bab iii gambaran umum perusahaan a. sejarah...

35
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Sriwijaya Air didirikan oleh Bapak Chandra Lie, Bapak Hendry Lie dan Bapak Johanes B. Andy Halim pada 28 April 2003 dan baru mendapatkan izin beroperasi untuk melakukan penerbangan pada 28 Oktober 2003 dengan mendapatkan sertifikat AOC ( Air Operation Certificate ) . PT. Sriwijaya Air memulai penerbangan perdana pada tanggal 10 November 2003 dengan rute Jakarta-Pangkal pinang pergi-pulang. Layaknya anak burung yang baru belajar terbang, Sriwijaya Air dengan percaya diri tampil dalam persaingan bisnis penerbangan. kemudian memanbah rute baru tujuan jakarta-jambi dan jakarta- palembang. Melewati tahun pertama, Sriwijaya Air mengalami perkembangan yang begitu pesat. Sehingga sampai pertengahan 2009 Sriwijaya Air telah mengoperasikan 23 pesawat dengan melayani lebih dari 33 rute domestik dan 2 rute regional. Pada tahun 2007 Sriwijaya Air mendapat penghargaan dari BOEING International Award, Safety and Maintenance pesawat. Piagam ini diberikan BOEING setelah melewati auditor berbulan-bulan. terbukti dari segi keamanan, pelayanan Sriwijaya Air menjadi satu-satunya maskapai yang dapat menjaga operasional pesawat bebas dari kecelakaan. Pada tahun yang sama Sriwijaya Air mendapat Aviation Customer Partnership Award dari Pertamina karena perusahaan penerbangan ini dinilai memiliki ketepatan dalam pembayaran avtur. Pada tahun 2008 Sriwijaya Air mendapat penghargaan Indonesian Most Brande Universitas Sumatera Utara

Upload: ngodat

Post on 05-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Sriwijaya Air didirikan oleh Bapak Chandra Lie, Bapak Hendry Lie

dan Bapak Johanes B. Andy Halim pada 28 April 2003 dan baru mendapatkan

izin beroperasi untuk melakukan penerbangan pada 28 Oktober 2003 dengan

mendapatkan sertifikat AOC ( Air Operation Certificate ) . PT. Sriwijaya Air

memulai penerbangan perdana pada tanggal 10 November 2003 dengan rute

Jakarta-Pangkal pinang pergi-pulang. Layaknya anak burung yang baru belajar

terbang, Sriwijaya Air dengan percaya diri tampil dalam persaingan bisnis

penerbangan. kemudian memanbah rute baru tujuan jakarta-jambi dan jakarta-

palembang. Melewati tahun pertama, Sriwijaya Air mengalami perkembangan

yang begitu pesat. Sehingga sampai pertengahan 2009 Sriwijaya Air telah

mengoperasikan 23 pesawat dengan melayani lebih dari 33 rute domestik dan 2

rute regional.

Pada tahun 2007 Sriwijaya Air mendapat penghargaan dari BOEING

International Award, Safety and Maintenance pesawat. Piagam ini diberikan

BOEING setelah melewati auditor berbulan-bulan. terbukti dari segi keamanan,

pelayanan Sriwijaya Air menjadi satu-satunya maskapai yang dapat menjaga

operasional pesawat bebas dari kecelakaan. Pada tahun yang sama Sriwijaya Air

mendapat Aviation Customer Partnership Award dari Pertamina karena

perusahaan penerbangan ini dinilai memiliki ketepatan dalam pembayaran avtur.

Pada tahun 2008 Sriwijaya Air mendapat penghargaan Indonesian Most Brande

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

Service dari hasil survey yang dilakukan Markplus & Co. Penghargaan ini

merupakan apresiasi masyarakat terhadap layanan yang diberikan Sriwijaya Air.

Tetapi penghargaan yang utama pada dunia penerbangan adalah mendapat

Kategori I untuk keselamatan penerbangan dari Department Perhubungan RI pada

2008

Untuk Maintenance Pesawat dilakukan oleh PT. ANI (Aero Nusantara

Indonesia) dengan mendatangkan Staf Ahli dari Luar Negeri yang telah memiliki

sertifikasi dan berpengalaman. Keamanan dan kenyamanan bagi PT. Sriwijaya

Air adalah menjadi Syarat mutlak dalam setiap penerbangan Sriwijaya Air. Staf

yang handal dan ramah menjadikan Sriwijaya Air memberikan garansi disaat

bepergian.

B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran

Visi Perusahaan

Perusahaan penerbangan yang eksis di kawasan domestik yang mengutamakan

kualitas layanan, didukung oleh sumber daya manusia yang handal sehingga dapat

menunjang pengembangan perusahaan dan kesejahteraan karyawan .

Misi Perusahaan

Berkomitmen dalam pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia

secara profesional untuk mencapai kualitas layanan yang terbaik sesuai harapan

konsumen.

Penjabaran

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

• Berkomitmen Dalam Pembinaan dan Pengembangan SDM

• Mempertahankan jumlah tenaga kerja yang cukup efisien dengan kualitas yang memadai untuk dapat berperan serta

secara aktif dalam mencapai tujuan perusahaan.

• Memastikan bahwa SDM mendapatkan pelatihan dan pengembangan yang diperlukan untuk mencapai tujuan

perusahaan.

• Memastikan bahwa kesempatan yang sama dalam hal promosi dan pengembangan akan berlaku bagi semua SDM.

• Mengedepankan prinsip the right man on the right place.

a. Layanan Yang Berkualitas:

1. Process : optimalisasi proses pelayanan yang meliputi Preflight, Inflight,

dan Post Flight Service.

2. People: Memahami kebutuhan penumpang, yaitu:

• Peduli (Care)

• Ramah (Friendly)

• Terampil (Skillful)

• Flexsibel

• Helpful

• Communicative

• Tanggap (Responsive)

• Terpercaya (Trusted)

b. Produk Yang Kompetitif:

1. Tarif yang terjangkau

2. Jadwal yang tepat

3. Kemudahan dalam akses informasi (reservasi & ticketing)

4. Memberi kepastian keberangkatan dan kedatangan (On Time Performance).

c. Nilai Kompetitif produk

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

Nilai kompetitif produk memberikan keunggulan lebih PT. Sriwijaya Air

terhadap para pesaingnya sehingga menciptakan pasar yang kuat dan tetap

mempertahankan pelanggan lama. Berikut adalah nilai kompetitif produk yang

ditawarkan oleh PT. Sriwijaya Air :

1.

On Time Performance menjadi motivasi kami dalam

memberikan pelayanan yang terbaik, tentunya hal

ini didukung dengan maintenance yang tepat waktu

sehingga pesawat dalam keadaan siap terbang.

2.

