bab ii tinjauan pustaka - sinta.unud.ac.id ii.pdf · lumubal, fleenitrazepam, nitrazepam, diazepam....

13
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Narkoba Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan obat berbahaya. Adapun istilah lainnya yaitu Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Aditif lainnya, sedangkan menurut PKBI Jawa Barat (1999) Napza memiliki singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya. Pada Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, pengertian Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis atau semisintetis, yang mengakibatkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Jenis-jenis narkoba terdiri dari heroin/putauw, kokain, ganja. petidin, morfin dan codein. Pengertian dari Psikotropika berdasarkan Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1997, Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis, bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku, digunakan untuk mengobati gangguan jiwa. Jenis-jenis psikotropika yaitu ekstasi, sabu-sabu, dan obat penenang, amfetamin dan metamfetamin, lumubal, fleenitrazepam, nitrazepam, diazepam. Sedangkan pengertian dari zat adiktif adalah obat atau bahan bahan aktif yang jika dikonsumsi oleh makhluk hidup dapat menimbulkan ketergantungan

Upload: phungbao

Post on 07-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · lumubal, fleenitrazepam, nitrazepam, diazepam. Sedangkan pengertian dari zat adiktif adalah obat atau bahan – bahan aktif yang

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Narkoba

Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan obat berbahaya. Adapun

istilah lainnya yaitu Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika,

Psikotropika dan Zat Aditif lainnya, sedangkan menurut PKBI Jawa Barat (1999)

Napza memiliki singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif

lainnya. Pada Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika,

pengertian Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan

tanaman, baik sintetis atau semisintetis, yang mengakibatkan penurunan atau

perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa

nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Jenis-jenis narkoba terdiri dari

heroin/putauw, kokain, ganja. petidin, morfin dan codein.

Pengertian dari Psikotropika berdasarkan Undang-Undang RI No. 5 Tahun

1997, Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis, bukan

narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan

syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan

perilaku, digunakan untuk mengobati gangguan jiwa. Jenis-jenis psikotropika

yaitu ekstasi, sabu-sabu, dan obat penenang, amfetamin dan metamfetamin,

lumubal, fleenitrazepam, nitrazepam, diazepam.

Sedangkan pengertian dari zat adiktif adalah obat atau bahan – bahan aktif

yang jika dikonsumsi oleh makhluk hidup dapat menimbulkan ketergantungan

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · lumubal, fleenitrazepam, nitrazepam, diazepam. Sedangkan pengertian dari zat adiktif adalah obat atau bahan – bahan aktif yang

9

yang akan sulit dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terus –

menerus, dan bila dihentikan dapat menimbulkan efek rasa sakit luar biasa.

Contohnya seperti rokok dan minuman keras (alkohol).

Narkoba itu sendiri terdapat berbagai cara penggunaannya baik secara oral

atau diminum, dihirup, maupun disuntikan. Adapun jenis narkoba yang biasa

disuntikan yaitu jenis opioida, turunan opiate khususnya heroin. Penyuntikan

tersebut dilakukan dengan cara menyuntikkan lewat otot, lewat kulit atau

pembuluh vena agar mendapatkan reaksi yang kuat. (PKBI Jabar, 1999). Dilihat

dari jenis-jenis narkoba yang sangat banyak macamnya tetap saja setiap jenis

tersebut dapat menimbulkan adiksi atau ketergantungan, karena setiap jenis

narkoba mengandung suatu zat yang menimbulkan psychoactive effects.

2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Menggunakan Narkoba

Dalam menggunakan narkoba seseorang akan melewati 3 tahap yang dilalui

untuk menjadi pecandu, seperti halnya yang dikemukakan oleh Weiss dan Mirin

(dalam Nevid, Rathus, dan Greene,1994). Dimana pada awalnya hanya

merupakan tahap coba-coba atau penggunaan sekali-kali. Pada tahap ini pengguna

merasa nyaman, senang, dan bangga. Pengguna merasa yakin masih memiliki

kontrol dan bisa berhenti kapan saja. Tahap selanjutnya, yaitu routine use,

pengguna telah membangun kehidupannya di sekitar pencarian dan penggunaan

narkoba, dimana para pengguna narkoba mencoba untuk menutupi konsekuensi

negatif dari tindakan mereka terhadap diri sendiri dan juga orang lain, dan mulai

terjadi perubahan nilai-nilai. Ketika tahap ini terus berlanjut makan penggunaan

narkoba akan berubah menjadi suatu kecanduan atau ketergantungan apabila

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · lumubal, fleenitrazepam, nitrazepam, diazepam. Sedangkan pengertian dari zat adiktif adalah obat atau bahan – bahan aktif yang

