bab ii tinjauan pustaka a. diabetes melitusrepository.ump.ac.id/680/3/ana nur arifah bab ii.pdf ·...

24
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus 1. Pengertian diabetes melitus Menurut American Diabetes Association (ADA, 2010) diabetes melitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin maupun gangguan kerja insulin yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf maupun pembuluh darah. Penyakit gula atau secara medis disebut dengan diabetes melitus merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan berlangsung sepanjang hidup penderitanya. Penyakit ini ditandai dengan kadar glukosa darah (gula darah) yang melebihi nilai normal yaitu gula darah sewaktu ≥200 mg/dl dan kadar gula darah puasa ≥ 126 mg/dl (Misnadiarly, 2006). Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang mengakibatkan gangguan metabolisme glukosa dan disebabkan oleh kurangnya sekresi insulin dari sel beta pankreas atau penurunan sensitivitas jaringan terhadap insulin. Diagnosis diabetes melitus umumnya akan disimpulkan apabila ada keluhan khas diabetes melitus yang berupa poliuria, polidipsia, Hubungan Kepercayaan Diri..., Ana Nur Arifah, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Upload: others

Post on 01-Jan-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitusrepository.ump.ac.id/680/3/ANA NUR ARIFAH BAB II.pdf · Klasifikasi dan Diagnosis Diabetes Melitus . Diabetes melitus ini dapat dilihat

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Diabetes Melitus

1. Pengertian diabetes melitus

Menurut American Diabetes Association (ADA, 2010)

diabetes melitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik

dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan

sekresi insulin maupun gangguan kerja insulin yang dapat

menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal,

saraf maupun pembuluh darah.

Penyakit gula atau secara medis disebut dengan diabetes

melitus merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan

berlangsung sepanjang hidup penderitanya. Penyakit ini

ditandai dengan kadar glukosa darah (gula darah) yang

melebihi nilai normal yaitu gula darah sewaktu ≥200 mg/dl dan

kadar gula darah puasa ≥ 126 mg/dl (Misnadiarly, 2006).

Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang

mengakibatkan gangguan metabolisme glukosa dan disebabkan

oleh kurangnya sekresi insulin dari sel beta pankreas atau

penurunan sensitivitas jaringan terhadap insulin. Diagnosis

diabetes melitus umumnya akan disimpulkan apabila ada

keluhan khas diabetes melitus yang berupa poliuria, polidipsia,

Hubungan Kepercayaan Diri..., Ana Nur Arifah, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitusrepository.ump.ac.id/680/3/ANA NUR ARIFAH BAB II.pdf · Klasifikasi dan Diagnosis Diabetes Melitus . Diabetes melitus ini dapat dilihat

polifagia, dan penurunan berat badan yang tidak dapat

dijelaskan sebabnya (Stanley & Beare, 2005).

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa diabetes

melitus merupakan penyakit yang diakibatkan karena kelainan

metabolik dengan karakteristik hiperglikemia atau

meningkatnya glukosa dalam darah ( ≥200 mg/dl) yang terjadi

karena menurunnya kerja insulin. Diabetes melitus biasanya

ditandai dengan adanya poliuria, polidipsia dan polifagia.

2. Klasifikasi dan Diagnosis Diabetes Melitus

Diabetes melitus ini dapat dilihat dari tanda dan gejala

berikut (1) keluhan umum pasien diabetes melitus seperti

poliuria, polidipsia, polifagia pada diabetes melitus umumnya

tidak ada; (2) gangguan penglihatan karena katarak, rasa

kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot (neuropati

perifer) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan

pengobatan lazim; (3) Osmotik diuresis akibat glukosuria

tertunda yang disebabkan ambang ginjal yang tinggi, dan

muncul keluhan nokturia disertai gangguan tidur maupun

inkontinensia urin (Perkeni, 2011).

Diabetes yang muncul pada anak muda disebut diabetes

tipe I, sedangkan yang muncul pada orang dewasa adalah

diabetes tipe II.

Hubungan Kepercayaan Diri..., Ana Nur Arifah, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitusrepository.ump.ac.id/680/3/ANA NUR ARIFAH BAB II.pdf · Klasifikasi dan Diagnosis Diabetes Melitus . Diabetes melitus ini dapat dilihat

DMT2 atau biasa disebut Non Insulin Dependent Diabetes

melitus (NIDDM). NIDDM menurut WHO (2005) cenderung

bersifat familiar dan prevalensi yang cukup tinggi (mencapai

35% dari semua orang dewasa) tercatat pada masyarakat yang

telah merubah gaya hidupnya, dari tradisional menjadi modern.