Kemudahan menghubungi, memperoleh informasi

dan memesan tiket merupakan komitmen Sriwijaya

Air, dengan pelayanan yang ramah dan murah

senyum.

3.

Kenyamanan tetap menjadi perhatian utama tatkala

mendesain kabin Sriwijaya Air sehingga terasa

elegan dan nyaman.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

4.

Sebagai bentuk pelayanan terbaik kami dalam setiap

penerbangan kami memberikan layanan inflight

service yang sangat memuaskan karena kami

menyiapkan surat kabar harian Media Indonesia,

Sriwijaya Air magazine, Sky shop, Snack, dan

pramugari/pramugara yang akan dengan senang hati

membantu Anda selama dalam perjalanan.

C. Budaya / Nilai-Nilai Perusahaan

PT. Sriwijaya Air menerapkan beberapa prinsip didalam perusahaannya

diantaranya antara lain sebagai berikut :

1. Senantiasa meatuhi dan mengikuti peraturan perundang – undangan keselamatan penerbangan sipil yang

berlaku.

2. Memiliki flexibilitas yang tinggi terhadap segala perubahan yang terjadi.

3. Mempertahankan jumlah tenaga kerja yang cukup efisien dengan kualitas yang memadai untuk dapat berperan

serta secara efektif dalam mencapai tujuan perusahaan.

4. Optimalisasi, utilisasi, dan produktivitas sumber daya yang dimiliki perusahaan.

5. Menjunjung tinggi disiplin usaha, etika dan moral bisnis, serta menciptakan suasana keceriaan lingkungan kerja.

6. Menanamkan ”rasa memiliki” terhadap perusahaan ke setiap karyawan sehingga dapat bahu – membahu dalam

mengantisipasi masalah – masalah perusahaan baik datang dari eksternal maupun internal.

7. Menghasilkan pendapatan usaha yang memadai sebagai sumber pengembangan usaha serta peningkatan

kesejahteraan stakeholders.

D. Lambang dan Logo Perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

1. Tulisan Sriwijaya Air

Melambangkan bahwa Sriwijaya Air harus menjadi perusahaan yang

besar dan terkenal seperti Kerajaan Sriwijaya yang namanya terukir dalam

Sejarah Nasional dan Regional.

2. Logo Sriwijaya Air

Logo berarti RU-I (China) yang maksudnya adalah bahwa apa yang kita

inginkan atau usahakan harus yakin tercapai.

Adapun lambang warna Logo di atas adalah:

a. Warna Putih

Melambangkan Semua Karyawan Sriwijaya Air harus memiliki hati

yang bersih, sebersih warna dasar pesawat Sriwijaya Air

b. Warna Biru

Melambangkan Sriwijaya Air berkeinginan melanglang buana di udara

di seluruh pelosok Nuasantara tercinta.

c. Warna Merah

Melambangkan bahwa para pemimpin dan karyawan Sriwijaya Air

harus berani & bijak dalam menyelesaikan masalah atau mengabil

keputusan.

3. Lekukan Hati/Love Di Atap Pesawat

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

Melambangkan bahwa para pejabat & karyawan harus memiliki rasa

memiliki (Sense of Belonging) dan rasa cinta terhadap perusahaan.

E. Struktur Organisasi Perusahaan

1. Nama Pejabat Perusahaan

President Komisaris : Hendry Lie : Anggota (Andy Halim, Sunaryo, Johanes )

President Direktur : Chandra lien Vice President : Capt Harwik Lahunduitan Direktur Komersil : Aditya Wardanan

Direktur Produksi : Capt. Adil Wijatsono Direktur Finance & G/A : Gabriella Corporate Legal : Samuel Ginting & Victoorianus Sihotang CASO : Capt. Budi Karyanto Bussiness Development Manager : Daniel Kurniawan HRD & G/A Manager : Agus Setiawan Accounting Manager : Jenni Vice Accounting Manager : Wendy Marsella Service Support & Control Manager : Ary Mercyanto Maintenance Manager : Eddy Suwannto Quality Assurance Manager : Syahrial Supardi Marketing & Sales Support Manager : Hendra Trimayanto Finance Manager : Tri Wahyuni Chief Of Pilot : Capt. Hendi Supriadi Chief Of Flight Attendant : Yuniar Rihaeny Chief FOO : Adriani Tirayoh Chief Of Inspector : Joko Widodo Spv Route Analysis & Prod Devp : Indra Gunawan Spv Product Support : Harnanto Reservatioon Control : Wahyudi System Support : Tono Spv Tarif & Sales Support : Endang Wahyudi Agency National Sales Control : Pratiwi National Group Desk : Lisda Spv Employee Service : Silvana Ade A Spv Office Service : Paulus Leonardi

2. Fungsional Organisasi /Pejabat Perusahaan

Tabel 3.1 Uraian Tugas Fungsional Organisasi PT. Sriwijaya Air

Operasional Departement Mengendalikan pelaksanan seluruh kegiatan operasi penerbangan agar sesuai dengan peraturan keselamatan udara yang ditetapkan diselaraskan dengan pencapaian sasaran perusahaan.

Maintenance Departement Mengendalikan pelaksanaan kegiatan perawatan dan

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

pemeliharaan pesawat agar sesuai dengan peraturan keselamatan yang ditetapkan, dan pencapaian sasaran perusahaan.

Marketing and Sales Departemen

Mengendalikan pelaksanaan kegiatan pemasaran dan penjualan atas produk/jasa perusahaan guna mencapai target yang memaksimalkan.

Finance & Accounting Departemen

Mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan sumber daya (keuangan) secara efektif dan efisien.

HRD & G/A Departement Mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan sumber daya ( manusia & fisik lainnya) secara efektif dan efisien.

Quality Assurance Departement Melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan perawatan dan pemeliharaan pesawat.

Corporate legal Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan penanganan permasalahan hokum perusahaan baik di lingkup internal maupun eksternal perusahaan.

Service Departement Melaksnakan kegiatan yang berhubungan dengan penanganan dan pengelolaan services yang meliputi PreFlight, Inflight, dan Postflight

Bussiness Departement Melaksanakan kegiatan kreatif untuk mengembangkan usaha atau product meliputi rute, frekuensi, dan pendukung product.

CASO ( Company Aviation Safety Officer )

Melaksanakan pengawasan atas kegiatan perusahaan khususnya pada kegiatan yang secara langsung berkaitan dengan ‘‘safety’’.

Sumber: Kantor PT. Sriwijaya Air Distrik Medan (2010)

3. Job Desk PT. Sriwijaya Air Distrik Medan

Tabel 3.2 Uraian Job Desk Kantor PT. Sriwijaya Air Distrik Medan

Supervisor Reservasi & Ticketing

Mengkontrol reservasi bookingan dan memperhatikan load factor isian penumpang serta memonitor bokingan yang sudah ticketing.

