bab iii-fitri-k. sakinahlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/28/jtptiain-gdl-s1... ·...
TRANSCRIPT
56
BAB III
GAMBARAN UMUM TENTANG POLA KEHIDUPAN KELUARGA
SAKINAH PARA KELUARGA PENGHAFAL ALQURAN KECAMATAN
PEDURUNGAN KOTA SEMARANG
A. Kondisi Umum
1. Letak Geografis
Kecamatan Pedurungan, secara geografis berada pada ketinggian
4m dari permukaan laut, tanahnya berupa datar sampai berombak, suhu
udaranya berkisar antara 23°-33°c, dengan curah hujan 160 mm per tahun.
Luas wilayah sekitar 2.072 ha, dengan perincian sebagai berikut:
a. Tanah sawah yang terdiri irigasi setengah teknis 24 ha, irigasi
sederhana 217.315 ha.
b. Tanah kering yang terdiri pekarangan/bangunan/emplasement
1.506.988 ha, Tegal/kebun 385.25
c. Tanah basah yang terdiri balong/empeng/kolom 2.2 ha
d. Tanah keperluan fasilitas umum terdiri lapangan olah raga 19,92 ha,
taman rekreasi 6,5 ha, kuburan 8,6 ha1
Kecamatan pedurungan dihuni oleh ± 15.6698 jiwa dengan 39.266
kepala keluarga dengan rincian penduduk laki-laki sebanyak 77.869 jiwa
dan perempuan berjumlah 78.829 jiwa2.
Adapun batas wilayah kecamatan pedurungan adalah sebagai
berikut:
Sebelah Utara : kecamatan Genuk
Sebelah Selatan : kecamatan Tembalang
Sabelah Barat : kecamatan Gayamsari
Sebelah Timur : kecamatan Mranggen 3
1 Daftar Isian Data Dasar Profil Kecamatan Pedurungan tahun 2006 2 Laporan Bulana Monografi tiap Kelurahan Kecamatan Pedurungan per April 2006
3 Data dari Papan Monografi Kecamatan Pedurungan, tahun 2006
56
57
Kecamatan Pedurungan ini, terdiri dari 12 buah kelurahan, Rukun
Warga (RW) 145 dan Rukun Tangga (RT) 976 buah.
Rincian dari 12 kelurahan tersebut yaitu: Penggaron kidul,
Tlogomulyo, Tlogosari Wetan, Tlogosari Kulon, Muktiharjo Kidul,
Plamongansari, Gemah, Pedurungan Kidul, pedurungan Lor, pedurungan
tengah, Palebon, dan Kalisari.4
Kalau dilihat dari Orbitasi dan jarak tempuh, maka kecamatan
Pedurungan jarak tempuh ke kota-kota adalah sebagai berikut:
TABEL I
ORBITASI JARAK TEMPUH KECAMATAN PEDURUNGAN KE
KOTA-KOTA PEMERINTAHAN DI SEKITARNYA5
NO Orbitasi dan jarak Tempuh Ket
1 Jarak ke kelurahan yang terjauh 3,5 km
2 Jarak ke kabupaten/kota 10 km
3 Jarak ke ibu kota propinsi 7 km
4 Waktu tempuh ke kelurahan yang terjauh 0, 5 jam
5 Waktu tempuh ke kabupaten/kota 0,5 jam
6 Waktu tempuh ke ibu kota propinsi 0,4 jam
2. Keadaan Demografis Kecamatan Pedurungan
Wilayah kecamatan Pedurungan kodia Semarang, termasuk daerah
yang penduduknya bermata pencaharian sangat kompleks sekali, ada yang
bermata pencaharian sebagai petani, pengusaha sedang/besar,
pengrajin/industri kecil, buruh industri, buruh bangunan, pedagang,
pengangkutan, pegawai negeri sipil, ABRI, pensiun (peg neg/ABRI), dan
lain-lain. Namun, kalau dilihat dari mayoritas mata pencaharian, penduduk
kecamatan Pedurungan adalah sebagai buruh industri.
4 Daftar Isian Data Dasar Profil Kecamatan Pedurungan tahun 2006 5 Sumber, Monografi kecamatan Pedurungan pada bulan Juli-Agustus tahun 2006
58
a. Jumlah penduduk
Jumlah penduduk kecamatan Pedurungan sampai dengan bulan
April 2006 ada 156.698 jiwa. Tabel berikut menunjukan jumlah
penduduk kecamatan pedurungan berdasarkan jenis kelamin.
TABEL II
JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN PEDURUNGAN MENURUT
JENIS KELAMIN6
NO JENIS KELAMIN JUMLAH
1 Laki-laki 77.869 jiwa
2 Perempuan 78.829 jiwa
Jumlah 156.698 jiwa
Tabel berikut menunjukan jumlah penduduk asing atau Warga
Negara Asing (WNA) Kecamatan Pedurungan hingga bulan April
2006.
