bab iii analisa jaringan berjalan - repository.bsi.ac.id file4. pusat dokumentasi dan jaringan...
TRANSCRIPT
BAB III
ANALISA JARINGAN BERJALAN
3.1. Tinjauan Instansi
Badan Pembinaan Hukum Nasional yang berada dibawah naungan dan
tanggung jawab langsung dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia,
merupakan unsur pendukung dari pelaksanaan tugas kementrian Hukum dan Hak
Asasi Manusia dalam bidang pembinaan Hukum Nasional. Adapun tugas yang
dilaksanakan Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN), antara lain:
1. Perumusan dan pelaksanaan kebijaksanaan teknis di bidang pembinaan
hukum nasional;
2. Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang
pembinaan hukum nasional;
3. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi;
4. Pelaksanaan urusan administrasi di lingkungan Badan;
5. Pembinaan dan pengembangan sistem hukum nasional;
6. Pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana pembangunan hukum
nasional dan program legislasi nasional (prolegnas);
7. Pembinaan, pembimbingan dan koordinasi serta kerjasama di bidang
penyuluhan hukum;
8. Penyelenggaraan kegiatan dalam upaya membentuk budaya hukum
masyarakat; dan
30
31
9. Pembinaan dan pengembangan sistem jaringan dokumentasi dan informasi
hukum serta perpustakaan hukum.
A. Visi dan Misi
Visi : "Masyarakat memperoleh kepastian hukum".
Misi : 1. Mewujudkan peraturan Perundang-Undangan yang berkualitas;
2. Mewujudkan pelayanan hukum yang berkualitas;
3. Mewujudkan penegakan hukum yang berkualitas;
4. Mewujudkan penghormatan, pemenuhan, dan perlindungan HAM;
5. Mewujudkan layanan manajemen administrasi Kementerian Hukum
dan HAM; serta
6. Mewujudkan aparatur Kementerian Hukum dan HAM yang
profesional dan berintegritas.
3.1.1. Sejarah Instansi
Badan Pembinaan Hukum Nasional pertama kali didirikan tanggal 30
Maret 1958 institusi ini bernama Lembaga Pembinaan Hukum Nasional (LPHN)
dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 107 tahun 1958 dan
ditempatkan langsung dibawah Perdana Menteri sebagai badan khusus untuk
melakukan pekerjaan pembinaan hukum nasional, peninjauan kembali perundang-
undangan masa penjajahan secara sistematis yang dilandasi oleh cita-cita untuk
mewujudkan Sistem Hukum Nasional.
32
Dalam periode 1958-1961 Lembaga Pembinaan Hukum Nasional belum
dapat berfungsi sebagaimana mestinya dikarenakan situasi politik dan sosial pada
waktu itu yang tidak memungkinkan institusi tersebut bekerja dengan baik. Oleh
karenanya pada tanggal 6 Mei 1961 Lembaga ini dibentuk kembali dengan
Keputusan Presiden RI No. 194 tahun 1961 dan tidak lagi berada dibawah
Perdana Menteri melainkan berada dalam lingkungan tugas Menteri Kehakiman.
Pada tahun 1964 LPHN yang dibentuk tahun 1961 diakhiri masa tugasnya
dengan pertimbangan jangka waktu pelaksanaan tugas yang diberikan oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara kepada LPHN dalam Ketetapan No.
II/MPRS/1960 telah lampau. Namun Pembinaan Hukum Nasional perlu
dilanjutkan dan lebih digiatkan kembali dan digaya barukan mengenai tugas,
susunan dan tata kerjanya. Maka dikeluarkan Keputusan Presiden RI Nomor 282
tahun 1964 tentang Menggaya Barukan Lembaga Pembinaan Hukum Nasional.
Sampai dengan tahun 1971 LPHN tetap berdasarkan Keputusan Presiden
RI No. 282 tahun 1964 tetapi khusus mengenai Sekretariat Lembaga Pembinaan
Hukum Nasional diatur dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Nomor J.
S.4/8/1 tanggal 1 Juni 1971 yaitu mengenai Struktur Organisasi, Kedudukan,
Tugas dan Wewenang Sekretariat Lembaga Pembinaan Hukum Nasional
departemen Kehakiman.