Supervisor Accounting

Mengkontrol keuangan dan memerima laporan hasil penjualan dari travel agent maupun penjualan dari kantor distrik dan dari counter sales bandara dan mengkontrol stock tiket.

Sales Representative

Memonitor load factor dan merekap hasil penjualan travel agen, kantor districtdan counter sales. Serta yang mengurusi masalah keagenan.

Sales Admin

Membuat perpanjang kontrak karyawan, memonitor mes crew, mengurusi group boking baik permintaan dari travel agent maupun penumpang langsung dan membuat surat menyurat.

Leader Ticketing

Merekap Penjualan travel agent yang belum menjadi agent stock tiket Sriwijaya Air setiap akhir bulan, memonitor stock ticket yang disediakan.

Ticketing Staff

Membantu leader ticketing untuk melayani penumpang secara langsung untuk pembelian tiket.

Reservasi Staff

Membantu penumpang untuk leader ticketing untuk melakukan reservasi perjalanan dan memonitor time limit bokingan.

Accounting Staff Menerima laporan penjualan dari travel agent, kantor distrik

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

maupun counter sales airport Sriwijaya Air.

F. Produk Perusahaan

Produk PT.Sriwijaya Air merupakan produk jasa penerbangan yang

ditawarkan kepada konsumen. Berikut adalah rute penerbangan yang ditawarkan

oleh PT. Sriwijaya Air :

1. Jakarta – Banjarmasin

2. Jakarta – Bengkulu

3. Jakarta – Balikpapan

4. Jakarta – Batam

5. Jakarta – Jambi

6. Jakarta – Denpasar

7. Jakarta – Medan

8. Jakarta – Pangkal Pinang

9. Jakarta – Pekanbaru

10. Jakarta – Palangkaraya

11. Jakarta – Palembang

12. Jakarta – Pontianak

13. Jakarta – Solo

14. Jakarta – Semarang

15. Jakarta – Surabaya

16. Jakarta – Singapura

17. Jakarta – Tanjung Pandan

18. Jakarta – Tanjung Karang

19. Jakarta – Tanjung Pinang

20. Jakarta – Ujung Pandang

21. Surabaya – Banjarmasin

22. Surabaya – Bandung

23. Surabaya – Balikpapan

24. Surabaya – Batam

25. Surabaya – Kupang

26. Surabaya – Semarang

27. Surabaya – Ujung Pandang

28. Surabaya – Manado

29. Surabaya – Jakarta

30. Ujung Pandang – Ambon

31. Ujung Pandang – Gorontalo

32. Ujung Pandang – Kendari

33. Ujung Pandang – Palu

34. Ujung Pandang – Jakarta

35. Ujung Pandang - Surabaya

36. Palembang – Pangkal Pinang

37. Palembang – Jakarta

38. Balikpapan – Palu

39. Balikpapan – Tarakan

40. Balikpapan – Jakarta

41. Balikpapan – Surabaya

42. Banjarmasin – Jakarta

43. Banjarmasin – Surabaya

44. Bengkulu – Jakarta

45. Batam – Jakarta

46. Batam – Medan

47. Batam – Surabaya

48. Jambi – Jakarta

49. Denpasar – Jakarta

50. Malang – Jakarta

51. Padang – Jakarta

52. Pangkal Pinang – Jakarta

53. Pangkal Pinang – Palembang

54. Pekanbaru – Jakarta

55. Pekanbaru – Medan

56. Palangkaraya – Jakarta

57. Pontianak – Jakarta

58. Solo – Jakarta

59. Semarang – Jakarta

60. Semarang – Surabaya

61. Singapura – Jakarta

62. Singapura – Medan

63. Banda Aceh – Medan

64. Penamg – Medan

65. Bandung – Surabaya

66. Kupang – Surabaya

67. Manado – Surabaya

68. Ambon – Ujung Pandang

69. Gorontalo – Ujung Pandang

70. Kendari – Ujung Pandang

71. Palu – Ujung Pandang

72. Palu – Balikpapan

73. Tarakan - Balikpapan

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

Berikut adalah Keberangkatan Bandara Polonia Medan :

a. Medan – Penang Sj 102 ( 07.20 WIB – 09.05 LT ) b. Medan – Banda Aceh Sj 010 ( 11.55 WIB – 12.55 WIB ) c. Medan – Batam Sj 035 ( 15.05 WIB – 16.30 WIB ) d. Medan – Pekan Baru Sj 041 ( 15.20 WIB – 16.20 WIB ) e. Medan – Padang Sj 021 ( 16.05 WIB – 17.05 WIB ) f. Medan – Jakarta Sj 015 ( 10.20 WIB – 12.35 WIB ) g. Medan – Jakarta SJ 011 ( 15.00 WIB – 17.15 WIB ) h. Medan – Jakarta Sj 017 ( 16.20 WIB – 18.35 WIB )

PT. Sriwijaya Air menjalankan pemasarannya bermitra dengan beberapa

biro perjalanan lokal. Biro perjalanan lokal menjual tiket penerbangan PT.

Sriwijaya Air dan mendapatkan dispensasi komisi penjualan yang cukup besar

dibandingkan perusahaan penerbangan lain. Berikut adalah daftar biro – biro yang

bekerja sama dengan PT. Sriwijaya Air cabang Medan.

