bab ii tinjauan pustaka -...

18
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa Menurut beberapa ahli, komunikasi massa memliki pengertian sebagai berikut : a. Menurut Effendy (2004:50), komunikasi massa ialah proses penyampaian pesan yang dilakukan dengan menggunakan media yang ditujukan kepada massa yang abstrak yakni sejumlah orang yang tidak tampak oleh penyampai pesan. 7 b. Menurut Bittner dalam Rakhmat (2009:188) komunikasi massa adalah suatu pesan yang dikomunikasikan pada sejumlah orang melalui perantara media massa. 8 Dari beberapa pengertian tersebut, dapat dilihat bahwa, komunikasi massa memiliki pengertian sebagai proses yang dipakai oleh komunikator untuk mengirimkan pesan mereka kepada khalayak/massa yang dilakukan melalui media massa (John,2008:453). Didalam suatu bentuk komunikasi massa, terdapat beberapa komponen yang pembentuk komunikasi massa tersebut yaitu a. Komunikator Massa Komunikator massa merupakan orang-orang yang memproduksi pesan yang akan disampaikan melalui media massa. Komunikator massa dapat mencakup wartawan, penulis, jurnalis, dll. Komunikator massa berbeda dengan komunikator biasanya dikarenakan komunikator massa tidak dapat melihat audiennya. b. Pesan Massa 7 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20372/4/Chapter%20II.pdf diunduh pada 16 september 2015 pukul 05.30 WIB 8 http://Repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789 diunduh pada 16 september 2015 pukul 05.43 WIB

Upload: duongbao

Post on 12-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11692/2/T1_362011028_BAB II... · fungsi media massa juga di jelaskan didalam UU No 40/1999 tentang

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi Massa

Menurut beberapa ahli, komunikasi massa memliki pengertian sebagai berikut :

a. Menurut Effendy (2004:50), komunikasi massa ialah proses penyampaian

pesan yang dilakukan dengan menggunakan media yang ditujukan kepada

massa yang abstrak yakni sejumlah orang yang tidak tampak oleh

penyampai pesan.7

b. Menurut Bittner dalam Rakhmat (2009:188) komunikasi massa adalah

suatu pesan yang dikomunikasikan pada sejumlah orang melalui perantara

media massa.8

Dari beberapa pengertian tersebut, dapat dilihat bahwa, komunikasi massa

memiliki pengertian sebagai proses yang dipakai oleh komunikator untuk

mengirimkan pesan mereka kepada khalayak/massa yang dilakukan

melalui media massa (John,2008:453).

Didalam suatu bentuk komunikasi massa, terdapat beberapa komponen yang

pembentuk komunikasi massa tersebut yaitu

a. Komunikator Massa

Komunikator massa merupakan orang-orang yang memproduksi pesan

yang akan disampaikan melalui media massa. Komunikator massa dapat

mencakup wartawan, penulis, jurnalis, dll. Komunikator massa berbeda

dengan komunikator biasanya dikarenakan komunikator massa tidak dapat

melihat audiennya.

b. Pesan Massa

7http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20372/4/Chapter%20II.pdf diunduh pada 16

september 2015 pukul 05.30 WIB 8 http://Repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789 diunduh pada 16 september 2015

pukul 05.43 WIB

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11692/2/T1_362011028_BAB II... · fungsi media massa juga di jelaskan didalam UU No 40/1999 tentang

8

Pesan massa terdapat dalam film, novel atau lagu yang dibuat oleh

komunikator massa. Seorang komunikator massa tidak akan memproduksi

sesuatu tanpa keinginan menyampaikan pesan didalamnya.

c. Media Massa

Media massa merupakan sarana yang membawa pesan. Media massa

utama adalah buku,majalah, Koran,televise, radio, rekaman film, dan web.

d. Komunikasi Massa

Komunikasi massa merupakan suatu proses dimana pesan sampai kepada

audien melalui perantara media massa.

e. Audien Massa

Audien massa merupakan pihak yang telah menerima pesan dari

komunikator massa. Jumlah dari audien massa berubah-ubah.

