bab iii metode penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8151/3/t1_292009183_bab iii...kelas...
TRANSCRIPT
27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian eksperimen semu (Quasy
Experimental Design). Eksperimen semu merupakan pengembangan dari eksperimen
murni yang sulit dilaksanakan. Jenis penelitian ini dipilih karena kelompok kontrol
tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Penelitian ini termasuk penelitian
kuantitatif, dimana data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik
kuantitatif yaitu pengolahan data kuantitatif, dengan menggunakan metode statistik.
Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab
akibat serta seberapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan
perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok eksperimen dan menyediakan kontrol
untuk perbandingan agar diketahui perbedaanya.
Pada penelitian ini dilibatkan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen dikenakan perlakuan dengan
pembelajaran tipe NHT bantuan video pembelajaran, sedangkan kelompok kontrol
dikenakan perlakuan dengan pembelajaran konvensional berbantuan video
pembelajaran.
Dalam penelitian ini desain penelitian yang dipilih adalah Two Group Posttest
Only. Secara visual desain Two Group Posttest Only dapat digambarkan sebagai
berikut:
X1 O1
X2 O2
Gambar 1.Skema desain
penelitian Two Group
Posttest Only
28
Keterangan:
O1 : Skor akhir hasil belajar kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan.
O2 : Skor akhir hasil belajar kelompok kontrol setelah diberi perlakuan.
X1 : Perlakuan penerapan pembelajaran NHT berbantuan media video
pembelajaran.
X2 : Perlakuan penerapan pembelajaran konvensional berbantuan video
pembelajaran.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.2.1 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua macam variabel, yaitu variabel bebas
(variabel pengaruh) dan variabel terikat. Variabel bebas sebagai variabel treatment
adalah penerapan pembelajaran tipe NHT berbantuan media video pembelajaran
(X1). Sebagai pembanding, kelompok kontrol diberi perlakuan penerapan
pembelajaran konvensional berbantuan media video pembelajaran (X2).Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar.
3.2.2 Definisi Operasional
Definisi operasional digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini, sehingga
dalam penelitian ini variabel tersebut perlu didefinisikan secara operasional. Variabel
penggunaan pembelajaran tipe NHT berbantuan media video pembelajaran
didefinisikan secara operasional sebagai proses pembelajaran IPS kelas 4 SD Negeri
08 Salatiga Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dimana siswa dihadapkan pada suatu
keadaan atau masalah dalam bentuk LKS untuk kemudian dicari jawaban atau
kesimpulannya dengan berbantuan media video pembelajaran sehingga menempatkan
siswa sebagai pemeran belajar yang aktif. Demikian juga untuk variabel penggunaan
pembelajaran konvensional berbantuan media video pembelajaran didefinisikan
secara operasional sebagai proses pembelajaran IPS kelas 4 SD Negeri 12 Salatiga
Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dimana siswa diberi materi dengan cara disajikan
29
dalam bentuk ceramah oleh dengan berbantuan media video pembelajaran, sehingga
menempatkan siswa sebagai pemeran belajar yang pasif. Sedangkan hasil
pembelajaran didefinisikan secara operasional sebagai ketercapaian hasil belajar
aspek kognitif dari pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran tipe NHT
berbantuan media video pembelajaran yang terlihat dari skor hasil belajar IPS untuk
KD mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta
pengalaman menggunakannya yang diukur dengan menggunakan tes hasil belajar.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah
kelas eksperimen yaitu siswa kelas 4 SD N 08 Salatiga dengan jumlah 33 siswa.
Sedangkan yang kedua adalah kelas kontrol yaitu siswa kelas 4 SD N 12 Salatiga
dengan jumlah 36 siswa.