Tabel 3.3 Daftar Travel yang bekerja sama dengan PT. Sriwijaya Air Distrik Medan

Sumber : Bagian Pemasaran PT. Sriwijaya Air Cabang Medan

No. Nama Travel No. Nama Travel No. Nama Travel No. Nama Travel No. Nama Travel

1 Sukma Wisata Tour 19 VIP Travel 37 Solo Travel 55 Happy Holidays 73 Friendship Holidays

2 Jaffex Trading 20 Budiman Travel 38 Bell Tours & Travel 56 Hwa Yik Travel 74 Fulham

Travel & Tours

3 Poly Travel 21 Newsia Tours 39 Midland Travel 57 Lye Peng Travel 75 Harpers Travel

4 Sas Malaysia Tours 22 Pelancongan Travel 40 Travel Biz 58 OV Travel 76 Holidays Tour

5 Ritz One Holidays 23 Avion Holidays 41 AG Express Services 59 Tour East 77 Jagung Emas Travel

6 Super Tours 24 Narasindo Tour 42 Regional Travel 60 Bayan Baru Travel 78 Mayflower

7 Taikar Holidays 25 M.A Tours 43 STO Travel 61 JYM Travel 79 Paradise Travel

8 Pelangi Damai 26 Seagull Tours 44 Tong Yan Travel 62 Kulim First Travel 80 Qurraitul Travel

9 ATTSB Alor Setar 27 Fanadeqona Travel 45 Golden First Travel 63 Padati Saujana 81 Rakyat Travel

10 Portaz Enterprise 28 Hasani Travel & Tours 46 HPA Ilham Travel 64 Smartway Travel 82 Sin Pen

Travel

11 Suria Indah Travel 29 Nasmir Tour & Travel 47 Ken-Air Leisure 65 Admiral Tours

12 Perak Travel 30 Zenmax Travel 48 Sime Darby Travel 66 Aneka Jaya Service

13 Awan Travel 31 Focus Travel 49 Tour Incentive Travel 67 Bahrulmazi Travel & Tours

14 Bintang Biru Travel 32 Speedy Travel 50 Arabtco Travel & Tours 68 Silver Econ Travel

15 Pearl Excellence 33 Strata Travel 51 GLH Holidays 69 Zulkama Travel 16 Tijaratun Nur Travel 34 Asari Murni 52 Hawaii Travel 70 Enjoy Holidays 17 Knowless Sdn. Bhd. 35 Eternal East Travel 53 Sri Phoenix Travel 71 Fidian Enterprise 18 Sunway Travel 36 Faza Holiday 54 Zass Holiday 72 Forever Travel

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

G. Prestasi & Penghargaan

1.

Sriwijaya Air berdasarkan rilis Direktorat Jendral

Perhubungan Udara Department Perhubungan

termasuk dalam kategori Satu untuk syarat

keselamatan. Dengan demikian, Sriwijaya Air

termasuk kedalam 12 maskapai pemegang Air

Operator Certificate (AOC) dibawah Civil Aviation

Safety Regulation yang masuk kategori satu.

2.

Sebagai perusahaan yang menggunakan produksi dari

BOEING Intl, PT. Sriwijaya Air berkomitmen pada

keamanan dan keselamatan terhadap semua pesawat

yang dioperasikannya. Dan pada Akhir tahun 2007

setelah melalui Audit yang cukup ketat dari BOEING

Intl, PT. Sriwijaya Air mendapatkan AWARD atas

keselamatan dan maintenance pesawat selama ini.

3.

PT Sriwijaya Air sebagai perusahaan yang sehat

selalu berkomitmen terhadap pelayanan penumpang

sehingga semua penerbangan dapat on time sesuai

schedule yang tentunya hal ini tidak lepas dari

lancarnya system pembayaran terhadap avtur pesawat

yang dikelola oleh PT. Pertamina, Tbk. Atas

kelancarannya dalam melaksanakan kewajiban

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

pembayaran secara baik PT. Pertamina Tbk

memberikan penghargaan 2007 Aviation Customer

Partnership Award.

4.

Penghargaan Kelayakan Terbang dari Dirjen

Perhubungan Dimana ini hanya diberikan kepada

Maskapai penerbangan yang telah memenuhi

persyaratan untuk melayani transportasi udara di

Indonesia.

5.

Penghargaan dari MarkPlus diberikan kepada

Sriwijaya Air atas pencapaiannya dalam melayani

penumpang sehingga penumpang merasa puas pada

ulang tahun yang ke lima tahun 2008.

H. Sekilas Tentang Chandra Lie dan Sriwijaya Air

Lelaki kelahiran kota Pangkalpinang 04 April 1965 ini, dirinya merintis usaha

karena merasa terpanggil untuk membangun daerahnya. Dunia bisnis bukan hal

baru bagi Chandra Lie. Sebelum mengibarkan Sriwijaya Air diawali dengan

pengalaman getirnya ia sempat menjadi salesman di bidang garmen pada tahun

1986-1987 dan sampai akhirnya dia pada tahun 1989 memberanikan diri

bekerjasama dengan Negara Italia untuk membuat Lisensi Grand merek

Leone’Utomo hingga sekarang. Dengan pengalaman sebagai pancarter, Pak

Chandra lie berangan-angan ingin menguasai nusantara.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

Pengalaman sebagai pencarter dilakukan sejak tahun 1994 dengan menyewa

pesawat dari F-28, F-100 hingga boeing 737-200 dari beberapa perusahaan

penerbangan seperti Pelita Air Service, Bouraq, Nurman Avia, Merpati,dan Bali

Air. Rute yang dijajaki Bangka-Pontianak, kemudian berkembang ke Jambi dan

Palembang. Kiprah sebagai partner berakhir tahun 2003, setelah ia mengantongi

ijin penerbangan regular pada April 2003 dan AOC pada 28 Oktober 2003.

Bersama kakak dan rekannya yaitu Pak Hendri Lie dan Pak Johannes Bunyamin.

Pak Chandra berkongsi untuk mendirikan Sriwijaya Air yang melakukan

penerbangan perdana sejak 10 November tahun lalu. Perlahan-lahan, Sriwijaya

tumbuh, bukan hanya membuka rute baru saja untuk memperluas pasarnya tetapi

juga didukung dengan penambahan armadanya. Saat ini Sriwijaya telah memiliki

15 pesawat Boeing 737-200 dari pesawat yang ditargetkan tahun 2005 dan

rencana smester pertama tahun 2006 akan dilakukan penambahan 3 buah pesawat

B 737-300. Dan rencana awal tahun depan menambah pesawat B 737-300 dan B

737-400.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Penelitian ini menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas untuk menguji

kelayakan instrumen penelitian yaitu kuisioner penelitian sebagai alat pengumpul

data primer. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur

apa yang seharusnya diukur. Reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa

kali untuk mengukur objek yang sama, akan memberikan hasil yang sama. Uji

validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS

(Statistic Pakcage, for Social Science) 16.0 for Windows.

Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for

Windows dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika rhitung positif atau rhitung > rtabel maka butir pernyataan tersebut valid.

b. Jika rhitung negatif atau rhitung < rtabel maka butir pernyataan tersebut tidak valid.

c. rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.

Penyebaran kuisioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan

kepada 30 orang responden di luar dari responden penelitian. Nilai rtabel dengan

ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5%, angka yang

diperoleh = 0,361.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

TABEL 4.1 Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

P1 40.7667 26.461 .572 .893

P2 40.9000 26.990 .433 .898

P3 40.9333 26.478 .547 .894

P4 41.2333 23.633 .686 .885

P5 42.1333 21.292 .648 .898

P6 41.2667 23.857 .636 .889

P7 41.0333 23.964 .836 .878

P8 41.0333 24.378 .847 .878

P9 40.8333 26.971 .485 .896

P10 41.0667 24.133 .834 .878

P11 40.8000 24.441 .659 .887

Sumber: hasil pengolahan data primer (kuisioner), 2010

Tabel 4.1 menunjukkan semua butir pernyataan memiliki nilai Corrected

Item Total Correlation yang lebih besar dari nilai rtabel (0,361). Dengan demikian

semua butir pernyataan dinyatakan valid.

Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali dan Kuncoro dalam Ginting dan Situmorang (2008), butir

pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan

reliablitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

a. Menurut Ghozali nilai Cronbach’s Alpha > 0,60

b. Menurut Kuncoro nilai Cronbach’s Alpha >0,80

TABEL 4.2

Universitas Sumatera Utara

Page 16: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.898 11

Sumber: hasil pengolahan SPSS 16.0 (2010)

Pada 11 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa koefisien

alpha adalah sebesar 0,898. Ini berarti 0,898 > 0,6 dan 0,898 > 0,80 sehingga

dapat dinyatakan bahwa kuisioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan

kepada responden untuk dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian ini.

B. Analisis Deskriptif

1. Deskriptif Responden

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar-daftar

pernyataan (kuisioner). Jumlah pernyataan seluruhnya 11 butir pernyataan, yakni

6 butir pernyataan untuk variabel Transformational Leadership, dan 5 butir

pernyataan untuk variabel Kinerja Karyawan. Dari 52 responden yang disebarkan

kuisioner penelitian, terdapat 3 responden tidak mengembalikan kuisioner

sehingga terdapat 49 responden yang mengembalikan kuisioner penelitian.

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 49 responden, 71,40% responden

merupakan pria dan 28,60% adalah wanita.

TABEL 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%) Wanita 14 28,60

Pria 35 71,40 Total 49 100

Sumber: hasil pengolahan data primer (kuisioner), 2010 b. Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Universitas Sumatera Utara

Page 17: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

Karyawan Kantor PT. Sriwijaya Air Distrik Medan yang menjadi

responden rata-rata berusia 20-50 tahun. Responden yang paling banyak adalah

berusia antara 26-30 tahun sebanyak 20 orang atau 40,82%.

TABEL 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia (Tahun)

Jumlah (Orang)

Persentase (%)

21 – 25 18 36,74 26 – 30 20 40,82 31 – 35 3 6 36 – 40 5 10 41 – 45 2 4 46 -50 1 2 Total 49 100

Sumber: hasil pengolahan data primer (kuisioner), 2010

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pada Tabel 4.5 dapat dilihat tingkat pendidikan pada karyawan yang

terdiri dari 3 jenjang pendidikan yaitu SLTA, D3, dan S1. Tingkat pendidikan

yang paling dominan adalah SLTA sebesar 33,8 %.

TABEL 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%) SLTA 16 32,65

D3 23 46,94 S1 10 20,41

Total 49 100 Sumber: hasil pengolahan data primer (kuisioner), 2010

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Bekerja

Berdasarakan Tabel 4.6 rata-rata lamanya karyawan bekerja berkisar

antara 1-8 tahun. Yang paling mendominasi adalah karyawan dengan masa

kerja 1-2 tahun sebanyak 22 orang atau 44,90%.

TABEL 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Universitas Sumatera Utara

Page 18: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

Masa Kerja (Tahun)

Jumlah (Orang)

Persentase (%)

1 s/d 2 22 44,90 2,1 s/d 4 14 28,57 4,1 s/d 6 12 24,49 6,1 s/d 8 1 2,04

Total 49 100 Sumber: hasil pengolahan data primer, 2010 2. Deskriptif Variabel

Setelah mengetahui karakteristik dari responden penelitian, berikut ini akan

ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan deskriptif penelitian

berdasarkan pendapat responden. Secara deskriptif persentase hasil penelitian

setiap dimensi factor yng mempengaruhi kinerja karyawan PT. Sriwijaya Air

Distrik Medan, dengan tanggapan responden sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5

Setuju (S) : diberi skor 4

Kurang Setuju (KS) : diberi skor 3

Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2

Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1

a. Dimensi Charisma sebagai Variabel X1

Dimensi charisma menunjukkan pengembangan rasa percaya kepada

bawahan. Tanggapan responden mengenai dimensi charisma ini adalah sebagai

berikut:

TABEL 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Charisma

Item Pernyat

aan

SS (5)

S (4)

KS (3)

TS (2)

STS (1)

Total

F % F % F % F % F % F % Skor P1 27 55,10 21 42,86 1 2,04 0 0 0 0 49 100 220

Sumber: hasil pengolahan kuisioner penelitian, 2010

Universitas Sumatera Utara

Page 19: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

Pada pernyataan pertama ‘Pimpinan memberi kepercayaan pada saya

dalam bekerja’, terdapat 27 responden (55,10%) menyatakan sangat setuju, 21

responden (42,86%) menyatakan setuju, 1 responden (2,04%) menyatakan

kurang setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju atau sangat

tidak setuju.

b. Dimensi Inspirational Motivation sebagai Variabel X2 Dimensi inspirational motivation adalah menciptakan dan menjaga semangat

bawahan. Tanggapan responden mengenai dimensi inspirational motivation ini

adalah sebagai berikut:

TABEL 4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Inspirational Motivation Item

Pernyataan

SS (5)

S (4)

KS (3)

TS (2)

STS (1)

Total

F % F % F % F % F % F % Skor P2 23 46,94 24 48,98 2 4,08 0 0 0 0 49 100 217 P3 25 51,02 24 48,98 0 0 0 0 0 0 49 100 221

Sumber: hasil pengolahan kuisioner penelitian, 2010

Pada pernyataan kedua ‘Pimpinan mampu menciptakan semangat saya

dalam bekerja’, terdapat 23 responden (46,94%) yang menyatakan sangat setuju,

24 esponden (48,98%) menyatakan setuju, 2 resonden (4,08%) menyatakan

kurang setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju atau sangat

tidak setuju.

Pada pernyataan ketiga ‘Pimpinan mendorong saya untuk mencari cara-

cara kerja baru dalam menyelesaikan tugas’, terdapat 25 responden (51,02%)

menyatakan sangat setuju, 24 responden (48,98%) menyatakan setuju, dan tidak

ada responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju maupun sangat tidak

setuju.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

c. Dimensi Intellectual Stimulation sebagai Variabel X3 Dimensi intellectual stimulation adalah memandang masalah dari sebuah

perspektif yang baru. Tanggapan responden mengenai dimensi intellectual

stimulation ini adalah sebagai berikut:

TABEL 4.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Intellectual Stimulation Item

Pernyataan

SS (5)

S (4)

KS (3)

TS (2)

STS (1)

Total

F % F % F % F % F % F % Skor P4 20 40,82 29 50,18 0 0 0 0 0 0 49 100 216

Sumber: hasil pengolahan kuisioner penelitian, 2010

Pada pernyataan keempat ‘Ide-ide pimpinan menjadikan saya memikirkan

kembali beberapa ide saya, yang saya pikir sudah sempurna’, terdapat 20

responden (40,82%) menyatakan sangat setuju, 29 responden (50,18%)

menyatakan setuju, dan tidk ada responden yang menyatakan kurang setuju, tidak

setuju maupun sangat tidak setuju.

