bab iii identifikasi data a. dinas pertanian surakarta · pakar untuk melakukan klinik bisnis...
TRANSCRIPT
23
BAB III
IDENTIFIKASI DATA
A. Dinas Pertanian Surakarta
1. Tentang Dinas Pertanian Surakarta
Dinas Pertanian Surakarta adalah sebuah instansi pemerintah yang
bergerak dibidang pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan.
Beralamatkan di jalan Jagalan no.26, kantor Dinas Pertanian Surakarta ini
berada di titik pertemuan Jalan Suryo dan Jalan Jagalan dan menjadi satu
lokasi dengan Rumah Potong Hewan. Dasar Hukum Keberadaan Dinas
Pertanian Surakarta yaitu :
a. Undang-Undang No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman
b. Undang-Undang No 10 Tahun 2004 tentang Perkebunan
c. Undang-Undang No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
d. Undang-Undang No l8 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan
Hewan
e. Perda No 14 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tatakerja Perangkat
Daerah Kota Surakarta
2. Visi dan Misi
a. Visi
"Terwujudnya pertanian perkotaan yang berwawasan agribisnis
dengan didukung oleh kelembagaan pertanian yang mantap"
b. Misi
24
- Menciptakan iklim usaha yang kondusif di bidang pertanian.
- Memanfaatkan lahan pekarangan sebagai usaha pertanian produktif
dengan pemanfaatan teknologi dan pengembangan ruangterbuka hijau.
- Meningkatkan pelayanan dan jasa usaha pertanian serta menyediakan
sarana produksi pertanian bagi masyarakat.
- Menyelenggarakan pemeriksaan, pengawasan dan pengendalian
penyakit hewan, organisme pengganggu tanaman didalam upaya
melindungi masyarakat terhadap produk-produk hasil pertanian.
- Meningkatkan kualitas SDM Pertanian.
3. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Dinas Pertanian Surakarta dibagi menjadi beberapa
bagian, yaitu:
a. Kepala Dinas, membawahi:
1) Sekretariat
2) Bidang Produksi Usaha Tani
3) Bidang Perlindungan
4) UPTD Pusat Kesehatan Hewan
5) UPTD Aneka Usaha Pertanian
6) UPTD Rumah Potong Hewan
b. Sekretariat, membawahi :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2) Sub Bagian Keuangan
3) Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan
25
c. Bidang Produksi Tani, membawahi :
1) Seksi Bina Usaha dan Informasi Pasar
2) Seksi Perikanan dan Peternakan
3) Seksi Pertanian Perkebunan dan Holtikultura
d. Bidang Perlindungan, membawahi :
1) Seksi Kesehatan Hewan
2) Seksi Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman
3) Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner
e. UPTD Pusat Kesehatan Hewan, membawahi :
1) KASUBAG Tata Usaha
f. UPTD Aneka Usaha Pertanian, membawahi :
1) KASUBAG Tata Usaha
g. UPTD Rumah Potong Hewan, membawahi :
1) KASUBAG Tata Usaha
27
4. Tugas Pokok dan Fungsi
a. Penyelenggaraan kesekretariatan dinas.
b. Penyusunan rencana program, pengendalian, evaluasi dan pelaporan.
c. Pelaksanaan bimbingan teknis produksi pertanian, perkebunan,
hortikultura, peternakan dan perikanan.
d. Penyediaan informasi pasar.
e. Pelayanan pencegahan dan pemberantasan hama tanaman dan penyakit
hewan.
f. Pengawasan kesehatan masyarakat veteriner.
g. Penyelenggaraan sosialisasi.
h. Pembinaan jabatan fungsional.
i. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD).
5. Program
a. Peningkatan kesejahteraan petani.
b. Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian atau perkebunan.
c. Pencegahan dan penanggulangan penyakit hewan.
d. Peningkatan produksi hasil peternakan.
e. Peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan.
f. Peningkatan produksi peternakan.
g. Pengembangan budidaya perikanan.
h. Peningkatan produksi pertanian atau perkebunan
28
6. Perkembangan Bahan Pangan Organik di Solo
Dinas Pertanian Surakarta dalam perkembangannya juga sudah mulai
memberikan pelatihan-pelatihan dengan sistem organik kepada kelompok tani di
Surakarta. Meskipun belum membentuk program khusus untuk organik namun
edukasi mengenai sistem organik tetap diberikan kepada kelompok tani di bidang
pertanian, holtikultura, dan peternakan.
Di Solo sendiri cukup sulit untuk menemukan bahan pangan yang organik.
