bab ii tinjauan pustaka -...

44
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com) usaha mikro kecil dan menengah atau yang biasa disebut UMKM merupakan usaha yang memproduksi barang dan jasa yang menggunakan bahan baku utamanya berbasis pada pendayagunaan sumber daya alam, bakat dan karya seni tradisional dari daerah setempat. Menurut (Sony Warsono,2010;1) Pemerintah memberikan perhatian yang besar terhadap perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Tidak saja jumlah UMKM di Indonesia mendominasi, tetapi juga UMKM dapat lebih bertahan dari terpaan krisis global, serta masalah ekonomi dan sosial dalam negeri seperti tingginya tingkat kemiskinan besarnya jumlah pengangguran, ketimpangan distribusi pendapatan, proses pembangunan yang tidak merata antara daerah perkotaan dan perdesaan serta masalah urbanisasi bisa di atasi dengan adanya UMKM. Sebagai kegiataaan yang cukup berperaaan dalam perekonomian dan sosial suatu negara, perkembangan UMKM dapat memberikan kontribusi positif yang signifikasi terhadap upaya upaya penanggulangan masalah masalah tersebut di atas.

Upload: truongthuan

Post on 11-Jul-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Menurut (infoukm.wordpress.com) usaha mikro kecil dan menengah atau

yang biasa disebut UMKM merupakan usaha yang memproduksi barang dan jasa

yang menggunakan bahan baku utamanya berbasis pada pendayagunaan sumber

daya alam, bakat dan karya seni tradisional dari daerah setempat.

Menurut (Sony Warsono,2010;1) Pemerintah memberikan perhatian yang

besar terhadap perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Tidak

saja jumlah UMKM di Indonesia mendominasi, tetapi juga UMKM dapat lebih

bertahan dari terpaan krisis global, serta masalah ekonomi dan sosial dalam negeri

seperti tingginya tingkat kemiskinan besarnya jumlah pengangguran, ketimpangan

distribusi pendapatan, proses pembangunan yang tidak merata antara daerah

perkotaan dan perdesaan serta masalah urbanisasi bisa di atasi dengan adanya

UMKM. Sebagai kegiataaan yang cukup berperaaan dalam perekonomian dan

sosial suatu negara, perkembangan UMKM dapat memberikan kontribusi positif

yang signifikasi terhadap upaya – upaya penanggulangan masalah – masalah

tersebut di atas.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

9

2.1.1 Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Menurut (Sony Warsono,2010;5) bentuk UMKM dapat berupa

perusahaan perseorangan, persekutuan, seperti misalnya fima dan cv,

maupun perseroan terbatas. UMKM dapat dikategorikan menjadi 3

terutama berdasarkan jumlah aset dan omzet sebagaimana tercantum di

(Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM ) sebagai

berikut :

a. Usaha Mikro : Usaha produktif milik orang perorangan dan / atau badan

usaha perorangan yang memenuhi kriteria :

Aset < Rp50 juta

Omzet < Rp300 juta

b. Usaha Kecil : Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan/badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahan/bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau

,menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha

menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria :

Rp 50 juta < Aset <Rp 500 juta

Rp 300 juta <Omzet<Rp 2,5 miliar

c. Usaha Menengah : Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan

merupakaan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,

dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung

dengan usaha kecil atau besar yang memenuhi kriteria :

Rp 500 juta < Aset<Rp 2,5 miliar

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

10

Rp 2,5 miliar < Omzet < Rp 50 miliar

2.1.2 Kriteria dan Karakteristik Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Menurut (Sony Warsono,2010;6) kriteria usaha kecil adalah sebagi berikut

:

1. Memiliki kekayaanbersih paling banyak Rp 200.000.000,00 ( dua ratus

juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (

satu Milyar Rupiah).

3. Milik Warga Negara Indonesia.

4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau

5. Berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan

hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperas

2.1.3 Jenis – jenis Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Menurut (infoukm.wordpress.com) dalam perspektif

perkembangannya, UMKM dapat diklasifikasikan menjadi 4 ( empat)

kelompok yaitu :

1. Livelihood actifities, merupakan UMKM yang digunakan sebagai

kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang lebih umum dikenal

sebagai sektor informal. Contohnya adalah perdagangan kaki lima.

2. Micro enterprise, merupakan UMKM yang memiliki sifat pengrajin

tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

11

3. Small dynamic enterprise, merupakan UMKM yang telah memiliki

jiwa kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan

ekspor.

4. Fast moving enterprise, merupakan UMKUM yang telah memilki jiwa

kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi usaha besar

(UB).

2.1.4 Tantangan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)

Menurut (Sony Warsono,2010;7) meskipun dukungan Pemerintah

Indonesia sangat besar, menjadikan UMKM berhasil bukan berarti tanpa

kendala. Berikut ini tantangan UMKM di Indonesia sebagaimana dikutip

sebagian dari tulisan Prof. Dr. Mudrajad Kuncoro (2008):

a. Ketiadaan pembagian tugas yang jelas antara bidang administrasi dan

operasi. Kebanyakan UMKM dikelola perorangan yang merangkap

sebagai pemilik sekaligus pengelola perusahaan, serta memanfaatkan

tenaga kerja dari keluarga dan kerabat dekatnya.

b. Rendahnya akses industri kecil terhadao lembaga – lembaga kredit

formal sehingga mereka cenderung menggantungkan pembiayaan

usahanya dari modal sendiri atau sumber – sumber lain seperti

keluarga, kerabat, pedagang perantara, bahkan rentenir.

c. Kekurangan – jelasan status hukum sebagai besar UMKM. Mayoritas

UMKM merupakan perusahaan perorangan yang tidak berakta notaris,

4,7% tergolong perusahaan perorangan berakta notaris dan hanya

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

12

1,7% yang sudah mempunyai badan hukum seperti misalnya PT/NV,

CV, firma, atau koperasi.

2.2 Siklus Akuntansi

2.1 Gambar Siklus Akuntansi

Sumber : Accounting Principles Edisi 7

TRANSAKSI DOKUMENT JURNAL

BUKU

BESAR NERACA PENYESUAIAN

KERTAS

KERJA

LAPORAN

KEUANGAN

JURNAL

PENUTUP

JURNAL

PEMBALIK

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

13

2.3 Laporan Keuangan

Laporan Keuangan merupakan interprestasi kondisi keuangan suatu

perusahaan selama periode tertentu, sehinggga laporan keuangan sangat

memegang peranan yang sangat penting dalam pengambilan suatu keputusan, baik

ditingkat manajemen maupun ditingkat investor terutama yang tidak telibat secara

langsung. Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi, yang

bertujuan untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus

kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagaian besar kalangan pengguna laporan

dalam rangka membuat keputusan sumber – sumber daya yang dipercayakan

kepada mereka.

