bab iii metode penelitian 3.1 desain...
TRANSCRIPT
Annisa Nurjanah, 2018 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN BEREKSPERIMEN DAN MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA DI SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
23
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III berisi penjelasan penulis dalam teknik pengambilan data yang
digunakan, mulai dari populasi dan sampel kemudian proses validasi dan
reliabilitas, dan teknik pengolahan data yang digunakan.
3.1 Desain Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif karena hasil dari
penelitian yang dilakukan berupa data kuantitatif hasil pengukuran
menggunakan beberapa instrumen penilaian (soal pretest dan posttest,
Lembar Kerja Siswa, dan Lembar Keterlaksanaan model Levels of Inquiry).
Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment dengan one
group pretest-posttest design, responden diambil dengan cara cluster random
sampling yakni hanya dipilih satu kelas diantara 10 kelas di salah satu SMP
di Lembang dengan jumlah responden tetap 30 orang siswa. Analisis yang
dilakukan adalah melihat perkembangan siswa di satu kelas tersebut selama
3 pertemuan dengan sub materi tata surya SMP dan eksperimen yang berbeda
menggunakan model Levels of Inquiry, kemudian untuk melihat peningkatan
penguasaan konsep siswa yakni dibandingkan antara hasil pretest dan
posttest yang dilakukan siswa dan hipotesis yang diuji menggunakan uji t
pihak kanan.
Tabel 3. 1 Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest
Pretest Treatment Posttest
Kelas Eksperimen Levels of Inquiry Kelas Eksperimen
Pada desain penelitian yang digunakan, siswa dan guru menerapkan
model Levels of Inquiry pada kelas eksperimen untuk mengidentifikasi
kemampuan bereksperimen siswa yang akan dilihat kemampuannya melalui
Lembar Kerja Siswa, kemudian tingkat keberhasilan treatment penerapan
Annisa Nurjanah, 2018 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN BEREKSPERIMEN DAN MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA DI SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
25
Levels of Inquiry dilihat dari hasil pretest dan posttest siswa yang dapat
mengukur peningkatan penguasaan konsep pada materi tata surya.
24
Annisa Nurjanah, 2018 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN BEREKSPERIMEN DAN MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA DI SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan adalah siswa SMP kelas VII salah satu SMP di
Lembang. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling. Teknik
cluster random sampling digunakan ketika memilih acak sampel kelompok
dari beberapa kelompok yang sudah tersedia (Gravetter & Forzano, 2012).
Jumlah sampel yang diambil dengan jumlah 30 siswa yang lengkap
mengikuti seluruh treatment mulai dari pretest, penerapan model Levels of
Inquiry dengan eksperimen, dan juga mengikuti posttest.
3.3 Instrumen Penelitian
Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan instrumen sebagai
berikut,
Tabel 3. 2 Instrumen Penelitian
No. Bentuk
Instrumen Tujuan
Teknik
Pengumpul
an Data
Pengolahan
Data
1 Lembar
Kerja
Siswa
(LKS)
Untuk
mengidentifikasi
kemampuan
bereksperimen
siswa
LKS
diberikan
kepada
siswa
sebelum
melakukan
eksperimen.
Indikator
penilaian LKS
menggunakan
rubrik penilaian.
Skor tersebut
kemudian
diinterpretasika
n menjadi very
poor, fair, good,
dan excellent.
2 Tes Untuk
mendapatkan skor
peningkatan
penguasaan
konsep siswa
Pretest
dilakukan
sebelum
dilakukan
treatment,
kemudian
posttest
dilakukan
Hasil dari
instrumen tes
dihitung
menggunakan
uji t pihak
kanan.
25
Annisa Nurjanah, 2018 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN BEREKSPERIMEN DAN MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA DI SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Bentuk
Instrumen Tujuan
Teknik
Pengumpul
an Data
Pengolahan
Data
setelah
melakukan
treatment.
3 Perangkat
Keterlaksa
naan
Levels of
Inquiry
Untuk menilai
keterlaksanaan
Levels of Inquiry
setiap pertemuan
Diisi oleh
observer
setiap
pertemuan
saat
pengambilan
data.
Instrumen penelitian yang digunakan merupakan instrumen yang dibuat
oleh peneliti melalui studi pustaka dan bimbingan dari dosen skripsi.
3.3.1 Teknik Pengumpulan Data
3.3.1.1 Analisis Uji Coba Instrumen
Sebelum menggunakan instrumen, maka diharuskan untuk diuji coba
kelayakan instrumen tersebut menggunakan analisis uji coba instrumen.
Yakni menggunakan uji validitas, reabilitas instrumen, tingkat kesukaran,
dan daya pembeda.
