bab iii kajian ipustaka a. penelitian terdahulu

21
8 BAB iII KAJIAN iPUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Yuyun Fitria Farida pada tahun 2018 melakukan tinjauan bertajuk “Strategi Promosi Agen Properti Independen di Media Online”, menunjukkan bahwa perkembangan media online saat ini menjadi senjata ampuh untuk membantu promosi. Kecanggihan berbagai kemampuan media online dimanfaatkan oleh para penjual barang yang tidak memihak yang memungkinkan Anda bersaing dengan penjual lain dan melakukan teknik promosi sebaik mungkin. Berikut ini adalah tujuan untuk menentukan garis besar teknik promosi yang digunakan oleh penjual barang tidak memihak di media online. Berikut ini adalah penggunaan teknik studi kualitatif dengan jenis studi analisis. (Fitria, Jurnal Komunikasi Profesional, 2, Desember 2018: 130-132). C. Prihandoyo dan Alvin Rivaldi Pratama pada tahun 2017, melakukan penelitian dengan judul “Analisis SWOT Terhadap Strategi Pemasaran Aston Balikpapan Hotel & Residence Di Balikpapan”, menunjukkan bahwa berda sarkan dari hasil kuesioner, ada dua puluh lima total responden yang dibagi atas lima belas responden eksternal perusahaan dan sepuluh responden internal manajemen perusahaan. Hasil dari analisis pada Diagram Cartesius dan Matriks SWOT nampak bahwa posisi Aston Balikpapan Hotel & Residence terletak pada sel I yang menunjukkan bahwa Aston Balikpapan Hotel & Residence menghadapi beberapa peluang dan mempunyai berbagai kekuatan yang mendorong untuk mendapatkan peluang-peluang tersebut. (Prihandoyo & Pratama, Prosidding Seminar Nasional Balikpapan University Faculty of Economics Seminar National and Essay Competition, 1, Desember 2017: 255).

Upload: others

Post on 11-May-2022

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB iII KAJIAN iPUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

8

BAB iII

KAJIAN iPUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Yuyun Fitria Farida pada tahun 2018 melakukan tinjauan bertajuk

“Strategi Promosi Agen Properti Independen di Media Online”, menunjukkan

bahwa perkembangan media online saat ini menjadi senjata ampuh untuk

membantu promosi. Kecanggihan berbagai kemampuan media online

dimanfaatkan oleh para penjual barang yang tidak memihak yang memungkinkan

Anda bersaing dengan penjual lain dan melakukan teknik promosi sebaik

mungkin. Berikut ini adalah tujuan untuk menentukan garis besar teknik promosi

yang digunakan oleh penjual barang tidak memihak di media online. Berikut ini

adalah penggunaan teknik studi kualitatif dengan jenis studi analisis. (Fitria,

Jurnal Komunikasi Profesional, 2, Desember 2018: 130-132).

C. Prihandoyo dan Alvin Rivaldi Pratama pada tahun 2017, melakukan

penelitian dengan judul “Analisis SWOT Terhadap Strategi Pemasaran Aston

Balikpapan Hotel & Residence Di Balikpapan”, menunjukkan bahwa berdasarkan

dari hasil kuesioner, ada dua puluh lima total responden yang dibagi atas lima

belas responden eksternal perusahaan dan sepuluh responden internal manajemen

perusahaan. Hasil dari analisis pada Diagram Cartesius dan Matriks SWOT

nampak bahwa posisi Aston Balikpapan Hotel & Residence terletak pada sel I

yang menunjukkan bahwa Aston Balikpapan Hotel & Residence menghadapi

beberapa peluang dan mempunyai berbagai kekuatan yang mendorong untuk

mendapatkan peluang-peluang tersebut. (Prihandoyo & Pratama, Prosidding

Seminar Nasional Balikpapan University Faculty of Economics Seminar National

and Essay Competition, 1, Desember 2017: 255).

Page 2: BAB iII KAJIAN iPUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

9

MD Imansari pada tahun 2016, melakukan penelitian yang berjudul

“Analisis Strategi Pemasaran Perumahan Syariah Dalam Frase Bauran Pemasaran

(7P) di D'ahsana Properti Center Malang”. Dalam pengamatan ini penggunaan

pendekatan kualitatif, terdapat 2 (dua) aset informasi, yaitu aset informasi nomor

satu bersama-sama dengan wawancara dan observasi langsung dengan orang-

orang yang berurusan dengan masalah periklanan dan pemasaran dan pemilik

organisasi. Sedangkan untuk informasi sekunder, menggunakan file-file yang

diterima saat melakukan studi di dalam subjek yang meliputi foto-foto dan

literatur yang berlaku untuk penelitian ini, kemudian dianalisis menggunakan

analisis deskriptif. Berdasarkan hasil pengamatan, bahwa metode periklanan dan

pemasaran yang dilakukan melalui organisasi mengutamakan kualitas bangunan

yang tepat, lokasi yang strategis, harga, pelayanan yang ramah, media

merchandising melalui website, berbelanja dan mempromosikan transaksi yang

mungkin syariah. -sesuai, lingkungan yang nyaman, memilih segmentasi pasar

dalam ilmu periklanan dan pemasaran. (Imansari, Skripsi, 2016: 29).

