bab iii desain dan perancangan a. identifikasi data 1 ...eprints.unisnu.ac.id/1532/4/bab iii.pdf ·...
TRANSCRIPT
BAB III
DESAIN DAN PERANCANGAN
A. Identifikasi Data
1. Sejarah Perusahaan
Pada abad 14 Desa Mayong Lor yang berhubungan dengan cikal bakal Desa
Kanjeng Ibu Mas Semangkin “Nggulu Wentah” atau memberikan wejangan yang
berbentuk diantaranya pertanian, memberikan syi’ar agama, bela diri, ketrampilan,
dan lain-lain. Diantara ketrampilan tersebut adalah memberikan wejangan
ketrampilan berupa Kerajinan Genteng, Kerajinan Gerabah, juga Kerajinan Gentong.
Bisa diperjelas lagi salah satu Kerajinan Gerabah pada saat itu yang diproduksi ialah
kendi, celengan, mainan anak-anak, dan sebagianya.
Seiring perjalanan waktu, tahun 1979 pemerintah terkait mengadakan
sosialisasi yang berbentuk pengembangan mutu juga kualitas dari produk yang
dihasilkan dari Kerajinan Gerabah tadi baik dari daerah hingga provinsi. Mulai saat
itulah Desa Mayong baru dikenal dengan penghasilan produk Kerajinan dengan mutu
dan kualitas tersebut. Sehingga Desa Mayong ada sedikit perkembangan untuk
mencapai nilai tambah dalam bidang perekonomian. Berjalannya waktu, pada tahun
1985, pemerintah daerah mengajak kembali masyarakat Desa Mayong untuk
mengembangkan usaha dibidang pemasaran produk kerajinan lewat adanya event-
event atau pameran-pameran.
Ditahun 1988, muncullah inisiatif dari sebuah Perguruan Tinggi IKIP Semarang
yang pada saat itu Balai Besar Keramik Bandung, turut serta mengembangkan desain
dan kualitas produk kerajinan dari tanah liat ini, yang mana pada waktu itu setiap satu
desa diambil atau ditunjuk sekitar 30 peserta untuk mengikuti pelatihan tersebut dan
salah satu pesertanya adalah Kasturi. Sepulang dari pelatihan itu, muncullah Keramik
Kasturi ini yang didirikan oleh Kasturi sendiri dari Desa Mayong Dukuh
Bendoangen. Dari kegiatan pelatihan tadi maka Kasturi adalah pencetus Kerajinan
Keramik oleh masyarakat Desa Mayong, sehingga dalam perjalanannya dari waktu ke
waktu, mutu juga kualitas desain semakin meningkat karena di Kota Jepara
merupakan ajang bisnis oleh Bule atau warga asing dibidang Kerajinan Ukirnya.
Maka dari situlah Desa Mayong terangkat kembali, dan pada tahun 1990 masyarakat
Desa Mayong khususnya Kasturi Keramik mendapat kerjasama dengan Rotterdam
hingga tahun 1992.
Kemudian tahun 1992 sampai dengan tahun 1995 Holland datang untuk ikut
bergabung melakukan kerjasama dengan Keramik Kasturi, beriringan waktu yang
terus berjalan, ditahun 1995 hingga 1998 Keramik Kasturi beralih bekerjasama
dengan Austria. Disusul tahun 1998 sampai dengan tahun 2003 melakukan kerjasama
dengan Australia, karena pada dasarnya sebuah bisnis adalah naik turunnya pasar
ditambah dengan persaingan antar perusahaan membuat Keramik Kasturi harus
mampu menyeimbanghkan usahannya dibidang Kerajinan Keramik, lalu diawal tahun
2003 hingga 2005 melakukan kerjasama dengan Korea, dan akhirnya Australia
datang kembali untuk melakukan ketjasama dengan Keramik Kasturi. Namun,
sesudah itu Korea pun datab untuk menjalin sebuah kerjasama yang saling
mendongkrak peusahaan satu ama lain yang terjalin dari tahun 2007 sampai 2009.
Dengan perjalanan panjang itu, Keramik Kasturi membuat pengembangan-
pengembangan dengan masyarakat Desa Mayong melalui pesanan yang datang dari
berbagai kota untuk memproduksi sebuah Keramik atau Gerabah, pesanan-pesanan
tersebut diantanya tidak lepas dari Vas Bunga, Pot Bunga, Poci, Gentong,
Jambangan, serta berbagai macam ornamen untuk Hiasan Dinding. Dengan
penghasilan produk keramik itulah masyarakat Desa Mayong mampu bertahan
terhadap perekonomian yang krisi pada saatb itu terlebih dengan semakin naiknya
BBM, akan tetapi Keramik Kasturi masih mampu untuk bertahan dan mengajak
masyarakat Desa Mayong bertahan dalam keadaan tersebut hingga saat ini.
2. Proses Produksi Keramik Kasturi
1) Pengolahan Bahan
Tujuan pengolahan bahan ini adalah untuk mengolah bahan baku dari berbagai
material yang belum siap pakai menjadi badan keramik plastis yang telah siap pakai.
Pengolahan bahan dapat dilakukan dengan metode basah maupun kering, dengan cara
manual ataupun masinal. Didalam pengolahan bahan ini ada proses-proses tertentu
yang harus dilakukan antara lain pengurangan ukuran butir, penyaringan,
pencampuran, pengadukan (mixing), dan pengurangan kadar air. Pengurangan ukuran
butir dapat dilakukan dengan penumbukan atau penggilingan dengan ballmill.
Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan material dengan ukuran yang tidak
seragam. Ukuran butir biasanya menggunakan ukuran mesh. Ukuran yang lazim
digunakan adalah 60 – 100 mesh.
Gambar 7. Proses pencampuran tanah liat untuk produksi keramik Kasturi
(Sumber: Keramik Kasturi)
2) Pembentukan
Tahap pembentukan adalah tahap mengubah bongkahan badan tanah liat plastis
menjadi benda-benda yang dikehendaki. Ada tiga keteknikan utama dalam
membentuk benda keramik: pembentukan tangan langsung (handbuilding), teknik
putar (throwing), dan teknik cetak (casting).
Gambar 8. Proses pembuatan kerajinan keramik Kasturi
(Sumber: Keramik Kasturi)
3) Pengeringan
Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis yang terikat
pada badan keramik. Ketika badan keramik plastis dikeringkan akan terjadi 3 proses
penting: (1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan,
menguap, sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan penyusutan
berhenti; (2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut; dan (3) air yang terserap pada
permukaan partikel hilang.
Gambar 9. Proses pengeringan produk kerajinan keramik Kasturi
(Sumber: Keramik Kasturi)
4) Pembakaran
Pembakaran merupakan inti dari pembuatan keramik dimana proses ini
mengubah massa yang rapuh menjadi massa yang padat, keras, dan kuat. Pembakaran
dilakukan dalam sebuah tungku/furnace suhu tinggi. Ada beberapa parameter yang
mempengaruhi hasil pembakaran: suhu sintering/matang, atmosfer tungku dan tentu
saja mineral yang terlibat. Selama pembakaran, badan keramik mengalami beberapa
reaksi-reaksi penting, hilang/muncul fase-fase mineral, dan hilang berat (weight loss).
Gambar 10. Proses pembakaran produk kerajinan keramik Kasturi
(Sumber: Keramik Kasturi)
5) Pengglasiran
Pengglasiran merupakan tahap yang dilakukan sebelum dilakukan pembakaran
glasir. Benda keramik biskuit dilapisi glasir dengan cara dicelup, dituang, disemprot,
atau dikuas. Untuk benda-benda kecil-sedang pelapisan glasir dilakukan dengan cara
dicelup dan dituang; untuk benda-benda yang besar pelapisan dilakukan dengan
penyemprotan. Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah
keindahan, supaya lebih kedap air, dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai
keinginan.
