods
Barang-barang yang diperlukan pembeli yang mana memperoleh barang
tersebut pembeli perlu mengadakan penelitian terlebih dahulu atau membandingkan
barang-barang dari satu toko/penjual ke toko/penjual yang lainya.
3) Speciality Goods
Barang-barang yang dibeli oleh konsumen dimana dalam membeli memerlukan
usaha dalam memperolehnya (menabung terlebih dahulu, jarak/lokasi jauh).
Contohnya TV, mobil, buah apel Malang.
b. Industrial Goods/Barang Produsen
Barang-barang yang dibeli konsumen yang akan dijual kembali atau barang yang
akan digunakan sebagai bahan baku dalam proses pengolahan lebih lanjut.
28
1) Raw material (bahan-bahan mentah)
Contohnya: Besi, baja, kapas, kayu
2) Fabricting materials (bahan kebutuhan pabrik)
Contohnya: Tekstil
3) Operating supplies (bahan-bahan kebutuhan operasi)
Contohnya: Bensin, solar, oli
4) Instlasi (peralatan yang vital)
Contohnya: mesin penggiling tebu pada pabrik gula, mesin tenun dari pabrik
tekstil.
5) Accessory equipment (peralatan tambahan)
Contohnya: Trailer, alat-alat pengangkut barang dari darat ke kapal, jasa
akuntan, tenaga kerja kontrak.
Atribut produk adalah seperangkat atribut baik wujud maupun tidak berwujud,
termasuk di dalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang
menjual (pengecer), dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer yang diterima
oleh pembeli guna memuaskan keinginannya.
Atribut produk merupakan pengembangan suatu produk yang melibatkan
manfaat yang akan ditawarkan oleh produk tersebut Kotler (2008). Atribut produk
tersebut meliputi:
1. Merek (Brand)
Merek adalah suatu nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, warna atau
gabungan semua yang diharapkan mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang
29
penjual atau sekelompok penjual, dan diharapkan akan membedakan barang atau jasa
dari produk pesaing. Merek pada dasarnya adalah suatu janji yang diberikan penjual
untuk menyampaikan serangkaian ciri-ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada para
pembeli. Merek yang baik juga menyampaikan jaminan tambahan berupa jaminan
kualitas Tjiptono (2008).
Merek berkaitan dengan persepsi konsumen, sehingga sesungguhnya persaingan
yang terjadi antar perusahaan adalah persaingan persepsi dan bukan sekedar
persaingan produk. Supaya suatu merek bisa mencerminkan makna-makna yang ingin
disampaikan, maka ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan yaitu:
a. Merek harus khas atau unik.
b. Merek harus menggambarkan sesuatu mengenai manfaat produk dan
pemakaiannya.
c. Merek harus menggambarkan kualitas produk.
d. Merek harus mudah diucapkan, dikenali, dan diingat.
e. Merek tidak boleh mengandung arti yang buruk di Negara dan dalam bahasa lain.
f. Merek harus dapat menyesuaikan diri (adaptable) dengan produk baru yang
mungkin ditambahkan ke dalam lini produk.
2. Kemasan (Package)
Pengemasan (Package) merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan
dan pembuatan wadah atau pembungkus dalam suatu produk. Tujuan penggunaan
kemasan antara lain meliputi:
a. Sebagai pelindung isi, misalnya kerusakan, kehilangan, berkurangnya kadar/isi
30
b. Memberikan kemudahan dalam penggunaan, misalnya supaya tidak tumpah dan
sebagai alat pemegang.
c. Bermanfaat dalam pemakain ulang, misalnya untuk diisi kembali/refill.
d. Memberikan daya tarik, misalnya warna, bentuk, maupun desainnya.
e. Sebagai identitas produk, misalnya awet, lembut, atau mewah.
f. Distribusi, misalnya mudah disusun, dan dihitung.
g. Informasi, yaitu menyangkut isi, pemakain, dan kualitas.
h. Sebagai cermin inovasi produk, berkaitan dengan kemajuan teknologi dan daur
ulang.