Pada subjek penelitian langkah pertama akan dilakukan uji kesetaraan antara
kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji kesetaraan dilakukan
dengan menggunakan 25 soal pilihan ganda yang sudah diuji validitas dan
reliabilitasnya. Untuk menguji kesetaraan dilakukan menggunakan uji t
menggunakan bantuan program SPSS 20 for windows terhadap hasil belajar
kelompok sebelum diberi perlakuan. Sebelum dilakukan uji kesetaraan, dilakukan uji
prasyarat terlebih dahulu, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
Uji normalitas dilakukan untuk melihat data tersebut terdestribusi normal apa
tidak. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan onesample –
kolmogrov test pada SPSS versi 20. Jika sig. > 0,05 maka sebaran data tersebut
normal, sedangkan jika sig. < 0,05 maka sebaran data tersebut tidak normal. Hasil uji
normalitas dapat dilihat pada Tabel 1:
30
Tabel 1
Hasil Uji Normalitas Kesetaraan Kelompok Eksperimen dan Kontrol
SD Negeri 08 dan SD Negeri 12 Salatiga
Semester 2/2012-2013
Berdasarkan Tabel 1 terlihat jelas bahwa analisis uji Kolmogorov-Smirnov
tingkat signifikasi pada kelompok eksperimen 0.119, sedangkan kelompok kontrol
0,200 keduanya menunjukkan bahwa signifikasinya lebih besar dari 0,05 maka kedua
kelompok tersebut berdistribusi normal.
Uji homogenitas dilakukan untuk melihat data tersebut berasal dari populasi
yang mempunyai varian yang sama atau homogen. Uji homogenitas pada penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan lavene statistic test pada SPSS versi 20. Jika sig.
> 0,05 maka data tersebut homogen, sedangkan jika sig. < 0,05 maka data tersebut
tidak homogen. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 2:
Tabel 2
Hasil Uji Homogenitas Kesetaraan Kelompok Eksperimen dan Kontrol
SD Negeri 08 dan SD Negeri 12 Salatiga
Semester 2/2012-2013
Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa signifikasi sebesar 0,846 dan
menunjukkan signifikasi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai varian yang sama.
Setelah uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas sudah dilakukan dan
terbukti data terdiestribusi normal dan data homogen, maka uji t dapat dilakukan.Uji
tdilakukan untuk mengetahui perbedaan rerata hasil belajar awal pada kedua
kelompok, sehingga dapat diketahui apakah kedua kelompok tersebut setara atau
31
tidak. Jika sig. (2-tailed) >0,05 maka tidak terdapat perbedaan rerata hasil belajar
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sedangkan jika sig. (2-tailed) <
0,05 maka terdapat perbedaan rerata hasil belajar antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 3:
Tabel 3
Hasil Uji T Kesetaraan Kelompok Eksperimen dan Kontrol
SD Negeri 08 dan SD Negeri 12 Salatiga
Semester 2/2012-2013
Setelah dilakukan uji t pada hasil tes belajar siswa sebelum diberi perlakuan
pada kedua kelompok, terlihat bahwa signifikansi klompok eksperimen 0,792 dan
signifikansi kelompok kontrol 0,791 artinya keduanya lebih besar dari 0,05 maka
dapat dikatakan tidak ada perbedaan rerata yang signifikan antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Adapun Ho
dan Ha adalah sebagai berikut:
Ho: Tidak ada perbedaan antara rata-rata skor hasil belajar antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol
Ha: Ada perbedaan antara rata-rata skor hasil belajar antara kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol
Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok tersebut merupakan kelompok
yang setara.
32
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Pada bagian ini akan dibahas mengenai teknik pengumpulan data yang berupa
tes, dokumentasi dan teknik observasi.
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan 3 macam teknik yaitu teknik tes, teknik
observasi dan teknik dokumentasi dari ketiganya akan di jelaskan secara lebih rinci
pada uraian berikut ini.
3.4.1.1 Tes
Yang pertama adalah teknik tes, pada teknik tes digunakan Instrumen untuk
melihat hasil belajar IPS siswa dan instrument ini berbentuk tes tertulis berupa pilihan
ganda sebanyak 25 item soal. Tes ini disusun berdasarkan kisi-kisi indikator pada
mata pelajaran IPS kelas 4 SD. Pada teknik ini, yaitu instrumen tes digunakan untuk
mendapatkan data hasil belajar IPS pada pokok bahasan perkembangan teknologi
produksi, komunikasi dan transpertasi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
3.4.1.2 Dokumentasi
Kemudian yang kedua digunakan teknik dokumentasi. Pada teknik ini
digunakan untuk mengetahui kondisi kelas yang akan diteliti yang meliputi identitas
siswa, karakteristik sekolah, proses balajar siswa di kelas dan data hasil tes IPS pada
materi sebelumnya. Data tersebut digunakan untuk mendukung ketercapaian
keberhasilan siswa tentang materi yang sudah disampaikan sebelumnya.