d. Dimensi Individualized Consideration sebagai Variabel X4 Dimensi individualized consideration adalah memberikan perhatian khusus

terhadap kebutuhan individu. Tanggapan responden mengenai dimensi

individualized consideration ini adalah sebagai berikut:

TABEL 4.10 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Individualized

Consideration Item

Pernyataan

SS (5)

S (4)

KS (3)

TS (2)

STS (1)

Total

F % F % F % F % F % F % Skor P5 13 26,53 14 28,57 13 26,53 5 10,20 4 8,16 49 100 174 P6 17 34,70 28 57,14 4 8,16 0 0 0 0 49 100 209

Sumber: hasil pengolahan kuisioner penelitian, 2010

Pada pernyataan kelima ‘Pimpinan memberikan perhatian pribadi kepada

saya’, terdapat 13 responden (26,53%) menyatakan sangat setuju, 14 responden

Universitas Sumatera Utara

Page 21: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

(28,57%) menyatakan setuju, 13 responden (26,53%) menyatakan kurang setuju,

5 responden (10,20%) menyatakan tidak setuju, dan 4 responden (8,16%) lainnya

menyatakan sangat tidak setuju.

Pada pernyataan keenam ‘Pimpinan memberikan penghargaan jika saya

bekerja dengan baik’, terdapat 17 responden (34,70%) menyatakan sangat setuju,

28 responden (57,14%) menyatakan setuju, 4 responden (8,16%) menyatakan

kurang setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju maupun

sangat tidak setuju.

e. Kinerja Karyawan (Y)

Kinerja karyawan merupakan hasil atau tingkat keberhasilan seeorang secara

keseluruhan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan dengan derajat kesediaan

dan tingkat kemampuan tertentu. Dalam hal ini, wujud kinerja karyawan dapat

dilihat melalui:

4. Judgement , yaitu kebijakan naluriah dan kemampuan menyimpulkan tugas

sehingga tujuan organisasi tercapai.

5. Produktivitas & kualitas kerja, yaitu jumlah pekerjaan yang dihasilkan

dibandingkan dengan waktu yang digunakan, serta ketelitian dan ketepatan

pekerjaan.

6. Kerjasama, yaitu kemampuan bekerja sama dengan orang lain dan sikap yang

konstruktif dalam tim.

Tanggapan responden mengenai Kinerja karyawan ini adalah sebagai

berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 22: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

TABEL 4.11 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan

Item Pernyat

aan

SS (5)

S (4)

KS (3)

TS (2)

STS (1) Total

F % F % F % F % F % F % Skor P7 19 38,78 29 59,18 1 2,04 0 0 0 0 49 100 214 P8 23 46,94 24 48,98 2 4,08 0 0 0 0 49 100 217 P9 27 55,10 22 44,90 0 0 0 0 0 0 49 100 223 P10 31 63,27 18 36,73 0 0 0 0 0 0 49 100 227 P11 21 42,86 27 55,10 1 2,04 0 0 0 0 49 100 216

Sumber: hasil pengolahan kuisioner penelitian, 2010

Pada pernyataan ketujuh ‘Saya memiliki keterampilan cara kerja tersendiri

dalam menyelesaikan tugas’, terdapat 19 responden (38,78%) menyatakan sangat

setuju, 29 responden (59,18%) menyatakan setuju, 1 responden (2,04%)

menyatakan kurang setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju

atau sangat tidak setuju.

Pada pernyataan kedelapan ’ Saya memiliki tingkat daya guna hasil kerja

yang memadai’, terdapat 23 responden (46,94%) menyatakan sangat setuju, 24

responden (48,98%) menyatakan setuju, 2 responden (4,08%) menyatakan kurang

setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju ataupun sangat

tidak setuju.

Pada pernyataan kesembilan ’ Bagi saya kualitas kerja adalah yang

utama’, terdapat 27 responden (55,10%) menyatakan sangat setuju, 22 responden

(44,90%) menyatakan setuju, dan tidak ada respoden yang menyatakan kurang

setuju, tidak setuju maupun sangat tidak setuju.

Pada pernyataan kesepuluh ’Saya mampu bekerjasama sebagai anggota

kelompok’, terdapat 31 responden (63,27%) menyatakan sangat setuju, 18

responden (36,73%) menyatakan setuju, dan tidak ada responden yang

menyatakan kurang setuju, tidak setuju ataupun sangat tidak setuju.

Universitas Sumatera Utara

Page 23: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

Pada pernyataan kesebelas ’ Saya selalu tepat waktu menyelesaikan tugas

yang diberikan dengan hasil yang memuaskan’, terdapat 21 respoden (42,86%)

menyatakan sangat setuju, 27 responden (55,10%) menyatakan setuju, 1

responden (2,04%) menyatakan kurang setuju, dan tidak terdapat responden yang

menyatakan tidak setuju atau sangat tidak setuju.

C. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar di dapat perkiraan yang tidak

bias dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada beberapa kriteria

persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi. Persyaratan asumsi klasik yang

harus dipenuhi adalah :

1. Pengujian Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah

data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang baik adalah data yang

mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak

menceng ke kiri atau menceng ke kanan (Situmorang, 2010: 91).

Sumber: hasil pengolahan SPSS (2010)

Gambar 4.1 Histogram

Universitas Sumatera Utara

Page 24: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

Interpretasi dari gambar 4.1 grafik histogram menunjukkan pola distribusi

normal.

Sumber: hasil pengolahan SPSS (2010) Gambar 4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Pada gambar 4.2 dapat dilihat bahwa data ( titik-titik menyebar disekitar

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, berdasarkan

gambar 4.2 maka dapat diambil kesimpulan bahwa telah memenuhi uji normalitas.

2. Pengujian Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untukl menguji apakah dalam model

regresi tidak terdapat ketidaksamaan variance dari satu residual satu pengamatan

ke pengamatan lainnya. Jika variance dari satu residual satu pengamatan ke

pengamatan lainnya tetap maka terjadi homoskedastisitas, bila berbeda maka

disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi

heteroskedastisitas (Situmorang et al, 2008:65).

Universitas Sumatera Utara

Page 25: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

a. Model grafik

Hipotesis: 1). Jika diagram pencar yang ada membentuk pola-pola tertentu

yang teratur maka regresi mengalami gangguan

heteroskedastisitas.

2). Jika diagram pencar yang ada tidak membentuk pola-pola

tertentu yang teratur atau acak maka regresi tidak mengalami

gangguan heteroskedastisitas.

Sumber: hasil pengolahan SPSS (2010) Gambar 4.3 Scatterplot Pada gambar 4.3 dapat dilihat bahwa diagram pencar tidak membentuk

pola tertentu karena itu tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.

Universitas Sumatera Utara

Page 26: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

3. Pengujian Multikolinearitas

Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan

VIP (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS 16.0. Tolrance mengukur

variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variable independent

lainnya. Nilai umum biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIP < 5,

maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang et al, 2010:133).

