bab iii
DESCRIPTION
fisiologis jantungTRANSCRIPT
BAB III
KESIMPULAN
Ringkasnya :
Setelah membran sel kontraktil miokardium ventrikel tereksitasi, timbul potensial
aksi melalui hubungan rumit antara perubahan permeabilitas perubahan potensial
membran sebagai berikut :
Selama fase naik potensial aksi, potensial membran
dengan cepat berbalik ke nilai positif sebesar +30 mV
akibat peningkatan mendadak permeabilitas membran terhadap Na+
yang diikuti oleh influks masif Na+. Sejauh ini, prosesnya sama dengan
proses di neuron dan sel otot rangka. Permeabilitas Na+ kemudian
dengan cepat berkurang ke nilai istirahatnya yang rendah, tetapi, khas
untuk sel otot jantung, membran potensial dipertahankan di tingkat
positif ini selama beberapa ratus milidelik dan menghasilkan fase
datar (plateau phase) potensial aksi. Sebaliknya, potensial aksi di
neuron dan sel otot rangka berlangsung kurang dari satu milidetik.
Permeabilitas Na+ kemudian dengan cepat berkurang ke nilai istirahat-
nya yang rendah, tetapi, khas untuk sel otot jantung, membran
potensial dipertahankan di tingkat positif ini selama beberapa ratus
milidelik dan menghasilkan fase datar (plateau phase) potensial aksi.
Sebaliknya, potensial aksi di neuron dan sel otot rangka berlangsung
kurang dari satu milidetik.
Fase turun potensial aksi yang berlangsung cepat terjadi akibat
inaktivasi saluran Ca++ dan pengaktifan saluran K+. Penurunan
12
permeabilitas Ca++ menyebabkan Ca++ tidak lagi masuk ke dalam sel,
sedangkan peningkatan mendadak permeabilitas K+ yang terjadi
bersamaan menyebabkan difusi cepat K+ yang positif ke luar sel.
Dengan demikian repolarisasi cepat yang terjadi pada akhir fase datar
terutama disebabkan oleh efluks K+, yang kembali membuat bagian
dalam sel lebih negatif daripada bagian luar dan memulihkan
potensial membran ke tingkat istirahat.
Digitalis digunakan untuk menguatkan kontraksi otot jantung sehingga
bermanfaat untuk mengurangi edema pada ekstremitas, paru – paru
( sesak nafas ), mudah lelah, dan meningkatkan frekuensi berkemih.
Digitalis juga digunakan untuk memperbaiki fibrilasi atrium ( aritmia
jantung ) dengan kontraksi atrium yang cepat dan tidak terkoordinasi
serta fluter atrial ( artmia jantung dengan kontraksi yang cepat 200 –
300 denyut per menit ).
Efek utama glikosida jantung adalah mempengaruhi fungsi mekanik
dan listrik jantung. Manfaatnya pada gagal jantung kongestif
meningkatkan kontraktilitas melalui penghambatan pompa K+, Na+,
ATPase. Pompa ini berfungsi memompa Na+ keluar ( ektrasel) dan
memasukkan K+ kedalam ( intrasel ). Adanya Na+ ekstrasel yang tinggi
akan menyebabkan masuknya Ca++ kedalam sel ( intrasel ),
peningkatan kadar Ca++ intrasel menyebabkan semakin banyak Ca++
yang terikat pada eseptornya di myofibril ( troponin ) otot polos
jantung dan meningkatkan kontraksi.
22
Energi untuk memompa Na+ diperoleh dari hidrolisa ATP oleh enzim
Na+ - K+ - ATPase maka penghambat enzim ini menyebabkan
terhambatnya pertukaran K+ ekstrasel dan Na+ intrasel, yang juga akan
terjadi hambatan masuknya Ca++ kedalam sel. Padahal Ca++ sangat
diperlukan untuk kontraksi.
Miokardium dapat menghasilkan dan menghantarkan denyut listrik
pada dirinya sendiri. Denyut jantung biasanya berasal dari nodus
sinoartrial ( Nodus SA ) yang terletak pada dinding posterior atrium
kanan. Nodus SA sering disebut sebagai pemacu ( pace maker ) ,
karena nodus ini mengatur denyut jantung dalam ke nodus
atrioventrikularis ( AV note ) dan dari sini impuls menyebar melalui
serabut – serabut yang disebut bundle his atau bundel AV ke otot
jantung dan menyebabkan kontraksi.
Digitalis mempunyai 3 kegunaan,yaitu :
1. Ionotropik positif (meningkatkan kontraktilitas otot jantung)
2. Kronotropik negatif (memperlambat denyut jantung)
3. Kerja dromotropik negatif (mengurangi hambatan listrik sel-sel
jantung)
Penggunaan digitalis akan meningkatkan curah jantung, mengurangi
free load (beban awal), memperbaiki aliran darah ke periver,
mengurangi edema, dan meningkatkan ekresi cairan. Akibatnya retensi
cairan pada paru-paru dan ekstremitas berkurang sehingga bendungan
sirkulasi secara umum berkurang.
32
Untuk pengobatan bendungan sirkulasi,umumnya digitalis
dikombinasikan dengan diuretik,tetapi perlu hati-hati karena toksisitas
digoksin akan meningkat dengan berkurangnya kadar K+ dalam darah
akibat penggunaan diuretik. Obat glikosida jantung yang digunakan
adalah digoksin.
Efek digitalis pada sifat listrik jantung pada subjek utuh merupakan
campuran efek langsung dan otonomik. Efek langsung pada membran
sel-sel jantung mengikuti suatu prokresi yang telah didefenisikan
dengan baik,perpanjangan singkat dari potensial aksi yang dini diikuti
oleh suatu periode pemendekan yang diperpanjang. Glikosida jantung
mempengaruhi semua jaringan yang eksitabel,termasuk otot polos dan
sistem saraf pusat. Saluran cerna adalah tempat yang paling lazim dari
toksisitas digitalis diluar jantung. Efek tersebut termasuk
anoreksia,mual,muntah dan diare. Efek sistem saraf pusat biasanya
termasuk stimulasi zona kemoreseptor dan vagal, dan halusinasi
terutama pada usia lanjut dapat pula terjadi gangguan penglihatan serta
penyimpangan persepsi terhadap warna, agitasi dan konvusi.
42