Pada tahun 1974 terjadi perubahan mendasar dengan dikeluarkannya
Keputusan Presiden No. 45 tahun 1974. Lembaga Pembinaan Hukum Nasional
diubah menjadi Badan Pembinaan Hukum Nasional dan mempunyai kedudukan
sebagai Eselon I dibawah Departemen Kehakiman.
33
3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi
Struktur organisasi Badan Pembinaan Hukum Nasional dibagi menjadi 5
Badan dibawah kepemimpinan Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional yaitu:
1. Sekretariat Badan.
2. Pusat Analisis dan Evaluasi Hukum Nasional.
3. Pusat Perencanaan Hukum Nasional.
4. Pusat Dokumentasi dan Jaringan Informasi Hukum Nasional.
5. Pusat Penyuluhan dan Bantuan Hukum.
Dari kelima Badan tersebut dibagi lagi menjadi beberapa Bagian dan
Subbagian yang memiliki tugas pokok dan fungsi masing-masing Bagian dan
Subbagian. Subbagian yang mempunyai tugas yang menangani jaringan komputer
yaitu Subbagian Umum pada Bagian Pengelolaan BMN dan Umum yang dibawah
naungan Sekretariat Badan. Adapun struktur organisasi Sekretariat Badan yaitu:
Sumber : http://www.bphn.go.id/ (2017)
Gambar III.1. Struktur Organisasi Sekretariat Badan
34
1. Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Kepegawaian
Tugas : Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan
administrasi kepegawaian di lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional.
Fungsi : Penyiapan pelaksanaan urusan umum kepegawaian di lingkungan
Badan Pembinaan Hukum Nasional; Penyiapan pelaksanaan urusan mutasi,
pemberhentian,dan pensiun pegawai di lingkungan Badan Pembinaan Hukum
Nasional; dan Pelaksanaan urusan administrasi jabatan fungsional di lingkungan
Badan Pembinaan Hukum Nasional.
Bagian Kepegawaian terdiri dari:
a. Subbagian Umum Kepegawaian;
b. Subbagian Administrasi Jabatan Fungsional, dan;
c. Subbagian Mutasi dan Pemberhentian.
1) Subbagian Umum Kepegawaian mempunyai tugas melakukan
penyiapan pelaksanaan urusan umum kepegawaian di
lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional.
2) Subbagian Administrasi Jabatan Fungsional mempunyai tugas
melakukan penyiapan pelaksanaan urusan administrasi jabatan
fungsional di lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional.
3) Subbagian Mutasi dan Pemberhentian mempunyai tugas melakukan
penyiapan pelaksanaan urusan mutasi,pemberhentian dan pensiun
pegawai di lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional.
35
2. Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Penyusunan Program dan Laporan
Tugas : Melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana,
program dan anggaran, pemantauan, pengolahan, penyajian data dan informasi
hasil-hasil kegiatan fasilitasi pelaksanaan penataan kelembagaan, organisasi, dan
reformasi birokrasi, serta pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di lingkungan
Badan Pembinaan Hukum Nasional.
Fungsi : Penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan
anggaran; Pelaksanaan pemantauan, pengolahan dan penyajian data informasi
hasil-hasil kegiatan badan; dan Fasilitasi pelaksanaan penataan kelembagaan,
organisasi, dan reformasi birokrasi serta evaluasi dan pelaporan.
Bagian Penyusunan Program dan Laporan terdiri atas:
a. Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran;
b. Subbagian Data dan Informasi; dan
c. Subbagian Kelembagaan, Reformasi, Birokrasi, Evaluasi dan Pelaporan.
1) Subbagian Penyusuna Rencana dan Anggaran mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana,
program dan anggaran Badan Pembinaan Hukum Nasional.
2) Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan
pemantauan, pengolahan dan penyajian data informasi seluruh
kegiataan Badan Pembinaan Hukum Nasional.
3) Subbagian Kelembagaan, Reformasi, Birokrasi, Evaluasi dan
Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan fasilitas
36
pelaksanaan penataan kelembagaan, organisasi, dan reformasi
birokrasi, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan
anggaran Badan Pembinaan Hukum Nasional.
3. Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Keuangan
Tugas : Melaksanakan urusan keuangan di lingkungan Badan Pembinaan
Hukum Nasional.
Fungsi : Penyiapan bahan perencanaan dan pelaksanaan anggaran di
lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional; dan Penyiapan bahan
penatausahaan, pembendaharaan, akutansi, dan pelaporan keuangan di lingkungan
Badan Pembinaan Hukum Nasional.
Bagian Keuangan terdiri atas:
a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran;
b. Subbagian Perbendaharaan; dan
c. Subbagian Akuntansi dan Pelaporan.
1) Subbagian Pelaksana Anggaran mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perencanaan dan pelaksanaan anggaran dan
penggajian di lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional.
2) Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perbendaharaan di lingkungan Badan Pembinaan Hukum
Nasional.
37
3) Subbagian Akuntansi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penatausahaan, akutansi dan pelaporan keuangan di
lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional.
4. Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Hubungan Masyarakat, Kerja Sama dan Tata
Usaha
Tugas : Melaksanakan urusan tata usaha pimpinan, hubungan
kemasyarakatan, keprotokolan, administrasi kerja sama, ketatausahaan,
persuratan, kearsipan, dan administrasi perjalanan dinas di lingkungan Badan
Pembinaan Hukum Nasional.
Fungsi : Pelaksanaan urusan tata usaha pimpinan, hubungan masyarakat dan
keprotokolan di lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional; Pelaksanaan
urusan fasilitasi kerja sama; dan Pelaksanaan urusan ketatausahaan, persuratan,
kearsipan, dan administrasi perjalan dinas di lingkungan Badan Pembinaan
Hukum Nasional.
Bagian Hubungan Masyarakat, Kerja Sama, dan Tata Usaha terdiri
atas:
a. Subbagian Hubungan Masyarakat dan Protokol;
b. Subbagian Fasilitasi Kerja Sama; dan
c. Subbagian Tata Usaha dan Kearsipan.
1) Subbagian Hubungan Masyarakat dan Protokol mempunyai tugas
melakukan penyiapan pelaksanaan urusan hubungan masyarakat dan
keprotokolan.
38
2) Subbagian Fasilitasi Kerja Sama mempunyai tugas melakukan
penyiapan pelaksanaan urusan administrasi kerja sama.
3) Subbagian Tata Usaha dan Kearsipan mempunyai tugas melakukan
penyiapan pelaksanaan ketatausahaan, persuratan, kearsipan, dan
administrasi perjalanan dinas di lingkungan Badan Pembinaan
Hukum Nasional.
5. Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara dan
Umum
Tugas : Melaksanakan pengelolaan urusan barang milik negara, rumah
tangga dan perlengkapan di lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional.
Fungsi : Pelaksanaan penata usahaan pengelolaan barang milik negara di
lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional; dan Pelaksanaan urusan rumah
tangga dan perlengkapan di lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional.
Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara dan Umum terdiri atas;
a. Subbagian Pengelolaan Barang Milik Negara; dan
b. Subbagian Umum.
1) Subbagian Pengelolaan Barang Milik Negara mempunyai tugas
melakukan penyiapan pelaksanaan penatausahaan dan pengelolaan
barang milik negara di lingkungan Badan Pembinaan Hukum
Nasional.
39
2) Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan pelaksanaan urusan
rumah tangga dan perlengkapan di lingkungan Badan Pembinaan
Hukum Nasional.
3.2. Skema Jaringan Berjalan
3.2.1. Topologi Jaringan
Badan Pembinaan Hukum Nasional merupakan unsur pendukung
pelaksanaan tugas pokok Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di bidang
Pembinaan Hukum Nasional yang berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia yang memiliki jaringan
komputer yang terlihat dalam topologi sebagai berikut:
Sumber : Hasil Penelitian (2017)
Gambar III.2. Topologi Jaringan BPHN
40
Topologi jaringan yang digunakan pada Badan Pembinaan Hukum
Nasional adalah topologi Tree. Dimana pada Topologi diatas terdapat sebuah
Router pada level teratas (root) yang menjadi pusat utama komunikasi yang
menghubungkan antar router lain yang dibawahnya. Kemudian pada level
dibawahnya terdapat switch (central) yang menjadi pusat bagi sejumlah komputer
dilevel bawahnya, yang membentuk topologi seperti Topologi Star. Central ini
menjadi penghubung antara root dengan semua komputer lainnya yang ada
dibawah central.