Nur Afni Absar pada tahun 2018 melakukan penelitian dengan judul

“Strategi Bauran Pemasaran Perumahan Palm Leaves Pada PT. Rosti Mandiri

Pekanbaru Dalam Perspektif Ekonomi Syariah”. Dari hasil penelitian ini

membuktikan bahwa strategi bauran pemasaran yang dikerjakan oleh perumahan

Palm Leaves pada PT. Rosti Mandiri sangat memuaskan untuk menambah

penjualan, karena sistem yang dikerjakan sudah mencukupi kriteria pada variabel

harga perumahan Palm Leaves sesuai dengan manfaat yang dirasakan oleh

pelanggan, namun pada aspek promosi masih belum sesuai dengan keinginan

pelanggan. Dari pandangan ekonomi Islam strategi bauran pemasaran pada bagian

Page 3: BAB iII KAJIAN iPUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

10

promosi bertentangan dengan aspek ekonomi Islam karena pada waktu promosi

yang diberikan menerangkan bahwa tempat lokasinya strategis tapi sebenarnya

tempat lokasinya masih belum strategis. (Absar, Skripsi, 2018: 89).

Ikhlas Murtama Siregar pada tahun 2020, melakukan observasi dengan

judul “Strategi Bauran Pemasaran Produk Perumahan Pesona Shannon Pada PT.

Atlantic Perkasa Abadi Pekanbaru Dilihat Menurut Ekonomi Islam. Penelitian ini

bertujuan untuk menentukan pendekatan advertising and marketing blend produk

perumahan Pesona Shanon Di PT.Atlantic Perkasa Abadi Pekanbaru, selain

memahami pendekatan advertising and marketing blend yang berbasis total pada

ekonomi syariah di PT. The Everlasting Mighty Atlantic Pekanbaru.Strategi

rangkaian data dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi. Evaluasi

data menggunakan deskripsi kualitatif metode, terutama dengan menggunakan

data yang terkumpul, dikelompokkan kemudian disusun dan dihubungkan dengan

teori-teori yang berlaku.Hasil dari penelitian ini adalah bauran periklanan dan

pemasaran barang dagangan perumahan Pesona Shanon di PT. Atlantic Perkasa

Abadi Pekanbaru sudah cukup baik, karena memenuhi standar periklanan dan

pemasaran 4P rds sejalan dengan Kotler, yang menggabungkan produk, harga,

promosi, dan wilayah. Dari sudut pandang ekonomi Islam secara umum, dapat

disimpulkan bahwa pendekatan advertising and marketing blend untuk

merchandise perumahan Pesona Shanon dilakukan dengan menggunakan PT.

Atlantic Perkasa Abadi sudah baik namun telah melanggar ketentuan ekonomi

syariah dalam hal wilayahnya yang kini masih belum strategis karena letaknya

yang cukup jauh dari pusat-pusat umum dan infrastruktur. (Siregar, Skripsi, 2020:

70).

Page 4: BAB iII KAJIAN iPUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

11

Mohammad Saiful Rifai pada tahun 2020 melakukan penelitian yang berjudul

“Strategi Bauran Pemasaran Real Estate dari Perspektif Ekonomi Syariah (Studi Pada

Perumahan Graha Mitra 2 Tulungagung)”. Dampak dari tampilan tersebut

menyiratkan bahwa pendekatan bauran periklanan dan pemasaran yang dilakukan

melalui sarana Perumahan Graha Mitra 2 Tulungagung dalam hal produk, selalu

mengutamakan keunggulan. Dalam hal biaya, disesuaikan dengan keunggulan

produk. Dalam hal lokasi distribusi, ia memiliki lokasi yang sangat strategis. Dan

dalam hal promosi, teknik promosi yang dilakukan meliputi periklanan, promosi

pendapatan, penjualan non-publik, serta periklanan dan pemasaran langsung. Dilihat

dari sudut ekonomi Islam, pendekatan periklanan dan bauran pemasaran pada

dasarnya sesuai dengan konsep ekonomi Islam. Artinya, dalam hal produk, agensi

selalu mengutamakan kejujuran. Dalam hal harga yang ditawarkan disesuaikan

dengan keunggulan produk. Dalam hal saluran distribusi, tempat yang berlaku

memiliki keterbacaan dalam hal kepemilikan dan ketentuan pidana yang kuat. Dan

dalam hal promosi, itu mil disesuaikan dengan statistik yang berlaku tanpa rekayasa.