Tabel 4.12 Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

X1 .677 1.478

X2 .553 1.807

X3 .760 1.316

X4 .809 1.236

a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber : hasil pengolahan SPSS (2010)

Pada Tabel 4.12 menjelaskan mengenai besarnya VIF untuk masing-

masing variabel bebas. Semua variabel bebas mempunyai nilai VIF < 5, sehingga

dapat disimpulkan bahwa masalah multikolinearitas tidak ada.

D. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel bebas (charisma, inspirational motivation, intellectual

stimulation, individualized consideration) terhadap variabel terikat (kinerja

karyawan) pada PT. Sriwijaya Air Distrik Medan. Analisis dilakukan dengan

Universitas Sumatera Utara

Page 27: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

bantuan SPSS versi 16,0 dengan menggunakan metode enter. Metode enter

digunakan untuk analisis regresi agar dapat mengetahui apakah variabel

independent mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependent.

Seluruh variabel akan dimasukkan ke dalam analisis untuk dapat diketahui apakah

variabel independent mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependent.

Tabel 4.13 Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 X4, X1, X3, X2a . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Kinerja

Pada Tabel 4.13 (Variabels Entered/Removed b) menunjukkan hasil

analisis statistik yaitu sebagai berikut :

a. Variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan adalah variabel

independent yaitu (X1, X2, X3, X4) berupa charisma, inspirational

motivation, intellectual stimulation, individualized consideration.

b. Tidak ada variabel independent yang dikeluarkan (removed).

4. Metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter.

1. Koefisien Determinan (R²)

Determinasi (R2) digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat. Determinan (R2) mendekati satu (1)

berarti pengaruh variabel bebas besar terhadap variabel terikat. R2 mendekati

nol(0) berarti pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah kecil.

Universitas Sumatera Utara

Page 28: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

Tabel 4.14 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .924a .853 .840 .81209

a. Predictors: (Constant), X4, X1, X3, X2 Sumber : hasil pengolahan SPSS (2010)

Pada Tabel 4.14 menunjukkan bahwa angka Adjusted R Square atau

determinan sebesar 0,840 berarti variabel bebas yaitu variabel charisma,

inspirational motivation, intellectual stimulation, individualized consideration

mampu menjelaskan terhadap variabel terikatnya yaitu kinerja karyawan pada PT.

Sriwijaya Air Distrik Medan sebesar 84% dan sisanya 16% dijelaskan oleh faktor

lain.

2. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji F untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan

pada model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Langkah – langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :

1. Menentukan Model Hipotesis Ho dan Ha.

2. Mencari nilai Ftabel dengan cara mentukan tingkat kesalahan (α) dan

menentukan derajat kebebasan.

3. Menentukan kriteria pengambilan keputusan.

4. Mencari nilai Fhitung dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 16,0

5. Kesimpulan.

Hasil Pengujian :

1. Model hipotesis yang digunakan adalah

Universitas Sumatera Utara

Page 29: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0

Artinya variabel bebas charisma, inspirational motivation, intellectual

stimulation, individualized consideration (X1, X2, X3, X4) secara bersama-

sama tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

(Y) pada PT. Sriwijaya Air Distrik Medan.

Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0

2. Artinya variabel bebas charisma, inspirational motivation, intellectual

stimulation, individualized consideration (X1, X2, X3, X4) secara bersama-

sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y)

pada PT. Sriwijaya Air Distrik Medan. Ftabel dapat dilihat pada α = 0,05

Dengan derajat pembilang = k - 1 = 5 – 1 = 4

Derajat penyebut = n – k = 49 – 5 = 44, Ftabel 0,05(5,44) = 2,72

3. Mencari nilai Fhitung dengan menggunakan tabel ANOVA dari hasil

pengolahan data SPSS versi 16,0.

Tabel 4.15

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 168.370 4 42.093 63.826 .000a

Residual 29.018 44 .659

Total 197.388 48

a. Predictors: (Constant), X4, X1, X3, X2

b. Dependent Variable: Kinerja Sumber : hasil pengolahan SPSS (2010)

1. Kriteria Pengambilan Keputusan

Ho diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%

Universitas Sumatera Utara

Page 30: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

Ha diterima jika Fhitung >Ftabel pada α = 5%

2. Dari tabel ANOVA diperoleh Fhitung sebesar 63.826 pada Tabel 4.16 nilai

Fhitung > Ftabel (63.826 > 2,72) pada α = 5% dengan demikian maka Ha

diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas secara bersama-sama

berpengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap kinerja karyawan (Y)

pada PT. Sriwijaya Air Distrik Medan.

3. Uji Parsial (Uji-t)

Uji – t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja karyawan seperti charisma, inspirational motivation,

intellectual stimulation, individualized consideration berpengaruh positif dan

signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan (Y) pada PT. Sriwijaya Air

Distrik Medan. Langkah – langkah pengujian tersebut adalah:

1. Menentukan Model Hipotesis Ho dan Ha.

2. Mencari nilai ttabel dengan cara mentukan tingkat kesalahan (α) dan

menentukan derajat kebebasan.

3. Menentukan kriteria pengambilan keputusan.

4. Mencari nilai thitung dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 16,0

5. Kesimpulan.

Hasil Pengujian :

1. Ho : b1 = 0

Artinya variabel bebas charisma, inspirational motivation, intellectual

stimulation, individualized consideration (X1, X2, X3, X4) secara parsial tidak

Universitas Sumatera Utara

Page 31: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) pada PT. Sriwijaya Air

Distrik Medan.

Ha : b1 ≠ 0

Artinya variabel bebas charisma, inspirational motivation, intellectual

stimulation, individualized consideration (X1, X2, X3, X4) secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) pada PT. Sriwijaya Air

Distrik Medan.

2. ttabel diperoleh dengan derajat bebas (df) = n – k

n = jumlah sampel = 49

k = jumlah variabel yang digunakan = 5

derajat kebebasan (df) = n – k = 49 – 5 = 44

Uji – t yang dilakukan adalah ttabel 0,05 (44) = 2,20

3. Kriteria Pengambilan Keputusan

Ho diterima jika -ttabel < thitung < ttabel pada α = 5%

Ha diterima jika thitung < -ttabel atau > ttabel pada α = 5

Tabel 4.16 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .403 1.390 .290 .773

X1 .839 .262 .225 3.203 .003

X2 1.199 .185 .504 6.482 .000

X3 1.424 .271 .349 5.260 .000

X4 .149 .085 .113 1.758 .086

a. Dependent Variable: Kinerja Sumber : hasil pengolahan SPSS (2010)

Universitas Sumatera Utara

Page 32: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

Pada Tabel 4.21 diperoleh hasil regresi linear berganda yaitu: Kinerja = 0.403 + 0,839 Charisma (X1) + 1,199

Inspirational Motivation (X2) + 1,424 Intellectual Stimulation (X3) + 0,149 Individualized Consideration (X4), dengan

demikian pengaruh setiap variabel secara parsial sebagai berikut :

1. Variabel Charisma (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan, hal ini terlihat dari signifikan 0,003 < 0,05. Untuk nilai thitung > ttabel

(3,203 > 2,20) artinya jika variabel Charisma ditingkatkan sebesar satu satuan

(unit) maka kinerja karyawan (Y) akan meningkat sebesar 0.839 satuan.