Berbeda dengan diabetes tipe I, pada diabetes tipe I muncul

akibat pankreas yang memproduksi sel beta mengalami

kerusakan total dan sama sekali tidak mampu menghasilkan

insulin. Sedangkan pada diabetes tipe II pankreas bekerja

dengan baik, kondisi insulin cukup tetapi reseptor insulin yang

kurang baik.

NIDDM atau diabetes melitus tipe II ini disebabkan dan

dipercepat oleh gaya hidup yang meliputi konsumsi gula dan

lemak yang berlebihan serta proses penuaan yang

menyebabkan turunnya massa otot. Hal ini membuat sel-sel

kesulitan menerima insulin atau biasa dikenal resistensi insulin

(Waspadji, 2007).

Berdasarkan deskripsi diatas, maka pengertian NIDDM

adalah kondisi medis yang ditandai dengan gangguan fungsi

insulin yang disebabkan oleh kegagalan relatif sel beta dan

resistensi insulin. Resistensi insulin adalah turunnya

kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa

Hubungan Kepercayaan Diri..., Ana Nur Arifah, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitusrepository.ump.ac.id/680/3/ANA NUR ARIFAH BAB II.pdf · Klasifikasi dan Diagnosis Diabetes Melitus . Diabetes melitus ini dapat dilihat

oleh jaringan perifer dan sebagai penghambat produksi glukosa

oleh hati (Perkeni, 2007).

3. Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala ini sering muncul dan berlangsung tanpa

timbulnya gejala klinis yang mencurigakan. Diabetes tipe I

yang dimulai pada usia muda memberikan tanda-tanda yang

sangat jelas seperti tubuhnya yang kurus, hambatan

pertumbuhan, retardasi mental, dan sebagainya (Agoes., dkk,

2010). Pada umumnya terdapat lima gejala awal yaitu

a. peningkatan frekuensi berkemih;

b. rasa haus;

c. bertambahnya nafsu makan;

d. infeksi atau luka yang sukar sembuh;

e. lesu.

Diabetes Melitus tipe II merupakan penyakit hiperglikemia

akibat insensitifitas sel terhadap insulin. Akan tetapi, insulin

tetap dihasilkan oleh sel-sel beta pankreas sehingga diabetes

melitus tipe II dianggap sebagai Non Insulin Dependen

Diabetes Melitus (Corwin , 2009).

Pengidap diabetes terutama tipe II, berisiko tinggi

mengalami penyakit kardiovaskular, serebrovaskular dan

penyakit vaskular perifer yang dapat berlanjut menjadi infrak

Hubungan Kepercayaan Diri..., Ana Nur Arifah, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitusrepository.ump.ac.id/680/3/ANA NUR ARIFAH BAB II.pdf · Klasifikasi dan Diagnosis Diabetes Melitus . Diabetes melitus ini dapat dilihat

miokard, stroke, gagal ginjal dan amputasi ekstremitas (Sari,

2012).

Peningkatam kadar gula darah menimbulkan berbagai

resiko. Pasien diabetes berisiko 29 kali lebih tinggi mengalami

kebutaan, berisiko 17 kali lebih besar mengalami gagal ginjal,

5 kali untuk amputasi kaki, dan 5 kali untuk penyakit jantung.

Terdapat tiga cara untuk mencapai kadar gula darah yang

normal diantaranya perubahan pola diet termasuk kontrol berat

badan, olahraga dan obat-obatan (Sari, 2012).

4. Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis diabetes melitus dikaitkan dengan

konsekuensi metabolik defisiensi (Price & Wilson, 2005) yaitu

sebagai berikut

a. kadar glukosa puasa tidak normal;

b. hiperglikemia berat berakibat glukosuria yang akan

menjadi dieresis osmotic yang meningkatkan pengeluaran

urine/ poliuria dan timbul rasa haus/ polidipsia;

c. rasa lapar yang semakin besar (polifagia), berat badan

kurang;

d. mudah lelah dan mengantuk;

e. gejala lain yang dikeluhkan seperti kesemutan, gatal, mata

kabur, impotensi dan peruritas vulva.