10

pengguna merasa tidak punya kekuatan untuk melawan pengaruh narkoba

tersebut.

Penyebab seseorang menjadi pengguna narkoba dan mengakibatkan

kecanduan atau ketergantungan terdapat beberapa faktor yaitu :

1. Faktor Individu

Faktor individu pada umumnya ditentukan oleh dua aspek yaitu aspek

biologis yang menunjukkan bahwa faktor genetic yang berperan seperti bentuk

perilaku menyimpang, dan aspek psikologis seperti penyalahgunaan saat remaja.

Dari hasil penelitian Junaiedi (2012), tentang aspek psikologis yang terjadi di

dalam kehidupan seseorang terdapat aspek psikologis yang mendorong untuk

menggunakan narkoba, seperti munculnya rasa ingin coba-coba sesuatu hal yang

baru, serta untuk meningkatkan rasa percaya diri dan untuk membantu

menghadapi masalah yang terjadi dalam hidupnya.

2. Faktor Obat atau Zat

Pada faktor obat atau zat adanya perubahan nilai yang disebabkan oleh

perubahan zaman sehubungan dengan arti dari penggunaan zat psikoaktif, seperti

penyalahgunaan obat tidur. Selain itu adanya keyakinan bahwa obat dapat

membantu meningkatkan rasa percaya diri dan mengurangi beban masalah yang

sedang dihadapi dan peredaran obat pun semakin banyak sehingga lebih mudah

untuk didapat. Berdasarkan hasil penelitian Junaiedi (2012), tentang faktor obat

atau zat yaitu pada kehidupan seseorang terdapat pengaruh faktor obat atau zat

tersebut yang ketika mereka menggunakan narkoba merasa lebih percaya diri dan

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · lumubal, fleenitrazepam, nitrazepam, diazepam. Sedangkan pengertian dari zat adiktif adalah obat atau bahan – bahan aktif yang

11

dapat menyatukan mereka dengan teman dan lingkungannya. Selain itu adanya

efek dari narkoba tersebut yang membuat seseorang ketagihan.

3. Faktor Lingkungan

Pada faktor lingkungan adanya hubungan keluarga dan pengaruh teman.

Biasanya keluarga yang tidak harmonis mempunyai masalah dengan

penyalahgunaan narkoba, seperti kualitas hubungan keluarga yang buruk dan

kebiasaan anggota keluarga lainnya yang juga menggunakan narkoba. Adanya

pengaruh teman sangat besar kemungkinan terjadinya penyalahgunaan narkoba.

Hukuman oleh kelompok teman terutama pengucilan bagi mereka yang mencoba

berhenti dirasa cukup berat daripada penggunaan narkoba itu sendiri. Dari hasil

penelitian Junaiedi (2012), adanya pengaruh hubungan keluarga yang terjadi

kepada subjek untuk menggunakan narkoba.

Berdasarkan penelitian Purwandari (2007), didapatkan dari semua

responden yang menggunakan narkoba awal mulanya diperkenalkan oleh teman

dan tanpa sepengetahuan keluarga. Kondisi seperti ini mirip dengan apa yang

dikemukakan oleh Hawkins (dalam Afiatin, 2005) mengenai beberapa kondisi

keluarga yang dapat menjadi faktor resiko pencetus pemakaian narkoba, yaitu

karena kurangya komunikasi dan kasih sayang antara anggota keluarga.

