bab ii tinjauan pustaka 2.1 sanitasi 2.1.1 pengertian...

18
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sanitasi 2.1.1 Pengertian Sanitasi Menurut Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DKI Jakarta (2015), Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan dari subjeknya, misalnya menyediakan air bersih untuk keperluan mencuci tangan, menyediakan tempat sampah agar tidak dibuang sembarangan (Depkes RI, 2004). Batasan pengertian sanitasi menurut WHO adalah pengawasan penyediaan air minum masyarakat , pembuangan tinja dan air limbah , pembuangan sampah, vektor penyakit, kondisi perumahan, penyediaan dan penanganan makanan, kondisi atmosfer dan keselamatan lingkungan kerja. Sedangkan menurut pengertian umum, sanitasi adalah pencegahan penyakit dengan mengurangi atau mengendalikan faktor faktor lingkungan fisik yang berhubungan dengan rantai penularan penyakit. Pengertian lain dari sanitasi adalah upaya pencegahan penyakit melalui pengendalian faktor lingkungan yang menjadi mata rantai penularan penyakit. Sanitasi sering juga disebut dengan sanitasi lingkungan dan kesehatan lingkungan, sebagai suatu usaha pengendalian semua faktor yang ada pada lingkungan fisik manusia yang diperkirakan dapat menimbulkan hal-hal yang mengganggu perkembangan fisik, kesehatannya ataupun kelangsungan hidupnya UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Upload: dinhquynh

Post on 10-Apr-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sanitasi 2.1.1 Pengertian Sanitasirepository.sari-mutiara.ac.id/97/4/CHAPTER II.pdf · Pengertian lain dari sanitasi adalah ... occupational health) 11

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sanitasi

2.1.1 Pengertian Sanitasi

Menurut Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DKI Jakarta (2015),

Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan

lingkungan dari subjeknya, misalnya menyediakan air bersih untuk keperluan

mencuci tangan, menyediakan tempat sampah agar tidak dibuang sembarangan

(Depkes RI, 2004). Batasan pengertian sanitasi menurut WHO adalah

pengawasan penyediaan air minum masyarakat, pembuangan tinja dan air limbah,

pembuangan sampah, vektor penyakit, kondisi perumahan, penyediaan dan

penanganan makanan, kondisi atmosfer dan keselamatan lingkungan kerja.

Sedangkan menurut pengertian umum, sanitasi adalah pencegahan penyakit

dengan mengurangi atau mengendalikan faktor – faktor lingkungan fisik yang

berhubungan dengan rantai penularan penyakit. Pengertian lain dari sanitasi adalah

upaya pencegahan penyakit melalui pengendalian faktor lingkungan yang menjadi

mata rantai penularan penyakit. Sanitasi sering juga disebut dengan sanitasi

lingkungan dan kesehatan lingkungan, sebagai suatu usaha pengendalian semua

faktor yang ada pada lingkungan fisik manusia yang diperkirakan dapat menimbulkan

hal-hal yang mengganggu perkembangan fisik, kesehatannya ataupun kelangsungan

hidupnya

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sanitasi 2.1.1 Pengertian Sanitasirepository.sari-mutiara.ac.id/97/4/CHAPTER II.pdf · Pengertian lain dari sanitasi adalah ... occupational health) 11

8

Sedangkan menurut Azwar (2000:9-10), Sanitasi adalah usaha kesehatan

masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap berbagai factor

lingkungan yang memengaruhi atau mungkin memengaruhi derajat kesehatan

manusia. Jadi lebih mengutamakan usaha pencegahan terhadap berbagai faktor

lingkungan, sedemikian rupa sehingga munculnya penyakit dapat dihindar.

Sedangkan pekerjaan lingkungan yang berkaitan dengan sanitasi ini, WHO

telah merekomendasikan ruang lingkup kesehatan lingkungan yang mencakup 17

upaya-upaya sebagai berikut :

1. Penyehatan/pengadaan air bersih

2. Pengendalian pencemaran air (water pollution control)

3. Pengelolaan air limbah (waste treatment)

4. Pengelolaan sampah/ limbah padat(solid waste management)

5. Pengendalian vektor penyakit (vector control)

6. Pengendalian hama terpadu

7. Pencegahan dan pengawasan pencemaran tanah oleh faktor lingkungan biologis

dan kimia, higienis dan sanitasi makanan(food hygien)

