bab iii eko

14
BAB III TINJAUAN LOKASI PERENCANAAN A. Tinjauan Terhadap Kota Kendari 1. Kondisi Fisik a. Letak Geografis Secara Geografis Kota kendari terletak pada 122 o 300 Bujur timur dan 03 o 570 lintang selatan, membentang mengelilingi teluk kendari. Kota kendari merupakan dataran yang berbukti dan wilayahnya dilewati oleh sungai-sungai yang bermuara ke Teluk Kendari sehingga teluk ini kaya akan hasil ikannya. Luas wilayah daratan Kota Kendari 295,89 km2 atau 0,70 persen dari luas daratan Provinsi Sulawesi Tenggara. Kota Kendari yang juga Ibukota Propinsi Sulawesi Tenggara secara geografis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa, berada di antara 3º54’30” - 4º3’11” Lintang Selatan dan 122º23’ - 122º39’ Bujur Timur 67

Upload: eko-archy

Post on 10-Apr-2016

247 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ta

TRANSCRIPT

BAB III

TINJAUAN LOKASI PERENCANAAN

A. Tinjauan Terhadap Kota Kendari

1. Kondisi Fisik

a. Letak Geografis

Secara Geografis Kota kendari terletak pada 122o 300 Bujur timur dan 03o 570

lintang selatan, membentang mengelilingi teluk kendari. Kota kendari merupakan

dataran yang berbukti dan wilayahnya dilewati oleh sungai-sungai yang bermuara ke

Teluk Kendari sehingga teluk ini kaya akan hasil ikannya. Luas wilayah daratan Kota

Kendari 295,89 km2 atau 0,70 persen dari luas daratan Provinsi Sulawesi Tenggara.

Kota Kendari yang juga Ibukota Propinsi Sulawesi Tenggara secara geografis

terletak di bagian selatan garis khatulistiwa, berada di antara 3º54’30” - 4º3’11”

Lintang Selatan dan 122º23’ - 122º39’ Bujur Timur

Gambar III. 1 Peta Sulawesi Tenggara

(Sumber : Dinas PU Kota Kendari)

67

b. Kondisi Iklim Kota Kendari

Kota Kendari termasuk daerah beriklim tropis karena letaknya yang masuk

kedalam jalur area garis katulistiwa .Secara keseluruhan suhu diwilayah Kota Kendari

adalah daerah yang bersuhu tropis dengan suhu udara maksimum 32.830 C dan

minimum 19.580 C dengan rata-rata 26.200 C, kelembaban udara rata-rata 87.67

persen serta tekanan udara rata-rata 1010,5 milibar. Kecepatan angin pada umumnya

di Kendari berjalan normal , mencapai 12,75 m/detik.

c. Keadaan Topografi

Kota Kendari memiliki kondisi topografi wilayah yang relatif bergunung rendah

berkisar 49%, dengan tanah yang berbukit 25%dari seluruh daratan kendari

sedangkan daratannya hampir sama dengan tanah yang berbukit yaitu sekitar 26%,

kota kendari juga merupakan daerah pesisir, karena terletak disebagaian Pantai teluk

Kendari, yaitu kecamatan Kendari, kecamatan Kendari Barat, kecamatan Abeli, dan

sebagian kecamatan Poasia.

d. Batas Administratif

Secara Administratif Kota Kendari memiliki batas-batas:

1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Soropia.

2) Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Banda.

3) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Moramo dan  Kecamatan Konda.

4) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Ranomeeto dan    Kecamatan

Sampara.

e. Pembagian Wilayah Administratif

Wilayah administrasi Kota Kendari terdiri atas 10 wilayah Kecamatan, yaitu

Kecamatan Mandonga, Kecamatan Baruga, Kecamatan Poasia, Kecamatan Abeli,

Kecamatan Kendari, Kecamatan Kendari Barat, Kecamatan Puwatu, Kecamatan

Wua-Wua, Kecamatan Kadia dan Kecamatan Kambu berdasarkan Peraturan Daerah

68

Kota Kendari Nomor 5 s/d 14 Tahun 2005 yang selanjutnya terbagi menjadi 64

kelurahan.