Gambar 11. Proses finishing produk kerajinan keramik Kasturi
(Sumber: Keramik Kasturi)
3. Data Promosi yang Pernah Dilakukan
a. Online
Website
Gambar 12. Screenshot akun website sebagai media promosi yang perna dilakukan
(Sumber: Keramik Kasturi)
Website merupakan salah satu media promosi yang sudah dilakukan oleh pihak
Keramik Kasturi. Website tersebut sejauh ini menjadi media promosi berbasis online
yang masih dipertahankan. Media promosi berbasis online yang satu ini mudah
diakses oleh masyarakat, apalagi untuk saat ini segala jenis handphone sudah
dilengkapi atau didukung dengan penggunaan internet. Maka akan mudah diakses
oleh siapapun dan dimana pun, selagi mengetahui alamat website yang akan dituju
seperti KeramikKasturi.com ini. Jumlah pengunjung website pun sudah mencapai
35%, meski masih jauh dari presentasi yang baik, namun sudah menjadi awalan yang
baik untuk terus melakukan pengembangan Keramik Kasturi kedepannya.
Respon yang ditunjukkan oleh pengunjung beragam, ada yang memang ingin
mengetahui bagaimana Keramik Kasturi, ada juga yang meragukan akan keberadaan
Industri Keramik Kasturi. Ini dikarenakan kurangnya jumlah postingan yang
dilakukan oleh pihak Keramik Kasturi sebab belum terkelolanya website dengan baik.
Jika dilihat dari Desain Website yang ditampilkan masih terlihat standard dan formal,
juga belum mencerminkan identitas Industri Keramik Kasturi. Oleh karenanya, harus
dilakukan perubahan untuk pengembangan dan pembaharuan baik dari segi
postingan, informasi yang ingin diberikan, hingga desain website yang nantinya akan
ditampilkan agar menarik perhatian pembaca dan netizen lainnya. Sehingga website
yang dibuat pun sampai kepada audiens dengan tepat, sesuai target yang sudah
diinginkan oleh pihak Keramik Kasturi.
Blackberri Massager
Gambar 13. Screenshot blackberry massager keramik kasturi sebagai media promosi yang perna
dilakukan
(Sumber: Keramik Kasturi)
Media promosi berbasis aplikasi handphone seperti BlackBerry Massenger ini
memiliki peran besar dalam proses pemasaran sebuah produk, media promosi ini juga
sudah digunakan oleh Keramik Kasturi, karena melalui BlackBerry Massenger target
audiens yang dituju bisa leluasa untuk menggali informasi tentang Keramik Kasturi
secara intensif mengenai produk yang ingin dipesan. Ditambah lagi untuk saat ini
semua handphone dilengkapi dengan aplikasi BlackBerry Massenger, sehingga
memudahkan calon konsumen melakukan komunikasi dengan pihak yang
bersangkutan.
BlackBerry Massenger sebenarnya mudah diakses oleh siapapun, dan biasanya
dengan bertukar pin atau kode untuk bergabung. Pin atau kode tersebut selalu
terdapat diberbagai media yang sudah dibuat seperti websie, kartu nama, hingga
sering disebar luaskan melalui media social lainnya seperti Facebook. Namun jika pin
atau koda tersebut belum disetujui oleh pemilik, maka calon konsumen pun tidak bisa
melakukan penggalian data atau informasi dari pihak yang bersangkutan, itulah
kurangnya dalam menggunakan aplikasi ini. Maka media promosi ini belumlah
efektif jika digunakan, akan tetapi masih dipertahankan karena BlackBerry
Massenger beserta pin atau kodeya sudah diketahui banyak pihak, tinggal bagaimana
mengembangkan dan mengelolanya dengan baik.
Gambar 14. Screenshot whatsapp keramik kasturi sebagai media promosi yang perna dilakukan
(Sumber: Keramik Kasturi)
WhatsApp sangat mudah diakses oleh siapapun, karena untuk saat ini setiap
handphone memiliki aplikasi ini. Sedangkan syarat yang digunakan dalam mengakses
aplikasi ini pun hanya menggunakan nomor telpon saja. Sehingga memudahkan
penggunanya untuk melakukan komunikasi jika sudah mengetahui nomor telpon
yang diajak komunikasi dan saling mensetujui untuk bergabung dari masing-masing
pihak. Respon yang diterima oleh Keramik Kasturi melalui aplikasi WhatsApp ini
juga sangat beragam, seperti calon konsumen yang bertanya mengenai produk yang
ditawarkan hingga pada harga, meskipun mudah dalam penggunaannya tetapi media
promosi aplikasi WhatsApp ini dinilai masih kurang efektif. Namun tetap digunakan
dan dipertahankan sebab memiliki peran yang cukup untuk nenunjang perkembangan
Industri Keramik Kasturi kedepannya.
Gambar 15. Screenshot akun instagram keramik kasturi sebagai media promosi yang perna
dilakukan
(Sumber: Keramik Kasturi)
Instagram merupakan aplikasi yang ada pada handphone, sering digunakan oleh
banyak pihak untuk kegiatan eksistensi. Aplikasi ini juga digunakan oleh Keramik
Kasturi sebagai salah satu media promosi, dengan tujuan untuk publikasi produk yang
dihasilkan Keramik Kasturi dan mengenalkan kepada netizen tentang Keramik
Kasturi. Siapapun bisa mengakses aplikasi ini dan bergabung dengan Keramik
Industri. Aplikasi Instagram ini sebagai media komunikasi untuk calon konsumen
produk keramik, dalam konumikasi juga calon konsumen bisa melihat secara
langsung mengenai produk yang ditawarkan Keramik Kasturi. Sehingga menjadi nilai
plus untuk dijadikan sebagai media promosi.
Respon yang terjadi juga sangat beragam, banyak yang menanyakan tentang
produk keramik, tentang lokasi Keramik Kasturi, dan banyak lainnya. Aplikasi ini
masih dipergunakan sebab memiliki peran besar dalam media promosi, dan termasuk
kedalam media promosi berbasis online. Meskipun masih kurang efektif, karena
banyak juga orang-orang yang belum mengetahui apa itu Instagram dan fungsi
beserta kegunaannya, maka dapat disimpulkan bahwa Instagram ini akan menjadi
salah satu media promosi yang sifatnya sebagai media promosi pendukung dari media
promosi inti.
b. Offline
Keramik Kasturi sering mengikuti berbagai macam event yang ada seperti
diantaranya mengikuti event tradisional yaitu Dandangan yang pada saat menjelang
Bulan Puasa di Kota Kudus, lalu hari-hari besar nasional, peringatan haul, dan pasar
malam disuatu daerah yang dekat dengan Mayong, selain itu juga faktor utama dalam
publikasi adalah dari mulut ke mulut yang masih saat ini memiliki peran besar dalam
berkembangnya Keramik Kasturi.
4. Target Market dan Audiens
Melakukan identifikasi pada pasar yang ingin dibidik atau dengan kata lain
melakukan segmentasi pasar dan pembidikan pasar. Untuk pemasaran produk
konsumen, variabel segmentasi utama adalah Segmentasi Geografis, Segmentasi
Demografis, dan Segmentasi Psikografis. (M. Suyanto,2006: 20).
a. Target Geografis
Segmentasi Geografis merupakan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis
yang berbeda, misalnya wilayah, negara, bagian negara, privinsi, kota, dan kepulauan.
(M. Suyanto, 2006: 21).
Segmentasi Geografis yang dilakukan oleh Keramik Kasturi ialah untuk seluruh
wilayah Indonesia khususnya Kota Jepara, hingga ke mancanegara karena
sebelumnya pernah melakukan kerjasama dengan pebisnis keramik dari mencanegara.
b. Target Demografis
Segmentasi Demografis adalah proses yang dikelompokkan berdasarkan
variabel-variabel pendapatan, jenis kelamin, usia, generasi, dan kelas sosial
seseorang. (M. Suyanto, 2006: 22).
Strategi Demografis Keramik Kasturi menempatkan segmentasi demografisnya
pada semua jenis kelamin, dengan usia mulai dari 10 tahun sampai dengan lanjut usia
yang menikmati kerajinan keramik, berdedikasi pada masyarakat dengan berbagai
macam pekerjaan, baik dari generasi muda hingga tua, serta kelas sosial dari bawah,
menengah, dan atas.
c. Target Psikografis
Segmentasi Psikografis adalah mengelompokan pasar dalam bariabel-variabel
gaya hidup, nilai, dan kepribadian. Gaya hidup ditunjukkan oleh orang-orang yang
menonjol pada kelas sosialnya. Minat terhadap suatu produk dipengauhi oleh gaya
hidup sehingga barang yang dibeli oleh orang-orang tersebut ditujukan untuk
menunjukkan gaya hidupnya. (M. Suyanto, 2006: 24).
