bab ii tinjauan pustaka a. pengertian umum tentang...

16
14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Umum Tentang Kinerja Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Pengertian kinerja (prestasi kerja) menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2001 : 67) adalah : “hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya”. Sulistiyani dan Rosidah (2003 : 223) menyatakan bahwa : “kinerja merupakan catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi pegawai tertentu atau kegiatan yang dilakukan selama periode waktu tertentu. Sedangkan kinerja suatu jabatan secara keseluruhan sama dengan jumlah (rata-rata) dari kinerja fungsi pegawai atau kegiatan yang dilakukan”. Sedangkan menurut Veithzal Rivai (2003 : 309) menyatakan bahwa : “kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan”. Kinerja juga diartikan lain oleh Hani Handoko (2000 : 135) bahwa : “kinerja adalah proses melalui mana oraganisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan”.

Upload: dangxuyen

Post on 06-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Umum Tentang Kinerjarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2662/3/T1_312005001_BAB II.pdf · A. Pengertian Umum Tentang Kinerja ... tertentu

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Umum Tentang Kinerja

Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance

(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang).

Pengertian kinerja (prestasi kerja) menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2001 :

67) adalah :

“hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang

pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab

yang diberikan kepadanya”.

Sulistiyani dan Rosidah (2003 : 223) menyatakan bahwa :

“kinerja merupakan catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi pegawai

tertentu atau kegiatan yang dilakukan selama periode waktu tertentu.

Sedangkan kinerja suatu jabatan secara keseluruhan sama dengan jumlah

(rata-rata) dari kinerja fungsi pegawai atau kegiatan yang dilakukan”.

Sedangkan menurut Veithzal Rivai (2003 : 309) menyatakan bahwa :

“kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan”.

Kinerja juga diartikan lain oleh Hani Handoko (2000 : 135) bahwa :

“kinerja adalah proses melalui mana oraganisasi-organisasi mengevaluasi

atau menilai prestasi kerja karyawan”.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Umum Tentang Kinerjarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2662/3/T1_312005001_BAB II.pdf · A. Pengertian Umum Tentang Kinerja ... tertentu

15

Menurut Besnadin dan Russell (1993 : 135)

“kinerja adalah catatan yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan

tertentu atau kegiatan selama periode waktu tertentu”.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai setiap karyawan sehingga dapat

memberikan kontribusi terhadap perusahaan.

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan

(ability) dan faktor motivasi (motivation). Hal ini sesuai dengan pendapat

Keith Davis, yang dikutip oleh Anwar Prabu Mangkunegara (2000 : 67) yang

merumuskan bahwa :

1. Human Performance = Ability + Motivation

= Knowledge + Skill = Attitude + Situation

2. Motivation = Attitude + Situation

3. Ability = Knowledge + Skill

1.1. Faktor Kemampuan

Secara psikologis, kemampuan (Ability) pegawai terdiri dari kemampuan

potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + Skill). Artinya, pegawai

yang memiliki IQ rata-rata (IQ 110 – 120) dengan pendidikan yang memadai

untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaannya sehari-hari,

maka ia akan lebih mudah mencapai prestasi kerja yang diharapkan. Oleh

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Umum Tentang Kinerjarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2662/3/T1_312005001_BAB II.pdf · A. Pengertian Umum Tentang Kinerja ... tertentu

16

karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan

keahliannya (the right man on the right place, the right man on the right job).

1.2. Faktor Motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai dalam menghadapi situasi

kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang

terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja).

Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong diri pegawai

untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara maksimal. Sikap mental seorang

pegawai harus sikap mental yang siap secara psikofisik (sikap secara mental,

fisik, tujuan dan situasi). Artinya seorang pegawai harus siap mental, mampu

secara fisik, memahami tujuan utama dan target kerja yang akan dicapai serta

mampu memanfaatkan dan menciptakan situasi kerja.

2. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja mengacu pada suatu sistem formal dan terstruktur yang

digunakan untuk mengukur, menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang

berkaitan dengan pekerjaan, perilaku dan hasil, termasuk tingkat ketidak

hadiran. Dengan demikian Veithzal Rivai menyatakan bahwa penilaian prestasi

adalah merupakan hasil kerja karyawan dalam lingkup tanggungjawabnya.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Umum Tentang Kinerjarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2662/3/T1_312005001_BAB II.pdf · A. Pengertian Umum Tentang Kinerja ... tertentu

17

Unsur-unsur yang digunakan dalam penilaian kinerja karyawan Menurut

(Hasibun, 2002: 59) unsur-unsur penilaian kinerja adalah sebagai berikut:

1) Prestasi

Penilaian hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat

dihasilkan karyawan.