2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Berhenti Menggunakan Narkoba

Selama ini banyak pengguna narkoba yang ingin melepaskan diri dari

ketergantungan narkoba, karena mereka merasa kehidupan yang mereka alami

telah dikendalikan oleh narkoba. Adanya keinginan yang kuat untuk berhenti

menggunakan narkoba dapat dimulai dari dalam diri sendiri yang sangat

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · lumubal, fleenitrazepam, nitrazepam, diazepam. Sedangkan pengertian dari zat adiktif adalah obat atau bahan – bahan aktif yang

12

diperlukan agar tidak kembali terjerumus. Adapun beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi seseorang untuk berhenti menggunakan narkoba, yaitu:

a. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada orang

lain agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi

pendidikan seseorang maka makin mudah pula bagi mereka untuk menerima

informasi. Menurut Sarlito W Sarwono (1992:61-62) (dalam Handayani, 2011)

pendidikan secara psikologi merupakan usaha untuk mengubah sikap seseorang

melalui proses belajar yang dimana tujuan dari pendidikan tersebut yaitu

membentuk sikap hidup yang lebih kuat dalam menghadapi lingkungan sehingga

individu yang bersangkutan dapat menyesuaikan diri pada lingkungannya.

Berdasarkan penelitian Purwandari (2007), pendidikan dari responden yang

memutuskan untuk berhenti menggunakan narkoba rata-rata sangat memadai

dalam melakukan tingkat berpikir yang tinggi karena sudah mencapai pendidikan

tinggi.

b. Umur

Bertambahnya umur seseorang akan adanya perubahan pada aspek fisik dan

mental. Umur pertama saat menggunakan narkoba sangat berperan dalam upaya

berhenti menggunakan narkoba, dimana pemakaian narkoba dengan usia yang

sangat muda akan memperlambat waktu untuk berhenti dibandingkan denga usia

yang lebih tua saat menggunakan narkoba. Hal tersebut didukung dengan adanya

hasil yang ditunjukkan oleh Villafranca, et al (2006) dimana mereka yang berumur

lebih tua mempunyai resiko yang lebih tinggi dalam perawatan untuk berhenti

menggunakan narkoba dibandingkan dengan mereka yang berumur lebih muda.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · lumubal, fleenitrazepam, nitrazepam, diazepam. Sedangkan pengertian dari zat adiktif adalah obat atau bahan – bahan aktif yang

13

Selain itu hasil penelitian dari Purwandari (2007), yang melakukan wawancara

dengan tujuh orang mantan pengguna narkoba. Dilihat dari faktor usia, dimana

usia pertamakali menggunakan narkoba menunjukkan bahwa usia remaja

merupakan rawan dalam penyalahguna narkoba, dan alasan mereka menggunakan

narkoba disebabkan rasa ingin tahu yang besar terhadap narkoba.

c. Jenis Kelamin

Menurut hasil penelitian Sussman dan Dent (2004), jenis kelamin

merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan tindakan seseorang untuk

berhenti menggunakan narkoba, dimana pada jenis kelamin laki-laki cenderung

sulit berhenti dibandingkan dengan perempuan. Hal tersebut disebabkan laki-laki

terbiasa menggunakan narkoba dengan dosis yang lebih banyak dibandingkan

dengan perempuan. Hal tersebut juga disebabkan karena perempuan lebih mampu

untuk mendapatkan dukungan sosial (keluarga atau teman) dibandingkan dengan

laki-laki.

d. Niat

Niat dapat diartikan dengan keinginan yang sedang atau akan dilaksanakan.

Willy (2005) menyatakan niat merupakan modal yang sangat luar biasa. Niat

tersebut harus dijalankan bagaimanapun risiko yang akan dialaminya. Kesulitan

untuk berhenti merupakan masalah terberat bagi seorang pecandu, apalagi yang

ketergantungannya parah, karena mereka mempunyai sugesti yang sangat kuat

untuk selalu menggunakan. Untuk itu sebelum benar-benar lebih parah akibatnya,

sangat baik jika ada niat berhenti total.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · lumubal, fleenitrazepam, nitrazepam, diazepam. Sedangkan pengertian dari zat adiktif adalah obat atau bahan – bahan aktif yang