8. Pencegahan dan pengendalian pencemaran udara(control air pollution)

9. Pencegahan dan pengendalian pencemaran radiasi (radiation control)

10. Kesehatan kerja (occupational health)

11. Pengendalian kebisingan/ suara (noise control)

12. Perbaikan perumahan dan sistem pemukiman (housing and settlement)

13. Perencanaan perkotaan dan pembangunan wilayah(urban and region planning)

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sanitasi 2.1.1 Pengertian Sanitasirepository.sari-mutiara.ac.id/97/4/CHAPTER II.pdf · Pengertian lain dari sanitasi adalah ... occupational health) 11

9

14. Pengembangan aspek kesehatan lingkungan pola ecosystem udara, laut, dan lalu

lintas darat

15. Pencegahan kecelakaan (accident prevention)

16. Pembinaan dan pengawasan lingkungan tempat-tempat rekreasi dan pariwisata,

sanitasi yang dikaitkan dengan epidemik, kedaruratan, bencana alam, migrasi

penduduk lainnya

17. Pengembangan sistem pengukuran dan standarisasi yang dibutuhkan untuk

memberikan jaminan informasi akan perlindungan lingkungan yang dapat

dinyatakan bebas dan segala resiko bagi kesehatan.

2.1.2 Manfaat dan Pentingnya Sanitasi

Manfaat dari aktivitas menjaga sanitasi di lingkungan kita, adalah (Sutomo,

dkk, 2013) :

1. Pencegahan terhadap penyakit menular

2. Pencegahan terhadap kecelakaan

3. Pencegahan terhadap timbulnya bau yang tidak sehat

4. Mencegah terjadinya pencemaran

5. Menurunkan frekuensi timbulnya penyakit

6. Lingkungan menjadi sehat bersih dan nyaman

2.2 Tempat-Tempat Umum

Tempat –tempat umum adalah suatu tempat dimana orang banyak berkumpul

untuk melakukan kegiatan baik secara insidentil maupun secara terus menerus.

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sanitasi 2.1.1 Pengertian Sanitasirepository.sari-mutiara.ac.id/97/4/CHAPTER II.pdf · Pengertian lain dari sanitasi adalah ... occupational health) 11

10

Mengingat banyaknya orang-orang yang akan berkumpul dan akan melakukan

suatu kegiatan berarti akan meningkatkan juga hubungan/kontak antara orang yang

satu degan yang lain, berarti kemungkinan terjadinya penularan penyakit baik secara

langsung atau tidak langsung yaitu melalui perantara (berupa benda, alat-alat yang

dipergunakan untuk melakukan kegiatan) akan lebih meningkat.(Alia, 2012)

Tempat atau sarana layanan umum yang wajib menyelenggarakan sanitasi

lingkungan antara lain tempat umum atau sarana umum yang dikelola secara

komersial, tempat yang memfasilitasi terjadinya penularan penyakit, atau tempat

layanan umum yang intensitas jumlah dan waktu kunjungannya tinggi, tempat umum

yang semacam itu meliputi hotel, terminal angkutan umum, pasar tradisional atau

swalayan pertokoan, bioskop, salon kecantikan, atau tempat pangkas rambut, panti

pijat, taman hiburan, gedung pertemuan, pondok pesantren, tempat ibadah, objek

wisata dan lain-lain (Santoso, 2015).

Untuk dapat menetapkan dan membedakan apakah sebuah tempat termasuk

golongan umum atau bukan, maka ditetetapkan batas-batas ketantuan yang disebut

“kriteria”. Kriteria tempat-tempat umum sebagai berikut (Santoso, 2015) :

1. Tempat tersebut diperuntukkan bagi masyarakat umum bukan masyarakat

khusus.

2. Ada tempat dan kegiatan permanen.

3. Di dalam tempat tersebut dilakukan kegiatan atau aktivitas yang dapat

menimbulkan terjadinya penularan penyakit, penyakit akibat kerja, dan

kecelakaan.

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sanitasi 2.1.1 Pengertian Sanitasirepository.sari-mutiara.ac.id/97/4/CHAPTER II.pdf · Pengertian lain dari sanitasi adalah ... occupational health) 11

11

4. Di dalam tempat tersebut terdapat fasilitas atau perlengkapan yang dapat

menimbulkan penyakit atau kecelakaan.

