bab iii metode penelitian 3.1 jenis...
TRANSCRIPT
18
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan jenis penelitian
kolerasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
variabel-variabel kebutuhan bimbingan pribadi dengan konsep diri. Hasil dari
penelitian ini dapat digunakan untuk menggambarkan taraf hubungan yang
terjadi antara dua variabel yang diteliti.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel bebas : Konsep diri
Variabel terikat : Kebutuhan Bimbingan Pribadi
3.3 Definisi Operasioanal
Kebutuhan bimbingan pribadi adalah sebagai berikut :
1) Kebutuhan untuk mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-
tugas perkembangannya.
2) Kebutuhan untuk mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada
dilingkungannya.
3) Kebutuhan untuk mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya
serta rencana pencapaian tujuan tersebut.
4) Kebutuhan untuk memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri.
19
5) Kebutuhan untuk menggunakan kemampuannya untuk kepentingan
dirinya, kepentingan lembaga tempat bekerja dan masyarakat.
6) Kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari
lingkungannya.
7) Kebutuhan untuk mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang
dimilkinya secara optimal.
Konsep diri adalah pandangan dan penilaian seseorang terhadap diri
secara fisik, sosial, maupun psikologis sebagai hasil interaksi dengan orang
lain atau lingkungannya meliputi diri identitas, diri perilaku, diri penerimaan
atau penilai, diri fisik, diri etik-moral, diri pribadi, diri keluarga, dan diri
sosial.
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti
untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulan ( Sugiyono, 2010).
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 9 Salatiga yang
sebanyak 241 siswa.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2011). Berdasarkan tabel penentuan jumlah sampel dari
20
populasi yang dikembangkan Isaac dan Michael dengan tingkat kesalahan
5%, maka jumlah sampel sebanyak 146 siswa dari 241 siswa.
3.4.3 Teknik Pengambilan Sampel
Tehnik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan tehnik
sampel random sampling dimana pengambilan anggota sampel dari populasi
di lakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
itu.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala sikap.
Menurut Sugiyono (2010) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Data yang diperoleh dari pengukuran skala berupa data interval.
Dalam penelitian ini penulis menggunkaan alat ukur berupa Skala Konsep
diri dan skala kebutuhan bimbingan pribadi.
1. Skala kebutuhan bimbingan pribadi
Untuk mengukur variabel kebutuhan bimbingan pribadi digunakan
skala kebutuhan bimbingan pribadi diadopsi dari Landukura (2012)
berdasarkan Depdiknas (2007).
21
Tabel 3.1
Kisi-kisi Kebutuhan Bimbingan Pribadi
Konsep Sub Konsep Indikator Item
Bimbingan pribadi
adalah bimbingan yang membantu
individu dalam
mengembangkan diri meliputi aspek
pribadi, belajar, dan
karier
(depdiknas,2007)
1. Memiliki komitmen
yang kuat dalam mengamalkan nilai-
nilai keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa
1. Baik dan
santun 2. Orang saleh
3. Orang yang
jujur 4. Puas dengan
Tuhan
5. Selalu pergi
ketempat ibadah
6. Tidak suka
berbohong untuk
menutupi
kesalahan 7. Agama
panduan
sehari-hari
8. Melakukan hal yang
benar
9. Melakukan perubahan
saat
menyadari telah
melakukan
kesalahan
10. Tidak menggunaka
n kecurangan
demi mendapatkan
kebaikan
11. Tidak
melakukan hal buruk
1,2
3,4 5,6
7,8
9,10
11,12
13,14
15,16
17,18
19,20
21,22
2. Memilik sikap
toleransi terhadap umat bergama lain.
1. Saling
menghormati 2. Memelihara
hak sebagai
umat
3. Memelihara
23,24
25,26
27,28
22
kewajiban sebagai umat
4. Memberi
selamat kepada umat
beragama
lain yang
merayakan hari besar
agamanya
5. Menjaga ketenangan
di
lingkungan tempat
ibadah orang
lain
29,30
31,32
3. Memiliki pemahaman tentang
irama kehidupan
yang bersifat flluktuatif antara
yang menyenangkan
(anugrah) dan yang
tidak menyenangkan (musibah), serta
mampu meresponya
secara positif sesuai dengan ajaran agama
yang dianut.