1) Uji Validitas
Tes yang valid adalah tes yang benar-benar mengukur apa yang hendak
diukur. Asra A., Irawan, P.B., & Purwoto, A., (2016) mengungkapkan bahwa
butir instrumen penelitian bisa dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat
mengukur variabel yang diteliti secara tetap atau sesuai antara yang diukur
dengan tujuan pengukuran. Untuk memenuhi hal tersebut maka dilakukan uji
validitas logis dan validitas empiris.
a. Validitas logis yang akan dilakukan kepada para ahli untuk memeriksa
validitas isi setiap instrumen tes penguasaan konsep. Kemudian
dihitung menggunakan Content Validity Ratio (CVR) dan Content
Validity Index (CVI). Hasil validitas ahli dapat dianalisis menggunakan
cara sebagai berikut:
b. Kriteria Penilaian Tanggapan Validator
Tabel 3. 2 Instrumen Penelitian (lanjutan)
26
Annisa Nurjanah, 2018 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN BEREKSPERIMEN DAN MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA DI SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pemberian skor tanggapan validator memiliki kriteria seperti berikut,
Tabel 3. 3 Kriteria Penilaian Angket Tanggapan Validator
Kriteria Skor
Ya 1
Tidak 0
c. Pemberian skor pada jawaban item yang diolah menggunakan CVR.
Setelah semua item mendapat skor, kemudian skor tersebut diolah
menggunakan CVR dengan persamaan berikut,
𝐶𝑉𝑅 =𝑛𝑒−(
𝑁
2)
𝑁/2 …( 3.1)
Keterangan:
CVR = Content Validity Ratio
𝑛𝑒 = jumlah validator yang menyatakan “Ya”
N = jumlah total validator
Ketentuan:
i. Ketika jumlah validator yang menyatakan “Ya” kurang dari setengah
total validator maka nilai CVR = -
ii. Ketika setengah dari total validator menyatakan “Ya” maka nilai CVR
= 0
iii. Ketika seluruh validator menyatakan “Ya” maka nilai CVR=1
iv. Ketika jumlah validator yang menyatakan “Ya” lebih dari setengah total
validator maka nilai CVR = 0 – 0,99)
v. Menghitung nilai Content Validity Index (CVI)
vi. Setelah mendapatkan nilai CVR maka selanjutnya adalah menentukan
nila CVI. CVI secara sederhana merupakan rata-rata nilai CVR. CVI
digunakan untuk menghitung seluruh sub pertanyaan yang merupakan
rata-rata nilai CVR untuk komponen pembelajaran.
𝐶𝑉𝐼 =𝐶𝑉𝑅
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 … (3.2)
Nilai CVR dan CVI yang telah didapatkan kemudian dikategorikan
berdasarkan tabel berikut,
Tabel 3. 4 Kategori Hasil CVR dan CVI
Rentang Nilai Kategori
27
Annisa Nurjanah, 2018 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN BEREKSPERIMEN DAN MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA DI SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0-0.33 Tidak sesuai
0.34-0.67 Sesuai
0.68-1.00 Sangat Sesuai
(Lawshe, 1978)
i. Validitas empiris dilakukan dengan menguji coba instrumen tes
penguasaan konsep kepada siswa SMP dan menghitung korelasi antara
skor butir dengan skor soal, untuk mengetahui validitas butir soal dari
suatu tes dapat menggunakan teknik kolerasi product momen yang
dikemukakan oleh Pearson.
Besarnya koefisien korelasi dapat dihitung menggunakan persamaan
berikut,
𝑟𝑥𝑦 =𝑛 ∑ 𝑋𝑖𝑌𝑖−(∑ 𝑋𝑖)(∑ 𝑌𝑖)
√(𝑛 ∑ 𝑋𝑖2−(∑ 𝑋𝑖)2)(𝑛 ∑ 𝑌𝑖2−(∑ 𝑌𝑖)2) …(3.3)
(Asra A., Irawan, P.B., & Purwoto, A., 2016)
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total
n = jumlah responden
Xi = skor butir pada nomor butir ke-i
Yi = skor total responden ke-i
Tabel 3. 5 Klasifikasi Validitas Butir Soal
Nilai rxy Kriteria
0.80 < rxy ≤ 1.00 Sangat Tinggi
0.60 < rxy ≤ 0.80 Tinggi
0.40 < rxy ≤ 0.60 Cukup
0.20 < rxy ≤ 0.40 Rendah
0.00 < rxy ≤ 0.20 Sangat Rendah
(Arifin, 2014)
2) Uji Reliabilitas
“Reliabilitas adalah tingkat keajegan (konsistensi) suatu tes, yakni
sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg
atau tidak berubah - ubah”. Tes yang reliable adalah tes yang menghasilkan
28
Annisa Nurjanah, 2018 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN BEREKSPERIMEN DAN MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA DI SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
skor yang tidak berubah-ubah ketika diteskan pada situasi yang berbeda.
Nilai reliabilitas dapat ditentukan dengan menentukan koefisien reliabilitas
(Kaniawati, 2015).