Apabila sebuah perusahaan telah memenuhi kriteria tersebut, maka dapat

digolongkan sebagai tempat umum/ public place. Setiap public place dikenakan

peraturan-peraturan yang berlaku untuk tempat umum, serta dikenakan sanksi hukum

yang berlaku bila tidak memenuhi persyaratan. Sansi hukum dapat berupa :

a. Peringatan-peringatan ( Reprimant)

b. Hukuman ( Penalty)

Umumnya peringatan yang ke III ( tiga) merupakan hukuman salam bentuk

larangan mengadakan operasional selanjutnya yang disertai pencabutan izin usaha.

Usaha pengawasan dan peningkatan sanitasi tempat-tempat umum di dalam

pelaksanaanya perlu mempertimbangkan beberapa aspek pendekatan agar program

yang direncanakan dapat berjalan dengan baik. Aspek pendekatan yang dipergunakan

sehubungan dengan penyelenggaraan tersebut mencakup :

a. Aspek teknis

b. Aspek sosial ekonomi

c. Aspek administrasi manajemen.

2.3 Pusat Perbelanjaan

Pusat perbelanjaan ialah sekelompok bangunan komersial dalam satu kesatuan

yang dibangun di atas suatu tapak yang direncanakan, dikembangkan, dimiliki dan

dikelola sebagai satuan unit operasi, yang saling berhubungan dalam lokasi, ukuran

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sanitasi 2.1.1 Pengertian Sanitasirepository.sari-mutiara.ac.id/97/4/CHAPTER II.pdf · Pengertian lain dari sanitasi adalah ... occupational health) 11

12

dan tipe-tipe toko pada areal perdagangan yang dilayani. Unit tersebut menyediakan

tempat parkir yang berhubungan dengan tipe dan ukuran toko.

Sedangkan menurut kamus tata ruang, pusat perbelanjaan adalah sejumlah

gedung pertokoan yang merupakan pusat penjualan berbagai jenis barang dagangan

atau sekelompok perusahaan perdagangan yang direncanakan, dibangun, dimiliki dan

dikelola sebagai suatu unit atau kesatuan bagi daerah perdaganganyang dilayaninya.

(Rahcmani, dkk, 2010).

2.3.1.Jenis-Jenis Pusat Perbelanjaan (Firmansyah,2008) :

2.3.1.1. Mal

Mal adalah jenis dari pusat perbelanjaan yang secara arsitektur berupa

bangunan tertutup dengan suhu yang diatur dan memiliki jalur untuk berjalan-jalan

yang teratur sehingga berada diantara antar toko-toko kecil yang saling berhadapan.

Karena bentuk arsitektur bangunannya yang melebar luas, umumnya sebuah mal

memiliki tiga lantai. Jika di tinjau dari lokasi, mal sebenarnya diperuntukkan berada

didekat lokasi perumahan. Karena itulah bangunan melebar, karena dalam pada

umumnya lokasi yang dekat perumahan ini, harga tanah relatif lebih murah daripada

pembangunan sebuah plaza, yang berada di lokasi pusat kota.

Kehadiran sebuah Mal di tempat tertentu mempunyai daya tarik terhadap

konsumen atau pasar yang telah ditentukan. Sebuah Mal adalah bangunan umum atau

publik yang diperuntukkan bagi calon pembeli dengan pengudaran buatan yang

menciptakan suasana nyaman dan lingkungan yang kering serta memiliki berbagai

macam toko dengan luasan serta jenis benda dan layanan yang bisa diperjualbelikan.

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sanitasi 2.1.1 Pengertian Sanitasirepository.sari-mutiara.ac.id/97/4/CHAPTER II.pdf · Pengertian lain dari sanitasi adalah ... occupational health) 11

13

Menambah daya tarik dengan menyediakan berbagai kebutuhan mulai dari kebutuhan

rumah tangga, bisnis, pendidikan, makanan, bank, buku hingga asuransi.

2.3.1.2. Plaza

Plaza adalah sebuah kata dari bahasa Spanyol yang berhubungan dengan

“lapangan” yang menggambarkan tempat terbuka untuk umum (ruang publik) di

perkotaan, seperti misalnya lapangan atau alun-alun. Di Indonesia, Plaza atau Town

Square adalah pusat perbelanjaan yang secara arsitektur adalah bangunan yang

dirancang tinggi, memilki lebih dari tiga lantai. Sebuah plaza umumnya dibangun

dengan pilihan lokasi pusat kota, karena itulah bangunannya mengutamakan banyak

lantai ( tinggi), dengan tujuan untuk menghemat tempat. Contoh sebuah plaza adalah

Plaza Millennium.