3.4.1.3 Teknik observasi
Kemudian yang ketiga adalah teknik observasi. Pada teknik ini dilakukan untuk
mengamati keterlaksanaan sintak pembelajaran dalam memberikan perlakuan di
dalam kelas. Teknik ini dilakukan terhadap proses pembelajaran IPS yang
dilaksanakan pada dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dengan penerapan
33
pembelajaran tipe NHT berbantuan media video pembelajaran dan kelompok kontrol
dengan penerapan pembelajaran konvensional berbantuan media video pembelajaran.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi yang
dilakukan pada saat proses pembelajaran dan tes yang dilakukan setelah proses
pembelajaran. Adapun instrumen penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:
3.4.2.1 Instrumen Lembar Observasi
Observasi pada penelitian ini dilakukan terhadap proses pembelajaran IPS yang
dilaksanakan pada dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dengan penerapan
pembelajaran tipe NHT berbantuan media video pembelajaran dan kelompok kontrol
dengan penerapan pembelajaran inkuiri berbantuan media video pembelajaran. Sintak
pembelajaran yang akan diterapkan pada dua kelompok penelitian tersusun dalam
kisi-kisi lembar observasi sebagai berikut:
34
Tabel 4
Kisi-Kisi Lembar Observasi Pembelajaran Tipe NHT Berbantuan Media Video
Pembelajaran Pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 08 Salatiga Sebagai
Kelompok Eksperimen
Tahap
Pembelajaran
Sintak Pembelajaran Tipe NHT Berbantuan Media
Video Pembelajaran
Persiapan
Guru menyampaikan salam pembuka
Guru menyampaikan apersepsi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Menonton Video Guru meminta siswa diminta menonton video
Penomoran Guru membentuk siswa menjadi enam kelompok, dan setiap
anggota kelompok diberi nomor
Pengajuan
Pertanyaan
Guru membagikan pada setiap kelompok lembar kerja siswa
(LKS)
Berpikir Bersama
Guru meminta siswa mendiskusikan lembar kerja siswa
(LKS)
Guru meminta agar setiap kelompok memutuskan jawaban
yang paling benar dan haruslah semua anggota mengetahui
jawabannya
Pemberian
Jawaban
Guru memanggil atau menyebut salah satu nomor dan setiap
siswa dari tiap kelompok yang bernomor sama mengangkat
tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas,
kemudian guru secara acak memilih kelompok yang harus
menjawab pertanyaan tersebut.
Generalisasi
Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan kepada
siswa yang sudah menjawab pertanyaan.
Guru mengajak siswa bersama-sama meluruskan dan menarik
kesimpulan tentang jawaban yang baru saja dibacakan
Penutup Guru mengajak siswa bersama-sama membuat refleksi
tentang pembelajaran.
Selain dilakukan pada kelas eksperimen kegiatan observasi juga dilakukan pada
kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional berbantuan media video
pembelajaran. Berikut ini adalah Tabel 5 kisi-kisi lembar observasi yang dilakukan di
kelompok kontrol:
35
Tabel 5
Kisi-Kisi Lembar Observasi Pembelajaran Konvensional Berbantuan Media Video
Pembelajaran Pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 12 Salatiga Sebagai
Kelompok Kontrol
Tahap
Pembelajaran
Sintak Pembelajaran Konvensional Berbantuan Media
Video Pembelajaran
Persiapan Guru menyampaikan salam pembuka.
Guru menyampaikan apersepsi.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Menonton Video Guru meminta siswa diminta menonton video.
Guru mengadakan tanya jawab tentang pengetahuan siswa
berkaitan dengan video yang telah dilihat.
Penyajian Guru menyampaikan bahan pelajaran
Asosiasi Guru meminta siswa untuk menghubungkan dan
membandingkan bahan ceramah yang telah diterimanya.
Guru meminta siswa untuk mencatat materi pembelajaran.
Generalisasi Guru menegaskan kembali materi yang telah dipelajari.
Penutup Guru mengajak siswa bersama-sama membuat refleksi
tentang pembelajaran.