Media massa memiliki fungsi sama seperti komunikasi. Fungsi media massa

menurut Harold Laswell antara lain untuk informasi (to inform), untuk mendidik

(to educate), dan untuk menghibur (to entertaint).9 Fungsi dari media massa

hampir serupa dengan fungsi dari komunikasi itu sendiri. Selain Harold Laswell,

fungsi media massa juga di jelaskan didalam UU No 40/1999 tentang Pers. Fungsi

media massa menurut UU No 40/1999 antara lain untuk menginformasikan, untuk

mendidik, untuk menghibur, dan untuk pengawasan sosial.10

Media massa memiliki berbagai jenis. Secara umum media massa dibedakan

menjadi 2 yaitu media massa cetak dan media massa elektronik.11

Media massa

cetak terdiri dari Koran, tabloid, majalah, buku, bulletin,dll. Sedangkan media

massa elektronik contohnya adalah televisi, dan radio.

9 http://romeltea.com/media-massa-makna-karakter-jenis-dan-fungsi/ diunduh pada 16

september 2015 pukul 06.07 WIB 10

http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_40_99.htm diunduh 16 september 2015 pukul 06.20 WIB 11

http://romeltea.com/media-massa-makna-karakter-jenis-dan-fungsi/ diunduh 16 september 2015 pukul 06.20 WIB

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11692/2/T1_362011028_BAB II... · fungsi media massa juga di jelaskan didalam UU No 40/1999 tentang

9

2.2 Jurnalistik

Secara etimologis, jurnalistik berasal dari bahasa perancis, yaitu “journ”

yang berarti catatan atau laporan harian. Secara sederhana, jurnalistik diartikan

sebagai kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan atau pelaporans setiap

hari. Jurnalistik merupakan kegiatan yang memungkinkan pers atau media massa

bekerja dan diakui eksistensinya dengan baik.

Menurut Adinegoro dalam Meinenda, (1981:39), jurnalistik adalah suatu

kepandaian mengarang untuk mencari pekabaran pada masyarakat dengan

secepatnya agar tersebar seluasnya. Sedangkan menurut Eric Hodgins dalam

Meinenda, (1981:39), jurnalistik adalah pengiriman informasi dari sini ke sana

dengan benar, keadilan berfikir yang selalu dapat dibuktikan.

Jurnalisme, memiliki tujuan utama yaitu menyediakan informasi yang

akurat dan terpercaya kepada masyarakat agar dengan informasi tersebut mereka

dapat berperan membangun suatu masyarakat yang bebas (Luwi Iswara,2011:21).

2.2.1 Pers

Pers berasal dari bahasa belanda, dan menjadi “press” dalam bahasa

inggris yang memiliki makna sama yaitu penyiaran cetak.

Dalam Advance Newsgathering karya Bryce T. Mclntyre, disebutkan ada

beberapa peranan pers yaitu :

1. Pers berperan sebagai pelapor. Pers bertindak sebagai mata dan

telinga public, bertugas melaporkan peristiwa-peristiwa yang diluar

pengetahuan masyarakat dengan netral tanpa prasangka.

2. Pers berperan sebagai interpreter. Disini, pers memiliki peranan

untuk memberikan penafsiran atau arti pada suatu peristiwa seperti

misalnya analisis atau mengomentari suatu berita.

3. Pers berperan sebagai pengkritik terhadap pemerintah. Peranan

tersebut merupakan salah satu peran jaga (watchdog). Jurnalisme

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11692/2/T1_362011028_BAB II... · fungsi media massa juga di jelaskan didalam UU No 40/1999 tentang

10

watchdog menurut Lance Bennett memiliki beberapa definisi yaitu

penyelidikan independen yang dilakukan oleh pers tentang berbagai

kegiatan pemerintah, bisnis dan lembaga publik yang dilakukan

dengan cara mendokumentasikan, menayangkan dan

menginvestigasikan kegiatan-kegiatan mereka guna memberikan

informasi kepada masyarakat dan pejabat tentang isu yang sedang

menjadi keprihatinan di masyarakat.12

Dalam pers, terdapat 4 teori tentang pers seperti yang dijelaskan oleh

Wilbur Schramm dalam buku “Four Theories of Pers” yaitu Otoritarian,

Libertarian, Tanggung Jawab Sosial dan Soviet Komunis.13

1. Teori Otoritarian

Teori ini menjelaskan bahwa pers bukanlah alat control pemerintahan

namun menjadi instrument pendukung mencapai tujuan Negara. Pers

selalu mendukung kebijakan yang dibuat oleh Negara, bukan menghasut

masyarakat untuk melakukan penolakan terhadap suatu kebijakan Negara.