Namun ada hal-hal yang tidak sesuai dengan konsep ekonomi syariah, dimana

pengembang tetap memberikan harga dengan perangkat pinjaman lembaga keuangan

tradisional yang tidak sesuai dengan konsep moneter syariah. (Rifai, Jurnal Ekonomi

Syariah, 7, November 2020: 67-70).

B. Kajian Teori

1. Pengertian Pemasaran

Pada awalnya, pemasaran adalah bagian dari ekonomika. Fokus utama

pemasaran adalah fungsi atau aktivitas distribusi produk yang menghubungkan

produsen dan konsumen, sementara ekonomika menekankan fungsi produksi dan

Page 5: BAB iII KAJIAN iPUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

12

konsumsi. Pemasaran adalah aktivitas, serangkaian institusi, dan proses

menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran

yang bernilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum (Tjiptono, 2016:

2-3).

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat

individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan serta inginkan

lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

Definisi tersebut menjelaskan tentang kebutuhan, keinginan, dan permintaan

produk; nilai, kepuasan, dan mutu; pertukaran, transaksi, dan hubungan; dan

pasar. Oleh karena itu, pemasaran sebagai proses di mana perusahaan

menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan

pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya

(Kotler & Armstrong, 2008: 6).

2. Memahami Pasar dan Kebutuhan Pelanggan

Sebagai langkah pertama, pemasar harus memahami kebutuhan dan

keinginan pelanggan dan pasar di mana mereka beroperasi. Ada lima konsep inti

pelanggan dan pasar: (1) kebutuhan, keinginan, dan permintaan produk; (2)

penawaran pemasaran; (3) nilai, kepuasan, dan mutu; (4) pertukaran, transaksi,

dan hubungan; dan (5) pasar (Kotler & Armstrong, 2008: 6-7).

a. Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan Produk

Konsep paling dasar yang mendasari pemasaran adalah kebutuhan

manusia. Kebutuhan manusia adalah keadaan dari perasaan kekurangan.

Kebutuhan manusia meliputi kebutuhan fisik akan makanan, pakaian,

Page 6: BAB iII KAJIAN iPUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

13

kehangatan, dan keamanan; kebutuhan sosial akan kebersamaan dan

perhatian; dan kebutuhan pribadi akan pengetahuan dan ekspresi diri.

Kebutuhan-kebutuhan ini tidak diciptakan oleh pemasar, kebutuhan ini adalah

bagian dasar dari sifat kodrati manusia (Kotler & Armstrong, 2008: 7).

Hasrat adalah keinginan manusia yang terbentuk melalui sarana tradisi

dan kepribadian seseorang. Orang Amerika menginginkan makanan namun

membutuhkan Big Mac, kentang goreng, dan minuman ringan. Mauritians

menginginkan makanan namun membutuhkan mangga, nasi, terasi dan buncis.

Keinginan dibentuk melalui sarana masyarakat dan diekspresikan dalam bentuk

barang yang dapat memenuhi kebutuhan. Ketika disponsori melalui cara daya

beli, kebutuhan akan menjadi panggilan. Mengingat kebutuhan dan sumber

daya mereka, manusia meminta berkah produk yang mengunggah dengan

biaya dan kepuasan terbaik. (Kotler & Armstrong, 2008: 7).

b. Penawaran Pemasaran

Keinginan dan kebutuhan konsumen dipenuhi melalui layanan

pasar, campuran produk, layanan, dan laporan yang disajikan ke pasar

untuk memenuhi keinginan atau keinginan. Layanan pasar tidak terbatas

pada produk fisik. Jasa pasar juga mencakup penyediaan jasa, kegiatan,

atau pendapatan di pasar yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak lagi

menghasilkan kepemilikan dalam bentuk apa pun, yang meliputi

perbankan, maskapai penerbangan, hotel, persiapan pajak, dan jasa

pembangunan dalam negeri. Lebih luas lagi, layanan marketplace juga

mencakup berbagai identitas, yang meliputi orang, tempat, organisasi,

informasi, dan ide. (Kotler & Armstrong, 2008: 7).

Page 7: BAB iII KAJIAN iPUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

14

c. Nilai dan Kepuasan Pelanggan

Pembeli umumnya melayani beberapa besar produk dan jasa yang

mungkin bisa memuaskan kebutuhan tertentu. Pembeli membentuk

harapan akan sebuah nilai dan kegembiraan yang akan diberikan berbagai

penawaran pasar dan membeli menurut harapannya itu. Pembeli yang

senang bakal membeli terus dan memberitahu orang lain akan pengalaman

baik mereka. Pembeli yang tidak senang kerap pindah ke tempat yang lain

dan menjelek-jelekan barang yang mereka beli kepada orang lain. (Kotler

& Armstrong, 2008: 7-8).

