bab ii tinjauan teori a. penelitian terdahulueprints.umm.ac.id/56471/40/bab ii.pdf · dokumen,...
TRANSCRIPT
14
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu
Ridwan (2010), melakukan penelitian pada perusahaan pakan Ananda bekasi
.penelitian ini. menganalisis kelemahan dan kebutuhan sistem informasi
Akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada perusahaan tersebut untuk di
berikan usulan perbaikan rancangan Sistem informasi akuntansi yang dapat
memenuhi kebutuhan manajemen perusahaan. Hasil penelitian Ridwan (2010),
menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi penerimaan kas dan pengeluaran
kas yang diterapkan di perusahaan pakan Ananda sekarang masih memiliki
prosedur yang cukup, akan tetapi terjadi permasalahan yang menyangkut
kecepatan, kelengkapan, dan ketlitian pada imformasi yang di butuhkan.
Hendra (2012), melakukan penelitian pada perusahaan pokpand yang ada di
wilayah krian. Perusahaan pokpand yang menerapkan sistem informasi akuntansi
pada perusahaan pakan ternak. menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja sistem informasi akuntansi akuntansi pada perusahaan pakan unggas
dimana lebih di tunjukkan kepada pakan unggas krian di pengaruhi signifikan
positif terhadap pengunaan sistem informasi akuntansi.
Patricia Mamahit,dkk (2014), melakukan penelitian japfa pungging
mojokerto jawa timur, perusahaan ini milik swasta yang bergerak dibidang
pembutan pakan ayam dan produk makanan untuk mengatahui bagaimana sistem
informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas dengan cara menelusuri
jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penerimaan kas. Hasil
penelitian Patricia Mamahit dkk. (2014), menyatakan bahwa sistem informasi
akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada pungging mojokerto jawa timur
telah memadai karena telah sesuai dan memenuhi unsur-unsur pokok suatu sistem
informasi akuntansi yaitu sumber daya manusia peralatan, formulir, atau
dokumen, catatan, prosedur dan laporan sebaiknya management menerapkan
setiap bagian harus menjelaskan tugas sesuai dengan wewenangnya.
15
Agustina (2015), melakukan penelitian pada indofood, milik swasta yang
bergerak dibidang produk pakan tujuan penelitian untuk menganalisis sistem
informasi akuntansi dalam menunjang pengendalian internal pendapatan. Hasil
penelitian Agustina (2015), menyatakan bahwa setelah menganalisa sistem
informasi akuntansi di indofood sudah memadai dan berperan secara efektif dan
efisien dalam meningkatkan pengendalian internal pada pendapatan Namun masih
perlu diperhatikan untuk penilaian resiko dan pengawasan dengan membentuk tim
auditor untuk kseluruhan.
Merytika kahubung (2013), dengan judul sistem akuntansi penerimaan dan
pengeluaran kas untuk perencanaan dan pengendalian keuangaan pada organisasi
nirlaba keagamaan untuk menganalisis efektivitas penerapan sistem informasi
akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas dalam rangka perencanaan dan
pengendalian keuangan pada CV beras abadi malalayang satu. Penelitian ini
menggunakan metode Analisis deskriptif Hasil penelitian menunjukkan sistem
informasi akuntansi dan penerimaan dan pengeluaran kas untuk perencanaan dan
pengendalian keuangan pada jemaat GMIM Nafiri malalayang satu telah
memadai karena sesuai dengan unsur-unsur pokok suatu sistem informasi
akuntansi.
Derny Tuerah (2013), dengan judul evaluasi efektifitas sistem informasi
akuntansi pembelian dan pengeluaran kas pada UD. Roda Mas Manado. Tujuan
dari penelitian ini untuk mengevaluasi apakah sistem informasi akuntansi
pembelian dan pengeluaran kas telah diterapkan secara efektif. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan sistem pembelian
dan pengeluaran kas telah diterapkan secara efektif dan berjalan sesuai prosedur.
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
A. Definisi Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi menurut Romney dan Steinbart (2015: 11),
system informasi akuntansi adalah proses identifikasi, pengumpulan, dan
16
penyimpanan data serta proses pengembangan, pengukuran, dan komunikasi
informasi.
Menurut Mulyadi (2016: 3), system informasi akuntansi adalah organisasi
formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
memudahkan pengelolaan perusahaan.