Untuk Segmentasi Psikografis Keramik Kasturi mengacu pada variabel gaya
hidup seseorang, baik itu seorang kolektor kerajinan keramik maupun orang-orang
yang minat akan kerajinan keramik untuk dinimati keindahan dan atau fungsinya.
5. Unique Selling Preposition (USP)
Unique Selling Preposition (USP) merupakan strategi kreatif yang sangat
penting untuk dilakukan pada strategi pemasaran saat ini. Akhir-akhir ini topik
tentang USP hangat dibicarakan oleh semua orang, karena USP menjadi sebuah hal
yang tak mudah bagi perusahaan saat berkompetisi. Untuk meghadapi persaingan
pasar yang semakin kompetitif ini, maka diperlukan suatu strategi kreatif yaitu USP.
USP berorientasi pada keunggulan atau kelebihan suatu produk yang tak dimiliki oleh
produk kompetitor. Kelebihan yang dimiliki oleh produk tersebut merupakan sesuatu
yangdicari atau dijadikan alasan konsumen untuk menggunakan suatu produk tertentu
karena dibedakan oleh karakter yang spesifik.
Keunikan produk Keramik Kasturi terdapat adanya Motif Ukir yang dituangkan
pada produk keramik sehingga memiliki makna tersendiri bagi konsumen atau
pengunjung yang melihatnya. Kasturi pernah tinggal di suatu Desa Krapyak Jepara
untuk mempelajari ukir pada tahun 1980-1985, saat sudah menemukan rasa jenuh
pada perkejaan yang digelutinya dan memutuskan untuk pulang juga beralih
mengembangkan dunia keramik dengan unsur motif ukir tersebut, ia berpikir
mengapa motif ukir tersebut tidak diterapkan pada media keramik yang notabennya
memiliki kesan lembut sehingga akan mudah diukir saat kondisi keramik masih
dalam keadaan basah. Disamping itu, ukir merupakan budaya tertua yang ada di
Jepara, sehingga Kasturi mencoba untuk tetap menjaga dan melestarikannya melalui
produk keramik.
Motif ukir yang digunakan ternyata membawa keuntungan besar bagi Keramik
Kasturi, selain menjaga dan melestarikannya motif ukir tersebut sangat diterima oleh
konsumen dengan baik, dan sampai saat ini setiap produk yang dihasilkan oleh
Kasturi setidaknya sedikit bagian dari produk yang masih tetap ditambahkan unsur
ukir. Dari pemikiran itulah produk Keramik Kasturi tidak dipunyai oleh keramik di
kota-kota lain seperti Dinoyo dan juga Kasongan, melainkan hanya Keramik Kasturi
yang memilikinya hingga menjadi keunikan dan keunggulan dari produk Kasturi.
6. Positioning
Positioning adalah menempatkan sebuah produk dibenak konsumennya dengan
baik.merek yangbtelah memberikan posisi mapan dalam benak konsumen akan
menjadi faktor pengaruh yang kuat pada saat konsumen memerlukan solusi. Seperti
Keramik Kasturi juga memiliki positioning yang mana sangat baik sekali untuk
konsumen,yakni dengan memposisikan produk Keramik Kasturi sebagai pemenuhan
kebutuhan konsumen yang senantiasa membutuhkan produk Kerajinan Keramik
sebagai penunjang kebutuhan sehari-harinya ataupun sebagai prosuk penghias rumah.
Serta memberikan manfaat yang sangat luar biasa yaitu memberikan wawasan
terhadap konsumen yang tidak hanya berkeinginan membeli produk keramik
melainkan ingin belajar membuat Kerajinan Keramik ini, pemilik terbuka jika ada
konsumen yang ingin belajar dan dari situpun konsumen tidak diminta biaya
tambahan, karena tujuan dari pemilik adalah ingin melestarikan Kerajinan Keramik
ini sampai kapanpun.
B. Metode Perancangan
Metode perancangan adalah aspek-aspek yang telah dibuat untuk dikerjakan
sesuai dengan cara atau jalan yang sudah seharusnya dikerjakan guna
memvisualisasikan apa yang telah direncanakan. Dalam metode perancangan untuk
Keramik Kasturi hal pertama yang dilakukan adalah mencari data yang sesuai,
dengan cara melakukan interview atau wawancara terhadap pihak-pihak yang
bersangkutan, baik dari pemilik bahkan hingga pada konsumen. Kemudian dilakukan
observasi yaitu mengumpulkan data mengenai Keramik Kasturi melalui riset dan
terjun langsung ke lapangan untuk mengetahui situasi sesungguhnya. Pencarian data
juga dilakukan dengan cara studi pustaka, mencari sumber-sumber berasal dari buku
ataupun jurnal-jurnal yang telah ada sebelumnya untuk memvalidkan data yang akan
dijadikan acuan.
Metode tersebut didokumantasikan dengan bantuan berbagai alat seperti kamera
dan juga computer. Setelah semua data didapatkan, langkah selanjutnya adalah
mendisplay data agar dapat mengetahui data mana yang terpakai dan yang tidak
terpakai, karena pada dasarnya setiap data yang didapat tidak selalu digunakan untuk
memenuhi kebutuhan perancangan. Barulah setelah data-data tersebut terkumpul,
akan diputuskan media promosi apa yang paling sesuai dengan kebutuhan Keramik
Kasturi. Media yang efektif, informative, dan komunikatif sehingga masyarakat
terpengaruh dengan media yang akan dibuat. Pemilihan media promosi tersebut tentu
saja diperkuat dengan adanya Konsep Perancangan, karena konsep perancangan
merupakan suatu abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang memudahkan komunikasi antar
manusia dan memungkinkan manusia untuk berpikir sesuai dengan apa yang sudah
direncanakan, untuk selanjutnya divisualkan dengan jelas dari keseluruhan konsep
yang telah dibuat.
Metode Kotak Kaca (Glass Box Method) adalah metode berpikir rasional yang
secara obyektif dan sistematis menelaah sesuatu hal secara logis dan terbebas dari
pikiran dan pertimbangan yang tidak rasional (irasional), misalnya sentiment dan
selera.metode ini selalu berusaha untuk menemukan fakta-fakta dan sebab atau alasan
factual yang melandasi terjadinya suatu hal atau kejadian dan kemudian berusaha
menemukan alternatif solusi atas masalah-masalah yang timbul. Metode berpikir
seperti ini lazim pula disebut sebagai reasoning (Jonathan Sarwono, 2007: 10).
Dalam proses perancangan, ciri utama metode kotak kaca anatara lain:
- Sasaran serta strategi desain telah ditetapkan secara pasti dan jelas sebelum
telaah (analisis) dilaksanakan.
- Telaah desain dilaksanakan secara tuntas sebelum solusi atau keputusan yang
diinginkan ditetapkan.
- Sebagian besar evaluasi bersifat deskriptif dan dapat dijelaskan secara logis.
- Strategi perancangan ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses analisis,
biasanya dalam susunan sekuensial, waktu ada kalanya dalm bentuk proses
paralel, ,eliputi komponen atau bagian persoalan yang dapat dipilah.
C. Strategi Umum
Startegi umum ialah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan
pelaksaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah kegiatan dalam kurun waktu
tertentu. Dengan ini Keramik Kasturi memiliki tempat pembuatan atau produksi
kerajinan keramik, dipersilahkan bagi calon pembelinnya untuk melihat serta
mempelajari bagaimana proses pembuatan sebuah keramik dari awal hingga proses
finishing. Disamping hal itu, Keramik Kasturi berencana untuk bekerjasama dengan
Showroom besar dengan tujuan agar produk keramik tidak berhenti pada satu tangan
konsumen saja, melainkan hingga keberbagai penjuru dunia. Dan sejauh ini Keramik
Kasturi masih membuka pesanan yang tak kadang datang dari mancanegara,
meskipun tidak seramai dulu.
D. Strategi Visual Verbal
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) Komunikasi verbal
merupakan komunikasi secara lisan (bukan tertulis). Bentuk komunikasi yang
disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis atau pun lisan.
Komunikasi visual verbal memiliki peran besar dalam kehidupan, karena ide-ide,
pemikiran dan bahkan suatu keputusan lebih mudah disampaikan dan ditangkap
pembaca agar mampu memahami pesan yang akan disampaikan.