Untuk menentukan reliabilitas tes dapat digunakan berbagai macam
teknik, namun karena instrumen tes yang diuji adalah soal esai maka
digunakan persamaan Alpha Cronbach,
𝑟𝑎𝑐 = (𝑘
𝑘−1) (1 −
∑ 𝑆𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟2
𝑆𝑡2 ) …(3.4)
Keterangan:
rac = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
𝑆𝑡2 = varians skor total
∑ 𝑆𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟2 = jumlah varians butir
Tabel 3. 6 Kriteria Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas
0.91 ≤ r < 1.00 Sangat tinggi
0.71 ≤ r < 0.91 Tinggi
0.51 ≤ r < 0.71 Cukup
0.31 ≤ r < 0.51 Rendah
r < 0.31 Sangat rendah
(Asra A., Irawan, P.B., & Purwoto, A., 2016)
3) Tingkat Kesukaran
29
Annisa Nurjanah, 2018 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN BEREKSPERIMEN DAN MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA DI SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Derajat tingkat kesukaran
Ketentuan:
a. Tingkat kesukaran dinyatakan dengan nilai 0 sampai dengan 1.
b. Nilai 0 mengindikasikan tidak ada siswa yang menjawab benar.
c. Nilai 1 mengindikasikan seluruh siswa menjawab dengan benar.
d. Dapat dinyatakan dengan presentase siswa yang menjawab benar pada suatu
butir soal.
e. Butir soal dengan indeks di atas 0.7 dikatakan mudah.
f. Butir soal dengan indeks di bawah 0.3 dikatakan sulit.
Menghitung nilai Tingkat kesukaran
Tingkat kesukaran (TK)
𝑇𝐾 = 𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑠𝑜𝑎𝑙
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑘𝑢𝑡𝑖 𝑡𝑒𝑠… (3.6)
4) Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah
(Arikunto, 2012)
a. Cara Menentukan Daya Pembeda
Daya pembeda butir soal dihitung dengan menggunakan persamaan:
𝐷𝑃 = 𝐵𝐴
𝐽𝐴−
𝐵𝐵
𝐽𝐵 …(3.7)
(Arikunto, 2012)
Keterangan:
DP = Indeks daya pembeda
30
Annisa Nurjanah, 2018 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN BEREKSPERIMEN DAN MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA DI SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BA = Banyaknya peserta tes kelompok atas yang menjawab soal dengan
benar
BB = Banyaknya peserta tes kelompok bawah yang menjawab soal dengan
benar
JA = Banyaknya peserta tes kelompok atas
JB = Banyaknya peserta tes kelompok bawah
Tabel 3. 7 Kriteria Indeks Daya Pembeda
DP Kualifikasi
0.00 – 0.19 Jelek
0.20 – 0.39 Cukup
0.40 – 0.69 Baik
0.70 – 1.00 Baik sekali
Negatif Tidak baik, harus dibuang
(Arifin, Z., 2014)
3.3.1.2 Hasil Analisis Uji Coba
1) Validitas Logis untuk Instrumen Lembar Kerja Siswa (LKS)
Uji kelayakan instrumen LKS menggunakan validitas logis oleh tiga
orang ahli. Yakni dua orang dosen Pendidikan Fisika UPI dan satu orang guru
SMP. Hasil validitas dari masing-masing LKS setiap pertemuan adalah
sebagai berikut,
Tabel 3. 8 Validitas LKS Pertemuan 1 (Zona Waktu)
No.
Soal
Validator Ne N CVR Kategori Keterangan
A B C
1 1 0 1 2 3 0.33 Tidak Sesuai Revisi
2 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
3 1 0 1 2 3 0.33 Tidak Sesuai Revisi
4 1 0 1 2 3 0.33 Tidak Sesuai Revisi
5 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
31
Annisa Nurjanah, 2018 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN BEREKSPERIMEN DAN MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA DI SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
7 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
8 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
9 1 1 0 2 3 0.33 Tidak Sesuai Revisi
10 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
11 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
12 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
13 0 1 1 2 3 0.33 Tidak Sesuai Revisi
14 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
15 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
16 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
17 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
18 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
19 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
20 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
CVI 0.83 Sangat Sesuai
Tabel 3. 9 Validitas LKS Pertemuan 2 (Fase Bulan)
No.
Soal
Validator Ne N CVR Kategori Keterangan
A B C
1 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
2 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
3 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
4 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
5 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
6 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
32
Annisa Nurjanah, 2018 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN BEREKSPERIMEN DAN MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA DI SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No.
Soal
Validator Ne N CVR Kategori Keterangan
A B C
7 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
8 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
9 1 1 0 2 3 0.33 Tidak Sesuai Revisi
10 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
11 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
12 0 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
13 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
14 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
15 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
16 1 1 0 2 3 0.33 Tidak Sesuai Revisi
17 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
18 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
19 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
CVI 0.93 Sangat Sesuai
Tabel 3. 10 Validitas LKS Pertemuan 3 (Gerhana Matahari)
No.
