bab ii tinjauan pustaka 2.1. pengertian analisis menurut

34
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian analisis adalah sebagai berikut: Penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan sebenarnya. Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antara bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. 2.2. Laporan Keuangan Keputusan usaha seperti investasi modal membutuhkan berbagai data yang memiliki keandalan dan relevansi. Data ini mencakup informasi mengenai kondisi ekonomi dan kecenderungan industri, seperti juga informasi hal yang tak berwujud seperti integritas dan motivasi manajer. Laporan keuangan merupakan indikator ukuran atas kinerja dan kondisi keuangan masa lalu. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari sebuah proses akuntansi. Laporan keuangan disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Untuk dapat menyusun laporan keuagan yang baik, maka harus dipahami terlebih dahulu mengenai akuntansi. Menurut Arens (2003;7) menyatakan bahwa: ”Accounting is the process of recording, classifying and summarizing of economical event in logical manner for the purpose of providing financial information for decision making” Dalam proses akuntansi diidentifikasikan berbagai transaksi atau peristiwa yang merupakan kegiatan ekonomi perusahaan yang dilakukan melalui pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran transaksi-transaksi yang bersifat keuangan sedemikian rupa sehingga hanya informasi yang relevan yang saling

Upload: lyhanh

Post on 17-Jan-2017

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Analisis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian analisis adalah

sebagai berikut:

• Penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan

sebenarnya.

• Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian

itu sendiri serta hubungan antara bagian untuk memperoleh pengertian

yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.

2.2. Laporan Keuangan

Keputusan usaha seperti investasi modal membutuhkan berbagai data yang

memiliki keandalan dan relevansi. Data ini mencakup informasi mengenai kondisi

ekonomi dan kecenderungan industri, seperti juga informasi hal yang tak

berwujud seperti integritas dan motivasi manajer. Laporan keuangan merupakan

indikator ukuran atas kinerja dan kondisi keuangan masa lalu.

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari sebuah proses akuntansi.

Laporan keuangan disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Untuk dapat menyusun laporan keuagan yang baik, maka harus dipahami terlebih

dahulu mengenai akuntansi.

Menurut Arens (2003;7) menyatakan bahwa:

”Accounting is the process of recording, classifying and summarizing of

economical event in logical manner for the purpose of providing financial

information for decision making”

Dalam proses akuntansi diidentifikasikan berbagai transaksi atau peristiwa

yang merupakan kegiatan ekonomi perusahaan yang dilakukan melalui

pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran transaksi-transaksi yang bersifat

keuangan sedemikian rupa sehingga hanya informasi yang relevan yang saling

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

berhubngan satu dengan yang lainnya yang mampu memberikan gambaran secara

layak tentang keadaan keuangan serta hasil usaha perusahaan dalam satu periode

yang akan dihubungkan dan disajikan dalam bentuk laporan keuangan.

Laporan keuangan merupakan pertanggungjawaban keuangan pimpinan

atas perusahaan yang telah dipercayakan kepadanya. Kondisi keuangan dan hasil-

hasil operasi perusahaan tercermin dalam laporan keuangan perusahaan, pada

hakekatnya merupakan hasil akhir dari kegiatan perusahaan yang dapat

menggambarkan kinerja keuangan perusahaan yang bersangkutan.

2.2.1. Pengertian Laporan Keuangan

Setiap perusahaan mempunyai laporan keuangan yang bertujuan

menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta

perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar

pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan secara ekonomi.

Laporan keuangan harus disiapkan secara periodik untuk pihak-pihak yang

berkepentingan. Petunjuk yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan di

Indonesia adalah Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

Adapun pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi

Keuangan (SAK) adalah sebagai berikut:

”Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integrasi dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut misalnya informasi keuangan segmen industri, dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.” Sedangkan menurut Sofyan Syafri Harahap (2004;105) menyatakan bahwa: “ Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah: neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan posisi keuangan.”

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

Selain itu, laporan keuangan menurut Ridwan Sundjaja dan Inge Berlian (2002;68) bahwa: ”Laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi antar data keuangan atau aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-data atau aktivitas tersebut.”

Dari ketiga pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan

keuangan adalah suatu laporan hasil dari proses akuntansi yang dikeluarkan oleh

perusahaan sebagai suatu alat informasi bagi pihak manajemen dan pihak-pihak

yang berkepentingan.

2.2.2. Tujuan Laporan Keuangan

Pada dasarnya laporan keuangan dimaksudkan untuk menyediakan

informasi keuangan mengenai suatu badan usaha yang akan dipergunakan oleh

pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan didalam

pengambilan keputusan ekonomi. Menurut PSAK No.1 menyatakan bahwa:

”Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.”

Posisi keuangan perusahaan dipengaruhi oleh sumberdaya yang terkendali,

struktur keuangan, likuiditas dan solvabilitas, serta kemampuan beradaptasi

dengan perubahan lingkungan. Informasi kinerja terutama profitabilitas,

diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumberdaya ekonomi yang

mungkin dikendalikan dimasa depan.

2.2.3. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi di

dalam laporan keuangan berguna bagi pengguna. Menurut Standar Akuntansi

Keuangan terdapat empat karakteristik pokok yaitu:

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

1. Dapat dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan

adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pengguna. Untuk

maksud ini, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai

tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kamauan untuk

mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.

2. Relevan

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan

pengguna dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki

kualitas relevan kalau dapat memengaruhi keputusan ekonomi pengguna

dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini,

atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi pengguna

dimasa lalu.

• Materialitas

Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakikat dan meterialitasnya.

Informasi dipandang material kalau kelalaian untuk mencantumkan

atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat

memengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas

dasar laporan keuangan.

3. Keandalan

Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi

memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan,

kesalahan material dan dapat diandalkan penggunanya sebagai penyajian

yang tulus jujur dari seharusnya disajikan atau yang secara wajar

diharapkan dapat disajikan.

• Penyajian jujur

Agar dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan dengan

jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan.

• Substansi mengungguli bentuk

Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur

transaksi serta peristiwa lain yang disajikan maka peristiwa

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan

realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya.

• Netralitas

Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pengguna dan

tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu.

• Pertimbangan sehat

Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat

melakukan perkiraan dalam kondisi ketidak pastian.

4. Dapat dibandingkan

Pengguna harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan

antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan

kinerja keuangan. Pengguna juga harus dapat memperbandingkan laporan

keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja,

serta perusahaan posisi keuangan secara relatif.

2.2.4. Fungsi Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang disusun dan disajikan kepada semua pihak yang

berkepentingan dengan eksistensi suatu perusahaan, pada hakekatnya merupakan

suatu alat komunikasi artinya laporan keuangan itu digunakan untuk

mengkomunikasikan informasi keuangan dari suatu perusahaan dan kegiatan-

kegiatannya kepada mereka yang berkepentingan dengan perusahaan tersebut.

Fungsi laporan keuangan bagi manajemen perusahaan adalah untuk

memperoleh informasi yang berfungsi untuk:

1. Merumuskan, melaksanakan dan mengadakan penilaian terhadap

kebijakan-kebijakan yang dianggap perlu.

