bab iii analisis dan perancangan sistemeprints.umm.ac.id/47726/4/bab iii.pdf · 2019. 8. 1. · 17...

19
17 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai analisis dan perancangan sistem dari System Automatic Control Smart Plants Berbasis IoT Android Pada Wilayah Perkotaan. Analisis pada pembahasan ini meliputi analisa permasalahan dan analisa komponen pada hardware mikrokontroler. Dan pada perancangan sistem meliputi perancangan harware, diagram alur kerja sistem dan perancangan aplikasi (software). 3.1 Model Pengembangan Sistem Dalam penelitian tentang perancangan System Automatic Control Smart Plants Berbasis IoT Android Pada Wilayah Perkotaan penulis mengembangkan sistem dengan menggunakan metode Software Development Live Cycle (SDLC) model waterfall. Model waterfall digambarkan seperti pada gambar 3.1 Gambar 3.1 Metode Waterfall Penulis menggunakan metode model waterfall karena dengan metode tersebut dapat melakukan pendekatan secara sistematis dan berurutan dalam membangun suatu sistem. Proses metode waterfall yaitu pada pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan. Sistem yang dihasilkan akan berkualitas baik, dikarenakan pelaksanaannya secara bertahap sehingga tidak terfokus pada tahapan tertentu. Analysis Design Implementation Testing Maintenance

Upload: others

Post on 04-Feb-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 17

    BAB III

    ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

    Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai analisis dan perancangan sistem

    dari System Automatic Control Smart Plants Berbasis IoT Android Pada Wilayah

    Perkotaan. Analisis pada pembahasan ini meliputi analisa permasalahan dan analisa

    komponen pada hardware mikrokontroler. Dan pada perancangan sistem meliputi

    perancangan harware, diagram alur kerja sistem dan perancangan aplikasi

    (software).

    3.1 Model Pengembangan Sistem

    Dalam penelitian tentang perancangan System Automatic Control Smart

    Plants Berbasis IoT Android Pada Wilayah Perkotaan penulis mengembangkan

    sistem dengan menggunakan metode Software Development Live Cycle (SDLC)

    model waterfall. Model waterfall digambarkan seperti pada gambar 3.1

    Gambar 3.1 Metode Waterfall

    Penulis menggunakan metode model waterfall karena dengan metode

    tersebut dapat melakukan pendekatan secara sistematis dan berurutan dalam

    membangun suatu sistem. Proses metode waterfall yaitu pada pengerjaan dari suatu

    sistem dilakukan secara berurutan. Sistem yang dihasilkan akan berkualitas baik,

    dikarenakan pelaksanaannya secara bertahap sehingga tidak terfokus pada tahapan

    tertentu.

    Analysis

    Design

    Implementation

    Testing

    Maintenance

  • 18

    3.1.1 Analysis

    Pada tahap ini peneliti melakukan observasi dan wawancara terhadap calon

    pengguna. Hasil dari wawancara digunakan untuk analisis data yang akan

    digunakan untuk pengembangan sistem dalam membantu memenuhi kebutuhan

    user. Tahapan ini meliputi analisis permasalahan, analisis data penelitian, analisis

    deskripsi sistem, analisis kelayakan sistem dan analisis kebutuhan perancangan.

    3.1.2 Design

    Setelah melakukan analisis maka peneliti membuat tahapan rancangan

    interface dan sistem berdasarkan kebutuhan fungsi software. Adapun rancangan

    user interface menggunakan software mock-up dan rancangan sistem menggunakan

    flowchart. Tahapan ini meliputi perancangan sistem, flowchart, dan perancangan

    mock-up interface.

    3.1.3 Impelementation

    Pada tahap ini peneliti mengubah dari tahapan design menjadi sebuah

    aplikasi agar fungsi software dapat dijalankan. Untuk mengubah desain menjadi

    sebuah aplikasi peneliti menggunakan software Android Studio dengan bahasa

    pemrogramana java. Pengembangan aplikasi ini dilakukan dari awal hingga

    aplikasi siap dijalankan.