Ada beberapa komunitas organik yang berada di Solo namun tidak terekspose
dengan baik sehingga masih banyak warga Solo yang tidak mengetahuinya. Pada
tahun 2013 ada pedagang sayur organik yang berjualan di Car Free Day bernama
Yu Darni Organik. Di sana menyediakan berbagai produk organik diantaranya,
beras : IR64, menthik, pandan wangi, hitam, merah, kemudian ada sayur : kailan,
sawi bokor (putih), sawi sendok, sawi baso, selada cos, selada merah, selada
keriting, bayam merah, terong, brokoli, daun bawang (loncang), selada kepala
mentega, serta buah : salak, pisang, ketela ungu, ketela madu, bit. Dan pada tahun
2014 pedagang tersebut sedang dalam masa pengembangan.
Sedangkan pada tahun 2014 Kelompok Wanita Tani Wonogiri mencoba
memasarkan sayur mayurnya di Car Free Day Solo dan hasilnya seluruh
dagangan tersebut habis terjual. Sayur mayur tersebut seperti selada, seledri, kol
dan kobis dijual dalam kondisi masih hidup di dalam polibek. Meskipun Wonogiri
termasuk daerah yang kering, Kelompok Tani Wanita Wonogiri sudah
memberikan edukasi nyata kepada warga Solo bahwa tanaman organik dapat
dipelihara di mana saja termasuk dengan menggunakan polibek.
29
Warga Solo dirasa memiliki ketertarikan yang cukup tinggi terhadap gaya
hidup organik, namun hanya saja masih banyak yang mengandalkan kemudahan
dalam mendapatkan bahan tersebut. Ketika ada yang menjual bahan pangan
organik antusiasme warga Solo cukup tinggi untuk membeli, namun tidak
semuanya memiliki inisiatif untuk memenuhi kebutuhan organiknya sendiri salah
satunya dengan cara berkebun.
B. Komparasi
1. Komunitas Organik Indonesia
a. Tentang Komunitas Organik Indonesia
Komunitas Organik Indonesia atau KOI dibentuk atas
kekhawatiran kualitas hidup masyarakat Indonesia. Komunitas ini
bergerak untuk mengkampanyekan hidup organik agar dapat merubah
gaya hidup masyarakat Indonesia. Sejak tahun 2008, dengan nama
CIQHaL Community of Indonesia’s Quality & Healthy Living,
komunitas ini menekankan organik sebagai perilaku, tidak hanya
sekedar produk maupun makanan namun melibatkan setiap aspek
dalam kehidupan.
Pada tahun 2010, CIQHaL berubah nama mennjadi KOI
(Komunitas Organik Indonesia). Ditahun 2010 pula, bersama dengan
Prambors-Masima, KOI sedang dikembangkan untuk menjadi
30
organisasi yang jauh lebih lengkap, dilengkapi dengan situs sosial,
media sosial, sampai fasilitas lainnya.
Kini KOI sudah banyak mencatat anggota dari Facebook Group
sebanyak 8.000 anggota, Komunitas Organik Indonesia Page 1.285
anggota, Twitter 601 anggota, website database 486
anggota, mailing list 200 anggota, daftar event rutin sejumlah 75 orang
yang tersebar di Indonesia.
Kegiatan KOI berupa sharing, bazaar, talk show dan lain-lain yang
diadakan setiap bulan. Sebagai speaker dari acara talk show tersebut
diambil dari anggotanya yang memiliki usaha organik. Sementara untuk
acara tahunan KOI mengadakan event dengan mengusung tema tentang
“Organic Green &, Healthy Living”. Komunitas Organik Indonesia
(KOI) sendiri memiliki 105 anggota yang sebagian besar merupakan
usaha mikro dan kecil, termasuk industri rumah tangga. Salah satu
program utama KOI adalah pemberdayaan anggota dengan menggandeng
pakar untuk melakukan klinik bisnis terkait branding dan marketing.
Selain itu, KOI juga secara aktif mengikuti berbagai pameran dan bazar
sehingga anggotanya juga dapat memasarkan produk-produk mereka.