Hubungan Kepercayaan Diri..., Ana Nur Arifah, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitusrepository.ump.ac.id/680/3/ANA NUR ARIFAH BAB II.pdf · Klasifikasi dan Diagnosis Diabetes Melitus . Diabetes melitus ini dapat dilihat

5. Prinsip Penatalaksanaan Diabetes Melitus

Prinsip penatalaksanaan diabetes melitus menurut Huda,

Amin & Hardhi Kusuma (2013) yaitu sebagai berikut

a. Pertahankan berat badan yang ideal.

b. Kurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung gula

dan karbohidrat

c. Jangan mengurangi jadwal makan atau menunda waktu

makan karena hal ini akan menyebabkan fluktuasi

(ketidakstabilan) kadar gula dalam darah.

d. Ajarkan mencegah infeksi dengan cara menjaga kebersihan

kaki dan hindari perlukaan.

e. Perbanyak konsumsi makanan yang banyak mengandung

serat (sayuran dan sereal).

f. Hindari konsumsi makanan tinggi lemak dan banyak

mengandung kolesterol LDL (daging merah, produk susu,

kuning telur, mentega).

g. Hindari minuman yang beralkohol dan kurangi konsumsi

garam.

6. Penatalaksanaan Diet Diabetes Melitus

Menurut Johnson (2005) penderita diabetes hanya

memerlukan modifikasi dari makanan bergizi yang normal.

Rencana diet setiap orang sedikit berbeda, karena harus

Hubungan Kepercayaan Diri..., Ana Nur Arifah, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitusrepository.ump.ac.id/680/3/ANA NUR ARIFAH BAB II.pdf · Klasifikasi dan Diagnosis Diabetes Melitus . Diabetes melitus ini dapat dilihat

disesuaikan dengan kebutuhan energi seeseorang yang diukur

dengan kalori.

a. Makanlah lebih sedikit kalori

Cara yang paling logis untuk menurunkan berat badan yaitu

mengurangi makan. Untuk setiap 3500 kalori kurang dari

yang seseorang makan, ia akan kehilangan berta satu pon.

Ini berarti bahwa jika seseorang mengurangi 500 kalori

setiap hari, ia akan mampu menurunkan berta badannya satu

pon satu pekan atau lebih kurang 2 kg dalam sebulan.

Tampaknya seperti kemajuan yang sangat lambat, tetapi

sebenarnya cara tersebutlah yang paling aman untuk

mnrurunkan ideal berat badan.

b. Jangan makan diantara makanan yang ditetapkan

Pada penderita diabetes biasanya harus menghindari

makanan kecil. Hal ini dikarenakan penderita diabetes tidak

boleh kelebihan berat badan, makanan kecil ini akan

menambah kalori tambahan yang sebenarnya tidak

diperlukan. Penderita diabetes tetap pada tiga kali makan

sehari tanpa sesuatu diantaranya.

c. Hindari makan berlebihan

Tetapkanlah bersama dokter atau ahli gizi untuk berapa

banyak makanan dan kalori yang harus dibutuhkan setiap

hari. Memakan terlalu banyak makanan yang salah akan

Hubungan Kepercayaan Diri..., Ana Nur Arifah, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitusrepository.ump.ac.id/680/3/ANA NUR ARIFAH BAB II.pdf · Klasifikasi dan Diagnosis Diabetes Melitus . Diabetes melitus ini dapat dilihat

menjadi kelebihan berat badan. Bahakan makanan yang

benar haruslah dimakan dalam jumlah sedang.

d. Kurangi jumlah lemak

Pada penderita diabetes, terlalu banyak lemak beredar

dalam peredaran darah akan mengganggu kerja pankreas.

Cara untuk mengurangi jumlah lemak yaitu makan-

makanan yang lebih alami, lebih rendah lemak dan lebih

tinggi serat.

e. Hati-hati dengan lemak tersembunyi

Hindari semua makanan yang digoreng dan makanan junk

food (makanan rongsokan), french fries (kentang goreng)

dan fast food. Semua makanan tersebut memang lezat tetapi

makanan itu dapat mendatangkan kesulitan dalam bentuk

diabetes dan penyakit jantung maupun stroke.

f. Hindarkanlah lemak jenuh

Lemak jenuh adalah semua lemak yang berasal dari hewan

yang mengental dalam suhu ruangan. Sebagian dari lemak

jenuh yang bersumber dari hewan adalah mentega, lemak

babi dan lemak sapi. Telur dan daging juga mengandung

banyak lemak jenuh.

Lemak tak jenuh termasuk minyak jagung, minyak wijen,

minyak zaitun, minyak kedelai dan minyak kacang tanah.