2) Kedisiplinan

Penilaian disiplin dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan

melakukan pekerjaan sesuai dengan intruksi yang diberikan

kepadanya.

3) Kreatifitas

Penilaian kemampuan karywan dalam mengembangkan kreatifitas

untuk menyelesaikan pekerjaannya sehingga dapat bekerja lebih

berdaya guna dan berhasil guna.

4) Bekerja sama

Penilaian kesediaan karyawan berpartipasi dan bekerja sama dengan

karyawan lain secara vertikal atau horizontal didalam maupun diluar

sehingga hasil pekerjaannya lebih baik.

5) Kecakapan

Penilaian dalam menyatukan dan melaraskan bermacam-macam elemen

yang terlibat dalam menyusun kebijaksanaan dan dalam situasi

manajemen.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Umum Tentang Kinerjarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2662/3/T1_312005001_BAB II.pdf · A. Pengertian Umum Tentang Kinerja ... tertentu

18

6) Tanggung jawab

Penilaian kesediaan karyawan dalam memper tanggung jawabkan

kebijaksanaannya, pekerjaan dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana

yang digunakan, serta perilaku pekerjaannya.

3. Konsep Kinerja

3.1 Konsep Kinerja Menurut Gie

Gie ( 1995:11) berpendapat bahwa,

“ Kinerja adalah seberapa jauh tugas/pekerjaan itu

dikerjakan/dilakukan oleh seseorang atau organisasi”.

Gie melihat kinerja didasarkan seberapa besar dilakukan seseorang atau

organisasi.

3.2 Konsep Kinerja menurut Irawan

Irawan ( 2000:588 ) menyatakan bahwa :

“ Kinerja ( performance ) adalah hasil kerja yang konkrit, dapat

diamati, dan dapat diukur”.

Sehingga kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam

pelaksanaan tugas yang berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan.

3.3 Konsep Kinerja menurut Mangkunegara

Menurut Mangkunegara ( 2000 : 67 ) ,

“kinerja adalah sepadan dengan prestasi kerja actual performance ,

yang merupakan hasil secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Umum Tentang Kinerjarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2662/3/T1_312005001_BAB II.pdf · A. Pengertian Umum Tentang Kinerja ... tertentu

19

seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggungjawab yang diberikan kepadanya.”

3.4 Konsep Kinerja menurut Rue dan Byars

Rue dan Byars ( 1980 : 376 ) mendefinisikan kinerja sebagai tingkat

pencapaian hasil atau “ the degree of complishment ”. Atau dengan kata lain,

kinerja merupakan tingkat pencapaian tujuan organisasi. Dari definisi tersebut

mengandung pengertian bahwa melalui kinerja tingkat pencapaian hasil dapat

diukur dan diketahui.

3.5 Konsep Kinerja menurut Robbins

Stephen P. Robbins ( 1996 : 218 ) Kinerja diartikan fungsi dari interaksi

antara kemampuan ( ability ), motivasi ( motivation ) dan keinginan ( obsetion

) atau kinerja = f ( A x M x O ). Jika ada yang tidak memadai kinerja akan

mempengaruhi secara negatif, disamping motivasi perlu juga dipertimbangkan

kemampuan dan kapabilitas untuk menjelaskan dan menilai kinerja seorang

pekerja/buruh. Dengan motivasi kerja yang tinggi akan mempunyai kinerja

tinggi dan sebaliknya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua faktor yaitu

motivasi dan kemampuan mempunyai hubungan yang positif.

4. Teori-Teori Kinerja

4.1 Teori Kinerja menurut Wexley dan Yukl

Wexley dan Yukl ( 2000 : 97 ) mengidentifikasi faktor – faktor yang

mempengaruhi kinerja antara lain adalah disiplin kerja dan motivasi. Disiplin

kerja diperlukan untuk menghasilkan kinerja yang bagus, dengan disiplin

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Umum Tentang Kinerjarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2662/3/T1_312005001_BAB II.pdf · A. Pengertian Umum Tentang Kinerja ... tertentu

20

pekerja akan berusaha untuk melakukan pekerjaan semaksimal mungkin dan

kinerja yang dihasilkan menjadi lebih bagus. Dan motivasi juga berpengaruh

terhadap kinerja pekerja. Dengan motivasi pekerja akan mendorong pekerja

untuk melaksanakan pekerjaan sebaik mungkin. Jadi dapat disimpulkan bahwa

semakin tinggi tingkat motivasi seorang pekerja maka semakin tinggi pula

kinerja dari pekerja.