2. Teori Libertarian

Dalam sistem pers ini, Negara mengekang pers dan masyarakat

sehingga masyarakat menjadi seperti sebuah alat Negara untuk

menjalankan kekuasaan. System pers ini mengeluarkan hak ijin memiliki

media massa dengan menggunakan hak “paten” dimana hak ini dapat

dimiliki ketika seseorang dekat dengan pemerintah.

3. Teori Tanggung Jawab Sosial

12

Lih.W.Lance Bennett & William Serrin,”The Watchdog Role”, dalam Geneva Overholser. 13

http://duniabaca.com/sejarah-pers-pengertian-pers-fungsi-dan-peranan-pers-di-indonesia.html diunduh 18 September 2015 pukul 21.18

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11692/2/T1_362011028_BAB II... · fungsi media massa juga di jelaskan didalam UU No 40/1999 tentang

11

Pers tetap memiliki kebebasan untuk membuat suatu pemberitaan

untuk masyarakat. tidak ada hak “paten” dalam system ini. Kebebasan

yang ada harus tetap sesuai dengan norma-norma yang berlaku di

masyarakat. adanya kode etik jurnalistik untuk membatasi orang-orang

yang terlibat didalam pers. Pers tidak membuat pemberitaan yang hanya

menghibur dan menguntungkan ekonominya saja, namun juga pers harus

mampu mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan pemberitaan

yang baik.

4. Teori Soviet Komunis

Pers dijadikan alat untuk mencapai tujuan Negara. Tidak adanya

proses musyawarah namun menggunakan proses pengambilan keputusan

oleh pemerintah. Dalam hal ini, pers bebas dari system kapitalis

dikarenakan adanya kebebasan untuk memberikan informasi apapun

selama tidak merugikan orang lain yang dalam hal ini mengancam

keamanan negara. Kesejahteraan rakyat sangat diutamakan terutama kaum

proletar.

2.3 Metode Framing

Salah satu metode untuk menganalisis suatu pemberitaan di dalam media

yang biasa digunakan untuk melihat dan menganalisis pembingkaian yang

dilakukan oleh media atas isu-isu dalam pemberitaaan media adalah analisis

framing..

Framing pada intinya merujuk kepada suatu pemberian definisi,

penjelasan, evaluasi dan rekomendasi pada suatu discourse untuk menekankan

kerangka pikir tertentu terhadap suatu peristiwa yang diwacanakan dalam berita.

Framing memiliki dua konsepsi yang saling berelasi yaitu konsepsi

psikologis dan konsepsi sosiologis. Konsepsi psikologis lebih memberi penekanan

pada bagaimana seseorang memproses informasi dalam dirinya. Sedamgkan

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11692/2/T1_362011028_BAB II... · fungsi media massa juga di jelaskan didalam UU No 40/1999 tentang

12

konsepsi sosiologis merupakan proses seseorang mengklarofokasikan,

mengorganisasikan dan menafsirkan pengalaman sosialnya.

Dalam analisis framing terdapat konsep analisis utama yaitu analisis

William A. Gamson, analisis Murray Edelman, analisis Robert M.Entman, dan

analisis Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki

1. Analisis framing menurut William A. Gamson

Gamson melihat bahwa dalam wacana media massa (terutama berita)

terdiri dari sejumlah kemasan melalui suatu konstruksi dibentuk. Kemasan

merupakan skema atau struktur pemahaman yang dipakai seseorang ketika

mengkonstruksi suatu pesan yang disampaikan dan menafsirkan pesan yang

diterima.

Ada dua perangkat bagaimana ide sentral yang merupakan framing

diterjemahkan kedalam teks berita yaitu yang pertama framing devices yang

berelasi langsung dengan ide sentral atau bingkai yang diterjemahkan

kedalam teks berita. Perangkat ini ditandai dengan pemakaian kata,

kalimat,metafora, dan grafik / gambar. Perangkat kedua adalah reasoning

devices yang berhubungan dengan kohesi dan koherensi dari teks tersebut

yang merujuk pada gagasan tertentu (Eriyanto,2004:225-226).

