bab iiasdfsmfjewfsafskjfioewuriojfejfdkjsfjdgsjvcnsdif

3
BAB II Kasus I. IDENTITAS PASIEN KU : Gatal di punggung disertai dengan timbulnya bercak-bercak putih RPS : Gatal pada punggung sejak satu bulan yang lalu, diikuti dengan timbulnya bercak putih. Gatal dirasakan oleh pasien terutama saat berkeringat. Dan sekarang timbul lagi bercak putih yang sama pada pipi seblah kanan. Pasien mengaku jarang mandi dan sering mengenakan pakaian yang tebal dan berlapis saat keluar rumah. RPD: pasien tidak pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya. R. Obat: pasien belum pernah berobat ke dokter sebelumnya dan tidak pernah memakai obat apa-apa. R.Sosial: pasien mengaku sering berenang di kolam renang umum dan tidak saat selesai tidak langsung membilas badan dengan air bersih. R.Atopi: tidak ditemukan riwayat atopi pada pasien atau pun keluarganya. II. ANAMNESA III. STATUS DERMATOLOGI IV. DIAGNOSA BANDING V. PEMERIKSAAN PENUNJANG VI. DIAGNOSA VII. TERAPI

Upload: brigitta-andar-natalia

Post on 25-Nov-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dsmfndsjhfukewgfjdbfjwkgefiuwhfrkdsmfoeir97rijefksdfoewirewufo

TRANSCRIPT

BAB IIKasusI. IDENTITAS PASIEN

KU: Gatal di punggung disertai dengan timbulnya bercak-bercak putihRPS: Gatal pada punggung sejak satu bulan yang lalu, diikuti dengan timbulnya bercak putih. Gatal dirasakan oleh pasien terutama saat berkeringat. Dan sekarang timbul lagi bercak putih yang sama pada pipi seblah kanan. Pasien mengaku jarang mandi dan sering mengenakan pakaian yang tebal dan berlapis saat keluar rumah.RPD: pasien tidak pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya. R. Obat: pasien belum pernah berobat ke dokter sebelumnya dan tidak pernah memakai obat apa-apa.R.Sosial: pasien mengaku sering berenang di kolam renang umum dan tidak saat selesai tidak langsung membilas badan dengan air bersih.R.Atopi: tidak ditemukan riwayat atopi pada pasien atau pun keluarganya.II. ANAMNESAIII. STATUS DERMATOLOGIIV. DIAGNOSA BANDINGV. PEMERIKSAAN PENUNJANGVI. DIAGNOSAVII. TERAPIVIII. SARAN/EDUKASI

BAB IPendahuluan

Infeksi jamur superficial dibagi menjadi dua, yaitu dermatofitosis dan non dermatofitosis. Pitiriasis versikolor adalah jenis jamur non dermatofitosis, yang disebabkan oleh Malesezia Furfur Robin merupakan organisme saprofit pada kulit normal. Penyakit ini bersifat kronis dan asimtomatik yang ditandai oleh bercak putih atau coklat yang bersisik. Sisik pada pitiriasis versikolor bersifat halus dan dapat dilihat dengan pemeriksaan finger nail yaitu dengan menggaruk pada lesi, maka akan terlihat skuama/sisik yang halus disebut Coup dangle of Beissner. Kelainan ini umumnya menyerang badan dan kadang- kadang terlihat di ketiak,sela paha,tungkai atas, leher, muka dan kulit kepala. Di Indonesia mungkin lebih dikenal sebagai penyakit kulit karena jamur yang disebut panu. Sebutan versicolor berasal dari fakta bahwa infeksi ini menyebabkan kulit yang terlibat mengalami perubahan warna, baik menjadi lebih gelap maupun menjadi lebih terang, dari pada area kulit sekitarnyaKasus Pitiriasis Versiolor lebih sering terjadi pada wilayah yang memiliki iklim tropis dan mempunyai kelembaban yang tinggi. Angka kejadian sebelum pubertas atau setelah usia 65 tahun jarang ditemukan. Di negara tropis, penyakit ini lebih sering terjadi pada usia 10-19 tahun.Terdapat dua faktor yang mempengaruhi timbulnya Pitiriasis Versikolor yaitu faktor endogen dan faktor eksogen. Faktor endogen yaitu imunitas pasien itu sendiri, dan faktor eksogen behubungan dengan kelembaban udara, suhu, dan kebersihan pasien juga lingkungan.Pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang kasus pitiriasis versikolor yang kami dapatkan di Poli kulit kelamin RS Moh Saleh Probolinggo.