bab ii tinjauan pustaka -...
TRANSCRIPT
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ekosistem Perairan Danau
Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang mencakup semua organisme
di dalam suatu daerah, terdiri dari atas komponen-komponen biotik dan abiotik yang
saling berinteraksi sehingga membentuk satu kesatuan (Odum, 1996). Ekosistem air
yang menutupi 2/3 dari permukaan bumi dimana dari 2/3 bagian tersebut hanya
kurang dari 1 % yang dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber air minum
dan berbagai kebutuhan lainnya, seperti pada Tabel 2 (Susan et al, 1985).
Tabel 2. Daftar Kuantitas Air di Dunia dalam Siklus Hidrologi
Lokasi Presentasi dari Jumlah Total
Air Permukaan : 1. Danau (Freshwater Lakes) 2. Perairan Laut Dalam (Inland Seas) 3. Air Mengalir (Stream Cannel) Sub Air Permukaan (Sub Surface) : 1. Embun Tanah (Soil Moisture) 2. Air Bawah Tanah (Ground Water) Lapisan Es dan Gleiser Atmosfer Lautan (Ocean)
0.0171 0.009 0.008 0.0001
0.625 0.005 0.62
2.15
0.001 97.2
Sumber : Strahler (1975) dalam Susan et al, 1985.
pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Universitas Sumatera Utara
7
Menurut Barus (2004), diperkirakan bahwa air yang terdapat dibumi
volumenya sebesar 1.348.000.000 km3. Ekosistem air yang terdapat di daratan secara
umum dibagi atas 2(dua) yaitu : (1) perairan lentik atau yang disebut juga perairan
tenang misalnya danau, rawa, waduk, situ telaga dan (2) perairan lotik yaitu perairan
berarus deras misalnya sungai. Perairan lentik mempunyai kecepatan arus yang
lambat serta terjadi akumulasi massa air dalam periode waktu yang lama, sementara
perairan lotik umumnya memiliki kecepatan arus yang tinggi disertai perpindahan
massa air yang berlangsung dengan cepat.
Di dalam ekosistem perairan danau terdapat faktor-faktor abiotik dan biotik
(produsen, konsumen dan pengurai) yang membentuk suatu hubungan timbal balik
dan saling mempengaruhi. Perairan danau merupakan salah satu bentuk ekosistem air
tawar yang ada di permukaan bumi. Secara fisik, danau merupakan suatu tempat yang
luas, mempunyai air yang tetap, jernih atau beragam dengan aliran tertentu dan
keberadaan tumbuhan air terbatas hanya pada daerah pinggir saja (Barus, 2004).
Danau yang berasal dari bencana alam, dalam zaman es atau periode aktivitas
tektonik dan vulkanik yang intensif, mencerminkan distribusi yang terlokasi pada
lembah di atas daratan (Odum, 1996).
Pada dasarnya proses terjadinya danau dapat dikelompokkan menjadi 2(dua)
yaitu: danau alami dan danau buatan. Danau alami merupakan danau yang terbentuk
sebagai akibat dari kegiatan alamiah, misalnya bencana alam, kegiatan vulkanik dan
kegiatan tektonik. Sedangkan danau buatan adalah danau yang dibentuk dengan
sengaja oleh kegiatan manusia dengan tujuan-tujuan tertentu (Odum, 1996).
pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Universitas Sumatera Utara
8
Ekosistem danau termasuk habitat air tawar yang memilki perairan tenang
yang dicirikan oleh adanya arus yang sangat lambat sekitar 0,1-1 cm/detik atau tidak
ada arus sama sekali (Wetzel, 2001).
Berdasarkan kandungan hara (tingkat kesuburan), danau diklasifikasikan
dalam 3 jenis yaitu : (1) danau oligotrofik, (2) danau mesotrofik dan (3) danau
eutrofik. Danau eutrofik merupakan danau yang memiliki kadar hara tinggi, memiliki
perairan dangkal, tumbuhan litoral melimpah, kepadatan plankton lebih tinggi, sering
terjadi blooming alga dengan tingkat penetrasi cahaya matahari umumnya rendah
(Goldmen dan Horne, 1989 dalam Marganof, 2007). Sementara itu, danau oligotrofik
adalah danau dengan kadar hara rendah, biasanya memiliki perairan yang dalam.