3.2.2. Arsitektur Jaringan
1. IP Address
Dalam membangun suatu jaringan komputer, pengalamatan IP address
merupakan suatu masalah yang sangat penting. Hal ini dikarenakan, komputer-
komputer yang terhubung kedalam jaringan harus didefinisakan terlebih dahulu
siapa dan didalam subbagian mana komputer itu digunakan. Sehingga sangat
penting sekali untuk membuat arsitektur jaringan, supaya dapat memudahkan
admin dalam menentukan range IP yang digunakan oleh setiap komputer dalam
setiap subbagian atau divisi.
Alamat IP yang digunakan oleh BPHN menggunakan IP Address Dinamis,
yaitu dimana IP Address yang diperoleh oleh komputer dan perangkat terhubung
lainnya didalam jaringan komputer secara otomatis dan akan selalu berubah-ubah
setiap saat (Dynamic).
41
2. Domain Name System (DNS)
Domain Name System merupakan sebuah sistem yang berfungsi
menterjemahkan alamat IP ke nama domain atau sebaliknya dari alamat domain
ke alamat IP. Jadi host komputer mengirimkan queries berupa nama komputer
dan domain name server yang kemudian dipetakan ke dalam alamat IP oleh DNS.
Nama domain yang digunakan oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional yaitu
bphn.go.id sebagai website resmi BPHN dan jdihn.bphn.go.id sebagai website
Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional BPHN.
3. Radius Server
Badan Pembinaan Hukum Nasional mempunyai satu server radius, radius
merupakan kependekan dari Remote Authentication Dial In User Service,
merupakan protokol jaringan yang menjalankan service management
Authentication, Authorization, dan Accounting (AAA) secara terpusat untuk user
yang terkoneksi dan hendak menggunakan resource dalam jaringan. Server
Radius menyediakan mekanisme keamanan dengan menangani otentikasi dan
otorisasi koneksi yang dilakukan user.
Pada saat komputer client akan menghubungkan diri dengan jaringan maka
server Radius akan meminta identitas user (username dan password) untuk
kemudian dicocokkan dengan data yang ada dalam database server Radius untuk
kemudian ditentukan apakah user diijinkan untuk menggunakan layanan dalam
jaringan komputer. Jika proses otentikasi dan otorisasi berhasil maka proses
pelaporan dilakukan, yakni dengan mencatat semua aktifitas koneksi user,
menghitung durasi waktu dan jumlah transfer data dilakukan oleh user.
42
3.2.3. Skema Jaringan
Sumber : Analisis Jaringan BPHN (2017)
Gambar III.3. Skema Jaringan Badan Pembinaan Hukum Nasional
Pada skema jaringan diatas terdapat tiga gedung yaitu gedung BPHN,
gedung JDIHN dan gedung ANNEX. Internet Service Provider yang digunakan
oleh BPHN yaitu ICON+. ICON+ merupakan penyedia layanan jaringan, jasa dan
content telekomunikasi, khusus untuk mendukung teknologi dan system informasi
PT. PLN (Persero) dan publik. Router yang digunakan BPHN ada tiga Router,
yang pertama Router Cisco 891 sebagai Router penghubung antara jaringan
provider dengan jaringan lokal, yang kedua Router Mikrotik 450G sebagai
43
penghubung antara Router Cisco dengan server JDIHN dan sekaligus sebagai
Firewall dan yang ketiga Router Mikrotik 1100AH sebagai Firewall dari server
BPHN yang terdiri dari empat server yaitu Web Server, Mail Server, Radius
Server, Proxy dan DNS server.