Soal Validator Ne N CVR Kategori Keterangan
A B C
1 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
2 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
3 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
4 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
5 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
6 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
33
Annisa Nurjanah, 2018 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN BEREKSPERIMEN DAN MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA DI SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No.
Soal Validator Ne N CVR Kategori Keterangan
A B C
7 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
8 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
9 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
10 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
11 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
12 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
13 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
14 0 1 1 2 3 0.33 Tidak Sesuai Revisi
15 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
16 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
17 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
18 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
19 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
20 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
21 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
CVI 0.97 Sangat Sesuai
Berdasarkan hasil uji validitas logis oleh para ahli dapat disimpulkan
bahwa LKS yang dibuat sudah sangat sesuai untuk digunakan, walaupun
pada setiap LKS masih ada yang harus direvisi supaya instrumen yang
digunakan lebih baik lagi. CVI yang didapatkan dari LKS pertemuan 1 adalah
0.83, LKS pertemuan 2 adalah 0.93, dan LKS Pertemuan 3 adalah 0.97.
Revisi yang dilakukan sebagian besar adalah mengenai penggunaan bahasa
yang sesuai untuk siswa SMP sehingga tidak menimbulkan multitafsir
ataupun ketidakpahaman akan soal yang diberikan oleh guru.
2) Validitas Logis Instrumen Penguasaan Konsep
34
Annisa Nurjanah, 2018 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN BEREKSPERIMEN DAN MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA DI SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji kelayakan soal intrumen tes penguasaan konsep dilakukan oleh tiga
orang ahli, yakni dua orang dosen Pendidikan Fisika UPI dan satu orang guru
SMP. Berikut adalah hasil validitas logis tersebut,
Tabel 3. 11 Hasil Uji Validitas Logis Instrumen Penguasaan Konsep
No.
Soal
Aspek
Kognitif
Validator Ne N CVR Kategori Keterangan
A B C
1
C2 0 1 1 2 3 0.33 Tidak Sesuai Revisi
C3 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
C4 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
2
C2 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
C3 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
C4 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
3
C2 0 1 1 2 3 0.33 Tidak Sesuai Revisi
C3 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
C4 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
4
C2 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
C3 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
C4 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
5
C2 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
C3 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
C4 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
6
C2 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
C3 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
C4 1 1 1 3 3 1.00 Sangat Sesuai Digunakan
CVI 0.93 Sangat Sesuai
Berdasarkan hasil validitas logis oleh para ahli, soal instrumen tes
penguasaan konsep sudah sangat sesuai yakni CVI 0.93 dengan syarat revisi
35
Annisa Nurjanah, 2018 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN BEREKSPERIMEN DAN MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA DI SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk 2 buah soal dari total 18 soal. Walaupun sebenarnya terdapat 6 soal
yang memiliki aspek kognitif yang berbeda. Setiap soal mengandung 3 aspek
kognitif yakni C2 (Menjelaskan), C3 (Menerapkan), dan C4 (Menganalisis).
Oleh karena itu untuk soal nomor 1a (1-C2) membutuhkan revisi berupa
gambar pendukung yang lebih sesuai dan nomor 3a (3-C2) dengan revisi
berupa perbaikan bahasa yang digunakan supaya dapat lebih dipahami secara
jelas oleh siswa.
3) Validitas Empiris Soal Intrumen Tes Penguasaan Konsep
Sel
ain daripada validitas logis, untuk intrumen tes penguasaan konsep juga
dilakukan uji coba pada kelas yang sudah mendapatkan materi Tata Surya
kemudian dihitung nilai validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya
pembeda.
Menurut Mulyatiningsih (2011), pengambilan keputusan terhadap butir-
butir yang perlu direvisi dilakukan menggunakan beberapa pertimbangan
hasil analisis tingkat kesulitan (p), daya pembeda (D), dan korelasi (r) butir.
Apabila dua dari tiga kriteria butir tes baik dapat terpenuhi atau konsisten,
maka butir tes tersebut dapat digunakan. Sebaliknya, apabila dua dari tiga
kriteria butir tidak dapat memenuhi kualitas butir baik maka butir tes perlu
diganti atau direvisi. Berikut tabel yang yang digunakan pada pengambilan
keputusan penelitian ini,
35
Annisa Nurjanah, 2018 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN BEREKSPERIMEN DAN MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA DI SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3. 12 Penentuan Keputusan
No r DP TK Kevalidan
1 N T T Valid
2 T N T Valid
3 T T N Valid
4 T T T Valid
5 N T N Rev/ Ganti
6 N N T Rev/ Ganti
7 T N N Rev/ Ganti
8 N N N Rev/ Ganti
Keterangan:
T = Terima (Mudah, cukup, sedang)
N = Tidak diterima (Sangat mudah, rendah, jelek, sangat tinggi/sulit)
Berdasarkan perhitungan dan analisis menggunakan kriteria yang sudah
ditentukan, berikut adalah tabel kesimpulan untuk hasil uji coba soal
instrumen tes penguasaan konsep,
36
Annisa Nurjanah, 2018 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN BEREKSPERIMEN DAN MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA DI SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3. 13 Penentuan Keputusan untuk Instrumen Penguasaan
Konsep
No Aspek
Kognitif
Nilai
Korel
asi
Valid
itas TK
Krite
ria
TK
DP
Krite
ria
DP
Keva
lidan Ket.