TABEL III
JUMLAH PENDUDUK WNA KECAMATAN PEDURUNGAN7
NO JENIS KELAMIN JUMLAH
1 Laki-laki 40 jiwa
2 Perempuan 31 jiwa
Jumlah 71 jiwa
b. Komposisi penduduk ditinjau dari kelompok umur
Menurut data laporan monografi kecamatan Pedurungan per April
2006 bahwa kelompok umum 0-4 tahun atau penduduk balita
merupakan jumlah paling banyak dibandingkan dengan kelompok
umur yang lainnya, untuk lebih jelasnya dapat di lihat dalam table
berikut ini:
6 Laporan Bulanan (perubahan jiwa) Kecamatan Pedurungan per April 2006 7 Ibid.
59
TABEL IV
PENDUDUK KECAMATAN PEDURUNGAN BERDASRKAN
KOMPOSISI UMUR8
NO KOMPOSISI UMUR LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 00-04 tahun 11158 jiwa 11994 jiwa 23152 jiwa
2 05-09 tahun 8657 jiwa 8129 jiwa 16786 jiwa
3 10-14 tahun 7034 jiwa 6778 jiwa 13812 jiwa
4 15-19 tahun 6737 jiwa 7173 jiwa 13910 jiwa
5 20-24 tahun 7230 jiwa 7474 jiwa 14704 jiwa
6 25-29 tahun 7508 jiwa 7604 jiwa 15112 jiwa
7 30-34 tahun 6978 jiwa 7522 jiwa 14500 jiwa
8 35-39 tahun 6137 jiwa 5527 jiwa 11664 jiwa
9 40-44 tahun 4038 jiwa 4260 jiwa 8298 jiwa
10 45-49 tahun 3493 jiwa 3443 jiwa 6936 jiwa
11 50-54 tahun 3357 jiwa 3178 jiwa 6535 jiwa
12 55-59 tahun 2511 jiwa 2461 jiwa 4972 jiwa
13 60-64 tahun 1802 jiwa 1970 jiwa 3772 jiwa
14 65 tahun keatas 1229 jiwa 1316 jiwa 2545 jiwa
Jumlah 77869 jiwa 78829 jiwa 156698 jw
Dari tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jumlah
penduduk balita menempati peringkat tertinggi yaitu 23152 jiwa
(6,8%).
c. Penduduk Kecamatan Pedurungan Berdasarkan Mata Pencaharian
Bila dilihat dari mata pencaharian, maka sebagian besar
penduduk kecamatan pedurungan adalah sebagian buruh industri.
Bekerja pada sector buruh industri, juga ada yang bekerja atau
bermatapencaharian dari sector lain untuk lebih jelasnya dapat dilihat
dalam tabel berikut ini:
8 Ibid.
60
TABEL V
PENDUDUK KECAMATAN PEDURUNGAN BERDASRKAN
MATA PENCAHARIAN9
NO MATA PENCAHARIAN JUMLAH
1 Petani 1297 orang
2 Buruh tani 1885 orang
3 Nelayan -
4 Pengusaha sedang/besar dan
pengrajin/industri kecil
2656 orang
5 Buruh industri 23982
6 Buruh bangunan 16535
7 Buruh pertambangan -
8 Buruh perkebunan -
9 Pedagang 8053
10 Pengangkutan 4189
11 Pegawai Negeri Sipil dan ABRI 12841
12 Pensiun (pegawai negeri/ABRI) 4033
13 Peternak -
14 Lain-lain 9285
Jumlah 84.756
d. Penduduk Kecamatan Pedurungan Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan merupakan sarana pokok bagi kehidupan manusia.
Untuk menunjang kemajuan pembangunan suatu masyarakat dapat
dilihat dari maju mundurnya pendidikan:
Kesadaran dalam masalah pendidikan, penduduk kec.
Pedurungan sudah cukup baik, Karena pada umumnya mereka bisa
menyadari pentingnya pendidikan, dan para orang tua sudah
mempunyai kesadaran untuk menyekolahkan anaknya, baik di
9 Sumber, Monografi Kec. Pedurungan pada bulan Juli – Agustus tahun 2005.
61
sekolahan umum maupun di sekolahan agama. Sarana pendidikan
Agama dan Umum yang ada di Kec. Pedurungan dapat dilihat pada
table di bawah ini:
TABEL VI
PENDUDUK KECAMATAN PEDURUNGAN BERDASARKAN
JENIS PENDIDIKAN10
NO MATA PENDIDIKAN JUMLAH
1 Tamat Perguruan Tinggi 9174 orang
2 Tamat Akademi 6566 orang
3 Tamat SLTA 18052 orang
4 Tamat SLTP 24406 orang
5 Tamat SD 19957 orang
6 Tamat TK 313 orang
Jumlah 68468 orang
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa jumlah
penduduk yang menamaykan sekolah sampai Perguruan Tinggi 13,39%,
tamat Akademi 9,58%, SLTA: 26,36%, SLTP: 35,64%, SD: 29,14%, dan
tamat TK: 0,45% dari keseluruhan jumlah penduduk yang menamatkan
sekolah.
TABEL VII
JUMLAH SARANA PENDIDIKAN KEC. PEDURUNGAN11
NO NAMA SEKOLAH JUMLAH
1 TK 49
2 SD NEGERI 41
3 MI 11
4 SD SWASTA 9
5 SLTP NEGERI 7
10 Laporan Bulanan Monografis Tiap Kelurahan di Kec. Pedurungan, per April 2006. 11 Sumber, Monografi Kec. Pedurungan pada bulan Juli – Agustus tahun 2005.