1. Headline
Unsur yang memegang peranan penting, besar, singkat, dan padat. Headline
itulah yang diharapkan akan dibaca pertama kali serta mampu melekat dalam ingatan
pembacanya. Selain itu, headline berguna untuk memancing agar pembaca
melanjutkan untuk membaca teks selanjutnyasecara detail (Adi Kusrianto, 2007:
328). Headline yang digunakan dalam setiap media promosi Keramik Kasturi ialah
Keramik Kasturi yang berupa logo, karena tujuan sedari awal ingin mengenalkan
industry tersebut.
2. Sub Headline
Sub headline sering disingkt subhead, adalah kalimat penjelasan atau kelanjutan
dari headline. Umumnya terletak dibawah headline. Jika teks pendek diletakkan
diatas headline disebut overline. Tidak semua iklan memiliki subhead harus singkat,
padat dan dapet mencerminkan isi. Sering kali headline dituntut persuasive,
provokatif, dan membuat pembaca penasaran. Selanjutnya pembaca digiring untuk
membaca bodytext (Rakhmat Supriyanto, 2010: 131). Sub headline yang digunakan
nantinya adalah Warisan Budaya (Heritage), karena sejatinya kerajinan kerajik
merupakan bagian dari warisan leluhur yang harus senantiasa dijaga dan dilestarikan
salah satunya mempertahankan ciri khas bentuk dari kerajinan tersebut serta
melakukan pengembangan tanoa merubah ciri khas yang sudah tercipta sbeleumnya
karena mau atau tidak saat ini teknologi selalu berkembang mewarnai kehidupan
masyarakat diselutuh lapisan bumi.
3. Body Copy (Teks Inti)
Body copy adalah teks yang menguraikan informasi produk lebih detail,
diharapkan dapat memn=bujuk dan memprovokasikan pembaca untuk membeli
produk yang diiklankan. Panjang-pendeknya body copy tergantung kebutuhan dan
kondisi ruang (ukuran) iklan (Rakhmat Supriyanto, 2010: 132). Body copy menjadi
unsur inti dari sebuah media promosi, karena di dalamnya akan dibahas secara
menyeluruh tentang apa yang ingin disampaikan kepada masyarakat luas. Body copy
untuk setiap media hamper sama yakni menjelaskan sedikit mengenai produk yang
ditampilkan.
4. Mandatories
Mandatories adalah penyelenggara /alamat perusahaan/distributor/produsen.
Bagian ini dimuat dalam iklan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap isi iklan. Jika
ada pertanyaan maupun komplin sehubungan dengan materi iklan maupun produk
yang diiklankan, maka pembaca dapat menghubungi alamat ini. Akhir-akhir ini ,
setiap perusahaan besar yang beriklan selalu mencantumkan Mandatories dalam
iklannya. Selain dalam bentuk alamat surat, produsen dapat mencentumkan alamat
website dan e-mail (Adi Kusrianto, 2007:328). Adanya mandatories pada setiap
media promosi yang dibuat akan menjadi nilai tambah bagi pemilik perusahaan,
karena tak jarang dari beberapa masyarakat ingin mengetahui legalitas sebuah
perusahaan melalui mandatories tersebut. Mandatories yang digunakan bisa saja
berupa alamat lengkap perusahaan, nomor telpon, email, bahkan website jika
memiliki. Mandatories tersebut yakni:
Alamat : Jl. Jembatan Gantung Rt. 01 Rw. 03 Bendoangen, Mayong Lor,
Jepara
Telp/WA : +62 823 2359 7243
Website : keramikasturi.wordpress.com
Email : [email protected]
E. Strategi Visual Non Verbal
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Komunikasi Non Verbal
merupakan suatu komunikasi yang tidak di bentuk dengan percakapan atau tidak
dalam bentuk bahasa. Komunikasi non verbal menempati porti penting. Banyak
komunikasi verbal yang tidak efektif hanya kerana komunikatornya tidak menggunakan
komunikasi non verbal dengan baik dalam waktu bersamaan. Melalui komunikasi non verbal
orang dapat mengambil suatu kesimpulan mengenai berbagai macam perasaan orang, baik
rasa senang, benci, dan berbagai macam perasaan lainnya.
1. Illustrasi
Illustrasi adalah seni gambar yang dimanfaatkan untuk memberi penjelasan
suatu maksut atau tujuan tertentu secara visual. Dalam perkembangannya, illustrasi
secara lebih lanjut ternyata tidak hanya berguna sebagai sarana pendukung cerita,
tetapi dapat juga menghiasi ruang kosong (Adi Kusrianto,2007: 140). Untuk non
visual, unsur yang digunakan adalah gambar atau foto produk dari Keramik Kasturi.
Visual produk tersebut menjadi focus utamanya agar mampu menarik mata pembaca
untuk melihat setiap detail-detail produk yang telah disajikan. Berikut beberapa
produk Keramik Kasturi yang sangat diminati:
Gambar 16. Foto produk guci naga keramik Kasturi
(Sumber: Keramik Kasturi)
Gambar 17. Foto produk kerpus keramik kasturi untuk hiasan rumah
(Sumber: Keramik Kasturi)
Gambar 18. Foto produk wuwungan keramik kasturi untuk hiasan rumah
(Sumber: Keramik Kasturi)
Gambar 19. Foto produk wuwungan keramik kasturi untuk hiasan rumah
(Sumber: Keramik Kasturi)
Gambar 20. Foto produk satu set teko dan posi keramik kasturi
(Sumber: Keramik Kasturi)
2. Typografi
Typografi ialah suatu proses seni untuk menyusun bahan publikasi
menggunakan huruf cetak. Oleh kare itu, “menyusun” meliputi merancang bentuk
huruf cetak hingga merangkainya dalam sebuah komposisi yang tepat untuk
memperoleh suatu efek tampilan yang dikehendaki. Huruf cetak memang huruf yang
akan dicetakkan pada suatu media tertentu, baik menggunakan mesin cetak offset,
mesin cetak desktop, cetak sablon pada body pesawat terbang, border pada konsum
pemain sepak bola, maupun publikasi di halaman web (Adi Kusrianto,2007: 190).
Jenis huruf yang digunakan pada setiap media promosi yaitu Sans Serif, karena
huruf tersebut tanpa kait di ujung. Tujuannya tidak lain ingin membuat mata tetap
ringan pada saat membaca setiap copywriting yang telah disajikan, sehingga pesan
yang ditargetkan pun dapat tersampaikan kepada masyarakat dengan cepat dan tepat.
Typografi yang dipakai yaitu Stratua dan Century Gothic, memiliki kesan yang tegas,
jelas, dan sedang yang memungkinkan pembaca dapat memahami secara lebih
mudah.
a. Ampera
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890
b. Century Gothic
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890
c. strasua
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890
3. Warna
Warna sebagai unsur visual yang terkait berkaitan dengan bahan yang
mendukung keberadaanya ditentukan oleh jenis pigmennya. Kesan yang diterima
oleh mata ditentukan oleh cahaya (Adi Kusrianto,2007: 31). Unsur gambar dapat
mewakili suasana kejiwaan untuk pembaca dalam berkomunikasi. Warna merupakan
salah satu elemen visual yang dapat dengan mudah menarik perhatian pembaca, juga
menjadi unsur yang sangat tajam untuk menyentuh kepekaan penglihatan sehingga
mampu merangsang munculnya rasa haru, sedih, gemebira, dan lain-lain. Akan tetapi,
apabila pemakaian warna kurang tepat maka dapat merusak citra, mengurangi nilan
keterbacaan, bahkan dapat menghilangkan gairah baca. Karenanya akan digunakan
warna yang tepat, warna yang dapat membantu menciptakan mood dan membuat teks
lebih berbicara.
Untuk media promosi yang akan dilakukan lebih menggunakan warna yang
memang senada dengan logo, atau bidang yang diangakat dalam perusahaan atau
industry ini yaitu Orange dan Biru Tua.
Gambar 21. Strandarisasi dalam penggunaan warna pada logo dan desain media promosi
(Sumber: Penulis: 2017)
Orange, sebuah warna yang memiliki makna sosial, kehangatan, keseimbangan,
dan energi, karena sejatinya kerajinan keramik merupakan bagian dari budaya juga
kehidupan sosial yang saling menyeimbangkan satu sama lain, serta adanya energi
positif yang selalu dibangun dalam setiap tekanan pada proses pembuatan kerajinan
keramik sehingga mampu membuat dampak positif pula bagi konsumennya.