3.4.2.2 Instrumen Tes Hasil Belajar
Untuk mengukur hasil belajar awal sebelum perlakuan dan akhir setelah
perlakuan pada kedua kelompok digunakan jenis tes sumatif berupa item soal pilihan
ganda sebanyak 25. Tes ini disusun berdasarkan kisi-kisi indikator pada materi
perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi yang diuji cobakan
pada kelas 5 SD N 01 Ampel Kabupaten Boyolali yang bertujuan untuk menjamin
apakah instrument tes yang digunakan merupakan tes yang baik atau tidak. Dalam
menentukan apakah intrumen tes ini baik atau tidak dilakukan dengan beberapa
langkah yaitu menyusun kisi-kisi, menyusun butir soal, ujicoba, analisis validitas dan
reliabilitas, serta memilih dan merangkai tes. Agar lebih jelasnya maka disajikan
langkah-langkah berikut:
36
Tabel 6
Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Ampel
Semester 2/2012-2013 SK 2. Sumberdaya Alam, Kegiatan Ekonomi,
Mengenal dan Kemajuan Teknologi di Lingkungan Kabupaten/Kota
Dan Provinsi. KD Mengenal Perkembangan Teknologi
Produksi, Komunikasi dan Transportasi serta
Pengalaman Menggunakannya
Indikator Butir Soal
Menjelaskan perkembangan teknologi produksi. 1,19,37
Menggolongkan jenis-jenis teknologi produksi. 4,22,38
Mengidentifikasi teknologi produksi masa lalu. 7,25,39
Mengidentifikasi teknologi produksi masa kini. 10,28,40
Menyebutkan contoh teknologi produksi disekitar kita. 13,31,41
Membedakan dampak positif dan negatif penggunaan
teknologi produksi.
16,34,42
Menjelaskan perkembangan teknologi komunikasi. 2,20,43
Menggolongkan jenis-jenis teknologi komunikasi. 5,23,44
Mengidentifikasi teknologi komunikasi masa lalu. 8,26,45
Mengidentifikasi teknologi komunikasi masa kini. 11,29,46
Menyebutkan contoh teknologi komunikasi disekitar kita. 14,32,47
Membedakan dampak positif dan negatif penggunaan
teknologi komunikasi.
17,35,48
Menjelaskan perkembangan teknologi transportasi. 3,21,49
Menggolongkan jenis-jenis teknologi transportasi. 6,24,50
Mengidentifikasi teknologi transportasi masa lalu. 9,27,51
Mengidentifikasi teknologi transportasi masa kini. 12,30,52
Menyebutkan contoh teknologi transportasi disekitar kita. 15,33,53
Membedakan dampak positif dan negatif penggunaan
teknologi transportasi.
18,36,54
3.5. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Instrumen tes berupa butir soal sebanyak 54 yang telah disusun berdasarkan
kisi-kisi indikator diujicobakan pada 51 siswa dikelas 5 SD N 01 Ampel Kabupaten
boyolali skor hasil ujicoba ini di analisis untuk mengetahui tingkat validitas dan
reliabilitas butir soal yang akan digunakan sebagai instrmen penelitian.
37
3.5.1 Validitas Instrumen
Instrumen penelitian harus diuji validitasnya agar instrumen tersebut benar-
benar dapat mengukur dengan baik. Kemudian butir soal pada instrumen yang
menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran, dikatakan sebagai
butir soal instrumen yang memiliki validitas yang rendah, sehingga tidak dapat
dijadikan sebagai alat ukur.
Setelah dilakukan uji validitas butir soal instrumen, dari 54 butir soal, diketahui
bahwa ada 25 butir soal yang dinyatakan valid dan 29 butir soal yang dinyatakan
tidak valid. Hasil uji validitas dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
38
Tabel 7
Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar IPS pada Siswa Kelas 4
Semester 2/2012-2013
Indikator Butir Soal Valid Tidak
Valid
Menjelaskan perkembangan teknologi
produksi.
1,19,37 37 1,19
Menggolongkan jenis-jenis teknologi produksi. 4,22,38 22 4,38
Mengidentifikasi teknologi produksi masa lalu. 7,25,39 7,39 25
Mengidentifikasi teknologi produksi masa kini. 10,28,40 10,28 40
Menyebutkan contoh teknologi produksi
disekitar kita.
13,31,41 31 13,41
Membedakan dampak positif dan negatif
penggunaan teknologi produksi.
16,34,42 16,42 34
Menjelaskan perkembangan teknologi
komunikasi.
2,20,43 2 20,43
Menggolongkan jenis-jenis teknologi
komunikasi.
5,23,44 23 5,44
Mengidentifikasi teknologi komunikasi masa
lalu.