Didalam sebuah plaza, penyewa besar (anchor tenant) terbatas dalam jumlah,

paling banyak dua. Plaza umumnya memilki atrium di lantai bawah. Atrium memilki

daya tarik tersendiri pada sebuah Plaza, selain sebagai meeting point utama, atrium

sering berfungsi sebagai ruang yang mewadahi kegiatan-kegiatan temporer seperti

kegiatan exhibition atau pameran dari berbagai penyelenggara.

2.3.2. Tujuan Pusat Perbelanjaan

Adapun tujuan pusat perbelanjaan adalah sebagai berikut ( Rahcmani,dkk,2010) :

1. Melayani masyarakat sebagai konsumen dengan baik dan menyediakan

barang dan jasa yang sebanding dengan kebutuhan konsumen.

2. Dari segi yang lebih luas pusat perbelanjaan bertujuan untuuk menghidupkan

kota dan lingkungan.

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sanitasi 2.1.1 Pengertian Sanitasirepository.sari-mutiara.ac.id/97/4/CHAPTER II.pdf · Pengertian lain dari sanitasi adalah ... occupational health) 11

14

2.3.3. Fungsi Pusat Perbelanjaan

Fungsi pusat perbelanjaan yaitu:

1. Sebagai tempat transaksi penjualan barang dan jasa serta penyebarannya, dan

lebih dari itu adalah sebagai tempat rekreasi

2. Sebagai titik fokus kehidupan sosial masyarakat sekitarnya

3. Sebagai tempat potensial untuk dikunjungi wisatawan domestik dan

mancanegara.

2.4 Sanitasi Pusat Perbelanjaan

Pusat perbelanjaan merupakan salah satu tempat umum yang santai dan

kebersihannya harus diperhatikan .pusat perbelanjaan merupakan suatu tempat yang

banyak orang atau masyarakat umum datang untuk berbelanja dengan suatu bentuk

kegiatan pasar yang dikelola secar besar seperti department store atau Plaza. Berikut

beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh pihak pusat perbelanjaan.

1. Persyaratan Air Bersih

a. Harus memiliki persediaan air bersih yang memenuhi syarat dan mencukupi

kebutuhan

b. Sumber air harus dijaga dari pencemaran

c. Paling sedikit setiap 6 bulan diambil sampel untuk pemeriksaan di

laboratorium

Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan nomor 907 tahun 2002 tentang

syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum, air bersih harus memenuhi kriteria

sebagai berikut :

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sanitasi 2.1.1 Pengertian Sanitasirepository.sari-mutiara.ac.id/97/4/CHAPTER II.pdf · Pengertian lain dari sanitasi adalah ... occupational health) 11

15

1. Fisik

Air yang akan dimanfaatkan sebaiknya tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak

berbau. Setiap air bersih harus memenuhi ketiga persyaratan fisik air bersih

tersebut.

2. Bakteriologis

Untuk menggunakan air bersih, air tersebut harus bebas dari kuman yang

dapat mengganggu kesehatan. Air bersih yang akan dimanfaatkan sebaiknya

berada jauh dari sumber pencemar yang mengandung banyak kuman penyakit

seperti sumber air berada jauh dari pembuangan kotoran manusia.

3. Kimia

Untuk menjaga kesehatan, sebaiknya air bersih juga harus bebas dari bahan

kimia yang berbahaya bagi kesehatan.

4. Radioaktifitas

Dalam penggunaan air bersih kadar radioaktif yang diperbolehkan adalah

Gross alpha activity (0,1 Bq/L) dan Gross beta activity (1 Bq/L).

2. Persyaratan Pembuangan Sampah

a. Disetiap toko harus tersedia tempat atau wadah penampungan sampah

sementara yang tertutup, kedap air dan dengan jumlah yang cukup

b. Disetiap blok harus tersedia tempat pengumpulan sampah yang tertutup,

kedap air, dan mudah diangkut

c. Pengambilan atau pembuangan sampah harus dilakukan setiap hari agar

sampah tidak menumpuk

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sanitasi 2.1.1 Pengertian Sanitasirepository.sari-mutiara.ac.id/97/4/CHAPTER II.pdf · Pengertian lain dari sanitasi adalah ... occupational health) 11

16

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor1098/MENKES/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Hyigiene Sanitasi Rumah

Makan dan Restoran mengatakan bahwa persyaratan tempat sampah adalah sebagai

berikut :

1. Sampah harus diangkut setiap 24 jam.

2. Di setiap tempat yang berpotensi menghasilkan sampah harus terdapat tempat

sampah.