1
C2 0.16 Tdk
Valid 0.9 SMD 0.11 JLK
Tidak
Valid Revisi
C3 0.50 Valid 0.8 SMD 0.27 CK Valid Diguna
kan
C4 0.60 Valid 0.5 MD 0.27 CK Valid Diguna
kan
2
C2 0.19 Tdk
Valid 0.6 MD 0.10 JLK
Tidak
Valid Revisi
C3 0.22 Tdk
Valid 0.9 SMD 0.22 CK
Tidak
Valid Revisi
C4 0.17 Tdk
Valid 0.4 MD 0.10 JLK
Tidak
Valid Revisi
3
C2 0.46 Valid 0.8 SMD 0.14 JLK Tidak
Valid Revisi
C3 0.52 Valid 0.6 MD 0.27 CK Valid Diguna
kan
C4 0.31 Tdk
Valid 0.4 MD 0.22 CK Valid
Diguna
kan
4
C2 0.32 Tdk
Valid 0.7 MD 0.13 JLK
Tidak
Valid Revisi
C3 0.34 Tdk
Valid 0.5 MD 0.12 JLK
Tidak
Valid Revisi
C4 0.46 Valid 0.7 SMD 0.27 CK Valid Diguna
kan
5
C2 0.39 Valid 0.5 MD 0.20 CK Valid Diguna
kan
C3 0.35 Valid 0.9 SMD 0.16 JLK Tidak
Valid Revisi
C4 0.21 Tdk
Valid 0.7 MD 0.09 JLK
Tidak
Valid Revisi
37
Annisa Nurjanah, 2018 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN BEREKSPERIMEN DAN MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA DI SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Aspek
Kognitif
Nilai
Korel
asi
Valid
itas TK
Krite
ria
TK
DP
Krite
ria
DP
Keva
lidan Ket.
6
C2 0.07 Tdk
Valid 0.8 SMD 0.10 JLK
Tidak
Valid Revisi
C3 0.58 Valid 0.5 MD 0.31 CK Valid Diguna
kan
C4 0.68 Valid 0.4 MD 0.33 CK Valid Diguna
kan
Berdasarkan hasil uji coba dan dianalisis secara statistik, maka
didapatkan banyak soal yang harus direvisi. Terdapat 10 butir soal yang harus
direvisi, di antaranya adalah nomor 1a, 2a, 2b, 2c, 3a, 4a, 4b, 5b, 5c, dan 6a.
Hal ini terjadi karena data yang didapatkan adalah hasil uji coba siswa yang
kurang ahli dalam materi Tata Surya, karena materi tata surya masih dianggap
sebagai materi pelengkap, sehingga materi yang disampaikan pun tidak
mendalam.
Proses revisi yang dilakukan disinkronkan dengan hasil validitasi logis
dari para ahli dan juga hasil dari diskusi bersama dosen pembimbing skripsi.
Karena kesempurnaan soal instrumen bukan hanya diuji menggunakan
statistik yang sangat bergantung kepada siapa peneliti melakukan uji coba
tersebut.
3.4 Prosedur Penelitian
Penelitian yang dilakukan dengan tiga tahap mulai dari tahap persiapan,
tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Berikut adalah runutan setiap tahap,
3.4.1 Tahap persiapan
1) Memilih masalah yang akan diteliti
Peneliti melakukan penelusuran lebih lanjut mengenai masalah yang
diteliti supaya sesuai dengan kebutuhan penelitian dengan bantuan dari
dosen dalam pengerucutan masalah yang dipilih, maka masalah di
jenjang SMP dalam kemampuan bereksperimen pada siswa khususnya
materi Tata Surya yang sebelumnya cenderung diajarkan secara teoritis
saja.
Tabel 3. 13 Penentuan Keputusan untuk Instrumen Penguasaan
Konsep (lanjutan)
38
Annisa Nurjanah, 2018 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN BEREKSPERIMEN DAN MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA DI SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Melakukan studi pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan dengan cara menyebarkan angket
kepada siswa jenjang SMP untuk mendapatkan respon bahwa
pembelajaran dengan eksperimen lebih menarik dibandingkan
penyampaian materi seperti biasa, kemudian juga analisis kemampuan
kognitif siswa dilihat melalui hasil Ujian Akhir Semester pada sekolah
yang berbeda untuk mendapatkan data aspek kognitif yang masih harus
diasah di jenjang SMP.
3) Merumuskan masalah
Perumusan masalah yang dilakukan disesuaikan dengan model
pembelajaran yang akan digunakan, yakni model Levels of Inquiry.