Pada tahun 2011 Komunitas Organik Indonesia menggagas OGH
Expo dengan tujuan agar semakin banyak orang yang mengenal produk
organik dari dalam negeri. Namun KOI tidak hanya semata-mata
memperkenalkan produk-produk berbahan organik, tetapi juga ingin
anggotanya memiliki pemikiran yang selaras dengan alam. OGH Expo
31
ini dilakukan sebagai salah satu kontribusi KOI kepada masyarakat
Indonesia dalam mengkampanyekan organic lifestyle.
b. Media yang digunakan
1) Facebook
2) Twitter
32
3) Instagram
2. Pasar Organik Jogja (POJOG)
a. Tentang Pasar Organik Jogja
Pasar organik awalnya dibentuk atas keinginan warga Jogja
sesama pecinta organik untuk dapat menyebarkan virus hidup
organik kepada sesama. Pasar organik ini sudah berlangsung kurang
lebih 2 tahun dan diadakan berpindah-pindah dari satu tempat ke
tempat lain. Pasar organik ini hanya berlangsung kira-kira selama 3
jam saja. Pasar ini berlangsung setiap hari Rabu dan Sabtu mulai
pukul 10.00 sampai dengan 13.00 wib di Milas, kemudian setiap
Kamis di Stadion Maguwoharjo, Jumat di Amelia Hotel Jalan
Mrican Baru jam 16.00 sampai dengan 19.00 wib. Sedangkan di
Minggu pekan terakhir komunitas ini akan singgah di Club House
33
Casa Grande mulai pukul 07.00 sampai dengan 11.00 wib. Setiap
hari kamis rutin diadakan workshop di pasar organik ini. workshop
yang diadakan pun berbagai macam jumlahnya, seperti kelas
berkebun, membuat sushi, membuat sabun, berbagai kelas craft,
gentle birth, membuat roti sourdough, kombucha, tempe organik dan
lain sebagainya.
Berbagai macam produk organik seperti kebutuhan pangan
sampai penak pernik skin carejuga tersedia di Pasar Organik Jogja.
Mulai dari beras merah, beras hitam, minyak kelapa, sayur-sayuran
organik, tempe organik dengan kedelai lokal sampai sabun dan
shampoo handmade, semuanya organik dari perkebunan yang sudah
diseleksi sebelumnya.
b. Media yang digunakan
1) Facebook
34
C. Analisa SWOT
Analisa SWOT digunakan untuk mengetahui dan mengambil kesimpulan
dari data fisik obyek perancangan maupun kompetitor, yaitu metode mencari
kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity), dan
ancaman (threat).
SWOT
Kampanye Go
Organic
KomunitasOrgani
k Indonesia (KOI)
Pasar Organik
Jogja (POJOG)
Kekuatan
(Strenght)
Kampanye yang
diselenggarakan
oleh Dinas
Pertanian Surakarta
melakukan
pendekatan secara
personal antara
media cetak
dengan
pembacanya,
sehingga para
pembaca dapat
tersugesti dengan
mudah
Komunitas ini
sudah membentuk
sebuah expo dalam
mengkampanyekan
gaya hidup organik
dengan
menyediakan
produk-produk
organik dari
seluruh Indonesia
dengan
menambahkan
acara yang sangat
bermanfaat seputar
organik seperti
shaaring, talkshow,
Menyediakan
pasar organik
sebagai bentuk
kampanye yang
nyata dan
memberikan
workshop sebagai
edukasi kepada
masyarakat
35
dan hiburan
Kelemahan
(Weakness)
Tidak melakukan
interaksi langsung
kepada audiens
seperti acara
kampanye yang
biasa dilakukan
Agenda rutin KOI
tiap bulannya
antara lain sharing,
bazaar, talk show
namun hanya
melakukan expo
selama 1 tahun
sekali sehingga
jarak waktunya
dirasa terlalu lama
Kurangnya
penggunaan
media sosial
dalam
menyebarkan
informasi, hanya
melalui akun
pribadi dari
pengurus POJOG
itu sendiri
Kesempatan
(Opportunity)
Dengan adanya
Dinas Pertanian
Surakarta sebagai
penyelenggara
maka dukungan
dari pemerintah
kepada kampanye
Go Organic
semakin besar,
sehingga dapat
memudahkan
terselenggaranya
Komunitas ini
mampu menggagas
kampanye atau
kegiatan bertaraf
internasional
POJOG Bisa
menjadi tujuan
utama dari
pecinta organik
dalam memenuhi
kebutuhannya
sebab sudah
memiliki
konsumen atau
pelanggan
tersendiri
36
kampanye tersebut
Ancaman
(Threat)
Perlu biaya yang
cukup besar untuk
memasang iklan
menggunakan
media cetak
sebagai media
kampanye
Para pelaku organik
di luar Jawa akan
lebih sulit
mengikuti kegiatan-
kegiatan yang
mayoritas
diselenggarakan di
Jakarta
Pengunjung baru
akan kesusahan
dengan lokasi
yang berpindah-
pindah dan
kurangnya
informasi dari
media sosial.
