bab iii

17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai desain penelitian yang akan dipakai, masalah etik, populasi dan sampel, instrumen penelitian, uji validitas dan reliabilitas kuesioner, pengumpulan data dan prosedur penelitian, dan rencana analisa data. Desain Penelitian Penelitian “Faktor Determinan Ibu yang Berhubungan dengan Tingkat Keberhasilan Toilet Training pada Anak Usia Prasekolah (3 – 6 tahun) di Sekolah Minggu GKI Sutopo” menggunakan metode penelitian kuantitatif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian cross sectional merupakan suatu peneltian yang mempelajari dinamika korelasi atau hubungan antara faktor resiko (independent) dengan faktor efek (dependent) yang ditimbulkan, dengan cara pendekatan, observasi atau pun pengumpulan data pada satu waktu 43

Upload: rutchristin

Post on 02-Oct-2015

232 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

tiga

TRANSCRIPT

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai desain penelitian yang akan dipakai, masalah etik, populasi dan sampel, instrumen penelitian, uji validitas dan reliabilitas kuesioner, pengumpulan data dan prosedur penelitian, dan rencana analisa data.3.1 Desain PenelitianPenelitian Faktor Determinan Ibu yang Berhubungan dengan Tingkat Keberhasilan Toilet Training pada Anak Usia Prasekolah (3 6 tahun) di Sekolah Minggu GKI Sutopo menggunakan metode penelitian kuantitatif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian cross sectional merupakan suatu peneltian yang mempelajari dinamika korelasi atau hubungan antara faktor resiko (independent) dengan faktor efek (dependent) yang ditimbulkan, dengan cara pendekatan, observasi atau pun pengumpulan data pada satu waktu (Riyanto, 2010). Desain ini tepat digunakan untuk mendeskripsikan status suatu fenomena yang ada dalam satu waktu tertentu (Polit dan Beck, 2006). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah sedangkan variabel bebas meliputi faktor determinan ibu yang berhubungan dengan tingkat keberhasilan toilet training, yaitu tingkat pendidikan, pekerjaan, tingkat pengetahuan, dan pola asuh ibu. Penelitian ini dilakukan untuk mencari tahu faktor apa yang paling berhubungan dengan tingkat keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah di sekolah minggu GKI Sutopo.3.2 Masalah EtikMasalah etik yang berkaitan dengan penelitian ini adalah informed consent, anonymity/tanpa nama, confidentiality/kerahasiaan (Nursalam, 2008). Informed consent adalah lembar persetujuan yang diberikan kepada responden sebelum dilakukannya penelitian. Kemudian anonymity berarti tidak mencamtumkan nama pada lembar lampiran apapun, hanya mencantumkan inisial nama dan tanda tangan responden. Confidentiality merupakan hal hal yang berkaitan dengan responden yang dirahasiakan oleh peneliti dan hanya data data tertentu yang dilaporkan pada hasil penelitian ini. Responden menandatangani lembar persetujuan dan cara mengisi kuesioner tersebut lalu mengisi kuesioner tersebut dengan mencantumkan nama inisial saja dan semua informasi yang diberikan responden dijaga kerahasiaannya oleh peneliti. 3.3 Populasi dan Sampel3.3.1 Populasi Populasi dalam penelitian merupakan suatu subjek yang memenuhi kriteria kriteria tertentu yang telah ditetapkan (Nursalam, 2008). Populasi dari penelitian Faktor Determinan Ibu yang Berhubungan dengan Tingkat Keberhasilan Toilet Training pada Anak Usia Prasekolah (3 6 tahun) di Sekolah Minggu GKI Sutopo adalah semua ibu yang memiliki anak berusia 3 6 tahun yang bersekolah minggu di GKI Sutopo dengan jumlah rata rata 45 orang ibu dalam 1 bulan.3.3.2 SampelSampel merupakan sebagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili atau representatif populasi yang diambil dengan menggunakan teknik sampling (Riyanto, 2010). Teknik sampling merupakan proses menyeleksi bagian dari populasi untuk dapat mewakili populasi (Nursalam, 2008). Dalam penelitian ini menggunakan teknik convenience sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan mencari subjek atas dasar hal hal yang telah ditetapkan peneliti dan kriteria sampel tersebut kebetulan dijumpai di tempat dan waktu secara bersamaan pada pengumpulan data sehingga sampel tersebut yang dipakai (Nursalam, 2008).Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 40 orang responden ibu yang memiliki anak usia 3 6 tahun di sekolah minggu GKI Sutopo yang diambil dari tanggal 4 18 November 2012. Adapun kriteria peneliti adalah Ibu kandung atau ibu asuh (yang mengadopsi atau mengangkat anak tersebut) yang bersekolah minggu di GKI Sutopo dan ibu yang bersedia menjadi responden dengan menandatangani lembar persetujuan menjadi responden.