62
6 MTS 3
7 SLTP SWASTA 6
8 SLTP NEGERI 2
9 MAN 1
10 SLTA SWASTA 6
11 SLTA KEJURUAN SWASTA 4
12 AKADEMI NEGERI 1
13 AKADEMI SWASTA 3
14 PERGURUAN TINGGI SWASTA 3
15 PESANTREN 10
JUMLAH 162
e. Penduduk Kecamatan Pedurungan Berdasarkan Agama
TABEL VIII
PENDUDUK KECAMATAN PEDURUNGAN BERDASARKAN
AGAMA12
NO JENIS AGAMA JUMLAH PEMELUK
1 Islam 131.126 orang
2 Katolik 10.939 orang
3 Protestan 11.379 orang
4 Hindu 738 orang
5 Budha 1.260 orang
6 Penganut Kepercayaan
terhadap Tuhan YME
1.131 orang
Jumlah 156573 orang
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa jumlah
penduduk agama terbesar adala agama Islam yaitu 131126 orang atau
12 Ibid.
63
83,74%, sedangkan penduduk agama terendah adalah agama Hindu yaitu
738 orang atau 0,47%.
Sedangkan tempat peribadatan di Kec. Pedurungan meliputi
Masjid, Surau/Mushalla, Gereja, Wihara dan Pura. Adapun data tersebut
dapat dilihat dari tabel berikut ini:
TABEL IX
DAFTAR TEMPAT PERIBADATAN13
NO TEMPAT IBADAH JUMLAH
1 MASJID 115
2 SURAU/MUSHALLA 194
3 GEREJA 21
4 WIHARA 1
5 PURA 1
Jumlah 332
3. Kondisi Sosial Budaya dan Agama
a. Kondisi Sosial Budaya
Meskipun secara geografis Kec. Pedurungan memiliki jarak
tempuh yang relatif dekat dengan pusat pemerintahan, serta ditunjang
dengan sarana dan prasarana kegiatan kemasyarakatan yang maju,
namun kondisi kehidupan sosial budaya masyarakat Kec. Pedurungan
tidak seperti masyarakat kota lainnya. Sebagaimana diungkapkan oleh
Camat Pedurungan sebagai berikut:
“Individualistik dan hedonis bukan merupakan corak hidup masyarakat Kec. Pedurungan. Nilai-nilai budaya, tata dan pola hubungan antar masyarakat yang terjalin di lingkungan masyarakat masih merupakan warisan budaya, tata dan pola hubungan nenek moyang. Di samping itu, masih kuatnya tepo-sliro (tenggang rasa) dengan manusia (tetangga) di sekitarnya serta lebih mengutamakan azas persaudaraan di atas
13 Daftar Isian Data Dasar Profil Kecamatan Pedurungan tahun 2006.
64
kepentingan pribadi juga menjadi bukti nyata keberlangsungan nilai-nilai sosial asli masyarakat Jawa.”14 Keberhasilan dalam pelestarian dan penerapan nilai-nilai sosial
budaya asli tersebut karena adanya usaha-usaha masyarakat untuk
tetap menjaga persatuan dan persaudaraan melalui kegiatan-kegiatan
kemasyarakatan yang secara langsung maupun tidak langsung
mengharuskan masyarakat yang terlibat untuk terus saling
berhubungan dan berinteraksi dalam frame (persudaraan). Kegiatan-
kegiatan itu dapat dibedakan secara umur dan tujuan adalah:
1. Perkumpulan serta Arisan Kelompok Bapak-bapak yang diadakan
di setiap kelurahan, RW maupun RT.
Perkumpulan tersebut bertujuan untuk membahas segala hal
yang bersangkutan dengan kehidupan dan kebutuhan masyarakat di
tingkat kelurahan, RW maupun RT untuk kemudian dicari solusi
secara bersama-sama.15
2. Perkumpulan Ibu-ibu PKK serta Arisan Dasawisma, yang
berfungsi sebagaimana perkumpulan bapak-bapak, namun terdapat
arisan Dasawisma yang lebih terfokus pada nilai ekonomi
meskipun di dalamnya yang berlangsung nilai-nilai sosial budaya
Jawa.16
3. Perkumpulan Remaja yang ada di setiap RT, RW dan Kelurahan.
Fungsi perkumpulan ini adalah menjaga persatuan dan
persaudaraan, latihan bermusyawarah, latihan berorganisasi,
mengembangkan bakat dan minat, serta sebagai sarana
transformasi segala informasi dari pemerintahan kelurahan yang
perlu diketahui oleh para remaja.17
14Hasil wawancara dengan Drs. Muthohar, MM, Camat Pedurungan, tanggal 11 Mei 2006
di Kantor Kecamatan Pedurungan. 15 Ibid.. 16 Ibid. 17 Ibid.
65
4. Perkumpulan LPMK untuk membantu pemerintahan desa dalam
merencanakan atau melaksanakan pembangunan di segala bidang
baik fisik maupun nonfisik.18
b. Kondisi Keagamaan
Kehidupan keagamaan dan keragaman di lingkungan
masyarakat Pedurungan sangat kondusif dan dinamis. Hampir tidak
pernah ada konflik antar umat seagama maupun antar agama. Hal ini
terjadi karena tingginya rasa toleransi beragama yang dimiliki oleh
masyarakat Pedurungan.
Sedangkan kegiatan keagamaan masyarakat Pedurungan
hampir seluruhnya didominasi oleh kegiatan keagamaan Islam.
Sebagaimana hasil wawancara dengan Syarofudin Husain, tokoh
masyarakat Pedurungan pada tanggal 18 Mei 2006 di kediamannya
(Penggaron Kidul), berikut:
Kegiatan-kegiatan keagamaan yang bersifat sosial diantaranya: 1. Kegiatan Tahlilan 2. Pengajian, seperti mengaji Alquran, Yasiinan, Berjanjian,
mengaji kitab kuning di bulan Ramadhan, pengajian selapanan setiap Ahad Pon, pengajian Fatayat dan Muslimat NU, pengajian anak-anak, pengajian Jam’iyah Khuffadz yang diadakan setiap Selasa Pon (sebulan 2 kali).