1. Memahami hal-hal yang
menyenangk
an 2. Memahami
hal-hal buruk
yang terjadi
3. Mampu bersikap
positif dalam
merespon keadaan
yang
menyenangkan
4. Mampu
bersikap
positif dalam merespon
keadaan
yang tidak menyenangk
an
33,34
35,36
37,38
39,40
4. Memiliki
pemahaman dan penerimaan diri
secara objektif dan
konstruktif, baik keunggulan maupun
kelemahan ; baik
psikis maupun fisik
Pemahaman diri
(Fisik) 1. Tubuh dalam
keadaan
sehat 2. Penampilan
rapi dan
menarik
3. Suka dengan tubuh yang
41,42
43,44
45,46
47,48
49,50
23
sekarang 4. Merawat
tubuh
dengan baik 5. Berhati-hati
dengan
penampilan
Pemahaman diri (psikis)
1. Berpikir
abstrak 2. Berperan
sesuai
dengan jenis kelamin
3. Mengendalik
an diri
Penerimaan diri (Fisik)
1. Berat badan
2. Tinggi badan 3. Percaya diri
dengan
penampilan 4. Menerima
keadaan
tubuh
5. Merasa senang
dengan
tubuh Penerimaan diri
(Psikis)
1. Berpikir
abstrak 2. Berperan
sesuai jenis
kelamin 3. Mengendalik
an diri
51,52
53,54
55,56
57,58
59,60
61,62
63,64
65,66
67,68 69,70
71,72
5. Memiliki sikap
positif atau respek terhadap diri sendiri
dan orang lain
1. Menghargai
diri sendiri 2. Menghargai
orang lain
3. Bersikap baik dengan
orang lain
4. Tidak menganggap
diri hina
73,74
75,76
77,78
79,80
81,82
24
5. Membuka diri terhadap
orang lain
6. Percaya dengan
kemampuan
diri
7. Percaya akan kemampuan
orang lain
8. Ramah
terhadap
orang lain
83,84
85,86
87,88
6. Memiliki kemampuan untuk
menentukan
pilihan secara sehat
1. Membuat rencana
2. Menetapkan
tujuan 3. Tidak
terburu-buru
4. Memikirkan baik
buruknya
sebuah
pilihan 5. Berpikir
positif
89,90 91,92
93,94
95,96
97,98
7. Bersikap respek terhadap orang lain
1. Menghormati orang lain
2. Tidak
melecehkan
martabat orang lain
99,100
101,102
8. Memiliki rasa
tanggung jawab
1. Tanggung
jawab terhadap diri
sendiri
2. Tanggung
jawab sebagai
seorang
siswa 3. Tanggung
jawab
sebagai
seorang anak 4. Tanggung
jawab
terhadap sebuah tugas
103,104
105,
106
107,
108
109,110
25
2. Skala Konsep Diri
Variabel konsep diri siswa akan di ukur dengan menggunkan skala
Tennesee Selft Concept Scale (TSCS) oleh William H. Fits (1971) yang
dimodifikasi oleh Julia Raymond Lorenz (2002) dengan 70 item
pertanyaan. Angket ini untuk usia antara 12-68 tahun. Responden hanya
diminta memilih jawaban SS utnuk menjawab Sangat sesuai, S untuk
jawaban Sesuai. KS untuk jawaban kurang sesuai, dan TS untuk jawaban
tidak sesuai. Item pertanyaan berupa favorabel dan unfavorabel.
Adapun item pertanyaan favorabel sejumlah 40 item pertanyaan yaitu
nomor
1,2,4,5,6,7,8,9,10,12,15,16,17,20,22,27,35,37,40,41,42,44,45,47,48,49,51,52,5
3,54,55,56,57,60,62,64,66,69, dan 70. Pada item favorabel cara penskorannya
adalah sebagai berikut : skor 4 untuk jawaban SS, skor 3 untuk jawaban KS,
dan skor 4 untuk jawaban TS.
Sedangkan item pertanyaan unfavorabel berjumlah 30 item yaitu soal
nomor
11,13,14,18,19,21,23,24,25,26,28,29,30,31,32,33,34,36,38,38,39,43,46,50,58,
9. Memiliki kemampuan
mengambil keputusan
secara efektif
1. Tidak terburu-buru
2. Berpikir
matang-matang
3. Bersikap
tenang
4. Mengetahui konsekuensi
dan
keputusan itu
111, 112
113,
114 115,
116
117,
118
26
59,61,63,65,67 dan 68. Pada item unfavorabel cara penskorannya adalah
sebagai berikut: skor 1 untuk jawaban SS, skor 2 untuk jawaban S, skor 3
untuk jawaban KS, dan skor 4 untuk jawaban TS.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Konsep Diri
No Aspek Indikator Nomer Item Juml
ah
1 Identity Self (diri identitas)
1) Menjadi diri sendiri 2) Sulit melakukan hal
baik
3) Bukan orang yang apa adanya
11,21,57,63 4
2 Behavioral Self
(diri perilaku)
1) Orang jujur
2) Berusaha sebaik
mungkin 3) Menghindar dari
permasalahan
4) Penuh dengan sakit hati
5) Suka bergosip
6) Menikmati setiap waktu
7) Susah tidur
8) Sering menunda
pekerjaan
2,8,19,23,24,28,
36,46,52,53,59,6
8,69
13
3 Judging self
(diri
penerimaan/penilai)
1) Mudah mempelajari
