bab iii metode penelitian 3.1 jenis penelitianeprints.umm.ac.id/38108/4/bab iii.pdf ·...
TRANSCRIPT
52
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakuan dalam penelitian ini terdiri dari 2 tahap, yaitu
tahap I penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif non eksperimen dan
tahap II adalah dengan studi pengembangan. Penelitian deskriptif kuantitatif akan
mendeskripsikan hasil analisis total bakteri, Escherichia coli, Salmonella sp., dan
Shigella sp. berbagai bumbu giling di Pasar Besar Kota Malang. Tahap II akan
dilakukan studi pengembangan dari hasil penelitian deskriptif untuk
dikembangkan menjadi sumber belajar biologi pada materi Monera Kelas X
SMA.
3.2 Penelitian Tahap 1
Penelitian ini akan mendeskripsikan total bakteri, Echerichia coli
Salmonella sp., dan Shigella sp. pada bumbu giling yang di jual di pasar besar
Malang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif non
eksperimen.
3.2.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Juni 2018. Penelitian ini dilakukan di
Pasar Besar Kota Malang yang dapat terlihat pada Gambar 3.1 Analisis
mikrobiologi bumbu giling dilakukan di Laboratorium Biomedik, Universitas
Muhammadiyah Malang yang beralamat di Jl. Bendungan Sutami No.188
Malang.
53
Gambar 3.1 Peta lokasi penelitian di Pasar Besar Kota Malang
3.2.2 Populasi dan Teknik Sampling
3.2.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan bumbu giling yang dijual
di Pasar Besar Kota Malang.
3.2.2.2 Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nonprobabillity dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan
sampel yang dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling
digambarkan seperti pada Gambar 3.2.
Langkah penentuan sampel ini adalah memilih bumbu giling dalam bentuk
produk home industry dari populasi keseluruhan bumbu giling yang dijual di
Pasar Besar Kota Malang. Pemilihan bumbu giling bentuk produk home industry
tersebut didasarkan pada alasan bahwa bumbu giling produk home industry lebih
berpotensi terhadap kontaminasi bakteri dibandingkan dengan bumbu giling
54
produk kemasan (pabrik). Bumbu giling produk home industry umumnya adalah
produk fresh yang dibuat setiap hari, sehingga tidak mengalami perlakuan
antimikroba atau penambahan pengawet lain. Adapun produk pabrik pada
umumnya sudah mengalami perlakuan antimikroba atau pengawetan untuk
memperpanjang masa kadarluarsa. Lokasi pengambilan sampel adalah di Kota
Malang tepatnya di Pasar Besar lantai dasar, area jual daging dan area jual tengah.
Gambar 3.2. Skema langkah penentuan sampel bumbu giling di Pasar Besar Kota Malang
3.2.3 Prosedur Penelitian
3.2.3.1 Tahap Persiapan (Observasi)
1. Tahap Observasi
Tahap ini peneliti melakukan survei ke lokasi penelitian yaitu di Pasar
Besar Kota Malang. Observasi di lakukan untuk memastikan bahwa tempat yang
akan digunakan untuk penelitian representatif.
2. Pembuatan Media PCA, EMBA, dan SSA
Tahap selanjutnya peneliti menyiapkan media TPC dan media selektif
Escherichia coli, Salmonella sp., dan Shigella sp. Alat yang dibutuhkan dalam
Sampling Purposive
Kemasan
(Produk Pabrik) Produk Home Industry
Keseluruhan Bumbu
Giling di Pasar Besar
Kota Malang
Produk Home Industry
55
pembuatan media PCA, EMBA, dan SSA adalah sebagai berikut: (1) cawan petri
96 buah; (2) inkubator 1 buah; (3) timbangan analitik 1 buah; (4) autoclave 1
buah; (5) gelas beker 3 buah; (6) hot plate 1 buah; (7) spatula 3 buah; (8)
alumunium foil; (9) LAF (Laminar Air Flow); dan (10) plastik wrap. Jumlah alat
tersebut adalah jumlah alat yang dibutuhkan untuk pembuatan EMBA dan SSA
sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Alat yang digunakan harus
sudah disterilisasi terlebih dahulu. Adapun bahan yang dibutuhkan dalam
pembuatan media PCA, EMBA, dan SSA adalah sebagai berikut: (1) PCA (Plate
Count Agar) 7,5 gram; (2) EMBA (Eosin Methylene Blue Agar) 11,8 gram; (3)
SSA (Salmonella Shigella Agar) 18,9 gram; dan (4) aquades steril 990 ml.