3. Tempat sampah terbuat dari bahan yang kedap air, mudah dibersihkan, tahan

karat, dan mempunyai tutup.

Pewadahan sampah adalah cara penampungan sampah sementaradisumbernya

baik individual maupun komunal. Jenis-jenis tempat sampah yangbiasa digunakan

untuk menampung sampah antara lain adalah :

a. Kantong plastik

b. Keranjang sampah

c. Tong/Drum sampah

d. Bak sampah

3. Persyaratan Pembuangan Kotoran Manusia

a. Harus tersedia jamban yang memenuhi syarat (1 jamban tipe leher angka

untuk 60 orang pria)

b. Harus tersedia peturasan yang memenuhi syarat (1 peturasan untuk 60

pengunjung pria )

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sanitasi 2.1.1 Pengertian Sanitasirepository.sari-mutiara.ac.id/97/4/CHAPTER II.pdf · Pengertian lain dari sanitasi adalah ... occupational health) 11

17

c. Harus dipasang tanda yang jelas untuk membedakan antara jamban pria

dengan wanita

Sedangkan menurut Kementerian Kebudayaan Pariwisata, 2004. Toilet umum

meupakan fasilitas sanitasi yang mengakomodasikan kebutuhan membuang hajat

yang digunakan oleh masyarakat umum, tanpa membedakan usia maupun jenis

kelamin dari pengguna tersebut.

Persyaratan Ruang Toilet Umum (Prasetio, 2008) :

Persyaratan toilet umum meliputi besaran ruang, sirkulasi udara, pencahayaan,

kontruksi.

1. Besaran Ruang

Luas ruangan terdiri dari bidang-bidang datar yaitu: Lantai, adalah ukuran luas

yang ditentukan oleh gerakan dan kelengkapan secara horizontal. Dinding adalah

ukuran isi dan ketinggian ruang yang ditentukan oleh gerakan dan kelengkapan secara

vertikal. Sedangkan atap berada pada posisi ketinggian dinding dengan penentuan

besaran minimal yang dapat menutupi luasan ruang.

Besaran ruang untuk toilet Normal (Reguler) terbagi atas:

a. Ruang untuk buang air besar (WC)

Ukuran luas ditentukan oleh posisi buang air besar jika menggunakan kloset

duduk maupun kloset jongkok :

1) Lebar minimum 80 cm.

2) Ukuran panjang minimum 90 cm.

3) Ketinggian plafond minimum 220 cm.

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sanitasi 2.1.1 Pengertian Sanitasirepository.sari-mutiara.ac.id/97/4/CHAPTER II.pdf · Pengertian lain dari sanitasi adalah ... occupational health) 11

18

4) Secara teknis arsitektur diukur dari poros/as dinding, ukuran luas minimum

menjadi (P x L x T) 80 cm x 160 cm x 220 cm.

5) Ukuran yang disarankan adalah (P x Lx T) 90 cm x 160 cm x 240 cm.

b. Ruang untuk buang air kecil (Urinoir)

1) Lebar satuan untuk aktivitas buang air kecil berdiri untuk orang dewasa

minimum 70 cm dengan penyekat.

2) Ketinggian urinal minimum 40 cm.

3) Ukuran yang disarankan adalah

4) Lebar ruang urinal 80 cm.

5) Ketinggian urinal minimum 45 cm.

6) Urinal yang diperuntukan untuk anak-anak dapat digunakan jenis floor

standing atau dibuat langsung diatas lantai.

c. Ruang cuci tangan dan cuci muka (Wastafel)

Ukuran dan luas untuk ruang cuci tangan dan cuci muka, minimum adalah :

1) Lebar 80 cm.

2) Lebar bak cuci 50 cm.

3) Tinggi bak cuci 70 cm.

4) Jarak bak cuci dengan dinding 90 cm.

d. Ukuran yang disarankan adalah

1) Lebar 80 cm.

2) Lebar bak cuci 60 cm.

3) Tinggi bak cuci 80 cm.

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sanitasi 2.1.1 Pengertian Sanitasirepository.sari-mutiara.ac.id/97/4/CHAPTER II.pdf · Pengertian lain dari sanitasi adalah ... occupational health) 11

19

4) Jarak bak cuci denga dinding 120 cm.