Minyak-minyak inilah merupakan lemak yang dianjurkan

Hubungan Kepercayaan Diri..., Ana Nur Arifah, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitusrepository.ump.ac.id/680/3/ANA NUR ARIFAH BAB II.pdf · Klasifikasi dan Diagnosis Diabetes Melitus . Diabetes melitus ini dapat dilihat

untuk dipakai karena tidak mempunyai efek memproduksi

kolesterol.

g. Makan lebih banyak makanan yang alami

Penderita diabetes harus lebih banyak memakan lebih

banyak serat alami seperti sayur-sayuran dan buah-buhan

karena dapat menurunkan jumlah lemak dan gula yang

beredar didalam peredaran darah. Jangan kupas apel dan

buah-buahan lain yang kulitnya dapat dimakan karena serat

dan vitamin yang berharga ada dibawah kulit buah tersebut.

Jenis kacang-kacangan adalah sumber serat yang baik dan

jenis kacang-kacangan tersebut juga mengandung lemak

yang rendah.

h. Hindari minuman beralkohol

Alkohol mengandung kalori yang sangat tinggi. Ada banyak

pilihan minuman yang bercitarasa dan dapat dianggap

sebagai makanan bebas bagi penderita diabetes termasuk

teh cina yang tidak bergula, sari jeruk atau limau yang tidak

dimaniskan serta air mineral.

B. Kepercayaan Diri

1. Pengertian percaya diri.

Percaya diri merupakan kondisi mental atau psikologis diri

seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk

Hubungan Kepercayaan Diri..., Ana Nur Arifah, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitusrepository.ump.ac.id/680/3/ANA NUR ARIFAH BAB II.pdf · Klasifikasi dan Diagnosis Diabetes Melitus . Diabetes melitus ini dapat dilihat

berbuat atau melakukan suatu tindakan (Thantaway, 2005

dalam wikipedia.com).

2. Klasifikasi percaya diri

Menurut Niven (2002), percaya diri ada empat macam, yaitu

a. Self concept yaitu bagaimana seseorang menyimpulkan

dirinya secara keseluruhan mulai dari gambaran diri sampai

konsep dirinya.

b. Self esteem yaitu sejauhmana seseorang mempunyai

perasaan positif terhadap diri sendiri seperti harga diri.

c. Self efficacy yaitu sejauhmana seseorang mempunyai

keyakinan atas kemampuan yang dimiliki untuk

menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil

yang bagus (to succeed).

d. Self confidence yaitu sejauhmana seseorang mempunyai

keyakinan terhadap penilaian dirinya atas kemampuannya

dan sejauh mana seseorang tersebut bisa merasakan adanya

“kepantasan” untuk berhasil. Self confidence adalah

kombinasi dari self esteem dan self-efficacy.

3. Ciri-ciri kurangnya rasa percaya diri

Orang yang mempunyai kepercayaan diri yang kurang akan

terlihat dari ciri-ciri berikut (Niven, 2002) antara lain:

a. Kurang bisa bersosialisasi

b. Mempunyai masalah dalam kebiasaan makan

Hubungan Kepercayaan Diri..., Ana Nur Arifah, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitusrepository.ump.ac.id/680/3/ANA NUR ARIFAH BAB II.pdf · Klasifikasi dan Diagnosis Diabetes Melitus . Diabetes melitus ini dapat dilihat

c. Tampak murung dan depresi

d. Selalu mempunyai perasaan pesimis

e. Tidak mau mengambil tanggung jawab

f. Takut untuk mengeluarkan pendapatnya.

C. Mekanisme Koping

1. Pengertian

Menurut Smith (1994), setiap individu tidak pernah lepas

dari masalah dan sering kali masalah-masalah tersebut

menyebabkan individu menjadi stres. Seseorang akan memberi

reaksi yang berbeda-beda dalam mengatasi setiap

permasalahannya. Cara atau tindakan yang dilakukan oleh

seseorang untuk menghindari atau mengalihkan perasaan hati

yang menekan atau stres disebut dengan koping.

Menurut Rasmun (2004), koping adalah proses yang dilalui

oleh individu dalam menyelesaikan situasi stresfull. Koping

tersebut merupakan respon individu terhadap situasi yang

mengancam dirinya baik fisik maupun psikologis.

Strategi koping adalah cara yang dilakukan untuk merubah

lingkunagn atau situasi untuk menyelesaikan masalah yang

sedang dihadapi. Koping yang efektif menghasilkan adaptasi

yang menetap merupakan kebiasaan baru dan perbaikan dari

situasi yang lama, sedangkan koping yaitu yang tidak efektif

Hubungan Kepercayaan Diri..., Ana Nur Arifah, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitusrepository.ump.ac.id/680/3/ANA NUR ARIFAH BAB II.pdf · Klasifikasi dan Diagnosis Diabetes Melitus . Diabetes melitus ini dapat dilihat

berakhir dengan maladaptif perilaku yang menyimpang dari

keinginan normatif dan dapat merugikan diri sendiri maupun

orang lain dan lingkungan (Susilawati, 2005).