Kemudian terdapat Switch 3Com sebagai pusat komunikasi utama antara
Router, server dan switch-switch yang dibawahnya. Dari switch pusat kemudian
terhubung ke 2 switch sebagai switch pusat yang terhubung langsung ke switch
3Com dari setiap gedung, di gedung BPHN terdapat 6 lantai yang berarti terdapat
6 switch disetiap lantainya yang saling terhubung termasuk satu switch pusat
gedung, di gedung ANNEX terdapat 4 lantai yang berarti terdapat 4 switch yang
saling terhubung disetiap lantainya. Dan di gedung JDIHN terdapat 3 lantai yang
berarti terdapat 3 switch yang saling terhubung disetiap lantainya yang terhubung
langsung ke switch 3Com dari router 450G.
Kemudian dari switch setiap lantai gedung lansung terhubung dengan
client-client setiap divisi bagian, disini terdapat dua jalur penghubung antara
switch dengan client yaitu melalui kabel langsung dan melalui Wireless. Untuk
lebih detailnya pembagian disetiap gedungnya dapat dilihat di tabel bawah ini:
Tabel III.1.Daftar Client BPHN
Penghubung Kabel Wireless Jumlah Client
Gedung 1
BPHN
Lantai 1 2 Client 12 Client 14 ClientLantai 2 4 Client 20 Client 24 ClientLantai 3 4 Client 22 Client 26 ClientLantai 4 3 Client 20 Client 23 ClientLantai 5 4 Client 20 Client 24 ClientLantai 6 4 Client 24 Client 28 Client
Gedung 2
ANNEX
Lantai 1 2 Client 10 Client 12 ClientLantai 2 - Client - Client - ClientLantai 3 4 Client 10 Client 14 ClientLantai 4 - Client - Client - Client
44
Gedung 3
JDIHN
Lantai 1 4 Client 20 Client 24 ClientLantai 2 3 Client 16 Client 19 ClientLantai 3 2 Client 13 Client 15 Client
Sumber : Hasil Penelitian (2017)
3.2.4. Keamanan Jaringan
Untuk mengamankan jaringan di Badan Pembinaan Hukum Nasional,
disisi server menggunakan aplikasi Snort dan mengaktifkan fitur Firewall di
Router MikroTik. Snort adalah sebuah aplikasi atau software yang berbasis
opensource, sehingga boleh digunakan secara gratis. Selain itu, disisi server juga
menggunakan fitur Firewall Filter yang diatur di Router MikroTik. Filtering yang
dilakukan biasanya adalah mengatur website atau situs-situs mana saja yang
diperbolehkan untuk diakses oleh client. Firewall filter juga digunakan untuk
pengklasifikasian hak akses, misalnya hak akses untuk kepala bagian berbeda
dengan pegawai biasa. Firewall tidak hanya digunakan untuk melakukan blok
client agar tidak dapat mengakses resource tertentu, namun juga digunakan untuk
melindungi jaringan local dari ancaman luar, misalnya virus atau serangan hacker.
Berikut adalah tampilan dari pengaturan Firewall Filter yang diberlakukan
di Badan Penyuluhan Hukum Nasional:
45
Sumber : Bagian Analisis Jaringan BPHN (2017)
Gambar III.4. Firewall Filter Mikrotik
Dari sisi client, untuk keamanan jaringannya digunakan antivirus smadav
untuk menanggulangi ancaman virus yang senantiasa muncul dan menggunakan
software antivirus internal yang sudah disediakan oleh windows secara gratis
yaitu Windows Defender.
3.2.5. Spesifikasi Hardware dan Software Jaringan
Berikut adalah spesifikasi hardware dan software yang digunakan oleh
Badan Pembinaan Hukum Nasional:
1. Spesifikasi Hardware
a. Spesifikasi Komputer Server
Badan Pembinaan Hukum Nasional memiliki 5 buah server yaitu Web
Server, Mail Server, Radius Server, Proxy dan DNS Server dan JDIHN
Server dengan spesifikasi sebagai berikut:
46
1) Web Server
Tabel III.2.Spesifikasi Web Server
Type HP Proliant ML350 G6
Spesifikasi Intel® Xeon® Processor E5520 ( 2.26 GHz,
8MB L3 Cache, 80W, DDR3-1066, HT, Max
Internal Storage: 2.4 TB SFF( 2.5" ) SAS or 2.0
TB SFF( 2.5" ) SATA ( with optional HDD) ,
HP Half-Height SATA DVD-ROM Optical
Drive, (1) 750 Watt Hot-Plug ( Redundancy
enabled) power supply, 2 fans ship standard.
