bab ii tinjauan pustaka a. landasan teori 1. laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba...
TRANSCRIPT
![Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/1.jpg)
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Laporan Keuangan
Untuk memahami pengertian dari laporan keuangan, berikut
dijelaskan beberapa definisi laporan keuangan dari beberap ahli :
Menurut IAI (1994), laporan keuangan merupakan bagian dari
proses pelaporan keuangan, laporan keuangan yang lengkap biasanya
meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan
dalam berbagai bentuk seperti laporan arus kas, dan laporan lain serta
materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan). Pertanggungjawaban pimpinan perusahaan dituangkan
dalam bentuk laporan keuangan hanya sampai pada penyajian secara
wajar posisi keuangan dan hasil usaha dalam suatu periode sesuai
dengan prinsip akuntansi yang dilaksanakan secara konsisten.
Menurut Dr.Kasmir (2008 : 6), laporan keuangan adalah laporan
yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau
dalam suatu periode tertentu.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 2015, laporan
keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan
laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan , catatan dan laporan lain
![Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/2.jpg)
7
serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan.
Secara umum laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan
suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan
untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut melalui proses
pelaporan keuangan.
a. Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Hery (2016 : 10) Secara umum, laporan keuangan
bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan,
baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu. Laporan juga
dapat disusun secara mendadak sesuai kebutuhan perusahaan
maupun secara berkala. Jelasnya adalah laporan keuangan mampu
memberikan informasi keuangan kepada pihak dalam dan luar
perusahaan yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan.
b. Syarat Laporan Keuangan
Syarat laporan keuangan merupakan ciri khas membuat
informasi dalam laporan keuangan yang berguna bagi para pemakai
dalam pengambilan keputusan bernilai ekonomis. Syarat yang harus
dipenuhi dalam membuat laporan keuangan menurut V. Wiratna
Sujarweni ( 2017: 2 – 4 ) adalah sebagai berikut:
![Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/3.jpg)
8
1) Dapat Dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam
laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera
dapat dipahami oleh para pemakai. Dalam hal ini, pemakai
diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang
aktifitas ekonomi dan bisnis, akuntansi serta kemauan
untuk mempelajari informasi dengan ketentuan yang wajar.
2) Relevan
Informasi memiliki kualitas relevan apabila
informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan
ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi
peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, atau
mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu.
3) Keandalan
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari
pengertian menyesatkan, kesalahan material, dan dapat
diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau
jujur dari yang seharusnya disajikan. Selain itu informasi
harus diarahkan pada kebutuhan pemakai, dan tidak
bergantung pada kebutuhan atau keinginan pihak tertentu.
![Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/4.jpg)
9
4) Dapat Dibandingkan
Pemakai juga harus dapat memperbandingkan
laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi
posisi keuangan, serta perubahan posisi keuangan secara
relative. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian
dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang
serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan
tersebut, antara periode yang sama, dan untuk perusahaan
yang berbeda.
5) Mempunyai Daya Uji
Laporan keuangan yang telah disusun dengan
panduan konsep dasar akuntansi dan prinsip akuntansi
yang sudah disahkan, sehingga dapat diuji kebenarannya
oleh pihak lain.
6) Netral
Laporan keuangan yang disajikan bersifat umum,
objektif dan tidak memihak pada kepentingan pemakai
tertentu
7) Tepat Waktu
Bahwa laporan keuangan harus disajikan dalam waktu
yang tepat (ontime).
![Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/5.jpg)
10
8) Lengkap
Bahwa laporan keuangan yang disusun harus
memenuhi syarat – syarat tersebut diatas dan tidak
menyesatkan pembaca.
c. Jenis Laporan Keuangan
Menurut Dwi Prastowo (2015) dalam buku “Analisis Laporan
Keuangan” , ada beberapa jenis dari laporan keuangan yaitu :
1. Neraca
Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi
keuangan dari suatu perusahaan yang meliputi aktiva,
kewajiban dan ekuitas pada periode tertentu. Secara umum
Neraca memiliki 2 bentuk yaitu :
a) Neraca Bentuk Staffel
Neraca bentuk staffel adalah bentuk neraca yang
disusun kebawah baik aktiva maupun passivanya. Pada
bagian atas untuk mencatat aktiva dan bagian bawah
untuk mencatat hutang dan modal.
b) Neraca Bentuk Scronto
Neraca bentuk scrontro adalah neraca yang posisi
aktiva dan passivanya sebelah menyebelah. Untuk aktiva
disisi kiri dan passivanya disisi kanan.
![Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/6.jpg)
11
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi yaitu laporan mengenai pendapatan,
beban dan laba atau rugi suatu perusahaan dalam suatu
periode tertentu. Laporan rugi laba secara umum disajikan
dalam bentuk – bentuk sebagai berikut :
a) Bentuk Singel Step
Di dalam laporan laba/rugi bentuk single step, untuk
akun penghasilan dikelompokkan terlebih dahulu,
kemudian dijumlahkan. Untuk bagian bawah ada bagian
pendapatan baru beban dikelompokkan tersendiri dan
dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban,
selisihnya merupakan laba atau rugi bersih.
b) Bentuk Multiple Step
Bentuk multiple step untuk pendapatan perlu
dipisahkan antara pendapatan pokok dengan pendapatan
di luar usaha pokok, serta memisahkan beban usaha
utama dengan beban di luar usaha.
3. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas yaitu laporan yang
menyajikan perubahan modal karena penambahan dan
pengurangan dari laba/rugi dan transaksi pemilik
![Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/7.jpg)
12
4. Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas yaitu laporan yang menggambarkan
penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode tertentu.
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan adalah sebuah
informasi maupun catatan tambahan yang ditambahkan untuk
memberi penjelasan kepada pembaca atas laporan keuangan.
2. Analisis Laporan Keuangan
a. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Menurut Dwi Prastowo, analisis laporan keuangan adalah analisa
mengenai dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode
untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca/daftar
posisi keuangan dan daftar pendapatan/daftar laba rugi. Selain itu
juga ditambahkan daftar yang ketiga yaitu daftar laba yang tidak
dibagikan.
Menurut Dr.Kasmir (2008:66), agar laporan keuangan menjadi
berarti sehingga dapat dipahami dan dimegerti oleh berbagai pihak,
perlu dilakukan analisis laporan keuangan.
V. Wiranta Sujarweni (2017:6) menyebutkan bahwa, analisis
laporan keuangan adalah suatu proses dalam rangka membantu
![Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/8.jpg)
13
menganalisis atau mengevaluasi keadaan keuangan perusahaan, hasil
operasi perusahaan masa lalu dan masa depan.
Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, dapat disimpulkan
bahwa analisis laporan keuangan adalah suatu analisis yang
dilakukan untuk melihat pada suatu keadaan keuangan perusahaan,
bagaimana pencapaian keberhasilan perusahaan masa lalu, saat ini,
dan prediksi di masa mendatang, analisis laporan keuangan tersebut
akan digunakan dasar pengambilan keputusan oleh pihak yang
berkepentingan.
b. Jenis Analisis Laporan Keuangan
Menurut V. Wiratna Sujarweni (2017 : 39 – 45) Dalam
analisis laporan keuangan terdapat empat jenis yang digunakan
sebagai berikut :
1) Analisis Horizontal
Analisis Horizontal adalah analisis dengan mengadakan
perbandingan laporan keuangan untuk beberapa tahun
sehingga akan diketahui perkembangannya.
2) Analisis Vertikal
Analisis Vertikal adalah laporan keuangan yang dianalisis
meliputi satu periode atau samtu waktu aja, dengan cara
membandingkan antar akun yang satu dengan satu yang lain
dalam laporan keuangan tersebut sehingga hanya akan
![Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/9.jpg)
14
diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu
saja.
3) Analisis Eksternal
Analisis Eksternal dilakukan oleh pihak yang tidak
dapat memperoleh data laporan keuangan secara mendalam
mengenai keuangan suatu perusahaan.
4) Analisis Internal
Analisis Internal dapat dilakukan oleh pihak yang dapat
memperoleh data perusahaan secara mendalam mengenai
keuangan suatu perusahaan.
c. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
Menurut V.Wiratna Sujarweni (2017:47) Dalam melakukan
analisis laporan keuangan, perlu dilakukan metode dan teknik
yang tepat. Ini bertujuan agar hasil dari analisis laporan tersebut
mendapatkn hasil yang maksimal dan relevan.
Di dalam pratiknya, terdapat dua macam metode analisis
laporan keuangan yang biasa dipakai, yaitu sebagai berikut
1) Analisis Vertikal (Statis )
Analisis ini dilakukan hanya dengan satu periode laporan
keuangan saja. Analisis yang dilakukan antara pos dalam satu
periode.informasi yang diperoleh hanya untuk satu periode
![Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/10.jpg)
15
saja dan tidak diketahui perkembangan dari periode ke
periode.
2) Analisis Horizontal (Dinamis)
Analisis yang dilakukan dengan membandingkan
laporan keuangan untuk beberapa periode. Dari hasil analisis
ini akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode satu
ke periode yang lain.
Dalam analisis laporan keuangan terdapat 3 macam
teknik yang dapat dibuat adalah sebagai berikut :
a) Analisis Perbandingan Laporan Keuangan
Metode dan teknik analisis dengan cara
memperbandingkan laporan keuangan untuk dua perioe
atau lebih, untuk mendapatkan hasil terbaik dalam
laporan keuangan.
b) Analisis Trend
Analisis yang menunjukkan kemajuan keuangan
perusahaan yang dinyatakan dalam persentase adalah
suatu metode atau teknik analisis untuk mengetahui
kecenderungan keuangan perusahaan naik atau turun,
dengan demikian akan dapat diketahui perbuhana mana
yang cukup penting untuk dianalisis lebih lanjut.
![Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/11.jpg)
16
c) Analisis Common Size
Analisis ini disusun dengan menghitung tiap-tiap
rekening dalam laporan laba-rugi dan neraca menjadi
proporsi dari total penjualan atau dari total aktiva.
Laporan keuangan dalam persentase per-komponen
menyatakan masing-masing posnya dalam satuan persen
atas dasar total kelompoknya.
3. Koperasi
a. Pengertian Koperasi
Menurut Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor : 02/Per/M.KUKM/II/2017,
koperasi adalah organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan
oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi
melandaskan kegiatan berdasarkan pinsip gerakan ekonomi rakyat
yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor :
13/Per/M.KUKM/XI/2015 yang terdapat di Bab 1 Ketentuan
umum, koperasi adalah bahan usaha yang beranggotakan orang
seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
![Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/12.jpg)
17
b. Prinsip Koperasi
Prinsip Koperasi menurut UU No 17 Tahun 2012 yang
terdapat pada Pasal 6 yaitu:
1) Keanggotaan Koperasi bersifat sukarela dan terbuka;
2) Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokratis;
3) Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi
4) Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi
anggota, pengawas, pengurus dan karyawannya, serta
memberikan informasi kepada masyarakat tentang jati diri,
kegiatan, dan kemanfaatan koperasi;
5) Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, dan
independen;
6) Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat
gerakan koperasi, dengan bekerja sama melalui jaringan
kegiatan ada ditingkat lokal, nasional, regional, dan
internasional; dan
7) Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi
lingkungan dan masyarakatnya melalui kebijakan yang
disepakati oleh anggota.
Sedangkan, menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor :
04/Per/M.KUKM/VII/2013 Pedoman Umum Akuntansi Koperasi
![Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/13.jpg)
18
Kementrian Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
disebutkan bahwa prinsip koperasi merupakan satu kesatuan
sebagai landasan kehidupan koperasi, adapun prinsip koperasi yaitu
sebagai berikut :
1) Keanggotaan bersifat suka rela dan terbuka.
2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
3) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding
dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
5) Kemandirian.
6) Pendidikan perkoperasian.
7) Kerjasama antar koperasi.
Keseluruhan prinsip koperasi ini merupakan esensi dan dasar
kerja koperasi sebagai badan usaha dan merupakan ciri khas
koperasi yang membedakannya dari badan usaha lain. (Peraturan
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia, 2013:9).
c. Tujuan Koperasi
Menurut Adenk Sudarwanto (2013: 7) ,Koperasi memiliki
beberapa tujuan yang ditujukan pada kepentingan anggota dan
bukan semata-mata untuk menimbun kekayaan. Berikut ini
merupakan beberapa tujuan diebentuknya koperasi, bukan hanya
![Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/14.jpg)
19
untuk anggota melainkan juga untuk konsumen atau pelanggan,
produsen dan usaha kecil :
1) Memberikan harga yang cukup tinggi bagi produsen.
2) Memperoleh barang dengan kualitas baik namun dengan
harga yang lebih rendah bagi konsumen.
3) Memberikan modal usaha bagi usaha kecil dengan cicilan
yang ringan.
4) Mengadakan usaha bersama dengan usaha kecil.
d. Fungsi Koperasi
Menurut Adenk Sudarwanto (2013:10) dalam setiap organisasi
memiliki peran dan fungsi terterntu bergitu juga dengan koperasi.
Koperasi memiliki fungsi dan memiliki peran sebagai berikut:
1) Berperan aktif dalam rangka untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas kehidupan setiap anggota koperasi
dan masyarakat.
2) Mengembangkan kemampuan, potensi, dan meningkatkan
kesejahteraan sosial ekonomi anggota koperasi khususnya
dan masyarakat pada umumnya.
3) Berusaha mengembangkan dan mewujudkan
perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama
berdasarkan asas kekeluargaan.
![Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/15.jpg)
20
4) Memperkuat sektor perekonomian rakyat Indonesia
sebagai dasar ketahanan dan kekuatan perekonomian
nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
Sedangkan dalam sistem ekonomi Indonesia, fungsi
koperasi adalah sebagai berikut :
1) Koperasi adalah alat yang berguna untuk mensejahterakan
rakyat.
2) Koperasi sebagai alat demokrasi nasional.
3) Koperasi sebagai landasan dasar perekonomian bangsa dan
memperkokoh perekonomian bangsa Indonesia.
e. Jenis Koperasi
Jenis koperasi Berdasarkan ketentuan Undang - Undang undang
no. 17 tahun 2012 tentang perkoperasian Pasal 83 menyatakan bahwa
jenis koperasi dapat dibagi atas 4 jenis, yaitu : koperasi konsumen,
koperasi produsen, koperasi jasa dan koperasi simpan-pinjam. Ke 4 jenis
tersebut diuraikan sebagai berikut :
1) Koperasi Konsumen
Koperasi konsumen berusaha untuk menyediakan barang –
barang yang dibutuhkan para anggotanya, baik barang – barang
keperluan sehari – hari maupun barang kebutuhan sekunder yang
dapat meningkatkkan kesejahteraan hidup para anggotanya, dalam
arti dapat dijangkau oleh daya belinya.
![Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/16.jpg)
21
2) Koperasi Produsen
Koperasi produsen adalah koperasi yang berusaha untuk
menggiatkan para anggotanya dalam menghasilkan produk tertentu
yang biasa diproduksinya serta sekaligus mengkoordinir
pemasarannya, dengan demikian para produsen akan memperoleh
kesamaan harga yang wajar/layak dan mudah memasarkannya.
3) Koperasi Jasa
Koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha
pelayanan jasa non-simpanan pinjaman yang diperlukan oleh
Anggota dan non-anggota.
4) Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi yang berusaha untuk mencegah para anggotanya
terlibat dalam jeratan kaum lintah dari pada waktu mereka
memerlukan sejumlah uang atau barang keperluan hidupnya, dengan
jalan menggiatkan tabungan dan mengatur pemberian pinjaman uang
atau barang dengan bunga yang serendah - rendahnya
Koperasi simpan pinjam memiliki tujuan menyediakan uang
untuk berbagai keperluan anggota. Banyak sekali koperasi simpan pinjam
yang berkembang di Indonesia karena memang sistem seperti ini cocok
diimplementasikan di Indonesia dan sesuai dengan karakter orang
Indonesia.
Berdasarkan jumlah anggota koperasi juga dapat dibagi, yaitu :
![Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/17.jpg)
22
1) Koperasi Pegawai Negeri
Koperasi yang beranggotakan para pegawai negeri baik
pegawai pusat maupun daerah. Koperasi pegawai negeri didirikan
untuk meningkatkan kesejahteraan para pegawai negeri.
2) Koperasi Pasar (Koppas)
Koperasi yang beranggotakan para pedagang pasar. Pada
umunya pedagang di setiap pasar mendirikan koperasi untuk
melayani kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan para pedagang.
3) Koperasi Unit Desa (KUD)
Koperasi yang beranggotakan masyarakat pedesaan. KUD
melakukan kegiatan usaha bidang ekonomi terutama berkaitan
dengan pertanian atau perikanan (nelayan). Beberapa usaha KUD,
antara lain :
a) Menyalurkan sarana produksi pertanian seperti pupuk, bibit
tanaman, obat pemberantas hama dan alat-alat pertanian;
b) Memberikan penyuluhan teknis bersama dengan petugas
penyuluh lapangan kepada para petani.
4) Koperasi Sekolah
Koperasi yang beranggotakan warga sekolah yaitu guru,
karyawan, dan siswa. Koperasi sekolah biasanya menyediakan
kebutuhan yang diperlukan oleh warga sekolah.
![Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/18.jpg)
23
Lalu selain dibagi berdasarkan anggotanya, koperasi juga dapat
dibedakan berdasarkan tingkatannya, yaitu:
1) Koperasi Primer
Koperasi primer merupakan koperasi yang beranggotakan
minimal anggota sebanyak 20 orang perseorangan.
2) Koperasi Sekunder
Koperasi sekunder merupakan koperasi yang
beranggotakan beberapa koperasi. Berdasarkan kesamaan
kepentiangan dan tujuan efisiensi, koperasi sekunder dapat
didirikan oleh koperasi sejenis maupun berbagai jenis atau
tingkatan. Dalam hal koperasi mendirikan koperasi sekunder
dalam berbagai tingkatan, seperti yang selama ini dikenal
sebagai pusat, gabungan dan induk, maka jumlah tingkatan
maupun penanamnya diatur sendiri oleh koperasi yang
bersangkutan.
f. Kelebihan dan Kekurangan Koperasi
Dalam buku Adenk Sudarwanto (2013), sama dengan badan
usaha yang ada di Indonesia, Koperasi juga memiliki kelebihan dan
kekurangan, berikut kelebihan dan kekurangan koperasi :
1) Kelebihan Koperasi
Banyak keuntungan/kelebihan yang diberikan oleh koperasi
kepada anggotanya, diantaranya diuraikan sebagai berikut :
![Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/19.jpg)
24
a) Koperasi lebih mengutamakan tujuan yang berupa
kesejahteraan anggota.
b) Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib ditentukan
bersama sehingga terjangkau oleh semua anggota.
c) Keanggotaannya bersifat sukarela (volunteer) dan terbuka.
d) Bagian SHU yang diterima setiap anggao berdasarkan jasa
setiap masing-masing anggota yang diberikan pada koperasi.
e) Tidak ada perbedaan di antara para anggota dalam bentuk
apapun.
f) Koperasi berpotensi menjadi raksasa bisnis masa depan.
g) Setiap orang dapat menjadi anggota koperasi dengan syarat
membayar simpanan wajib dan simpanan pokok.
2) Kekurangan Koperasi
Disamping banyaknya kelebihan yang diberikan oleh koperasi.
Hal ini tidak menutupi ada beberapa kelemahan atau kekurangan
yang dimiliki oleh koperasi, yang diuraikan sebagai berikut:
a) Kesadaran setiap anggotanya yang sangat lemah untuk
melakukan peningkatan dalam koperasi.
b) Dengan kondisi tersebut koperasi akan kesulitan dalam
memilik pengurus koperasi yang professional. Sehingga
kemampuan bersaing koperasi lebih rendah dibandingkan
![Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/20.jpg)
25
dengan badan usaha lain yang murni bertujuan mencari laba
sebanyak–banyaknya.
4. Penilaian Aspek Koperasi
Berdasarkan Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indoneisa Nomor :
06/Per/Dep.6/IV/2016 tentang petunjuk pelaksanaan penilaian
kesehatan simpan pinjam dan unit simpan pinjam koperasi, maka
terhadap aspek yang dinilai diberikan bobot penilaian sesuai dengan
besarnya pengaruh terhadap kesehatan koperasi tersebut. Penilaian
aspek dilakukan dengan menggunakan nilai yang dinyatakan dalam
angka 0 sampai dengan 100
Bobot penilian terhadap aspek dan komponen tersebut ditetapkan
sebagai berikut :
![Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/21.jpg)
26
Tabel 1
Bobot Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam
dan Unit Simpan Pinjam
No Aspek Yang
Dinilai
Komponen Bobot
1 Permodalan 15
a. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset
6
b. Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman
diberikan yang berisiko
6
c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri
3
2 Kualitas Aktiva Produktif 25
a. Rasio Volume Pinjaman pada anggota
terhadap volume pinjaman diberikan
10
b. Rasio Risiko pinjaman bermasalah terhadap
pinjaman
5
c. Rasio Cadangan risiko terhadap pinjaman
bermasalah
5
![Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/22.jpg)
27
d. Rasio Pinjaman yang berisiko terhadap
pinjaman yang diberikan
5
3 Manajemen 15
a. Manajemen Umum
b. Kelembagaan
c. Manajemen Permodalan
d. Manajemen Aktiva
e. Manajemen Likuiditas
3
3
3
3
3
4 Efisiensi 10
a. Rasio beban operasi anggota terhadap
partisipasi bruto
4
b. Rasio beban usaha terhadap SHU kotor
4
c. Rasio efisiensi pelayanan
2
5 Likuiditas 15
a. Rasio Kas
10
b. Rasio pinjaman yang diberikan terhadap
dana yang diterima
5
![Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/23.jpg)
28
6 Kemandirian dan Pertumbuhan 10
a. Rentabilitas Aset
3
b. Rentabilitas Modal Sendiri
3
c. Kemandiiran Operasional Pelayanan
4
7 Jatidiri Koperasi 10
a. Rasio partisipasi bruto
7
b. Rasio promosi ekonomi anggota (PEA)
3
Sumber : Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Repbulik Indonesia Nomor : 06/Per/Dep.6/IV/2016 :8
Dari tabel diatas dapat diketahui pengertian dari rumus perhiungan aspke
kesehatan sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor : 20/Per/M.KUKM/XI/2008 (lampiran
Permenkop, 2008: 4-5) yang isinya ialah sebagai berikut:
a. Modal Sendiri adalah jumlah dari simpanan pokok,simpanan wajib, dan
simpanan lain yang memiliki karakteristik sama dengan simpanan wajib, hibah,
cadangan yang disisihkan dari SHU (Sisa Hasil Usaha) dan dalam kaitannya
![Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/24.jpg)
29
dengan penilaian kesehatan dapat ditambahkan dengan maksimal 50% modal
penyertaan.
b. Pinjaman yang diberikan yang berisiko adalah dana yang dipinjamkan oleh KSP
dan atau USP kepada peminjam yang tidak mempunyai agunan yang memadai
dan atau jaminan dari penjamin atau avails yang dapat diandalkan atas pinjaman
yang diberikan tersebut.
c. ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut Risiko) adalah hasil perkalian nilai nominal
aktiva yang ada dalam neraca dengan bobot risiko masing-masing komponen
aktiva.
d. Pinjaman adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara KSP dan
USP dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
hutangnya setelah jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah
imbalan.
e. Pinjaman yang diberikan adalah dana yang dipinjamkan dan dana tersebu masih
ada di tangan peminjam yang tidak mempunyai agunan yang memadai dan atau
jaminan dari penjamin atau avails yang dapat diandalkan atas pinjaman yang
diberikan tersebut.
f. Risiko pinjaman bermasalah adalah perkiraan risiko atas pinjaman yang
kemungkinan macet atau tidak tertagih.
g. Cadangan Risiko adalah cadangan yang dimaksudkan untuk pemupukan modal
dan pengembangan usaha.
![Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/25.jpg)
30
h. PEA (Promosi Ekonomi Anggota) adalah manfaat MEPPP ditambah Manfaat
SHU.
i. MEPPP (Manfaat Ekonomi Partisipasi Pemanfaatan Pelayanan) adalah manfaat
yang bersifat ekonomi yang diperoleh anggota dan calon anggota ada saat
bertransaksi dengan KSP dan atau USP dalam meningktakn kegiatan usahanya.
j. Partisipasi Bruto adalah kontirbusi anggota kepada koperasi sebagai imbalan
penyerahan jasa pada anggota yang mencakup beban pokok dan partisipasi netto
(lampiran, Permenkop 2008: 35)
k. Rasio Partisipasi Bruto adalah tingkat kemampuan koperasi dalam melayani
anggota, semakin tinggi/besar persentasenya semakin baik. (lampiran,
Permenkop 2008: 35).
5. Penetapan Kesehatan Koperasi
Berdasarkan Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 06/Per/Dep.6/IV/2016
tentang penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam.
Berdasarkan hasil perhitungan penelitian terhadap 7 (tujuh) komponen sebagaimana
dimaksud pada angka 1 s.d. 7, diperoleh skor secara keseluruhan. Skor dimaksud
dipergunakan untuk menetapkan predikat tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam
(KSP) dan Unit Simpan Pinjam (USP) koperasi yang dibagi dalam 4 (empat)
golongan. Hasil penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi diklasifikasikan sebagai
berikut :
![Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/26.jpg)
31
Tabel 2
Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan KSP dan USP
Skor Predikat
80 < X ≤ 100
66 < X ≤ 80
51 < X ≤ 66
0 < X ≤ 51
Sehat
Cukup Sehat
Dalam Pengawasan
Dalam Pengawasan khusus
Sumber : (Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Repbulik Indonesia Nomor : 06/Per/Dep.6/IV/2016).
Sedangkan untuk penilaian aspek manajemen meliputi lima
komponen sebagai berikut :
a. Manajemen Umum
b. Kelembagaan
c. Manajemen Permodalan
d. Manajemen Aktiva
e. Manajemen Likuiditas
Perhitungan nilai di dasarkan pada hasil penilaian terhadap
jawaban atas pertanyaan aspek manajemen terhadap seluruh komponen
dengan komposisi pertanyaan sebagai berikut :
a. Manajemen umum 12 pertanyaan ( bobot 3 atau 0,25 nilai setiap
jawaban “ya”)
b. Kelembagaan 6 pertanyaan ( bobot 3 atau 0,5 nilai untuk setiap
jawaban “ya”)
![Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/27.jpg)
32
c. Manajemen permodalan 5 pertanyaan ( bobot 3 atau 0,6 nilai untuk
setiap jawaban “ya”)
d. Manajemen aktiva 10 pertanyaan ( bobot 3 atau 0,3 nilai untuk setiap
jawaban “ya”)
e. Manajemen likuiditas 5 pertanyaan (bobot 3 atau 0,6 nilai untuk
setiap jawaban “ya”)
Sumber : (Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Repbulik Indonesia Nomor : 06/Per/Dep.6/IV/2016).
![Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/28.jpg)
33
B. Hasil Penelitian terdahulu yang Relevan
Hasil penelitian terdahulu adalah sebagai berikut :
Tabel 3
Hasil Penelitian Terdahulu
Widya Andhika
Pratiwi
A03120027
Politeknik Negeri
Banjarmasin
Neysa Eka Sepdyanti
Universitas Komputer
Indonesia Bandung
Akhmad Rizky Perdana
A03130014
Politeknik Negeri
Banjarmasin
1. Judul Analisis Rasio
Keuangan pada
Koperasi Karyawan
LISNA PT PLN
(Persero) Area Barabai
Berdasarkan Peraturan
Menteri Negara
Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah
Republik Indonesia
Nomor :
14/Per./M/KUKM/XII/
2009
Analisis Rasio
Likuiditas Pada
Koperasi Karyawan PT.
PLN (Persero) Cimahi
Analisis Penilaian Tingkat
Kesehatan Koperasi Pada
Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (KPRI) Tutwuri
Handayani di Terusan
Karya Kecamatan Bataguh
Kabupaten Kapuas
Berdasarkan Peraturan
Menteri Negara Koperasi
dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik
Indonesia Nomor:
14/Per/M/KUKM/X11/2009
2. Institusi / Koperasi Karyawan Koperasi Karyawan PT Koperasi Pegawai Republik
Identitas
Peneliti
Aspek
![Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/29.jpg)
34
Perusahaan
yang diteliti
LISNA PT PLN
(Persero) Area Barabai
PLN (Persero) Cimahi Indonesia (KPRI) Tutwuri
Handayani Bataguh Kapuas
3. Permasalahan Bagaimana perhitungan
analisi Rasio keuangan
berdasarkan SK
Menteri KUKM Nomor
:14/Per./M.KUKM/XII/
2009?
1. Bagaimana
Analisis Rasio
Likuiditas pada
Kopeasi Karyawan
PT. PLN Cimahi
periode 2003
sampai dengan
2007?
2. Kendala yang
dihadapi Koperasi
yang berkaitan
dengan likuiditas
pada Koperasi
Karyawan PT. PLN
Cimahi?
3. Upaya yang
dilakukan Koperasi
yang berkaitan
dengan Likuiditas
1. Bagaimanakah tingkat
kesehatan KPRI Tutwuri
Handayani di Terusan
Karya Kec. Bataguh Kab.
Kapuas tahun periode 2010-
2014 dengan menggunakan
Peraturan Menteri Negara
Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Republik
Indonesia Nomor:
14/Per/M.KUKM/XII/2009
?
![Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/30.jpg)
35
pada Koperasi
PT.PLN Cimahi?
4. Tujuan
Penelitian
Untuk mengetahui
bagaimana perhitungan
analisis Rasio keuangan
berdasarkan SK
Menteri KUKM Nomor
:14/Per./M.KUKM/XII/
2009
1. Untuk mengetahui
Analisis Rasio
Likuiditas pada
Koperasi Karyawan
PT. PLN Cimahi
periode 2003
sampai dengan 2007
2. Untuk Mengetahui
Kendala yang
dihadapi Koperasi
yang berkaitan
dengan likuiditas
pada Koperasi
Karyawan PT. PLN
Cimahi
3. Untuk Mengetahui
Upaya yang
dilakukan Koperai
yang berkaitan
Untuk mengetahui tingkat
kesehatan KPRI Tutwuri
Handayani di Terusan
Karya Kec. Bataguh Kab.
Kapuas tahun periode 2010-
2014 dengan menggunakan
Peraturan Menteri Negara
Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Republik
Indonesia Nomor:
14/Per/M.KUKM/XII/2009.
![Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/31.jpg)
36
dengan Likuiditas
pada Koperasi
PT.PLN Cimahi
5. Metode
Penelitian
Data yang diperoleh
melalui dokumentasi
dan pengumpulan data
berupa laporan
keuangan.