2. Mengorganisasi dan mengkordinasikan kegiatan-kegiatan dalam

perusahaan.

3. Merencanakan dan mengendalikan kegiatan atau aktivitas sehari-hari

dalam perusahaan.

4. Mempelajari aspek, tahap-tahap kegiatan tertentu dalam perusahaan.

5. Menilai keadaan atau posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

Disamping fungsi di atas laporan keuangan juga berfungsi sebagai alat

pertanggungjawaban manajemen kepada semua pihak yang menanamkan dan

mempercayakan pengelolaan dananya dalam perusahaan dipublikasikan, maka

pihak-pihak pemakai laporan keuangan tersebut adalah:

1. Investor

Investor membutuhkan informasi laporan keuangan untuk menentukan

apakah harus membeli, mempertahankan sahamnya atau menjual

sahamnya. Pemegang saham juga tertarik untuk menilai kondisi keuangan

perusahaan.

2. Manajer

Manajer ingin mengetahui situasi ekonomis perusahaan yang dipimpinnya

untuk mengambil keputusan yang tepat. Dengan mengetahui posisi

keuangan perusahaannya periode yang lalu akan dapat menyusus rencana

yang lebih baik, memperbaiki sistem pengawasannya dan dapat

menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaannya yang lebih tepat.

3. Kreditur

Sebelum mengambil keputusan untuk memberi atau menolak permintaan

kredit dari suatu perusahaan, kreditor perlu mengetahui terlebih dahulu

posisi keuangan dari perusahaan yang bersangkutan.

4. Supplier

Bagi supplier laporan keuangan bisa menjadi informasi untuk mengetahui

apakah perusahaan layak diberikan fasilitas kredit, seberapa lama akan

diberikan dan sejauh mana potensi risiko yang dimiliki perusahaan.

5. Pemerintah

Pemerintah membutuhkan laporan keuangan untuk mengetahui apakah

perusahaan telah mengikuti peraturan yang telah ditetapkan. Laporan

keuangan juga dapat digunakan sebagai dasar menentukan kebenaran

perhitungan pajak dan pembayaran pajak.

6. Analis pasar modal

Analis pasar modal selalu melakukan analisa tajam dan lengkap terhadap

laporan keungan perusahaan yang go public maupun yang berpotensi

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

masuk pasar modal. Mereka ingin mengetahui nilai perusahaan, kekuatan

dan posisi keuangan perusahaan.

7. Masyarakat

Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan

informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran

perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

2.2.5. Penyajian Laporan Keuangan

Agar laporan keuangan dapat mencapai tujuannya maka cara penyajiannya

harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Laporan keuangan

yang lengkap yang disusun oleh manajemen perusahaan menurut PSAK No. 1

Paragraf 07 terdiri dari:

1. Neraca

2. Laporan laba rugi

3. Laporan perubahan ekuitas

4. Laporan arus kas

5. Catatan atas laporan keuangan

Selanjutnya akan dibahas satu persatu mengenai konponen-komponen

laporan keuangan sebagai berikut:

1. Neraca

Menurut Munawir (2002;3) menyatakan bahwa:

”Neraca adalah laporan keuangan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Jadi tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu dimana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada akhir tahun fiskal atau tahun kalender sehingga neraca sering disebut dengan balance sheet.” Neraca memberikan informasi mengenai sumberdaya ekonomi, kewajiban

dan modal pada waktu tertentu. Kekayaan disajikan pada sisi aktiva sedangkan

kewajiban dan modal pada sisi pasiva. Bentuk dari neraca diformulasikan dengan:

Aktiva = kewajiban + modal.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

2. Laporan laba rugi

Laporan laba rugi menunjukkan hasil kegiatan perusahaan dalam jangka

waktu tertentu. Laporan ini digunakan sebagai indikator keberhasilan perusahaan

dalam menjalankan usahanya selama satu periode tertentu.

Menurut Ridwan Sundjaja dan Inge berlian (2003;69) menyatakan

bahwa:

”Laporan laba rugi (income statement) adalah laporan mengenai

penghasilan, biaya, laba atau rugi yang diperoleh suatu perusahaan selama

periode tertentu.”

Laporan laba rugi merupakan laporan operasi perusahaan tentang

penghasilan yang didapat, biaya-biaya yang harus dikeluarkan dan laba atau rugi

yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu. Dengan kata lain, laporan laba

rugi merupakan suatu laporan yang menyajikan kinerja suatu kesatuan usaha

dalam suatu periode tertentu. Walaupun belum ada keseragaman tentang susunan

laporan laba rugi bagi tiap-tiap perusahaan, namun prinsip-prinsip yang umumnya

diterapkan adalah sebagai berikut:

1. Bagian pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha

pokok perusahaan (penjualan barang dagangan atau pemberian jasa)

diikuti dengan harga pokok dari barang atau jasa yang dijual sehingga

diperoleh laba kotor.

2. Bagian kedua menunjukkan biaya-biaya operasional yang terdiri dari biaya

penjualan dan biaya umum/administrasi (operating expenses).

3. Bagian ketiga menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh diluar operasi

pokok perusahaan, yang diikuti dengan biaya-biaya yang terjadi diluar

uasaha pkok perusahaan (non operating/financial income and expenses)

4. Bagian keempat menunjukkan laba atau rugi yang insidentil (extra

ordinary gain or loss) sehingga akhirnya diperoleh laba bersih sebelum

pajak pendapatan.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

3. Laporan perubahan ekuitas

Laporan perubahan ekuitas atau laporan posisi keuangan merupakan suatu

laporan yang memuat seluruh kegiatan penanaman modal dan pembiayaannya.

Laporan perubahan ekuitas menunjukkan aliran modal kerja selama periode

tertentu dan perubahan unsur kerja selama periode yang bersangkutan. Perubahan

ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan atau penurunan asset bersih atau

kekayaan selama periode bersangkutan bardasarkan prinsip pengukuran tertentu

yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan. Laporan perubahan

ekuitas, kecuali untuk perubahan yang berasaldari transaksi dengan pemegang

saham seperti setoran modal dan pembayaran didviden menggambarkan jumlah

keuntungan dan kerugian yang berasal dari kegiatan perusahaan selama periode

yang bersangkutan.

4. Laporan arus kas

Laporan ini melaporkan arus kas masuk dan keluar dalam perusahaan pada

periode tertentu. Laporan arus kas ini menyediakan informasi yang berguna dalam

mengetahui kemampuan perusahaan dalam menggunakan kasnya sehingga

menghasilkan masukan berupa kas pula. Laporan arus kas terdiri dari tiga sumber

utama yaitu: berasal dari aktivitas operasional, investasi dan pembiayaan.

a. Aktivitas operasional, merupakan kegiatan yang secara langsung

berhubungan dengan produksi dan penjualan produk perusahaan, baik itu

barang maupun jasa.

b. Aktivitas investasi, merupakan kegiatan penambahan atau penjualan aktiva

tetap dan penjualan atau pembelian surat-surat berharga (penyertaan saham).

c. Aktivitas pembiayaan, termasuk kegiatan penerimaan dan pembayaran

pokok pinjaman, penambahan modal saham, pembayaran dividen , dan

sebagainya.

