bab ii: tinjauan pustaka -...
TRANSCRIPT
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang dapat digunakan sebagai
dasar penelitian
BAB III: METODE PENELITIAN
Dalam bab ini menjelaskan teori-teori yang digunakan dalam pembahasan
skripsi, variabel penelitian,definisi operasional. Sumber data dan metode
analisis data.Seluruh aspek dalam metode penelitian sesuai dengan
operasionalisasi penelitian.
BAB IV: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini menguraikan mengenai deskripsi persepsi (tanggapan)
responden,analisis data dari hasil penelitian.
BAB V: PENUTUP
Dalam bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dan saran
bagi peneliti.
1.4. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan berbagai kegunaan,adapun
kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kegunaan Praktis
Adapun kegunaan dalam penelitianini adalah:
a. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan tentang prilaku konsumen
khususnya tentang loyalitas konsumen dan penerapan teori dalam praktek
yang sesungguhnya.
b. Bagi pembaca dapat menambah pengetahuan dan wawasan.
2. Kegunaan Teoritis
Adapun kegunaan teoritis ini adalah:
Sebagai salah satu bahan acuan keilmuan untuk kepentingan penelitian dalam
masalah yang sama atau terkait di masa yang akan datang dan akan
memperoleh pengetahuan.
1.5. Sistematika Penulisan.
Dalam pembahasan dalam skripsi ini terbagi menjadi lima bab yang
masing-masing bab berisi hal-hal sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang penelitian,perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian,serta sistematika penulisan.
Berdasarkan uraian diatas,maka judul penelitian ini adalah PENGARUH
KEPUASAN KONSUMEN ASOSIASI MEREK DAN KUALITAS PRODUK
TERHADAP LOYALITAS (Studi Kasus Pada RRI Semarang).
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang akan di bahas dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah ada pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen.
2. Apakah ada pengaruh Asosiasi Merek terhadap loyalitas konsumen.
3. Apakah ada pengaruh Kualitas produk terhadap loyalitas konsumen.
4. Apakah ada pengaruh Kepuasan Konsumen,Asosiasi,dan Kualitas produk
secara bersama-sama terhadap Loyalitas Konsumen.
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan penelitianini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk menganalisis pengaruh kepuasan konsumenterhadap loyalitas
konsumen.
2. Untuk menganalisis pengaruh Asosiasi Merek terhadap loyalitas konsumen.
3. Untuk menganalisis pengaruh Kualitas produk terhadap loyalitas konsumen.
4. Untuk menganalisis pengaruh Kepuasan konsumen Asosiasi Merek,dan
Kualitas produk secara bersama-sama terhadap loyalitas konsumen.
bisnis hiburan.Salah satu bentuk bisnis hiburan adalah jasa penyiaran
radio,merupakan salah satu bentuk bisnis hiburan yang kehadirannya dipandang
penting dan dirasakan bagi masyarakat,jasa penyiaran radio disamping sebagai
media hiburan juga sebagai media informasi dan pendidikan.Kelangsungan usaha
ini sangat tergantung pada materi-materi yang inginkan oleh para pendengar
sebagai konsumen,dengan terpenuhinya keinginan mereka diharapkan akan
menimbulkan loyalitas atau pendengar setia.
Keberadaan RRI Semarang tidak terlepas dari adanya persaingan dengan
radio-radio yang mana banyak pendengar berasal dari kalangan anak muda dan
memiliki peralatan pendukung yang cukup maju sehingga untuk kedepannya RRI
Semarang perlu meningkatkan kualitas. Dengan memberikan informasi yang
berkualitas dan aktual akan berpengaruh kepada hubungan dan kepuasan
pendengar yang bergantung pada nilai siaran yang diberikan oleh seorang
produsen kepada konsumen dan tanggung jawab serta integritas sosial produsen.
Persaingan yang ada saat ini bukan merupakan suatu hal yang harus ditakuti atau
dihindari.
Justru RRI Semarang harus memandang positif dan persaingan memang
suatu hal yang pasti ada. Adanya persaingan juga tak dapat dipungkiri merupakan
pengaruh dari kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
menjadikan arus informasi dan kebutuhan manusia semakin meningkat.Sehingga
RRI Semarang perlu penyesuaian terhadap apa yang diminati oleh pendengar,salah
satunya dengan membuat acara Siaran interaktif.
ekuitas merek dapat memberi pengaruh langsung terhadap harga jual potensial
perusahaan,serta mendukung harga eceran, artinya jika merek dikembangkan dan
dikelola dengan baik dapat menhasilkan nilai finansial yang lebih tinggi.