Mekanisme koping adalah berbagai berbagai usaha yang

dilakukan individu untuk menanggulangi stres yang

dihadapinya (Stuart dan Sundeen, 1998). Menurut Hidayat

(2008) menjelaskan bahwa individu dapat mengatasi stres

dengan menggerakan sumber koping dilingkungan. Ada lima

sumber koping yaitu aset ekonomi, kemampuan dan

keterampilan individu, teknik-teknik pertahanan, dukungan

sosial dan dorongan motivasi.

2. Penggolongan mekanisme koping

Mekanisme koping dibagi menjadi dua macam (Stuart &

Sundeen, 1998), yaitu

a. Mekanisme koping adaptif

Adalah mekanisme koping yang mendukung fungsi

integrasi, pertumbuhan, belajar dan mencapai tujuan.

Kategorinya adalah berbicara dengan orang lain,

memecahkan masalah secara efektif, teknik relaksasi,

latihan seimbang dan aktivitas konstruktif.

b. Mekanisme koping maladaptif

Adalah mekanisme koping yang menghambat fungsi

integrasi, memecah pertumbuhan, menurunkan otonomi

Hubungan Kepercayaan Diri..., Ana Nur Arifah, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitusrepository.ump.ac.id/680/3/ANA NUR ARIFAH BAB II.pdf · Klasifikasi dan Diagnosis Diabetes Melitus . Diabetes melitus ini dapat dilihat

dan cenderung menguasai lingkunngan. Kategorinya

adalah makan berlebihan/ tidak makan, bekerja berlebihan,

menghindar.

3. Faktor yang mempengaruhi mekanisme koping

a. Jenis kelamin

Laki-laki dan perempuan sama-sama menggunakan

kedua bentuk koping yaitu problem focus coping dan

emotion focus coping. Menurut Pramadi (2003), wanita

lebih cenderung berorientasi pada emosi sedangkan pria

lebih berorientasi pada masalah.

Secara umum respon mekanisme koping antara pria

dan wanita hampir sama, tetapi wanita lebih lemah atau

lebih sering menggunakan penyaluran emosi daripada pria

(Hapsari, 2002).

b. Tingkat pendidikan

Semakin tinggi tingkat pendidikan seesorang akan

semakin tinggi pula kompleksitas kognitifnya, demikian

pula sebaliknya. Oleh karena itu, seseorang yang

berpendidikan tinggi akan lebih realistis dan aktif dalam

memecahkan masalah.

c. Perkembangan usia

Struktur psikologis seseorang dan sumber-sumber

untuk melakukan koping akan berubah menurut

Hubungan Kepercayaan Diri..., Ana Nur Arifah, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitusrepository.ump.ac.id/680/3/ANA NUR ARIFAH BAB II.pdf · Klasifikasi dan Diagnosis Diabetes Melitus . Diabetes melitus ini dapat dilihat

perkembangan usia dan akan membedakan seseorang dalam

merespons tekanan (Hapsari, 2002). Pada setiap tingkat

usia meknisme koping yang digunakan akan brebeda . Pada

usia muda akan menggunakan problem focus coping

sedangkan pada usia yang lebih tua akan menggunakan

emotion focus coping. Hal ini disebabkan pada orang yang

lebih tua memiliki anggapan bahwa dirinya tidak mampu

melakukan perubahan terhadap masalah yang dihadapi

sehingga akan bereaksi dengan mengatur emosinya

daripada pemecahan masalah.

d. Status Sosial Ekonomi

Seseorang dengan status sosial ekonomi rendah akan

menampilkan koping yang kurang aktif, kurang realistis,

dan lebih fatal atau menampilkan respon menolak,

dibandingkan dengan seseorang yang status ekonominya

lebih tinggi.