2.3.1 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan suatu ringkasan dari transaksi –

transaksi keuangan yang terjadi selama satu periode akuntansi. Sehingga

laporan keuangan dapat menggambarkan kondisi keuangan perusahaan,

hasil usaha suatu perusahaan dalam suatu periode dan arus kas perusahaan

dalam periode tertentu

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia, (2009; 1-2) adalah :

“Laporan Keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan

keuangan. Laporan Keuangan yang lengkap biasanya meliputi

neraca, laporan laba rugi, laporan perubahaan posisi keuangan

( yang dapat disajiakan dalam berbagai cara, misalnya sebagai

laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan

lain, serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral

dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul

daninformasi tambahan yang berkaitan dengan laporan

tersebut, misalnya, informasi keuangan segment industri dan

gografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.”

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

14

Dengan melihat definisi laporan keuangan di atas dapat

disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses

akuntansi yang menunjukkan suatu kondisi keuangan perusahaan dan

merupakan laporan pertanggungjawaban atas tugas yang telah dibebankan

pemilik perusahaan.

2.3.2 Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia, (2009;3) tujuan dan manfaat

laporan keuangan adalah :

“Menyediakan informasi yang manyangkut posisi keuangan

kinerja, serta perubahaan posisi keuangan suatu perusahaan

yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam

pengambilan keputusan ekonomi”.

Menurut (Kieso dan Rekan-Rekan,2008;5) Laporan keuangan yang

disusun hanya ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagaian

besar pengguna, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi

yang mungkin dibutuhkan pengguna dalam pengambilan keputusan

ekonomi menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian dimasa lalu,

tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non-keuangan.

Laporan keuangan menunjukan apa yang telah dilakukan

manajemen (stepwadship) atau pertanggungjawaban manajemen atas

sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pengguna membutuhkan

laporan keuangan untuk menilai apa yang telah dilakukan manajemen

dalam mengelola sumber daya yang ada, agar mereka dapat membuat

keputusan ekonomi, antara lain, keputusan untuk menahan atau menjual

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

15

investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat

kembali atau mengganti manajemen.

Secara lebih rinci tujuan Laporan Keuangan adalah :

1. Menyediakan informasi yang bergunabagi investor dan kreditur saat

ini atau pontensial serta para pemaki lainnya untuk membuat

keputusan investasi, kredit, dan keputusan serupa secara rasional.

Informasi yang disajikan harus komprehensif bagi mereka yang

memiliki pemahaman yang memadai tentang aktivitas – aktivitas

ekonomi dan bisnis serta ingin mempelajari informasi tersebut secara

seksama.

2. Menyediakan informasi yang membantu investor dan kreditur saat ini

atau pontensi serta para pemakai lainnya dalam menilai jumlah,

penetapan waktu dan ketidakpastian penerimaan kas prospektif dari

dividen atau bunga dan hasil dari penjualan, penebusan atau jatuh

tempo sekuritas atau pinjaman. Karena arus kas investor dan kreditur

berhubungan dengan arus kas perusahaan, maka pelaporan keuangan

harus menyediakan informasi yang dapat membantu investor, kreditur,

serta pemakaian lainnya menilai jumlah, penetapan waktu, dan

ketidakpastian arus kas masuk bersih prospektif pada perusahaan

terkait.

3. Menyediakan informasi yang dengan jelas menggambarkan sumber

daya ekonomi dari sebuah perusahaan, klaim terhadap sumber daya

tersebut (kewajiban perusahaan untuk mentransfer sumber daya ke

entitas lainnya dan ekuitas pemilik), dan pengaruh dari transaksi,

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

16

kejadian, serta situasi yang mengubah sumber daya perusahaan dan

klaim pihak lain terhadap sumber daya tersebut.

2.3.3 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat

informasi dalam laporan keuangan dapat berguna bagi pengguna.

Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan menurut Standar Akuntansi

Keuangan adalah :

1. Dapat dipahami

Kualitas penting informasi yang disajikan dala laporan keuangan

adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pengguna.

Untuk maksud ini, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang

memadai tentang aktifitas ekonomi, dan bisnis, akuntansi, serta

kemauan untuk mempelajari informasi tersebut dengan ketentuan

yang wajar. Namun demekian, kepentingan agar laporan keuangan

dapat dipahami tetapi tidak sesuai dengan informasi yang relavan

harus diabaikan dengan pertimbangan bahwa informasi tersebut

terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pengguna tertentu.

2. Relevan

Agar bermanfaat, informasi harus relevan dengan kebutuhan

pengguna untuk proses pengmbilan keputusan. Informasi memiliki

kualitas relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi

pengguna dengan cara membantu mereka mengevaluasi peristiwa

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

17

masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi

hasil evaluasi mereka di masa lalu.

3. Materialitas

Informasi dipandang material jika kelalaian untuk mencantumkan atau

kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi

keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas dasar laporan

keuangan. Materialiatas tergantung pada besarnya pos atau kesalahan

yang dinilai sesuai dengan situasi tertentu dari kelalaian

mencantumkan (omission) atau kesalahan dalam mencatat

(misstatement). Namun demekian, tidak dapat membuat atau

memberikan kesalahan untuk menyimpang secara tidak material dari

SAK ETAP agar mencapai penyajian tertentu dari posisi keuangan,

kinerja keuangan atau arus kas suatu entitas.

4. Keandalan

Agar bermanfaat, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan

harus andal. Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari

kesalahan dan bias, dan penyajikan secara jujur apa yang seharusnya

disajikan atau yang secara wajar diharapkan dafat disajiakan.

5. Substansi Mengungguli Bentuk

Transaksi, peristiwa dan kondisi lain dicatat dan disajikan sesuai

dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk

hukumnya. Hal ini untuk meningkatkan keandalan laporan keuangan.

6. Pertimbangan Sehat

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

18

Ketidakpastian yang tidak dapat diabaikan meliputi berbagai peristiwa

dan keadaan yang dipahami berdasarkan pengungkapan sifat dan

penjelasan peristiwa dan keadaan tersebut dan melalui penggunaan

pertimbangan sehat dalam menyusunan laporan keuangan.

Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati – hatian pada saat

melakukan pertimbangan yang diperlukan dalam kondisi

ketidakpastian, sehingga aset atau penghasilan tidak disajikan lebih

tinggi dan kewajiban atau beban tidak disajikan lebih rendah. Namun

demikian penggunaan pertimbangan sehat tidak memperkenankan

pembentukan aset atau penghasilan yang lebih rendah atau pencatatan

kewajiban atau beban yang lebih tinggi. Singkatnya, pertimbangan

sehat tidak mengijinkan bias.

7. Kelengkapan

Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus

lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk

tidak mengungkapkan seseorang dapat melakukan tindakan ekonomi

menyangkut lembaga perusahaan yang dilaporkan dan diharapkan

menghasilkan keuntungan baginya.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan para pengguna Laporan

Keuangan menggunakan informasi dalam Laporan Keuangan untuk

kebutuhan yang berbeda. Para penggunanya adalah :

1. Investor

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

19

Investor membutuhkan informasi untuk menentukan apakah harus

membeli, menahan, atau menjual informasi mengenai kemampuan

perusahaan dalam membayar dividen.

2. Karyawan

Karyawan dan kelompok – kelempok yang mewakilinya tertarik pada

informasi mengenai stabilitas dan protabilitas perusahaan. Mereka

juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka penilaian

atas kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat

pensiun dan kesempatan kerja.

3. Pemberian Pinjaman

Para kreditor tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan

untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayarkan

pada saat jatuh tempo.

4. Pemasokan dan Kreditor Usaha Lainnya

Pemasokan dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang

memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang

terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo.

5. Pelanggan

Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai

kelangsungan hidup perusahaan,terutama kalau mereka terlibat dalam

perjanjian jangka panjang dengan atau tergantung pada perusahaan.

6. Pemerintah

Pemerintah dan berbagai lembaga yang ada dibawah kekuasaannya

berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan oleh karenanya

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

20

berpentingan dengan aktivitas perusahaan. Selai itu, mereka juga

membutuhkan informasi dengan aktivitas perusahaan, menetapkan

kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik

pendapatan nasional dan statistika lainnya.

7. Masyarakat

Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan

informasi kecendurungan dan perkembangan terakhir kemakmuran

perusahaan serta rangkaian aktivitasnya (IAI, 2009;2 – 3 ).

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifaat umum,

tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan informasi setiap pengguna.

Berhubungan parainvestor merupakan penanam modal berisiko ke

perusahaan maka ketentuan laporan keuangan yang memenuhi kebutuhan

mereka juga akan memenuhi sebagai besar kebutuhan pengguna lain.

Mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan dan

karena itu tidak dapat diandalkan dan kurang mencukupi ditinjau dari segi

relevansi.

8. Dapat dibandingkan

Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan entinitas

antara periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan

kinerja keuangan.

9. Tepat waktu

Agar relevan, informasi dalam laporan keuangan harus dapat

mempengaruhi keputusan ekonomi para penggunanya. Tepat waktu

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

21

meliputi penyediaan informasi laporan keuangan dalam jangka waktu

pengembalian keputusan.

10. Keseimbngan antara Biaya dan Manfaat

Manfaat informasi seharusnya melebihi biaya penyediaan. Namun

demikian, evaluasi biaya dan manfaat merupakan proses pertimbngan

yang subtansial. Biaya tersebut juga tidak ditanggung oleh pengguna

yang menikmati manfaat. Dalam evaluasi manfaat dan biaya, entitas

harus memahami bahwa manfaat informasi mungkin juga manfaat

yang dinikmati oleh pengguna eksternal (IAI, 2009:5).

2.3.4 Pengguna Laporan Keuangan

Laporan keuangan memberikan berbagai informasi keuangan pada

suatu periode. Dengan membaca dan menganalisa laporan keuangan

dengantepat, seseorang dapat melakukan tindakan ekonomi menyangkut

lembaga perusahaan yang dilaporkan dan diharapkan menghasilkan

keuntungan baginya.

Para pengguna Laporan keuangan menggunakan informasi dalam Laporan

keuangan untuk kebutuhan yang berbeda. Para pengguna Laporan

Keuangan menurut Standar Akuuntansi Keuangan adalah:

1. Investor

Investor membutuhkan informasi untuk membantu menentukan

apakah harus membeli, menahan atau menjual informasi mengenai

kemampuan perusahaan dalam membayar deviden.

2. Karyawan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

22

Karyawan dan kelompok – kelompok yang mewakilinya tertarik pada

informasi mengenai stabilitas dan protabilitas perusahaan. Mereka

juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka melakukan

penilaian atas kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa,

manfaat pensiun dan kesempatan kerja.

3. Pemberi pinjaman

Para kreditor tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan

untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar

pada saat jatuh tempo.

4. Pemasokan dan kreditor usaha lainnya

Pemasokan dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang

memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang

terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo.

5. Pelanggan

Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai

kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau, mereka terlibat

dalam perjanjian jangka panjang dengan atau tergantung pada

perusahaan.

6. Pemerintah

Pemerintah dan berbagai lembaga yang dibawah kekuasaannya

berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan oleh karenanya

berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Selain itu, mereka juga

membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan,

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

23

menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun

statistika pendapatan nasional dan statistika lainnya.

7. Masyarakat

Menurut (IAI,2009:2-3) Laporan keuangan dapat membantu

masyarakat dengan menyediakan informasi kecendrungan dan

perkembang terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian

aktivitasnya.

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum,

tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan informasi setiap

pengguna. Berhubung para investor merupakan penanam modal

berisiko ke perusahaan maka ketentuan laporan keuangan yang

memenuhi kebutuhan mereka juga akan memenuhi sebagai besar

kebutuhan pengguna lain.

2.3.5 Susunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan pada umumnya terdiri dari neraca, laporan laba

rugi, dan laporan perubahan modal atau laba ditahan, walaupun dalam

praktikanya sering diikutsertakan beberapa daftar yang sifatnya untuk

memperoleh kejelasan lebih lanjut. Misalnya laporan perubahan modal

kerja, laporan arus kas, perhitungan harga pokok maupun daftar – daftar

lampiran yang lain.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

24

1. Neraca ( Balance sheet)

Menurut ( Weygandt, Kieso, Warfield, 2008:190) Neraca adalah

laporan yang melaporkan aktiva, kewajiaban dan ekuitas pemegang

saham perusahaan bisnis pada suatu tanggal tertentu. Laporan

keuangan ini menyediakan informasi mengenai sifat dan jumlah

investasi dalam sumber daya dan ekiutas pemilik dalam sumber daya

bersih. Dengan demikian, neraca dapat membantu meramalkan

jumlah, waktu dan ketidakpastian arus kas di masa depan.