    3.1.4 Testing

    Tahap selanjutnya adalah testing, tahapan ini digunakan untuk mengetahui

    apakah aplikasi yang dikembangkan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

    Testing atau evaluasi perancangan pengujian yang digunakan pada aplikasi System

    Automatic Control Smart Plants Berbasis IoT Android Pada Wilayah Perkotaan

    menggunakan metode pengujian black box testing.

    3.1.5 Maintenance

    Tahapan proses ini merupakan tahap pemeliharaan software. Software yang

    dibuat harus memiliki tahap pemeliharaan atau pembaharuan, karena proses ini

    memungkinkan untuk penambahan fitur-fitur baru, dan juga perbaikan apabila

    terdapat error pada sistem yang dikembangkan.

  • 19

    3.2 Metodologi Penelitian

    Jenis penelitian ini merupakan penelitian dengan implementasi metode

    waterfall yaitu perancangan, pembuatan alat (produk) dan pengujian model sistem.

    Penelitian ini diimplementasikan pada wilayah perkotaan yang memiliki lahan

    sempit untuk bercocok tanam. Dibawah ini merupakan diagram alir (flowchart)

    yang menggambarkan tahap-tahap pelaksanaan tugas akhir yang akan dibuat.

    Gambar 3.2 Metodologi Penelitian

    3.2 Analisis System Automatic Smart Plant Berbasis IoT Android.

    3.2.1 Analisis Permasalahan

    Melihat perubahan fisik pada suatu perkotaan yang terjadi pada peralihan

    fungsi lahan pertanian disekitar perkotaan menjadi kawasan fasilitas, seperti

    terbentuknya perumahan-perumahan, gedung-gedung atau pabrik dan fasilitas

    lainya. Sehingga dengan adanya peralihan fungsi lahan pertanian menjadi non-

    pertanian akan mempersempit ruang terbuka untuk kawasan perkotaan dan

  • 20

    berdampak terjadinya pemanasan global yang disebabkan dari berubahnya

    penggunaan lahan. Selain hal tersebut dampak dari pengalihan fungsi lahan juga

    akan mengakibatkan terjadinya penurunan wilayah lahan terbuka untuk bercocok

    tanam yang akan mempengaruhi pada keberlangsungan hidup populasi penduduk

    di suatu wilayah perkotaan, dan akan merubah peradaban pola hidup penduduk

    yang konsumtif. Melihat dari permasalahan tersebut kesadaran untuk bercocok

    tanam dalam masyarakat disuatu wilayah perkotaan dapat dijadikan sarana untuk

    mengoptimalkan pemanfaatan lahan dan sumberdaya alam yang masih tersedia di

    kota tersebut[1]. Selain hal itu, masyarakat kota yang umumnya memiliki

    kesibukan karena bekerja dengan mengembangkan tanaman produktif dapat

    menjadi media untuk memanfaatkan waktu luang mereka sehingga akan

    memberikan manfaat untuk menjadi masyarakat yang dapat menghasilkan aneka

    kebutuhan bahan pangan yang siap digunakan dan ikut serta menjaga keberlanjutan

    lingkungan.

    Dengan mengetahui hasil analisis permasalah diatas maka peneliti

    mempunyai gagasan untuk melakukan perancangan alat sistem dengan

    menggunakan konsep teknologi. Penggunaan pada konsep teknologi yang

    dikembangkan dengan menggunakan teknologi Internet Of Thing (IoT). Sehingga

    dengan memanfaatkan konsep teknologi tersebut diharapkan akan mempermudah

    dalam melakukan pemeliharaan tanaman produktif yang dikembangkan.

    3.2.2 Analisis Data Penelitian

    Dalam penelitian ini data permasalahan yang digunakan menggunakan data

    primer atau diperoleh dari melakukan pengamatan langsung atau observasi pada

    wilayah perkotaan yang berindikasi mempunyai kasus pengalihan fungsi lahan.

    Observasi dilakukan khususnya pada beberapa titik-titik wilayah dikota malang.