14

e. Pengalaman

Pengalaman merupakan suatu kejadian yang pernah dialami oleh seseorang

baik dari dalam dirinya maupun lingkungannya. Adanya pengalaman seperti

pengalaman dipenjara mempunyai hubungan dengan berhenti menggunakan

narkoba. Berdasarkan penelitian Sawitri (2012), salah satu penggunaan narkoba

suntik yang memiliki pengalaman dipenjara lebih sulit untuk berhenti

menggunakan narkoba suntik dibandingkan dengan pengguna narkoba suntik

yang tidak dipenjara. Hal tersebut disebabkan karena pengguna narkoba suntik

yang pernah dipenjara cenderung tidak memiliki tempat tinggal tetap, adanya

perilaku berisiko penggunaan jarum suntik dan tidak adanya motivasi untuk

mendaftarkan diri dalam program penyembuhan narkoba.

f. Dukungan Keluarga

Menurut Suparlan (1993:76) dalam Handayani (2011) mendefinisikan

keluarga merupakan kelompok sosial yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.

Hubungan sosial antara anggota keluarga relatif tetap dan didasarkan ikatan

perkawinan, darah dan adopsi. Hubungan antara keluarga tersebut dijiwai oleh

suasana kasih sayang, rasa dicintai, saling menghormati, rasa percaya, kepatuhan,

ketaatan sumber informasi, dan rasa mendapatkan perlindungan. Keluarga

merupakan kelompok sosial yang pertama dalam kehidupan bermasyarakat,

tempat belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial di dalam hubungan

interaksi kelompoknya. Pengalaman-pengalamannya dalam interaksi sosial dalam

keluarganya turut menentukan cara-cara tingkah laku terhadap orang lain dalam

pergaulan sosial diluar keluarganya, dalam masyarakat pada umumnya.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · lumubal, fleenitrazepam, nitrazepam, diazepam. Sedangkan pengertian dari zat adiktif adalah obat atau bahan – bahan aktif yang

15

Berdasarkan penelitian Purba (2007), menujukkan bahwa pada proses

pengambilan keputusan berhenti menggunakan narkoba terdapat faktor yang

terbesar dalam mempengaruhi keberhasilan pengguna untuk meninggalkan

narkoba selamanya adalah dengan adanya dukungan sosial, terutama dari orang

tua dan keluarga. Dukungan ini dapat membantu pengguna narkoba untuk

mempunyai pemahaman yang benar mengenai narkoba dan membuat mereka

merasa berharga, dicintai, dan menjadi bagian dari sebuah komunitas. Selain itu,

dukungan positif dari keluarga atau orang terdekat yang menjadi faktor terpenting

yang pada umunya ketergantungan narkoba terjadi pada seseorang yang sangat

erat kaitannya dengan masalah yang timbul dalam keluarga atau pergaulan teman

yang kurang baik. Sehingga dukungan positif yang didapatkan dari keluarga atau

orang terdekat akan mampu memotivasi responden untuk berhenti menggunakan

narkoba.

g. Program Pengobatan atau Rehabilitasi

Dengan mengikuti program pengobatan atau rehabilitasi memiliki

hubungan dengan berhenti menggunakan narkoba. Bagi pecandu narkoba yang

mengikuti program rehabilitasi terhadap suatu zat, seperti terapi pengobatan

heroin yang memiliki peluang lebih tinggi untuk berhenti menggunakan narkoba

salah satunya narkoba suntik yang dibandingkan dengan yang tidak pernah

mengikuti program rehabilitasi (Shah, Galai, Celento, Vlahov, dan Stratdee,

2005). Aksesibilitas terhadap program rehabilitasi mempunyai pengaruh berhenti

menggunakan narkoba. Dimana penggunaan narkoba dengan aksesibilitas rendah

terhadap program pengobatan atau perawatan akan memiliki peluang kecil untuk

berhenti menggunakan narkoba, karena masalah di Indonesia adalah keterbatasan

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · lumubal, fleenitrazepam, nitrazepam, diazepam. Sedangkan pengertian dari zat adiktif adalah obat atau bahan – bahan aktif yang

16

jumlah sarana pelayanan terhadap narkoba, persepsi pasien terhadap sikap petugas

kesehatan yang tidak ramah dan ketidakpuasan pelayanan dan harga obat yang

cukup mahal. (Soitawati, 2009:96 dalam Sawitri, 2012).