Semakin dalam danau tersebut semakin tidak subur, tumbuhan litoral jarang dan
kepadatan plankton rendah, tetapi jumlah spesiesnya tinggi. Danau Mesotrofik
merupakan danau dengan kadar nutrien sedang, juga merupakan peralihan antara
kedua sifat danau eutrofik dan danau oligotrofik. (Odum, 1996, Browne et al, 2004)
Kriteria status Trofik Danau danau dapat dinyatakan pada Tabel 2 (UNEP-
ILEC, 2001dalam KLH 2008).
Tabel 3. Kriteria Status Trofik Danau
Tipe Trofik Klorofil-a (ìg/L)
Total Nitrogen (ìg/L)
Total Fosfor (ìg/L)
Oligotrofik Mesotrofik Eutrofik Hipertrofik
1.7 4.7 14.3
100-200
661 753 1875
>1875
8.0 26.7 84.4 ≥100
Sumber : ILEC, 2001 dalam KLH 2008.
pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Universitas Sumatera Utara
9
Berdasarkan Nontji (1990), Danau Toba digolongkan sebagai Danau
Oligotrofik yaitu dengan ciri kadar hara yang rendah serta memiliki perairan yang
dalam.
2.2. Pencemaran Perairan Danau
Pencemaran air dapat didefinisikan sebagai perubahan sifat fisika dan kimia
perairan sehingga mengakibatkan rusaknya atau terganggunya organisme hidup
(Jackson, 2000).
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas
Air dan Pengendalian Pencemaran Air menyatakan bahwa, pencemaran air adalah
masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke
dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas perairan turun sampai pada
tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukannya. Peraturan ini menyatakan bahwa pencemaran harus ditanggulangi dan
penanggulangannya adalah merupakan kewajiban semua pihak .
Dari rumusan tersebut, secara singkat pencemaran air dapat dikatakan sebagai
turunnya kualitas air karena masuknya komponen-komponen pencemar dari kegiatan
manusia atau proses alam, sehingga air tersebut tidak memenuhi syarat atau bahkan
mengganggu pemanfaatannya untuk kepentingan makhluk hidup. Terjadinya
pencemaran perairan danau dapat ditunjukkan oleh dua hal, yaitu (1) adanya
pengkayaan unsur hara yang tinggi, sehingga terbentuk komunitas biota dengan
produksi yang berlebihan, (2) air diracuni oleh zat kimia toksik yang menyebabkan
pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Universitas Sumatera Utara
10
lenyapnya organisme hidup, bahkan mencegah semua kehidupan di perairan
(Southwick, 1976).
Sumber pencemaran yang masuk ke badan perairan, dibedakan atas
pencemaran yang disebabkan oleh alam dan pencemaran karena kegiatan manusia
(Jackson, 2000). Sumber bahan pencemar yang masuk ke perairan dapat berasal dari
buangan yang diklasifikasikan sebagai : (1) point source (sumber titik) dan (2) non
point source (sumber menyebar). Sumber titik atau sumber pencemaran yang dapat
diketahui secara pasti dapat merupakan suatu lokasi tertentu seperti dari air buangan
industri maupun domestik serta saluran drainase. Pencemar bersifat lokal dan efek
yang diakibatkan dapat ditentukan berdasarkan karakteristik kualitas air. Sedangkan
sumber pencemar yang berasal dari sumber menyebar berasal dari sumber yang tidak
diketahui secara pasti. Pencemar masuk ke perairan melalui limpasan (run off) dari
permukaan tanah wilayah pertanian yang mengandung pestisida dan pupuk, atau
limpasan dari daerah pemukiman dan perkotaan.
Dewasa ini permasalahan ekologis danau adalah menurunnya kualitas air oleh
masuknya bahan pencemar yang berasal dari perikanan, sampah permukiman,
sedimentasi, industri, pertanian dan perikanan.