Sehingga saat merumuskan masalah akan memunculkan pertanyaan
bagaimana penerapan model tersebut dalam kemampuan bereksperimen
dan penguasaan konsep siswa.
4) Mengemukakan hipotesis
Peneliti membuat dugaan sementara mengenai pengaruh dari
penerapan model Levels of Inquiry dalam mengidentifikasi kemampuan
bereksperimen dan meningkatkan pengetahuan konsep siswa.
5) Menentukan instrumen yang akan digunakan
Karena model Levels of Inquiry dilaksanakan bertahap maka
ditentukan bahwa instrumennya adalah Lembar Kerja Siswa yang
dibuat khusus untuk menggambarkan kemampuan bereksperimen
siswa, sedangkan untuk mengukur peningkatan penguasaan konsep
maka dibuat instrumen soal esai dengan aspek kognitif yang bertingkat
(C2, C3, dan C4).
6) Membuat perangkat instrumen
Proses pembuatan LKS dan soal instrumen tes dengan bimbingan
dari dosen skripsi peneliti, banyak revisi yang dilakukan untuk
mendapatkan LKS dan soal yang sesuai untuk siswa SMP kelas VII.
RPP juga dibuat setelah LKS selesai dibuat karena skenario
pembelajaran sangat tergantung pada LKS yang digunakan jika
menggunakan model Levels of Inquiry. Sedangkan untuk bukti
keterlaksanaan model Levels of Inquiry maka dibuat lembar
keterlaksanaan yang kemudian akan diisi oleh observer saat penerapan
RPP berlangsung.
7) Menentukan sekolah yang akan dilakukan penelitian
39
Annisa Nurjanah, 2018 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN BEREKSPERIMEN DAN MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA DI SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sekolah yang digunakan untuk proses pengambilan data adalah di
tempat peneliti melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL) pada
semester 8 di salah satu SMP Negeri di Lembang. Namun kelas yang
digunakan bukan kelas saat mengajar PPL, karena peneliti tidak
mengajar kelas VII. Sehingga dibutuhkan izin lebih lanjut untuk
mendapatkan kelas eksperimen di kelas VII.
8) Memvalidasi instrumen
Validasi logis dilakukan oleh tiga orang ahli. Sedangkan validasi
secara statistik menggunakan bantuan aplikasi komputer Microsoft
Excel.
9) Uji coba instrumen
Uji coba instrumen dilakukan kepada siswa yang sudah mempelajari
materi Tata Surya. Instrumen yang diujikan adalah soal instrumen tes
penguasaan konsep, sedangkan intrumen Lembar Kerja Siswa hanya
divalidasi oleh para ahli tanpa melakukan uji coba di dalam kelas.
3.4.2 Tahap Pelaksanaan
1) Menggunakan instrumen soal untuk pretest
Pretest dilakukan pada Jumat, 30 April 2018. Siswa merasa terkejut
dengan soal yang diberikan karena sebagian besar belum dipelajari dan
mereka mengisi seadanya.
2) Menerapkan model Levels of Inquiry
Penerapan model ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan
bereksperimen dan meningkatkan pengetahuan konsep siswa, sehingga
dibutuhkan waktu yang cukup untuk melakukan penelitian. Oleh karena
itu penelitian berlangsung selama 5 pertemuan, yakni prestest,
pertemuan 1 dengan eksperimen zona waktu, pertemuan kedua dengan
eksperimen fase bulan, pertemuan ketiga dengan eksperimen gerhana
matahari, dan pertemuan yang diakhiri dengan posttest. Setiap
pertemuan siswa diberikan Lembar Kerja Siswa sebelum materi
dimulai.
3) Menggunakan instrumen soal untuk posttest.
Posttest dilakukan pada Jumat, 11 Mei 2018. Siswa telihat lebih
serius dalam mengerjakan soal dan cenderung terisi semua soal namun
tingkat kebenaran dari jawaban siswa yang masih belum maksimal.
40
Annisa Nurjanah, 2018 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN BEREKSPERIMEN DAN MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA DI SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.4.3 Tahap Akhir
1) Mengumpulkan data dan hasil yang didapatkan
Data diperiksa dan direkap selama 1 minggu kemudian merekap
dalam bentuk tabulasi di aplikasi hitung Microsoft Excel.
2) Mengolah data
Data yang didapatkan kemudian diolah dengan bantuan formulasi
dari Microsoft Excel. Proses pengolahan data cukup lama, hampir 3
minggu karena peneliti yang masih lemah dalam pemahaman statistika
untuk kasus yang baru.
3) Menganalisis data
Hasil analisis data dituliskan dalam BAB IV Temuan dan Bahasan
mengenai hasil olah data dan juga berbagai macam faktor yang
memengaruhi hasil dari data yang didapatkan.