Sumber : Bagian Analisis Jaringan BPHN (2017)
2) Mail Server
Tabel III.3.Spesifikasi Mail Server
Type IBM x3300 M4Spesifikasi x3300 M4, Xeon 4C E5-2407 80W
2.2GHz/1066MHz/10MB, 1x 4GB, 500GB 7.2k
HS 3.5in SATA, SR C105, DVD-ROM, 460W
p/s, TowerSumber : Bagian Analisis Jaringan BPHN (2017)
3) Radius Server
Tabel III.4.Spesifikasi Radius Server
Type Asus EssentioSpesifikasi CM6730-ID005D: Intel® Core™ i3-2130(3M
Cache, 3.40 GHz), 8 GBDual Channel, DDR3,
DVD ROM, 1TB SATA 6Gb/s (7200RPM)Sumber : Bagian Analisis Jaringan BPHN (2017)
4) Proxy dan DNS (Secondary) Server
47
Tabel III.5.
Spesifikasi Proxy dan DNS Server
Type HP Proliant ML150Spesifikasi Quad core Intel Xeon 5520 ( 2.26Ghz, 8Mb L3
cache, 80W, DDR3-800), 2GB( 1X2GB) PC3-
10600unbuffered advaced ECC memory, DVD
ROM, 5U TowerSumber : Bagian Analisis Jaringan BPHN (2017)
5) JDIHN Server
Tabel III.6.Spesifikasi JDIHN Server
TypeProLiant ML350 Gen8
Spesifikasi Intel® Xeon® Processor E5-2690 (20M Cache,
2.90 GHz, 8.00 GT/s Intel® QPI), 8 GB (2 x
4GB) EEC DDR3-10600 RDIMM 1333MHz,
HP 1Gb Ethernet 4-port 331i Adapter, HP Smart
Array P410i, Server HDD 600GB SASSumber : Bagian Analisis Jaringan BPHN (2017)
b. Spesifikasi Router
Badan Pembinaan Hukum Nasional memiliki 3 Router yaitu satu Router
Cisco dan dua Router Mikrotik dengan spesifikasi sebagai berikut:
1) Cisco 891
Tabel III.7. Spesifikasi Router 891
Device Type Router - 8-port switch (integrated)Data Link
ProtocolEthernet, Fast Ethernet
Capacity IPSec VPN tunnels: 50 Network /
Transport
L2TP, IPSec, FTP, DHCP, DNS, L2TPv3, DDNS
48
Protocol Routing
Protocol
OSPF, RIP-1, RIP-2, BGP, EIGRP, HSRP, VRRP,
NHRP, PIM-SM, GRE Remote
Managemen
t Protocol
Telnet, SNMP 3, HTTP, HTTPS, SSH
Features
NAT support, VPN support, load balancing, VLAN
support, auto-uplink (auto MDI/MDI-X), IGMP
snooping, traffic shaping, Stateful Packet
Inspection (SPI), content filtering, DiffServ
support, MAC address filtering, IPv6 support, High
Availability, Intrusion Prevention System (IPS),
URL filtering, Stateful Failover, Class-Based
Weighted Fair Queuing (CBWFQ), Weighted Fair
Queuing (WFQ), Spanning Tree Protocol (STP)
support, Access Control List (ACL) support,
Quality of Service (QoS), Link Fragmentation and
Interleaving (LFI), Dynamic Multipoint VPN
(DMVPN), WAN failover, DHCP server, Virtual
Route Forwarding-Lite (VRF-Lite), DNS proxy,
Bidirectional Forwarding Detection (BFD) Compliant
Standards IEEE 802.1D, IEEE 802.1Q, IEEE 802.1x
Sumber : Bagian Analisis Jaringan BPHN (2017)
49
2) RouterBOARD 1100AHX2
Tabel III.8.