Biru Tua, merupakan warna yang berasasi dengan alam, warna yang
melambangkan keharmonisan antara kehidupan dan bumi, hal ini sesuai karena bahan
baku kerajinan keramik berupa tanah liat yang menjadi salah satu elemen bumi, dan
kerajinan keramik tersebut diciptakan untuk menjadi bagian dari berkehidupan
manusia.
4. Layout
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Layout atau tata letak
merupakan pengaturan, penempatan, dan penataan unsur grafika pada halaman atau
seluruh barang cetakan supaya yang disajikan kelihatan menarik dan mudah dibaca.
Layout menjadi unsur terpenting dlam menyusun media promosi karena dari layout
ini segala pembagian tata letak baik dari judul, isi, dan penutup. Ada beberapa jenis
layout yang akan digunakan seperti mondrian layout, copy heavy layout, vertical
panel layout, layout tersebut digunakan karena sesuai dengan konsep dan tema yang
ingin diusung dalam laporan tugas akhir ini.
5. Logo
Logo merupakan identitas yang digunakan untuk menggambarkan citra dan
karakter suatu lembaga atau perusahaan maupun organisasi. Pemberian kriteria untuk
menentukan keberhasilan sebuah logo sulit dilakukan karena sebuah logo yang sukses
tidak dapat berdiri sendiri. Selain dengan logo, citra sebuah perusahaan atau produk
yang diiklankan harus didukung dengan usaha lain agar diperoleh kesan atau
anggapan yang mendalam dari mata para audiensnya (Adi Kusrianto,2007: 232-233).
Logo dibuat bukan sekedar sebagai merek dagang atau symbol perusahaan saja,
melainkan harus mampu merepresentasikan korporasi dan mampu memberikan
kepercayaan dalam tempo sesingkat mungkin. Bentuk logo harus mudah diingat,
mengesankan, berciri khas, dan tidak terlalu rumit.
Gambar 22. Desain logo keramik Kasturi
(Sumber: Penulis:2017)
F. Pemilihan Media
1. Brosur
Brosur menjadi syarat wajib bagi perusahaan yang menjual produk-produknya.
Media ini merupakan media yang mampu menawarkan dan menginformasikan
produk dengan terperinci, baik kelebihan produk, keuntungan menggunakan produk
tersebut, bentuk fisik, warna, dan ukuran produk. Media ini mempunyai kelebihan
detail pada informasinya, melihat dari porsi untuk menampilkan informasinya. Brosur
mempunyai beberapa bagian halaman. Dibandingkan dengan flyer, brosur telah
banyak menampilkan informasi. Dari segi produksi, karena terdiri dari beberapa
halaman, brosur juga memiliki biaya produksi yang lebih apabila dibandingkan flyer
untuk satuannya. Brosur juga termasuk media yang mudah dibawa kemana-mana dan
disimpan seperti flyer.
Brosur adalah media yang wajib dimiliki perusahaan karena merupakan media
promosi yang efektif untuk meyampaikan produk-produk yang dimiliki perusahaan,
agar media ini menjadi menarik, brosur perlu menampilkan desain yang menarik dan
bahasa yang informative. Desain menarik ini agar media ini mampu menciru
perhatian dan selalu diingat oleh audiens. Bahasa yang informative sendiri tidak
hanya berlaku untuk brosur, tetapi semua media promosi. Bahasa yang informas ini
penting agar informasi yang disampaikan melali media promosi ini dapat dipahami
audiens dengan baik (Yudha Ardhi,2013: 18-19).
a. Sketh Media Promosi
Gambar 23. Sketh desain media promosi brosur keramik kasturi
(Sumber: Penulis: 2017)
Gambar 24. Sketh media promosi brosur halaman depan
(Sumber: Penulis: 2017)
b. Hasil Desain
Gambar 25. Desain media promosi untuk keramik kasturi
(Sumber: Penulis: 2017)
Gambar 26. Desain media promosi keramik kasturi halam dalam
(Sumber: Penulis: 2017)
c. Konsep Perancangan
1) Prinsip Komposisi
Prinsip komposisi yang dipakai dalam media promosi ini ialah Kesatuan
(Unity), karena dalam desain terdapat beberapa hubungan elemen-elemen yang
disatukan. Dalam elemen tersebut juga ditambahkan warna/garis border sebagai
bentuk kesatuannya, serta penggunaan warna yang terlihat kontras, sehingga
mudah ditangkap oleh mata pembaca. Meskipun seolah-olah berdiri sendiri dari
setiap elemen yang digunakan, akan tetapi masih memiliki fungsi baru yang
utuh.
2) Jenis Layout
Dalam media promosi brosur ini menggunakan jenis Mondrian Layout,
karena penyajian iklan yang ada mengacu pada bentuk-bentuk
kotak/landscape/portrait meskipun juga disisipkan bentuk lingkaran guna
menjauhkan kesan formal/kaku pada tampilan brosur. Dimana setiap bidang
sejajar dengan bidang penyajian serta memuat gambar/foto yang saling
berpadu-padan dan membentuk komposisi yang konseptual. Layout ini juga
mudah dipahami oleh pembaca karena tidak terlalu menggunakan banyak unsur.
3) Media Placement
Media placement yang digunakan untuk brosur adalah dengan menempatkan
brosur di perusahaan atau industry yang bersangkutan, dijadikan media
pendukung pada saat mengikuti event-event dan kegiatan lainnya.
2. Spanduk
Spanduk merupakan media yang sering kita temui di sepanjang jalan. Biasanya
terlihat membentang di jalan-jalan yang strategis dan dilalui banyak orang. Selain di
jalan-jalan spanduk biasanya juga dijumpai di tempat khusus yang disediakan untuk
memasang spanduk. Kadang-kadang ada juga spanduk yang sama terletak di
beberapa tempat yang berlainan untuk menarik lebih banyak audiens karena belum
tentu audiens melewati lokasi-lokasi tertentu saja.
Spanduk dipilih sebagai salah satu media promosi karena karakteristik dari
media ini adalah informasi yang singkat, padat, dan bisa dipahami secara cepat.
Sebab spanduk sendiri biasanya terletak di jalan-jalan dan audiens sendiri tidak
mempunyai banyak waktu untuk membaca dan memahami sekian banyak informasi
yang ada saat itu. Meskipun tidak punya banyak waktu, audiens dapat mengalami
pengulangan penerimaan informasi dengan melewati lokasi yang sama berkali-kali
(Yudha Ardhi, 2013: 44-45).
a. Sketh Media Promosi
Gambar 27. Sketh media promosi spanduk keramik kasturi
(Sumber: Penulis: 2017)
b. Hasil Desain
Gambar 28. Desain spanduk keramik kasturi
(Sumber: Penulis: 2017)
c. Konsep Perancangan
1) Prinsip Komposisi
Prinsip yang digunakan ialah prinsip Irama (Rhythm), karena terjadi
Repetisi/peruralangan sehingga menimbulkan irama yang enak dilihat oleh mata
pembaca. Tujuan dari perulangan elemen-elemen tersebut agar pembaca dapat
mengikuti alur yang disajikan melalui ciri khas desain yang divisualkan.
2) Jenis Layout
Dalam media promosi spanduk ini menggunakan jenis Mondrian Layout,
karena penyajian iklan yang ada mengacu pada bentuk-bentuk
kotak/landscape/portrait meskipun juga disisipkan bentuk lingkaran guna
menjauhkan kesan formal/kaku pada tampilan brosur. Dimana setiap bidang
sejajar dengan bidang penyajian serta memuat gambar/foto yang saling
berpadu-padan dan membentuk komposisi yang konseptual. Layout ini juga
mudah dipahami oleh pembaca karena tidak terlalu menggunakan banyak unsur.
3) Media Placement
Media placement yang digunakan untuk spanduk ini diantaranya pada jalan-
jalan yang strategis, depan rumah/industry, dan lokasi-lokasi yang
memungkinkan pengendara atau pejalan kaki yang melewatinya dan
membacanya meskipun hanya sebentar, namun tak kadang terjadi perulangan
karena pengendara atau pejalan kaki tersebut melewati secara berkali-kali
sehingga pesan dapat tersampaikan.