2.3. Fosfor
Fosfor merupakan elemen yang terdapat dalam protein, dan dalam ekosistem
air Fosfor terdapat dalam bentuk organik terlarut (soluble organic), organik tidak
terlarut (insoluble organic) biasanya terdapat pada biota danau, dan anorganik yang
pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Universitas Sumatera Utara
11
tidak terlarut. Limbah Fosfor 10 % berasal dari proses alamiah di lingkungan air itu
sendiri, 7 % dari industri, 11 % dari detergen, 17 % dari pupuk pertanian, 23 % dari
limbah manusia, dan yang terbesar, 32 % dari limbah perikanan dan peternakan
(http://id.wikipedia.org/wiki/Eutrofikasi Tahun 2010).
Zat-zat organik terutama protein mengandung gugus Fosfor yang terdapat
dalam sel makhluk hidup dan berperan penting dalam penyediaan energi. Dalam
suatu ekosistem, Fosfor akan membentuk suatu rangkaian interaksi yang kompleks
seperti terlihat pada Gambar 1. Dalam perairan Danau, keberadaan Fosfor dalam
badan air ditentukan oleh 3(tiga) faktor yaitu : (1) faktor eksternal yaitu yang berasal
dari luar dimana masuknya Fosfor melalui aliran air (water inflow), (2) faktor internal
yaitu yang berasal dari sedimen, (3) faktor siklus nutrien yaitu Fosfor dilepas oleh
biota danau (Sigee, 2004).
Hujan
Tumbuhan
Hewan
Pengurai
Posfat dalam tanah
Dilepaskan ke danau
Dibawa air ke danau
Posfat dihancurkan oleh Cuaca dari bebatuan
Peningkatan melalui Proses geologi
Posfat dalam bentuk terlarut
Pengendapan melalui proses kimiawi
Mengendap ke bawah
Seimentasi = membentuk batuan yang baru
Gambar 1. Siklus Fosfor Dalam Perairan Danau
pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Universitas Sumatera Utara
12
Walaupun dibutuhkan oleh organisme danau, keberadaan jumlah Fosfor
dalam danau sangat dibatasi, dimana jumlah Fosfor harus sangat kecil jika
dibandingkan dengan keberadaan jumlah Nitrogen. Pembatasan keberadaan jumlah
Fosfor di perairan danau diindikasikan oleh sejumlah parameter berikut ini (Sigee,
2004) :
1. Konsentrasi Fosfor yang ideal di perairan danau diindikasikan dengan
perbandingan antara konsentrasi Fosfor dengan konsentrasi Nitrogen dalam badan
air, dimana rasio N/P adalah >10 : 1.
2. Konsentrasi Fosfor yang ideal di perairan danau diindikasikan dengan
perbandingan antara Partikulat Karbon (PC), Partikulat Fosfor (PP) dan Partikulat
Nitrogen (PN), dimana pembatasan jumlah konsentrasi Fosfor dalam badan air
diindikasikan oleh rasio PC/PN > 106 dan PN/PP > 16.
Keberadaan Fosfor merupakan salah satu elemen kunci dalam penetapan
status kualitas air danau, karena keberadaan unsur ini pada air danau sangat sedikit,
sehingga penambahan atau masuknya Fosfor ke perairan danau sedikit saja akan
dengan cepat mencetuskan terjadinya penyuburan tanaman perairan (seperti Alga,
Eceng Gondok), memperlambat terjadinya penetrasi cahaya, menurunkan tingkat DO,
juga akan menyebabkan penurunan nilai estetika perairan, bahkan penyuburan
tanaman perairan (algal bloom ) (Mylaparavu, 2008).
Bahkan efek yang lebih serius adalah jika alga yang mati turun ke dasar danau
akan mengakibatkan peningkatan jumlah bakteri di dalam air untuk kebutuhan
penguraian alga yang mati dan bakteri pengurai tersebut akan membutuhkan oksigen
pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Universitas Sumatera Utara
13
yang banyak untuk kebutuhan respirasi dan akibatnya akan menurunkan kadar
oksigen dalam air (Ministry of Evironment of Ontario, 2007).