Menurut Krismiaji (2010: 3), system informasi akuntansi merupakan sebuah
sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang
bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, mengoperasikan bisnis. Untuk
dapat menghasilkan infromasi yang diperlukan oleh para pembua tkeputusan,
system infromasi akuntansi harus melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut :
1) Mengumpulkan transaksi dan data lain kemudian memasukkannya ke dalam
sistem.
2) Memproses data transaksi.
3) Menyimpan data untuk keperluan di masa datang.
4) Menghasilkan informasi yang diperlukan dengan memproduksi laporan, atau
memungkinkan para pemakai untuk melihat sendiri data yang tersimpan di
komputer.
5) Mengendalikan seluruh proses sedemikian rupa sehingga informasi yang
dihasilkan akurat dan dapatdipercaya.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan pengertian system
informasi akuntansi adalah susunan dari bagian-bagian seperti manusia dan
berbagai peralatan yang digunakan untuk memproses data menjadi informasi
keuangan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan.
B. Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Mulyadi (2016:3-5) mengungkapkan unsur-unsur system akuntansi
sebagai berikut :
1) Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya
transaksi. Formulir sering disebut dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa
17
yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) diatas secarik kertas.
2) Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat,
mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan datalainnya. Dalam jurnal
ini, data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan
yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
3) Buku Besar
Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening pembantu yang
digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam
jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-
unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
4) Buku Pembantu
Buku pembantu ini terdiri dari rekening-rekening pembantu yang terinci data
keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Buku besar
dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi akhir (bookof final entry), yang
berarti tidak ada catatan akuntansi lain lagi sesudah data akuntansi diringkas dan
digolongkan dalam rekening buku besar dan buku pembantu.
5) Laporan
Laporan berisi informasi yang merupakan keluar system akuntansi. Laporan
dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor
komputer. Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat
berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan
harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan,
daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang
lambat penjualannya.
Sedangkan menurut Krismiaji (2010: 4) adalah sebagai berikut :
a) Fungsi yang dilaksanakan oleh sebuah system informasi akuntansi.
b) Dokumen untuk merekam data transaksi.
c) Catatan akuntansi untuk mencatat transaksi ke dalam jurnal.
d) Prosedur merupakan tahapan yang dilakukansecara berurutan.
e) Laporan yang dihasilkan untuk memberikan informasi yang bermanfaat.
18
Dari penjelasan oleh Mulyadi dan Krismiaji tentang unsure system akuntansi
diatas maka dapat disimpulkan bahwa unsure system akuntansi terdiri dari fungsi
yang dilaksanakan dokumen atau formulir, catatan akuntansi berupa jurnal atau
buku besar, laporan hasil dari proses dan tahapan prosedur yang berurutan.
C. Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Terdapat enam komponen dari system informasi akuntansi, yaitu (Romney &
Steinbart, 2015: 11) :
a) Orang, yang menggunakan sistem.
b) Prosedur dan instruksi, yang digunakan mengumpulkan, memproses, dan
menyimpan data.
c) Data, mengenai organisasi dan aktivitas bisnis.
d) Perangkat lunak, digunakan untuk mengolah data.
e) Infrastruktur teknologi informasi, meliputi perangkat komputer, perangkat
periferal, dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam system
informasi akuntansi.
f) Pengendalian internal dan pengukuran keamanan, yang menyimpan data system
informasi akuntansi.
D. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Krismiaji (2010: 23), tujuan pokok system informasi akuntansi
adalah sebagai berikut :
“Mengumpulkan dan memproses data tentang kegiatan organisasi bisnis
secara efektif dan efisien, menghasilkan informasi yang berguna untuk pembuatan
keputusan, melakukan pengawasan yang memadai untuk menjamin bahwa data
transaksi telah dicatat dan diproses secara akurat, serta untuk melindungi data
tersebut dan aktiva lain yang dimiliki oleh perusahaan.”
Menurut James A. Hall (2009:21), adapun tujuan dari system informasi
akutansi yaitu sebagai berikut:
a) Mendukung fungsi penyediaan pihak manajemen. Administrasi mengacu pada
tanggung jawab pihak manajemen untuk mengelola dengan baik sumberdaya
19
perusahaan. Sistem informasi akuntansi menyediakan informasi mengenai
penggunaan sumberdaya pengguna eksternal melalui laporan keuangan tradisional
serta dari berbagai laporan lain yang di wajibkan. Secara internal, pihak manajeme
nmenerima informasi pelayanan dari berbagai laporan pertanggung jawaban.
b) Mendukung pengambilan keputusan pihak manajemen. Sistem informasi
akuntansi memberikan pihak manajemen informasi yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tanggung jawab pengambilan keputusan tersebut.
c) Mendukung operasional harian perusahaan. Sistem informasi akuntansi
menyediakan informasi bagi para personel operasional untuk membantu mereka
melaksanakan pekerjaan hariannya dalam cara yang efisien dan efektif.