2. Laopran Laba Rugi ( Income Statment )

Menurut ( IAI, 2009:23) Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang

menyajikan penghasilan dan beban entitas untuk suatu periode.

Laporan laba rugi memberikan gambaran ringkasan dan disusun

secara sistemmatis mengenai pendapatan yang diperoleh perusahaan

dan biaya – biaya yang menjadi beban tanggungan dalam menjalankan

usahanya.

3. Laporan Perubahan Ekuitas ( Retained Earning Statemnt)

Menurut (IAI,2009:26) Laporan perubahan ekuitas adalah suatu

laporan yang menyajikan laba atau rugi entitas untuk suatu periode,

pos pendapatan dan beban yang diakui secara langsung dalam ekuitas

untuk suatu periode tersebut, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi

dan koreksi kesalahan yang diakui dalam periode tersebut, dan

(tergantung pada format laporan perubahan ekiutas yang dipilih oleh

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

25

entitas) jumlah investasi oleh, dan dividen dan distribusi lain ke,

pemilik ekuitas selama periode tersebut.

Laba ditahan sering kali dibatasi (diapresiasikan) sesuai dengan

persyaratan kontak, kebijakan dewan komisaris atau kebutuhan yang

tampak pada saat itu. Didalam laporan ini ditunjukan laba tidak dibagi

awal periode, ditambah dengan laba yang tercantum didalam

perhitungan laporan laba rugi dan dikurangi dengan dividen yang

diumumkan selama periode yang bersangkutan.

4. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statment)

Menurut (IAI,2008:28) Laporan arus kas merupakan laporan yang

menyajikan informasi perubahan histoiris atas kas dan setara kas

entitas yang menunjukan secara terpisah perubahan yang terjadi

selama satu periode dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Menurut ( Weygandt, Kieso, Warfield,2008:212) tujuan umumnya

adalah menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan

dan pembayaran kas sebuah perusahaan selamasuatu periode.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematik,

setiap pos dalam neraca, laporan laba rugi dan laopran aruskas.

Berdasrakan pada Standar Akuntansi Keuangan, catatan atas laporan

keuangan mengungkapkan :

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

26

a. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan

kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa

dan transaksi yang penting.

b. Informasi yang diwajibkan dalam pernyataan standar akuntansi

keuangan tetapi tidak disajikan dineraca, laporan labarugi, laporan

arus kas dan laoran perubahan modal.

c. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan

tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar (2009:3 – 4)

Catatan atas laporan keuangan umumnya disajiakan dengan urutan

sebagai berikut :

a. Pengungkapan mengenai dasar pengungkapan dan kebijakan

akuntansi yang diterapkan.

b. Informasi pendukung pos – pos laporan keuangan sesuai

urutan sebagaimana pos – pos tersebut disajiakna dalam

laporan keuangan dan urutan penyajian komponen laporan

keuangan.

c. Pengungkapan lain termasuk kontijensi, komitment, dan

pengungkapan keuangan lainnya serta pengungkapan yang

bersifat non-keuangan.

2.4 NERACA

Neraca adalah laporan yang melaporkan aktiva, kewajiaban dan ekuitas

pemegang saham perusahaan bisnis pada suatu tanggal tertentu. Laporan

keuangan ini menyediakan informasi mengenai sifat dan jumlah investasi dalam

sumber daya dan ekiutas pemilik dalam sumber daya bersih. Dengan demikian,

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

27

neraca dapat membantu meramalkan jumlah, waktu dan ketidakpastian arus kas di

masa depan.

2.4.1 Pengertian Neraca

Menurut Weygandt, Kieso dan Warflied (2008:5) dalam bukunya

Intermediate Accounting. Neraca didefinisikan sebagai berikut

“Komponen laporan keuangan yang melaporkan aktiva, kewajiban, dan

ekuitas pemilik pada tanggal tertentu .” (2008:5)

Sedangkan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia Neraca yaitu “

Laporan yang menyajikan asset, kewajiban dan ekuitas suatu entitas pada

suatu tanggal tertentu akhir periode pelaporan “( SAK, 2009:9).

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Neraca

adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada

suatu tanggal tertentu. Laporan ini mengambarkan posisi aktiva,

kewajiban, dan modal pada saat tertentu. Laporan neraca bisa disusun

setiap saat dan merupakan opname situasi posisi keuangan pada saat itu.

2.4.2 Manfaat dan Tujuan Neraca

Menurut (Kieso dan Rekan-Rekan, 2008:190) Neraca merupakan

laporan keuangan yang bersifat statis, yaitu titik awal atau pun hasil akhir

operasi yang dinilai dalam satuan moneter pada saat tertentu. Manfaat

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

28

neraca adalah untuk menganalisis likuiditas, silvensi, dan fleksibilitas

keuangan perusahaan.

Likuiditas adalah suatu alat ukur menilai kemampuan perusahaan

untuk menaikan utang – utangnya tepat waktu yang telah disepakati. Para

pemasik jangka pendek sangat berkepentingan dengan likuiditas

perusahaan, sedangkan para pemasok dana jangka panjang lebih

memantau fleksibilitas keuangan perusahaan. Fleksibilitas keuangan

adalah suatu alat ukur untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

mendapatakan sumber dana. Alat – alat likuiditas dan utang – utang

perusahaan merupakan sumber dalam pembahasan mengenai likuiditas dan

fleksibilitas keuangan. Kedua – duanya merupakan komponen neraca,

sehingga neraca relevan untuk dipelajari oleh para pengambil keputusan.

Tujuan dibuatnya neraca yaitu untuk menunjukan posisi keuangan

suatu perusahaan pada tanggal tertentu, biasanya dilakukan pada waktu

buku – buku ditutup dan ditentukan sisanya pada waktu akhir tahun fiskal

atau tahun kalender, sehingga neraca disebut balance sheet.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

29

2.4.3 Keterbatasan Neraca

Beberapa keterbatasan penting dari neraca Menurut (Kieso dan

Rekan-Rekan 2008:192) adalah sebagia berikut :

1. Sebagai besar aktiva dan kewajiban dicatat pada biaya historis

akibatnya, informasi yang dilaporankan dalam neraca memilih

reliabilitas yang lebih tinggi, tetapi juga diketahui investasi nilai wajar

yang lebih relevan dan tidak dilaporkan.

2. Pertimbngan estimasi hanya digunakan untuk menentukan berbagai pos

yang dilaporkan dalam neraca.