Gambar III.2 Peta administrasi kota Kendari

( Sumber : www. kendari.info.com )

Secara terinci wilayah administrasi pemerintah tiap kecamatan dapat dilihat sebagai

berikut:

1) Wilayah administrasi pemerintah Kecamatan Mandonga tahun 2006 dengan

ibukotanya Wawombalata, terdiri dari 6 kelurahan.

2) Wilayah administrasi pemerintah Kecamatan Baruga dengan ibukotanya

Watubangga, terdiri dari 4 kelurahan.

3) Wilayah administrasi pemerintah Kecamatan Poasia dengan ibukotanya

Rahandouna terdiri dari 4 kelurahan.

4) Wilayah administrasi pemerintah Kecamatan Abeli dengan ibukotanya

Anggalomelai terdiri dari 13 kelurahan.

69

5) Wilayah administrasi pemerintah Kecamatan Kendari dengan ibukotanya Kandai

terdiri dari 9 kelurahan.

6) Wilayah administrasi Kecamatan Kendari Barat dengan ibukotanya Benu-Benua

terdiri dari 9 kelurahan,

7) Wilayah Adnministrasi Kecamatan Puwatu dengan ibukotanya Puwatu terdiri dari

6 kelurahan

8) Wilayah administrasi Kecamatan Wua-Wua dengan ibukotanya Wua-Wua terdiri

dari 4 kelurahan.

9) Wilayah administrasi Kecamatan Kadia dengan ibukotanya Bende terdiri dari 5

kelurahan.

10) Wilayah administrasi Kecamatan Kambu dengan ibukotanya Kambu terdiri dari 4

kelurahan

B. Tinjauan Lokasi Redesain Museum Negeri Sulawesi Tenggara

1. Lokasi Redesain

Lokasi redesain Museum berada pada kawasan BWK I Kecamatan Kadia yang

terletak di jalan Abunawas dengan luasan site 18500 m²

Batasan- batasan site adalah :

a. Sebelah Barat berbatasan dengan Fantasi Karaoke dan Kopi Kita

70

Gambar III.3 Fantasi karaoke dan Kopi Kita

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

b. Sebelah Timur Berbatasan dengan Dinas PU Kota Kendari

c. Sebelah Utara berbatasan dengan Menara Persatuan MTQ

71

Gambar III.4Dinas PU Kota Kendari

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar III.5Menara Persatuan Kota Kendari

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar III.7Lokasi Perancangan

Sumber: : RTRW BWK I Kawasan Mandonga(Sumber : Dinas Tata Kota dan Bangunan Kota Kendari, 2013)

d. Sebelah Selatan Berbatasan dengan Taman Budaya

72

Gambar III.6Taman Budaya

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

C. Tinjauan Redesain Museum Negeri Sulawesi Tenggara

Redesain Museum Di Sulawesi Tenggara, sangatlah baik mengingat perlu

adanya Museum Sulawesi Tenggara dengan penampilan terbaru yang lebih

imajinatif, museum yang terdapat saat ini di Sulawesi Tenggara hanyalah

berjumlah satu buah yang menampilkan koleksi yang berupa peninggalan

kebudayaan Sulawesi Tenggara yang bersifat Umum. Pembangunan fisik Museum

Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara dimulai sejak akhir Pelita II (1978/1979) hingga

kini telah terwujud satu kompleks bangunan yang cukup megah, namun dari segi

fungsionalisasinya baru dimulai pada awal tahun 1991, secara resmi selaku unit

pelaksana teknis (UPTD) di bidang kebudayaan No. 001/0/1991 tanggal 9 Januari

1991. berdasarkan Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara No. 425 tahun 2001

tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas di lingkungan Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara. Museum Negeri Provinsi

Sulawesi Tenggara berupah stastus menjadi UPTD.