Menurut Tanumidjojo, dkk (2004) faktor-faktor yang

mempengaruhi mekanisme koping antara lain

perkembangan kognitif, yaitu bagaimana subjek berpikir

dan memahami kondisinya, kemudian kematangan usia

yaitu bagaimana subjek mengelola emosi, pikiran, dan

perilakunya saat menghadapi masalah. Selain itu, urutan

kelahiran yaitu posisi subjek diantara saudara-saudaranya

Hubungan Kepercayaan Diri..., Ana Nur Arifah, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitusrepository.ump.ac.id/680/3/ANA NUR ARIFAH BAB II.pdf · Klasifikasi dan Diagnosis Diabetes Melitus . Diabetes melitus ini dapat dilihat

yang berpengaruh terhadap karakteristik subjek dalam

menilai dirinya sendiri, serta moral yaitu bagaimana

subjek memandang aturan tentang masalah yang sedang

dihadapi.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi mekanisme coping adalah jenis

kelamin, tingkat pendidikan, perkembangan usia, konteks

lingkungan dan sumber individual serta status sosial

ekonomi. Sementara faktor-faktor lain yang

mempengaruhi mekanisme koping adalah perkembangan

kognitif, kematangan usia, urutan kelahiran, moral, pola

asuh orang tua, peran orang tua, dan pemahaman subjek

tentang masalah yang dihadapi.

4. Metode koping

Menurut Rasmun (2004) mengutip dari Bell (1997) ada dua

metode koping yang digunakan oleh individu dalam mengatasi

masalah psikologis yaitu

a. Metode koping jangka panjang

Cara ini adalah konstruktif dan merupakan cara yang

efektif dan realistis dalam menangani masalah psikologis

untuk kurun waktu lama misalnya berbicara dengan orang

lain untuk mencari pendapat, mencari informasi lebih

banyak tentang masalah yang dihadapi, menghubungkan

Hubungan Kepercayaan Diri..., Ana Nur Arifah, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitusrepository.ump.ac.id/680/3/ANA NUR ARIFAH BAB II.pdf · Klasifikasi dan Diagnosis Diabetes Melitus . Diabetes melitus ini dapat dilihat

masalah yang dihadapi dengan kekuatan supra natural,

melakukan latihan fisik untuk mengurangi ketegangan/

masalah, membuat berbagai alternatif tindakan untuk

mengurangi situasi dan mengambil pelajaran dari

peristiwa/pengalaman masa lalu.

b. Metode koping jangka pendek

Cara ini digunakan untuk mengurangi stres ketegangan

psikologis dan cukup efektif untuk waktu sementara tetapi

tidak efektif jika digunakan dalam jangka waktu panjang

misalnya menggunakan obat-obatan, mencoba melihat

aspek humor dari situasi yang tidak menyenangkan serta

beralih pada aktifitas lain untuk melupakan masalah.

Pada tingkat keluarga koping yang dilakukan dalam

menghadapi masalah/ ketegangan seperti yang

dikemukakan oleh Rasmun (2004) mengutip dari Mc.

Cubbin (1979) yaitu

- Mencari dukungan sosial seperti minta bantuan pada

keluarga maupun teman

- Reframing yaitu mengkaji ulang kejadian masalalu agar

lebih dapat menanganinya dan menerima, menggunakan

pengalaman masa lalu untuk mengurangi kecemasan/

ketegangan

Hubungan Kepercayaan Diri..., Ana Nur Arifah, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitusrepository.ump.ac.id/680/3/ANA NUR ARIFAH BAB II.pdf · Klasifikasi dan Diagnosis Diabetes Melitus . Diabetes melitus ini dapat dilihat

- Mencari dukungan spiritual, berdoa, menemui pemuka

agama atau aktif pada pertemuan ibadah

- Menggerakan keluarga untuk mencari dan menerima

bantuan

- Penilaian secara pasif terhadap peristiwa yang alami

dengan cara menonton TV atau diam saja.

D. Motivasi diet

1. Pengertian motivasi

Motivasi adalah suatu proses dalam diri manusia yang

menyebabkan organisme tersebut bergerak menuju tujuan

yang dimiliki, atau bergerak menjauh dari situasi yang tidak

menyenangkan (Wade & Travis 2008).

Sikap dan perilaku sehat individu juga dipengaruhi oleh

motivasi diri individu untuk berperilaku sehat dan menjaga

kesehatan. Tanpa motivasi, penderita diabetes melitus akan

mengalami ketidakpatuhan dalam mengatur pola makan sehari-

hari. Kepatuhan penderita diabetes melitus dalam

melaksanakan diet merupakan salah satu hal terpenting dalam

pengendalian kadar gula dalam darah. Penderita diabetes

melitus harus selalu mengatur pola makannya sesuai dengan

prinsip diet diabetes melitus yang dianjurkan oleh tenaga

Hubungan Kepercayaan Diri..., Ana Nur Arifah, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitusrepository.ump.ac.id/680/3/ANA NUR ARIFAH BAB II.pdf · Klasifikasi dan Diagnosis Diabetes Melitus . Diabetes melitus ini dapat dilihat

kesehatan karena dengan mengatur pola makan penderita dapat

mempertahankan gula darah mereka agar tetap terkontrol.