3. Neraca perlu mengabaikan banyak pos yang meragukan nilai keuangan

bagi perusahaan, tetapi tidak bisa dicatat secara objektif

2.4.4 Komponen Utama Neraca

Neraca terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu aset, liabilitas

dan ekuitas. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi

keuangan (2009:9). Unsur – unsur neraca didefinikan sebagai berikut :

1. Aset

Aset yaitu sumber daya yang dimiliki oleh entitas bisnis atau usaha.

Sumber daya ini dapat berbentuk fisik ataupun hak yang mempunyai

nilai ekonomi. Aset diklasifikasi sebagai berikut :

a. Aset lancar (current asset)

Menurut standar akuntansi keuangan (2009:1,7) suatu aset

diklasifikasi sebagai aset lancar jika aset tersebut :

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

30

Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau

digunakan dalam jangka waktu dan siklus operasi normal

perusahaan, atau

Dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek

dan diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12(dua

belas)bulan dari tanggal neraca, atau

Berupa kas atau setara kas yang penggunaanya tidak dibatasi .

b. Investasi Jangka Panjang ( Long Term Investement )

Yaitu seperti halnya aset lancar, merupakan sumber daya yang

dapat diubah menjadi kas. Akan tetapi,pengubahan menjadi bentuk

kas tidak bisa diharapkan dalam waktu satu tahun atau terlebih lagi

selama siklus operasi. Selain itu Investasi jangka panjang tidak

diperuntukan untuk kegiatan bisnis perusahaan.

c. Aset Tetap (Fix Asset)

Properti, pabrik dan peralatan merupakan sumber daya berwujud

yang digunakan oleh perusahaan yang digunakan oleh perusahaan

untuk kegiatan bisnis, dan tidak ditunjukan untuk dijual. Kelompok

ini meliputi tanah, bangunan, mesin dan peralatan, peralatan

pengiriman, serta perabot dan furniture. Aset tetap merupakan aset

yang menjadi subjek untuk didepresiasikan (disusutkan) harus

dilaporkan sebesar harga perolehan, dikurangi akumulasi

depresiasi.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

31

d. Aset Tidak Berwujud (Intangibele Asset)

Yaitu sumber daya tidak lancar yang tidak memiliki wujud fisik.

Aset tersebut dicatat sebesar harga perolehan, dimana harga

perolehan itu akan dibebankan sepanjang masa manfaat aset

tersebut, dengan cara amortisasi.

2. Liabilitas (Liabilitities)

Yaitu utang kepada pihak luar (kreditor). Liabilitas biasanya

diidentifikasi dalam neraca sebagai jumlah terutang. Liabilitas dibagi

menjadi :

a. Kewajiban Jangka Pendek (Short Term Liabilities)

Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang diharapkan akan

dibayar dari aset lancar yang ada atau meliputi pembuatan kewajiban

jangka pendek lainnya.

Konsep ini meliputi :

Utang yang berasal dari akuisisi barang dan jasa, seperti utang

usaha, utang gaji, utang pajak dan lain – lain.

Penagihan yang diterima dimuka sebelum barang dikirim atau

jasadiberikan seperti pendapatan sewa yang belum dihasikan atau

pendapatan langgana yang belum dihasilkan.

Kewajiban lain yang likuiditas akan dilakukan dalam siklus

operasi seperti bagian obligasi jangka panjang yang harus

dibayarkan dalam periode berjalan, atau kewajiban jangka pendek

yang berasal dari pembelian peralatan.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

32

Kewajiban lancar tidak dilaporkan dalam setiap urutan yang

konsisten. Pos-pos yang dicantumkan terlebih dahulu umumnya

adalah wesel bayar, utang usaha, atau utang jangka pendek,

sementara hutang pajak penghasilan, utang jangka panjang yang

jatuh tempo saat ini, atau kewajiban lancar lain umumnya

dicantumkan terakhir.

Menurut standar akuntansi keuangan suatu kewajiban

diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika :

Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu

Dimiliki untuk diperdagangkan;

Kewajiban akan diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan

setelah akhir periode pelaporan;

Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda

penyelesaian kewajiban setidaknya 12 bulan setelah akhir periode

pelaporan (IAI,2009:1-8)

b. Kewajiban jangka panjang (Long Term Liabilites)

Kewajiaban jangka panjang adalah kewajiban yang diharapkan dapat

dilunasi setelah satu tahun atau satu siklus operasi perusahaan.

Kewajiban dalam kelompok ini meliputi utang obligasi, wesel bayar

jangka panjang terdiri dari tiga jenis :

Kewajiban yang berasal dari situasi pembiayaan khusus, seperti

penerbitan obligasi, kewajiban lease jangka panjang dan wesel

bayar jangka panjang.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

33

Kewajiaban yang berasal dari operasi normal perusahaan, seperti

kewajiban pensiun dan kewajiban pajak penghasilan yang

ditangguhkan.

Kewajiaban yang tergantung padaterjadinya atau tidak kejadian

atau lebih dimasa depan untuk mengkonfirmasi jumlah yang

harus dibayar, atau pihak yang dibayar, atau tanggal pembayaran

seperti jaminan jasa atau produk dan

Pada umumnya, banyak pengungkapan tambahan diperlukan untuk

kewajiban jangka panjang karena sebagian besar utang jangka

panjang tunduk pada berbagai perjanjian dan pembatasan untuk

melindungi pemberi pinjaman.

3. Ekuitas

Menurut (Kieso dan Rekan-Rekan 2008:193) Ekuitas adalah

kepentingan residu dalam aktiva sebuah entitas setelah dikuangi dengan

kewajiban – kewajibannya. Dalam sebuah entitas bisnis, ekuitas

merupakan kepentingan kepemilikan.

2.4.5 Bentuk Neraca

Menurut (Munawir 2007:20) bentuk atau susunan dari neraca tidak

ada keseragaman diantara perusahaan- perusahaan tergantung pada tujuan

– tujuan yang akan dicapai, tetapi bentuk neraca yang umum digunakan

(tradisional atau konvesional) adalah sebagai berikut :

1. Bentuk Skontro (account farm) dimana semua aktiva tercantum sebelah

kiri/debet dan hutang serta modal tercantum sebelah kanan/kredit.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

34

2. Bentuk Vertikal (Report Farm) dimana semua aktiva nampak dibagian

atas yang selanjutnya diikuti dengan kewajiban dan modal.

3. Bentuk neraca yang disesuaikan dengan kedudukan atau posisi

keuangan perusahaan, bentuk ini bertujuan agar kedudukan atau posisi

keuangan yang dikehendaki nampak dengan jelas.