3. Rebanaan (seni tradisional Islam) 4. Perayaan Hari-hari Besar Keagamaan, baik Agama Islam
maupun yang lain.19
4. Struktur Organisasi Kec. Pedurungan
Adapun struktur organisasi Kec. Pedurungan tahun 2006 dapat
dilihat pada bagan sebagaimana terlampir. Berdasarkan lampiran struktur
organisasi tersebut, penulis dapat mendeskripsikan sebagai berikut: Bahwa
Camat (Drs. Muthohar, MM) sebagai pemimpin tertinggi, kemudian
18 Hasil wawancara dengan Ibu Widjiyanto, SH., Kasi Kessos Pedurungan, tanggal 11
Mei 2006 di Kantor Kecamatan Pedurungan. 19 Hasil wawancara dengan Syarofudin Husain, tokoh masyarakat Pedurungan pada
tanggal 18 Mei 2006 di kediamannya (Penggaron Kidul)
66
dibantu oleh Sekretaris Camat (Drs. Kukuh, SA, S.Sos, MM) berserta Kasi
Pemerintah (Eni Rijanti), Kasi Pembangunan (Drs. Oktaviatmono), Kasi
Kesos (Wijijanto, SH) Kasi Pelayanan Umum (terdiri dari 5 staf), dan Kasi
Trantib (terdiri dari 6 staf). Masing-masing Kasi membawahi staf-staf.
B. Deskripsi Data Tentang Pola Kehidupan Keluarga Sakinah Keluarga
Para Penghafal Alquran di Kec. Pedurungan Kota Semarang
Untuk mendapatkan gambaran tentang pola kehidupan keluarga
sakinah keluarga para penghafal Alquran di Kec. Pedurungan Kota Semarang,
penulis membagikan angket, melakukan wawancara dan observasi ke
lapangan langsung.
Penulis membagikan angket kepada para penghafal Alquran sebanyak
25 responden yang sudah berkeluarga, angket dibagikan kepada seluruh
responden kemudian hasilnya dikumpulkan untuk dijadikan sebagai pedoman
analisis berkaitan dengan penelitian tersebut.
Adapun wawancara penulis lakukan kepada beberapa informan, baik
dengan pegawai pemerintahan mengenai keadaan geografi, demografi, sosial
budaya dan agama di wilayah pedurungan, maupun dengan para penghafal
Alquran, keluarga, dan tetangganya.
Lebih jelasnya, berikut deskripsi hasil penelitian yang penulis lakukan
selama di lapangan:
1. Perilaku Penghafal Alquran dalam Kehidupan Keluarga
Berkaitan dengan perilaku penghafal Alquran dalam kehidupan
keluarga, maka peneliti gambarkan hasil angket dan hasil wawancara.
Pertanyaan angket disusun sebanyak 20 item, dengan alternatif jawaban
dalam bentuk perolehan ganda (cheek choice) yang memuat jawaban (a)
menunjukkan kualitas baik sekali, (b) menunjukkan kualitas baik, (c)
menunjukkan kualitas cukup, dan (d) menunjukkan kualitas kurang.
Adapun data hasil angket tentang perilaku penghafal Alquran
dalam kehidupan keluarga, penulis deskripsikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut:
67
TABEL X
DATA HASIL ANGKET TENTANG PERILAKU PENGHAFAL
ALQURAN DALAM KEHIDUPAN KELUARGA
BAIK
SEKALI
BAIK CUKUP KURANG NO NO
ITEM
ANGKET F % F % F % F %
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
7
7
17
21
9
20
17
2
22
18
22
25
19
24
13
23
13
21
13
84
28
28
68
84
36
80
68
8
88
72
88
100
76
96
52
92
52
84
52
3
13
4
5
1
5
3
3
1
2
4
3
-
4
-
4
2
3
1
5
12
52
16
20
4
20
12
20
4
8
16
12
-
16
-
16
8
12
4
20
-
5
12
3
3
11
1
3
14
1
2
-
-
2
1
8
-
8
3
7
-
20
48
12
12
44
4
12
56
4
8
-
-
8
4
32
-
32
12
28
1
-
2
-
-
-
1
-
8
-
1
-
-
-
-
-
-
1
-
-
4
-
8
-
-
-
4
-
32
-
4
-
-
-
-
-
-
4
-
-
Jumlah 334 66,8 68 13,6 84 16,8 14 2,8
Berdasarkan data di atas, perilaku para penghafal Alquran dalam
kehidupan keluarga di Kec. Pedurungan menunjukkan bahwa jawaban (a)
sebanyak 334 atau 66,8% yaitu dalam katagori baik sekali. Jawaban (b)
68
sebanyak 68 atau 13,6% yaitu dalam katagori baik. Jawaban (c) sebanyak
84 atau 16,8% yaitu dalam katagori cukup. Sedangkan jawaban (d)
sebanyak 14 atau 2,8% yaitu dalam katagori kurang.
Dengan demikian, perilaku para penghafal Alquran dalam
kehidupan keluarga di Kec. Pedurungan dalam katagori sangat baik,
sebab, dari hasil jawaban angket di atas menunjukkan bahwa nilai jawaban
(a) atau (sangat baik) menempati peringkat paling tinggi, yakni volumenya
mencapai 334 atau 66,8% dari 25 responden.