4.2. Teori Kinerja menurut Stephen P. Robbins

Stephen P. Robbins ( 1996 : 218 ) tingkat kinerja pekerja sangat

tergantung kedua faktor yaitu kemampuan pekerja itu sendiri, seperti tingkat

pendidikan, pengetahuan, pengalaman, dimana dengan tingkat kemampuan

yang semakin tinggi akan mempunyai kinerja semakin tinggi pula.

Faktor lain adalah motivasi kerja pekerja yaitu dorongan dari dalam

pekerja untuk melakukan suatu pekerjaan. Dengan motivasi kerja yang tinggi

akan mempunyai kinerja tinggi dan sebaliknya. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa kedua faktor yaitu motivasi dan kemampuan mempunyai hubungan

yang positif.

4.3. Teori Kinerja menurut Simamora

Henry Simamora ( 1995 : 500 ) kinerja sangat ditentukan oleh 3 ( tiga )

faktor yaitu :

1. Faktor Individual yang terdiri dari :

a. Kemampuan dan keahlian.

b. Latar belakang.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Umum Tentang Kinerjarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2662/3/T1_312005001_BAB II.pdf · A. Pengertian Umum Tentang Kinerja ... tertentu

21

c. Demografi.

2. Faktor psikologis yang terdiri dari :

a. Persepsi.

b. Attitude.

c. Personality.

d. Pembelajaran.

e. Motivasi.

3. Faktor organisasi

a. Sumber daya

b. Kepemimpinan.

c. Penghargaan.

d. Struktur.

e. Job design.

Simamora mengungkapkan kemampuan dan keahlian serta latar belakang

sebagai faktor individual masing – masing pekerja. Semakin kompeten

kemampuan dan keahlian serta latar belakang yang dimiliki masing – masing

pekerja akan mempengaruhi pencapaian hasil kinerja. Begitu juga penghargaan

sebagai faktor organisasi yang akan mendorong pekerja untuk mencapai

kepuasan kerja, sehingga dengan kepuasan kerja semakin bagus kinerja yang

dihasilkan.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Umum Tentang Kinerjarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2662/3/T1_312005001_BAB II.pdf · A. Pengertian Umum Tentang Kinerja ... tertentu

22

4.4. Teori Kinerja menurut A. Dale Timpe

A. Dale Timpe ( 2000:32 ) menjelaskan hal – hal yang mempengaruhi

kinerja , antara lain:

1. Faktor perilaku dapat ditelusuri hingga ke faktor spesifik seperti

kemampuan, upaya, kesulitan tugas, atau nasib baik.

2. Faktor lain misalnya perilaku, sikap dan tindakan rekan kerja, bawahan,

pimpinan.

3. Kendala – kendala sumber daya.

4. Keadaan ekonomi, dsb.

Digambarkan dalam tabel berikut ini :

Dibalik keberhasilan dan kegagalan dipengaruhi oleh faktor :

Internal ( pribadi ) Eksternal ( lingkungan )

Kinerja Baik - Kemampuan tinggi - Pekerjaan mudah

- Kerja keras - Nasib baik

- Bantuan rekan – rekan

- Pimpinan yang baik

Kinerja jelek - Kemampuan rendah - Pekerjaan sulit

- Upaya-upaya sedikit - Nasib buruk

- Rekan kerja tidak produktif

- Pimpinan tidak simpatik

Penyebab – penyebab yang dapat dijelaskan dibawah keadaan kinerja baik

atau kinerja jelek mungkin bersifat internal dan eksternal.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Umum Tentang Kinerjarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2662/3/T1_312005001_BAB II.pdf · A. Pengertian Umum Tentang Kinerja ... tertentu

23

Faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja pekerja sebagaimana

diuraikan diatas pada dasarnya dapat berupa faktor internal pagawai maupun

faktor eksternal pegawai.Faktor internal antara lain menyangkut perilaku

pegawai itu sendiri, misalnya tentang kemampuannya, sikap dalam

melaksanakan tugas, motivasi dalam bekerja. Sedangkan faktor eksternal dapat

berupa lingkungan kerja, organisasi , maupun atasan atau pimpinan pegawai

yang bersangkutan.