    3.2.3 Analisi Deskripsi Sistem

    Dalam pembahasan tugas akhir ini, dilakukan perancangan system berupa

    perangkat hardware dan software yang akan menghasilkan sebuah poduk inovasi

    tepat guna. Produk yang dihasilkan akan diimplementasikan dalam lingkup

    pengembangan pemeliharaan tanaman, khusunya pada tanaman produktif.

    Penerapan yang dapat dilakukan pada produk sistem tersebut adalah dapat

    melakukan monitoring terhadap suhu, kelembapan, intensitas cahaya, dan

  • 21

    controlling. Perancangan sistem yang dilakukan ini diberi nama System Automatic

    Control Smart Plants Berbasis IoT Android Pada Wilayah Perkotaan.

    3.2.4 Analisis Studi Kelayakan Sistem

    Pada tahapan analisis ini dilakukan penelitian untuk mengukur bagaimana

    kelayakan terhadap perancangan sistem yang akan dilakukan tersebut. Beberapa

    ruang lingkup kelayakan yang digunakan yaitu :

    a. Operasional

    Dalam rancangan yang dilakukan ini dapat digunakan untuk membantu

    mempermudah pengguna dalam melakukan monitoring dan controlling terhadap

    perkembangan tanaman yang dikembangkan. Dukungan yang diberikan terhadap

    pengguna adalah dengan melakukan perancangan sebuah aplikasi mobile Android

    yang akan mempermudah dalam penggunaan dan memberikan informasi.

    b. Teknis

    Perancangan sistem dilakukan dengan membuat hardware dan software

    yang dapat menunjang terealisasinya proses yang diperlukan dalam penelitian dan

    dapat memberi kemudahan bagi pengguna dalam melakukan pengoperasiannya.

    c. Ekonomi

    Perancangan sistem dilakukan dengan mempertimbangkan biaya yang

    sangat sesuai dengan fungsionalitas atau kegunaan. Untuk melakukan

    pertimbangan analisis kelayakan biaya dan kegunaan, ada beberapa aplikasi yang

    hampir serupa yang sudah ada yang memiliki kegunaan yang hampir sama,

    diantaranya :

    Tabel 3.1 Perbandingan Aplikasi

    Nama Aplikasi Fitur Harga

    Parrot Pot -Penyiraman Otomatis.

    -Monitoring

    Kelembapan, Suhu,

    Intensitas Cahaya.

    -Koneksi Bluetooth.

    -Berat 1.5 kg.

    -Tangki air.

    $225,97

    IDR = 3.189.000

  • 22

    Parrot Flower Power -Monitoring

    Kelembapan, Suhu,

    Intensitas Cahaya.

    -Koneksi Bluetooth.

    -Daya Baterai.

    $ 99

    IDR = 1.400.000

    Mi Flora -Monitoring

    Kelembapan, Suhu,

    Intensitas Cahaya.

    -Koneksi Bluetooth.

    -Daya Baterai.

    $ 24,83

    IDR = 350.000

    d. Hukum

    Perancangan sistem yang dilakukan memiliki batasan standarisasi dalam

    batas hukum yang berlaku.

    e. Jadwal

    Perancangan sistem yang dilakukan berdasarkan waktu yang telah

    dijadwalkan dan perancangan akan diselesaikan tidak melampaui jauh dari batas

    jadwal penyelesaian yang sudah ditetapkan.

    3.2.5 Analisis Kebutuhan Perancangan

    Untuk menunjang perancangan sistem dalam penyelesaian tugas akhir ini

    maka diperlukan beberapa perangkat komponen hardware dan software.

    Berikut ini merupakan analisis kebutuhan yang digunakan.

    1. Hardware

    Hardware yang dibutuhkan dalam perancangan sistem ini sebagai berikut:

    ESP8266 Wemos-D1 mini : Merupakan papan mikrokontroler yang digunakan

    sebagai pengontrol dan penghubung antara komponen sensor yang digunakan,

    pada jenis papan mikrokontroler ini telah dilengkapi dengan chip ESP WiFi

    yang sudah tertanam dalam satu board sehingga akan lebih mempermudah

    dalam penggunaan untuk pengembangan mikrokontroler berbasis Internet Of

    Thing (IoT), selain itu papan mikrokontroler versi ini dapat ditemukan

    dipasaran dengan harga yang relatif terjangkau.