4) Menyimpulkan hasil yang didapatkan berdasarkan penelitian
Kesimpulan dituliskan dalam BAB V berdasarkan hasil analisis data
yang berisi juga tentang keberlanjutan penelitian untuk para peneliti
lainnya.
5) Melaporkan hasil penelitian.
41
Annisa Nurjanah, 2018 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN BEREKSPERIMEN DAN MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA DI SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berikut adalah alur penelitian yang akan dilakukan,
Menentukan masalah
Studi Lapangan
Studi dokumen
Pembuatan alat eksperimen Pembuatan instrumen (tes dan LKS)
Penyusunan RPP Validitas logis instrumen tes dan
LKS
Validitas empiris instrumen tes
Pretest instrumen penguasaan konsep
Penerapan Levels of Inquiry
Posttest instrumen penguasaan
konsep
Pengolahan dan analisis data
Temuan dan pembahasan
Kesimpulan
Gambar 3. 1 Skema alur penelitian
42
Annisa Nurjanah, 2018 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN BEREKSPERIMEN DAN MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA DI SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.5 Analisis Data
3.5.1 Teknik Pengolahan Data
3.5.1.1 Keterlaksanaan Levels of Inquiry
Lembar keterlaksanaan diisi oleh observer dengan menggunakan tanda
checklist pada setiap tahapan yang dilakukan oleh pengajar. Kemudian diolah
dengan menghitung persentase dari jumlah total keterlaksanaan yang
dilakukan dengan persamaan,
% LoI pembelajaran = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐿𝑜𝐼
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝐿𝑜𝐼 𝑥 100%... (3.8)
Hasil keterlaksanaan Levels of Inquiry diinterpretasikan dalam tabel berikut,
Tabel 3. 14 Kategori Keterlaksaan Pembelajaran
Keterlaksanaan
Pembelajaran (%) Kategori
0 Kegiatan tidak terlaksana satupun
0 ≤ 𝐾𝑃 < 25 Sebagian kecil kegiatan terlaksana
25 ≤ 𝐾𝑃 < 50 Hampir setengah kegiatan terlaksana
𝐾𝑃 = 50 Setengah kegiatan terlaksana
50 ≤ 𝐾𝑃 < 75 Sebagaian besar kegiatan terlaksana
75 ≤ 𝐾𝑃 < 100 Hampir seluruh kegiatan terlaksana
𝐾𝑃 = 100 Seluruh kegiatan terlaksana
(Chandra, 2014)
3.5.1.2 Mengidentifikasi Kemampuan Bereksperimen
Kemampuan bereksperimen siswa dilihat dengan membandingkan skor
Lembar Kerja Siswa (LKS) pada setiap kegiatan eksperimen yang telah
dilakukan. Lembar kerja siswa dinilai berdasarkan rubrik yang telah dibuat
sebelumnya. Tingkat keberhasilan kemampuan bereksperimen siswa
mengacu pada tabel 3.16 berikut,
Tabel 3. 15 Kriteria Keberhasilan Kemampuan Bereksperimen
Skor Keterangan
81-100 Sangat baik (excellent)
71-80 Baik (good)
61-70 Cukup (fair)
43
Annisa Nurjanah, 2018 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN BEREKSPERIMEN DAN MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA DI SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
51-60 Jelek (poor)
0-50 Sangat jelek (very poor)
(Lati, W., dkk., 2012)
3.5.1.3 Peningkatan Penguasaan Konsep
1) Uji t Pihak Kanan
Pengujian perbedaan dua buah rata-rata populasi yang berkorelasi dapat
menggunakan uji t (Furqon, 2014). Perhitungan yang digunakan untuk
mendapatkan hipotesis yang diajukan diterima atau tidak dengan perhitungan
uji t pihak kanan. Karena hipotesis yang diharapkan berupa peningkatan
(memiliki nilai yang lebih positif). Menghitung t dengan ada korelasi antara
kedua rata-rata menggunakan persamaan berikut,
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = �̅�1−�̅�2
√𝑆1
2
𝑛1+
𝑆22
𝑛2−2𝑟(
𝑆1
√𝑛1)(
𝑆2
√𝑛2)
…(3.9)
(Sugiyono, 2017)
𝑋1̅̅ ̅ = Rata − rata sampel 1
S12 = varians sampel 1
S1 = simpangan baku sampel 1
n1 = jumlah sampel 1
𝑋2̅̅ ̅ = Rata − rata sampel 2
S22 = varians sampel 2
S2 = simpangan baku sampel 2
n2 = jumlah sampel 2
r = nilai korelasi antara 2 sampel
Berikut adalah langkah pengolahan data untuk sebelum
melakukan uji t pada instrumen,
a. Mengecek normalitas dari data pretest dan posttest menggunakan uji
normalitas Liliefors.
b. Membuat Hipotesis untuk uji normalitas
Hipotesis nol (Ho) : Data nilai terdistribusi normal
Hipotesis alternatif (Ha) : Data nilai tidak terdistribusi normal
c. Mengurutkan data dari yang terkecil hingga terbesar.