Sedangkan dalam praktek bentuk penyajian neraca yang paling sering

ditemui ada dua macam :

1. Format rekening T( T account), dimana kelompok harta (asset)

disusun sebelah kiri, sedangkan kewajiban (liabilitas) dan modal

(equitas) disusun sebelah kanan.

2. Format Laporan (report form) dimana kelompok harta (asset),

kewajiban (liability)dan modal (equity) disusun secara vertikal.

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

35

Neraca Bentuk Laporan

Di bawah ini adalah ilustrasi neraca bentuk laporan.

Tabel 2.1

Ilustrasi Neraca

PT X

NERACA

PER 31 Desember 20xx

ASET

Aset Lancar

Rp

xx

Aset Tetap

xx

Beban yang ditangguhkan

xx

Aset Tidak Berwujud

xx

Aset lain - lain

xx

Jumlah Aset

Rp

xx

KEWAJIBAN

Kewajiban Jangka Pendek Rp xx

Kewajiban Jangka Panjang Xx

Jumlah Kewajiaban Rp

xx

EKUITAS

Modal Pemilik

Rp

xx

Jumlah Ekuitas

Rp

xx

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas

Rp

xx

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

36

Bentuk Skontro (account farm)

PT X

NERACA

PER 31 DESEMBER 20xx

ASET

KEWAJIBAN

ASET LANCAR

KEWAJIBAN

LANCAR

Kas

Rp

xx

Hutang Usaha

Rp

xx

Piutang Usaha xx

Hutang Pajak xx

Persedian xx

Perlengkapan xx

Beban dibayar

dimuka xx

Total Aset Lancar

Rp

xx Total Kewajiban lancar

Rp

xx

INVESTASI

JANGKA PANJANG

PROPERTY,

PABRIK,

PERALATAN

Rp

xx

HUTANG JANGKA

PANJANG

EKUITAS

Tanah

Rp

xx

Modal Pemilik

Rp

xx

Bangunan xx

Total property,

pabrik, peralatan

Rp

xx

Aset Takberwujud

xx

Goodwill

xx

ASET LAINNYA

xx Total EKUITAS

Rp

xx

TOTAL ASET Rp

xx

TOTAL

KEWAJIBAN

DAN EKUITAS

PEMILIK Rp

xx

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

37

Bentuk Vertikal (Report Farm)

PT X

NERACA

PER 31 DESEMBER 20xx

ASET

ASET LANCAR

Kas

Rp

xx

Piutang Usaha

Rp

xx

dikurangi : Penyisihan Piutang Tak Tertagih Xx

Rp

xx

Persedian

xx

Perlengkapan

xx

Beban dibayar dimuka

xx

Rp

xx

Total Aset Lancar

Rp

xx

INVESTASI JANGKA PANJANG, PROPERTY,

PABRIK, PERALATAN

Tanah

Rp

xx

Bangunan

Rp

xx

Dikurangi : akumulasi penyusutan Xx

Rp

xx

Total property, pabrik, peralatan

Rp

xx

ASET TAK BERWUJUD

Goodwill

Rp

xx

TOTAL ASET

Rp xx

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN LANCAR

Hutang Usaha

Rpxx

Hutang pajak penghasilan

xx

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

38

Gaji dan Upah akrual dan kewajiaban lainnya xx

Deposit yang diterima dari pelanggan

xx

Total kewajiaban lancar

Rp

xx

SURAT HUTANG JANGKA PANJANG

Rp

xx

TOTAL KEWAJIBAN

Rp

xx

EKUITAS

Modal Pemilik

Rp

xx

TOTAL EKUITAS

Rp

xx

TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS

PEMILIK Rp xx

2.5 LAPORAN LABA RUGI

Menurut ( IAI, 2009:23) Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang

menyajikan penghasilan dan beban entitas untuk suatu periode. Laporan laba rugi

memberikan gambaran ringkasan dan disusun secara sistemmatis mengenai

pendapatan yang diperoleh perusahaan dan biaya – biaya yang menjadi beban

tanggungan dalam menjalankan usahanya

2.5.1 Pengertian Laporan Laba Rugi

Menurut (Kieso dan Rekan-Rekan,2008;140) dalam bukunya

Intermadiate Accounting. Laporan laba rugi yaitu : “ Laporan yang

mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu

tertentu”. Komunitas bisnis dan investasi menggunakan laporan ini untuk

menentukan profitabilitas, nilai investasi dan kelayakan kredit atau

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

39

kemampuan perusahaan melunasi pinjaman. Laporan laba rugi

menyediakakan informasi yang diperlukan oleh para investor dan kreditur

untuk membantu mereka memprediksi jumlah penetapan waktu dan

ketidakpastian dari arus kas masa depan.

Menurut (Libby, 2008:76) laporan laba dan laporan operasi adalah:

“ Melaporkan ukuran kinerja perusahaan yang utama bagi akuntan,

penerimaan, dikurangi pengeluarandalam suatu periode akuntansi tertentu.

Istilah keuntungan banyak digunakan dalam mengukur kinerja ini, tetapi

akuntansi memilih menggunakan istilah teknis laba bersih”.

Berdasarkan definisi laporan laba rugi diatas maka dapat

disimpulkan bahwa laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukan

jumlah pendapatan atau penghasilan yang diperoleh dan biaya – biaya

yang dikeluarkan serta laba rugi da;am suatu periode tertentu.

2.5.2 Kegunaan Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi membantu pemakai laporan keuangan

memprediksi arus kas masa depan dengan berbagai cara. Antara lain,

investor dan kreditur dapat menggunakan informasi yang terdapat dalam

laporan laba rugi untuk :

1. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan. Dengan mengkaji

pendapatan dan beban, anda bisa mengetahui bagaimana kinerja

perusahaan dan membandingnya dengan para pesaing.

2. Memberikan dasar untuk memprediksikan kinerja masa depan.

Informasi mengenai kinerja masa lalu dapat digunakan untuk

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

40

menentukan kecenderungan penting yang, jika berlanjut.

Menyediakan informasi tentang kinerja masa depan.

3. Membantu menilai resiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas

masa depan. Informasi tentangkur berbagai komponen laba-

pendapatan, beban, keuntunagan, dan kerugian memperlihatkan

hubungan diantara komponen tersebut dan dapat digunakan untuk

menilai resiko kegagalan perusahaan meraih tingkat arus kas tertentu

dimasa depan (Wegandt, Kieso, Warfield, 2008:140 – 141).

Maka dapat disimpulkan bahwa informasi yang terdapat dalam laporan

laba rugi yaitu pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian membantu

para pemakai mengevaluasi kinerja masa lalu dan memberikan masukan

tentang pencapaian tingkat arus kaas tertentu di masa depan.