Dari sudut pandang strategi pemasaran,loyalitas merek (brand loyalty)
adalah konsep yang sangat penting,khususnya pada kondisi pasar dengan tingkat
pertumbuhan yang sangat rendah namun tingkat persaingannya sangat
ketat.Keberadaan konsumen yang loyal pada merek sangat dibutuhkan agar
pemasaran dapat bertahan hidup dan upaya mempertahankan ini sering menjadi
strategi yang jauh lebih efektif ketimbang upaya menarik pelanggan baru. Namun
untuk menjaga loyalitas pelanggan kepuasan saja tidak cukup,perusahaan perlu
memahami secara integrasi dimensi yang lain yaitu dimensi sikap (attitude),
kebutuhan (needs), kepuasan (satisfaction) itu sendiri. Kombinasi dari ketiga
dimensi tersebut akan menjadi petunjuk yang kuat dalam memelihara loyalitas
pelanggan. Loyalitas yang murni dan terus menerus merupakan salah satu asset
yang diimpikan oleh setiap perusahan.
Dalam penelitian ini digunakan perkembangan perusahaan di bidang jasa
yang ditawarkan ke pasar yang disini menimbulkan persaingan dituntut untuk
mampu memberikan produk jasa yang berkualitas guna memenangkan persaingan.
Disini perkembangan pasar jasa juga terjadi pada bisnis hiburan,hiburan
merupakan salah satu kebutuhan yang dianggap penting bagi masyarakat. Adanya
perkembangan bisnis hiburan itu dengan sendirinya muncul persaingan antar
Memiliki konsumen yang loyal terhadap merek menjadi impian setiap
produsen bahkan demi merebut loyalitas konsumen, produsen bersedia berjuang
mengeluarkan uang dalam jumlah besar demi mengejar loyalitas konsumen
tersebut. Menurut Handi Irawan bahwa biaya mendapatkan pelanggan baru
semakin mahal sehingga banyak perusahaan yang lebih memilih untuk
mempertahankan pelanggan yang sudah ada daripada menarik pelanggan baru.
Perusahaan menggunakan merek pada produknya untuk membedakan
dengan produk yang sejenis dari pesaingnya. Lebih dari itu dalam kondisi tertentu
merek dapat terwujud asset yang bernilai ekonomis. “Aaker (1991) berpendapat
pada tinggat persaingan yang rendah merek hanya berfungsi sebagai nama
(pembeda produk),tetapi semakin tinggi tingkat persaingan maka merek akan
memberikan tingkat kontribusi yang lebih luas dalam menciptakan dan menjaga
daya saing produk. Namun, kenyataannya merek hanya dianggap sebagai identitas
saja untuk membedakannya dengan pesaing. Oleh karena itu perusahaan perlu
mempertajam paradigmanya,tidak hanya berusaha mencapai kepuasan pelanggan
tetapi juga pada pencapaian loyalitas pelanggan. Dalam pasar persaingan yang
ketat seperti saat ini ekuitas merek sangat penting bagi pemasar dan tingkat
loyalitas merek menjadi pendukung utamanya. Loyalitas merek mencerminkan
loyalitas pelanggan pada merek tertentu (Swasta,1999).Mowen dan Minor(2002)
mendefinisikan loyalitas merek sebagai kondisi dimana konsumen mempunyai
sikap positif terhadap sebuah merek,mempunyai sebuah komitmen terhadap merek
tersebut dan berniat meneruskan pembelian di masa mendatang.Keseluruhan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada masa kini para pemasar memberi perhatian yang lebih pada upaya
menjalin hubungan baik dengan pelanggan atau disebut dengan relationship
(Kotler,1994) produk-produk yang ditawarkan perusahaan harus berorientasi pada
kebutuhan konsumen sehingga tercipta kepuasan konsumen.Selain itu perusahaan
yang telah memiliki pelanggan harus berusaha agar pelanggan yang diciptakan
dapat dipertahankan, karena loyalitas pelanggan sangat penting bagi kelangsungan
hidup perusahaan (Kotler,1994). Perusahaan dapat meningkatkan besar laba
dengan mempertahankan pelanggan yang ada, sebab dibutuhkan biaya yang lebih
besar untuk mendapatkan pelanggan baru. Keputusan pembelian atas suatu produk
sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Konsumen merupakan sasaran utama yang perlu diperhatikan oleh
produsen atau perusahan karena setiap konsumen mempunyai persepsi dan sikap
yang berbeda-beda atas suatu produk. Perusahaan harus dapat memposisikan
produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar sasarannya, sehingga
produknya dapat memberi kepuasan bagi konsumen begitu pula bagi produsen
dapat menawarkan produk agar dapat diterima oleh konsumen.