3. Katalog
Katalog adalah media promosi yang khusus produk-produk yang ditawarkn
dalam jumlah banyak secara bersamaan. Katalog berbentuk seperti buku atau
majalah, tetatpi lebih sederhana. Biasanya dipakai di supermarket, toko pakaian,
kosmetik, elektronik, dan sebagainya. Elemen visual sangat mendominasi pada media
ini. Dalam media ini ditampilkan bagaimana produk dan layanan perusahaan secara
mendetail. Dalam setiap gambar juga disertakan deskripsi yang menjelaskan gambar
tersebut disertai dengan karakteristik, seperti warna, ukuran, dan spesifikasi lainnya.
Tujuan dari katalog ini sendiri agar memudahkan audiens untuk memilih sendiri
produk sesuai dengan keinginan dan biaya yang dimilikinya. Untuk menarik audiens.
Keberadaan katalog sebagai media promosi cukup penting sebagai acuan yang
terperinci dari produk-produk ang ditawarkan. Detailnya informasi dalam katalog ini
menjadi acuan ketika seseorang akan memilih dan membeli barang. Kebiasaan
masyarakat untuk membandingkan satu jenis barang dengan barang lainnya terpenuhi
dengan adanya katalog ini. Katalog seakan menjadi kamus dalam memilih,
memutuskan, membeli, dan menggunkan barang. Semakin lengkap informasi dalam
katalog, semakin efektif media tersebut menjadi media promosi (Yudha Ardhi,2013:
33-34).
a. Sketh Media Promosi
Gambar 29. Sketh media promosi katalog keramik kasturi
(Sumber: Penulis: 2017)
b. Hasil Desain
Gambar 30. Desain media promosi katalog keramik kasturi
(Sumber: Penulis: 2017)
c. Konsep Perancangan
1) Prinsip Komposisi
Prinsip yang digunakan ialah Keseimbangan (Balance), karena elemen-
elemen yang digunakan memiliki efek seimbang dalam penempatannya. Prinsip
Keseimbanga dapat memberikan kesan dapat dipercaya, dapat diandalkan,
bahkan dapat memberikan kesan aman pada pembaca dan calon konsumen yang
ingin terlebih dahulu mengetahui tentang latar belakang berdirinya Keramik
Kasturi, sehingga mampu menambah keyakinan mereka untuk melakukan
pemesanan dan juga transaksi jual beli produk kerajinan keramik dari Keramik
Kasturi.
2) Jenis Layout
Dalam media promosi katalog profile ini menggunakan jenis Mondrian
Layout, karena penyajian iklan yang ada mengacu pada bentuk-bentuk
kotak/landscape/portrait. Dimana setiap bidang sejajar dengan bidang penyajian
serta memuat gambar/foto yang saling berpadu-padan dan membentuk
komposisi yang konseptual. Layout ini juga mudah dipahami oleh pembaca
karena tidak terlalu menggunakan banyak unsur.
3) Media Placement
Media placement yang digunakan untuk katalog profile adalah dengan
menempatkan katalog ini di perusahaan atau industry yang bersangkutan,
dijadikan media pendukung pada saat mengikuti event-event dan kegiatan
lainnya.
4. Kartu Nama
Kartu nama termasuk media promosi kerana di dalamnya memuat informasi-
informasi yang dapat memuat orang tertarik berkomunikasi dan kemudain
membangun relasi dengan orang yang mempunyai kartu nama tersebut. Dalam suatu
pertemuan, wajar jika ada orang yang saling bertukar kartu nama dengan harapan
akan dihubungi kembali, menginginkan komunikasi lebih lanjut, dan bahkan menjalin
kerjasama. Kartu nama adalah media promosi yang praktis, mudah dibuat, simple,
mudah dibawa kemana-mana, disimpan, bahkan dikoleksi. Bahasa dalam kartu nama
pun sederhana danlangsung pada tujuanya, yaitu kontak yang mempunyai kartu
nama, baik nama, email, nomor telepon yang bisa dihubungi, dan alamat. Jika
mewakili suatu perusahaan, biasanya dalam kartu nama disertakan logo perusahaan,
nuansa perusahaan biasanya terlihat dari kartu nama dan juga jabatan.
Agar kartu nama mampu menjadi media yan mampu menjadi media promosi
yang efektif, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Tampilkan informasi yang
mudah dimengerti dan tidak membingungkan. Kontak, seperti email, dan telepon,
pastikan selalu bisa dihubungi. Tampilkan visualisasi yang menarik tetapi tidak
berlebihan seseuai dengan apa yang diwakili dari kartu nama tersebut. Desain yang
menarik juga merupakan salah satu hal yang membuat promosi dengan kartu nama
akan berhasil (Yudha Ardhi,2013: 22-24).
a. Sketh Media Promosi
Gambar 31. Sketh media promosi kartu nama keramik kasturi tanpak depan
(Sumber: Penulis: 2017)
Gambar 32. Sketh media promosi kartu nama keramik kasturi tanpak belakang
(Sumber: Penulis: 2017)
b. Hasil Desain
Gambar 33. Desain media promosi kartu nama keramik kasturi tanpak depan
(Sumber: Penulis: 2017)
Gambar 34. Desain media promosi kartu nama keramik kasturi tanpak belakang
(Sumber: Penulis: 2017)
c. Konsep Perancangan
1) Prinsip Komposisi
Prinsip komposisi yang dipakai dalam media promosi jenis kartu nama ini
adalah prinsip komposisi Keseimbangan (Balance), karena dalam pembagian
lemen yang digunakan sma beratnya, baik secara visual maupun optic.
Keseimbangan yang digunakan adalah keseimbangan jeins asimetris, dimana
menyatukan elemen-elemen deain yang tidak sama antara bagian kiri dan
kanan, namun tetap seimbang diantara dua bagian tersebut.
2) Jenis Layout
Jenis layout yang digunakan ialah Vertical Panel Layout, karena tata
letaknya menghadirkan garis pemisah secara vertical dan membagi layout iklan
telah disajikan. Layout ini sangat unik, untuk membuat pembaca merasa tertarik
dengan desain yang ada sehingga meskipun simple tetapi unsur tersebut justru
sangat baik karena pembaca akan jenuh apabila ditampilkan desain-desain
dengan konsep yang sama dari sebelum-sebelumnya.
3) Media Placement
Kartu nama yang sudah diproduksi selanjutnya hanya dimiliki oleh pemiliki
yang bersangkutan yaitu Bapak Kasturi selaku pemiliki industry. Kartu nama
tersebut akan diberikan jika memang ada yang membutuhkannya seperti calon
konsumen hingga pada kolega-kolega dari Keramik Kasturi nantinya.
5. Papan Nama
Secara umum, papan nama ini hanya berbentuk segi empat saja. Namun, dalam
perkembangannya papan nama ini mulai berbentuk macam-macam dan unik. Peran
papan ini terlihat sebagai media promosi ketika papan ini mampu menunjukkan
tempat yang diinformasikan dengan baik. Bayangkan jika suatu perusahaan tidak
mempunyai papan nama, audiesn akan kesulitan untuk menemukan perusahaan
tersebut. Selain itu media promosi ini akan semakin diingat audiens ketika papan
nama ini berbentuk unik dan etraktif. Bisa jadi justru papan nama ini menjadi terkenal
dan menjadi penunjuk arah ke tempat lain karena begitu lekat di benak audiens.
Semakin unik dan atraktif sebuah papan nama akan semakin efektif sebagai media
promosi (Yudha Ardhi,2013: 49-50).
a. Sketh Media Promosi
Gambar 35. Sketh papan nama keramik kasturi
(Sumber: Penulis: 2017)
b. Hasil Desain
Gambar 36. Desain papan nama keramik kasturi
(Sumber: Penulis: 2017)
c. Konsep Perancangan
1) Prinsip Komposisi
Dalam media promosi papan nama menggunakan jenis prinsip fokus (point
of interest), dimana suatu komposisi menonjolkan bagian yang dianggap
penting dan diharapkan menjadi pusat perhatian utama yang mampu menjaga
keharmonisan dalam fokus dengan segala sesuatu yang disajikan, yakni
penggunaan logo, dan mandatories, tujuannya agar sudiens tidak kebingungan
dalam memahami pesan.