2. Faktor yang mempengaruhi motivasi diet diabetes melitus

Kendala utama pada penanganan diet diabetes melitus

adalah kejenuhan pasien dalam mengikuti terapi diet yang

sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan. Pelaksanaan

diet diabetes melitus sangat dipengaruhi oleh adanya dukungan

dari keluarga. Dukungan dapat digambarkan sebagai perasaan

memiliki atau keyakinan bahwa seseorang merupakan peserta

aktif dalam kegiatan sehari-hari. Perasaan saling terikat dengan

orang lain di lingkungan menimbulkan kekuatan dan

membantu menurunkan perasaan terisolasi (Brunner &

Suddart, 2002).

Beberapa faktor yang berhubungan dengan motivasi diet

diabetes melitus diantaranya yaitu sebagai berikut :

a. Persepsi terhadap kesembuhan

Persepsi terhadap kesembuhan ini merupakan

pandangan penderita terhadap kesembuhan pada

penyakitnya dan terhadap apa yang telah ditentukan oleh

pelayan kesehatan terutama pada masalah diet yang telah

ditentukan.

b. Kepercayaan diri sendiri terhadap diet untuk kesembuhan

Hubungan Kepercayaan Diri..., Ana Nur Arifah, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitusrepository.ump.ac.id/680/3/ANA NUR ARIFAH BAB II.pdf · Klasifikasi dan Diagnosis Diabetes Melitus . Diabetes melitus ini dapat dilihat

Percaya diri merupakan kondisi mental atau

psikologis seseorang, dimana individu dapat mengevaluasi

keseluruhan dari dirinya sehingga memberi keyakinan kuat

pada kemampuan dirinya untuk melakukan tindakan dalam

mencapai tujuan di dalam hidupnya. Seseorang yang

mempunyai kepercayaan diri baik, mereka memiliki

perasaan positif terhadap dirinya, mempunyai keyakinan

yang kuat atas dirinya dan mempunyai pengetahuan akurat

terhadap kemampuan yang dimiliki. Seperti pada penderita

diabetes melitus mereka harus percaya diri bahwa program

diit akan menurunkan kadar gula dalam darah.

c. Interaksi sosial atau dukungan sosial

Dukungan sosial adalah suatu keadaan yang

bermanfaat bagi individu dan diperoleh dari orang lain yang

dapat dipercaya, sehingga seseorang akan tahu bahwa ada

orang lain yang memperhatikan, menghargai, dan

mencintainya (Setiadi, 2008).

E. Kepatuhan

1. Pengertian kepatuhan

Kepatuhan berasal dari kata dasar patuh, yang berarti

disiplin dan taat. Kepatuhan atau ketaatan (compliance/

adherence) adalah tingkat pasien melaksanakan cara

Hubungan Kepercayaan Diri..., Ana Nur Arifah, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitusrepository.ump.ac.id/680/3/ANA NUR ARIFAH BAB II.pdf · Klasifikasi dan Diagnosis Diabetes Melitus . Diabetes melitus ini dapat dilihat

pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokternya atau

oleh orang lain (Smeltzer & Bare, 2008).

Kepatuhan diet adalah penatalaksanaan gizi yang paling

penting bagi penderita diabetes supaya diet penderita

mempunyai jadwal yang teratur. Tanpa pengaturan jadwal dan

jumlah makanan serta kualitas makanan sepanjang hari,

penderita akan sulit mengontrol kadar gula darah supaya tetap

dalam batas normal. Penderita diabetes melitus sangat

dianjurkan untuk menjalankan diet sesuai yang dianjurkan dan

harus menaatinya secara terus menerus baik dalam jumlah

kalori, komposisi dan waktu makan yang harus selalu diatur.

Pengaturan makanan bagi penderita diabetes melitus secara

umum bertujuan menjaga dan memelihara tingkat kesehatan

optimal sehingga dapat melakukan aktivitas seperti biasanya,

karena diet adalah awal untuk mengendalikan diabetes.

2. Faktor - faktor yang mempengaruhi kepatuhan

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan dapat

digolongkan menjadi empat bagian (Setiadi, 2008) antara lain :

a. Pemahaman tentang instruksi

Tidak ada seorang pun yang dapat mematuhi instruksi

jika ia salah paham tentang instruksi yang diberikan

kepadanya.

