bab iii mata kuliah sispro

Upload: madan-saragih

Post on 17-Oct-2015

62 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sispro

TRANSCRIPT

III-2

III-23BAB IIISIKLUS MANUFAKTUR

3.1.Siklus Manufaktur

K O N S U M E NPengendalian KualitasManajemen PersediaanPerencanaan & Pengendalian ProduksiSiklus manufaktur UKM Agung Jaya Mandiri dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Teknik ProduksiPemasarandan Penjualan

P E M A S O K

Penyimpanan Pengiriman Pembuatan Penerimaan

Pengendalian Proses

Pengendalian Produksi

Gambar 3.1. Siklus Manufacturing UKM Sepatu Agung Jaya Mandiri

Siklus manufacturing pada UKM ini dijabarkan mrngrnai langkah-langkah pembuatan produk mulai saat diinginkan konsumen, dibuat sampai didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan konsumen tersebut kembali.

III-12

III-13.1.1.KonsumenKonsumen dari UKM ini merupakan distributor langsung dari jawa dan kalimantan. UKM ini berkerjasama dengan distributor-distributor besar dipulau jawa dan Kalimantan dengan mendirikan outlet-outlet di daerah tersebut. UKM ini juga mendistribusikan produknya di sekitar sumatera utara seperti binjai dan siantar.

3.1.2.Pemasaran dan PenjualanSistem penjualan yang diterapkan pada UKM adalah penjualan dengan memesan langsung pada UKM ini. Untuk melakukan perencanaan persediaan dibutuhkan proses forcecasting penjualan untuk memprediksi jumlah persediaan yang harus disediakan untuk periode mendatang. Dalam melakukan peramalan dibutuhkan data-data penjualan pada tahun lalu seperti pada Tabel 3.1.Tabel 3.1. Data PenjualanBulanPenjualan (Buah)

14475

25078

35351

45356

55356

65661

77185

86686

96690

107521

116217

126217

Langkah-langkah dalam peramalan yang dilakukan pada UKM sepatu ini adalah sebagai berikut :1. Mendefinisikan Tujuan PeramalanTujuan dari dibuatnya peramalan ini adalah untuk meramalkan jumlah penjualan pada tahun 2013 dari bulan Januari sampai bulan Desember.

2. Pembuatan Diagram Pencar

Gambar 3.2. Diagram Pencar (Scatter Diagram)3. Pemilihan Metode Berdasarkan diagram pencar di atas, maka dapat dipilih fungsi peramalan yang cocok yaitu metode kuadratis dan metode eksponensial.4. Perhitungan Fungsi Parameter Peramalan dan Kesalahan Peramalana. Metode KuadratisTabel 3.2. Perhitungan Metode KuadratisXYX2X3X4XYX2Y-22308.00

1.004475.001.001.001.004475.004475.00-1716.00

2.005078.004.008.0016.0010156.0020312.00-306020.00

3.005351.009.0027.0081.0016053.0048159.00-340722.00

4.005356.0016.0064.00256.0021424.0085696.00-3948174.00

5.005356.0025.00125.00625.0026780.00133900.00b589.15

6.005661.0036.00216.001296.0033966.00203796.00c-30.05

7.007185.0049.00343.002401.0050295.00352065.00a3780.75

8.006686.0064.00512.004096.0053488.00427904.00

9.006690.0081.00729.006561.0060210.00541890.00

10.007521.00100.001000.0010000.0075210.00752100.00

11.006217.00121.001331.0014641.0068387.00752257.00

12.006217.00144.001728.0020736.0074604.00895248.00

78.0071793.00650.006084.0060710.00495048.004217802.00

Y = 49.82 + 6.18x -0.69x2b. Metode EksponensialTabel 3.3. Perhitungan Metode EksponensialXYX2ln YX ln Yb0.03