Ada beberapa komponen yang menjadi latar belakang analisis yang

dikembangkan Gamson yaitu yang pertama elemen inti berita, yaitu ide atau

pemikiran yang dikembangkan dalam teks berita itu kemudian didukung

dengan symbol tertentu untuk menekankan arti yang hendak dikembangkan

dalam teks berita. Yang kedua adalah perangkat pembingkai atau framing

devices. Perangkat ini dipakai untuk member citra negative maupun citra

positif terhadap suatu berita atau obyek yang diberitakan. Yang ketiga adalah

perangkat penalaran atau reasoning device hal ini dapat berupa suatu roots

ataupun dengan member klaim moral tertentu.

Tabel 2.1

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11692/2/T1_362011028_BAB II... · fungsi media massa juga di jelaskan didalam UU No 40/1999 tentang

13

Perangkat Analisis Framing William A.Gamson

Frame

Central organizing idea for making sense

of relevant event, suggesting, what is at

issues.

Framing Devices (Perangkat Framing) Reasoning Devices

(Perangkat Penalaran)

Methapors

Perumpamaan atau pengandaian

Roots

Analisis kausal sebab-

akibat

Catchphrases

Frase yang menarik, kontras, menonjol,

dalam suatu wacana

Appeals to Principle

Premis dasar, klaim-

klaim moral

Exemplar

Mengaitkan bingkai dengan contoh

uraian

Consequences

Efek atau konsekuensi

yang didapat dari

bingkai.

Depiction

Penggambaran atau pelukisan suatu isu

yang bersifat konotatif

Visual Images

Grafik, gambar, citra yang mendukung

bingkai

Sumber : Eriyanto,2002:262-263

2. Analisis framing menurut Murray Edelman

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11692/2/T1_362011028_BAB II... · fungsi media massa juga di jelaskan didalam UU No 40/1999 tentang

14

Menurut Edelman, apa yang kita ketahui tentang realitas atau tentang

dunia tergantung pada bagaimana kita membingkai dan mengkonstruksi

realitas. Realitas yang sama bisa jadi akan menghasilkan realitas yang

berbeda ketika realitas tersebut dibingkai atau dikonstruksi dengan cara yang

berbeda (Eriyanto,2002:186).

Edelman mensejajarkan framing sebagai kategorisasi pemaknaan

prespektif tertentu dengan pemakaian kata-kata yang tertentu pula yang

menandakan bagaimana fakta atau realitas dipahami. Kategorisasi itu

merupakan kekuatan yang besar dalam mempengaruhi pikiran dan kesadaran

publik. Dalam mempengaruhi pikiran dan kesadaran public, kategorisasi lebih

halus dibandingkan dengan propaganda.

3. Analisis framing menurut Robert N. Entman

Entman (Robert E: hal 53) melihat framing dalam dua dimensu besar

yaitu seleksi isu dan penekanan atau penonjolan aspek-aspek tertentu dari

realitas/isu. Penonjolan adalah proses membuat informasi menjadi lebih

bermakna, menarik, berarti atau lebih diingat oleh khalayak. Realitas yang

disajikan secara menonjol akan mempunyai kemungkinan lebih besar untuk

diperhatikan dan mempengaruhi khalayak dalam memahami suatu realitas.

Table 2.2

Perangkat Analisis Robert N. Entman

Seleksi isu

Aspek ini berhubungan dengan pemilihan

fakta. Dari realitasnya kompleks dan beragam

itu, aspek mana yang diseleksi untuk

ditampilkan? Dari proses ini selalu terkandung

didalamnya ada bagian berita yang dimasukkan,

tetapi ada juga berita yang dikeluarkan. Tidak

semua aspek atau bagian dari isu ditampilkan,

wartawan memilih aspek tertentu dari suatu isu.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11692/2/T1_362011028_BAB II... · fungsi media massa juga di jelaskan didalam UU No 40/1999 tentang

15

Penonjolan

Aspek

Aspek ini berhubungan dengan

penulisan fakta. Ketika aspek tertentu dari

isu tertentu dari suatu peristiwa atau isu

tersebut telah dipilih, bagaimana aspek

tersebut ditulis? Hal ini sangat berkaitan

dengan pemakaian kata, kalimat, gambar,

dan citra tertentu untuk ditampilkan kepada

khalayak.