4.5. Teori Kinerja menurut Sutarto

Sutarto telah merangkum dari berbagai pendapat para ahli organisasi dan

manajemen, sehingga ditemukan ada 81 faktor yang merupakan faktor internal

yang merupakan faktor penting bagi jalannya suatu organisasi untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan, yaitu seperti pembagian kerja, wewenang dan

tanggungjawab, disiplin, kesatuan perintah, kesatuan arah, prioritas

kepentingan bersama, gaji, sentralisasi, saluran jenjang, ketertiban, keadilan ,

kestabilan masa kerja, inisiatif, rasa kebersamaan, koordinasi, jenjang,

penyusunan fungsi, staf, ketetapan penempatan, pengakuan terhadap pimpinan,

staf khusus dan umum, departemenisasi, asas pengecualian, keseimbangan

tanggungjawab dan wewenang, rentangan kontrol, tujuan, wewenang tertinggi,

penugasan kewajiban,pembatasan, kebersamaan, efektivitas, analisis,

komunikasi, penyusunan jenjang, kontrol, pengecualian , pelimpahan,

kesederhanaan, standardisasi, spesialisasi, berkelangsungan, fleksibilitas,

keseimbangan, hubungan langsung, penyesuaian, wewenang bertindak, saluran

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Umum Tentang Kinerjarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2662/3/T1_312005001_BAB II.pdf · A. Pengertian Umum Tentang Kinerja ... tertentu

24

pengawasan dan komunikasi, garis promosi, penugasan secara logis,

pengakuan kompetensi, pemusatan wewenang, pembagian fungsi, pengawasan,

asas penyebab, asas keyakinan, pengarahan dan kontrol, wewenang,

tanggungjawab, kesatuan struktural, asas perwujudan, penanggungjawab

tunggal, pelimpahan, pemberdayaan bawahan, motivasi, pendelegasian,

gabungan fungsi, peraturan, penugasan, keseimbangan struktur, desentralisasi,

efisiensi, rentang kontrol, struktur, jenjang organisasi, spesialisasi dan

pembagian kerja, kesatuan tujuan, kemutlakan tanggungjawab, jenjang

wewenang, pembatasan fungsi, pemisahan, kepemimpinan ( Sutarto, 1998:56 –

60 ).

Faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja diatas secara implisit terlihat

dari kinerja yang mempunyai hubungan positif dengan pengakuan kompetensi

dan disiplin . Serta pemberdayaan bawahan dan pembagian fungsi yang

mempunyai hubungan yang positif dengan tingkat kepuasan kerja pekerja yang

ditentukan oleh persepsi para bawahan tentang kondisi lingkungan ditempat

pekerjaan.

4.6. Teori Kinerja menurut Porter dan Lawler

Porter dan lawler secara sederhana menyatakan bahwa kinerja atau

prestasi kerja pekerja didukung oleh tiga faktor yaitu faktor tingkat motivasi

pekerja atau usaha, kemampuan dan kejelasan, dan penerimaan atas peran (

Richard M. Steers,1985 : 147 ). Dari faktor – faktor yang mempengaruhi

kinerja dapat diketahui bahwa kemampuan dan kejelasan peran yang

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Umum Tentang Kinerjarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2662/3/T1_312005001_BAB II.pdf · A. Pengertian Umum Tentang Kinerja ... tertentu

25

merupakan kemampuan pekerja yang mempunyai hubungan yang positif

dengan kinerja. Serta penerimaan atas peran yang mempunyai hubungan yang

positif dengan kepuasan kerja pekerja yang merupakan persepsi bawahan

tentang kondisi lingkungan ditempat pekerjaan yang dapat mempengaruhi

kinerja atau prestasi kerja.

4.7. Teori Kinerja menurut Peter Drucker

Menurut Peter Drucker ( dalam Handoko , 1984:211 ), mengemukakan

faktor – faktor yang menunjang kinerja, antara lain :

1. Pendidikan dan program pelatihan.

2. Gizi,nutrisi dan kesehatan.

3. Motivasi.

4. Kesempatan kerja.

5. Kebijakan ekstern.

6. Pengembangan secara terpadu.

Pendidikan dan program pelatihan berhubungan dengan kemampuan

pekerja yang diperlukan untuk menghasilkan kinerja yang bagus. Serta dengan

pengembangan secara terpadu mempunyai hubungan yang positif dengan

kepuasan kerja pekerja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor pendidikan

dan pelatihan serta pengembangan secara terpadu mempunyai hubungan yang

positif dengan kinerja pekerja.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Umum Tentang Kinerjarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2662/3/T1_312005001_BAB II.pdf · A. Pengertian Umum Tentang Kinerja ... tertentu

26

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut diatas penulis dapat

menyimpulkan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja pekerja

adalah kemampuan kerja pekerja , kepuasan kerja dan disiplin pekerja.