Spesifikasi RouterBOARD 1100AHX2
Product Code RB1100AHX2Architecture PPCCPU Freescale P2020 1066MHz Dual CoreCurrent Monitor NoMain Storage/NAND 64MBRAM 1.5GBSFP Ports 0LAN Ports 13Gigabit YesSwitch Chip 2MiniPCI 0Integrated Wireless NoMiniPCIe 0SIM Card Slots NoUSB NoMemory Cards 1Memory Card Type MicroSDPower Jack 110/220V802.3af Support NoPOE Input 10-24VDCPOE Output NoSerial Port DB9/RS232Voltage Monitor YesTemperature Sensor YesDimentions 1U case: 45x75x440mmOperating System RouterOSTemperature Range -20C .. +45CRouterOS License Level6
3) RouterBOARD 450G
Tabel III.9.
Spesifikasi RouterBOARD 450G
Product Code RB450GArchitecture MIPS-BECPU AR7161 680MHz
50
Current Monitor NoMain Storage/NAND 512MBRAM 256MBSFP Ports 0LAN Ports 5Gigabit YesSwitch Chip 1Integrated Wireless NoMiniPCIe 0SIM Card Slots NoUSB NoMemory Cards 1Memory Card Type MicroSDPower Jack 10-28V802.3af Support NoPOE Input 10-28VPOE Output NoSerial Port DB9/RS232Voltage Monitor NoTemperature Sensor NoDimentions 150mm x 105mmOperating System RouterOSTemperature Range -30C .. +60CRouterOS License Level5
Sumber : Bagian Analisis Jaringan BPHN (2017)
c. Spesifikasi Switch Server
Tabel III.10.
Spesifikasi Switch 3Com
Manufactured by 3COMModel 3C16479Device Type Switch
Networking Ports Qty24 x Ethernet 10Base-T, Ethernet
100Base-TX, Ethernet 1000Base-TData Transfer Rate 1 GbpsData Link Protocol Ethernet, Fast Ethernet, Gigabit EthernetConnectivity Technology WiredCommunication Mode Half-duplex, full-duplexSwitching Protocol EthernetMAC Address Table
Size32K entries
51
Status IndicatorsLink activity, port transmission speed, port
duplex mode, power
Features
Flow control, full duplex capability, layer
2 switching, auto-sensing per device, auto-
negotiation, auto-uplink (auto MDI/MDI-
X), store and forward, Quality of Service
(QoS)
Compliant Standards
IEEE 802.3, IEEE 802.3u, IEEE 802.3z,
IEEE 802.1D, IEEE 802.3ab, IEEE
802.1p, IEEE 802.3x
Interfaces24 x network - Ethernet 10Base-
T/100Base-TX/1000Base-T - RJ-45 female
Compliant Standards
FCC Class A certified, CSA, EN 60950,
EN55022, ICES-003, UL 1950, VCCI
Class A ITE, IEC 60950, EN55024Sumber : Bagian Analisis Jaringan BPHN (2017)
d. Spesifikasi Router Wireless
Tabel III.11.
Spesifikasi Router Wireless
Model Name Linksys EA6300Network Standards
o IEEE 802.11b
o IEEE 802.11a
o IEEE 802.11g
o IEEE 802.11n
o IEEE 802.11ac
Radio Frequency Bands 2.4 & 5GHzPorts 1x Gigabit WAN, 4x Gigabit LAN, 1x USB
3.0, PowerLEDs Power, Internet, Ethernet (1-4)Buttons Reset, Wi-Fi Protected Setup, Power (EU
52
models only)Operating Temperature 32 to 104 °F (0 to 40 °C)Storage Temperature -4 to 158 °F (-20 to 70 °C)Max. Link Rate 867 MbpsPlatform Compatibility
o Windows XP
o Windows Vista 32/64
o Windows 7 32/64
o Windows 8 32/64
o Mac OS X 10.5.8 Leopard or
later
o Mac OS X 10.6.1 Snow
Leopard or later
o Mac OS X 10.7 Lion
o Mac OS X 10.8 Mountain
Lion
o Mac OS X 10.9 Mavericks
Sumber : Bagian Analisis Jaringan BPHN (2017)
e. Spesifikasi PC Client
Tabel III.12.