Sumber: Eriyanto,2002:222.

Dalam konsepsi Entman, framing pada dasarnya merujuk pada

pemberian definisi, penjelasan, evaluasi, dan rekomendasi dalam suatu

wacana untuk menekankan kerangka berpikir tertentu terhadap peristiwa yang

diwacanakan.

4. Analisis framing menurut Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki

Pan dan Kosicki membuat suatu model analisis framing yang

mengitregrasikan secara bersama-sama konsepsi psikologis yang melihat

frame semata sebagai persoalan internal pikiran dengan konsepsi sosiologis

yang lebih tertarik melihat frame dari sisi bagaimana lingkungan social

dikonstruksi seseorang (Eriyanto,2002:291). Bagi Pan dan Kosicki, dalam

media, framing dipahami sebagai perangkat kognisi yang digunakan dalam

informasi untuk membuat kode, menafsirkan, dan menyimpannya untuk

dikomunikasikan kepada khalayak yang semuanya dihubungkan dengan

konvensi, rutinitas, dan praktek kerja profesional wartawan

(Eriyanto,2002:292). Framing kemudian dimaknai sebagai suatu cara atau

strategi wartawan dalam mengkonstruksi dan memproses peristiwa untuk

disajikan kepada khalayak.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11692/2/T1_362011028_BAB II... · fungsi media massa juga di jelaskan didalam UU No 40/1999 tentang

16

Proses konstruksi berita yang dilakukan oleh wartawan tidaklah mudah.

Wartawan bukanlah agen tunggal yang menafsirkan peristiwa, sebab paling

tidak ada tiga pihak yang saling berhubungan yaitu wartawan, sumber, dan

khalayak (Eriyanto,2002:292). Setiap pihak menafsirkan dan mengkonstruksi

realitas dengan penafsiran tersendiri dan berusaha agar penafsirannya yang

paling dominan dan menonjol. Dalam mengkonstruksi suatu realitas,

wartawan tidak hanya menggunakan konsepsi-konsepsi yang ada dalam

pikirannya semata. Hal itu dapat disebabkan oleh beberapa factor antara lain

pertama, proses konstruksi itu juga melibatkan nilai sosial yang melekat

dalam diri wartawan. Kemudian kedua, ketika menulis dan mengkonstruksi

berita wartawan bukanlah berhadapan dengan public yang kosong. Ketiga,

proses konstruksi itu juga ditentukan oleh proses produksi yang selalu

melibatkan standar kerja, profesi jurnalistik, dan standar professional dari

wartawan.

Peneliti memilih menggunakan analisa Pan dan Kosicki dikarenakan

model analisis Framing Pan dan Kosicki lebih lengkap dimana didalam

proses analisisnya mencakup konseps psikologis dan konseps sosiologis

dimana dalam analisis framing yang lainnya tidak terdapat kedua konsepsi

tersebut. Pan dan Kosicki membuat suatu model yang mengintegrasikan

secara bersama-sama konsepsi psikologis yang melihat frame semata sebagai

persoalan internal pikiran dengan konsepsi sosiologis yang lebih tertarik

melihat frame dari sisi bagaimana lingkungan social dikonstruksi seseorang.

Menurut pendekatan Pan dan Kosicki, framing dapat dibagi kedalam

empat struktur besar. Struktur tersebut yaitu struktur Sintaksis, struktur Skrip,

struktur Tematik, dan struktur Retoris. (Eriyanto,2002:295)

Bagan 1

Perangkat Framing Model Pan dan Kosicki

PERANGKAT

FRAMING

1.Skema berita

UNIT YANG DIAMATI STRUKTUR

SINTAKSIS,

Skema berita, Informasi, kutipan,

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11692/2/T1_362011028_BAB II... · fungsi media massa juga di jelaskan didalam UU No 40/1999 tentang

17

1. Struktur Sintaksis

Berhubungan dengan bagaimana jurnalis menyususn peristiwa,

pernyataan, opini, kutipan, dan pengamatan atau peristiwa kedalam susunan

umum berita. Keberadaan struktur sintaksis dapat dilihat dengan mengamati

bagan dari skema sebuah berita yang meliputi headline, lead yang dipakai,

dan latar kutipan yang diambil.