Jadi kemampuan kerja, kepuasan kerja dan disiplin pekerja mempunyai

hubungan yang positif dengan kinerja pekerja.

B. Alasan-alasan PHK

Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan

mendefinisikan PHK sebagai pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal

tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja dan

pengusaha.

Secara normatif ada dua jenis PHK, yaitu PHK secara sukarela dan PHK

tidak dengan tidak sukarela. Ada beberapa alasan penyebab putusnya hubungan

kerja yang terdapat dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan. PHK secara

sukarela misalnya, yang diartikan sebagai pengunduran diri dari karyawan tanpa

adanya suatu paksaan dan tekanan. Begitu pula karena habisnya masa kontrak,

tidak lulus masa percobaan, memasuki usia pension dan buruh meninggal dunia.

PHK tidak sukarela dapat terjadi antara lain karena pekerja/buruh

melakukan kesalahan berat seperti mencuri, menggelapkan uang milik

perusahaan, melakukan perbuatan asusila atau perjudian dilingkungan

perusahaan. Alasan PHK karena melakukan kesalahan berat diatur dalam Pasal

158 UU no. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Umum Tentang Kinerjarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2662/3/T1_312005001_BAB II.pdf · A. Pengertian Umum Tentang Kinerja ... tertentu

27

Selain itu PHK tidak sukarela dapat terjadi lantaran buruh melanggar

perjanjian kerja, PKB maupun peraturan perusahaan. Perusahaan yang juga

sedang melakukan peleburan, penggabungan dan/atau perubahan status memiliki

opsi untuk mempertahankan atau memutuskan hubungan kerja.

PHK yang dilakukan perusahaan pasti mempunyai latar belakang atau

alasan kenapa karyawan tersebut diberhentikan.

Berbagai alasan-alasan PHK yang dilakukan bisa dikarenakan1 :

1. Undang-Undang

2. Keinginan Perusahaan

3. Keinginan Karyawan

4. Pensiun

5. Kontrak Kerja Berakhir

6. Kesehatan Karyawan

7. Meninggal Dunia

8. Perusahaan Dilikuidasi

9. Melakukan Kesalahan Berat (Pasal 158 UU no 13 tahun 2003)

Suatu standar kinerja (performance standards) adalah tolok ukur yang

digunakan untuk mengukur kinerja. Dalam penelitian ini penulis menggunakan

indikator/standar kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2001 : 75), yaitu : 1 Library. binus. ac. Id-Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Umum Tentang Kinerjarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2662/3/T1_312005001_BAB II.pdf · A. Pengertian Umum Tentang Kinerja ... tertentu

28

Kualitas

Kualitas kerja adalah seberapa baik seorang karyawan mengerjakan apa

yang seharusnya dikerjakan.

Kuantitas

Kuantitas kerja adalah seberapa lama seorang pegawai bekerja dalam satu

harinya. Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap

pegawai itu masing-masing.

Kehandalan

Kehandalan kerja adalah seberapa jauh karyawan mampu melakukan

pekerjaannya dengan akurat atau tidak ada kesalahan.

Sikap

Sikap kerja adalah kemampuan individu untuk dapat melaksanakan

pekerjaan yang sedang dilakukannya.

Sistematika kerja

Merupakan kemampuan individu untuk melakukan kegiatan atau

menyelesaikan pekerjaannya secara sistematis.

Daya tahan kerja

Adalah kemampuan individu untuk tetap mempertahankan

produktivitasnya tanpa kehilangan motivasi untuk melakukan kegiatan

kerja tersebut.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Umum Tentang Kinerjarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2662/3/T1_312005001_BAB II.pdf · A. Pengertian Umum Tentang Kinerja ... tertentu

29

Ketelitian kerja

Adalah kemampuan individu untuk melakukan sesuatu dengan cara cepat,

cermat serta teliti.

Kecepatan kerja

Yaitu kemampuan individu untuk mengerjakan suatu pekerjaan dengan

batas waktu tertentu.

Keajegan kerja

Adalah konsistensi dari pola atau irama dalam bekerja.