    Sensor Kelembapan Tanah (YL-69) : Merupakan sensor yang digunakan untuk

    mengukur kelembapan tanah, sensor tipe ini sangat baik digunakan untuk

    mengukur kelembapan tanah, selain itu sensor tersebut juga sudah banyak

  • 23

    digunakan dalam kebutuhan penelitian dan bisa didapatkan dengan harga yang

    terjangkau di pasaran.

    Sensor Suhu DHT22 : Merupakan sensor yang digunakan untuk mengukur suhu

    dan kelembapan udara di lingkungan sekitar, sensor tipe DHT22 ini memiliki

    kelebihan yaitu tentang nilai keakuratan yang lebih baik dibandingkan dengan

    tipe DHT yang lain, selain itu sensor ini juga banyak didapatkan dipasaran

    dengan harga yang relatif.

    Sensor Intensitas Cahaya (GY-30) : Merupakan sensor yang digunakan untuk

    mengukur intensitas cahaya pada suatu media, sensor tipe ini memiliki

    keakuratan yang lebih baik dan mudah untuk digunakan dibandingkan dengan

    sensor tipe lain, pengukuran pada sensor ini dilakukan dengan luxmeter yang

    terdapat pada sensor tersebut. Untuk jenis sensor ini bisa didapatkan dipasaran

    dengan harga yang relatif.

    Transistor : Transistor ini digunakan sebagai switch (saklar) pengendali untuk

    mengatur kinerja motor pompa air yang digunakan. Penggunaan transistor tipe

    ini didasarkan atas kebutuhan yang diperlukan dalam perancangan ini. Selain

    itu, tipe modul transistor ini sudah banyak digunakan sehingga mudah untuk

    didapatkan dipasaran.

    Motor Pump 6V : Motor pompa ini digunakan untuk sebagai sistem penggerak

    mempompa air dengan kekuatan pompa yang dihasilkan sebesar 13PSi, dalam

    perancangan yang dilakukan ini pompa air difungsikan untuk mempompa air

    penyiraman dan mempompa air nutrisi untuk media tanamannya. Jenis pompa

    ini banyak digunakan untuk kebutuhan pengembangan mikrokontroler dan

    memiliki daya tahan yang baik. Pompa ini bisa didapatkan dipasaran dengan

    harga yang terjangkau.

    PCB (Print Circuit Board) : PCB merupakan papan sirkuit untuk

    mempermudah dalam merangkai jalur elektronik dan mengkonksikan antara

    komponen-komponen yang digunakan. Pemakaian PCB ini dipilih untuk

    menghasilkan rangkaian yang baik dan tersusun rapi, sehingga dapat

    menghasilkan kualitas perancangan hardware yang bagus serta memiliki nilai

    jual.

  • 24

    2.Software

    Software yang dibutuhkan dalam perancangan sistem ini sebagai berikut

    Arduino IDE : Merupakan software proccesing yang digunakan dalam

    menuliskan sketch program kedalam mikrokontroler. Dalam proses penulisan

    program menggunakan penggabungan bahasa C/C++ dan Java.

    Android Studio : Merupakan software proccesing yang digunakan untuk

    melakukan perancangan dan penulisan program Android.