1.004475.001.008.418.41ln a8.46

2.005078.004.008.5317.07a4731.98

3.005351.009.008.5925.76

4.005356.0016.008.5934.34

5.005356.0025.008.5942.93

6.005661.0036.008.6451.85

7.007185.0049.008.8862.16

8.006686.0064.008.8170.46

9.006690.0081.008.8179.28

10.007521.00100.008.9389.26

11.006217.00121.008.7496.09

12.006217.00144.008.74104.82

78.0071793.00650.00104.23682.41

Y = 78.72e0.07x5. Mengetahui Peramalan Terbaik Tabel. 3.4. Pengujian Peramalan TerbaikSEE

Metode Kuadratis522.14

Metode Eksponensial630.52

MSE

Metode Kuadratis204475.93

Metode Eksponensial331293.05

Ho = SEE kuadratis < SEE eksponensialH1 = SEE kuadratis > SEE eksponensialMis : = 0,05Fhitung = 0,8699Ftabel= 0,05 (10,10) = 2,9872

-2,97820,86992,9782Oleh karena Fhitung < Ftabel , maka Ho diterima. Jadi hasil pengujian menyatakan bahwa metode linear lebih baik daripada metode siklik.

Hasil pengujian menyatakan bahwa metode kudratis lebih baik daripada metode eksponensial.6. Proses VerifikasiVerifikasi peramalan dilakukan untuk mengetahui apakah fungsi yang ditentukan dapat mewakili data yang akan diramalkan.Tabel 3.5. Proses VerifikasiXYY'ee2

1.004475.004339.85135.1518264.33

2.005078.004838.87239.1357184.40

3.005351.005277.7973.215359.85

4.005356.005656.62-300.6290371.84

5.005356.005975.36-619.36383604.21

6.005661.006234.01-573.01328334.96

7.007185.006432.56752.44566164.15

8.006686.006571.03114.9713219.09

9.006690.006649.4040.601648.45

10.007521.006667.68853.32728154.00

11.006217.006625.87-408.87167175.41

12.006217.006523.97-306.9794230.46

78.0071793.0071793.000.002453711.15

Gambar 3.3. Moving Range ChartTerlihat titik-titik berada dalam batas kontrol, sehingga peramalan dengan fungsi eksponensial cukup memenuhi persyaratan. Jadi ramalan penjualan untuk produk sepatu selama 1 tahun yang akan datang dapat dihitung dengan menggunakan fungsi peramalan dari metode kuadratis. Berikut adalah hasil perhitungan peramalan penjualan untuk satu tahun yang akan datang dengan menggunakan fungsi linear Y = 49.82 + 6.18x -0.69x2Tabel 3.6. Hasil Ramalan Tahun 2014XY

136003.00

146049.00

156110.00

166169.00

176211.00

186224.00

196205.00

206159.00

216098.00

226039.00

235997.00

245984.00

Jumlah73248.00

3.1.3Perancangan ProdukKegiatan merancang suatu produk adalah hal pertama yang dilakukan sebelum sepatu diproduksi untuk memenuhi keinginan konsumen. Langkah-langkah dalam proses perancangan produk sepatu dengan Nigel Cross adalah sebagai berikut :1. Klarifikasi TujuanMembuat sepatu dengan selera dan keinginan masyarakat sesuai ukuran dan warna yang modern.2. Penetapan Fungsi (Establishing Function)Gambaran fungsi perancangan produk sepatu dijelaskan seperti proses input, transformasi dan output. Yang menjadi input dalam pembuatan sepatu ini adalah tenaga kerja, modal, material, energi, mesin, metode dan informasi. 3. Menyusun Kebutuhan (Setting Requirement)Alternatif dari produk sepatu yang akan dibuat adalah sepatu yang menggunakan bahan dari kulit sintetis.4. Penentuan Karakteristik (Determining Charactristics)Karakteristik dari produk sepatu ini adalah :a. Sepatu yang dihasilkan memiliki tingkat kerapian yang baik.b. Produk ini memiliki ketahanan yang cukup lama sebagai produk.5. Penentuan Alternatif (Generating Alternatives)Beberapa alternatif dalam pembuatan sepatu seperti pemilihan kulit sepatu terbaik agar sepatu tersebut tahan lama dan dalam proses pengecatan sepatu tersebut dapat dipilih cat pernis memiliki kualitas paling baik.6. Evaluasi Alternatif (Evaluating Alternative)Model jenis sepatu yang paling diminati oleh konsumen.7. Komunikasi (Improving Details)Memilih bahan baku dari pemasok yang memiliki kualitas yang paling baik sehingga sepatu yang dihasilkan lebih bagus untuk meningkatkan dan mempertahankan nilai dari produk dari sepatu ini dapat dilakukan dengan.