5. Catatan atas laporan keuangan

Menurut PSAK No.1 paragraf 70, menyatakan bahwa:

”catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah yang tertera dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas serta informasi tambahan seperti kewajiban kontijensi dan komitmen.”

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis setiap pos

dalam neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas harus berkaitan dengan

informasi yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporan

keuangan mengungkapkan:

1. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan

akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi

yang penting.

2. Informasi yang diwajibkan dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

tetapi dikeluarkan dalam rangka penyajian secara wajar.

3. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi

diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.

2.2.6. Manfaat Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk

mendapatkan informasi (balance sheet), daftar yang telah menggambarkan hasil-

hasil yang diperoleh perusahaan pada suatu periode tertentu (income statement),

dengan mengetahui hal tersebut manajer dapat menyusun rencana lebih baik,

memperbaiki sistem pengawasannya dan menentukan kebijakan yang lebih tepat.

Adapun manfaat laporan keuangan bagi manajemen adalah sebagai

berikut:

1. Mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan.

2. Untuk menentukan tingkat derajat keuntungan yang dapat dicapai oleh

perusahaan yang bersangkutan.

3. Untuk menilai dan mengukur hasil-hasil kerja tiap individu yang telah

diserahi wewenang dan tanggungjawab.

4. Untuk menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan/prosedur yang

baru untuk mencapai hasil yang lebih baik.

5. Mendapatkan modal baru bila perusahaan akan memperluas usahanya baik

berupa kredit bank maupun dari para calon investor, sehubungan atas

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

penilaian yang dilakukan terhadap laporan keuangan tersebut apabila

tingkat rentabilitasnya memuaskan.

Bagi manajemen yang lebih penting adalah mencapai laba bersih atau laba

operasi yang cukup tinggi dibandingkan periode sebelumnya, cara kerja lebih

efektif dan efisien serta perusahaan harus mempunyai rencana yang lebih baik dari

sebelumnya, baik dibidang keuangan maupun dibidang operasionalnya.

2.2.7. Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan

Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk

memberikan gambaran atau laporan kemajuan (progress report) secra periodik

yang dilakukan pihak manajemen. Jadi laporan keuangan adalah bersifat historis

serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan sifat dan keterbatasan laporan

keuangan adalah sebagai berikut:

1. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian

yang telah lewat, karenanya laporan keuangan tidak dapat dianggap

sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan

keputusan ekonomi.

2. Laporan keuangan juga bersifat umum, disajikan untuk semua pemakai

dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu saja.

3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran

dan berbagai pertimbangan.

4. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang meterial. Demikian pula

penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu

mungkin tidak dilaksanakan. Jika hal ini dianggap tidak material atau tidak

menimbulkan pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan

keuangan.

5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian,

bila terdapat suatu pos, maka lazimnya dipilih alternatif yang

menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva terkecil.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

6. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu

peristiwa-peristiwa transaksi daripada bentuk hukumnya.

7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah teknis akuntansi

dan sifat dari informasi yang dilaporkan.

8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan

menimbulkan variasi pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat

kesuksesan antar perusahaan.

9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat

dikuantifikasikan umumnya diabaikan.

2.3. Analisis Laporan Keuangan

2.3.1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan merupakan suatu teknis analisis yang dalam

banyak hal mampu memberikan petunjuk atau indukator dan gejala-gejala yang

timbul disekitar kondisi yang melingkupinya. Apabila analisis laporan keuangan

yang dihitung diinterpretasikan secara tepat, akan menunjukkan aspek-aspek

dimana penilaian dan evaluasi lebih lanjut harus dilakuakan.

Definisi analisis laporan keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap

(2004;190) adalah sebagai berikut:

”Menguraikan pos-pos keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau mempunyai makna antara yang satu dengan yang lainnya baik antara data kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.”

Kegiatan analisis laporan keuangan berfungsi untuk mengkonversi data

yang berasal dari laporan sebagai bahan mentahnya menjadi informasi yang lebih

berguna, lebih mendalam dan lebih tajam dengan teknik tertentu. Oleh karena itu

kegunaan analisis laporan keuangan sepenuhnya terletak pada kemampuan dan

intelegensi serta ketrampilan analisnya dalam menginterpretasikan hasilnya.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

2.3.2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan yang dilakukan dimaksudkan untuk menambah

informasi yang ada dalam suatu laporan keuangan. Menurut Sofyan Syafri

Harahap (2004;195) tujuan dari analisis laporan keuangan adalah sebagai

berikut:

1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang

terdapat pada laporan keuangan biasa.

2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit)

dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan

(implicit).

3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keungan.

4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam

hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan

komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi

yang diperoleh dari luar perusahaan.

5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-

model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi,

peningkatan (rating).

6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil

keputusan, antara lain:

o Dapat menilai prestasi perusahaan

o Dapat memproyeksi keuangan perusahaan

o Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang

o Menilai perkembangan dari waktu kewaktu

o Melihat komposisi struktur keuangan dan arus dana

7. Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu

yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.

8. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan

periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar

ideal.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

9. Memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan baik

posisi keuangan, hasil uasaha, struktur keuangan dan sebagainya.

10. Memprediksi potensial apa yang mungkin perusahaan alami dimasa yang

akan datang.

2.3.3. Kelemahan Analisis Laporan Keuangan

Kelemahan analisis laporan keuangan dijelaskan sebagai berikut:

1. Analisis laporan keuangan didasarkan pada laporan keuangan, oleh

karenanya kelemahan laporan keuangan harus selalu diingat agar

kesimpulan dari analisis itu tidak salah.

2. Objek analisis laporan keuangan untuk menilai suatu laporan keuangan

tidak cukup hanya dari angka-angka laporan keuangan. Kita juga harus

melihat aspek lainnya seperti tujuan perusahaan, situasi industri, gaya

manajemen, budaya perusahaan dan budaya masyarakat.

3. Objek analisis adalah data historis yang menggambarkan masa lalu dan

kondisi ini bisa berbeda dengan kondisi masa depan.

4. Jika kita melakukan perbandingan dengan perusahaan lain maka perlu

dilihat beberapa perbedaan prinsip yang bisa menjadi penyebab perbedaan

angka misalnya: prinsip akuntansi, size perusahaan, jenis industri, periode

laporan, laporan individual atau laporan konsolidasi, jenis perusahaan,

aspek profit motif dan nonprofit motive.

5. Laporan keuangan konsolidasi atau hasil konversi mata uang asing perlu

mendapat perhatian tersendiri karena perbedaan bisa saja timbul karena

masalah kurs konversi atau metode konsolidasi.