Dari kedua penjabaran oleh Krismiaji dan James A. Hall dapat disimpulkan
bahwa tujuan system informasi akuntansi adalah kegiatan mengumpulkan dan
memproses data tentang kegiatan operasional organisasi bisnis yang bertujuan
mendukung fungsi penyediaan pihak manajemen, medukung pengambilan
keputusan pihak manajemen, serta mendukung operasional harian perusahaan.
2. Sistem
a. Pengertian Sistem
Sistem menurut Mulyadi (2010:1) adalah sekelompok unsur yang erat
berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama- sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Sistem juga terdiri dari unsur-unsur yang merupakan
bagian terpadu dari berbagai subsistem yang bersangkutan. Unsur-unsur sistem
tersebut juga bekerja sama untuk mencapai tujuan dari subsistem itu sendiri dan
bagian dari sistem lain yang lebih besar dalam mendukung pencapaian tujuan.
Jogiyanto (2009:34) mengatakan bahwa sistem dapat didefinisikan dengan
pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. Sistem dan prosedur
merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Suatu
sistem baru bisa terbentuk bila didalamnya terdapat beberapa prosedur yang
mengikutinya.
Al Bahra (2005:1-2) menjelaskan bahwa sistem adalah suatu urutan
kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama, untuk mencapai
20
tujuan tertentu. Langkah kegiatan disini yang dimaksud sebagai urutan adalah
untuk menjelaskan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakannya, kapan
dikerjakan, dan bagaimana mengerjakannya dalam pencapaian tujuan yang
ditetapkanbersama.
b. Karakteristik Sistem
Model umum suatu sistem adalah input, proses, dan output. Selain itu,
sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan
bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem (Sutabri, 2012:20).
Karakteristik yang dimaksud adalah sebagai beriku :
i. KomponenSistem
Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem.
Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi
tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
ii. Batasan Sistem
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan
sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak
dapatdipisahkan.
iii. Lingkungan LuarSistem
Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang
mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.Lingkungan
luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan
sistem tersebut.
3. Penerimaan Kas
Menurut (Mulyadi 2010 : 455 ) adalah “ penerimaan kas perusahaan
berasal dari dua sumber utama penerimaan kas dari penjualan tunai penerimaan
kas dari piutang, sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan dagang berasal
dari transaksi penjualan Tunai”.
A. Prosedur Penerimaan kas
21
Menurut Mulyadi (2010:470) Dalam prosedur ini fungsi kas penerimaan
kas dan memberikan tanda pembayaran (berupa pita registrasi kas dan cap
“Lunas” pada faktur penjualan tunai) kepada pembelian untuk memungkinkan
pembeli tersebut melakukan pengambilan barang yang dibelinya dari fungsi
pengiriman.
1. Fungsi yang terkait dengan Akuntansi Penerimaan kas
Adapun fungsi yang terkait dengan akuntansi penerimaan kas menurut Mulyadi
(2010;462) yaitu :
a. Fungsi Penjualan
Bagian penjualan bertanggung jaewab untuk menerima order
pembelian, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut
kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga ke bagian kas.
b. Fungsi Kas
Dalam transaksi penjualan tunai, bagian ini bertanggung jawab sebagai
peneriman kas dari pembeli.
c. Fungsi gudang
Bagian gudang bertanggung jawab untuk menyimpan barang yang
dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut kebagian
pengiriman.
d. Fungsi Pengiriman
Bagian ini Bertanggung jawab untuk membungkus barang yang telah
di bayar harganya dari pembeli.
e. Fungsi Akuntansi
Bagian ini bertanggung jawab sebagai pencatatan transaksi penjualan
dan penerimaan kas dan membuat laporan penjuualan
2. Formulir yang di Gunakan Dalam Penerimaan kas
Pengertian formulir Menurut Mulyadi (2010; 75) Formulir ini adalah
secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi Menurut Mulyadi (2010:463)
a. Faktur penjualan tunai
Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang
diperlukan oleh manajemen mengenai penjualan tunai.