3.4 Instrumen PenelitianInstrumen yang digunakan pada penelitian Faktor Determinan Ibu yang Berhubungan dengan Tingkat Keberhasilan Toilet Training pada Anak Usia Prasekolah (3 6 tahun) di Sekolah Minggu GKI Sutopo adalah kuesioner. Kuesioner merupakan suatu cara dalam mengumpulkan informasi dari responden melalui pertanyaan pertanyaan berupa formulir (Polit & Beck, 2006). Kuesioner ini terdiri atas faktor demografi yang meliputi tingkat pendidikan ibu, jenis pekerjaan ibu, faktor pengetahuan ibu tentang toilet training, faktor pola asuh ibu, dan faktor tingkat keberhasilan Toilet Training pada anak usia prasekolah. Kuesioner tingkat pengetahuan ibu terdiri dari 13 pernyataan di mana terdapat pernyataan positif dan negatif dengan pillihan jawaban benar dan salah, Pada pernyataan positif jika responden menjawab benar nilainya 1 dan jika responden menjawab salah nilainya 0 dan sebaliknya pada pernyataan negatif. Kuesioner pola asuh ibu terdiri dari 15 pernyataan tentang tiga pola asuh, yaitu otoriter, demokratis, dan permisif. dengan pilihan jawaban Ya dan Tidak. Bila ibu menjawab Ya paling banyak pada pernyataan pola asuh otoriter maka pola asuh ibu adalah otoriter dan begitu seterusnya. Kuesioner tingkat keberhasilan Toilet Training pada anak terdiri atas 12 pernyataan dengan pilihan jawaban Ya dan Tidak. Bila semua kemampuan anak dijawab Ya maka anak tersebut sudah dikataka berhasil. Pembagian pertanyaan dan pernyataan pada kuesioner secara rinci dapat dilihat pada tabel 3.1Tabel 3.1 kisi kisi kuesionerVariabelSubvariabel pernyataanPernyataan pada nomor

Tingkat pendidikan ibu-1A 5

Pekerjaan ibu-1A 4 dan A 6

Tingkat pengetahuan ibuTahu5Pernyataan +B1, B4, B7

Pernyataan -B2, B9

Memahami4Pernyataan +B5, B 6, B8

Pernyataan -B3

Aplikasi4Pernyataan +B 10, B11, B13

Pernyataan -B 12

Pola asuh ibu terhadap anakOtoriter5C2, C6, C9, C11, C13

Demokratis5C1, C5, C8, C3, C14

Permisif5C4, C7, C10, C12, C15

Tingkat Keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolahKemampuan psikologi3D 1 - D 3

Kemampuan fisik6D 4 D 9

Kemampuan kognitif3D 10 D 12

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas KuesionerAda dua syarat penting yang berlaku pada sebuah kuesioner, yaitu keharusan sebuah kuesioner untuk valid dan reliabel (Riyanto, 2009). Validitas merupakan kecermatan atau ketepatan pengukuran, artinya alat tersebut dapat mengukur apa yang ingin diukur (Riyanto, 2009). Teknik korelasi yang digunakan korelasi Pearson Product Moment. Pertanyaan dikatan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Riyanto, 2010). Uji kuesioner penelitian ini dilakukan di GKI GMM (Griya Merpati Mas) pada tanggal 21 Oktober 2012 dengan jumlah responden sebanyak 20 orang. Peneliti memilih uji pilot studi di GKI GMM karena memiliki karakteristik yang sama dengan GKI Sutopo, yaitu setiap anak dikelompokkan sesuai umur dan peneliti juga menemukan masalah yang sama di tempat tersebut. Hasil uji validitas faktor pengetahuan diperoleh nilai r Alpha < r tabel (< 0,444), yaitu pada pertanyaan nomor 3, 5, 6, dan 11 sehingga peneliti melakukan modifikasi pada beberapa pernyataan tersebut. Uji reliabilitas faktor pengetahuan didapatkan nilai Alpha = 0,646 , yang artinya pernyataan belum reliabel. Untuk uji validitas pada pernyataan pola asuh didapatkan nilai r Alpha < r tabel (< 0,444), yaitu yang artinya pernyataan belum valid semua sehingga peneliti membuang 15 pernyataan dan memodifikasi 5 pernyataan dan mengacak pernyataan tersebut. Uji reliabilitas pola asuh didapatkan r Alpha = 0,487, yang artinya pernyataan belum reliabel. Untuk uji validitas pada pernyataan tingkat keberhasilan toilet training pada anak didapatkan nilai r Alpha > r tabel ( > 0,444) sehingga semua pernyataan dinyatakan valid dan nilai reliabilitas diperoleh r Alpha = 0,932, yang artinya semua pernyataan reliabel. Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas dan ReliabilitasVariabelPernyataan sebelum uji cobaPernyataan setelah uji cobaNomor pernyataanValiditasreliabilitas