D. Unique Selling Preposition (USP)
USP adalah sesuatu hal yang menjadi kelebihan atau keunggulan dari suatu
produk. Keunggulan tersebut diekspos dan ditonjolkan sehingga bisa menjadi
karakter atau ciri khas dari produk tersebut. USP ini dapat berupa perbedaan dari
produk yang sejenis atau dapat juga sesuatu yang dimiliki oleh produk sejenis tapi
tidak diolah dengan baik. USP yang baik bisa juga menjadi positioning bagi suatu
produk, karena USP biasanya menjadi ciri khas sehingga lebih kuat melekat
dibenak audience. USP dari perancangan kampanye gaya hidup organik ini adalah
sebuah kampanye yang pendekatannya secara personal melalui media print ad.,
sehingga audiens bisa lebih leluasa untuk memahami informasi yang diberikan.
37
E. Positioning
Positioning bertujuan untuk membentuk dan membangun citra (image)
produk yang positif. Positioning dari perancangan kampanye gaya hidup organik
ini adalah Print Ad tentang gaya hidup organik yang digunakan sebagai edukasi
untuk masyarakat yang memperhatikan kesehatan tubuhnya.
F. Hasil Riset
Perancangan kampanye ini memerlukan riset untuk mengetahui bagaimana
perilaku dari target audience sehingga dapat dibuat strategi perancangan serta
strategi visual yang tepat. Responden dalam riset ini berusia 22-55 tahun di
wilayah kota Solo sebanyak 30 orang. Hasil riset yang dilakukan sebagai berikut:
1. Apakah anda paham mengenai gaya hidup organik?
Kesimpulan : sebagian besar audiens sudah mengerti tentang gaya hidup
organik dan hanya sebagian kecil audiens yang kurang memahaminya. Hal ini
membuktikan bahwa gaya hidup organik sudah mulai dipahami oleh banyak
audiens.
Ya80%
Tidak20%
Ya Tidak
38
2. Apakah anda pernah mengkonsumsi makanan atau minuman organik?
Kesimpulan : hal ini membuktikan bahwa makanan atau minuman organik
sudah familiar bagi sebagian besar audiens.
3. Apakah menurut anda gaya hidup organik itu penting?
Kesimpulan : dari semua responden mengakui bahwa gaya hidup organik
memang penting.
4. Apakah anda ingin menerapkan gaya hidup organik?
Ya80%
Tidak20%
Ya Tidak
Ya100%
Tidak0%
Ya Tidak
39
Kesimpulan : sebagian besar audiens sudah memiliki kesadaran untuk
menerapkan gaya hidup organik, hal ini tentu akan memudahkan
kampanye diterima oleh masyarakat.
5. Apakah anda masih menggunakan media cetak (koran, majalah, katalog
dan sejenisnya) dalam mendapatkan informasi?
Kesimpulan : sebagian besar audiens masih menggunakan media cetak
sebagai sumber informasi. Hal ini tentu akan memudahkan penerimaan
kampanye melalui media cetak.
Ya90%
Tidak10%
Ya Tidak
Ya77%
Tidak23%
Ya Tidak
40
6. Apakah anda pernah melihat dan membaca iklan di media cetak seperti
koran, majalah, katalog dan sejenisnya?
Kesimpulan : semua responden sudah pernah membaca iklan media cetak.
Sehingga kampanye melalui print ad ini dirasa sudah sesuai dengan
audiens.
7. Jika melihat sebuah iklan di media cetak apa yang membuat anda tertarik?
Kesimpulan : visual memang lebih menarik perhatian audiens dibanding
kontennya. Dengan visual yang tepat dan menarik audiens akan mudah
terpikat baru mau memahami konten yang disampaikan.
Ya100%
Tidak0%
Ya Tidak
Produk/Jasa yang
diiklankan43%
Desain Visualnya
57%
Produk/Jasa yang diiklankan Desain Visualnya
41
8. Menurut anda, jenis tulisan manakah yang lebih menarik?
a.
b
c..
Kesimpulan : kebanyakan dari audiens memilih jenis font yang tidak tegak
kaku namun tetap memiliki tingkat keterbacaan yang jelas
9. Menurut anda, jenis warna manakah yang lebih menarik?
a.
b.
c.
d.
e.
a24%
b9%
c14%
d48%
e5%
a b c d e
42
Kesimpulan : dari semua pilihan warna, jenis warna teranglah yang paling
banyak diminati oleh audiens.
10. Menurut anda, desain manakah yang lebih menarik?
a50%
b27%
c23%
a b c
a b c