6. Kelemahan analisis rasio. Teknik analisis rasio merupakan sebagian dari

analisis laporan keuangan. Teknik analisis rasio memiliki kelemahan,

sehingga para analis harus berhati-hati dalam melakukan analisis rasio.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

2.4. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan

Metode dan teknik analisis laporan keuangan digunakan untuk

menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan

keuangan sehingga dapat dilihat perubahan dari masing-masing pos tersebut bila

diperbandingkan dengan alat-alat pembanding lainnya misalnya diperbandingkan

dengan laporan keuangan yang dibudgetkan atau laporan keuangan perusahaan

lainnya.

Tujuan dan teknik analisis akan digunakan sebagai dasar pengambilan

keputusan bagi pihak-pihak yang membutuhkan, agar data dapat lebih dimengerti,

menurut S. Munawir (2002;36) ada dua metode analisis yang digunakan yaitu:

1. Metode analisis horizontal (Analisis Dinamis) Adalah analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat sehingga dapat diketahui perkembangannya

2. Metode analisis vertikal (Analisis statis) Adalah analisis terhadap laporan keuangan satu periode tertentu atau satu saat saja, yaitu dengan membandingkan antara satu pos dengan pos lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja.

Teknik analisa yang bisa digunakan dalam analisis laporan keuangan

adalah sebagai berikut:

1. Analisa perbandingan laporan keuangan

Adalah metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan

keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukkan:

a. Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah

b. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah

c. Kenaikan atau penurunan dalam persentase

d. Perbandingan yang dinyatakan dengan ratio

e. Persentase dari total

2. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang

dinyatakan dalam prosentase, adalah suatu metode atau teknik analisa

untuk mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah

menunjukkan tendensi tetap,naik bahkan turun.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

3. Laporan dengan prosentase per komponen atau common size statement.

Adalah suatu metode analisa untuk mengetahui persentase investasi pada

masing-masing aktiva terhadap total aktivanya.

4. Analisa sumber dan penggunaan kas, adalah suatu analisa untuk

mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas.

5. Analisa sumber dan penggunaan modal kerja, adalah suatu analisa untuk

mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk

mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.

6. Analisa Break Even, adalah suatu analisis untuk menentukan tingkat

penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan

tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh

keuntungan.

7. Analisa perubahan laba kotor (gross profit analysis), adalah suatu analisa

untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari

periode ke periode.

8. Analisa rasio, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan

dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu

atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.

Analisa raio ini memiliki keunggulan dibandingkan teknik analisa lainnya.

Keunggulan tersebut adalah:

1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah

dibaca dan ditafsirkan.

2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan

laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.

3. Mengetahui posisi perusahaan ditengah industri lainnya.

4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan

keputusan dan model prediksi (z-score).

5. Menstandarisir size perusahaan.

6. Lebih mudah membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau

melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time series.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

7. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi dimasa

yang akan datang.

Disamping keunggulan yang dimilki analisa rasio ini, teknik ini juga

memiliki beberapa keterbatasan yang harus disadari sewaktu menggunakannya

agar tidak salah dalam penggunaannya.

Adapun keterbatasan analisa rasio adalah:

1. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk

kepentingan pemakainya.

2. Keterbatasan yang dimiliki laporan keuangan juga menjadi keterbatasan

teknik ini seperti:

a. Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak

mengandung taksiran dan judment yang dapat dinilai bias atau

subyektif.

b. Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah

nilai perolehan (cost) bukan harga pasar.

c. Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka

rasio.

d. Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa

diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda.

3. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan menimbulkan

kesulitan menghitung rasio.

4. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron

5. Jika dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi

yang dipakai tidak sama. Oleh karenanya jika dilakukan perbandingan bisa

menimbulkan kesalahan.

2.4.1. Rasio Keuangan

Dalam mengadakan interpretasi dan analisa laporan keuangan suatu

perusahaan seorang penganalisa keuangan memerlukan adanya ukuran atau

yardstick tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisa keuangan adalah

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

rasio. Pengertian rasio itu sebenarnya hanyalah alat yang dapat digunakan untuk

menjelaskan hubungan antara dua macam data keuangan.

Menurut Ridwan Sundjaja dan Inge Berlian (2002;104), bahwa:

”Analisis rasio adalah suatu metode perhitungan dan interpretasi rasio

keuangan untuk menilai kinerja dan status suatu perusahaan.”

Sedangkan analisis rasio keuangan menurut Sutrisno (2003;255), bahwa:

”Analisis keuangan adalah menghubung-hubungkan elemen yang ada di

laporan keuangan.”

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis rasio

kuangan adalah suatu metode perhitungan yang digunakan oleh para pihak

manajemen perusahaan dan pihak lain yang berkepentingan dalam mencerminkan

aspek tertentu.

Menurut Mamduh M. Hanafi (2005;109) ada dua tipe pembandingan hasil

analisis rasio keuangan yaitu:

1. Analisis time series, yaitu mengevaluasi kinerja perusahaan dengan cara membandingkan hasil analisis rasio pada periode yang satu dengan hasil analisis rasio keuangan periode yang lain dalam perusahaan yang sama. Dengan cara pembandingan tersebut akan dapat diketahui perubahan-perubahan dari rasio-rasio tersebut dari tahun ke tahun.

2. Analisis Cross Sectional, yaitu membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan dengan rasio-rasio semacam dari perusahaan lain yang sejenis atau industri (rasio industri) untuk waktu yang sama. Dengan membandingkan rasio perusahaan dengan rasio industri akan dapat diketahui apakah perusahaan yang bersangkutan itu dalam aspek keuangan tertentu berada di atas rata-rata industri, berada pada rata-rata atau terletak dibawah rata-rata.

2.4.2 Jenis-jenis Rasio Keuangan

Bagi pengelola perusahaan, tentu ingin mengetahui apakah perusahaan

yang dikeloalanya selama ini telah berjalan dengan baik. Begitu pula bagi para

emiten, tentu akan sangat penting pula mengetahui apakah perusahaan yang

dijadikan objek dalam berinvestasi sudah berjalan dengan baik. Untuk mengetahui

apakah perusahaan sudah berjalan dengan baik maka pengelola maupun para

emiten harus mengetahui kinerja perusahaan tersebut. Untuk mengetaui kinerja

suatu perusahaan dapat dilihat dengan menggunakan rasio keuangan.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

Rasio-rasio keuangan mungkin dihitung berdasarkan atas angka-angka

yang ada dalam neraca saja, dalam laporan laba rugi saja, atau pada neraca dan

laporan laba rugi. Setiap analisa keuangan bisa merumuskan rasio tertentu yang

dianggap mencerminkan aspek tertentu. Pada dasarnya analisis rasio bisa

dikelompokkan kedalam lima macam kategori yaitu:

1. Rasio Likuiditas

Adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

2. Rasio Solvabilitas

Adalah rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan

memenuhi kewajiban jangka panjangnya.

3. Rasio Aktivitas

Adalah rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan asset

dengan melihat tingkat aktivitas asset.

4. Rasio Profitabilitas

Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.

5. Rasio Pasar

Rasio ini melihat perkembangan nilai perusahaan relatif terhadap nilai

buku perusahaan.