Museum Sulawesi Tenggara menyajikan jenis koleksi sebagai berikut :

1. Koleksi Geologika

2. Koleksi Biologika

3. Koleksi Etnografika

4. Koleksi Arkeologika

5. Koleksi Historika

6. Koleksi Numismatika/Heraldika

7. Koleksi Filogika

8. Koleksi Keramika

9. Koleksi Seni Rupa

10. Koleksi Teknologika

Dengan merencanakan sebuah Redesain Museum yang berorientasi pada

teknologi terbaru, kebudayaan Sulawesi Tenggara yang terbaru serta makin

meningkatnya pendidikan saat ini, maka kota Kendari dapat memperkenalkan

73

tentang seni kebudayaan, teknologi terbau yang berada di propinsi Sulawesi

Tenggara. Bangunan ini nantinya berfungsi sebagai suatu lembaga tempat

mengumpulkan, menyimpan, merawat, dan memanfaatkan aneka benda-benda

bersejarah. Selain itu, Museum tersebut dapat menjadi wahana pendidikan dan

penelitian bagi masyarakat Sulawesi Tenggara.

D. Faktor Pendukung Redesain Museum

Faktor pendukung Redesain Museum adalah kurangnya perawatan serta

pemiliharan sehingga Museum kini sudah mulai kurang untuk menjadi objek

kunjungan wisata dan budaya bagi masyrakat Kota Kendari. Selain itu ada beberapa

bangunan yang sudah tidak difungsikan antara lain:

1. Gedung Pameran Sementara

2. Gedung Pengelola

3. Gudang dan Ruang Perawatan

4. Laboratorium

5. Auditorium

Berikut ini adalah kondisi eksisting Museum Negeri Sulawesi Tenggara.

74

Gambar III.8Gedung Pameran Sementara

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar III.9Gedung Pengelola

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

E. Data Pengunjung Museum

Tabel III.1.Data Pengunjung Museum Negeri Sulawesi Tenggara 3 tahun terakhir

No. Jenis PengunjungTahun

KunjunganTahun

KunjunganTahun

kunjungan2009 2010 2011

1 Anak-anaka. TK/SD 344 297 278b. SLTP 1186 876 754c. SLTA 753 705 679

2 Dewasaa. Mahasiswa 193 136 87b. Wisatawan Asing 5 3 4c. Wisatawan Domestik - 5 -d. Tamu Negara - -e. Peneliti 3 - -f. Pengunjung Umum 138 123 107

Total 2622 2145 1909

( sumber: Arsip Bimbingan Edukasi Museum Negeri Sultra, 2011 )

75

Gambar III.10Laboratorium

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar III.11Gudang dan Ruang Perawatan

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Tabel III.2. Data Pengujung Museum Berdasarkan Jenis Kelamin

Kota Kendari Laki-laki Perempuan Jumlah

2011 856 1053 1909

2010 1037 1108 2145

2009 1109 1153 2262

Sumber : Arsip Bimbingan Edukasi Museum Negeri Sultra, (2011)

Dari data di atas maka rata-rata jumah penurunan pegunjung museum adalah 37 %.

jadi dapat diperhitungkan sampai tahun 2018, dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

Pt = Prediksi jumlah pengunjung museum/tahun

Po = Jumlah pengunjung saat ini

r = Rata-rata persentase pertumbuhan pengunjung

n = jangka waktu proyeksi

Pt = Po x ( 1 + r )n

= 2622 x (1 + 37 % )6

= 2622 x ( 1 + 0, 37 )6

= 2622 x ( 1,37 )6

= 2622 x 8,22

= 21552 pengunjung

Jadi jumlah pengunjung Museum untuk tahun 2018 adalah 21552 Pengunjung.

76

Pt = Po x ( 1 + r )n