Pemasar harus berhati-hati dalam menetapkan tingkat ekspektasi

yang tepat. Jika mereka menetapkan ekspektasi terlalu rendah, mereka

mungkin memuaskan pelanggan yang membeli produk itu tetapi gagal

menarik cukup banyak pembeli. Jika pemasar menaikkan ekspektasi

terlalu tinggi, para pembeli akan kecewa. Nilai dan kepuasan pelanggan

merupakan kunci untuk mengembangkan dan menata hubungan pelanggan

(Kotler & Armstrong, 2008: 8).

d. Pertukaran dan Hubungan

Pemasaran terjadi ketika manusia memutuskan untuk memuaskan

kebutuhan dan keinginan melalui hubungan pertukaran. Pertukaran adalah

tindakan untuk mendapatkan objek yang diinginkan dari seseorang dengan

menawarkan sesuatu sebagai imbalannya. Dalam arti yang lebih luas,

pemasar berusaha membangkitkan respon terhadap sejumlah penawaran

pasar. Respon tersebut mungkin lebih dari sekedar membeli atau

memperdagangkan produk dan jasa (Kotler & Armstrong, 2008: 8).

Page 8: BAB iII KAJIAN iPUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

15

Pemasaran mencakup langkah-langkah yang diambil untuk

mengatur dan mempertahankan hubungan alternatif yang disukai dengan

klien yang dimaksud mengenai produk, layanan, ide, atau objek yang

berbeda. Selain untuk menarik klien baru dan menumbuhkan transaksi,

alasan hubungan adalah untuk mempertahankan klien dan

mengembangkan bisnis perusahaan mereka. Pemasar perlu membangun

hubungan yang kuat dengan terus-menerus mengubah nilai pembeli

tingkat lanjut. (Kotler & Armstrong, 2008: 8-9).

e. Pasar

Prinsip-prinsip perdagangan dan anggota keluarga menghasilkan

gagasan pasar. Pasar adalah seperangkat konsumen nyata dan kemampuan

dari suatu produk. Konsumen ini membagi keinginan positif atau

keinginan yang mungkin bahagia melalui hubungan perdagangan. (Kotler

& Armstrong, 2008: 9).

Cara pemasaran penataan pasar untuk menghasilkan hubungan

pembeli yang berharga. Namun, mengembangkan kencan ini

membutuhkan usaha. Penjual harus menemukan pembeli, menyadari

kebutuhan mereka, menyusun penawaran pasar yang sesuai, menetapkan

harga, mempromosikan, dan berbelanja dan memasok produk. Kegiatan

yang meliputi pengembangan produk, penelitian, komunikasi, distribusi,

penetapan harga, dan penawaran adalah olahraga pusat pemasaran. (Kotler

& Armstrong, 2008: 9).

Page 9: BAB iII KAJIAN iPUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

16

3. Strategi Pemasaran

Metode jangka waktu berasal dari bahasa Yunani “Strategia” (stratus =

angkatan laut, dan ag = timbal), artinya karya seni atau pengetahuan teknologi

berubah menjadi umum. Ide metode angkatan laut sering disesuaikan dan

diterapkan dalam dunia bisnis komersial. Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert,

Jr., gagasan metode dapat digambarkan terutama berdasarkan perspektif yang

spesifik, yaitu:

a. Dari sikap apa yang ingin dilakukan suatu perusahaan, karena pendekatan

ini dapat digambarkan sebagai aplikasi untuk menguraikan dan

memperoleh keinginan organisasi dan menegakkan misinya.

b. Dari sikap apa yang dilakukan perusahaan dalam jangka panjang, karena

pendekatan ini dapat digambarkan sebagai contoh reaksi atau reaksi

perusahaan terhadap lingkungannya dari waktu ke waktu.

Pendekatan pemasaran adalah cara yang dilakukan organisasi untuk

mengenali misi, keinginan, tujuan, yang telah diputuskan melalui cara

melestarikan dan mencari kecocokan di antara berbagai keinginan yang ingin

dicapai, kemampuan yang mereka miliki, kemungkinan dan ancaman. dihadapi di

dalam pasar produk.

4. Bauran Pemasaran

Periklanan dan bauran pemasaran adalah perangkat periklanan dan

pemasaran 4P tetap (Produk, harga, tempat, dan promosi) yang digunakan oleh

pemberi kerja dengan maksud untuk memperoleh tujuan periklanan dan

pemasaran sesuai dengan pasar tujuan yang telah ditentukan. Dari definisi ini,

dapat diartikan bahwa periklanan dan bauran pemasaran adalah variabel terkendali

Page 10: BAB iII KAJIAN iPUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

17

yang dapat dicampur untuk memperoleh keinginan yang diantisipasi dari pasar

sasaran. Menurut Tandjung (2004: 76-83) ada beberapa variabel-variabel bauran

pemasaran tersebut adalah:

a. Product (Produk)

Produk merupakan detail penting bagi perusahaan dalam program

periklanannya. Produk adalah apa pun yang dapat diberikan ke pasar untuk

diperhatikan, diperoleh, digunakan, atau dikonsumsi bagi Anda untuk

memenuhi keinginan dan tujuan konsumen. Metode produk ini dapat

mempengaruhi strategi periklanan yang berbeda. Konsumen membeli suatu

produk sekarang bukan lagi yang terbaik karena mereka perlu memiliki

produk tersebut tetapi juga untuk memenuhi keinginan dan tujuan konsumen.