22
b. Pita registrasi kas
Dokumen ini merupakan bukti penrimaan kas yang dikeluarkan oleh
bagian kas dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang
dicatat dari jurnal penjualan.
c. Credit card sales slip
Dokumen ini dicetak oleh credit canter bank yang menerbitkan kartu
kredit dan diserahkan perusahaan anggota kartu kredit.
d. Bill OF Leading
Dokumen ini merupakan bukti kas penyerahan dari perusahaan dari
penjualan kepada angkutan umum
e. Fkatur Penjualan COD
Digunakan untuk merekam penjualan COD.
f. Bukti setor kas
Dokumen ini dibuat oleh bagian kas sebagai bukti pembayaran kas ke
bank.
g. Rekap harga pokok penjualan
Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkus harga
pokok produksi yang dijual selama satu periodik.
4. Flowchart
Menurut Mardi (2016:21) Bagan alir (flowchart) merupakan kumpulan
dari notasi diagram simbolik yang menunjukkan aliran data dan urutan operasi
dari 22ystem. Bagan alir merupakan metode teknik analisis yang
secara jelas, ringkas, dan logis. Menurut Romney (2014:67) Bagan alir
(flowchart) adalah teknik analistis bergambar yang digunakan untuk menjelaskan
beberapa aspek dari 22ystem informasi secara jelas, ringkas, dan logis. Bagan alir
mencatat cara proses bisnis dilakukan dan cara dokumen mengalir melalui
organisasi.
Berikut ini akan disajikan 22ystem standar yang digunakan oleh analis
22ystem untuk membuat bagan alir dokumen yang menggambarkan 22ystem
tertentu.
23
Tabel 2.1. Simbol Bagan Alir (Flowchart) Dokumen
Dokumen. Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan semua jenis dokumen,
yang merupakan formulir untuk
merekam data terjadinya suatutransaksi
Dokumen dan tembusannya. Simbol ini
digunakan untuk menggambarkan
dokumen asli dan tembusannya.
Catatan. Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan catatan akuntansi yang
digunakan untuk mencatat data yang
direkam sebelumnya di dalam dokumen
atau formulir.
Penghubung pada halaman yang sama.
Dalam menggambar bagan alir, arus
dokumen dibuat mengalir dari atas ke
bawah dan dari kiri ke kanan.
Penghubung pada halaman yang berbeda.
Jika untuk menggambar bagan alir suatu
sistem akuntansi diperlukan lebih dari
satu halaman, simbol ini harus digunakan
untuk menunjukkan kemana dan
bagaimana bagan alir terkait satu dengan
yang lainnya. Nomor yang tercantum di
dalam simbol penghubung menunjukkan
bagaimana bagan alir tercantum pada
halaman tertentu terkait dengan bagan
alir yang tercantum pada halaman lain.
24
Kegiatan manual. Simbol ini digunakan
untuk menggambarkan kegiatan manual.
Uraian singkat kegiatan manual
dicantumkan di simbol ini.
Keterangan, komentar. Simbol ini
memungkinkan ahli sistem
menambahkan keterangan untuk
memperjelas pesan yang disampaikan
dalam baganalir.
Simbol ini digunakan untuk
menunjukkan tempat penyimpanan
dokumen, seperti almari arsip atau kotak
arsip.
Arsip permanen. Simbol ini digunakan
untuk menggambarkan arsip permanen
yang merupakan tempat penyimpanan
dokumen yang tidak akan diproses lagi
dalam sistem akuntansi yang
bersangkutan.
Keputusan. Menggambarkan keputusan
yang harus dibuat dalam proses
pengolahan data.
5. Sistem Infromasi Akuntansi Pengeluaran Kas
A. Definisi Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas
Sistem akuntansi pengertian James A. Hall (2009: 201), “pengeluaran kas
adalah memproses pembayaran kewajiban yang dihasilkan oleh system
pembelian”.
25
Sistem akuntansi pengeluaran kas menurut Baridwan (2009: 187), “prosedur
pengeluaran kas adalah prosedur pengeluaran cek untuk melunasi utang yang
sudah disetujui dan mencatat pengeluaran tersebut.”
Menurut Mulyadi (2016: 425) “Sistem akuntansi pengeluaran kas adalah
suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan
cek maupun dengan uang tunai yang digunakan untuk kegiatan umum
perusahaan.”