Spesifikasi PC Client
Platform Desktop PC
Tipe Prosesor Intel Core i5
Processor OnboardIntel® Core™ i5-6500 Processor (3.2 GHz, 6M
Cache) up to 3.60 GHz Memori Standar 8 GB DDR4 Hard Drive 1TB Internet / Ethernet LAN (10/100 mbps) – WLAN
53
Sumber : Bagian Analisis Jaringan BPHN (2017)
b) Spesifikasi Software
Tabel III.13.
Spesifikasi Software
Perangkat Sistem Operasi Aplikasi
Web Server Linux Centos 6.6Cpanel, Webhosting & DNS Server
(Primary)Mail Server Linux Centos 6.5 Zimbra 8.0.7Radius
Server
Linux Ubuntu Server
LTS 14.04.2RadiusDesk, Billing Hotspot
Proxy dan
DNS ServerLinux Centos 5.10 Squid, Bind, Apache (Web Service)
JDIHN
ServerLinux Centos 6.6
Cpanel, Webhosting & DNS Server
(Primary)
PC ClientMicrosoft Windows
7 Professional 64 bit
- Microsoft Office 2013
- Browser (Google Chrome, Mozilla
Firefox)
- Adobe CS 3
- Anti VirusSumber : Bagian Analisis Jaringan BPHN (2017)
3.3. Permasalahan
Salah satu aspek yang sangat penting dalam penyimpanan data adalah bahwa
user dapat merasa aman dan mudah dalam hal akses data tersebut. Teknologi
komputer berbasis sistem cloud ini merupakan sebuah teknologi yang menjadikan
internet dan storage sebagai server pusat untuk mengelola data dan juga aplikasi
pengguna. Teknologi ini mengizinkan para pengguna untuk menjalankan program
tanpa instalasi dan mengizinkan pengguna untuk mengakses data pribadi mereka
melalui komputer dengan akses internet.
54
Pada gedung Badan Pembinaan Hukum Nasional, sistem penyimpanannya
masih menggunakan perangkat keras (hardware) yang berada dimasing-masing
komputer client. Jadi resiko terjadinya hilang atau rusaknya data itu sendiri bisa
sangat terjadi karena komputer client yang harus bekerja apapun, rentan terserang
virus yang dapat merusak data. Permasalahan lain adalah data yang tersimpan
tidak terkoneksi pada satu pusat sehingga pegawai akan kesulitan apabila harus
mengambil data ke devisi lain atau sedang diluar kota. Sehingga muncullah
permasalahan pada sistem pengolahan dan penyimpanan data pada karyawan yang
mudah dan efektif untuk digunakan.
55
3.4. Alternatif Pemecahan Masalah
Penulis berharap penerapan sistem penimpanan berbasis cloud dapat
diterapkan pada gedung BPHN. Agar penyimpanan data pada BPHN dapat
dengan mudah dan terkoneksi satu sama lain untuk mengakses data maka,
diperlukan penerapan sistem penyimpanan cloud computing agar pegawai BPHN
bisa mengakses data dimanapun dan kapanpun. Agar data yang tersimpan tidak
menggunakan hardware pc client yang rentan akan hilang atau rusaknya data
tersebut maka dalam hal ini penulis membuat sistem penyimpanan cloud
menggunakan owncloud dan xampp sebagai databasenya agar user dapat
menyimpan data pada server cloud. Untuk keamanan data yang tersimpan di
storage colud maka penulis menginstal anti virus agar data yang tersimpan aman.
Keuntungan dari sistem penyimpanan berbasis cloud ini bagi pegawai
BPHN adalah operasional dan manajemen lebih mudah dan sederhana.
Keuntungan bagi perusahaan sendiri adalah menghemat biaya operasional pada
sistem informasi yang dibangun, bisa menghemat waktu pada perusahaan
sehingga bisa langsung fokus pada perkembangan infrastuktur lain pada BPHN.