3.1.4.Teknik ProduksiProses pembuatan sepatu dapat dilihat sebagai berikut :1. Pembuatan pola, dimana kulit sepatu digambarkan berdasarkan pola yang telah direncanakan2. Pencetakan pola dengan menggunakan gunting3. Penyatuan material-material dimana langkah yang dilakukan adalaha. Penipisan kulit sepatu dan pelipatan bagian pola b. Pengeleman serta penjahitan kulit sepatu yang telah dipolac. Penempelan dengan karton tahan aird. Penempelan dengan tapak karet4. Pengeringan, sepatu dkeringkan hingga lem merekat dengan baik5. Pengecatan dan mempermis sepatu6. Pengeringan, proses untuk mengeringkan cat sepatu7. Pengepakan, proses memasukkan sepatu ke dalam kotak.

3.1.5. Teknik IndustriBagian Teknik Industri menentukan waktu standard untuk setiap aktivitas produksi. Waktu standard yang diperoleh digunakan untuk membuat rencana jadwal kerja dan penetapan bonus bagi pekerja berprestasi

3.1.6.1. Penentuan Waktu Standar3.1.6.2. Penentuan Waktu Siklus`Dari peta proses operasi telah diketahui bahwa waktu siklus untuk pekerjaan operator UKM sepatu adalah sebesar 127 menit.