Faktor produk yang ingin dipertimbangkan dalam menentukan metode

produk di seluruh dunia (Kristianto, 2011: 171) adalah:

1. Tata letak produk adalah pembuatan konsep, pengembangan ide,

pengecekan dan eksekusi produksi (objek tubuh).

2. Kualitas adalah kemampuan yang dimiliki melalui suatu produk sesuai

dengan keistimewaan produk tersebut.

3. Penunjukan lambang adalah nama, istilah, tanda, lambang, tata letak, atau

gabungan dari semuanya itu, yang dimaksudkan untuk mengetahui produk

atau penawaran yang diberikan melalui keagenan selain diferensiasi produk.

4. Merek Dagang adalah tanda, kata-kata, atau lambang keagenan yang

sering digunakan untuk berkonsultasi dengan dirinya sendiri, produsen dan

produknya, dengan maksud untuk tidak lagi mengizinkan pesaingnya

menggunakan produk tersebut.

Page 11: BAB iII KAJIAN iPUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

18

5. Pengemasan adalah kotak untuk membungkus suatu produk.

6. Jaminan adalah tanggung jawab yang terutama didasarkan sepenuhnya

pada penyelesaian dan diadakan melalui produsen dalam hal penjualan

produk.

Metode bauran produk adalah suatu rencana atau langkah-langkah

yang digunakan oleh organisasi dalam mengiklankan suatu jenis produk

tertentu yang diberikan kepada pembeli. Strategi Bauran Produk terdiri dari

(Stanton, 1996: 223):

1. Perluasan Bauran Produk (Expansion of product mix)

Perusahaan mengadakan perluasan bauran produknya dengan cara:

a. Merentang Lini

Metode ini diterapkan melalui cara memperluas lini produk melewati

skala yang berlaku. Sebuah perusahaan dapat meregangkan jalan ke

atas, ke bawah atau keduanya.

b. Mengisi Lini

Pendekatan ini diselesaikan melalui cara memasukkan faktor produk

tambahan ke lini produk yang ada. Hal ini dilakukan karena

perusahaan ingin memperoleh penghasilan tambahan melalui cara

memanfaatkan kapasitas yang tidak terpakai, ingin muncul sebagai

perusahaan dengan seluruh lini produk dan mencari untuk mengisi

kemungkinan sebelum kompetisi mengambilnya.

2. Pengurangan Bauran Produk (Contraction of Product Mix)

Majikan melakukan perampingan dengan menggunakan

menurunkan jumlah jenis produk atau menurunkan jumlah faktor produk.

Page 12: BAB iII KAJIAN iPUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

19

Produk yang dieliminasi biasanya adalah produk yang kurang bermanfaat

atau menghasilkan sedikit pendapatan sehingga pengusaha lebih fokus

pada produk yang ada tetapi menghasilkan pendapatan tambahan, atau

dengan kata lain pendapatan juga dapat dikalikan jika beberapa faktor

produk dihilangkan.

3. Perubahan Wujud Produk (Alteration of Exiting Product)

Penyesuaian produk, khususnya melakukan peningkatan pada

produk saat ini sering kali menawarkan lebih banyak keuntungan dan

mengurangi risiko daripada mengembangkan jenis produk baru.

Penyesuaian ini mungkin dalam bentuk:

a. Perubahan tata letak atau desain ulang, dengan tujuan menciptakan

produk yang lebih menarik bagi konsumen.

b. Perubahan kemasan, biasanya untuk barang klien.

c. Perubahan bahan mentah, agar instansi diharapkan dapat

meningkatkan kinerja produknya.

4. Memposisikan Produk (Positioning the Product)

Salah satu elemen yang berpengaruh pada pendapatan perusahaan

adalah kapasitas dan kompetensi kontrol dalam menentukan peran yang

tepat dari produk di pasar. Dalam memposisikan penjualan, bisnis harus

menempatkannya dengan tepat, khususnya di depan produk pesaing.

5. Trading Up and Trading Down

Pendekatan ini pada dasarnya mirip dengan meningkatkan dan

mempersempit bauran produk, paling efektif pendekatan ini lebih

menekankan pada kegiatan promosi. Perdagangan dengan cara

Page 13: BAB iII KAJIAN iPUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

20

perusahaan menyediakan barang dagangan statusnya (barang dagangan

harga tinggi) ke lini produk yang ada dengan harapan bahwa pendapatan

barang dagangan harga rendah akan meningkat. Berdagang dengan cara

perusahaan menyediakan barang dengan harga lebih rendah ke lini

produk dengan harga lebih tinggi, di dalam keinginan perakitan

keinginan pelanggan dengan daya beli rendah.

b. Price (Harga)

Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar dengan menggunakan

pelanggan untuk berbelanja atau memiliki produk yang diinginkan pelanggan.