3. Pemberian Label (labeling)
Pemberian label berkaitan dengan pemasaran. Label merupakan bagian dari suatu
produk yang menyampaikan informasi mengenai produk yang dijual dan penjual
produk. Sebuah label bisa merupakan bagian dari kemasan, atau bisa juga merupakan
tanda pengenal yang disematkan pada produk, dengan demikian adanya hubungan
yang sangat erat antara labeling, packaging, dan branding.
4. Layanan Pelengkap
Saat ini semua produk apapun tidak terlepas dari unsur jasa atau layanan.
Layanan pelengkap tersebut meliputi informasi, konsultasi, order talking hospitaly,
caretaking expection, billing dan pembayaran.
5. Jaminan (Garansi)
Jaminan produk ialah janji yang merupakan kewajiban produsen atas produknya
kepada konsumen, dimana para konsumen akan diberi ganti rugi jika produknya
31
ternyata tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan atau dijanjikan. Jaminan dapat
meliputi kualitas produk, ganti rugi (uang kembali atau produk ditukar), dan lain
sebagainya. Pada jaman sekarang sering kali dimanfaatkan sebagai aspek dari
promosi, terutama pada produk-produk yang tahan lama.
2.2.4 Kerangka Pemikiran
Permasalahan yang sering dialami para pelaku usaha adalah naik turunya jumlah
pembeli produk yang dihasilkan. Hal demikian adanya pengaruh produk dan beberapa
faktor terhadap keputusan konsumen untuk membeli atau tidak suatu produk.
Pada penelitian ini variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi variabel
independen yang digunakan ada 4 variabel. Variabel yang pertama adalah variabel
atribut produk. Variabel ini memiliki 3 indikator, dimana ketiga indikator tersebut
menjelaskan bagaimana atribut produk yang digunakan pada produk jenang kelapa
muda. Variabel bebas yang kedua adalah faktor individu, variabel ini memiliki 2
indikator yang menjelaskan bagaimana faktor individu dalam konsumen
mempengaruhi keputusan konsumen. Variabel bebas yang selanjutnya adalah faktor
lingkungan, variabel ini memiliki 3 indikator untuk menjelaskan bagaimana vaktor
tersebut mempengaruhi keputusan konsumen. Variabel yang keempat adalah faktor
psikologi, variabel ini memilik 1 indikator untuk menjelaskan bagaiman variabel
bebas dapat mempengaruhi keputusan konsumen.
Pada penelitian ini, keputusan konsumen merupakan variabel terikat. Hal ini
berarti keputusan konsumen menjadi variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.
Variabel terikat atau variabel keputusan konsumen memiliki 1 indikator. Indikator
32
tersebuat adalah keinginan melakukan pembelain ulang di UD. Jenang Kelapa Muda.
Secara skematis sebagai berikut:
Bagan 2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian
Alat Analisis
PLS
Atribut produk (X1)
- Merk
- Kemasan Produk
- Informasi Produk
Faktor Individu (X2)
- Motivasi dan
Kubutuhan
- Pengetahuan
Konsumen
Faktor Lingkungan
(X3)
- Budaya
- Keluarga
- Kelas Sosial
Faktor Psikologi
(X4)
- Pengolahan
Informasi
Beragam selera dan keinginan
konsumen terhadap jenang
kelapa muda
Keputusan konsumen (Y)
Meningkatnya Jumlah
pembelian jenang
kelapa muda
33
2.2.5 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara atau dugaan sementara terhadap
permasalahan yang sedang diteliti.
1. Diduga atribut produk, faktor individu, faktor lingkungan, faktor psikologi
berpengaruh terhadap keputusan pembelian jenang kelapa muda di UD. Jenang
Kelapa Muda.
2. Diduga variabel yang dominan dalam mempengaruhi keputusan konsumen
adalah variabel atribut produk.