2.4. Pengambilan Keputusan

2.4.1 Definisi Pengambilan Keputusan

Setiap individu dalam hidupnya akan selalu dihadapkan pada sebuah atau

beberapa pilihan yang akan memaksakan untuk memilih dari salah satu

diantaranya, sehingga saat memilih alternatif-alternatif tersebut diperlukan proses

untuk berfikir, yaitu pengambilan keputusan (decision making). Menurut Salusu

(2004) pengambilan keputusan merupakan suatu proses memilih alternatif dengan

cara bertindak menggunakan metode yang efisien dan sesuai dengan situasi.

Ketika keputusan sudah dibuat, maka sesuatu yang baru mulai terjadi. Harus ada

tindakan yang dibuat saat tiba waktunya dan tindakan itu tidak dapat ditunda.

Apabila keputusan sudah dibuat, harus diberlakukan dan kalau tidak, sebenarnya

itu bukanlah keputusan namun lebih tepat dikatakan suatu hasrat atau niat yang

baik. Sedangkan menurut Janis and Mann (1987) menyebutkan bahwa

pengambilan keputusan merupakan pemecahan masalah dan terhindar dari faktor

situsional. Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa

pengambilan keputusan merupakan proses mengidentifikasikan alternatif yang

ada sehingga dapat dipilih yang sesuai dengan nilai dan tujuan individu untuk

mendapatkan solusi dari masalah tertentu.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · lumubal, fleenitrazepam, nitrazepam, diazepam. Sedangkan pengertian dari zat adiktif adalah obat atau bahan – bahan aktif yang

17

2.4.2 Tahapan Pengambilan Keputusan dan Faktor yang Mempengaruhi

Dalam tahapan pengambilan keputusan pada setiap individu akan berbeda-

beda, hal tersebut tergantung pada pola seseorang dalam menghadapi masalahnya.

Menurut teori Janis & Mann (1987), terdapat lima tahapan dalam proses

pengambilan keputusan, yaitu :

1. Menilai Informasi Baru

Pada tahap ini meliputi pengenalan terhadap masalah, mencari informasi

atau kejadian yang dapat memberikan pengaruh positif atau negatif bagi tindakan

yang akan dilakukan, menemukan tujuan yang ingin dicapai bagi penyelesaian

masalah yang kompleks. Individu yang dihadapkan pada suatu informasi atau

kejadian yang menarik perhatiannya dapat membuat dirinya tidak nyaman, dan

akan cenderung menggunakan suatu sikap yang tidak memperdulikan serangkaian

kegiatan yang diikuti untuk mendapatkan kepuasan dalam dirinya sendiri. Saat

individu mulai merasa tidak nyaman berada dalam kondisi tertentu dan menyadari

adanya kesempatan serta tantangan untuk berubah, maka individu akan mulai

memahami tantangan serta apa manfaat tantangan tersebut bagi dirinya.

Pemahaman yang baik akan tantangan yang dihadapi sangat penting, agar

pengambil keputusan terhindar dari asumsi-asumsi yang salah atau sikap terlalu

memandang remeh masalah yang kompleks.

2. Melihat Alternatif-Alternatif yang Ada

Pada tahap ini, setelah seseorang merasa yakin terhadap informasi yang

berkaitan dengan masalahnya, maka ia mulai memusatkan perhatian pada

berbagai alternatif pilihan yang ada. Individu juga akan berusaha mencari

masukan dan informasi dari orang lain yang memiliki pengetahuan dimana yang

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · lumubal, fleenitrazepam, nitrazepam, diazepam. Sedangkan pengertian dari zat adiktif adalah obat atau bahan – bahan aktif yang

18

berhubungan dengan masalahnya. Individu lebih menaruh perhatian pada

rekomendasi berupa saran-saran untuk menyelesaikan permasalahan, meskipun

saran tersebut tidak sesuai dengan keyakinannya sekarang ini. Hal yang paling

penting pada tahap ini adalah sikap terbuka dan fleksibilitas. Hal itu berguna

dalam mengumpulkan seluruh kemungkinan alternatif, baik yang nyata maupun

tidak nyata.