Harga adalah alat perpaduan iklan terbaik yang digunakan oleh agensi untuk

mendapatkan iklan yang disukai dengan bantuan menggunakan agensi. Dalam

menentukan harga, agensi harus berkoordinasi dengan desain produk,

distribusi, dan promosi agar dapat membentuk strategi periklanan yang kuat.

Penetapan harga menjadi pertimbangan yang sangat vital karena akan

berdampak pada kapasitas agresif agensi dan kapasitas agensi untuk

mengarahkan pelanggan.

Harga campuran, setiap agen harus mampu menentukan harga

campuran sehingga dapat memperkuat promosi pendapatan produk.

Perpaduan tarif terus-menerus mencakup daftar harga, potongan harga, dan

penambahan objek. Jika dilihat lebih detail, kombinasi harga yang dilakukan

dengan bantuan agen adalah sebagai berikut:

1. Potongan Harga

Potongan harga ialah pengurangan dari apa yang tercantum dalam daftar

harga dan diberikan kepada seseorang yang bersedia melakukan suatu

Page 14: BAB iII KAJIAN iPUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

21

pembelian produk yang sudah disepakati oleh penjual. Pemberian potongan

harga bisa berwujud uang atau bisa juga tambahan barang.

2. Daftar Harga

Daftar tarif adalah daftar yang terdiri dari atau terdiri dari pengeluaran produk

untuk keuntungan vendor dan klien.

3. Barang Tambahan

Barang tambahan yang diberikan melalui vendor kepada klien mungkin ada

kemungkinan produk rusak atau menyusut.

c. Place (Tempat)

Distribusi adalah hobi membagikan atau menyerahkan barang

dagangan kepada klien pada waktu yang tepat. Sebuah perusahaan bisnis

dapat memutuskan distribusi barang dagangannya melalui vendor yang akan

mendistribusikan barang dagangan tersebut kepada pembeli pusat atau sub-

vendor dan kemudian mengarahkan mereka ke toko yang akan

mempromosikan barang dagangan tersebut kepada klien. Saluran distribusi

dapat dibedakan menjadi dua, yaitu saluran distribusi langsung dan saluran

distribusi miring.

Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam menentukan masalah kehati-

hatian dalam menentukan wilayah (Kotler, 2014:154) meliputi unsur-unsur

berikut:

1. Akses, misalnya daerah yang mudah dilewati atau bersih untuk dicapai

dengan menggunakan transportasi umum.

2. Visibility, misalnya daerah tersebut dapat terlihat sangat nyata dari sisi jalan.

3. Area parkir yang luas dan aman.

Page 15: BAB iII KAJIAN iPUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

22

4. Ekspansi, yaitu terdapat lahan yang cukup besar untuk perluasan usaha

komersial di masa depan.

5. Lingkungan, khususnya lingkungan sekitar yang mendukung persembahan

yang ditawarkan.

Secara umum, ada banyak tingkatan saluran distribusi yang dapat

digunakan perusahaan bisnis untuk memasarkan barang-barangnya. Menurut

Murti dan John Soeprihanto (1993:206-208), tingkatan saluran distribusi adalah

sebagai berikut:

1. Produsen – pembeli. Bentuk saluran distribusi ini adalah yang terpendek

dan terpendek karena produsen sekaligus mempromosikan barang mereka

kepada pembeli tanpa perantara.

2. Produsen – toko – konsumen. Di sini toko langsung melakukan penjualan

ke produsen dan toko langsung menjual ke konsumen terakhir.

3. Produsen – grosir – toko – pembeli. Di sini, produsen paling efektif

melayani pendapatan dalam porsi besar kepada pedagang grosir setelah itu

pedagang grosir mendistribusikan ke toko dan toko melayani pembeli.

4. Produsen – agen – toko – konsumen. Di sini produsen memilih agen

karena distribusi. Agen melakukan pembelian dan penjualan olahraga yang

paling penting di dalam saluran distribusi saat ini.

5. Produsen – pemasar – grosir – toko – pembeli. Produsen secara teratur

menggunakan pemasar sebagai perantara untuk menyalurkan barang-barang

mereka ke grosir, kemudian mempromosikan ke toko-toko kecil, kemudian

ke pembeli.

Page 16: BAB iII KAJIAN iPUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

23

Pengetahuan ini dapat disimpulkan bahwa saluran distribusi adalah

kelompok yang memiliki fitur untuk mendistribusikan barang/sesaji dari tengah

manufaktur ke tengah asupan.

d. Promotion (Promosi)

Promosi adalah salah satu faktor periklanan dalam bentuk olahraga

yang dicapai melalui perusahaan untuk membicarakan manfaat, berkah besar

dan sebagainya dari barang atau penawaran yang dihasilkan melalui

perusahaan kepada konsumen. Selain itu, olahraga promosi yang sesuai juga

diharapkan dapat diadakan atau diunggah ke lambang produk di masyarakat.