2. Variabel Inspirational Motivation (X2) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan, hal ini terlihat dari signifikan 0,000 < 0,05.

Dimana nilai thitung > ttabel (6,482 > 2,20) artinya bila ditingkatkan inspirational

motivation sebesar satu satuan maka kinerja karyawan (Y) akan meningkat

sebesar 1,199 satuan.

3. Variabel Intellectual Stimulation (X3) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan, hal ini terlihat dari signifikan 0,000 < 0,05. Dan

nilai thitung > ttabel (5,260 > 2,20) artinya bila ditingkatkan Intellectual

Stimulation sebesar satu satuan maka kinerja karyawan (Y) akan meningkat

sebesar 1,424 satuan.

4. Variabel Individualized Consideration (X4) berpengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap kinerja karyawan, hal ini terlihat dari signifikan 0,086 <

0,05. Dimana nilai thitung < ttabel (1,758 < 2,20) artinya walaupun ditingkatkan

Individualized Consideration sebesar satu satuan maka kinerja karyawan (Y)

tidak akan meningkat sebesar 0,149.

Universitas Sumatera Utara

Page 33: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian “Analisis

Transformational Leadership Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Sriwijaya

Air Distrik Medan” maka peneliti mengambil kesimpulan atas penelitian yang

telah dilakukan dan memberikan saran yang diharapkan bermanfaat bagi

perusahaan.

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi, penulis memberikan kesimpulan

serta memberikan saran yang mungkin akan bermanfaat bagi perusahaan PT.

Sriwijaya Air khususnya Distrik Medan untuk memperbaiki kekurangannya dalam

upaya peningkatan kinerja organisasi dengan meningkatkan kinerja karyawan

melalui kepemimpinan transformasional (transformational leadership). Adapun

faktor – faktor strategi pemasaran konvergensi terhadap loyalitas pelanggan

adalah sebagai berikut :

A. Kesimpulan

1. Uji-F menyatakan secara simultan variabel bebas charisma, inspirational

motivation, intellectual stimulation, individualized consideration (X1, X2, X3,

X4) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan (Y) pada PT. Sriwijaya Air Distrik Medan. Sehingga model ini

layak untuk diteliti.

2. Uji-t menyatakan secara parsial bahwa diantara variabel yang berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, ternyata variabel

intellectual stimulation (X3) dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, dan nilai

Universitas Sumatera Utara

Page 34: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

thitung > ttabel (5,260 > 2,20) mempunyai pengaruh positif dan signifikan yang

paling dominan diantara variabel charisma (X1) dimana signifikansinya 0,003

< 0,05, nilai thitung > ttabel (3,203 > 2,20) dengan tingkat nilai satuannya sebesar

0.839. Demikian juga dengan inspirational motivation (X2) yang memiliki

signifikansi 0,000 < 0,05 dan nilai thitung > ttabel (6,482 > 2,20) dengan tingkat

satuannya sebesar 1,199. Sedangkan bila variabel intellectual stimulation

ditingkatkan sebesar satu satuan maka kinerja karyawan (Y) akan meningkat

sebesar 1,424 satuan. Sementara variabel lain yaitu variabel individualized

consideration (X4) hanya memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan

terhadap kinerja karyawan, hal ini terlihat dari signifikansi 0,086 < 0,05,

dimana nilai thitung < ttabel (1,758 < 2,20) artinya walaupun ditingkatkan

individualized consideration sebesar satu satuan maka kinerja karyawan (Y)

tidak akan meningkat sebesar 0,149.

3. Melalui indentifikasi determinan diketahui bahwa nilai R2 sebesar 84% artinya

kinerja karyawana PT. Sriwijaya Air Distrik Medan dipengaruhi oleh variabel

charisma, inspirational motivation, intellectual stimulation, individualized

consideration.

B. Saran

1. Perusahaan hendaknya berupaya untuk dapat menerapkan gaya kepemimpinan transformasional

(transformational leadership) dalam kepemimpinan perusahaan agar dapat meningkatkan kinerja karyawan

karena terbukti memberikan kontribusi lebih baik dalam peningkatan kinerja karyawan sehingga tujuan

perusahaan dapat tercapai dengan lebih optimal.

2. Adapun yang perlu diperhatikan oleh pemimpin perusahaan dalam menerapkan gaya kepemimpinan

transformasional adalah:

Universitas Sumatera Utara

Page 35: BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20965/3/Chapter III-V.pdf · B. Visi, Misi Perusahaan dan Penjabaran ... • Mengedepankan

1. Charisma

Pemimpin hendaknya mampu menumbuhkan kepercayaan dan rasa hormat kepada bawahan. Pemimpin

karismatik adalah pemimpin yang mampu menimbulkan emosi-emosi yang kuat. Pemimpin

diindentifikasikan sebagai panutan oleh karyawan, dipercaya, dihormati, dan memiliki visi yang jelas.

Dengan kekuatan dan pengaruh yang dimilikinya, pemimpin karismatik mudah mengarahkan

karyawannya untuk mencurahkan seluruh tenaga dan pikirannya bagi kepentingan perusahaan yang

mengarah kepada tercapai apa yang menjadi tujuan perusahaan.

2. Inspirational Motivation

Pemimpin hendaknya mampu memotivasi karyawan dalam

menjalankan roda perusahaan. Pemimpin juga hendaknya mampu

menciptakan suasana keterbukaan dan kepercayaan. Pemimpin

inspirasional mampu membangkitkan semangat atau antusiasme

karyawan terhadap tugas-tugas perusahaan.

3. Intellectual Stimulation

Pemimpin hendaknya mampu mengembangkan rasionalitas dan

kreativitas karyawan, menghargai ide-ide karyawan, serta melibatkan

karyawan dalam pemecahan masalah. Pemimpin hendaknya mampu

mendorong karyawannya untuk memunculkan ide-ide baru dan solusi

kreatif atas masalah-masalah yang dihadapi.

4. Individualized Consideration

Pemimpin hendaknya memberikan perhatian secara individual pada

kebutuhan untuk berprestasi, dalam menghargai perbedaan individual,

dan dalam memberikan pengarahan kepada karyawan.

Universitas Sumatera Utara