    3.3 Perancangan Sistem

    Perancangan sistem yang dilakukan merupakan langkah awal sebelum

    terbentuknya sebuah sistem beserta rangkaian elektronik pendukung lainya yang

    siap untuk direalisasikan. Hal ini dilakukan agar perancangan sistem yang akan

    dirancang dapat berjalan dengan semestinya. Pada perancangan system automatic

    control smart plants berbasis IoT Android dalam tugas akhir ini, dilakukan

    perancangan hardware dan software yang dapat digunakan dalam pengembangan

    media tanaman. Cara kerja dalam sistem ini yaitu dengan meletakkan sebuah

    perangkat hardware pada media tanamannya, kemudian perangkat hardware akan

    mengirimkan data ke aplikasi mobile Android melalui jaringan WiFi sebagai

    penghubung informasi yang akan ditampilkan. Kebutuhan sensor yang digunakan

    dalam perancangan tugas akhir ini menggunakan Sensor Kelembapan Tanah (YL-

    69), Sensor Suhu DHT22, Sensor Intensitas Cahaya (GY-30). Untuk board

    mikontroller yang digunakan adalah ESP8266 Wemos-D1 mini, dengan

    penggunaan tegangan 3,3 V (volt).

  • 25

    3.3.1 Perancangan Arsitekture Sistem

    Gambar 3.3 Rancangan Arsitektur Sistem IoT

    Gambar 3.3 merupakan gambaran dari perancangan yang akan dilakukan.

    Pada Gambar 3.3 terdiri dari beberapa komponen yang dibutuhkan, pertama yaitu

    komponen mikrokontroler ESP8266 Wemos-D1 mini beserta dengan rangkaian

    kebutuhan sensor didalamnya. Adapun macam-macam sensor yang digunakan

    terdiri dari sensor Kelembapan Tanah, Sensor Suhu, Sensor Intensitas Cahaya yang

    masing-masing akan bekerja mengambil data pada media tanaman. Kemudian data

    sensor yang diperoleh akan diterima pada serial mikrokontroler yang akan

    dikirimkan melalui gateway dengan melakukan konfigurasi koneksi dari modul

    hardware kedalam access point WiFi yang digunakan yaitu dengan menggunakan

    koneksi Handphone untuk dilakukan penyimpanan data kedalam Web Server.

    Didalam web server terdapat dua bagian komponen yaitu API dan DB, dimana

    fungsi dari API adalah sebagai kumpulan perintah atau fungsi (method) yang

    disediakan untuk mengintergrasikan dua bagian dari aplikasi yang berbeda, dan

    fungsi DB (data base) dalam node topologi tersebut berfungsi untuk melakukan

    penyimpanan dan pengolahan data seperti, data sensor, data deskripsi tanaman dan

    data pendukung yang lain kemudian data sensor akan ditampilkan didalam aplikasi

    mobile Android. Dari hasil pengambilan data sensor pada media tanaman yang

    disimpan pada server, dapat ditampilkan hasil berupa grafik data pada Android

  • 26

    yang memberikan informasi hasil monitoring kelembapan tanah, suhu, dan

    intensitas cahaya dengan menggunakan koneksi akses internet.

    3.3.2 Flowchart

    Dalam flowchart yang disusun akan menggambarkan urutan proses

    mendetail antara suatu proses dengan proses yang lain dalam sebuah sistem. Pada

    sistem ini, flowchart menjelaskan alur input, proses dan output dari sistem; Adapun

    perancangan flowchart alur sistem digambarkan dibawah ini :

    a. Alur Kerja Sensor Node

    Gambar 3.4 Flowchart Alur Sensor Node

    Pada Gambar 3.4 merupakan flowchart alur kinerja rangkaian hardware

    yang menjelaskan alur dari beberapa komponen sensor yang digunakan kemudian

    dihubungkan dengan p ESP8266 Wemos-D1 mini yang terkoneksi dengan server

    dan aplikasi untuk digunakan dalam pengambilan data dari kinerja sensor pada

    tanaman. Yang kemudian data tersebut akan ditampilkan pada aplikasi Android.