3.1.6.3. Penentuan Rating FactorPenentuan penilaian rating factor dari masing-masing kelas adalah sebagai berikut:1. Keterampilana. Kelas Superskilli. Secara bawaan cocok sekali dengan pekerjaanya.ii. Bekerja dengan sempurna.iii. Tampak seperti telah terlatih dengan baik.iv. Gerakan-gerakannya halus tetapi sangat cepat sehingga sangat sulit untuk diikuti.v. Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin.vi. Perpindahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau terlihat karena lancarnya.vii. Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencanakan tentang apa yang dikerjakan (sudah sangat otomatis).viii. Secara umum dapat dikatakan pekerja yang bersangkutan adalah pekerja yang sangat baik.Dari banyaknya data diatas yang sesuai dengan operator pada saat pengamatan, maka dapat ditentukan : 2/8 x 100% = 25%b. Kelas Excellenti. Percaya pada diri sendiri.ii. Tampak cocok dengan pekerjaannya.iii. Terlihat telah terlatih dengan baik.iv. Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran atau pemeriksaan lagi.v. Gerakan-gerakan kerjanya beserta urutannya dijalankan tanpa kesalahan.vi. Menggunakan peralatan yang baik.vii. Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu.viii. Bekerjanya cepat tapi halus.ix. Bekerjanya berirama dan terkoordinasi.Dari banyaknya data diatas yang sesuai dengan operator pada saat pengamatan, maka dapat ditentukan : 3/9 x 100% = 33,33%c. Kelas Goodi. Kualitas hasil baik.ii. Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerja pada umumnya.iii. Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerja lain yang ketrampilannya lebih rendah.iv. Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap.v. Tidak memerlukan banyak pengawasan.vi. Tiada keragu-raguan.vii. Bekerjanya stabil.viii. Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik.ix. Gerakan-gerakannya cepat.Dari banyaknya data diatas yang sesuai dengan operator pada saat pengamatan, maka dapat ditentukan : 5/9 x 100% = 55,55%d. Kelas Averagei. Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiriii. Gerakannya cepat tetapi tidak lambat.iii. Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan perencanaan.iv. Tampak sebagai pekerja yang cakap.v. Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tidak ada keraguan-raguan.vi. Mengkoordinasi tangan dan pikiran dengan cukup baik.vii. Tampak cukup terlatih dan karenanya mengetahui seluk beluk pekerjaannya.viii. Bekerja cukup teliti.ix. Secara keseluruhan cukup memuaskan.Dari banyaknya data diatas yang sesuai dengan operator pada saat pengamatan, maka dapat ditentukan : 4/9 x 100% = 44,44%e. Kelas Fairi. Tampak terlatih tetapi belum cukup baik.ii. Mengenal peralatan dan lingkungan secukupnya.iii. Terlihat adalanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan-gerakan.iv. Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup.v. Tampaknya seperti tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah dipekerjakan di bagian itu sejak lama.vi. Mengetahui apa-apa yang dilakukan dan harus dilakukan tapi tampak tidak selalu yakin.vii. Sebagian waktunya terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri.viii. Jika tidak bekerja secara sungguh-sungguh output nya akan sangat rendah.ix. Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya.Dari banyaknya data diatas yang sesuai dengan operator pada saat pengamatan, maka dapat ditentukan : 1/9 x 100% = 11,11%Dari kelas keterampilan dapat dipilih yaitu kelas Good, karena memiliki persentase yang paling tinggi yaitu 55,55%. Karena persentase 55,55% > 50%, maka yang dipilih adalah C1 = +0,06.2. Usahaa. Kelas Excellenti. Jelas terlihat kecepatannya sangat tinggi.ii. Gerakan-gerakannya lebih ekonomis daripada operator biasa.iii. Penuh perhatian pada pekerjaannya.iv. Banyak menerima saran.v. Menerima saran-saran petunjuk dengan senang.vi. Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu.vii. Tidak bertahan lebih dari beberapa hari.viii. Bangga atas kelebihannya.ix. Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali.x. Bekerjanya sangat sistematis.xi. Karena lancarnya, perpindahan dari suatu elemen ke elemen lain tidak terlihat.Dari banyaknya data diatas yang sesuai dengan operator pada saat pengamatan, maka dapat ditentukan: 2/11 x 100% = 18,18%b. Kelas Goodi. Bekerja berirama.ii. Saat-saat menganggur sangat sedikit, bahkan kadang-kadang tidak ada.iii. Penuh perhatian pada pekerjaaannya.iv. Senang pada pekerjaannya.v. Kecepatannya baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari.vi. Percaya pada kebaikan waktu pengukuran waktu.vii. Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang.viii. Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja.ix. Tempat kerjanya diatur baik dan rapi.x. Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik.xi. Memelihara dengan baik kondisi peralatan.Dari banyaknya data diatas yang sesuai dengan operator pada saat pengamatan, maka dapat ditentukan: 6/11 x 100% = 54,54%c. Kelas Averagei. Tidak sebaik good, tapi lebih baik dari poor.ii. Bekerja dengan stabil.iii. Menerima saran-saran tapi tidak melaksanakannya.iv. Set Up dilaksanakan dengan baik.v. Melakukan kegiatan-kegiatan perencanaan.Dari banyaknya data diatas yang sesuai dengan operator pada saat pengamatan, maka dapat ditentukan : 2/5 x 100% = 40%.Dari kelas usaha dapat dipilih yaitu kelas Good, karena memiliki persentase yang paling tinggi yaitu 54,54%. Karena persentase 54,54% > 50%, maka yang dipilih adalah C2 = + 0,05.3. KondisiKondisi kerja pada operator tergolong Good (C = +0,02) karena operator bekerja pada tempat dan kondisi yang cukup baik.4. KonsistensiKonsistensi operator tergolong Good (C= +0,01), karena operator bekerja secara konsisen tanpa ada gangguan atau perubahan yang berarti.Adapun tabel yang menunjukkan nilai untuk 4 faktor dalam rating factor operator individual dapat dilihat pada Tabel 3.7.Tabel 3.7. Rating Factor untuk Operator IndividualNo.Rating FactorLambangNilai