2.5.3 Keterbatasan Laporan Laba Rugi

Karena laba bersih merupakan suatu estimasi dan mencerminkan

sejumlah asumsi, para pemakai laporan laba rugi perlu menyadari

keterbatasan tertentu dari informasi yang terdapat dalam laporan laba rugi.

Berikut beberapa keterbatasan laporan laba rugi yaitu :

1. Pos – pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan

dalam laporan laba rugi. Praktek yang berlangsung saat ini melarang

pengakuan pos – pos tertentu ketika menentukan laba, meskipun

pengaruh dari pos – pos ini cukup untuk mempengaruhi kinerja

perusahaan.

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

41

2. Angka – angka laba dipengaruhi oleh metode akuntansi yang

diigunakan.

3. Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan ( Weygand dan

Rekan-Rekan, 2008:141).

Maka dapat disimpulkan beberapa keterbatasan laporan laba rugi akan

mengurangi manfaat dari laporan ini untuk meramalkan jumlah, penetapan

waktu, dan ketidak pastian arus kas masa depan.

2.5.4 Unsur – unsur Laporan Laba Rugi

Menurut Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik (IAI, 2009:23), Laporan laba rugi memasukkan

semua pos penghasilan dan beban dalam suatu periode kecuali SAK ETAP

mensyaratkan lain. Berdasarkan pada Standar Akuntansi Keuangan

(IAI,2009;13-14), Laporan Laba Rugi mempunyai dua unsur, yaitu :

1. Penghasilan (Income)

Pengahasilan adalah kenaikaan manfaat ekonomi selama suatu periode

akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau

penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang

tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Penghasilan

diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :

a. Pendapatan (Revenues)

Pendapatan yaitu penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan

aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

42

berbeda, seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga,

dividen, royalti, dan sewa.

b. Keuntungan (gains)

Keuntungan yaitu pos lainnya yang mememnuhi definisi

penghasilan dan mungkin timbul atau mungkin tidak timbul

dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa. Keuntungan

mencerminkan kenaikan manfaat ekonomi. Definisi penghasilan

jugs mencakup keuntungan yang belum direalisasikan, misalnya,

yang timbul dari revaluasi sekuritas yang dapat dipasarkan

(marketable) dan dari kenaikan jumlah aset jangka panjang.

2. Beban (exspenses)

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode

akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau

terjadinyakewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang

tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Beban

diklasifikasikan menjadi dua yaitu :

a. Beban

Maksudnya beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas

perusahaan yang biasa / aktivitas rutin yang biasanya berbentuk

arus keluar atau berkurangnya aset seperti kas (dan setara kas ),

persediaan, dan aset tetap.

b. Kerugian

Mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban yang

mungkin timbul atau mungkin tidak timbul dari aktivitas

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

43

perusahaan yang jarang terjadi, seperti misalnya rugi karena

kebakaran, banjir, atau dari pelepasan aset tidak lancar.

Selisih antara total penghasilan atau beban disebut penghasilan bersih.

Di dalam laporan laba rugi, keuntungan dan kerugian biasanya

disajikan secara terpisah, sehingga akan memberikan informasi yang

lebih baik dalam pengambilan keputusan ekonomi.

2.5.5 Bentuk Laporan Laba Rugi

Menurut Weygandt, Kieso, dan Warfield bentuk laporan laba

rugi yang umum sering digunakan yaitu :

1. Laporan Laba Rugi Bentuk Langsung ( singel step)

2. Laporan Laba Rugi Bertahap (multiple step) (2008:144).

Bentuk ini adalah ilustrasi Laporan Laba Rugi bentuk Singel Step

Table 2.2

Ilustrasi Laporan Laba Rugi Singel Step

PT X

LAPORAN LABA RUGI

Per 31 Desember 20xx

Pendapatan

Penjualan Bersih

Rp

xx

Pendapatan Sewa

Xx

Total Pendapatan

Rp

xx

Beban

Harga pokok Penjualan

Rp

xx

Beban Penjualan

Xx

Beban Administrasi dan Umum

Xx

Beban Bunga

Xx

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

44

Beban Pajak Penghasilan

Xx

Total Beban

Xx

Laba Bersih Xx

Bentuk ini adalah ilustrasi Laporan Laba Rugi bentuk Multiple Step

Table 2.3

Ilustrasi Laporan Laba Rugi Multiple Step

PT X

LAPORAN LABA RUGI

PER 31 DESEMBER 20xx

Pendapatan Penjualan

Penjualan

Rp

xx

Dikurangi : Retur

Penjualan

Rp

xx

Diskon

Penjualan

Rp

xx

Xx

Pendapatan Penjualan Bersih

Rp

xx

Harga Pokok Penjualan

Persediaan Barang Dagang 1 Januari 20xx

Rp

xx

Pembelian

Rp

xx

Dikurangi : Diskon pembelian

Rp

xx

Pembelian Bersih

Rp

xx

Biaya Pengangkutan dan Transportasi

Rp

xx

xx

Total barang dagang yang tersedia untuk

dijual

Rpxx

Dikurangi :

Persediaan Barang Dagang 31 Desember

20xx

xx

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

45

Harga Pokok Penjualan

Xx

Laba Bruto atas penjualan

Rp

xx

Beban Operasi

Beban penjualan

Gaji dan komisi penjualan

Rp

xx

Gaji kantor penjualan

xx

Travel dan hiburan

xx

Beban iklan

xx

Beban pengangkutan dan transportasi

xx

Beban perlengkapan pengiriman

xx

Perangko dan stasioneri

xx

penyusutan peralatan penjualan

xx

Beban telepon dan internet

xx

Rp

xx

Beban Administrasi dan Umum

Gaji pejabat

Rp

xx

Gaji kantor

xx

Beban jasa hukum dan profesional

xx

Beban utilitas

xx

Beban Asuransi

xx

Penyusutan Bangunan

xx

Penyusutan Peralatan kantor

xx

Stasioneri, perangko dan perlengkapan

xx

Beban kantor rupa – rupa

xx

xx

Xx

Laba dari operasi

Rp

xx

Pendapatan dan keuntungan lainnya

Pendapatan Sewa

Rp

xx

Rp

xx

Laba bersih sebelum pajak penghasilan

Rp

xx

PPh

Xx

Laba Bersih

Rp

xx

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

46

2.6 Laporan Perubahan Ekuitas

Untuk suatu periode, pos pendapatan dan beban yang diakui secara

langsung dalam Menurut SAK ETAP laporan perubahan ekuitas menyajikan laba

atau rugi entitas ekuitas untuk periode tersebut, pengaruh perubahan kebijakan

akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui dalam periode tersebut, dan

(tergantung pada format laporan perubahan ekuitas yang dipilih oleh entitas )

jumlah investasi oleh, dan dividen dan distribusi lain ke pemilik ekuitas selama

periode tersebut (IAI,2009:26).