Skema dari sebuah berita dapat meliputi :

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11692/2/T1_362011028_BAB II... · fungsi media massa juga di jelaskan didalam UU No 40/1999 tentang

18

a. Headline atau judul berita yang merupakan aspek sintaksis dari

wacana berita dengan tingkat kemenonjolan yang tinggi dan

menunjukkan kecenderungan berita yang diangkat. Penonjolan ini

dapat dilihat dari judul yang berhuruf besar, sedang dan kecil. Dari

sisi bentuk hurufnya juga dapat dilihat beberapa makna dari jenis

huruf. Posisi judul sangat penting karena kalau pembaca membuka

atau melihat media massa, maka yang akan terbaca pertama kali

adalah judulnya. Secara singkat judul memiliki beberapa fungsi yaitu

: mengiklankan cerita atau berita, meringkaskan atau

mengikhtisarkan cerita atau berita, dan mempercantik halaman surat

kabar.

b. Lead atau teras berita yang berada setelah judul yang terdiri dari

satu alinea pendek dan merupakan intisari berita. Lead yang baik

terdiri dari maksimal 35 kata dan menempatkan unsur when sebagai

elemen berita yang penting untuk ditempatkan di teras berita. Teras

memiliki beberapa fungsi yaitu menjawab rumus 5W + 1H,

menekankan nilai berita dengan menempatkan pada posisi awal,

memberikan identifikasi cepat tentang orang, tempat dan kejadian

yang dibutuhkan bagi pemahaman cepat berita tersebut, dan

mengiklankan isi berita secara keseluruhan agar pembaca tertarik

membaca sampai ke akhir berita.

c. Latar merupakan bagian dari berita yang dapat digunakan sebagai

alasan pembenar gagasan yang diajukan dalam suatu teks.

d. Kutipan sumber berita yang biasa dipahami sebagai usaha jurnalis

untuk membangun objektifitas atau prinsip keseimbangan dan tidak

memihak. Kutipan bukan sekedar kalimat atau deretan kata yang

dibuka dan ditutup dengan tanda kutip, karena kutipan member

emosi, jiwa, dan warna pada tulisan.ada tiga jenis kutipan yaitu

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11692/2/T1_362011028_BAB II... · fungsi media massa juga di jelaskan didalam UU No 40/1999 tentang

19

kutipan langsung, kutipan parsial atau sebagian dan terakhir adalah

kutipan tidak langsung atau uraian.

Pengutipan sumber berita ini menjadi perangkat framing yang

kuat atas tiga hal (Eriyanto,2002:298-299) yaitu

1. Mengklaim validitas dan kebenaran dari pernyataan yang dibuat

dengan mendasarkan diri pada klaim otoritas akademik dan

profesi

2. Menghubungkan point tertentu dari pandangannya kepada pejabat

yang berwenang

3. Mengecilkan pendapat atau pandangan tertentu yang dihubungkan

dengan kutipan klaim dan pandangan mayoritas sehingga

pandangan tersebut Nampak menyimpang. (Nugroho, Eriyanto

dan Sudarsais,1999:32)

2. Struktur Skrip

Bentuk umum dari penulisan berita atau skrip adalah pola 5W + 1H

(what,who,when,where,why,how).Unsur kelengkapan berita ini dapat

menjadi pertanda framing yang ingin ditampilkan.

3. Struktur Tematik

Tematik merupakan proses pengaturan tekstual yang disuguhkan

kepada pembaca sehingga pembaca dapat memberikan perhatian pada

bagian-bagian penting dari isi teks.