1KeterampilanGood (C1)+0.06

2UsahaGood (C2)+0.05

3Kondisi kerjaAverage (D)+ 0.02

4KonsistensiGood (C)+ 0.01

Jumlah+ 0.14

Dari Tabel 3.7. didapatkan nilai rating factor pada operator.

3.1.6.4. Penentuan AllowanceBerikut ini adalah Allowance pada proses operasi UKM sepatu operator individual.Tabel 3.8. Allowance pada Proses Operasi UKM Sepatu Operator Individual Allowance% Allowance

Kebutuhan Pribadi (Pria) 2,0

Kelonggaran untuk menghilangkan rasa fatique

a. Tenaga yang dikeluarkan (dapat diabaikan)7,0

b. Sikap kerja (bekerja duduk,ringan)0,5

c. Gerakan kerja (Agak Terbatas)2,0

d. Kelelahan mata (pandangan yang hampir terus menerus)7,0

e. Keadaan temperatur tempat kerja (normal)4,0

f. Keadaan atmosfer (cukup)2,5

g. Keadaan lingkungan yang baik (siklus kerja berulang antara 5-10 det)0,5

Total25,5

Penjelasan mengenai penentuan allowance operator adalah sebagai berikut:1. Tenaga yang dikeluarkan dikategorikan dapat diabaikan karena beban kerja yang minimum2. Sikap kerja dikategorikan duduk karena operator bekerja dengan duduk.3. Gerakan Kerja dikategorikan agak terbatas karena adanya gerakan palu yang agak terbatas karena ada teknik tertentu yag digubakan.4. Kelelahan mata dikategorikan sedang karena pekerjaan yang dilakukan memerlukan ketelitian yang tinggi.5. Keadaan temperatur tempat kerja dikategorikan normal karena suhu diantara 22-28.6. Keadaan atmosfer dikategorikan cukup karena berada pada ruangan terdapat bau-bauan dan sedikit kebisingan.7. Keadaan lingkungan yang baik dikategorikan siklus kerja yang berulang-ulang antara 5-10 detik.8. Operator pria maka ditambahkan kebutuhan pribadi sebesar 2.

3.1.6.5. Perhitungan Waktu StandarSebelum perhitungan waktu standar dilakukan, terlebih dahulu harus dihitung waktu normalnya. Rumus perhitungan waktu normal adalah sebagai berikut :WN = Waktu siklus rata-rata x RfTotal rating factor yang diperoleh pada penilaian adalah +0,14 , artinya 14% di atas normal. Maka rating factornya adalah 1,14. sehingga waktu normalnya adalah :WN= Waktu siklus x Rf= 127 x 1,14= 144, 78menitSelanjutnya dapat dihitung waktu standar dengan menggunakan rumus :WS = WN x (1+Allowance)Dari penentuan allowance untuk proses operasi pada operator, didapat total allowance adalah 25,5 % atau 0,255. Sehingga waktu standarnya adalah :WS = WN x (1+Allowance)= 144,78 x (1+ 0,255)= 181,6989 menit

3.1.7. Perencanaan dan Pengendalian ProduksiPerencanaan dan pengendalian produk sepatu di sini bertujuan untuk menghindari terjadinya proses produksi yang berlebihan sehingga stok terlalu banyak mengakibatkan jumlah gudang yang harus diperbanyak atau juga menghindari kekurangan dari jumlah yang diinginkan akibat permintaan secara tiba- tiba dalam jumlah yang banyak.Pada industri sepatu ini menggunakan beberapa bahan, yaitu:1. Bahan baku yang terdiri dari tapak karet, karton tahan air, dan kulit sepatu.2. Bahan pembantunya terdiri benang, dan lem.Untuk menghasilkan sebuah sepatu bahan-bahan di atas harus dipenuh. Untuk itu diperlukan perencanaan dan pengendalian produk.