2.5 Rasio Profitabilitas

2.5.1. Pengertian Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas ini digunakan untuk mengetahui bagaimana kinerja

perusahaan yang dicapai dilihat dari aspek keuangan. Sebagaimana yang

dikemukakan oleh para ahli:

Menurut Martono dan Harjito (2003,53), bahwa:

“Rasio keuntungan (profitability ratio) atau rentabilitas, yaitu rasio yang

menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari

pengguna modalnya.”

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

Sedangkan rasio profitabilitas menurut Van Horne and Machowicz

(2005,145), bahwa:

”Profitability ratio is ratios that relate profit to sales and investment.”

Artinya bahwa rasio profitabilitas adalah rasio yang memperlihatkan keuntungan

yang diperoleh atas penjualan dan kegiatan investasi perusahaan.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat ditarik simpulan bahwa rasio

profitabilitas merupakan suatu bentuk rasio yang digunakan untuk mengetahui

bagaimana perusahaan tersebut menjalankan aktifitas untuk memperoleh laba

(keuntungan) dari tingkat penjualan, jumlah asset dan modal sendiri.

Aspek profitabilitas atau kemempuan untuk memperoleh laba menjadi

salah satu aspek yang harus diperhatikan bagi para investor maupun calon

investor, sebagaimana yang dikatakan oleh Gibson (2001,286), bahwa:

“Profitability is the ability of the firm to generate earnings. Analysis of profit is vital concern to stockholders since they derive revenue in the form of dividens. Further increased profits can cause a rise in market price, leading to capital gains. Profits are also important to creditors because profits are ane source of founds for debt coverage. Management uses profit as a performance measure.” Dalam hal ini, profitabilitas merupakan suatu kemampuan perusahaan

untuk memperoleh pendapatan (keuntungan). Analisis terhadap keuntungan

perusahaan merupakan hal yang sangat penting bagi para pemegang saham pada

saat menentukan pendapatan dalam bentuk dividen. Selanjutnya semakin

bertambahnya tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan akan meningkatkan

harga saham, serta akan menentukan pula terhadap perilehan capital gain. Laba

atau keuntungan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi para kreditor karena

laba salah satu sumber yang dapat dijadikan jaminan bagi pembayaran utang.

Pihak manajemen menggunakan aspek laba sebagai ukuran kinerja keuangan.

2.5.2. Ukuran Rasio Profitabilitas

Seorang investor harus melakukan penilaian terhadap kinerja

(performance) perusahaan yang menjadi objek investasinya, baik dalam aspek

tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung. Untuk dapat

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

melakukan penilaian tersebut haruslah mengetahui aspek-aspek apa saja yang

menjadi ukuran penilaian.

Menurut Sutrisno (2003;253), terdapat lima bentuk rasio profitabilitas

diantaranya adalah sbagai berikut:

1. Profit Margin Profit margin merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai.

2. Return on Asset (ROA) Return on Asset juga sering disebut sebagai rentabilitas ekonomis, merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam hal ini laba yang dihasilkan adalah laba sebelum bungan dan pajak atau EBIT.

3. Return on Equity (ROE) Return on Equity ini sering disebut dengan rate of return on net worth yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimilki perusahaan, sehingga ROE ini ada yang menyebut sebagai rentabilitas modal sendiri. Laba yang diperhitungkan adalah laba bersih setelah dipotong pajak atau EAT.

4. Return on Investment (ROI) Return on Investment merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk menutup investasi yang dikeluarkan. Laba yang digunakan untuk mengukur rasio ini adalah laba bersih setelah pajak.

5. Earning Per Share (EPS) Kadang-kadang pemilik juga menginginkan data mengenai keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar sahamnya. Earning per share atau laba per lembar saham merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan perlembar saham pemilik. Laba yang digunakan sebagai laba bagi pemilik atau EAT.

2.5.3. Profit Margin

Keuntungan merupakan hasil dari kebijaksanaan yang diambil oleh

manajemen. Keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan semua

aktivitasnya dapat dilihat dari keuntungan yang diperolehnya. Profit margin

merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dengan

penjualan yang dicapai. Profit margin sendiri dibagi menjadi empat aspek, yaitu:

1. Gross profit margin ( Marjin laba kotor)

Laba kotor (gross profit) merupakan selisih antara penjualan dengan harga

pokok penjualan. Laba kotor mengindikasikan bagaimana perusahaan

mampu menutup biaya produknya. Agar menguntungkan, perusahaan

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

harus cukup besar untuk mendanai pengeluaran penting yang mengarah ke

masa depan, seperti penelitian dan pengembangan, pemasaran, dan iklan.

Laba kotor suatu industri berbeda dengan industri yang lain tergantung

pada berbagai faktor seperti kompetisi, investasi modal, dan besarnya

biaya yang harus ditutup oleh laba kotor. Laba kotor sering kali dilaporkan

dan dijelaskan dalam bentuk persentase.

Gross profit margin (marjin laba kotor ) dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut:

Marjin laba kotor = Laba kotor : penjualan

2. Marjin laba operasi (Operating Profit Margin)

Laba operasi merupakan suatu pengukuran laba perusahaan yang berasal

dari aktivitas operasi yang masih berlangsung. Terdapat tiga aspek penting

dalam laba operasi:

a. Laba operasi terkait hanya dengan laba yang berasal dari aktivitas

operasi, karenanya setiap pendapatan (dan beban) yang tidak

terkait dengan operasi usaha bukan merupakan bagian laba oprasi.

b. Laba operasi terpusat pada laba perusaaan secara keseluruhan dan

bukan hanya untuk pemegang ekuitas. Hal ini berarti bahwa

pendapatan dan beban keuntungan (terutama beban bunga) tidak

dimasukkan dalam mengukur laba operasi.

c. Laba operasi hanya terkait dengan aktivitas usaha yang masih

berlangsung. Hal ini berarti, tiap laba atau kerugian yang terkait

dengan operasi yang dihentikan dikeluarkan dari laba operasi.

Marjin laba operasi dapat dihitung dengan rumus:

Marjin laba operasi = Laba operasi : penjualan

3. Marjin laba sebelum pajak

Laba sebelum pajak merupakan laba dari operasi sebelum cadangan untuk

pajak penghasilan. Marjin laba sebelum pajak dapat dihitung dengan

rumus:

Marjin laba sebelum pajak = Laba sebelum pajak : penjualan

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

4. Net Profit Magin (Marjin laba bersih)

Menurut Martono dan Harjito (2003;59) menyatakan bahwa:

“ Net profit margin atau marjin laba bersih merupakan keuntungan

penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan.”

Berarti net profit margin adalah salah satu bentuk rasio keuntungan

yang dipakai untuk mengetahui seberapa besar keuntungan bersih yang

diperoleh perusahaan dari setiap rupiah penjualan yang dihasilkan

perusahaan. Disamping itu rasio ini juga bermanfaat untuk mengukur

tingkat efisiensi total pengeluaran biaya-biaya dalam perusahaan, semakin

efisien suatu perusahaan akan semakin besar tingkat keuntungan yang

dapat diperoleh perusahaan tersebut.