Elemen dari struktur tematik adalah

a. Detail merupakan elemen yang berelasi dengan kontrol informasi

yang ditampilkan seseorang. Komunikator akan menampilkan secara

berlebihan informasi yang menguntungkan dirinya atau citra yang

baik. Sebaliknya, ia akan menampilkan informasi dalam jumlah

sedikit jika hal itu merugikan kedudukannya.

b. Koherensi dipahami sebagai penataan secara rapi realitas dan

gagasan, fakta, dan ide-ide kedalam rangkaian kata yang logis

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11692/2/T1_362011028_BAB II... · fungsi media massa juga di jelaskan didalam UU No 40/1999 tentang

20

sehingga memudahkan untuk memahami pesan yang dikandungnya.

Koherensi dapat ditampilkan melalui hubungan sebab akibat dan

juga bisa sebagai penjelas.

c. Bentuk kalimat merupakan sisi pemakaian kalimat yang berelasi

dengan cara berfikir yang logis, yaitu prinsip kausalitas. Logika

kausalitas jika diterjemahkan dalam bahasa menjadi susunan subjek

dan predikat.

d. Kata ganti merupakan elemen yang digunakan untuk melakukan

manipulasi bahasa. Ada gejala umum dalam praktek jurnalisme,

yaitu jurnalis menggunakan kata yang berbeda dengan makna yang

sama dalam konteks yang sama. Misalnya saja adalah jurnalis lebih

menggunakan kata “tersangka” daripada kata “pelaku” padahal

keduanya memiliki makna yang sama.

4. Struktur Retoris

Struktur retoris berhubungan dengan bagaimana cara jurnalis

memberikan penekanan arti tertentu dalam berita yang disusunnya.

Jurnalis menggunkaan perangkat retoris untuk membangun citra,

meningkatkan point-point yang menonjol pada sisi tertentu dan

meningkatkan gambaran yang diinginkan dari suatu berita.

Beberapa elemen struktur retoris yang digunakan wartawan/pers

yaitu :

a. Leksikon merupakan elemen yang menandakan bagaimana

seseorang memilih kata dari berbagai kemungkinan kata yang

disusunnya. Pilihan-pilihan kata yang dipakai memperlihatkan sikap

atau ideology tertentu dari jurnalis.

b. Grafis merupakan elemen yang dipergunakan untuk memberi

penekanan atau penonjolan sebuah isu melalui pemakaian foto,

diagram, grafis, table, kartun ,dll. Elemen grafis sangat mewakili

realitas yang membuat erat muatan ideology pesan dengan khalayak.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11692/2/T1_362011028_BAB II... · fungsi media massa juga di jelaskan didalam UU No 40/1999 tentang

21

c. Metafora merupakan unsure ketiga dalam retoris. Dala berita,

jurnalis bukan hanya menyusun teks saja, namun untuk

menghidupkan berita, para jurnalis menuliskan pula kiasan,

ungkapan, perbandingan, dll. Secara literal, metafora dapat diartikan

sebagai cara untuk memindahkan makna dengan merealisasikan dua

fakta melalui analogi atau memakai kiasan dengan menggunakan

kata-kata.

2.4 Penelitian Sebelumnya

1. Jurnal Analisis Framing Pemberitaan Kompas.com Dan Vivanews.com

Pada Peristiwa Runtuhnya Terowongan Tambang PT Freeport

Indonesia

Oleh: Dewi Prawitasari, Mahasiswa Unversitas Airlangga, Surabaya.

2013

Dalam penelitiaannya Dewi memilih kasus runtuhnya terowongan

tambang PT Freeport Indonesia karena pada kasus tersebut

menimbulkan masalah dalam sosial dan lingkungan di Papua yang

menyebabkan protes masyarakat bahkan dunia internasional. Sehingga

pemberitaan mengenai runtuhnya terowongan tambang PTFI pada

tanggal 14 Mei 2013 juga merupakan peristiwa kecelakaan tambang

terbesar dengan jumlah korban terbanyak. Kesimpulan dari jurnal

tersebut, Kedua surat kabar online tersebut memberitakan secara

berbeda karena terdapat fakta yang ditemukan dari ekonomi politik

bahwa kepemilikan saham 10% PTFI yang pernah dimiliki oleh anak

perusahaan Bakrie Group yakni PT Indocopper Investama, diasumsi

akan mempengaruhi konten pemberitaan mengenai PTFI dalam

Vivanews.com yang merupakan andalan Bakrie Group untuk

memenuhi investasi dalam media portal berita. Sedangkan Kompas.com

yang tidak memiliki kepentingan didalam PTFI merasa bahwa peristiwa

yang dialami atau yang berkaitan dengan respon terhadap peristiwa

runtuhnya terowongan tambang tersebut perlu digali lebih dalam untuk

diinformasikan kepada khalayak.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11692/2/T1_362011028_BAB II... · fungsi media massa juga di jelaskan didalam UU No 40/1999 tentang