2) Jenis Layout
Jenis layout yang digunakan ialah Whitespace, yang memiliki tujuan logo
dan mandatories yang disajikan dapat dilihat dengan jelas oleh audiens. Dengan
layout tersebut akan memudahkan mata pembaca sehingga dengan sekali meliht
yang kurang dari 2 detik, pembaca akan langsung mengingatnya.
3) Media Placement
Papan nama sebagai media promosi ini rencananya akan ditempatkan di
depan industry Keramik Kasturi, agar audiens dapat melihat dengan jelas papan
nama yang tertera tanpa bertanya kepihak perjain lainnya saat melakukan
kunjungan ke industri keramik kasturi.
6. X Banner
Banner adalah media promosi yang bisa diletakkan dimana sana dan tidak
memakan banyak tempat. Selain itu banner adalah media yang mudah untuk
dibongkar pasang kemudian dibawa dan dipindahkan ke lokasi lainnya. Media ini
juga menarikmuntuk digunakan karena keberadaannya mampu mencuri perhatian
audiens. Banner bisa diletakkan diaman saja, bisa di depan suatu event untuk
menejelaskan event yang sedang berlangsung di depan stand, bahkan ditempat
keramaian yang sering dilalui banyak orang.
Banner ada beberapa macam, tapi secara umum dibagi menjadi dua, yaitu x-
banner dan roll banner. X- banner adalah banner yang mempunyai tiang peyangga
berbentuk X dibelakangnya. X-banner tersedia dalam berbagai ukuran anatar lain
60x160cm, 80x180cm, dan 80x200cm. Selain itu juga ada ukuran 25x40cm yang
kemudian dapat diletakkan diatas meja. Untuk menggunakan sebuah banner dengan
baik perlu mempertimbangkan beberapa hal, yaitu jenis dan ukuran, desain, dan
penempatannya. Jenis dan ukuran banner akan berpengaruh dengan penempatan
media tersebut dan biaya pembuatannya. Tempat banner dilokasi yang tepat, sebab
media ini ringan dan mudah jatuh jika penempatannya kurang baik. Tempatkanlah
dilokasi yang mudah ditemukan dan dilihat audiens. Jangan sampai banner ini justru
terhalang benda lain sehingga audiens justru tidak tahu akan keberadaan banner
(Yudha Ardhi,2013: 58).
a. Sketh Media Promosi
Gambar 37. Sketh media promosi X Banner keramik kasturi
(Sumber: Penulis: 2017)
b. Hasil Desain
Gambar 38. Desain media promosi X Banner keramik kasturi
(Sumber: Penulis: 2017)
c. Konsep Perancangan
1) Prinsip Komposisi
Prinsip komosisi Kesatuan (Unity) merupakan jurus pungkasa dari desain
komunikasi visual. Dari beberapa usnur dan elemen yang digunakan mampu
menyatu secara keseluruhan dan tampak harmonis, kesatuan antara tipografi,
illustrasi, logo, dan juga mandatories, bahkan warna desain yang dimunculkan.
2) Jenis Layout
Layout yang digunakan daam media promosi x banner ialah Mondrian
Layout, karena penyajian desain yang mengacu bentuk
square/landscape/portrait. Masing-masing bidang yang digunakan sejajar
dengan penyajian serta memuat gambar/foto yang saling berpadu padan
sehingga membentuk suatu komposisi yang konseptual. Jadi, pembaca akan
lebih mudah dalam memahami penyampaian pesannya.
3) Media Placement
X Banner yang sudah diproduksi selanjutnya akan ditempatkan pada
beberapa spot-spot yang mendukung, diantaranya tempat industry, pada stand
pameran saat mengikuti salah satu event yang disediakan stand untuk memajang
karya-karya atau produk Keramik Kasturi, serta ditempatkan pada showroom
yang sebelumnya sudah melakukan kerjasama dengan Keramik Kasturi.
7. Web Banner
Web Banner atau biasa disebut banner website adalah media promosi yang
berupa iklan yang dipakai di jaringan internet. Media ini biasanya digunakan untuk
menarik audiens untuk mengunjungi suatu website. Media ini biasa terlihat di suatu
website dan menjadi bagian darinya untuk mempromosikan website lainnya. Media
ini ada berbagai macam bentuk dan ukuran dari kecil, melebar, memanjang, dan
melingtang. Biasanya web banner menggunakan format gambar JGP, GIF, PNG,
skrip java, dan objek multimedia lainnya. Untuk beberapa media bahkan disertai
suara dan animasi agar menarik. Dari segi ukuran, spanduk website ini juga relative
lebih kecil sesuai dengan besarnya halaman website. Dengan spanduk ini, audiens
diharapkan langsung menuju website tertentu yang dipromosikan melalui media ini.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar media ini menjadi media
promosi yang efektif. Desain dari web banner ini harus menarik perhatian. Gunakan
warna yang cerah dan mewakili dari informasi yang disampaikan. Dengan melihat
ukuran dari media ini, buatlah pesan sesingkat mungkin dan mudah dimengerti
sehingga audiens tidak perlu berpikir terlalu lama. Dukunglah dengan gambar-
gambar yang sesuai dengan isi pesan untuk membantu audiens memahami maksut
pesan (Yudha Ardhi,2013: 65).
a. Sketh Media Promosi
Gambar 39. Sketh media promosi web banner keramik kasturi
(Sumber: Penulis: 2017)
b. Hasil Desain
Gambar 40. Desain media promosi web banner keramik kasturi
(Sumber: Penulis:2017)
c. Konsep Perancangan
1) Prinsip Komposisi
Prinsip komosisi Kesatuan (Unity) merupakan jurus pungkasa dari desain
komunikasi visual. Dari beberapa usnur dan elemen yang digunakan mampu
menyatu secara keseluruhan dan tampak harmonis, kesatuan antara tipografi,
illustrasi, logo, dan juga mandatories, bahkan warna desain yang dimunculkan.
2) Jenis Layout
Layout yang digunakan daam media promosi x banner ialah Mondrian
Layout, karena penyajian desain yang mengacu bentuk
square/landscape/portrait. Masing-masing bidang yang digunakan sejajar
dengan penyajian serta memuat gambar/foto yang saling berpadu padan
sehingga membentuk suatu komposisi yang konseptual. Jadi, pembaca akan
lebih mudah dalam memahami penyampaian pesannya.
3) Media Placement
Media placement untuk web banner selanjutnya akan diposting pada akun
website yang sudah disediakan, dan akan dikembangkan pula pada media social
lainnya seperti facebook, instagram, hingga twitter. Sehingga saat semua media
social terjangkau secara meeyeluruh maka para netizen akan semakin mudah
menggali informasi tentang Keramik Kasturi.
8. Sign System
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Sign system (system tanda)
merupakan suatu perangkat yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk
totalitas yang teratur dari pandangan, teori, asas, dan sebagainya yang menjadi alamat
atau menyatakan sesuatu dari kejauhan berupa penganal, lambing dan atau petunjuk.
Oleh karena itu, Sign system harus mudah dipahami, memiliki tingkat keterbacaan
tinggi, tidak ambigu atau mengandung makna ganda, penempatannya harus benar dan
sesuai, serta memiliki jangka panjang. Media promosi ini juga dapat menarik
konsumen yang berkunjung karena dengan adanya sign system maka konsumen
tersebut dapat mengetahui satu per satu bagian/ruangan yang digunakan dalam proses
pembuatan produk seperti produk Keramik Kasturi ini.
a. Sketh Media Promosi
Gambar 41.Sketh sign system
(Sumber: Penulis: 2017)
b. Hasil Desain
Gambar 42. Desain sign system
(Sumber: Penulis: 2017)
c. Konsep Perancangan
1) Prinsip Komposisi
Dalam media promosi papan nama menggunakan jenis prinsip fokus (point
of interest), dimana suatu komposisi menonjolkan bagian yang dianggap
penting dan diharapkan menjadi pusat perhatian utama yang mampu menjaga
keharmonisan dalam fokus dengan segala sesuatu yang disajikan, yakni sign
(tanda) tujuannya agar sudiens tidak kebingungan dalam memahami pesan.
2) Jenis Layout
Jenis layout yang digunakan ialah Whitespace, yang memiliki tujuan sign
(tanda) yang disajikan dapat dilihat dengan jelas oleh audiens. Dengan layout
tersebut akan memudahkan mata pembaca sehingga dengan sekali melihat yang
kurang dari 2 detik, pembaca akan langsung mengingatnya.