Faktor dominan dalam pengendalian kualitas air danau untuk mencegah
terjadinya eutrofikasi, direkomedasikan dengan mengurangi sumber pencemar Fosfor
masuk ke dalam danau (Antasch, 2009). Dibanding dengan Nitrogen, umumnya
konsentrasi Fosfor meningkat lebih besar dari konsentrasi Nitrogen selama terjadinya
eutrofikasi (Bachman dan J.R. Jones, 1974; Guk An, K dan Park, S.S. 2002). Bahkan
hasil penelitian menyatakan bahwa peledakan populasi phytoplankton adalah
merupakan tanggungjawab keberadaan unsur Fosfor di perairan bukan Nitrogen,
bahkan akibat keberadaan Fosfor dalam air akan semakin meningkatkan nilai pH,
tingkat fiksasi Carbon (Carbon fixation) seperti ditunjukkan pada Lampiran 2
(Schelske et al, 1974 ; Guk An, K dan Park, S.S. 2002).
2.4. Daya Dukung Lingkungan
Pada konsep paling awal, daya dukung lingkungan (carrying capacity)
diartikan sebagai hubungan antara ukuran suatu populasi dengan perubahan dalam
sumber-sumberdaya tempat bergantungnya populasi tersebut. Diasumsikan terdapat
suatu ukuran populasi optimal yang dapat ditopang oleh sumberdaya yang ada.
Konsep ini dasarnya diaplikasikan untuk menjelaskan laju stok maksimum dalam
suatu area (Odum, 1989).
Daya dukung lingkungan adalah jumlah maksimum makhluk hidup yang
dapat hidup pada suatu habitat dengan tanpa mengganggu atau merusak kualitas
pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Universitas Sumatera Utara
14
lingkungan, hal ini dapat diartikan bahwa pengukuran daya dukung lingkungan
didasarkan pada pemikiran bahwa lingkungan memiliki kapasitas maksimum untuk
mendukung suatu pertumbuhan organisme. Daya dukung lingkungan untuk setiap
spesies makhluk hidup yang tinggal pada suatu habitat tertentu adalah berbeda,
dimana hal ini tergantung kepada ketersediaan makanan, ruang atau tempat
perlindungan makhluk hidup. (http://en.wikipedia.org/wiki/Carrying_capacity).
Pertumbuhan suatu makhluk hidup dapat secara positif terjadi apabila daya
dukung lingkungan masih lebih besar, namun pertumbuhan suatu kegiatan secara
terus menerus tanpa memperhatikan kapasitas daya dukung lingkungan akan
mengakibatkan timbulnya kompetisi terhadap ruang dan lahan sampai daya dukung
lingkungan tidak lagi mendukung pertumbuhan (Spain, 1982 dalam Kurnia 2005).
Morfologi dan hidrologi danau sangat mempengaruhi daya dukung danau,
khususnya karakteristik kegiatan perikanan, laju pembilasan air atau waktu tinggal
air, yang tergantung pada volume air dan debit air keluar danau. Danau yang
memiliki waktu tinggal kurang dari 20 hari mempunyai kemampuan pencampuran air
sehingga plankton tidak dapat tumbuh. Sedangkan danau yang memiliki waktu
tinggal antara 20 hari sampai 300 hari menyebabkan terjadinya proses stratifikasi.
Apabila waktu tinggalnya lebih dari 300 hari akan terjadi stratifikasi yang stabil serta
dapat terjadi akumulasi unsur hara dan pertumbuhan plankton yang menjurus kepada
proses eutrofikasi (KLH 2008).
pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Universitas Sumatera Utara
15
Menurut Dillon dan Ridgler (1975) dalam Beveridge (1984), menyatakan
bahwa daya dukung lingkungan perairan danau terhadap perikanan adalah :
Kapasitas maksimum Keramba (Ton Ikan/Tahun) = La /PLP
La = Total beban pencemaran Fosfor di perairan danau (gram/tahun)
PLP = Jumlah Fosfor yang dilepas ke perairan danau dari limbah ikan
(Kg/ton ikan)
2.5. Kegiatan Perikanan Keramba Jaring Apung
Kegiatan keramba jaring apung merupakan salah satu kegiatan perikanan
akuakultur yang dilakukan pada wadah jaring yang terapung seperti pada Gambar 2
dan Gambar 3. Pada umumnya kerambah jaring apung digunakan untuk budidaya
ikan Mas, Ikan Nila, Ikan Patin, ikan Mujair, ikan bandeng (Gusrina, 2008).