2. Sirkulasi Udara

Kriteria sirkulasi udara yang memenuhi standar toilet umum antara lain:

a. Ruang toilet basah mempunyai kelembaban yang sangat tinggi (40-50%).

Pengendalian kelembapan dengan sirkulasi udara yang baik guna penyesuaian

dengan suhu luar. Dan dengan taraf pergantian udara yang baik yaitu

mencapai angka 15 air-change per-jam. (dengan suhu normal toilet 20-270

C

untuk toilet indoor).

b. Apabila posisi ruangan tidak memungkinkan untuk dibuat bukaan ventilasi,

exhaust fan dapat digunakan sebagai alternatif.

c. Akan jauh lebih baik apabila dipasang sebuah alat pengering lantai di bawah

wastafel untuk memaksimalkan usaha menjaga lantai tetap kering saat.

d. Meja untuk wastafel harus memiliki back-splash untuk mencegah tumpahan

air di dekat area wastafel.

3. Pencahayaan

Kriteria pencahayaan yang memenuhi standar toilet umum antara lain:

a. Sistem pencahayaan toilet umum dapat menggunakan pencahayaan alami dan

pencahayaan buatan.

b. Pencahayaan alami yang baik akan menghemat energi dan meningkatkan

penampilan positif sebuah toilet. pencahayaan yang buruk akan membuat

toilet nampak kusam, gelap, penuh dengan bayangan dan bahkan bisa

membuat tampak kotor.

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sanitasi 2.1.1 Pengertian Sanitasirepository.sari-mutiara.ac.id/97/4/CHAPTER II.pdf · Pengertian lain dari sanitasi adalah ... occupational health) 11

20

c. Iluminasi standar 100-200 lux. minimal 100 lux untuk penerangan generalnya.

4. Konstruksi Bangunan

Kontruksi bangunan toilet umum meliputi lantai, dinding, langit-langit, kloset

dan sanitary, pintu dan jendela ventilasi, dan lampu.

a. Lantai

1) Kemiringan minimum lantai 1% dari panjang atau lebar lantai.

2) Bahan finishing/pelapis lantai bisa terbuat dari ubin keramik, semen

plester/acian, atau batu alam yang tidak licin akan tetapi mudah

dibersihkan dan kuat, atau untuk alternatif bisa digunakan lantai vinyl.

(Penggunaan ubin terazzo tidak disarankan, rentan terhadap bahan kimia).

b. Dinding

1) Dinding berwarna terang sangat memudahkan kontrol kebersihan.

2) Ubin keramik yang dipasang sebagai pelapis dinding gypsum tahan air atau

bata dengan lapisan tahan air.

3) Untuk alternatif bahan dinding yang lebih murah, bisa digunakan dinding

batako yang dilapisi cat tahan air.

c. Langit-langit

1) Langit-langit/plafond terbuat dari bahan lembaran-lembaran yang cukup

kaku dan rangka yang kuat, sehingga memudahkan perawatan dan tidak

mudah kotor. (bisa menggunakan kayu lapis / triplek min 3mm, calciboard,

anyaman bambu yang cukup rapat, dsb. Rangka langit-langit dapat

menggunakan kayu, bambu, ataupun besi pipa (metal hollow).

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sanitasi 2.1.1 Pengertian Sanitasirepository.sari-mutiara.ac.id/97/4/CHAPTER II.pdf · Pengertian lain dari sanitasi adalah ... occupational health) 11

21

2) Apabila terdapat pipa diatas langit-langit, dibuat lubang untuk orang masuk

(man-hole) untuk memungkinkan akses yang lebih mudah untuk perawatan

dan perbaikan.

d. Kloset dan sanitari lainnya

1) Pastikan semua sanitari mempunyai bowl/leher angsa yang baik sebagai

penahan bau.

2) Sebaiknya semua saniter berwarna putih untuk memudahkan deteksi

kotoran, seperti kencing dan/ tinja.

3) Untuk toilet umum sebagai fasilitas terbatas, akan jauh lebih baik bila

setiap kloset dilengkapi dengan jet spray, washlet-eco (karena tidak semua

orang menggunakan ketas toilet) dan sistem dual flush (untuk menghemat

penggunaan air bersih).

e. Pintu dan jendela ventilasi

1) Daun pintu harus terbuat dari bahan yang tahan air, ringan dan mudah

dibersihkan.