Berdasarkan hasil angket, secara rinci perilaku para penghafal
Alquran dalam kehidupan keluarga di Kec. Pedurungan Kota Semarang
sebagai berikut:
a. Menjalankan Amalan (dzikir), sebagai upaya untuk memelihara
hafalan Alquran
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 21 responden atau 84%.
Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua
dengan frekuensi jawaban 3 responden atau 12%, kemudian jawaban
(d) atau kurang menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban
sebesar 1 atau 4%.
b. Shalat Tahajud dan nderes (tadarus) setiap malam
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (b)
atau sering (baik), menduduki peringkat terbanyak yakni dibuktikan
dengan frekuensi jawaban sebesar 13 responden atau 53%. Sedangkan
jawaban (a) atau selalu, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi
jawaban 7 responden atau 28%, kemudian jawaban (c) atau kadang-
kadang menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban sebesar
5 atau 20%.
c. Mengadakan pengajian Alquran di rumah-rumah penduduk
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (c)
atau kadang-kadang (cukup), menduduki peringkat terbanyak yakni
69
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 12 responden atau 48%.
Sedangkan jawaban (a) atau selalu, menduduki peringkat kedua
dengan frekuensi jawaban 7 responden atau 28%, kemudian jawaban
(b) atau sering menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban
sebesar 4 atau 16%. Sedangkan jawaban (d) atau tidak pernah
menduduki peringkat keempat dengan frekuensi jawaban sebesar 2
atau 8%.
d. Membiasakan shalat berjamaah di dalam rumah dan di masjid
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (sangat baik), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 17 responden atau 68%.
Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua
dengan frekuensi jawaban 5 responden atau 20%, kemudian jawaban
(c) atau kadang-kadang menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi
jawaban sebesar 3 atau 12%.
e. Membiasakan diri dengan ucapan salam, baik ketika meninggalkan
rumah atau memasuki rumah
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (sangat baik), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 21 responden atau 84%.
Sedangkan jawaban (c) atau kadang-kadang, menduduki peringkat
kedua dengan frekuensi jawaban 3 responden atau 12%, kemudian
jawaban (b) atau sering menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi
jawaban sebesar 1 atau 4%.
f. Membiasakan diri ber-infak (sedekah)
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (c)
atau kadang-kadang (sedang), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 11 responden atau 44%.
Sedangkan jawaban (a) atau selalu, menduduki peringkat kedua
dengan frekuensi jawaban 9 responden atau 36%, kemudian jawaban
70
(b) atau sering menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban
sebesar 5 atau 20%.
g. Mengharuskan suami/istri dan anak setiap hari untuk membaca
Alquran
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (sangat baik), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 20 responden atau 80%.
Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua
dengan frekuensi jawaban 3 responden atau 12%, kemudian jawaban
(c) atau kadang-kadang dan (d) atau tidak pernah menduduki peringkat
ketiga dengan frekuensi jawaban masing-masing sebesar 1 atau 4%.
h. Pada saat santai berkomunikasi (tukar pikiran) dengan anggota
keluarga
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (sangat baik), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 17 responden atau 68%.
Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua
dengan frekuensi jawaban 5 responden atau 20%, kemudian jawaban
(c) atau kadang-kadang menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi
jawaban sebesar 3 atau 12%.
i. Selalu hidup rukun dalam keluarga
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (c)
atau kadang-kadang (cukup), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 14 responden atau 58%.
Sedangkan jawaban (d) atau tidak pernah, menduduki peringkat kedua
dengan frekuensi jawaban 8 responden atau 32%, jawaban (a) atau
selalu menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban sebesar 2
atau 8%. Kemudian jawaban (b) atau sering menduduki peringkat
ketiga dengan frekuensi jawaban sebesar 1 atau 4%.
71
j. Ketika ada masalah selalu terbuka pada suami/istri
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 22 responden atau 88%.
Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua
dengan frekuensi jawaban 2 responden atau 8%, kemudian jawaban (c)
atau kadang-kadang menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi
jawaban sebesar 1 atau 4%.
k. Dalam masalah pendidikan, memberi perhatian pada anak-anak dengan
menyuruh agar ikut berfikir
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 18 responden atau 72%.
Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua
dengan frekuensi jawaban 4 responden atau 16%, jawaban (c) atau
kadang-kadang menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban
sebesar 2 atau 8%. Kemudian jawaban (d) atau tidak pernah
menduduki peringkat keempat dengan frekuensi jawaban sebesar 1
atau 4%.
l. Dalam masalah ibadah, orang tua selalu mendidik anggota keluarga
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 22 responden atau 88%.
Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua
dengan frekuensi jawaban 3 responden atau 12%.
m. Membiasakan diri berbuat baik dan adil terhadap seluruh anggota
keluarga
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 25 responden atau 100%.
Sedangkan jawaban (b, c, d) kosong.
72
n. Disiplin dalam mengatur waktu nderes dan tugas-tugas yang lain
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 19 responden atau 76%.
Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua
dengan frekuensi jawaban 4 responden atau 12%, kemudian jawaban
(c) atau kadang-kadang menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi
jawaban sebesar 2 atau 8%.
o. Saling bekerjasama dengan suami/istri dalam mengatur keuangan,
urusan pekerjaan rumah tangga dan mendidik anak supaya menjadi
anak yang salih dan salihah
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 24 responden atau 96%.
Sedangkan jawaban (c) atau kadang-kadang, menduduki peringkat
kedua dengan frekuensi jawaban 1 atau 4%.
p. Apabila terjadi perselisihan, segera berwudlu dan membaca Alquran
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 13 responden atau 52%.