Gambar 2. Keramba Jaring Apung Tampak Atas
pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Universitas Sumatera Utara
16
Gambar 3. Keramba Jaring Apung Tampak Depan
2.5.1. Konstruksi dan Lokasi Keramba Jaring Apung
Konstruksi jaring terapung pada dasarnya terdiri dari 2(dua) bagian yaitu
kerangka dan kantong jaring. Kerangka berfungsi sebagai tempat pemasangan
kantong jaring dan tempat lalu lalang orang pada waktu memberikan pakan pada saat
panen. Kantong jaring merupakan tempat pemeliharaan ikan yang akan
dibudidayakan.
Persyaratan teknis yang harus diperhatikan dalam memilih lokasi budidaya
ikan keramba jaring apung adalah (Gusrina, 2008):
a. Arus Air
Arus Air pada lokasi yang dipilih diusahakan tidak terlalu kuat namun tetap ada
arusnya agar tetap terjadi pergantian air dengan baik dan kandungan oksigen terlarut
dalam wadah budidaya air tercukupi, selain itu dengan adanya arus maka dapat
menghanyutkan sisa-sisa pakan dan kotoran ikan yang terjatuh di dasar perairan. Pada
kondisi perairan yang tidak mengalir, unit budidaya sebaiknya diletakkan di tengah.
pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Universitas Sumatera Utara
17
b. Tingkat Kesuburan
Jenis perairan yang sangat baik untuk digunakan dalam budidaya ikan adalah
perairan dengan tingkat kesuburan rendah hingga sedang. Jika perairan dengan
tingkat kesuburan tinggi digunakan dalam budidaya ikan maka hal ini sangat beresiko
tinggi karena perairan dengan kesuburan tinggi (eutrofik) kandungan oksigen terlarut
pada malam hari sangat rendah dan berpengaruh buruk terhadap ikan yang akan
dipelihara dengan kepadatan tinggi.
c. Bebas dari Pencemaran
Jika lokasi budidaya mengandung bahan pencemar maka akan berpengaruh
terhadap kehidupan ikan yang dipelihara.
2.5.2. Komposisi Pakan Ikan
Menurut Gusrina (2008), komposisi makanan ikan terdiri dari lemak, protein,
karbohidrat, vitamin dan mineral. Mineral dalam tubuh ikan berdasarkan
konsentrasinya dikelompokkan dalam 2 kelompok yaitu : (1) mineral makro yaitu
mineral yang konsentrasinya dibutuhkan dalam jumlah besar (lebih dari 100 mg/kg
pakan kering) terdiri dari Calsium (Ca), Magnesium (Mg), Sodium (Na), Potassium
(K), Fosfor (P), Clorin (Cl) dan Sulfur (S), kemudian (2) mineral mikro yaitu mineral
yang konsentrasinya dibutuhkan kurang dari 100 mg/kg pakan kering terdiri dari
Besi, Tembaga, Mangan, Cromium, Selenium, Fluor, Nikel, Yodium.
pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Universitas Sumatera Utara
18
2.5.3. Dampak Kegiatan Keramba Jaring Apung
Menurut Beveridge (1984), dampak kegiatan keramba jaring apung
berdampak terhadap 4 (empat) hal yaitu (1) membutuhkan banyak tempat (space)
atau permukaan perairan danau, (2) menghambat aliran air dan arus untuk
transportasi oksigen, sedimen, plankton serta larva ikan, (3) menurunkan kualitas
estetika perairan danau dan (4) menurunkan kualitas lingkungan hidup danau.
2.5.3.1. Dampak Ruang (Space)
Salah satu persyaratan lokasi kegiatan keramba jaring apung adalah sebaiknya
berada pada area yang dangkal atau berada pada area permukaan air dengan
kedalaman kurang dari 7 meter, dimana area ini pada umumnya adalah zona litoral
danau yaitu zona tempat tumbuhan air berakar (Odum, 1996). Zona ini juga
merupakan tempat pemijahan yang baik bagi ikan-ikan endemik danau. Disamping
itu keberadaan keramba jaring apung juga berdampak terhadap pemakaian permukaan
perairan danau sehingga tidak dapat dipergunakan untuk kebutuhan lainnya dan juga
dapat mengganggu jalur pelayaran kapal atau transportasi danau.