3. Mempertimbangkan Alternatif

Individu yang mengambil keputusan pada tahap ini akan mulai melakukan

evaluasi dengan teliti, berfokus pada mendukung atau tidaknya pillihan-pilihan

yang ada untuk menghasilkan tindakan terbaik. Individu akan lebih berhati-hati

dengan mempertimbangakan keuntungan dan kerugian dari masing-masing

pilihan, hingga individu tersebut merasa yakin dalam memilih satu pilihan yang

dinilai objektif. Individu berusaha memilih alternatif yang terbaik diantara pilihan

alternatif yang tersedia baginya. Ia akan mempertimbangkan keuntungan,

kerugian serta kepraktisan dari tiap-tiap alternatif hingga ia merasa cukup yakin

untuk memilih satu alternatif yang menurutnya paling baik dalam upayanya

mencapai tujuan tertentu. Adakalanya saat ia mempertimbangkan alternatif-

alternatif secara bergantian, ia merasa tidak puas dengan semua alternatif yang

ada. Ia menjadi stress dan dapat kembali ke tahap dua. Sehingga pada tahap ini

akan dipengaruhi oleh adanya keahlian atau keterampilan yang dimiliki seseorang

untuk meperhitungkan seluruh kemungkinan secara akurat.

4. Membuat Komitmen

Setelah memutuskan, individu akan mengambil sebuah perencanaan

tindakan tertentu untuk dilaksankannya keputusan tersebut, pengambil keputusan

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · lumubal, fleenitrazepam, nitrazepam, diazepam. Sedangkan pengertian dari zat adiktif adalah obat atau bahan – bahan aktif yang

19

mulai memikirkan cara untuk mengimplementasikannya dan menyampaikan

keinginannya tersebut kepada orang lain. Disamping itu, individu juga

mempersiapkan argumen-argumen yang akan mendukung pilihannya tersebut

khususnya bila individu berhadapan dengan orang-orang yang menentang

keputusan yang diambil. Hal ini disebabkan pengambil keputusan menyadari

bahwa cepat atau lambat orang-orang pada jaringan sosialnya akan terkena

dampaknya seperti keluarga atau teman akan mengetahui tentang keputusan

tersebut. Dengan demikian, tahap ini sangat dipengaruhi oleh orang-orang atau

kelompok yang dianggap penting oleh pengambil keputusan.

5. Bertahan Meskipun Terdapat Feedback Negatif

Banyak keputusan memasuki periode honeymoon, dimana Individu menjadi

sangat bahagia dengan pilihan yang ia ambil dan menggunakannya tanpa rasa

cemas. Tahapan kelima ini menjadi setara dengan tahap pertama, dimana masing-

masing kejadian atau komunikasi yang tidak diinginkan membangun negative

feedback yang merupakan sebuah permasalahan potensial untuk mengambil

kebijakan yang baru. Tahap kelima menjadi berbeda dengan tahap pertama dalam

kejadian ketika sebuah masalah sangat berpengaruh atau sangat kuat dan

memberikan respon postitif pada pertanyaan pertama, fokus pada resiko serius

ketika tidak dibuat perubahan, pengambil keputusan hanya tergoncang sesaat

meskipun permasalahan lebih ia pilih diselesaikan dengan keputusan sebelumnya.

Dari tahapan-tahapan tersebut seseorang akan berhati-hati dalam

mengambil keputusan dengan mempertimbangkan segala sesuatunya dari

keuntungan dan kerugian pada sebuah komitmen dalam hidupnya. Apabila

komitmen yang telah dibuat tidak dilakukan, maka itu bukanlah suatu keputusan,

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id II.pdf · lumubal, fleenitrazepam, nitrazepam, diazepam. Sedangkan pengertian dari zat adiktif adalah obat atau bahan – bahan aktif yang

20

tetapi hanya sebatas hasrat atau keinginan semata. Menurut Janis dan Mann (1987)

dalam mengambil keputusan individu tidak selalu melewati kelima tahapan

pengambilan keputusan hal ini disebabkan adanya perbedaan proses pembelajaran

dan pengalaman yang ikut mempengaruhi.