Sedangkan jawaban (c) atau kadang-kadang, menduduki peringkat
kedua dengan frekuensi jawaban 8 responden atau 32%, kemudian
jawaban (b) atau sering menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi
jawaban sebesar 3 atau 13%. Kemudian jawaban (d) atau tidak pernah
menduduki peringkat keempat dengan frekuensi jawaban sebesar 1
atau 4%.
q. Terhadap tetangga, mengembangkan sikap menghormati dan berbuat
baik
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 21 responden atau 84%.
73
Sedangkan jawaban (c) atau kadang-kadang, menduduki peringkat
kedua dengan frekuensi jawaban 3 responden atau 12%, kemudian
jawaban (b) atau sering menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi
jawaban sebesar 1 atau 4%.
r. Aktif dalam kegiatan di masyarakat
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 13 responden atau 52%.
Sedangkan jawaban (c) atau kadang-kadang, menduduki peringkat
kedua dengan frekuensi jawaban 7 responden atau 28%, kemudian
jawaban (b) atau sering menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi
jawaban sebesar 5 atau 20%.
s. Setiap akan keluar rumah, memohon izin dan atau mencium tangan
suami, begitu juga penerapannya pada anak-anak
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 24 responden atau 96%.
Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua
dengan frekuensi jawaban 1 responden atau 4%.
t. Berkomunikasi dan bersilaturahmi dengan tetangga
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 23 responden atau 92%.
Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua
dengan frekuensi jawaban 2 responden atau 8%.
2. Pengaruh Positif Menghafal Alquran dalam Membentuk Pribadi dan
Keluarga Sakinah
Berkaitan dengan pengaruh positif menghafal Alquran dalam
membentuk pribadi dan keluarga sakinah, maka peneliti gambarkan hasil
angket dan hasil wawancara.
74
Pertanyaan angket disusun sebanyak 20 item, dengan alternatif
jawaban dalam bentuk perolehan ganda (cheek choice) yang memuat
jawaban (a) menunjukkan kualitas baik sekali, (b) menunjukkan kualitas
baik, (c) menunjukkan kualitas cukup, dan (d) menunjukkan kualitas
kurang.
Adapun data hasil angket tentang perilaku penghafal Alquran
dalam kehidupan keluarga, penulis deskripsikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut:
TABEL XI
PENGARUH POSITIF MENGHAFAL ALQURAN DALAM
MEMBENTUK PRIBADI DAN KELUARGA SAKINAH
Baik Sekali Baik Cukup Kurang NO No Item
Angket F % F % F % F %
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
24
7
23
21
3
24
21
20
24
24
22
25
14
25
20
22
24
96
28
92
84
12
96
84
80
96
96
88
100
56
100
80
88
96
1
4
2
2
-
1
2
4
-
-
2
-
4
-
3
2
1
4
16
8
8
-
4
8
16
-
-
8
-
16
-
12
8
4
-
14
-
1
10
-
2
1
1
1
1
-
7
-
2
1
-
-
56
-
4
40
-
8
4
4
4
4
-
28
-
8
4
-
-
-
-
1
12
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
48
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
75
18
19
20
18
19
20
22
21
24
88
84
96
1
3
1
4
12
4
2
1
-
8
4
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah 410 82 33 6,6 44 8,8 13 2,6
Berdasarkan data di atas, pengaruh positif menghafal Alquran
dalam membentuk pribadi dan keluarga sakinah di Kec. Pedurungan
menunjukkan bahwa jawaban (a) sebanyak 410 atau 82% yaitu dalam
katagori baik sekali. Jawaban (b) sebanyak 33 atau 6,6% yaitu dalam
katagori baik. Jawaban (c) sebanyak 44 atau 8,8% yaitu dalam katagori
cukup. Sedangkan jawaban (d) sebanyak 13 atau 2,6% yaitu dalam
katagori kurang.
Dengan demikian, pengaruh positif menghafal Alquran dalam
membentuk pribadi dan keluarga sakinah di Kec. Pedurungan dalam
katagori sangat baik, sebab, dari hasil jawaban angket di atas
menunjukkan bahwa nilai jawaban (a) atau (sangat baik) menempati
peringkat paling tinggi, yakni folumenya mencapai 410 atau 82% dari 25
responden.
Berdasarkan hasil angket, secara rinci pengaruh positif menghafal
Alquran dalam membentuk pribadi dan keluarga sakinah di Kec.
Pedurungan Kota Semarang sebagai berikut:
a. Hati merasa tenang di setiap selesai nderes (tadarus Alquran)
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 24 responden atau 96%.
Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua
dengan frekuensi jawaban 1 responden atau 4%.
b. Mengetahui kandungan arti dan tafsirnya dalam membaca Alquran
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (c)
atau kadang-kadang (cukup), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 14 responden atau 84%.
76
Sedangkan jawaban (a) atau selalu, menduduki peringkat kedua
dengan frekuensi jawaban 7 responden atau 28%, kemudian jawaban
(b) atau sering, menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban
sebesar 4 atau 16%.
c. Dengan mengetahui kandungan Alquran akan lebih meningkatkan
ibadah
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 23 responden atau 92%.
Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua
dengan frekuensi jawaban 2 responden atau 8%.
d. Merasakan semakin dekat dengan Allah SWT
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 21 responden atau 84%.
Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua
dengan frekuensi jawaban 2 responden atau 8%, kemudian jawaban (c)
dan (d) menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban masing-
masing sebesar 1 atau 4%.
e. Berpegangan dengan Alquran dan Hadits dalam menghadapi berbagai
permasalahan dalam keluarga
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 24 responden atau 96%.
Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua
dengan frekuensi jawaban 1 responden atau 4%.
f. Ketika terdapat permasalahan dalam keluarga, selalu dilandasi dengan
sikap kesadaran dan kedewasaan
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 20 responden atau 80%.
77
Sedangkan jawaban (b) dan (c), menduduki peringkat kedua dengan
frekuensi jawaban masing-masing 2 responden atau 8%, kemudian
jawaban (d) atau kurang frekuensi jawabannya 0.
g. Selalu bersendikan aqidah, ketaatan, kejujuran, amanah dan qona’ah
dalam mendidik anak
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 24 responden atau 96%.
Sedangkan jawaban (c) atau kadang-kadang, menduduki peringkat
kedua dengan frekuensi jawaban 1 responden atau 4%.
h. Kehidupan keluarga berlandaskan ketauhidan dan bersih dari syirik
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 24 responden atau 96%.
Sedangkan jawaban (c) atau kadang-kadang, menduduki peringkat
kedua dengan frekuensi jawaban 1 responden atau 4%.
i. Sabar dalam menghadapi berbagai cobaan dan fitnah yang menimpa
seluruh anggota keluarga, baik cobaan itu mengenai harta benda
maupun jiwa
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 22 responden atau 88%.
Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua
dengan frekuensi jawaban 2 responden atau 8%, kemudian jawaban (c)
atau kadang-kadang, menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi
jawaban sebesar 1 atau 4%.
j. Saling mencintai, menyayangi, membantu, menghormati,
mempercayai, pengertian dan saling memiliki dalam keluarga
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni
78
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 25 responden atau 100%.
Sedangkan jawaban (b), (c), dan (d) frekuensi jawaban 0.
k. Terwujud kesejahteraan ekonominya dalam keluarga
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 14 responden atau 56%.
Sedangkan jawaban (c) atau kadang-kadang, menduduki peringkat
kedua dengan frekuensi jawaban 7 responden atau 28%, kemudian
jawaban (b) atau sering menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi
jawaban sebesar 4 atau 16%.
l. Saling pengertian, mendoakan serta saling memaafkan antara satu
dengan yang lain
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 25 responden atau 100%.
Sedangkan jawaban (b), (c), dan (d) frekuensi jawaban 0.
m. Lingkungan keluarga dan sekitar kondusif serta menyenangkan
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 20 responden atau 80%.
Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua
dengan frekuensi jawaban 3 responden atau 12%, kemudian jawaban
(c) atau kurang menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi jawaban
sebesar 2 atau 8%.
n. Tercipta kerukunan hidup antara istri, suami dan anak di dalam
keluarga
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 22 responden atau 88%.
Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua
dengan frekuensi jawaban 2 responden atau 8%, kemudian jawaban (c)
79
atau kadang-kadang, menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi
jawaban sebesar 1 atau 4%.
o. Memuliakan anggota keluarga serta tamu-tamunya
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 24 responden atau 96 %.
Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua
dengan frekuensi jawaban sebesar 1 atau 4%.
p. Mertua/orang tua memberi nasihat atau dorongan moral dalam
mewujudkan keluarga sakinah
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 22 responden atau 88%.
Sedangkan jawaban (c) atau kadang-kadang, menduduki peringkat
kedua dengan frekuensi jawaban 2 responden atau 8%, kemudian
jawaban (b) atau sering menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi
jawaban sebesar 1 atau 4%.
q. Tetangga menghormati/memperlakukan anggota keluarga dengan baik
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat terbanyak yakni
dibuktikan dengan frekuensi jawaban sebesar 21 responden atau 84%.
Sedangkan jawaban (b) atau sering, menduduki peringkat kedua
dengan frekuensi jawaban 3 responden atau 12%, kemudian jawaban
(c) atau kadang-kadang menduduki peringkat ketiga dengan frekuensi
jawaban sebesar 1 atau 4%.
r. Ikhlas apabila diminta mengisi pengajian Alquran di rumah penduduk
Berdasarkan jawaban angket menunjukkan bahwa jawaban (a)
atau selalu (baik sekali), menduduki peringkat frekuensi jawaban
terbesar yaitu 24 responden atau 96%. Sedangkan jawaban (b) atau
sering, menduduki peringkat kedua dengan frekuensi jawaban sebesar
1 atau 4%.