Net profit margin (Marjin laba bersih) dapat dihitung dengan rumus:

Marjin laba bersih = Laba bersih : penjualan

Bagi para investor, rasio ini juga dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam menilai kondisi emiten, karena semakin besar

kemampuan emiten dalam menghasilkan laba, maka secara toritis harga

saham di pasar modal juga akan meningkat.

2.6. Saham

Pengertian saham menurut Martono dan Agus Harjito (2002;230) bahwa:

”Saham adalah tanda bukti kepemilikan atau penyertaan pemegangnya atas perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut (emiten). Saham juga merupakan bukti pengembalian bagian atau peserta dalam suatu perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT).”

Saham adalah surat bukti kepemilikan bagian modal atau tanda penyertaan

modal pada perseroan terbatas yang memberi hak atas dividen dan lain-lain

menurut besar kecilnya modal yang disetor. Wujud dari saham adalah selembar

kertas yang menerangkan pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang

menerbitkan kertas tersebut.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

2.6.1. Jenis-jenis Saham

Menurut Asril Sitompul (2000;164) jenis saham terdiri atas:

1. Saham biasa (Common Stock) Saham biasa merupakan saham yang menempatkan pemiliknya tidak memiliki prioritas utama terhadap pembagian dividen dan hak atas kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. Saham biasa merupakan saham yang paling banyak dikenal dan diperdagangkan di pasar modal.

2. Saham Preferen (Prefered Stock) Saham preferen merupakan saham yang menempatkan pemiliknya memiliki priorotas utama terhadap pembagian dividen dan hak atas kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.

2.6.2 Harga Saham

Indeks harga saham yang terjadi di pasar modal akan menggambarkan

perubahan-perubahan atau pergerakan harga saham yang terjadi. Tentu saja

penyajian indeks harga saham berdasarkan satuan angka dasar yang telah

disepakati di pasar modal. Menurut Jogiyanto (2000;79) beberapa nilai yang

berhubungan dengan harga saham antara lain:

1. Nilai Buku (Book Value) Nilai buku (book value) merupakan nilai saham menurut pembukuan emiten. Untuk menghitung nilai buku suatu saham, beberapa nilai yang berhubungan dengannya perlu diketahui, diantaranya adalah nialai nominal, agio saham, dan laba ditahan.

2. Nilai Pasar (Market Value) Nilai pasar (market value) adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu ysng ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham bersangkutan di pasar bursa.

3. Nilai Intrinsik (Intrinsic Value) Nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari saham yang diperdagangkan di bursa efek.

Ketika perusahaan didirikan, harga sahamya tercermin dari jumlah rupiah

modal sendiri per sahamnya. Dan ada kalanya modal dasar ini belum disetor

sepenuhnya, sehingga harga saham adalah sebesar nilai nominal. Nilai nominal

(Par value) dari suatu saham merupakan nilai kewajiban yang ditetapkan untuk

tiap-tiap lembar saham. Untuk perusahaan yang telah melakukan penawaran

umum atas saham-sahamnya nilai nominal tersebut dicantumkan pada surat saham

yang bersangkutan.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

Selain dari harga nominal tersebut juga dikenal harga buku atau harga

intrinsik. Jika nilai intrinsik lebih besar dari harga saham maka saham tersebut

undervalue, tapi jika nilai intrinsik lebih kecil dari harga saham maka saham

tersebut overvaue. Harga dari suatu saham digambarkan dengan nilai pasar

(market value). Dimana nilai pasar yaitu harga saham biasa yang terjadi di pasar

modal atas dasar permintaan dan penawaran, seperti yang dinyatakan oleh Van

Horne and Machowichz (2005;534), bahwa:

” The market value per share is the current price at wich the stock is

treded.”

Artinya bahwa nilai pasar itu merupakan nilai yang sesungguhnya yang digunakan

dalam transaksi perdagangan saham.

Keputusan investor memilih suatu saham sebagai objek investasinya

membutuhkan data historis terhadap pergerakan harga saham yang beredar di

bursa baik secara individual, kelompok, maupun gabungan. Bentuk informasi

historis yang dipandang secra tepat untuk menggambarkan pergerakan harga

saham dimasa lalu adalah suatu indeks harga saham yang memberikan deskripsi

harga-harga saham pada suatu saat tertentu maupun dalam periodisasi tertentu

pula.

Harga pasar saham ini cenderung memiliki korelasi positif dengan kinerja

perusahaan yang bersangkutan, dalam arti jika kinerja perusahaan menunjukkan

peningkatan, harga pasar saham juga akan bertambah tinggi dan dapat berada

diatas nilai intrinsik.

Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan harga saham suatu

perusahaan menunjukkan peningkatan yang berarti, meskipun kinerja perusahaan

tidak mengalami peningkatan. Hal ini dimungkinkan adanya faktor-faktor teknis

yang memepengaruhi antara lain keadaan pasar, rumor atau isu-isu, kebijaksanaan

pemerintah yang tidak mendukung.

Jika bursa efek sudah tutup, harga pasarnya adalah harga penutupan

(closing price). Harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya suatu saham.

Jika harga saham ini dikalikan dengan jumlah saham yang diterbitkan

(outstanding share) akan didapatkan market value.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

2.6.3 Analisis Penetapan Harga Saham

Metode pendekatan yang umum digunakan dalam menetapkan harga suatu

saham yaitu :

1. Analisis Fundamental

Menurut Suad Husnan (2001;315) pengertian analisis fundamental adalah

sebagai berikut:

”Analisis fundamental adalah teknik yang mencoba memperkirakan harga saham dimasa mendatang dengan cara (1) mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham dimasa yang akan datang, dan (2) menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham.”

Analisis fundamental adalah analisis yang menggunakan data yang

berasal dari keuangan perusahaan (misalnya laba, dividen yang dibayar,

penjualan, dan lain sebagainya). Analisis fundamental ini bertitik tolak

dari anggapan dasar bahwa setiapinvestor adalah makhluk yang rasional

karena mereka menganggap adanya hubungan laba perusahaan yang

bersangkutan dengan harga saham, dalam arti jika laba perusahaan naik,

maka harga saham akan cenderung naik.

2. Analisis Teknikal

Menurut Suad Husnan (2001;349) pengertian analisis teknikal adalah

sebagai berikut:

”Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham (kondisi saham) dengan mengamati perubahan harga saham tersebut (kondidi pasar waktu yang lalu). Pemikiran yang mendasari analisis tersebut adalah (i) harga saham mencerminkan informasi yang relevan. (ii) informasi tersebut ditunjukkan oleh perubahan harga saham di waktu yang lalu dan (iii) perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu dan pola tersebut akan berulang.” Analisis teknikal merupakan analisis yang menggunakan data pasar

dari dalam (misalnya harga dan volume transaksi saham) untuk

menentukan nilai dari saham. Analisis teknikal pada dasarnya merupakan

upaya untuk menentukan kapan akan membeli atau permintaan dan

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

menjual atau penawaran umum. Jika aliran fundamentalis menekankan

pada harga saham apakah itu undervalue atau overvalue, aliran teknikalis

ini berfokus pada waktu, dalam arti trend naik dan turun.