2.5.3.2. Dampak Penurunan Estetika Danau
Keberadaan bangunan keramba jaring apung yang menutupi permukaan
perairan danau akan mengurangi nilai keindahan (estetika) danau, khususnya apabila
danau tersebut diperuntukkan untuk tujuan wisata. Penelitian menunjukkan bahwa
keberadaan keramba jaring apung di Loch Lomond, Scotland oleh sebuah perusahaan
pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Universitas Sumatera Utara
19
swasta telah mengurangi kunjungan wisata ke wilayah tersebut sebanyak 2 juta orang
per tahun dan hal ini berdampak langsung terhadap penurunan pendapatan
masyarakat lokal dan juga penurunan tingkat hunian hotel sehingga berdampak
terhadap penurunan angka tenaga kerja (Beveridge, 1984).
2.5.3.3. Dampak Penurunan Kualitas Lingkungan Danau
Dampak keramba jaring apung terhadap lingkungan adalah :
1. Peningkatan konsentrasi nutrien pakan ikan di perairan
Peningkatan konsentrasi nutrien di perairan dalam bentuk partikulat dan larutan
(dissolved), berasal dari sisa pakan ikan yang tidak termakan serta kotoran ikan.
Hal ini mengakibatkan peningkatan sedimentasi pada dasar perairan
2. Peningkatan konsentrasi antibiotik ikan di perairan
Menurut Beveridge (1984), diberikan antibiotik antara lain Aureomycin,
Furazodilene, Nitrofurazone, Penicillin, Oxytetracycline, Sulpa-Merazine dan
Teramycin yang biasanya dicampurkan ke dalam pakan ikan. Residu antibiotik
yang diberikan akan berdampak terhadap kualitas perairan bahkan kesehatan
masyarakat yang memanfaatkan air danau untuk air minum.
3. Penyuburan perairan (Eutrofikasi)
Gejala Eutrofikasi di perairan danau biasanya ditunjukkan dengan melimpahnya
konsentrasi unsur hara, menurunnya konsentrasi oksigen terlarut, meningkatnya
padatan tersuspensi, meningkatnya konsentrasi Posfat, menurunnya penetrasi
pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Universitas Sumatera Utara
20
cahaya atau meningkatnya kekeruhan (Henderson-Seller dan Markland, 1987
dalam Marganof 2007).
Peningkatan unsur hara tersebut akan meningkatkan proses pertumbuhan berbagai
jenis tumbuhan air yang sangat cepat sehingga terjadi ledakan populasi vegetasi
yang sering disebut sebagai blooming. Biomassa dari vegetasi ini setelah mati
akan mengalami proses pembusukan/dekomposisi yang dilakukan oleh bakteri
dan berlangsung secara aerob. Proses tersebut membutuhkan ketersediaan oksigen
terlarut di dalam air. Akibat proses dekomposisi tersebut kandungan oksigen
terlarut akan semakin sedikit, bahkan apabila proses tersebut terus berlangsung
dapat menimbulkan kondisi anaerob karena kandungan oksigen terlarut sudah
sangat sedikit. Dalam kondisi tidak tersedia oksigen terlarut, proses penguraian
akan berjalan secara anaerob yang menghasilkan berbagai senyawa yang bersifat
toksik dan menimbulkan bau busuk seperti Amoniak (Barus, 2004).
2.5.4. Rasio Konversi Pakan atau Food Convertion Ratio (FCR)
Rasio Konversi Pakan atau Food Convertion Ratio (FCR) adalah merupakan
rasio perbandingan antara jumlah pakan ikan yang dibutuhan untuk setiap
pertambahan 1(satu) ton ikan. Rasio perbandingan FCR berbeda-beda untuk setiap
jenis ikan (Beveridge, 1984).
pdfMachine A pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now!
Universitas Sumatera Utara