80
3. Deskripsi Hasil Wawancara Dengan Para Penghafal Alquran,
Suami/Isterinya, Anak-anaknya, Kerabatnya dan Tetangganya
a. Dengan Para Penghafal Alquran
Jawaban Materi
Masrokhah A. Rifa’i
Motivasi menghafal
Alquran
Mendekatkan diri pada
Allah
Mencari ridha Allah
Manfaat sebagai
penghafal Alquran
Menjadi orang yang
sabar
Hati tenang dan disiplin
waktu
Perubahan sebelum
dan sesudah
menghafal Alquran
Terdapat perubahan
menjadi lebih baik
Berubah menjadi
mantap, sabar dan tabah
dalam menghadapi
cobaan dari Allah
Kondisi psikologis Baik-baik saja Sehat dan santai
Peran suami/istri
penghafal Alquran
Baik-baik saja Memberikan masukan
dan dorongan agar
selalu tepat waktu
Cara membagi waktu Membagi kapan waktu
nderes dan kapan
bekerja untuk keluarga
Nderes setelah shalat
fardhu atau setelah
pekerjaan terselesaikan
Kondisi ekonomi Pas-pasan Sejahtera
Ketika menghadapi
kesulitan ekonomi
Sabar Sabar dan tawakkal serta
usaha sesuai
kemampuan
Usaha yang dilakukan
untuk membina
keluarga sakinah
Berusaha menjadi
isteri yang baik
Memberi dorongan agar
selalu melaksanakan apa
yang diperintah Allah
dan menjauhi apa yang
dilarang-Nya
81
b. Dengan Suami atau Isteri Penghafal Alquran
Jawaban
Materi Suami
Jirotul Musyarofah
Isteri
Mustofa
Keadaan psikologi
suami/isteri dari
penghafal Alquran
Senang, kasih sayang
selalu menghiasi
keluarga
Cukup tenang dan
optimis bersuamikan
penghafal Alquran
Terbebani dari
suami/isteri
penghafal Alquran
Tidak terbebani, justru
bersyukur dan
bertanggung jawab ikut
menjaga hafalan
Tidak terbebani, justru
bersyukur
Peran suami/isteri
penghafal Alquran
Sering mengingatkan,
dan tidak mengganggu
Membantu menyimak,
melarang anak-anak
untuk mengganggau
Faedah yang
dirasakan suami/isteri
penghafal Alquran
Hati tenang, optimis dan
tawakkal bahwa Allah
akan melapangkan rizki
Tenang, optimis, damai,
tidak tamak dan
bersykur dengan apa
yang diberikan Allah
Melaksanakan
kewajiban sebagai
suami/isteri
penghafal Alquran
Selalu berusaha
melaksanakan hak dan
kewajiban demi
keharmonisan
Berusaha melaksanakan
hak dan kewajiban
sebagai istri shalihah
sesuai dengan Alquran
Sikap suami/isteri
penghafal Alquran
ketika menghadapi
konflik
Berusaha terbuka,
bermusyawarah untuk
dicarikan solusinya
Langsung diselesaikan
atau dimusyawarahkan
kemudian dijadikan
pelajaran berikutnya
Sikap suami/isteri
penghafal Alquran
ketika mengalami
kesulitan ekonomi
Berusaha bekerja dan
tawakkal kemudian
saling pengertian/
memberikan semangat
Berusaha bijaksana,
tidak terlalu menuntut,
bahkan kalau bisa ikut
membantu
82
Usaha suami/isteri
penghafal Alquran
dalam mewujudkan
keluarga sakinah
Melaksanakan hak dan
kewajiban, saling
mencintai-jujur-
menghormati-pengertian,
bekerjasama dalam
mengurus pendidikan
anak, menghargai
tetanga, menghiasi rumah
dengan ajaran Islam,
menghindari perpecahan,
serta berpedoman dengan
Alquran dan Hadis
Menghindari
perselisihan,
menjalankan hak dan
kewajiban, saling
pengertian,
menghormati, saling
percaya, dan menjaga
agar komunikasi tidak
terputus dan salah
pengertian
c. Dengan Anak-anak dari Penghafal Alquran
Jawaban
Materi Anak
Jirotul Musyarofah
Anak
Mustofa
Keadaan psikologi
anak dari penghafal
Alquran
Tenang, karena damai
dan saling menyayangi
Cukup tenang dan penuh
kasih saying dan teladan
dari orang tua
Terbebani dari orang
tua penghafal Alquran
Tidak terbebani, justru
bersyukur
Tidak terbebani
Peran anak dari
penghafal Alquran
Tidak mengganggu
ibu, membantu
pekerjaan, dan
menjaga nama baiknya
Menjadi anak Shalihah
dan menjaga nama baik
terutama di luar rumah
Pendidikan yang
ditapkan orang tua
Demokratis dan
menonjolkan
pendidikan agama
Pendidikan berbasis
agama tetapi tidak
otoriter dan anak diberi
kebebasan memilih
83
Faedah yang dirasakan
sebagai anak
penghafal Alquran
Hidup tenang dengan
penuh kasih sayang
Tenang, damai, dan
optimis karena
segalanya dikembalikan
pada yang kuasa
d. Dengan Saudara Penghafal Alquran
Jawaban
Materi Mukaromah
(Adik dari Suami
Jirotul Musyarofah)
Imron
(Adik dari Mustofa)
Keadaan psikologi
saudara dari penghafal
Alquran
Tenang, keluarga
menerapkan ajaran-
ajaran Islam
Cukup senang dan
tenang, karena selalu
diberikan contoh/teladan
dari penghafal Alquran
Peran saudara dari
penghafal Alquran
Membantu mengurus
pekerjaan, menjaga
nama baik, serta
menghargai dan
menghormati
Menjaga nama baik dan
menghormati
Faedah yang dirasakan
saudara dari penghafal
Alquran
Tenang, karena saling
menyayangi dan rumah
dihiasi ajaran Islam
Merasa tenang karena
saling menyayangi
e. Dengan Tetangga Penghafal Alquran
Jawaban
Materi Maesaroh
(Tetangga dari
Jirotul Musyarofah)
Sudarmo
(Tetangga dari
Mustofa)
Hubungan dengan
penghafal Alquran
Baik Cukup baik
84
Pandangannya tentang
aktivitas penghafal
Alquran
Aktif dalam kegiatan
masyarakat, terutama
pengajian
Cukup aktif, terutama
kegiatan keagamaan
Penilaian terhadap
keluarga penghafal
Alquran
Baik-baik saja, tidak
terdengar perselisihan,
terlihat sejahtara dan
kebutuhan hidup
tercukupi
Cukup baik