  • 27

    b. Alur Kerja Server

    Gambar 3.5 Flowchart Alur Server

    Pada Gambar 3.5 merupakan flowchart alur server yang menjelaskan alur

    kinerja pada server yang menerima proses (intruksi) dari Android dan

    mikrokontroler kemudian menyimpan data pada database server. Ketika ada

    perintah untuk menampilkan data dari hasil pengukuran sensor pada tanaman maka

    server akan melakukan pengiriman data pada aplikasi Android untuk ditampilkan,

    tampilan yang akan diperoleh yaitu berupa informasi berupa grafik.

    c. Alur Kerja Aplikasi Android

    Gambar 3.6 Flowchart Alur Aplikasi Android

  • 28

    Pada Gambar 3.6 merupakan flowchart alur sistem aplikasi Android yang

    menjelaskan alur kinerja sistem pada aplikasi yang diawali dengan membuka

    aplikasi, Kemudian aplikasi menampilkan menu dan pengguna melakukan akses

    pada beberapa menu yang tersedia, ada beberapa menu pilihan yang disediakan

    diantarnya menu my garden untuk mengetahui tanaman yang sudah dipilih dan

    mengetahui informasi kondisi tanaman, menu koleksi tanaman berfungsi untuk

    mengetahui daftar dataset tanaman yang sudah disediakan kemudian pengguna

    dapat memilih tanaman tersebut dan menambahkan pada menu my garden serta

    mengkoneksikan dengan mikrokontroler melalui perantara database server.

    3.4 Perancangan Rangkaian Hardware Mikrokontroler

    Pada Gambar 3.7 terdapat komponen yang saling mendukung membentuk

    sebuah rangkaian hardware system automatic control smart plants berbasis IoT

    Android. Komponen mikrokontroler yang digunakan dalam perancangan ini

    menggunakan ESP8266 Wemos-D1 mini didalam mikrokontroler terdapat pin yang

    digunakan untuk menghubungkan dari satu komponen dengan komponen yang lain.

    Pin yang digunakan dalam mikrokontroler terdiri dari pin 3.3V, pin GND (ground),

    pin A0, pin D1, pin D2, pin D3, pin D4 dan pin VIN 5.5V.

    Komponen sensor yang digunakan dalam perancangan ini terdapat tiga jenis

    diantaranya, komponen sensor kelembapan tanah soile moisture, sensor intensitas

    cahaya (GY-30) dan sensor suhu (DHT22). Komponen pendukung lain seperti

    transistor pengatur tegangan, dan pompa air DC.

    Gambar 3.7 Perancangan Rangkaian Hardware

  • 29

    Komponen sensor kelembapan tanah memiliki 4 pin yang terdiri dari, pin

    VCC terhubung dengan sumber tegangan pin 3.3V, pin GND (ground) terhubung

    dengan pin GND (ground), pin A0 terhubung dengan pin analog output. Sensor

    intensitas cahaya (GY-30) memiliki 4 pin yang terdiri dari, pin VCC tehubung

    dengan sumber tegangan 3.3V, pin GND terhubung dengan pin GND (ground), pin

    SDA terhubung dengan pin D1, pin SCL terhubung dengan pin D2. Sensor suhu

    (DH22) memiliki 4 pin yang terdiri dari, pin VCC terhubung dengan sumber

    tegangan pin 3.3V, pin GND terhubung dengan pin GND (ground), pin Data

    terhubung dengan pin D5. Komponen transistor memiliki 3 kaki pin yang terdiri

    dari, pin kolektor yang terhubung dengan sumber tegangan pin 3.3V, pin emitor

    terhubung dengan GND (ground), dan pin basis terhubung dengan pin data dari

    mikrokontroler. Komponen motor pompa air terhubung dengan pin basis 1 dan

    basis 2 dari kedua transistor. Dari rangkaian diatas tersebut terdapat dua sumber

    tegangan yakni 3.3 volt untuk mikrokontroler dan 5 volt untuk tegangan pompa.

    3.5 Perancangan Mock-Up Interface Patterns and Guidelines Aplikasi

    Perancangan aplikasi Android yang dilakukan, di desain dengan user

    friendly agar dapat mudah dipahami dan mudah dipergunakan oleh pengguna. Pada

    pembahasan perancangan mock-up ini mengimplementasikan desain interface

    patterns and guidelines yang meliputi beberapa daftar susunan pedoman

    diantaranya screen transition, empty states, call to actions, Card or tiles, Dialogs,

    Fonts, Toggles.