Menurut Philip Kotler (1997:235-269) ada banyak tips promosi, antara

lain:

1. Iklan, khususnya segala macam persen non swasta dan iklan ide,

barang/penawaran melalui sponsor yang dibuktikan dengan bayaran.

2. Penjualan langsung, terutama menggunakan surat, telepon, dan

peralatan sentuh non-pribadi lainnya untuk berbicara atau

mendapatkan reaksi dari klien tertentu dan klien potensial.

3. Iklan penjualan, khususnya insentif jangka pendek untuk

menginspirasi pilihan untuk mencoba atau membeli barang/jasa.

Penyebab iklan pendapatan adalah untuk menginspirasi personel untuk

lebih ingin tahu tentang barang dagangan dan promosi pendapatan.

4. Hubungan masyarakat, yaitu berbagai program yang dirancang

untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk

individualnya.

Page 17: BAB iII KAJIAN iPUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

24

5. Penjualan personal, yaitu interaksi langsung antara satu atau lebih

calon dengan pembeli melakukan penjualan. Penjualan personal adalah

kiat yang paling efektif biaya dalam tahap-tahap berikut dari proses

pembelian, terutama dalam membentuk preferensi pembeli, keyakinan

dan tindakan.

5. Bauran Pemasaran Syariah

Iklan Islami sebagai suatu tata cara dan metode yang mendekati keinginan

berkumpul melalui produk dan jasa thayyibat halal dengan penyelesaian bersama

dan kesejahteraan falah untuk setiap peristiwa demi tercapainya kesejahteraan

kain dan non sekuler di dunia dan akhirat. Iklan Islami juga meneliti bagaimana

perilaku pasar Muslim dibentuk melalui beragam gagasan spiritual dan budaya

yang memengaruhi hampir semua pilihan keuangan di dalam pasar. Pemasaran

syariah adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses

penciptaan, penawaran, dan perubahan nilai dari suatu inisiator kepada

stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan

prinsip-prinsip muamallah dalam Islam. Ada empat karakteristik pemasaran

syariah (Fatma, Jurnal Ilmiah Ekonomi Syariah, 5, 2019: 3):

a. Teistik (Rabbaniyyah)

Periklanan syariah sifatnya non sekuler, sifatnya ketuhanan, yaitu

peraturannya ini maksimal adil, maksimal sempurna, maksimal sesuai

dengan segala bentuk, maksimal mampu menyelamatkan segala jenis

kerusakan, maksimal mampu mencari uang. kebenaran, menghancurkan

kebatilan dan menyebarkan manfaat.

Page 18: BAB iII KAJIAN iPUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

25

Iklan syariah percaya bahwa Allah SWT akan meminta tugas di

kemudian hari. "Siapa pun yang melakukan kebaikan atom, dia akan

melihatnya. Dan siapa pun yang melakukan kejahatan atom, Dia akan

melihatnya." (Surat al-Zalzalah, [99]: 7-8).

b. Etika (Akhlaqiyyah)

Periklanan syariah karena selama ini dinilai berkarakter etis, beretika

dalam segala unsur kegiatannya. Nilai-nilai moral dan moral adalah nilai-

nilai yang tersebar luas, yang mungkin diajarkan melalui semua agama.

c. Realistis (Al-Waqi'iyyah)

Iklan syariah, konsep yang unik, anti-modernitas yang fanatik, dan

kaku. Periklanan syariah merupakan konsep periklanan yang serba guna,

sebagaimana luas dan keserbagunaan Syariah Islamiyah yang mendasarinya.

syariah bekerja dengan nilai-nilai ahli dan non sekuler, kesalehan, etika dan

elemen periklanan dalam semua aktivitas periklanannya.

d. Humanistik (Insaniyyah)

Faktor lain dari iklan syariah adalah sifat humanistiknya yang

tersebar luas, terutama bahwa syariah diciptakan untuk manusia agar

kemasyhurannya meningkat, sifat kemanusiaannya terjaga dan terpelihara,

dan sifat kebinatangannya dapat dibatasi melalui pedoman syariah. Aturan

Islam menjadi diciptakan untuk manusia sesuai dengan kapasitasnya tanpa

memandang ras, warna kulit, kebangsaan dan ketenaran. Hal inilah yang

menjadikan syariah bersifat meluas sehingga menjadi syariah humanistik

yang meluas.

Page 19: BAB iII KAJIAN iPUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

26

Tujuan secara umum dari pemasaran syariah sendiri sudah diterapkan oleh

perumahan Primaland sendiri yaitu ada 4 tujuan pemasaran syariah.

a. Memudahkan konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan secara

berulang-ulang.

b. Memaksimalkan kepuasan konsumen melalui berbagai macam pelayanan

yang diinginkan.

c. Memaksimalkan pilihan (diversifikasi produk) dalam artian perusahaan

menyediakan berbagai jenis produk sehingga konsumen memiliki beragam

pilihan.

d. Memaksimalkan kualitas dengan memberikan berbagai kemudahan kepada

konsumen.