3.1.7.1.Aggregate PlanningPemesanan dari bahan baku pembuatan sepatu dilakukan setiap bulan. Perencanaan produksi dapat dilakukan dengan periode 1 bulan.Tabel 3.9. Parameter PerhitunganParamaterKeterangan

Jam Kerja/Hari8 jam

Tingkat Absensi3%

Biaya Produksi RT (Rp/hari/unit)45000

Biaya Produksi OT (Rp/jam/unit)9500

Biaya Subkontrak (Rp/Unit)65000

Persediaan Awal (Unit)300

Persediaan Akhir (Unit)100

Kapasitas Overtime (Jam)5

Kapasitas Subkontrak (Unit)6000

Biaya Penyimpanan (Rp/Unit)1000

Tabel 3.9. Parameter Perhitungan (Lanjutan)ParamaterKeterangan

Jumlah Tenaga Kerja Awal (Orang)15

Biaya Backorder (Rp/Unit)15000

Maksimum Periode Backorder3

Biaya Persediaan Awal (Rp/Unit)600

Biaya Merekrut Tenaga Kerja Baru (Rp/org)650000

Biaya Memecat Tenaga Kerja (Rp/org)750000

Biaya Rekrut/Pemecatan awal (Rp)0

Faktor Inflasi/Deflasi1

Lead Time1 bulan

3.1.7.2.Penentuan Jumlah dan Biaya Tenaga KerjaJumlah.hari kerja operator setiap bulan dengan dapat dilihat dalam tabel berikut :Tabel 3.10. Jumlah Hari Kerja Efektif Tahun 2014BulanJumlah Hari Kerja

Januari20

Februari19

Maret18

April22

Mei19

Juni21

Juli22

Agustus20

September20

Oktober21

November20

Desember19

Total241

3.1.7.3.Penentuan Jumlah Tenaga KerjaDengan tingkat absensi sebesar 3%, jumlah tenaga kerja awal sebanyak 4 pekerja di bagian produksi dan 8 jam kerja sehari maka :Jam Kerja Efektif (JKE)/thn = Jlh jam kerja/hari x (1 Tgkt absensi) x Jlh hari kerja/thnJKE = 6 x (1-0,03) x 241JKE= 1402,62 jam kerja Jumlah produk yang akan dijual selama tahun 2013 (sesuai dengan hasil peramalan adalah sebanyak 6005 unit dengan persediaan awal 300 unit dan persediaan akhir 100 unit.Waktu Produksi = Waktu standar x Jumlah penjualan tahun 2013Waktu Produksi = 181 menit x (6005-300+100)= 1050705 menit = 17.511,75 jamPerhitungan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan :

=12,48 Jumlah Tenaga Kerja = 13 orang

Penentuan Biaya Tenaga KerjaPerhitungan biaya untuk pengerjaan 1 unit sepatu adalah sebagai berikut:1. Biaya Reguler Time (RT)

= = Rp 22.575 per unit /orang2. Biaya Overtime (OT) Biaya Overtime = (Rp Biaya OT / jam / orang) . (Waktu Standar) = Rp 9.500 (3,01) = Rp 28.595 per unit/orang 3. Biaya Subkontrak = Rp 65.000 per buah

3.1.7.4.Penentuan Kapasitas Produksi per PeriodeJumlah unit yang dapat diproduksi setiap bulannya selama tahun 2013 dengan jumlah tenaga kerja yang ada saat ini (12 orang) adalah sebagai berikut:

Contoh Perhitungan:

Reguler time Capacity (RT) Januari unit/bulan

Over time Capacity (OT) Januari unit/bulanHasil perhitungan selengkapnya terdapat pada Tabel 3.11.Tabel 3.11. Penentuan Kapasitas ProduksiNo.BulanJumlah Hari Kerja (hari)Jumlah Jam Kerja Efektif (jam)Jumlah Jam Lembur (jam)Waktu Standar (jam/unit/orang)Jumlah Tenaga Kerja (orang)Kapasitas

RT (unit)OT (unit)SK (unit)

1Januari207.7650.0541303736302407415000

2Pebruari197.7650.0541303549482287045000

3Maret187.7650.0541303362672166675000

4April227.7650.0541304109932648155000

5Mei197.7650.0541303549482287045000

6Juni217.7650.0541303923112527785000

7Juli227.7650.0541304109932648155000

8Agustus207.7650.0541303736302407415000

9September207.7650.0541303736302407415000

10Oktober217.7650.0541303923112527785000

11Nopember207.7650.0541303736302407415000

12Desember197.7650.0541303549482287045000

Total24193.124502239290092960000

3.1.7.5. MPS (Master Production Scheduling)MPS (Master Production Scheduling) atau Jadwal Induk Produksi dapat dihitung dengan menggunakan metode transportasi dengan melihat biaya terkecil (least unit cost). Metode Transportasi dengan tenaga kerja berjumlah 13 orang dapat dilihat dalam Tabel 3.12.Tabel 3.12. Jadwal Induk ProduksiSumberPeriodeKapasitas TersediaKapasitas Tidak TerpakaiMPS

123456789101112End-Inv

Persediaan600160026003600460056006600760086009600106001160011600

3000

1RT3041304230433044304530463047304830493041030411304113042874072854871920

19200

OT513151325133513451355136513751385139513105131151311513185185185185

0

SK6500065000650006500065000650006500065000650006500065000650006500060006000

0

2RT30413042304330443045304630473048304930410304103042730372709632074

20740

OT5131513251335134513551365137513851395131051310513175926175926

0

SK65000650006500065000650006500065000650006500065000650006500060006000

0

3RT30413042304330443045304630473048304930493042586672566302037

20370

OT5131513251335134513551365137513851395139513166667166667

0

SK650006500065000650006500065000650006500065000650006500060006000

0

4RT3041304230433044304530463047304830483043161483140292119

21190

OT513151325133513451355136513751385138513203704203704

0

SK6500065000650006500065000650006500065000650006500060006000

0

5RT304130423043304430453046304730473042730372707382299

22990

OT51315132513351345135513651375137513175926175926

0

SK65000650006500065000650006500065000650006500060006000

0

Tabel 3.12. Jadwal Induk Produksi (Lanjutan)SumberPeriodeKapasitas TersediaKapasitas Tidak TerpakaiMPS

123456789101112End-Inv

Persediaan600160026003600460056006600760086009600106001160011600

3000

6RT30413042304330443045304630463043017782992502528

25280

OT5131513251335134513551365136513194444194444

0

SK650006500065000650006500065000650006500060006000

0

7RT3041304230433044304530453043161483134032745

27450

OT513151325133513451355135513203704203704

0

SK6500065000650006500065000650006500060006000

0

8RT304130423043304430443042874072845152892

28920

OT51315132513351345134513185185185185

0

SK65000650006500065000650006500060006000

0

9RT30413042304330433042874072844782929

29290

OT5131513251335133513185185185185

0

SK650006500065000650006500060006000

0

10RT3041304230423043017782989312847

28470

OT513151325132513194444194444

0

SK6500065000650006500060006000

0

Tabel 3.12. Jadwal Induk Produksi (Lanjutan)SumberPeriodeKapasitas TersediaKapasitas Tidak TerpakaiMPS