Pengetahuan1313B1 B120, 4440,646

Pola asuh3015C1 C150,4440,487

Tingkat keberhasilan toilet training1212D1 D120,4440,932

3.6 Pengumpulan Data dan Prosedur PenelitianSelama proses penelitian, peneliti melengkapi beberapa prosedur yang meliputi permohonan surat izin penelitian dan surat persetujuan dari beberapa pihak. Dalam proses pengumpulan data pada penelitian ini hal pertama yang dilakukan adalah meminta surat izin penelitian dari UPH ke gereja GKI Sutopo untuk melakukan penelitian di sana. Setelah pihak dari gereja menyetujui maka peneliti melakukan kontrak waktu dengan guru sekolah minggu untuk membagikan kuesioner pada ibu ibu yang mempunyai anak usia 3-6 tahun di sekolah minggu. Pada tanggal yang telah ditentukan peneliti melakukan pengambilan data di sekolah minggu. Peneliti menjelaskan tentang penelitian ini kepada responden. Responden yang setuju akan diberikan informed consent untuk ditandatangani dan membaca maksud dan tujuan penelitian ini. Kuesioner yang telah diisi, dikumpulkan dan diperiksa kelengkapannya oleh peneliti kemudian dilakukan analisis dengan komputerisasi.3.7 Pengolahan dan Analisa Data3.7.1 Pengolahan DataData yang telah diperoleh selama proses penelitian kemudian di olah dengan beberapa tahapan sebagai berikut:1. Editing dataTahap editing dilakukan untuk meneliti kelengkapan, kesalahan serta konsistensi dari jawaban pada setiap kuesioner yang telah diisi oleh responden.2. KodingSetelah melalui tahap editing, setiap data pada kuesioner diberi kode dengan cara memberikan kode pada kolom yang telah tersedia untuk memudahkan dalam pengolahan data, selanjutnya data dimasukkan ke dalam aplikasi uji statistik.3. Pembersihan dataData yang telah dimasukkan kemudian dicek kembali untuk memastikan bahwa data telah bersih dari kesalahan, baik kesalahan dalam pengolahan maupun dalam membaca kode, sehingga siap untuk dinalis.4. Penetapan skorVariabel bebas dan terikat masing masing diberi skor sesuai dengan kategori data dan jumlah item pertanyaan dari tiap bariabel. Hasil skor dari pertanyaan pertanyaan setiap variabel kemudian dijumlahkan sehingga setiap responden memiliki skor masing masing.3.7.2. Analisa dataSetelah melewati tahapan editing, koding, pembersihan data, dan penetapan skor kemudian data dianalisa dengan uji statistik. Data data tersebut dilakukan analisa data sebagai berikut:a. Analisa bivariatSelanjutnya data dianalisa dengan menggunakan analisa bivariat, yaitu menganalisa dua variabel secara bersamaan untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel bebas dan terikat tersebut (Polit & Beck, 2006). Uji statistik yang digunakan adalah chi-square, yaitu uji statistik nonparametrik yang digunakan menguji hipotesis dan mencari hubungan antara dua nominal variabel (Polit & Beck, 2006).Dalam penelitian kesehatan uji signifikan dilakukan dengan menggunakan batas kemaknaan (alpha) = 0,05 dan 95% confidence interval dengan ketentuan bila :1. p value 0,05 berarti Ho ditolak (p value ). Uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan.2. p value > 0,05 berarti Ho gagal ditolak (p value > ). Uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan.Dalam penelitian cross sectional, untuk mengetahui faktor resiko dari masing masing variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen digunakan Prevalen Odd Rasio (POR). Bila POR < 1 artinya faktor protektif, bila POR = 1 artinya faktor yang diteliti bukan merupakan faktor resiko, dan bila POR > 1 artinya faktor yang diteliti merupakan faktor resiko (Riyanto, 2006).b. Analisa MultivariatSetelah mendapatkan hubungan antara variabel dependen dan independen tersebut maka dilihat variabel independen mana yang paling dominan hubungannya dengan tingkat keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah. Dalam penelitian ini variabel dependen dan independennya berskala kategorik maka uji yang digunakan adalah analisis regresi logistik ganda. Langkah langkah yang dilakukan, yaitu (Riyanto, 2010) :1. Melakukan analisa antara masing masing variabel independen dengan variabel dependennya. Bila hasil uji bivariat mempunyai nilai p 0,25 maka variabel tersebut dapat masuk model multivariat. Namun, bila p value 0,25 bisa tetap ikut ke multivariat dengan syarat bahwa substansi tersebut penting.2. Memasukkan secara bersamaan seluruh variabel independen ke model multivariat. Variabel yang p value besar dikeluarkan dari model multivariat. Ketentuannya bila variabel yang punya p value < 0,05 yang dapat tetap di model. Variabel yang punya p value > 0,05 dikeluarkan dari model satu persatu dimulai dari variabel yang p valuenya terbesar. Bila variabel yang dikeluarkan tersebut mengakibatkan perubahan besar koefisien (nilai OR) variabel variabel yang masih ada (berubah > 10%) maka variabel tersebut dimasukkann kembali dalam model. Pemilihan variabel dengan metode enter.3. Setelah mendapat model yang memuat variabel variabel penting maka langkah terakhir adalah memeriksa kemungkinan interaksi variabel ke dalam model. Penentuan variabel interaksi sebaiknya melalui pertimbangan logika substansi. Pengujian interaksi dilihat dari kemaknaan uji statistik bila variabel mempunyai nilai bermakna maka variabel interaksi penting dimasukkan dalam model.

43