3) Media Placement
Ditempatkan pada bagian atau ruang-ruang yang sesuai untui mendukung
keefektifan media ini, agar mudah dilihat, audiens yang melakukan kunjungan
ke industry Keramik Kasturi.
9. Poster
Poster merupakan media luar ruang yang sering digunakan dan mudah dikenali
dimana dan kapan saja. Kepopuleran poster sebagai media promosi terlihat dengan
banyak dijumpainya media ini di papan pengumuman, di pinggir-pinggir jalan,
maupun tempat-tempat umu lainnya. Poster ini memiliki karakteristik media yang
informative, tidak diatur untuk dipindah-pindahkan, dapat dibaca berulang-ulang,
mampu menjangkau audiens yang banyak, dan atraktif. Media ini informative karena
di dalam poster ini biasanya memuat informasi yang cukup lengkap dan jelas baik
siapa, kapan, dan dimana.
Untuk menjadikan media promosi poster yang efektif, perlu menggunakan kata-
kata yang menarik dan persuasive. Selain itu poster juga harus mempunyai ide da nisi
yang menarik perhatian, mempengaruhi, dan membentuk pandangan audiens.pakailah
visualisasi yang menarik dan warna-warna mencolok. Kata-kata yang sederhana
namun persuasive akan membentuk pandangan audiens agar tertarik dengan
informasi dari poster tersebut.gunakan prinsip simplicity saat membuat poster, jangan
sampai terlalu banyak warna justru mengaburkan informasi yang ingin ditampilkan.
Pilih lokasi penempelan poster yang memungkinkan dilihat banyak orang. Terakhir,
pastika poster tersebut terpasang dengan baik dan aman dari air hujan agar tidak cepat
rusak dan dapat tahan lama (Yudha Ardhi,2013: 39-41).
a. Sketh Media Promosi
Gambar 43. Sketh media promosi poster keramik kasturi
(Sumber: Penulis: 2017)
b. Hasil Desain
Gambar 44. Desain poster keramik kasturi
(Sumber: Penulis: 2017)
c. Konsep Perancangan
1) Prinsip Komposisi
Prinip komposisi untuk media ini adalah prinsip komposisi Tekanan
(Emphasis), dengan penonjolan secara mencolok melalui elemen visual yang
kuat. Penekanan/penonjolan obyek bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti
menggunakan warna, ukuran foto/gambaryang dibuat besar atau dengan
elemen-elemen lainnya. Dalam media promosi poster ini hanya akan
menonjolkan salah satu elemen saja yakni obyek dari produk Keramik Kasturi
yang akan ditempatkan ditengah-tengah dan menjadi poinr of interestnya.
Elemen obyek tersebut digunakan dengan maksut membentuk stopping poster
atau eye catchernya karena tuganya menghentikan pembaca dan aktivitasnya.
Namun jika hanya stopping atau eye catcher yang kuat, mata oembaca akan
berlalu begitu saja. Meskipun demikian, konsep kederhanaan harus tetap dijaga.
2) Jenis Layout
Dalam media promosi poster ini menggunakan jenis Mondrian Layout,
karena penyajian iklan yang ada mengacu pada bentuk-bentuk
kotak/landscape/portrait. Dimana setiap bidang sejajar dengan bidang penyajian
serta memuat gambar/foto yang saling berpadu-padan dan membentuk
komposisi yang konseptual. Layout ini juga mudah dipahami oleh pembaca
karena tidak terlalu menggunakan banyak unsur.
3) Media Placement
Ditempatkan pada lokasi yang strategis dan mampu memikat audiens
terutama pejalan kaki dengan sekedipan mata. Disebarkan pada saat mengikuti
berbagai macam kegiatan seperti event atau pameran besar yang diadakan suatu
kota.
10. Merchandise
Media promosi Merchandise mempunyaiu bentuk dan ragam yang banyak.
Pada media ini biasanya tertera logo dan menggunakan warna-warna yang
mencerminkan suatu perusahaan atau produk. Media ini biasanya dibagikan kepada
audiens secara gratis, umur dari media ini juga relative panjang karena dapat
digunakan maupun disimpan dalam jangka waktu yang lama. Kelebihannya terletak
pada keunikan yang dimiliki, baik desain warna dan bentuk serta ketahanannya dalam
jangka waktu yang lama. Karena media ini membawa citra perusahaan, tidak jarang
media ini menggunakan bentuk-bentuk yang unik dan lucu untuk menarik audiens.
Sedangkan kekurangannya adalah proses pembuatannya. Tidak banyak tempat untuk
membuat merchandise, bahkan baiay yang diperlukan untuk memproduksi media ini
juga tidak murah karena pembuatan media ini sering kali harus dalam jumlah
minimal tertentu.
Keefektifan penggunaan media promosi terletak pada bagaimana membuat
media ini menarik, kemungkinan untuk pembuatannya, dan bagaimana audiens akan
terus mengingat benda tersebut. Agar media ini menarik, buatlah desain yang unik
dan mudah diingat. Buatlah desain dengan mempertimbangkan kemungkinan
pembuatannya karena bisa saja desainnya bagus, tetapi dibagian produksi kesulitan
dalam pembuatannya dan hasilnya tidak maksimal. Ketiga, gunakan media yang
sering digunakan atau dipakai audiens sehingga mesia ini akan selalu bersama
audiens dan citra perusahaan atau produk seperti logo, warna, dan lain-lain akan
selalu diingat audiens ketika mamakai media tersebut (Yudha Ardhi,2013: 74-75).
a. Sketh Media Promosi
Gambar 45. Sketh merchandise keramik kasturi
(Sumber: Penulis: 2017)
b. Hasil Desain
Gambar 46. Desain merchandise keramik kasturi
(Sumber: Penulis: 2017)
c. Konsep Perancangan
1) Media Placement
Stiker yang sudah diproduksi selanjutnya akan dibawa untuk dijadikan
merchandise pada saat mengikuti salah satu event serta dibagikan pada
pengunjung dan konsumen yang mendatangi industry Keramik Kasturi.
11. Logo
Logo merupakan identitas yang digunakan untuk menggambarkan citra dan
karakter suatu lembaga atau perusahaan maupun organisasi. Pemberian kriteria untuk
menentukan keberhasilan sebuah logo sulit dilakukan karena sebuah logo yang sukses
tidak dapat berdiri sendiri. Selain dengan logo, citra sebuah perusahaan atau produk
yang diiklankan harus didukung dengan usaha lain agar diperoleh kesan atau
anggapan yang mendalam dari mata para audiensnya (Adi Kusrianto,2007: 232-233).
Logo dibuat bukan sekedar sebagai merek dagang atau symbol perusahaan saja,
melainkan harus mampu merepresentasikan korporasi dan mampu memberikan
kepercayaan dalam tempo sesingkat mungkin. Bentuk logo harus mudah diingat,
mengesankan, berciri khas, dan tidak terlalu rumit.
a. Sketh Logo
Gambar 47. Sketh logo keramik kasturi
(Sumber: Penulis: 2017)
b. Hasil Desain
Gambar 48. Desain logo keramik kasturi
(Sumber: Penulis: 2017)
Gambar 49. Alternative warna untuk logo keramik kasturi
(Sumber: Penulis: 2017)
Gambar 50. Daftar isi untuk grapic standar manual dari logo keramik kasturi
(Sumber: Penulis: 2017)
Gambar 51. Configuration logo keramik kasturi
(Sumber: Penulis: 2017)
Gambar 52. Typografi logo keramik kasturi
(Sumber: Penulis: 2017)
Gambar 53. Color Guide logo keramik kasturi
(Sumber: Penulis: 2017)
Gambar 54. Grid logo keramik kasturi
(Sumber: Penulis: 2017)
Gambar 55. Scala logo keramik kasturi
(Sumber: Penulis: 2017)
Gambar 56. Area isolasi keramik kasturi
(Sumber: Penulis: 2017)
Gambar 57. Konsep desain logo untuk jenis huruf keramik kasturi
(Sumber: Penulis: 2017)
Gambar 58. Konsep desain logo untuk warna keramik kasturi
(Sumber: Penulis: 2017)
Gambar 59. Stationary keramik kasturi
(Sumber: Penulis: 2017)