2) Untuk tingkat penggunaan yang tinggi, seperti terminal bus atau pasar,

akan lebih baik apabila mempunyai akses masuk dengan sirkulasi

melingkar ”S” (akses lubang pintu tidak langsung mengarah pada ruang

toilet sirkulasi / keramaian secara langsung, ada ruang antara, agak

memutar) tanpa harus menggunakan daun pintu.

3) Ketinggian pintu dari lantai harus mempunyai ambang yang lebih tinggi

dari biasanya.

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sanitasi 2.1.1 Pengertian Sanitasirepository.sari-mutiara.ac.id/97/4/CHAPTER II.pdf · Pengertian lain dari sanitasi adalah ... occupational health) 11

22

4) Kusen pintu dan jendela ventilasi juga harus terbuat dari bahan yang tahan

air dan mudah dibersihkan.

5) Sebaiknya setiap pintu WC memiliki penutup pintu (door-closer) otomatis

dan bisa dikunci dari dalam.

6) Daun pintu terpasang disebelah kanan dan membuka kedalam (untuk

menghindari benturan dengan aktivitas diluar). Pintu yang membuka keluar

mungkin dibuat jika ada keterbatasan ruang dan tingkat pemakaian relative

rendah.

7) Untuk penyandang cacat, pintu menggunakan jenis pintu geser atau sesuai

dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Kep Men 468 / KPTS / 1998

Tentang persyaratan Teknis aksesbilitas pada bangunan umum dan

lingkungan.

8) Gantungan untuk pakaian dan tas dibuat pada posisi daun pintu.

f. Lampu

Lampu TL (flourescent) atau bohlam (incandescent) yang diposisikan secara

strategis dekat cermin, sehingga tidak menyilaukan, dan kesan yang

ditimbulkan lampu Incandescent jauh lebih baik dibandingkan dengan lampu

fluorescent.

4. Persyaratan Pembuangan Air Limbah

a. Pembuangan air limbah harus melalui saluran yang tertutup

b. Pembuangaan akhir harus ke septic tank atau kesaluran pembuangan air kotor

perkotaan

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sanitasi 2.1.1 Pengertian Sanitasirepository.sari-mutiara.ac.id/97/4/CHAPTER II.pdf · Pengertian lain dari sanitasi adalah ... occupational health) 11

23

Persyaratan hygiene atau sanitasi makanan dan minuman yang terdapat di

kanti dan restoran

a. Makan dan minuman yang dijual harus selalu dalam kondisi bersih dan segar

b. Tersedia tempat penampungan sampah sementara yang tertutup dan

jumlahnya mencukupi setiap saat

c. Kebersihan disekitar tempat berjualan harus dijaga setiap hari

d. Air yang digunakan harus memenuhi syarat baik mutu maupun jumlahnya

5. Lain-lain

a. Pencahayaan pada setiap jalan atau setiap arus lalu lintas antar gang dan blok

harus memenuhi persyaatan ( 10 fc)

b. Lantai harus selalu dalam keadaaan bersih

c. Harus tersedia alat perlengkapan P3K

d. Harus tersedia alat pemadam kebakaran

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1098/MENKES/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Hyigene Sanitasi Rumah Makan

dan Restoran, saluran pembuangan air limbah yang baik adalah sebagai berikut :

1.Dapat mengalirkan air limbah dengan lancar.

2.Terdapat saringan lemak (grease trap).

3.Saluran pembuangan harus kedap air.

4.Saluran pembuangan merupakan saluran yang tertutup.

Persyaratan kesehatan sarana pembuangan air limbah (SPAL) adalah sebagai berikut

(Depkes RI, n.d.) :

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sanitasi 2.1.1 Pengertian Sanitasirepository.sari-mutiara.ac.id/97/4/CHAPTER II.pdf · Pengertian lain dari sanitasi adalah ... occupational health) 11

24

a. Tidak mencemari air tanah dan air.

b. Tidak menimbulkan sarang nyamuk dan jalan tikus.

c. Tidak menimbulkan kecelakaan.

d. Tidak menimbulkan bau dan gangguan pemandangan.

2.5 Kerangka Konsep

Sanitasi toilet :

1. Penyediaan air

bersih

2. Pembuangan

sampah

3. Pembuangan

kotoran manusia

4. Pembuangan air

limbah

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA