bab ii tinjauan pustaka a. landasan teori 1. …repository.ump.ac.id/1870/3/vanny lutfiana dewi -...
TRANSCRIPT
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Bank Syariah
Menurut ketentuan yang tercantum di dalam Peraturan Bank
Indonesia nomor 2/8/PBI/2000, Pasal I, Bank Syariah adalah bank umum
sebagaimana yang dimaksud dalam Undang –Undang Nomor 7 Tahun
1992 tentang Perbankan dan telah diubah dengan Undang – Undang
Nomor 7 Tahun 1998 yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariat Islam, termasuk unit usaha syariah dan kantor cabang bank asing
yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariat Islam. Adapun
yang dimaksud dengan unit usaha syariat adalah unit kerja di kantor pusat
bank konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang
syariah (Rivai dan Arifin, 2010).
Perkembangan bank syariah di berbagai Negara Islam lainnya
memberikan dampak positif bagi perkembangan bank syariah di Indonesia.
Perbentukan Bank Syariah ini diprakarsai oleh Majeis Ulama Indonesia
(MUI) dengan lokaryanya tentang bunga Bank. Lokarya tersebut
menghasilkan terbentuknya sebuah tim perbankan yang bertugas untuk
melakukan pendekatan dan kosultasi manfaat Bank Syariah. Hal ini yang
dapat diwujudkan dengan berdirinya PT. BMI (Bank Muamalat Indonesia)
pada tahun 1991.
ANALISIS PENGARUH CAR ...,VANNY LUTFIANA DEWI,, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
12
Perbankan syariah memiliki tujuan yang sama seperti perbankan
konvensional, yaitu dapat menghasilkan keuntungan dengan cara
meminjamkan modal, menyimpan dana, membiayai kegiatan usaha, atau
kegiatan lainnya yang sesuai. Akan tetapi perbedaanya terdapat pada
prinsip pelaksanaanya yaitu berdasarkan prinsip hukum Islam yang
melarang unsur-unsur di bawah ini (Rivai dan Arifin, 2010):
a. Perniagaan atas barang-barang haram
b. Bunga (riba)
c. Perjudian dan spekulasi yang disengaja (maisir)
d. Ketidakjelasan dan manipulatif (gharar).
Adanya krisis moneter yang berawal pada tahun 1997 membawa
dampak terhadap struktur perekonomian terutama struktur keuangan dan
perbankan. Sehingga puluhan bank konvensional banyak yang ditutup dan
demerger, sementara bank syariah malah bertahan dengan kondisi seperti
ini.
Mengingat semakin pesatnya pertumbuhan perbankan syariah di
Indonesia maka perlu dibentuk sebuah peraturan yang mengatur sistem
perbankan syariah dan badan pengawas syariah agar prinsip syariah
dijalankan sebagaimana mestinya. Pada tahun 2008 ditetapkan UU No 21
Tahun 2008 yang mengatur tentang Perbankan Syariah. Selain itu juga
dibentuk Dewan Pengawas Syariah yang berperan sebagai badan
independen yang mengawasi jalannya Lembaga Keuangan Syariah sehari-
hari agar selalu sesuai dengan ketentuan syariah.
ANALISIS PENGARUH CAR ...,VANNY LUTFIANA DEWI,, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
13
Mengingat pentingnya perkembangan perbankan syariah di
Indonesia, maka pihak bank syariah perlu meningkatkan kinerjanya agar
tercipta perbankan dengan prinsip syariah yang sehat dan efisien.
Profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat untuk mengukur
kinerja suatu bank.
2. Return On Assets (ROA)
ROA (Return On Assets) merupakan rasio digunakan untuk
mengukur keberhasilan manajemen dalam menghasilkan laba secara
keseluruhan dengan cara membandingkan antara laba sebelum pajak
dengan total aset. Return On Assets (ROA) juga menggambarkan
perputaran aktiva yang diukur dari volume penjualan. Semakin besar ROA
suatu bank, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai
bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari penggunaan
aset. Semakin kecil rasio ini mengindikasikan kurangnya kemampuan
manajemen bank dalam hal mengelola aktiva untuk meningkatkan
pendapatan dan atau menekan biaya. Rasio ini dirumuskan dengan (Rivai
dan Arifin, 2010):
3. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio kecukupan modal
bank yang diukur berdasarkan perbandingan antara jumlah modal dengan
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). CAR sering disebut dengan
rasio permodalan merupakan modal dasar yang harus dipenuhi oleh bank.
ANALISIS PENGARUH CAR ...,VANNY LUTFIANA DEWI,, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
14
Faktor utama yang cukup mempengaruhi jumlah modal bank adalah
jumlah modal minimum yang ditentukan oleh bank sentral. Semakin besar
rasio tersebut akan semakin baik pula posisi modal. Sejalan dengan
standar bank yang ada di Indonesia diwajibkan untuk menyediakan modal
minimum sebesar 8% dari ATMR.Ketentuan pemenuhan modal (Capital
Adequacy Ratio (CAR) yang memadai bertujuan untuk menjaga likuiditas
bank dan untuk menghindari penyaluran pembiayaan tanpa memiliki
pertimbangan yang tepat apalagi terhadap institusi atau individu yang
memiliki afilisasi dengan bank yang bersangkutan. Penilaian permodalan
suatu bank dapat ditentukan dengan menggunakan rumus di bawah ini
(Rivai dan Arifin, 2010):
4. Non Performing Financing (NPF)
Non Performing Financing (NPF) atau Non Performing Loan
(NPL) merupakan kredit masalah yang terdiri dari kredit yang
berklasifikasi Kurang Lancar, Diragukan dan Macet. Termin NPL
diperuntukkan bagi bank umum, sedangkan NPF untuk bank syariah. NPF
dapat diartikan tingkat pengambilan kredit yang diberikan deposan kepada
bank dengan kata lain NPF merupakan tingkat kredit macet pada bank
tersebut. Risiko kredit didefinisikan sebagai risiko yang dikaitkan dengan
kemungkinan kegagalan nasabah membayar kewajibannya atau risiko
dimana debitur tidak dapat melunasi hutangnya (Kasmir, 2013). Rumus
ANALISIS PENGARUH CAR ...,VANNY LUTFIANA DEWI,, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
15
yang digunakan untuk menghitung Non Performing Financing adalah
sebagai berikut:
5. Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional
Rasio Beban Operasional (BOPO) merupakan perbandingan antara
beban operasional dengan pendapatan operasional. Rasio yang sering
disebut rasio efisiensi ini digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap
pendapatan operasional. Mengingat kegiatan utama bank pada prinsipnya
adalah bertindak sebagai perantara, yaitu menghimpun dan menyalurkan
dana masyarakat, maka biaya dan pendapatan operasional bank didominasi
oleh biaya bunga dan bagi hasil bunga. Setiap peningkatan biaya
operasional akan berakibat pada berkurangnya laba sebelum pajak yang
pada akhirnya akan menurunkan laba atau profitabilitas (ROA) bank yang
bersangkutan (Loen, B dan Ericson, 2008). Rumus yang digunakan untuk
menghitung Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional sebagai
berikut:
6. Net Operating Margin (NOM)
Net Operating Margin (NOM) merupakan rasio untuk
menggambarkan Pendapatan Operasional Bersih sehingga diketahui
kemampuan rata – rata aktiva produktif dalam menghasilkan laba (Rivai
ANALISIS PENGARUH CAR ...,VANNY LUTFIANA DEWI,, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
16
dan Arifin, 2010). Pada bank konvensional digunakan istilah Net Interest
Margin (NIM) untuk mengetahui kemampuan bank dalam mengelola
aktiva produktifnya guna menghasilkan keuntungan bank tersebut.Bank
syariah tidak menggunakan sistem bunga seperti bank konvensional, maka
dalam penilaian NIM pada bank syariah digunakan NOM. Ketentuan pada
Surat Edaran Bank Indonesia No.9/24/DPbs tahun 2007 menyebutkan
bahwa suatu bank syariah yang memiliki nilai NOM lebih dari 3%.Hal ini
mengindikasikan bahwa bank syariah tersebut memiliki penilaian
rentabilitas yang tinggi.Sehingga dapat mengantisipasi potensi resiko
kerugian serta dapat meningkatkan laba. Rumus yang digunakan untuk
menghitung Net Operating Margin (NOM) adalah sebagai berikut (Rivai
dan Arifin, 2010):
7. Financing to Deposit Rasio (FDR)
Rasio Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah perbandingan
antara pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga
yang berhasil dihimpun oleh bank. Rasio ini dipergunakan untuk
mengukur sampai sejauh mana dana pinjaman yang bersumber sejauh
mana dana pinjaman yang bersumber dari dana pihak ketiga. Tinggi
rendahnya rasio ini menunjukkan tingkat likuiditas bank.Semakin tinggi
angka FDR suatu bank, dapat digambarkan sebagai bank yang kurang
likuid disbanding dengan bank yang mempunyai angka risiko lebih kecil.
ANALISIS PENGARUH CAR ...,VANNY LUTFIANA DEWI,, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
17
Rumus yang digunakan untuk menghitung Financing to Deposit Ratio
(FDR) adalah sebagai berikut ( Asiyah, 2015) :
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Analisis pengujian pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen telah dilakukan sebelumnya oleh beberapaa peneliti, yaitu:
1. Edhi Satrio Wibowo (2013)
Melakukan penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh Suku
Bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF terhadap Profitabilitas Bank
Syariah.Edhi meneliti bank syariah yang laporan keuangannya
diterbitkan oleh Bank Indonesia pada kurun waktu tahun 2008-2011.
Data yang digunakan merupakan data sekunder yang didapat dari
masing-masing website bank. Metode analisis data yang digunakan oleh
Edhi adalah analisis regresi linier berganda. Dalam penelitian yang
dilakukan Edhi menunjukan hasil bahwa variabel tingkat suku bunga,
inflasi, CAR dan NPF tidak berpengaruh pada ROA, sementara BOPO
memiliki pengaruh signifikan dengan arah negatif.
2. Fitri Zulifiah dan Joni Susilowibowo (2014)
Melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Inflasi, BI Rate,
Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Finance (NPF), Biaya
Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Profitabilitas
Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. Penelitian ini menggunakan
ANALISIS PENGARUH CAR ...,VANNY LUTFIANA DEWI,, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
18
rancangan penelitian konklusif yang bersifat kausal.Hasil dari penelitian
ini yaitu, bahwa inflaasi tidak berpengaruh dengan variabel dependent
yaitu ROA. Pada variabel CAR dan NPF berpengaruh positif terhadap
ROA, BI Rate dan BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA. Secara
bersama-sama inflasi, BI rate, CAR, NPF, dan BOPO berpengaruh
signifikan terhadap ROA.
3. Muh. Sabir. M, Muhammad Ali, Abd. Hamid Habbe (2012)
Melakukan penelitian tentang Pengaruh Rasio Kesehatan Bank
Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah dan Bank
Konvensional di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
dan menganalisis pengaruh tingkat risiko kesehatan bank terhadap
kinerja keuangan Bank Umum Syariah dan Bank Konvensional di
Indonesia serta untuk mengetahui menganalisis perbedaan kinerja
keuangan antara Bank Umum Syariah dengan Bank Konvensional di
Indonesia. Hasil dari penelitian ini yaitu pengaruh rasio kesehatan bank
terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia adalah
CAR tidak berpengaruh terhadap ROA, BOPO berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap ROA, NOM berpengaruh positif dan signifikan
terhadap ROA, NPF tidak berpengaruh terhadap ROA dan FDR
berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA pada Bank Umum
Syariah di Indonesia. Sedangkan pengaruh Rasio Kesehatan bank
terhadap kinerja keuangan Bank Konvensional di Indonesia adalah CAR
berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, BOPO berpengaruh
ANALISIS PENGARUH CAR ...,VANNY LUTFIANA DEWI,, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
19
negatif dan tidak signifikan terhadap ROA, NIM berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ROA, NPL berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap ROA dan LDR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
ROA pada Bank Konvensional di Indonesia.
4. Sri Windarti Mokoagow dan Misbach Fuady (2015)
Meneliti tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas
Bank Umum Syariah di Indonesia.Penelitian ini bertujuan untuk melihat
berbagai faktor yang mempengaruhi kemampuan manajemen perbankan
Syariah dalam menghasikan laba dari pengelolaan aset yang dimiiki.Jenis
penelitian ini bersifat kualitatif. Hasil dari penelitian ini bahwa variabel
CAR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA pada Bank Umum
Syariah, KAP yang diproksikan dengan PPAP berpengaruh negatif
signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Syariah, REO yang
diproksikan dengan BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA
pada Bank Umum Syariah, FDR berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap ROA pada Bank Umum Syariah, GWM berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Syriah.
5. Bambang Agus Pramuka (2010)
Meneliti tentang Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap
Tingkat Profitabilitas Bank Umum Syariah. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder yaitu data laporan keuangan publikasi
bank umum syariah di Indonesia dengan periode penelitian yang
digunakan adalah 2003-2007. Metode yang digunakan adalah metode
ANALISIS PENGARUH CAR ...,VANNY LUTFIANA DEWI,, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
20
analisis berganda.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, FDR
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA)
bank umum syariah, NPF mempunyai pengaruh negatif dan signifikan
terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah.
6. Evi Sistiyarini dan Sudjarno Eko Supriyono (2016)
Meneliti tentang Faktor Internal dan Eksternal yang Berpengaruh
Terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia.Data yang digunakan
adalah data sekunder, penelitian ini menggunakan penelitian lapangan
dengan menggunakan penelitian kuantitatif.Penelitian ini menggunakan
model analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian ini menyatakan
bahwa CAR, FDR, NPF, OER, Size, GDP, Inflasi berpengaruh secara
simultan terhadap ROA, secara parsial CAR berpengaruh negatif
signifikan terhadap ROA.FDR dan NPF berpengaruh negative tidak
signifikan terhadap ROA, OER dan Size berpengaruh negative signifikan
terhadap ROA, GDP berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA,
Inflasi berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA.
7. Usnan, Ade Setiawan dan Budi Sukardi (2016)
Meneliti tentang Anaisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Return On Assets Pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
(Periode 2010-2013). Data yang digunakan adalah data sekunder,
penelitian ini menggunakan penelitian lapangan dengan menggunakan
penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan model analisis regresi
berganda dengan persamaan kuadrat terkecil. Hasil dari penelitian ini
ANALISIS PENGARUH CAR ...,VANNY LUTFIANA DEWI,, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
21
menyatakan bahwa secara simultan menunjukkan bahwa FDR, NPF,
BOPO, BI Rate, dan Inflasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas (ROA). Sedangkan secara parsial dapat
disimpulkan bahwa FDR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
ROA, NPF berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA, BOPO
berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA, DPK dikeluarkan dari
model karena terkena gejala multikolinearitas, BI Rate berpengaruh
positif tidak signifikan terhadap ROA, Inflasi berpengaruh negatif tidak
signifikan terhadap ROA. Secara ringkas, hasil penelitian tersebut
dirangkum dalam Tabel 2.1 berikut:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
1. Edhi Satrio
Wibowo
(2013)
Analisis Pengaruh
Suku Bunga,
Inflasi, CAR,
BOPO, NPF
terhadap
Profitabilitas Bank
Syariah.
Bahwa variabel tingkat suku
bunga, inflasi, CAR dan NPF
tidak berpengaruh pada ROA,
sementara BOPO memiliki
pengaruh signifikan dengan
arah negatif.
2. Fitri
Zulifiah dan
Joni
Susilowibo
wo (2014)
Pengaruh Inflasi,
BI Rate, Capital
Adequacy Ratio
(CAR), Non
Performing
Finance (NPF),
Biaya Operasional
dan Pendapatan
Operasional
(BOPO) Terhadap
Profitabilitas Bank
Umum Syariah
Periode 2008-
2012.
Hasil dari penelitian ini yaitu,
bahwa inflasi tidak berpengaruh
dengan variabel dependent
yaitu ROA. Pada variabel
CAR dan NPF berpengaruh
positif terhadap ROA, BI Rate
dan BOPO berpengaruh
negatif terhadap ROA. Secara
bersama-sama inflasi, BI rate,
CAR, NPF, dan BOPO
berpengaruh signifikan
terhadap ROA.
3. Muh. Sabir. Pengaruh Rasio Hasil dari penelitian ini yaitu
ANALISIS PENGARUH CAR ...,VANNY LUTFIANA DEWI,, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
22
No Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
M,
Muhammad
Ali, Abd.
Hamid
Habbe
(2012)
Kesehatan Bank
Terhadap Kinerja
Keuangan Bank
Umum Syariah
dan Bank
Konvensional di
Indonesia.
pengaruh rasio kesehatan bank
terhadap kinerja keuangan
Bank Umum Syariah di
Indonesia adalah CAR tidak
berpengaruh terhadap ROA,
BOPO berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap
ROA,NOM berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap ROA, NPF tidak
berpengaruh terhadap ROA dan
FDR berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ROA
pada Bank Umum Syariah di
Indonesia. Sedangkan
pengaruh Rasio Kesehatan bank
terhadap kinerja keuangan
Bank Konvensional di
Indonesia adalah CAR
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ROA,
BOPO berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap ROA,
NIM berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ROA, NPL
berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap ROA dan
LDR berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap ROA pada
Bank Konvensional di
Indonesia.
4. Sri Windarti
Mokoagow
dan
Misbach
Fuady
(2015)
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Profitabilitas Bank
Umum Syariah di
Indonesia.
Hasil dari penelitian ini bahwa
variabel CAR berpengaruh
positif signifikan terhadap ROA
pada Bank Umum Syariah,
KAP yang diproksikan dengan
PPAP berpengaruh negatif
signifikan terhadap ROA pada
Bank Umum Syariah, REO
yang diproksikan dengan
BOPO berpengaruh negatif
signifikan terhadap ROA
pada Bank Umum Syariah,
FDR berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap ROA pada
ANALISIS PENGARUH CAR ...,VANNY LUTFIANA DEWI,, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
23
No Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
Bank Umum Syariah, GWM
berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap ROA pada
Bank Umum Syariah.
5. Bambang
Agus
Pramuka
(2010)
Faktor-Faktor
yang Berpengaruh
Terhadap Tingkat
Profitabilitas Bank
Umum Syariah.
Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa, FDR
mempunyai pengaruh positif
dan signifikan terhadap
profitabilitas (ROA) bank
umum syariah,NPF
mempunyai pengaruh negatif
dan signifikan terhadap
profitabilitas (ROA) bank
umum syariah.
6. Evi
Sistiyarini
dan
Sudjarno
Eko
Supriyono
(2016)
Faktor Internal dan
Eksternal yang
Berpengaruh
Terhadap
Profitabilitas Bank
Syariah di
Indonesia
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa, CAR,
FDR, NPF, OER, Size, GDP,
Inflasi berpengaruh secara
simultan terhadap ROA, secara
parsial CAR berpengaruh
negatif signifikan terhadap
ROA.FDR dan NPF
berpengaruh negative tidak
signifikan terhadap ROA, OER
dan Size berpengaruh negative
signifikan terhadap ROA, GDP
berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap ROA,
Inflasi berpengaruh negatif
tidak signifikan terhadap ROA.
7. Usnan, Ade
Setiawan
dan Budi
Sukardi
(2016)
Anaisis Faktor-
Faktor Yang
Mempengaruhi
Return On Assets
Pada Bank Umum
Syariah dan Unit
Usaha Syariah
(Periode 2010-
2013).
Hasil dari penelitian ini
menyatakan bahwa secara
simultan menunjukkan bahwa
FDR, NPF, BOPO, BI Rate,
dan Inflasi secara bersama-
sama berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas (ROA).
Sedangkan secara parsial dapat
disimpulkan bahwa FDR
berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap ROA, NPF
berpengaruh negatif tidak
signifikan terhadap
ROA,BOPO berpengaruh
ANALISIS PENGARUH CAR ...,VANNY LUTFIANA DEWI,, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
24
No Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
negatif signifikan terhadap
ROA, DPK dikeluarkan dari
model karena terkena gejala
multikolinearitas, BI Rate
berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap ROA,
Inflasi berpengaruh negatif
tidak signifikan terhadap ROA.
C. Kerangka Pemikiran
Kinerja suatu perbankan dapat dilihat melalui rasio keuangan bank.
Dalam penelitian ini, kinerja bank dinilai berdasarkan rasio, Capital
Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Net Operating
Margin (NOM), Biaya Operasional dan Pendapatan Internasional (BOPO),
Financing to Deposit Ratio (FDR) yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Hubungan Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing
(NPF), Net Operating Margin (NOM), Biaya Operasional dan
Pendapatan Internasional (BOPO), Financing to Deposit Ratio (FDR)
terhadap Return On Asset (ROA)
Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing
Financing (NPF), Net Operating Magjin (NOM), Biaya Operasional dan
Pendapatan Internasional (BOPO), Financing to Deposit Ratio (FDR)
secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset
(ROA). Artinya, setiap perubahan yang terjadi pada variabel independen
yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF),
Net Operating Margin (NOM), Biaya Operasional dan Pendapatan
ANALISIS PENGARUH CAR ...,VANNY LUTFIANA DEWI,, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
25
Internasional (BOPO), Financing to Deposit Ratio (FDR) secara bersama-
sama akan mempengaruhi Return On Asset (ROA). Berdasarkan penelitian
dari Zulifiah dan Sosilowibowo (2014) yang menyatakan bahwa secara
bersama-sama inflasi, BI rate, CAR, NPF dan BOPO berpengaruh
signifikan terhadap ROA. Sedangkan penelitian dari Usnan, Setiawan dan
Sukardi (2016) yang menyatakan bahwa secara simultan menunjukkan
bahwa FDR, NPF, BOPO, BI rate dan Inflasi secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
2. Hubungan Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return On Asset
(ROA)
Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan indikator terhadap
kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat yang
berisiko dengan kecukupan modal yang dimilikinya (Loen, Bdan Ericson,
2008). Rendahnya CAR bisa dikarenakan peningkatan ekspansi pinjaman
yang tidak diimbangi dengan penambahan modal, sehingga berpengaruh pada
peningkatan profitabilitas. Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa CAR
berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Hal ini didukung oleh
penelitian Sistiyarini dan Supriyono (2016) yang menyatakan bahwa Capital
Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif signifikan terhadap Return On
Asset (ROA)
.
ANALISIS PENGARUH CAR ...,VANNY LUTFIANA DEWI,, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
26
3. Hubungan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On
Asset (ROA)
Non Performing Financing (NPF) mencerminkan risiko
pembiayaan, semakin tinggi rasio ini, menunjukkan kualitas pembiayaan
bank syariah semakin buruk. Pengelolaan pembiayaan sangat diperlukan
oleh bank, meningat fungsi pembiayaan sebagai penyumbang pendapatan
terbesar bagi bank syariah. Tingkat kesehatan pembiayaan (NPF) ikut
mempengaruhi pencapaian laba bank (Kasmir, 2013). Bertambahnya NPF
akan mengakibatkan hilangnya kesempatan untuk memperoleh pendapatan
dari pembiayaan yang diberikan sehingga mempengaruhi perolehan laba
dan berpengaruh buruk pada ROA. Dengan demikian dapat dirumuskan
bahwa NPF berpengaruh negatif terhadap ROA. Hal ini didukung oleh
penelitian Pramuka (2010) yang menyatakan bahwa NPF berpengaruh
signifikan negatif terhadap ROA.
4. Hubungan Biaya Operasional dan Pendapatan Internasional (BOPO)
terhadap Return On Asset (ROA)
Biaya Operasional dan Pendapatan Internasional (BOPO)
menunjukkan efisiensi bank dalam menjalankan usaha pokoknya terutama
kredit, dimana bunga kredit menjadi pendapatan terbesar perbankan.
Pengelolaan pembiayaan sangat diperlukan oleh bank, mengingat fungsi
pembiayaan sebagai penyumbang pendapatan terbesar bagi bank syariah.
Semakin kecil BOPO menunjukkan semakin efisien bank dalam
menjalankan aktivitas usahanya. Bank yang sehat rasio BOPO nya kurang
ANALISIS PENGARUH CAR ...,VANNY LUTFIANA DEWI,, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
27
dari 1 sebaliknya bank yang kurang sehat rasio BOPO-nya lebih dari 1.
Semakin tinggi biaya pendapatan bank berarti kegiatan operasionalnya
semakin tidak efisien sehingga penapatannya juga semakin kecil (Loen, B
dan Ericson, 2008). Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa BOPO
berpengaruh negatif terhadap ROA.Hal ini sejalan dengan penelitian
Wibowo dan Syaichu (2013), Usnan, Setiawan dan Sukardi (2016), Sabir,
Ali dan Habbe (2012) menyatakan bahwa BOPO berpengaruh negatif
signifikan terhadap ROA.
5. Hubungan Net Operating Margin (NOM) terhadap Return On Asset
(ROA)
Net Operating Margin (NOM) merupakan rasio untuk
menggambarkan Pendapatan Operasional Bersih sehingga diketahui
kemampuan rata-rata aktiva produktif dalam menghasilkan laba (Rivai dan
Arifin, 2010). NOM berpengaruh terhadap ROA, jika bank syariah
memiliki rasio NOM yang tinggi mengidindikasikan bahwa bank tersebut
mampu menghasilkan pendapatan bagi hasil yang lebih tinggi dari pada
biaya bagi hasil yang dikeluarkan untuk penyaluran pembiayaan, sehingga
profit yang didapat oleh bank semakin tinggi pula. Dengan demikian dapat
dirumuskan bahwa NOM berpengaruh positif terhadap ROA. Hal ini
didukung oleh penelitian Sabir, Ali dan Habbe (2012) melihat adanya
hubungan positif signifikan antara NOM terhadap ROA.
ANALISIS PENGARUH CAR ...,VANNY LUTFIANA DEWI,, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
28
6. Hubungan Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Return On
Asset (ROA)
Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah perbandingan antara
pembiayaan yang diberikan oleh bank, dengan dana pihak ketiga yang
berhasil dikerahkan oleh bank (Asiyah, 2015). Tinggi rendahnya rasio ini
menunjukkan tingkat likuiditas bank tersebut. Semakin tinggi FDR
semakin bagus apabila nilai kisaran 80% - 110%.Semakin tinggi nilai FDR
dalam batas tertentu, maka semakin meningkat pula laba bank, dengan
asumsi bank menyalurkan dananya untuk pembiayaan yang efektif.
Semakin rendah nilai FDR menunjukkan kurangnya efektifitas bank dalam
menyalurkan pembiayaan, dengan kata lain likuiditas bank yan
bersangkutan rendah. Rendahnya likuiditas suatu bank akan
memungkinkan bank tersebut dalam kondisi bermasalah atau tidak sehat,
sehingga dapat menyebabkan penurunan ROA pada suatu bank. Sehingga
dapat dirumuskan bahwa FDR berpengaruh positif terhadap ROA. Hal ini
diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Pramuka (2010), Sabir,
Ali dan Habbe (2012) yang menyatakan bahwa FDR berpengaruh positif
terhadap ROA.
Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan teoritis dan tinjauan
penelitian terdahulu, maka peneliti membuat kerangka pemikiran sebagai
berikut:
ANALISIS PENGARUH CAR ...,VANNY LUTFIANA DEWI,, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
29
Gambar 2.1: Bagan Kerangka Pemikiran
CAR
NPF
BOPO
NOM
FDR
ROA
H2 (-)
H3 (-)
H4 (-)
H5 (+)
H6 (+) H1
ANALISIS PENGARUH CAR ...,VANNY LUTFIANA DEWI,, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.
30
D. Hipotesis
Dari uraian di atas, dapat diperoleh suatu hipotesis sebagai berikut:
1. Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Net
Operating Margin (NOM), Biaya Operasional dan Pendapatan
Operasional (BOPO), Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh
signifikan secara simultan terhadap Return on Assets (ROA).
2. Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif signifikan terhadap
Return On Assets (ROA).
3. Non Performing Financing (NPF) berpengaruh negatif signifikan terhadap
Return On Assets (ROA).
4. Net Operating Margin (NOM) berpengaruh positif signifikan terhadap
Return On Assets (ROA).
5. BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap Return On Assets (ROA).
6. Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh positif signifikan terhadap
Return On Assets (ROA).
ANALISIS PENGARUH CAR ...,VANNY LUTFIANA DEWI,, EKONOMI MANAJEMEN, UMP 2017.