    Perancangan Mock-Up Interface Empty-States

    Gambar 3.8 merupakan tampilan desian empty states yang

    diimplementasikan pada desain splash screen dan menu garden. Pada desain splash

    screen ini dirancang untuk menunjukkan ilustrasi splash pada saat pertama kali

    aplikasi dibuka oleh pengguna, menu ini akan memberikan kesan pertama bagi

    pengguna dengan tampilan yang menarik dengan menyisipkan logo dan judul yang

    terkesan.

  • 30

    Gambar 3.8 Tampilan menu layar splash

    Gambar 3.9 Tampilan menu menu utama

    Pada Gambar 3.9 merupakan tampilan menu menu utama aplikasi yang

    disediakan. Pada perancangan menu utama ini berfungsi memberikan informasi

    ketika layar dalam keadaan kosong maka pengguna dapat melakukan

    menambahkan jenis tanaman dengan perantara button tambah tanaman yang sudah

    disediakan dilayar. Ketika pengguna telah selesai melakukan tambah tanaman maka

    layar menu tersebut sudah terisi jenis-jenis tanaman yang sudah ditambahkan

    kedalam menu.

    Perancangan Mock-Up Interface Screen Transition

    Gambar 3.10 Tampilan menu utama dan menu aplikasi

  • 31

    Pada Gambar 3.10 merupakan tampilan menu utama aplikasi, pada

    perancangan menu aplikasi ini mengimplementasikan screen transition, dimana

    pengguna nantinya dapat melakukan screen transition pada menu utama ke menu

    aplikasi yang disediakan di layar. screen transition bertujuan untuk mempermudah

    pengguna pada saat mengkases menu didalam layar aplikasi, pada menu aplikasi

    yang disediakan diantaranya yaitu menu my garden, berfungsi untuk menampilkan

    informasi terhadap pengguna mengenai jenis tanaman yang sudah dipilih; menu

    koleksi tanaman, berfungsi untuk menampilkan informasi tentang data koleksi

    tanaman yang disediakan dan dari menu koleksi tanaman tersebut pengguna dapat

    memilih dan menambahkan jenis tanaman yang ingin ditanam; menu pemupukan,

    berfungsi untuk melakukan pengaturan terhadap pempupukan baik pengaturan

    waktu dan durasi; menu info berfungsi untuk memberikan panduan informasi

    terhadap pengguna dalam pengoperasian aplikasi tersebut; dan menu pengaturan,

    berfungsi untuk melakukan pengaturan terhadap notifikasi aplikasi berupa alarm.

    Perancangan Mock-Up Interface Call to Action

    Gambar 3.11 Tampilan menu my garden

    Pada Gambar 3.11 merupakan tampilan menu my garden dan menu detail

    tanaman, pada perancangan kedua menu aplikasi tersebut mengimplementasikan

    call to action. Didalam implementasi menu tersebut terdapat sebuah menu button

    yang dapat difungsikan untuk sebuah tindakan sesuai dengan fungsi dimasing-

    masing menu. Pada menu button my garden dapat difungsikan untuk tindakan

    sebagai menambahkan daftar tanaman.

  • 32

    Gambar 3.12 Tampilan menu detail koleksi tanaman

    Pada Gambar 3.12 menu detail koleksi tanaman terdapat menu button

    tambah untuk menambahkan daftar tanaman kedalam my garden, didalam menu

    koleksi tanaman juga terdapat tautan teks yang dapat melakukan tindakan untuk

    mengkustomisasi nama tanaman yang akan ditambahkan ke dalam menu my garden

    dan terdapat menu button cutom foto tanaman yang dapat melakukan tindakan

    untuk mengkustom foto tanaman.

    Perancangan Mock-Up Interface Dialogs

    Gambar 3.13 Tampilan menu detail my garden.