123456789101112End-Inv

Persediaan600160026003600460056006600760086009600106001160011600

3000

11RT304130413042874072847402667

26670

OT51315131513185185185185

0

SK65000650006500060006000

0

12RT3043042730372704992538

2438100

OT513513175926175926

0

SK650006500060006000

0

Permintaan22202074203721192299252827452892292928472667243810029595

Total Cost = 2220 (1994) + 2074(2074) + 2037 (2987) + 2119 (2037) + 2299 (2119) + 2528 (2299) + 2745(2528) + 2892 (2745) + 2929(2892) + 2847 (2929) + 2667 (2847) + 2438(2667) + 100 (2538) =Rp 345.261.320

3.1.8.Manajemen PersediaanTujuan daripada manajemen persediaan adalah untuk memberi jaminan agar produk selalu tersedia untuk memenuhi permintaaan konsumen ataupun pembeli.Fungsi persediaan yang diterapkan pada UKM ini adalah fungsi persediaan cadangan. Pengendalian persediaan ini timbul berkenaan dengan ketidkapastian. Ketidakpastian yang dimaksud adalah jumlah sepatu yang reject yang hanya dapat dilihat dalam proses manufaktru. Persediaan cadangan digunakan untuk mengamankan jumlah yang dihasilkan mencapai permintaan konsumen atau kebutuhan manufaktur.Persediaan yang dibutuhkan untuk sebulan adalah kulit sepatu sebanyak 200 gulungan dengan ukuran 1x1 m, karton tahan air sebanyak 200 lembar dengan ukuran 1x1 m, tapak karet siap jadi sebanyak 500 pasang, lem sebanyak 50 kaleng, benang sebanyak 2 gulungan besar dan aksesoris sebanyak 2 kotak dengan tiap kotak sebanyak 200 buah.Persediaan dalam suaut UKM merupakana bagian yang sangat vital yang tidak bisa terlepas atau tidak bisa dihilingkan dalam sistem produksi.

3.1.9.SupplierPada UKM sepatu ini, untuk menyelesaikan seluruh produk sepatu, maka UKM ini memerlukan bahan dan material=material yang diperoleh dari supplier.Untuk kulit sepatu, tapak karet, karton tahan air dan aksesoris sepatu diperoleh dari perusahaan pemasok bahan baku yang merupakan kenalan dari pemilik UKM ini. Untuk benang yang digunakan untuk menjahit diperoleh dari agen grosir yaitu toko yang menjual benang.

3.1.10.Proses ManufakturProses manufaktur merupakan proses untuk mengubah bentuh menjadi produk jadi. Di sini meliputi berbagai macam aktivitas produksi. Aktivitas manufacturing yang terdapat di industri UKM sepatu ini adalah proses memindahkan bahan baku dari satu proses menuju ke proses lain serta proses menyatukan material-material bahan baku.

3.1.11.Pengadaan dan PengirimanPengadaan bahan baku, seperti kulit sepatu, tapak karet, karton tahan air, dan aksesoris sepatu memerlukan waktu 2 hari dari hari pemesanan. Sedangkan pengadaan bahan baku yaitu benang dapat dilakukan secara spontan ketika dibutuhkan.Pengiriman produk dilakukan dengan menggunakan berbagai cara yaitu salah satunya dengan menggunakan transportasi milik sendiri. Cara lain adalah dengan konsumen mengambil sendiri hasil produksi di UKM tersebut.

3.1.12.Quality Product Pada UKM sepatu ini, inspeksi dilakukan agar setiap output produksi yang keluar dapat diterima oleh konsumen. Inspeksi dilakukan pada saat setelah sepatu dipernis dan dikeringkan. Jika terdapat produk yang cacat maka produk tersebut dipisahkan dari produk lainnya.

3.1.13.Quality ProcessQuality Process merupakan pengendalian dari setiap proses-proses untuk menghasilkan sebuah produk. Quality process ini bertujuan untuk mengurangi waste atau produk reject yang dihasilkan oleh sebuah industri.Quality process yaitu memeriksa ketika proses dilakukan yaitu menggunting pola sesuai dengan ukuran yang ditentukan dan diperiksa setiap hasil guntingan.