hal baru
2) Meremehkan diri sendiri
3) Berpikir positif
4) Mengerti hal baru
7,9,13,18,27,35,
51,55,58,62,66
10
4 Physical self (diri fisik)
1) Penampilan menarik 2) Tubuh sehat
3) Sering sakit
4) Memiliki daya tarik untuk lawan jenis
5) Fisik baik
6) Menjaga penampilan
1, 17, 25, 40, 47,48
7
5 Moral-Ethical (diri etik-moral)
1) Dapat bertanggung jawab atas
perbuatannya
2) Lemah secara moral 3) Melakukan hal yang
tidak baik
4) Membicarakan hal
6, 26, 33, 38, 39, 41, 49, 60, 64
10
27
buruk 5) Membicarakan
lelucon jorok
6) Tidak suka berbohong
7) Perilaku sehari-hari
sesuai dengan
keyakinan yang dianut
8) Melakukan hal baik
9) Hubungan dengan tuhan baik
6 Personal self
(diri pribadi)
1) Berharap lebih
dipercaya
2) Nyaman dengan keadaan diri
3) Kehilangan akal
4) Kurang memahami diri sendiri
5) Sulit berkomunikasi
dengan orang yang baru saja dikenal
6) Memiliki control diri
yang baik
4, 14, 15, 20, 29,
32, 45, 50, 56,
67, 70
10
7 Family self (diri keluarga)
1) Keluarga bahagia 2) Nyaman dengan
keluarga
3) Mengerti dengan keluarga
4) Keluarga membantu
menyelesaikan
masalah 5) Tidak dicintai
keluarga
6) Tidak dipercayai keluarga
7) Memperlakukan
orang tua dengan baik
8) Peka terhadap apa
yang dikatakan
keluarga 9) Bertengkar dengan
keluarga
3, 10, 12, 22, 30, 31, 42, 43, 44,
54, 65
11
8 Sosial self (diri
sosial)
1) Bergaul baik dengan
orang lain 2) Sulit untuk berteman
3) Mudah bersosialisasi
5, 16, 34, 37, 61 5
Jumlah 70 70
28
3.6. Uji Coba Instrumen Penelitian
Uji coba instrumen dilaksanakan pada hari senin, 17 Maret 2014
kepada 29 siswa SMP N 9 Salatiga kelas VII D
3.6.1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu alat ukur yang menunjukan tingkat
kesahihan pada suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut
mengukur apa yang hendak diukur. (Azwar : 2012). Dasar pengambilan
keputusan item yang valid menyatakan bahwa suatu item instrumen dikatakan
valid jika memiliki corected item to total colleration ≥0,2. Kategori inilah
yang digunakan untuk menentukan item tersebut valid atau tidak.
(Azwar:2000).
3.6.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya, maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran
terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama (Azwar,
2000). Uji reliabilitas mengikuti standar (Azwar, 2000), dikatakan reliabel
apabila alpha cronbach>0,7. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati
angka 1.00 bearti semakin tinggi reliabilitasnya. Sedangkan, Koefisien yang
semakin rendah mendekati angka 0 bearti reliabilitas semakin rendah. Untuk
melihat apakah reliabel, maka peneliti menggunakan standar reliabel menurut
Azwar (2000) sebagai berikut:
Α< 0,7 : Tidak Reliabel
29
0,7≤α< 0,8 : Cukup
0,8≤α<0,9 : Baik
0,9≤α<1,0 : Sangat baik
Berdasarkan hasil uji coba instrumen. Skala Kebutuhan bimbingan
pribadi dan Skala Konsep Diri memiliki nilai reliabilitas sebagai berikut:
Tabel 3.3
Skala kebutuhan bimbingan pribadi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.963 118
Tabel 3.4
Skala Konsep Diri
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.874 70
Berdasarkan Tabel 3.3 dan tabel 3.4 . Skala kebutuhan bimbingan
pribadi termasuk dalam kategori sangat baik karena 0,9≤α<1,0, sedangkan
skala konsep diri termasuk dalam kategori baik karena 0,8≤α<0,9 .
30
3.7. Teknik Analisis Data
Untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan kebutuhan
bimbingan pribadi dengan konsep diri di SMPN 9 Salatiga dilakukan dengan
menggunakan tehnik Kendall Tau, yaitu untuk mengetahui hubungan antara
beberapa variabel yang memiliki jenis skala data ordinal, dengan rumus :
τ =
Keterangan :
τ : Koefisien Kendall Tau
ΣA : jumlah rangking kel. Atas
ΣB : jumlah rangking kel. Bawah
N : jumlah anggota sampel
Untuk analisis hasil penelitian ini dilakukan dengan bantuan program
komputer SPSS Versi 16.0 for windows.
∑ A - ∑ B
N (N – 1) / 2