    Pada Gambar 3.13 merupakan tampilan menu detail my garden aplikasi,

    pada perancangan menu aplikasi ini mengimplementasikan dialogs. Penerapan

    implementasi dialogs ini bertujuan untuk meberikan peringatan kritis terhadap

    pengguna terkait tindakan yang dilakukann dalam menjalankan terhadap sistem

  • 33

    tersebut. Dalam implementasi dialogs ini diterapkan pada saat ketika pengguna

    masuk kedalam daftar detail tanaman kemudian ingin melakukan hapus tanaman

    dari daftar menu my garden maka akan ada peringatan untuk pengguna.

    Perancangan Mock-Up Interface Card or Tiles

    Gambar 3.14 Tampilan menu detail my garden

    Pada Gambar 3.14 merupakan tampilan menu detail my garden aplikasi,

    pada perancangan menu aplikasi ini mengimplementasikan card or tiles. Didalam

    implementasi card or tiles ini merupakan tampilan berisikan sebuah informasi

    berupa elemen visual grafik dan elemen teks informasi yang digunakan untuk

    memberikan informasi dengan pengguna. Pada menu detail my garden tersebut

    akan memberikan informasi perawatan tanaman berupa data visual grafik dan

    button deskripsi akan memberikan informasi terkait tanaman tersebut.

    Perancangan Mock-Up Interface Fonts

  • 34

    Gambar 3.15 Tampilan font menu aplikasi

    Pada Gambar 3.15 merupakan tampilan font menu aplikasi, pada

    perancangan aplikasi ini mengimplementasikan font. Pada aturan dalam

    penggunaan font dapat diterapkan dengan menggunakan banyak jenis font, dengan

    tujuan untuk memperjelas dari karakteristik masing-masing poin. Implementasi

    pada title teks menggunakan jenis font sistem, pada semua button teks harus

    menggunakan jenis font sistem yang berukuran besar dengan tujuan agar dapat

    memberikan kesan perbedaan dengan jenis font yang lain, dan pada bagian body

    teks atau isi dapat menggunakan font sistem yang harus memberikan kesan

    keterbacaan yang baik.

    Perancangan Mock-Up Interface Toggles

    Gambar 3.16 Tampilan menu pemupukan dan pengaturan

  • 35

    Pada Gambar 3.16 merupakan tampilan menu pemupukan dan menu

    pengaturan aplikasi, pada perancangan menu aplikasi ini mengimplementasikan

    toggle button. Didalam implementasi toggle button ini berfungsi untuk memberikan

    sebuah operasi tindakan baik itu mengaktifkan atau non-aktifkan yang dapat

    dilakukan oleh pengguna. Pada implementasi toggle button ini diterapkan pada

    menu pemupukan dan menu pengaturan didalam sistem tersebut. Perancangan

    menu pemupukan dapat difungsikan oleh pengguna untuk melakukan pengaturan

    terhadap pemupukan pada tanaman, dalam menu ini dapat dilakukan pengaturan

    baik berupa interval waktu untuk pemupukan dan durasi lama pemupukan; dan pada

    perancangan menu pengaturan dapat difungsikan oleh pengguna untuk mengatur

    notifikasi aplikasi berupa hari dan waktu yang akan memberika peringatan terhadap

    pengguna kapan pengguna tersebut harus melihat tanamannya.

    3.6 Evaluasi Perancangan Pengujian

    Pada tahap evaluasi perancangan pengujian sistem yang akan dilakukan

    dengan dua tahapan, diantaranya sebagai berikut :

    a. Tahapan pengujian pertama menguji sistem alat hardware mikrokontroler

    dengan dilakukan secara keseluruhan ketika tahap pembuatan alat sudah selesai,

    pengujian ini dilakukan dengan meletakkan alat hardware di area media tanaman

    yang dijadikan studi kasus, yang dalam pengujian tersebut terdapat beberapa poin

    pengujian seperti :

    Pengujian kelayakan alat atau hardware.

    Pengujian sistem monitoring (kinerja sensor).

    b. Tahapan pengujian kedua menguji sistem software aplikasi Android,

    dengan dilakukan pengujian menggunakan metode black box yang berfungsi untuk

    menguji sekumpulan kebutuhan fungsional tertentu dari aplikasi perangkat lunak

    yang dibuat.