2.6.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga saham antara lain:

1. Harapan dan perilaku investor

Harga saham dapat dipengaruhi oleh harapan investor atau perkiraan

investor mengenai keputusan manajemen terhadap kebijakan dividennya.

2. Kondisi keuangan perusahan

Nilai dari suatu perusahaan bisa dilihat dari harga saham yang

bersangkutan di pasar modal. Kondisi keuangan perusahaan yang baik

biasanya akan meningkatkan minat investor untuk membeli saham

sehingga harga saham naik dan sebaliknya jika kondisi perusahaan buruk

juga akan mempangaruhi sahamnya.

3. Permintaan dan penawaran

Harga saham biasanya berfluktuasi mengikuti kekuatan permintaan dan

penawaran di pasar modal. Fluktuasi harga saham mencerminkan seberapa

besar minat investor terhadap saham suatu perusahaan, oleh karena itu

harga saham setiap saat bisa berubah seiring dengan minat investor untuk

mendapatkan modalnya pada perusahaan.

4. Tingkat efisiensi pasar modal

Perubahan harga saham pada pasar modal yang efisien ( pasar yang harga

sekuritasnya mencerminkan semua informasi yang relevan). Pasar modal

dikatakan efisien jika harga surat berharga mencerminkan nilai perusahaan

secara akurat. Singkatnya harga dari surat berharga mencerminkan

penilaian investor terhadap proyeksi laba perusahaan di masa mendatang,

termasuk didalamnya penialain kualitas kinerja manajemen.

Menurut Jogiyanto (2000;352) efisiensi pasar modal digolongkan

kedalam tiga kategori berdasarkan jenis informasi yang digunakan dalam

membuat keputusan-keputusan pasar.

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

a. Efisiensi pasar bentuk lemah ( Weak form) Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga-harga dari sekuritas tercermin secara penuh informasi masa lalu. Bentuk pasar ini berkaitan dengan teori langkah acak yang menyatakan bahwa data masa lalu tidak berhubungan dengan nilai sekarang. Ini berarti bahwa untuk pasar yang efisisen bentuk lemah, investor tidak dapat menggunakan informasi masa lalu untuk mendapatkan keuntungan yang tidak normal.

b. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat ( Semi strong form) Pasar dikatakan efisiensi setengah kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan termasuk informasi yang berada di laporan keuangan perusahaan emiten.

c. Efisiensi pasar bentuk kuat (Strong form) Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia termasuk yang privat. Jika pasar efisien dalam bentuk ini, maka tidak ada individual investor atau grup dari investor yang dapat memperoaleh keuntungan tidak normal karena mempunyai informasi privat.

5. Kondisi ekonomi dan politik pada umumnya

Faktor ini akan mempengaruhi permintaan dan penawaran akan saham.

Keadaan ekonomi yang stabil dan situasi politik yang aman akan menarik

minat investor (terutama investor asing) untuk berinvestasi.

2.7. Pasar Modal

Menurut Undang-undang No. 8 Th. 1995, tentang pasar modal,

pengertian pasar modal adalah sebagai berikut:

“Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.”

Pada dasarnya pasar modal dan bursa efek merupakan dua hal yang

berbeda, meskipun sebagian orang sering menganggap kedua hal itu sama.

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

Berikut ini definisi pasar modal dan bursa efek menurut Suad Husnan

(2001;1) yaitu:

”Secara formal pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan baik dalam bentuk hutang atau modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authority, maupun perusahaan swasta. Sedangkan bursa efek adalah suatu organisasi yang menyelenggarakan pasar untuk memperdagangkan saham dimana terdapat peraturan yang ketat untuk masuk ke dalamnya.”

2.7.1. Manfaat Pasar Modal

Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena

pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi

keuangan. Pasar modal dikatakan memilki fungsi ekonomi karena pasar modal

menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu

pihak yang memiliki dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer).

Dengan adanya pasar modal investor mengharapkan dan menginvestasikan

kelebihan dana yang mereka miliki tersebut. Dari sisi issuer, tersedianya dana dari

pihak luar memungkinkan tersedianya dana dari hasil operasi perusahaan. Dalam

hal ini diharapkan akan terjadi peningkatan kemakmuran.

Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan karena pasar modal

memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi

pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih, dan tidak terlibat

langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi tersebut.

Dengan adanya pasar modal diharapkan aktivitas perekonomian menjadi

meningkat karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan

sehingga perusahaan dapat beroperasi dengan skala yang lebih besar dan pada

gilirannya akan meningkatkan pendapatan perusahaan dan kemakmuran

masyarakat luas.

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

2.7.2. Keuntungan dan Kerugian Investasi di Pasar Modal

Keuntungan yang mungkin diraih dalam investasi dapat terjadi dalam

berbagai bentuk:

1. Dividend, yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit

saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan. Dividen

diberikan kepada para pemegang saham setelah mendapatkan persetujuan dari

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dividen yang dibagikan dapat

berupa dividen tunai dan dividen saham.

2. Capital Gain, yaitu keuntungan yang diperoleh dari selisih antara harga jual

saham yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga belinya. Capital Gain

terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.

3. Peningkatan nilai saham yang berlipat ganda sejalan dengan waktu, umumnya

dilakukan investor jangka panjang yang mengandalkan kenaikan saham

sambil menikmati dividen dari saham yang dimilikinya.

4. Sertifikat saham sebagai surat berharga dapat pula digunakan sebagai jaminan

tambahan ke bank untuk mendapatkan pinjaman atau kredit.

Selain berbagai kemungkinan keuntungan di atas, investasi pada saham

juga membawa beberapa kemungkinan kerugian yaitu:

1. Capital loss, yaitu kerugian karena selisih dari harga jual suatu saham yang

lebih rendah dibandingkan harga belinya. Untuk menghindari kemungkinan

tersebut investor dapat menerima nasehat manajer, investasi yang akan

dilakukan.

2. Opportunity loss yaitu kerugian berupa selisih suku bunga deposito dikurangi

total keuntungan yang diperoleh dari investasi saham.Ini adalah krugian

karena investor memilih untuk menanamkan modalnya di bursa saham

daripada mengambil keuntungan dari bunga deposito dengan mengharapkan

keuntungan yang lebih besar, sedangkan yang terjadi kemudian adalah

perolehan keuntungan saham lebih kecil dibandingkan dengan bunga deposito

di bank.

3. Delisting, jika suatu saham perusahaan dikeluarkan dari pencatatan Bursa

Efek. Suatu saham didelist dari brsa umumnya karena kinerja yang buruk

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan,

mengalami kerugian beberapa tahun dan tidak membagikan dividen.

4. Perusahaan mengalami pailit/bangkrut. Jika perusahaan bangkrut maka tentu

saja akan berdampak langsung kepada saham perusahaan tersebut. Sesuai

dengan peraturan pencatatan saham di bursa efek. Jika perusahaan bangkrut

atau dilikuidasi, maka secara otomatis perusahaan tersebut akan dikeluarkan

dari bursa atau delisting. Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi maka

pemegang saham akan menempati posisi paling rendah dibanding kreditur

atau pemegang obligasi, artinya setelah semua asset perusahaan tersebut

dijual, terlebih dahulu dibagikan kepada para kreditur atau pemegang obligasi

dan jika masih terdapat sisa, baru dibagikan kepada para pemegang saham.