Entitas menyajikan laporan perubahan ekuitas :

1. Laba dan rugoi untuk periode;

2. Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas;

3. Untuk setiap komponen ekuitas, suatu rekonsiliasi antara jumlah tercatat awal

dan akhir periode, diungkapkan secara terpisah perubahan yang berasal dari :

a. Laba dan rugi;

b. Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas;

c. Jumlah investasi, dividen dan distribusi lainnya ke pemilik ekuitas, yang

menunjukan secara terpisah modal saham, transaksi saham treasuri, dan

dividen serta distribusi lainnya ke pemilik ekuitas, dan perubahan

kepemilikan dalam entitas anak yang tidak menagakibatkan kehilangan

pengendalian.

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

47

2.7 Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan informasi

perubahan historis arus kas dan seatara kas entitas yang menunjukan secara

terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dari aktivitas operasi,

investasi dan pendanaan (IAI,2009:28).

Tujuan umumnya adalah menyediakan informasi yang relevan mengenai

penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama periode (Weygandt,

Kieso, Warfield, 2008:212).

2.7.1 Tujuan Laporan Arus Kas

Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang

relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan

selama suatu periode. Untuk meraih tujuan ini, laporan arus kas

melaporkan :

1. Kas yang mempengaruhi operasi selama suatu periode

2. Transaksi investasi

3. Transaksi pembiayaan

4. Kenaikan atau penurunan bersih kas selama satu periode.

2.7.2 Isi dan Format Laporan Arus Kas

1. Aktivitas Operasi

Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas

penghasil utama pendapatan entitas. Oleh karena itu, arus kas tersebut

pada umumnya berasal dari transaksi dan kondisi lain yang

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

48

mempengaruhi penetapan laba atau rugi. Contoh arus kas dari

aktivitas operasi adalah :

a. Penirimaan kas dari penjualan barang dan jasa;

b. Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi dan pendapatan lain;

c. Pembayaran kas kepada pemasukan barang dan jasa;

d. Pembayaran kas kepada dan atas nama karyawan;

e. Pembayaran kas atau restitusi pajak penghasilan kecuali jika

dapat didentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas

pendanaan dan investasi;

f. Penerimaan dan pembayaraan kas dari investasi, pinjaman, dan

kontrak lainnya yang dimiliki untuk tujuan perdaganan. Yang

sejenis dengan persediaan yang dimaksudkan untuk dijual

kembali.

2. Aktifitas Investasi

Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan pengeluaran kas

sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan

pendapatan dan arus kas masa depan. Contoh arus kas yang berasal

dari aktivitas investasi adalah :

a. Pembayaran kas untuk memperoleh aset tetap (termasuk aset tetap

yang dibangun sendiri , aset tidak berwujud dan aset jangka

panjang lainnya;

b. Penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset tidak berwujud, dan

aset jangka panjang lainnya;

Page 42: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

49

c. Pembayaran kas untuk perolehan efek ekuitas atau efek hutang

entitas lain dan bunga dalam joint venture (selain pembayaran

efek yang diklasifikasikan sebagai kas atau setara kas atau

dimiliki untuk diperdagangkan);

d. Penerimaan kas dari penjualan efek ekuitas atau efek utang dari

entitas lain dan bunga dari joint venture (selain penerimaan dari

efek yang diklasifikasikan sebagai setara kas atau dimiliki untuk

diperdagangkan);

e. Uang muka dan pinjamanan yangdiberikan kepada pihak;

f. Penerimaan kas dari pembayaran kembali uang mukadan

pinjaman yang diberikan kepada pihak lain.

3. Aktivitas Pendanaan

Contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah :

a. Penerimaan kas dari penerbitan saham atau efek ekuitas lain;

b. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik

atau menebus saham entitas;

c. Penerimaan kas dari penerbitan pinjaman, wesel, dan pinjaman

jangka pendek atau jangka panjang lainnya;

d. Pelunasaan pinjaman.

e. Pembayaran kas oleh wesel untuk mengurangi saldo kewajiban

yang berkaitan dengan sewa pembiayaan.

Page 43: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

50

2.7.3 Bentuk Laporan Arus Kas

Bentuk ini adalah ilustrasi Laporan Arus Kas

Table 2.4

Ilustrasi Laporan Arus Kas

PT x

LAPORAN ARUS KAS

Per 31 Desember 20xx

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Penerimaan Uang dari Langganan

Rp

xx

Pengeluaran Uang dari Membayar Utang gaji xx

Peneriman Bunga

xx

Pelunasan Pajak

xx

Jumlah Kas dari Aktivitas Operasi

Rp

xx

Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Pembelian Mesin

Rp

xx

Penjualan Mesin Lama

xx

Jumlah Kas dari Aktifitas Investasi

Rp

xx

Arus Kas dari Aktifitas Investasi Pendanaan

Pelunasan Kredit dari Bank

Rp

xx

Jumlah Kas dari Aktifitas Pendanaan

Rp

xx

Kenaikan Kas

Rp

xx

Saldo Awal Kas

xx

Saldo Kas Akhir Periode

Rp

xx

Page 44: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100129_2_5287.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut (infoukm.wordpress.com)

51

2.8 Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan harus disajiakan secara matematis. Setiap

pos dalam neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas harus berkaitan

denganinformasi yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan. Berdasarkan

pada Standar Akuntansi Keuangan catatan atas laporan keuangan antara lain

menujukan :

1. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan

akuntansi yang dipilih dan ditetapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang

penting.

2. Informasi yang diwajibkan dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK) tetapi tidak disajikan dineraca, laporan laba rugi, laporan arus kas,

dan perubahan ekuitas.

3. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan, tetapi

diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar (IAI,2009:3-4).

Catatan atas laporan keuangan umumnya disajiakan dengan urutan

sebagai berikut :

1. Pengungkapan mengenai dasar pengukuran dan kebijakan akuntansi yang

diterapkan;

2. Informasi pendukung pos – pos laporan keungan sesuai urutan sebagaimana

pos – pos tersebut disajikan dalam laporan keuangan dan urutan penyajian

komponen laporan keuangan;

3. Pengungkapan lain termasuk kontijensi, komitmen, dan pengungkapan

keuangan lainnya serta pengungkapan yang bersifat non-keuangan.