Hubungan Kepercayaan Diri..., Ana Nur Arifah, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitusrepository.ump.ac.id/680/3/ANA NUR ARIFAH BAB II.pdf · Klasifikasi dan Diagnosis Diabetes Melitus . Diabetes melitus ini dapat dilihat

b. Kualitas Interaksi

Kualitas interaksi antara profesional kesehatan dan

pasien merupakan bagian yang penting dalam menentukan

derajat kepatuhan.

c. Isolasi sosial keluarga

Keluarga dapat menjadi faktor yang sangat berpengaruh

dalam menentukan keyakinan dan nilai kesehatan individu

serta juga dapat menentukan tentang program pengobatan

yang dapat mereka terima.

d. Keyakinan, sikap dan kepribadian

Ahli psikologis telah menyelidiki tentang hubungan

antara pengukuran-pengukuran kepribadian dan kepatuhan.

Mereka menemukan bahwa data kepribadian secara benar

dibedakan antara orang yang patuh dengan orang yang

gagal. Orang-orang yang tidak patuh adalah orang-orang

yang mengalami depresi, kecemasan, sangat memperhatikan

kesehatannya, memiliki kekuatan ego yang lebih lemah dan

yang kehidupan sosialnya lebih memusatkan perhatiannya

pada diri sendiri.

3. Strategi untuk meningkatkan kepatuhan terhadap diet

diabetes melitus

Menurut Syakira (2009), strategi yang dilakukan untuk

meningkatkan kepatuhan terhadap diet diabetes melitus yaitu :

Hubungan Kepercayaan Diri..., Ana Nur Arifah, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitusrepository.ump.ac.id/680/3/ANA NUR ARIFAH BAB II.pdf · Klasifikasi dan Diagnosis Diabetes Melitus . Diabetes melitus ini dapat dilihat

a. Dukungan Profesional Kesehatan

Dukungan profesional kesehatan sangat diperlukan

untuk meningkatkan kepatuhan, dukungan yang diperlukan

yaitu komunikasi yang efektif dari pihak kesehatan baik

dokter maupun perawat.

b. Dukungan Sosial

Dukungan sosial yang dimaksudkan yaitu dukungan

dari keluarga. Para profesional kesehatan yang dapat

meyakinkan keluarga penderita untuk menunjang

peningkatan kesehatan penderita maka ketidakpatuhan

dapat dikurangi.

c. Perilaku Sehat

Modifikasi perilaku sehat sangat diperlukan untuk

penderita diabetes melitus diantaranya yaitu tentang

bagaimana cara untuk menghindari dari komplikasi lebih

lanjut apabila sudah menderita diabetes melitus. Modifikasi

gaya hidup terutama pola makan dan olahraga serta kontrol

kadar gula dalam darah secara teratur.

d. Pemberian Informasi

Pemberian informasi yang jelas pada penderita dan

keluarga mengenai penyakit yang dideritanya serta cara

pengobatannya.

Hubungan Kepercayaan Diri..., Ana Nur Arifah, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitusrepository.ump.ac.id/680/3/ANA NUR ARIFAH BAB II.pdf · Klasifikasi dan Diagnosis Diabetes Melitus . Diabetes melitus ini dapat dilihat

F. Konsep Penelitian

Berdasarkan konsep teori diatas dapat dibuat bagan konsep

penelitian sebagai berikut :

Variabel bebas

variabel terikat

Faktor kepercayaan diri:

- Kemampuan pribadi

- Keberhasilan seseorang

- Keinginan

- Tekat yang kuat

Faktor mekanisme koping:

- Kepribadian individu

- Dukungan sosial

Bagan 2.2. kerangka konsep penelitian

Keterangan :

= variabel yang diteliti

¦¯ ¯ ¯ ¯¦ = faktor yang mempengaruhi variabel yang diteliti

Kepercayaan diri

Motivasi kepatuhan

diet diabetes melitus

Mekanisme koping

Hubungan Kepercayaan Diri..., Ana Nur Arifah, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitusrepository.ump.ac.id/680/3/ANA NUR ARIFAH BAB II.pdf · Klasifikasi dan Diagnosis Diabetes Melitus . Diabetes melitus ini dapat dilihat

G. Hipotesis Penelitian

1. Ha: terdapat hubungan antara kepercayaan diri dan

mekanisme koping terhadap motivasi kepatuhan diet pada

penderita diabetes melitus di Puskesmas I Rakit,

Banjarnegara tahun 2016.

2. Ho: tidak ada hubungan antara kepercayaan diri dan

mekanisme koping terhadap motivasi kepatuhan diet pada

penderita diabetes melitus di Puskesmas I Rakit,

Banjarnegara tahun 2016.

Hubungan Kepercayaan Diri..., Ana Nur Arifah, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016