Metode penelitian yang
digunakan ialah
metode deskriptif yaitu
suatu bentuk
pengumpulan data yang
bertujuan
menggambarkan
memaparkan suatu
keadaan atau suatu
masalah dimana
datayang diambil
dianalisa kebenarannya.
.
Penelitian yang diakukan
adalah pendekatan studi
kasus, penulis menggunakan
data yang diperoleh yaitu
berupa neraca dan laporan
laba rugi KPRI Tutwuri
Handayani dari tahun 2010
sampai dengan 2014.
6. Hasil
Penelitian
Berdasarkan analisi
penilaian kesehatan
berdasarkan peraturan
menteri Negara
Koperasi dan usaha
1. Perkembangan
Rasio Likuiditas
pada Koperasi
Karyawan PT. PLN
(Persero) Cimahi
Berdasarkan hasil penelitian
dan pembahasan yang
berkenaan dengan penilaian
tingkat kesehatan KPRI
Tutwuri Handayani yang
![Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/32.jpg)
37
kecil dan menengah
Republik Indonesia no.
14/Per./M.KUKM/XII//
2009 koperasi masih
berada dalam kriteria
cukup sehat pada tahun
2011, cukup sehat pada
tahun 2012, kurang
sehat pada tahun 2013
dan kembali cukup
sehat pada tahun 2014.
periode 2003 –
2007 mengalami
fluktiasi dengan
kecenderugan
menurun. Hal ini
disebabkan oleh
meingkatnya
pinjaman kepada
Bank untuk
melunasi pinjaman
anggota yang belum
dilunasi kepada
koperasi
2. Kendala yang
dihadapi koperasi
berkaitan dengan
likuiditas yaitu
besarnya utang
usaha kepada Bank,
minimnya kas
simpan pinjam dan
disesuaikan dengan
Permeneg No.14/2009,
maka dapat diambil
simpulan bahwa:
1. Tingkat kesehatan KPRI
Tutwuri Handayani selama
tahun 2010 sampai dengan
2014 setelah dirata – rata
mendapatkan predikat
“Cukup Sehat”, namun ada
beberapa aspek yang masih
perlu diperhatikan.
2. Dari ketujuh aspek sesuai
dengan Permeneg
No.14/2009 aspek
manajemen tidak penulis
hitung rasionya karena
aspek manajemen
memerlukan bukti yang
pasti maka dari itu penulis
kesulitan mendapatkan bukti
![Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/33.jpg)
38
kas usaha, dan
besarnya piutang
anggota.
3. Upaya yang
dilakukan koperasi
berkiatan dengan
likuiditas adalah
meminimalisasikan
utang usaha kepada
Bank, menyimpan
simpanan pada kas
usaha dan kas
simpan pinjam yang
tidak sedikit, dan
memberikan
pinjaman sesuai
kemampuan
anggota.
– bukti tersebut. Jadi pada
penelitian ini hanya enam
aspek saja yang dihitung
rasionya dan mempengaruhi
penilaian.
3. Dari keenam aspek
penilaian, aspek kualitas
aktiva produktif dan aspek
efisiensi merupakan aspek
yang terbaik dibanding
aspek lainnya. Hal ini
dibuktikan dengan
perolehan skor maksimal
oleh setiap rasionya.
4. Aspek permodalan belum
mendapatkan nilai
maksimum disebabkan oleh
rasio modal sendiri terhadap
total asset selama lima tahun
belum mencapai nilai
maksimal, akan tetapi
![Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Laporan … · 2018. 8. 6. · meliputi : neraca, laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060813/609150a875402115cd386e0b/html5/thumbnails/34.jpg)
39
walaupun belum mencapai
nilai maksimal rasio modal
sendiri terhadap total asset
nilainya sudah cukup baik.
5.Aspek Likuiditas belum
mendapatkan skor maksimal
selama lima tahun rasio kas
dna bank terhadap
kewajiban lancar
6. aspek kemandirian dan
pertumbuhan belum
mendapatkan nilai maksimal
terutama pada rasio
kemandirian dan pelayanan
dari tahun 2010-2014.
7.Aspek jati diri koperasi
untuk rasio MEPP yang
nilainya tidak dapat dihitung
dengan menggunakan data
yang ada sehingga nilainya
menjadi kosong dan
mempengaruhi nilai.
Sumber : Neysa Eka Sepdyanti (2010), Widya Andhika Pratiwi (2015), Akhmad Rizky
Perdana (2016).