d. Tabel bantuan untuk melakukan uji normalitas menggunakan Liliefors
No Xi Z = 𝐗𝐢−�̅�
𝐒𝐃 F (X) S (X) |𝐅(𝐗) − 𝐒(𝐗)|
44
Annisa Nurjanah, 2018 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN BEREKSPERIMEN DAN MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA DI SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Xi = Data nilai
X̅̅ = Rerata data nilai
SD = Standar Deviasi
F(X) = Probabilitas kumulatif normal (melihat tabel Z)
S(X) = Probabilitas kumulatif empiris = fk
n
*untuk menghitung menggunakan Microsoft Excel 2010 dapat
menggunakan formula berikut ini,
F(X) = NORM.DIST(Xi, X̅̅,SD,TRUE)
e. Melihat nilai paling besar di kolom |F(X) − S(X)| sebagai Lhitung untuk
dibandingkan dengan nilai Liliefors pada tabel.
Menghitung Ltabel = 0.886
√𝑛 ; 0,886 didapat dari tabel L untuk α= 0.05
f. Penarikan kesimpulan
Ho diterima jika Lhitung < Ltabel
Ho ditolak/ Ha diterima jika Lhitung > Ltabel
Kemudian setelah mendapatkan data yang teruji terdistribusi normal
maka dapat dilanjutkan dengan uji t pihak kanan sebagai uji hipotesis
penelitian,
g. Menentukan hipotesis untuk uji t pihak kanan
Ho = Nilai pretest sebelum penerapan model LoI lebih kecil atau sama
dengan nilai posttest setelah penerapan model LoI (μ1 ≤ μ2)
Ha = Nilai pretest sebelum penerapan model LoI lebih besar dari nilai
posttest setelah penerapan model LoI (μ1 > μ2)
h. Menentukan derajat kebebasan (α = 0.05) untuk pada tabel dk = n-2
i. Menghitung rerata nilai pretest dan posttest
j. Menghitung korelasi product moment dari Pearson yang dikerjakan
dengan tabel bantu untuk menggunakan rumus berikut,
𝑟𝑥𝑦 =𝑛 ∑ 𝑋𝑖𝑌𝑖 − (∑ 𝑋𝑖)(∑ 𝑌𝑖)
√(𝑛 ∑ 𝑋𝑖2 − (∑ 𝑋𝑖)2)(𝑛 ∑ 𝑌𝑖2 − (∑ 𝑌𝑖)2)
X = nilai pretest
Y = nilai posttest
n = jumlah responden
45
Annisa Nurjanah, 2018 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN BEREKSPERIMEN DAN MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA DI SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
rumus Microsoft Excel menggunakan = CORREL(rangeX,rangeY)
k. Menghitung thitung menggunakan rumus,
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = �̅�1 − �̅�2
√𝑆1
2
𝑛1+
𝑆22
𝑛2− 2𝑟 (
𝑆1
√𝑛1) (
𝑆2
√𝑛2)
�̅�1= rerata variabel 1 (variabel X = pretest)
�̅�2= rerata variabel 2 (variabel Y= posttest)
𝑆 = simpangan baku
Cara menggunakan Microsoft Excel untuk uji t, yakni memilih “Data
Analysis” pada menu Data, kemudian pilih “Paired t test” dan pilih
rentang untuk variabel 1 (X) dan variabel 2 (Y).
l. Menyimpulkan hasil uji t pihak kanan
Melihat ttabel pada tabel t berdasarkan derajat kebebasan (α) dan
jumlah n-2, Ho diterima jika thitung < ttabel
Ho ditolak/ Ha diterima jika thitung > ttabel
2) Normalized Gain Score
Data hasil tes untuk melihat peningkatan penguasaan konsep siswa,
dianalisis menggunakan gain score ternormalisasi. N-Gain digunakan
sebagai pengukuran keefektifan secara kasar untuk melihat penguasaan
konsep (Hake, 1998). Berikut rumus yang digunakan untuk menghitung gain
yang ternormalisasi.
< 𝑔 > = <�̅�𝑝𝑜𝑠𝑡>−<�̅�𝑝𝑟𝑒>
100−<�̅�𝑝𝑟𝑒> …(3.10)
Keterangan:
< 𝑔 > = skor gain ternormalisasi
�̅�𝑝𝑜𝑠𝑡 = rata-rata skor posttest seluruh sampel
�̅�𝑝𝑟𝑒 = rata-rata skor pretest seluruh sampel
Besarnya faktor 𝑔 dikategorikan sebagai tabel berikut.
46
Annisa Nurjanah, 2018 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN BEREKSPERIMEN DAN MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA DI SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3. 16 Kategori Nilai Gain Ternormalisasi
Kategori Gain score
Tinggi (< 𝑔 >) > 0,7
Sedang 0,7 > (< 𝑔 >) > 0,3
Rendah (< 𝑔 >) < 0,3
(Hake, 1998)