B. Fungsi yang Terkait
Fungsi yang terkait dalam system akuntansi pengeluaran kas dengan cek
menurut Mulyadi (2016:429) adalah :
1) Fungsi yang membutuhkan pengeluaran kas
Jika suatu fungsi memerlukan pengeluaran kas (misalnya untuk pembelian
jasa dan untuk biaya perjalanan dinas), fungsi yang bersangkutan mengajukan
permintaan cek kepada fungsi akuntansi (bagian utang). Permintaan cek ini harus
mendapat persetujuan dari kepala fungsi yang bersangkutan.
2) Fungsi kas
Dalam system akuntansi pengeluaran kas dengan cek, fungsi ini bertanggung
jawab dalam mengisi cek, memintakan otorisasi atas cek, dan mengirimkan cek
kepada kreditur via pos atau membayarkan langsung kepada kreditur.
3) Fungsi akuntansi
Dalam system akuntansi pengeluaran kas dengan cek, fungsi akuntansi
bertanggung jawab atas :
a. Pencatatan pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan persediaan.
b. Pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau
register cek.
c. Pembuatan bukti kas keluar yang memberkan otorisasi kepada fungsi kas
dalam mengeluarkan cek sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.
Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk menyelenggarakan verifikasi
kelengkapan dan keaslian dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar
pembuatan bukti kas keluar.
26
4) Fungsi Pemeriksa Intern
Dalam system akuntansi pengeluaran kas dengan cek, fungsi ini bertanggung
jawab untuk melakukan perhitungan kas (cash count) secara periodik dan
mencocokan hasil perhitungannya dengan saldo kas menurut catatan akuntansi.
Fungsi ini juga bertanggu jawab untuk melakukan pemeriksaan secara mendadak
(surprised audit) terhadap saldo kas yang ada di tangan dan membuat rekonsiliasi
bank secara periodik.
C. Dokumen yang digunakan
Menurut Mulyadi (2016:426), ada 3 dokumen yang digunakan dalam system
akuntansi pengeluaran kas yaitu :
1) Bukti Kas Keluar
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas kepada bagian
Kassebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Disamping itu, dokumen ini
berfungsi sebagai surat pemberitahuan yang dikirim kepada kreditur dan berfungsi
sebagai dokumen sumber bagi pencatatan berkurangnya utang.
2) Cek
Dari sudut system informasi akuntansi. Cek merupakan dokumen yang
digunakan untuk memerintahkan bank melakukan pembayaran sejumlah uang
kepada orang atau organisasi yang namanya tercantum pada cek. Ada dua pilihan
untuk dalam penggunaan cek untuk pembayaran: (1) check issuer membuat cek
atas nama, atau (2) check issuer membuat cek atas unjuk.
3) Permintaan Cek (check request)
Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dari fungsi yang memerlukan
pengeluaran kas kepada fungsi akuntansi untuk membuat bukti kas keluar.
D. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Menurut Mulyadi (2016: 428), catatan akuntansi yang digunakan dalam
system akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah :
1) Jurnal Pengeluaran Kas (cash disbursement journal)
2) Register Cek (check register).
27
6. Prosedur dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
Menurut Mulyadi (2016:430) system akuntansi pengeluaran kas dengan cek
dibagi menjadi dua:
1. Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek yang tidak memerlukan permintaan
cek, yang terdiri dari jaringan prosedur berikut ini :
a) Prosedur pembuatan bukti kas keluar,
b) Prosedur pembayaran kas,
c) Prosedur pencatatan pengeluaran kas.
2. Sistem akuntansi pengeluaran kas yang memerlukan permintaan cek yang terdiri
dari jaringan prosedur berikut ini :
a) Prosedur permintaan cek,
b) Prosedur pembuatan bukti kas keluar,
c) Prosedur pembayaran kas,
d) Prosedur pencatatan pengeluaran kas.
Prosedur yang dijelaskan diatas dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan
masing-masing perusahaan atau unit usaha, perusahaan boleh saja memakai
system akuntansi untuk pengeluaran kas dengan cek yang tidak memerlukan
permintaan cek ataupun system akuntansi pengeluaran kas yang memerlukan cek.
7. Sistem Pengendalian Intern
A. Definisi Sistem Pengendalian Intern
Menurut Romney dan Steinbart (2015: 226) pengendalian internal merupakan
proses dan prosedur yang dijalankan untuk menyediakan jaminan yang memadai
bahwa tujuan pengendalian dapat dipenuhi.