22

2. Analisis Framing Berita Presiden SBY Menjabat Ketua Umum Partai

Demokrat Tahun 2013 Pada Portal Berita Kompas.com Dan

Tempo.co.id

Oleh: Sabila Assami, Ilmu Komunikasi, Universitas Brawijaya,

Malang, 2013..

Dalam jurnal ini Sabila mengambil pemberitaan terpilihnya

Presiden SBY menjadi Ketua Umum Partai Demokrat karena pada saat

itu pemberitaan tersebut banyak diperbincangkan di berbagai media,

termasuk media online. Dua media online yang tergolong surat kabar

online tersebut sama-sama memberitakan peristiwa tersebut sebagai

peristiwa besar. Secara keseluruhan, berita rubik politik mengenai SBY

yang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat pada portal berita

Kompas.com dan Tempo.co.id memiliki kesamaan konstruksi yaitu

memiliki kepentingan untuk mendukung SBY dengan cara

menonjolkan beberapa aspek kedalam isi berita.

Yang membedakan penelitian ini dengan dua penelitian sebelumnya

yang disebutkan diatas adalah penelitian ini mendeskripsikan bukan hanya

framing yang dilakukan surat kabar online terhadap satu pokok pemberitaan

seperti yang dijelaskan dua penelitian sebelumnya, melainkan

mendeskripsikan framing yang dilakukan surat kabar online kepada satu

tokoh (Rizal Ramli) lewat beberapa pemberitaan yang dimuat di dua surat

kabar online selama tujuh hari setelah dilantik menjadi menko kemaritiman.

2.5 Kerangka Pikir Penelitian

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11692/2/T1_362011028_BAB II... · fungsi media massa juga di jelaskan didalam UU No 40/1999 tentang

23

Bagan 2

Bagan Kerangka Pikir

Dengan tindakan-tindakan yang dilakukan Rizal Ramli setelah beliau

menjabat sebagai menko kemaritiman menimbulkan pro dan kontra di khalayak.

Tindakan Rizal Ramli

Pro Kontra

Konstruksi

Media

Pemberitaan Di

Surat Kabar

Online

Detik.com Kompas.com

Analisis Framing Pan

dan Kosicki

- Struktur Sintaksis

- Struktur Skrip

- Struktur Tematik

- Struktur Retoris

Pembingkaian

Detik.com

Pembingkaian

Kompas.com

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11692/2/T1_362011028_BAB II... · fungsi media massa juga di jelaskan didalam UU No 40/1999 tentang

24

Mulai dari hal yang positif sampai ke hal yang negatif. Dengan adanya pro dan

kontra, media mengambil peluang untuk melakukan sebuah pembingkaian berita

dari realita yang terjadi tentang tindakan tindakan yang dilakukan Rizal Ramli.

Dengan banyaknya pemberitaan yang dimuat dalam media digital, surat

kabar online terkhususnya, peneliti memilih menganisa pemberitaan dari dua surat

kabar online nasional, yaitu Detik.com dan Kompas.com. peneliti menganalisa

dua surat kabar online tersebut menggunakan analisis framing. peneliti akan

melakukan menggunakan metode Framing Pan dan Kosicki dalam menganalisa

tentang framing yang dilakukan dua surat kabar online (Detik.com dan

Kompas.com) terhadap pemberitaan isu kontroversi pro kontra tindakan Rizal

Ramli. Analisis yang akan dilakukan dibagi menjadi 4 struktur besar yaitu struktur

Sintaksis, Skrip, Tematik dan Retoris. Setelah dilakukan analisis tersebut,

diharapkan dapat diperoleh hasil pembingkaian yang dilakukan dua surat kabar

online (Detik.com dan Kompas.com) terhadap pemberitaan isu kontroversi pro

kontra tindakan Rizal Ramli..