Adapun variabel yang tercakup dalam bauran pemasaran menurut Islam:

a. Produk

Dalam perspektif syariah, produk yang akan diiklankan atau

dipertukarkan seharusnya merupakan produk halal dan memiliki keunggulan

kelas satu atau kelas satu, sekarang tidak lagi sebaliknya sehingga seseorang

bisa mendapatkan penghasilan sebanyak mungkin untuk mengurangi produk

terlebih dahulu. kelas. Dan produk unggulan yang akan diiklankan juga harus

disepakati bersama antara kedua belah pihak, antara vendor dan klien produk.

Dalam sebuah hadits, mil menyatakan: "Hakim bin Nazam berkata: Nabi

berkata, "Penjual dan klien memiliki hak suara yang sama sebelum berpisah. Jika

mereka ikhlas dan mau menjelaskan (keadaan barang), mereka bisa mendapatkan

berkah dari jual belinya. Dan jika mereka berbohong dan menutupi (cacat barang),

dapat dihapus manfaat dari kembalian mereka.” (HR. Al-Bukhari)

Page 20: BAB iII KAJIAN iPUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

27

b. Harga

Penetapan harga dalam perspektif syariah, tidaklah terlalu rumit, dasar

penetapan harga tertumpu pada besaran nilai atau harga suatu produk yang

tidak boleh ditetapkan dengan berlipat-lipat besarnya, setelah dikurangi

dengan biaya produksi. Berkenaan dengan hal tersebut Allah SWT berfirman,

yang artinya: “Hai orang-orang beriman, janganlah kamu memakan riba

dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu

mendapat keberuntungan.” (QS. Al-Imran: 130)

Ayat di atas benar-benar menunjukkan bahwa selama melakukan

transaksi moneter tidak selalu dibenarkan untuk mengembalikan biaya yang

digandakan sebagai bentuk keuntungan pribadi atau perusahaan. Selain itu,

sejalan dengan hadits yang diriwayatkan melalui sarana Ahmad bin Hanbal,

menyatakan: “Diriwayatkan dari Ma'bil bin Yasar bahwa Rasulullah bersabda:

“Barangsiapa yang mengerjakan sesuatu dalam (menetapkan) biaya Muslim

jika Anda ingin membayarnya, maka Allah berhak untuk membayarnya.

taklukkan dia dengan tulang belulang dari perapian neraka pada hari kiamat."

Kemudian Ma'bil bertanya: "Apakah kamu mendengarkannya dari Rasulullah?"

Ma'bil menjawab: "Ya. Bahkan tidak hanya sekali atau dua kali.” (Diriwayatkan

melalui sarana Ahmad bin Hanbal).

c. Saluran Pemasaran

Dalam sudut syariat, saluran iklan atau tempat agensi boleh ada

dimana-mana asalkan bukan wilayah yang dipertentangkan nyawanya.

Namun tersirat, Islam lebih menekankan pada kedekatan agensi dengan pasar.

Hal ini untuk menghindari intersepsi produk sebelum mereka mencapai pasar.

Page 21: BAB iII KAJIAN iPUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

28

Dalam sebuah hadits disebutkan jauh. Artinya: “Ibnu Umar berkata,

“Sesungguhnya Rasulullah SAW melarang semua orang untuk mencegat

produk sebelum tiba di pasar.” (HR. Muslim)

Hadits di atas menunjukkan bahwa semakin pendek saluran iklan ke

pasar, semakin baik. Sehingga tidak ada mosi transaksi sepihak dari para

spekulan.

d. Promosi

Dalam sikap syariah, promosi adalah upaya untuk membawa catatan

akurat tentang barang atau penawaran kepada calon klien atau klien. Dalam

hal ini, ajaran Islam sangat menekankan pada pencegahan faktor penipuan

atau memberikan catatan yang salah untuk kemampuan klien atau klien.

Dalam sebuah hadits, menyatakan: "Ibn Umar berkata: Seorang pria

mengaku kepada Nabi, "Saya telah ditipu dalam berbelanja dan

mempromosikan." Kemudian dia berkata, "Beri tahu pria atau wanita yang

Anda belanja dan promosikan, "Jangan curang!" Sejak itu, jika dia

bertransaksi belanja dan promosi, dia bilang begitu. (Diriwayatkan dengan

bantuan menggunakan Bukhari).

Hadits di atas dapat menjadi acuan untuk upaya promosi yang

dilakukan dengan menggunakan organisasi masing-masing dalam hal

mempromosikan jasa atau produk kepada masyarakat umum agar Anda dapat

menawarkan catatan yang akurat dan benar, agar tidak lagi termasuk faktor

penipuan. yang dapat merugikan klien atau klien.