Sistem pengendaian intern yang baik menurut Mulyadi (2016:432) dalam
sistem kas mensyaratkan agar dilibatkan pihak luar (bank) ikut seta dalam
mengawasi kas perusahaan dengan cara sebagai berikut :
1) Semua penerimaan kas harus disetor penuh ke bank pada hari yang sama dengan
penerimaan kas atau pada hari kerja berikutnya.
2) Semua pengeluaran kas dilakukan dengan cek.
28
3) Pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek (karena jumlahnya kecil)
dilakukan melalui dana kas kecil yang diselenggarakan dengan imprest system.
Pengeluaran kas tentunya harus memiliki pengendalian intern yang baik
seperti yang dijelaskan oleh Mulyadi (2016:433) sebagai berikut :
1) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas:
a. Fungsi penyimpanan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.
b. Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan
sendiri oleh Bagian Kas sejak awal hingga akhir, tanpa campur tangan
fungsi lain.
2) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang
cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya :
a. Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang.
b. Pembukuan dan penutupan rekening bank harus mendapatkan persetujuan
dari pejabat yang berwenang.
c. Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas (atau dalam metode pencatatan
tertentu dalam register cek) harus didasarkan bukti kas keluar yang telah
mendapat totorisasi dari pejabat yang berwenang dan yang dilampiri
dengan dokumen pendukung yang lengkap.
3) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi:
a. Saldo kas yang ada di tangan harus dilindungi dari kemungkinan
pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya.
b. Penggunaan rekening koran bank (bank statement), yang merupakan
informasi dari pihak ketiga, untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh
fungsi pemeriksa intern (internal audit function) yang merupakan Fungsi
yang tidak terlibat dalam pencatatan dan penyimpanan kas.
c. Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas nama perusahaan
penerima pembayaran atau dengan pemindah bukuan.
d. Jika pengeluaran kas hanya menyangkut jumlah yang kecil, pengeluaran
ini dilakukan system akuntansi pengeluaran kas melalui dana kas kecil,
yang akuntansinya diselenggarakan dengan imprest system.
29
e. Secara periodic diadakan pencocokan jumlah fisik kas yang ada ditangan
dengan jumlah kas menurut catatan akuntansi.
f. Kas yang ada di tangan (cash in safe) dan kas yang ada di perjalanan (cash
in transit) diasuransikan dari kerugian.
g. Kasir diasuransikan (fidelity bond insurance).
h. Kasir dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya pencurian
terhadap kas yang ada di tangan (misalnya mesin register kas, almaribesi,
dan strong room).
i. Semua nomor cek harus dipertanggung jawabkan oleh Bagian Kas.
Bedasarkan pendapat yang diungkapkan oleh ahli diatas mengenai
pengendalian intern untuk pengeluaran kas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam
struktur organisasi perusahaan harus memisahkan fungsi yang menyimpan uang
dan fungsi yang mencatat transaksi penerimaan atau pengeluaran uang atau kas
tersebut. Kemudian, pihak perusahaan juga harus menjaga agar asset lancar arus
kas milik perusahaan tersebut tidak sampai hilang atau disalahgunakan dengan
cara melakukan pengcekan fisik uang dengan catatan akuntansi
mengasuransikannya atau disimpan dibank dan apabila harus menyimpan dalam
perusahaan sebaiknya menyimpannya dalam lemari besi atau brangkas.
8. CBV (Cash bank voucher )
CVB yaitu Menurut Mulyadi (2010: 466 ) sistem yang mengatur
penegluaran kas terlebih dahulu di catat dengan register voucher dan penegeluaran
kas di catat. Macam-Macam Sistem Voucher yang banyak Digunakan:
a. Voucher
Dokumen yang digunakan sebagai bukti pengesahan untuk pembayaran
kas. Setelah disetujui oleh pihak yang berwenang
b. File voucher Yang Belum Di Bayar
Setelah melakukan pencatatan pada register voucher, untuk voucher yang
belum di bayar di arsipkan dalam file voucher jatuh tempo sampai tibanya waktu
pembayaran.
c. Check Register
30
Pencatatan mengenai semua cek dalam bentuk jurnal pengeluaran kas.
d. File Voucher Yang Telah di Bayar
Setelah melakukan pembayaran, voucher di beri tanda LUNAS dan di
arsip ke dalam file voucher yang telah di bayar.
31
9. Bagan Alir Dokumen Penerimaan Dan Pengeluaran Kas
(Mulyadi, 2001 : 458 )
2.2 Bagan AlirPengeluaran Kas