2.8. Hubungan Profit Margin dengan Harga Saham.

Langkah awal dan yang terpenting agar mendapatkan saham yang

menguntungkan adalah dengan mengetahui kinerja perusahaan. Salah satu faktor

yang dilihat dalam pengukuran kinerja perusahaan adalah laba perusahaan.

Pemegang saham akan mengalihkan kepemilikannya apabila dalam jangka

menengah perusahaan tidak memberikan informasi tentang laba yang cukup

memadai. Beberapa penelitian di pasar modal juga menunjukkan adanya pengaruh

pada harga saham. Apabila laba terus meningkat maka harga saham perusahaan

tersebut bisa diprekdisikan mengalami kenaikan.

Kinerja perusahaan yang berupa hasil usaha bisa dilihat dari informasi

yang berupa laporan laba rugi. Laporan laba rugi memberi informasi laba setiap

periode. Informasi inilah yang akan digunakan untuk menentukan kebijakan

kepemilikan saham oleh pemegang saham. perusahaan.

Salah satu indikator yang dapat dijadikan ukuran kinerja perusahaan

adalah dengan menggunakan rasio profitabilitas. Ada banyak indikator

profitabilitas yang dapat dihubungkan terhadap penjualan, aktiva modal atau nilai

saham. Salah satu indikator dari rasio profitabilitas adalah profit margin.Profit

margin dapat digunakan untuk mengevaluasi profitabilitas dihubungkan dengan

penjualan dimana setiap pos dinyatakan dalam persentase penjualan sehingga

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

memudahkan evaluasi hubungan antara penjualan dan pendapatan tertentu serta

biaya. Rasio profit margin yang dapat dianalisis dari laporan laba rugi ada empat

komponen yaitu: gross profit margin, operating profit margin, profit before

income tax margin, dan net profit margin.

Bagi para investor, rasio ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dalam menilai kondisi emiten, karena semakin besar kemampuan emiten dalam

menghasilkan laba maka secara teoritis harga saham di pasar modal juga

meningkat.

Menurut Martono dan Agus Harjito (2001;317), menyatakan bahwa:

“ Ketiga keputusan keuangan (keputusan investasi, pendanaan dan dividen) diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari untuk mendapatkan laba. Laba yang diperoleh diharapkan mampu meningkatkan nilai perusahaan yang tercermin pada makin tingginya harga saham, sehingga kemakmuran para pemegang saham dengan sendirinya makin bertambah.” Semakin tinggi perusahaan menghasilkan profit margin maka akan

semakin banyak para investor yang ingin menanamkan modalnya pada perusahaan

tersebut. Karena dengan laba yang tinggi tersebut secara toritis akan mampu

membagikan dividen yang makin besar pula. Semakin banyak investor yang

menanamkan modalnya diperusahaan tersebut, maka permintaan akan saham

perusahaan meningkat pula. Dengan adanya permintaan tersebut akan diikuti

dengan kenaikan harga saham perusahaan tersebut.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan operating profit margin dan

net profit margin untuk mengetahui hubungannya dengan perubahan harga saham.

Menurut Martono dan Agus Harjito (2002;340) menyatakan bahwa pembayaran

dividen diambil dari laba operasi perusahaan. Laba operasi biasanya disebut “pure

profit” yang diterima atas setiap penjualan yang dilakukan. Operating profit

disebut murni (pure) dalam pengertian bahwa jumlah tersebutlah yang benar-

benar diperoleh dari hasil operasi perusahaan, dan belum termasuk pendapatan

lain-lain seperti pendapatan dari hasil penjualan gedung atau penjualan asset

perusahaan, pendapatan bunga dan lain-lain. Walaupun hasil penjualan gedung

lebih besar dari laba operasi, tetapi penjualan gedung tidak menghasilkan

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

pendapatan secara kontinyu, jadi hanya bersifat sementara. Sedangkan laba

operasi bersifat kontinyu, setiap tahun perusahaan pasti menghasilkan laba operasi

dari hasil penjualan produknya, sehingga dengan demikian investor akan

memperoleh dividen setiap tahun secara kontinyu. Maka jika operating profit

meningkat maka jumlah dividen yang dibagikan kepada investor juga ikut naik.

Dengan meningkatnya jumlah dividen yang dibagikan kepada investor maka akan

semakin banyak investor yang tertarik untuk membeli saham perusahaan, yang

mengakibatkan jumlah permintaan saham tersebut meningkat. Dengan

meningkatnya jumlah permintaan saham tersebut maka harga saham juga akan

ikut naik. Dengan demikian dengan meningkatnya operating profit margin maka

harga saham juga akan ikut naik.

Sedangkan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lince Vera

Br Perangin-angin (2005) menyatakan bahwa:

“ Net profit margin mempunyai hubungan yang positif dengan harga

saham. Artinya apabila net profit margin naik maka perubahan harga

saham juga akan naik”

Net profit margin merupakan rasio antara laba bersih (net profit) yaitu

penjualan setelah dikurangi dengan seluruh beban termasuk pajak dibandingkan

dengan penjualan. Jika laba bersih baik maka kinerja perusahaan juga baik, karena

perusahaan dapat membiayai seluruh beban yang dikeluarkan perusahaan baik

beban operasi maupun beban non operasi. Jika net profit meningkat berarti kinerja

perusahaan juga meningkat. Dengan meningkatnya net profit margin akan

memberikan sinyal positif kepada para investor, sebagai jaminan bahwa

perusahaan mampu membayar dividen setiap tahunnya. Sehingga investor tertarik

untuk membeli saham, semakin banyak investor yang membeli saham, maka

harga saham perusahaan akan meningkat.

Beaver (1972) meneliti pergerakan harga saham dalam jangka panjang

dan diumumkan pada akhir tahun. Perubahanharga saham dapat dihitung degan

rumus sebagai berikut:

Perubahan harga saham = )1(

)1(

−−

t

tt

HS

HSHS

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Analisis Menurut

Dimana :

HSt = Harga saham periode sekarang

HS(t-1) = Harga saham periode sebelumnya

Ringkasan informasi akuntansi seperti laba dapat menjelaskan harga

saham dan tingkat pengembalian suatu perusahaan. Laba yang baik akan diikuti

dengan tingkat pengembalian yang baik pula, sedangkan laba yang buruk akan

diikuti dengan tingkat pengembalian yang negatif. Makin baik atau makian buruk

tingkat laba, semakin besar reaksi harga saham yang mengikutinya.

Gambar 2.1

Paradigma Penelitian

Berdasarkan uaraian di atas maka hipotesis penelitian yang diajukan

penulis adalah sebagai berikut: OPM dan NPM mempunyai hubungan yang

signifikan dengan harga saham baik secara simultan maupun parsial.

OPM (X1)

NPM (X2)

Harga Saham (Y)