8,26,45 8,26 8,45
Mengidentifikasi teknologi komunikasi masa
kini.
11,29,46 29 11,46
Menyebutkan contoh teknologi komunikasi
disekitar kita.
14,32,47 32,47 14
Membedakan dampak positif dan negatif
penggunaan teknologi komunikasi.
17,35,48 17,48 35
Menjelaskan perkembangan teknologi
transportasi.
3,21,49 21 3,49
Menggolongkan jenis-jenis teknologi
transportasi.
6,24,50 6 24,50
Mengidentifikasi teknologi transportasi masa
lalu.
9,27,51 27 9,51
Mengidentifikasi teknologi transportasi masa
kini.
12,30,52 12,30 52
Menyebutkan contoh teknologi transportasi
disekitar kita.
15,33,53 15 33,53
Membedakan dampak positif dan negatif
penggunaan teknologi transportasi.
18,36,54 54 18,36
39
3.5.2 Reliabilitas Instrumen
Instrumen penelitian juga harus diuji realibilitasnya untuk mengetahui sampai
dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukuranya yang
diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil.Taraf reliabilitas suatu tes
dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas (rtt). Untuk
menentukan tingkat reliabilitas dengan rtt = α yaitu menggunakan kriteria sebagai
berikut:
Tabel 8
Kriteria Koefisien Reliabilitas Butir Soal Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa
Kelas 5 SD Negeri 01 Ampel Semester 2/2012-2013
No Koefisien Reliabilitas Kategori
1 ≤ 0, 7 Reliabilitas Rendah
2 0,7 << 0,8 Reliabilitas Sedang
3 0,8 < α ≤ 0,9 Reliabilitas bagus
4 α > 0,9 Reliabilitas memuaskan
Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha > 0,7. reliabilitas suatu
instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 20.0 yaitu dengan
cara Analyze – Scale – Reliability Analysis ataukemudian untuk melihat hasilnya
apakah instrument reliabel atau tidak, dapat dilihat pada output hasil penghitungan,
apabila nilai alpha () kurang dari 0,7 maka instrumen tersebut tidak reliabel. Hasil
pengujian reliabilitas, disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 9
Koefisien Reliabilitas Butir Soal Instrumen Tes Hasil
Belajar Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Ampel
Semester 2/2012-2013
Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat kategori koefisien reliabilitas menunjukkan
hasil alpha yaitu 0,886, maka reliabilitas instrumen berada pada kategori reliabilitas
baik.
40
3.5.3 Analisis Taraf Kesukaran Soal
Instrumen berupa soal tes juga harus dianalisis tingkat kesukaran soal.Analisis
tingkat kesukaran bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan
dalam mengukur sudah baik atau belum menurut kriterianya. Kriteria indeks kesulitan
soal itu adalah sebagai berikut:
Tabel 10
Tingkat Reliabilitas Instrumen
Indeks Kategori Soal
0 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan dengan mengolah dan menganalisis data yang
terkumpul dari hasil posttes pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
kemudian dilakukan pengujian perbedaan rata-rata.Teknik analisis yang digunakan
adalah uji t Independent Samples T-Test. Supaya kesimpulan yang diambil tidak
menyimpang maka dilakukan uji prasyarat dari uji t-tes yaitu dilakukannya uji
normalitas dan uji homogenitas.Uji normalitas dan homogenitas penelitian ini
menggunakan SPSS versi 20 (Statistic Product and Service Solution).Jika distribusi
normal maka digunakan statistik parametik. Di samping itu dilakukan uji
homogenitas dengan uji Levene's Test for Equality of Variance yang dilakukan
simultan dengan proses analisis uji t Independent Samples Test.
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel penelitian berasal
dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Sedangkan uji homogenitas untuk
memastikan kelompok data berasal dari populasi yang homogen. Jika taraf signifikasi
lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi homogen. Uji homogenitas yang
digunakan dalam penelitian ini dengan bantuan software SPSS 20 for windows.
Untuk mengetahui homogenitas varian digunakan uji Levene-Test.
41
Kemudian data yang diperoleh merupakan data kuantitatif yang didapatkan dari
hasil belajar IPS pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data tersebut
dilakukan pengujian perbedaan rata-rata dengan uji t yang dilakukan dengan bantuan
SPSS 20 for windows. Teknik ini digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata
hitung dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.