Prosedur kerja pembuatan media PCA (Plate Count Agar), EMBA (Eosin
Methylene Blue Agar), dan SSA (Salmonella Shigella Agar) terbagi menjadi
beberapa tahapan seperti pada Gambar 3.3.
EMBA 11,8
gram
SSA 18,9
gram
Mencairkan dengan aquades 330 ml
Mengaduk
masing-masing
media sampai
larut dan
memanaskan
hingga mendidih
Memasukkan ke dalam gelas beker,
mendinginkan, dan mensterilkan di
autoclave selama 15 menit pada suhu
1210C dengan menutup gelas beker
dengan kertas aluminium foil
Platting di dalam LAF
(menuangkan ke cawan petri
dan membiarkan media menjadi
padat) dan menyimpannya di
inkubator
Gambar 3.3 Prosedur kerja pembuatan media PCA, EMBA dan SSA
PCA 7,5 gram
56
3.2.3.2 Tahap Pelaksanaan
A. Tahap Pengambilan Sampel
Sampel diambil dari penjual bumbu giling produk home industry di Pasar
Besar Kota Malang pada tanggal 8 Juni 2018. Sampel bumbu giling tersebut di
ambil pada waktu pagi hari yaitu pukul 07.30 WIB. Hal terebut dilakukan sesuai
hasil observasi peneliti dimana pada pagi hari adalah waktu terpadat penjual
bumbu giling melayani pembeli.
B. Tahap Pengambilan Data
1. Analisis Total Bakteri, Escherichia coli, Salmonella sp., dan Shigella sp.
Alat yang dibutuhkan dalam analisis total bakteri, Escherichia coli,
Salmonella sp., dan Shigella sp. adalah sebagai berikut: (1) Pipet ukur 1 buah; (2)
Jarum ose 3 buah; (3) Timbangan analitik 1 buah; (4) Mortal martil 1 buah; (5)
Spatula 1 buah; (6) Aluminium foil; (7) Label; (8) Plastik wrap; (9) LAF
(Laminar Air Flow); dan (10) Inkubator 1 buah. Adapun bahan yang dibutuhkan
dalam analisis kandungan Escherichia coli, Salmonella sp., dan Shigella sp.
adalah sebagai berikut: (1) Bumbu Giling 1 gram per-sampel; (2) Media PCA
(Plate Count Agar); (3) Media spesifik (SSA) Salmonella-Shigella agar; (4)
Media spesifik EMBA (Eosin Methylene Blue Agar); dan (5) Aquades steril 9 ml
per-sampel.
Prosedur kerja analisis total bakteri, Escherichia coli, Salmonella sp., dan
Shigella sp. terbagi menjadi beberapa tahapan seperti pada Gambar 3.4.
57
3.2.3.3 Tahap Perolehan dan Generalisasi
Tahap ini adalah tahap untuk melakukan pengamatan dan analisis terhadap
berbagai hasil dari tahap pelaksanaan. Pengamatan tersebut adalah pengamatan
hasil uji TPC atau total bakteri, Escherichia coli, Salmonella sp., dan Shigella sp.
Penghitungan dan pencatatan pertumbuhan koloni dilakukan dalam satuan koloni
forming unit per gram (cfu/g). Penghitungan total bakteri dapat dilakukan secara
manual dengan kaca pembesar di bawah sinar lampu yang terang dengan memberi
tanda titik pada cawan petri dan mengalikan hasilnya dengan faktor pengenceran
atau dapat juga dengan menggunkan colony counter.
Indikator adanya koloni Escherichia coli ditandai dengan ciri khas
(typical) yaitu hitam pada bagian tengah dengan atau tanpa hijau metalik
(BSN:2016:4). Indikator adanya koloni Salmonella sp. ditandai dengan adanya
koloni bening tak berwarna, akan tetapi dapat juga berwarna agak coklat muda,
Menimbang
sampel 1 gram
Menghomogenkan sampel dengan larutan aquades
sebanyak 9 ml menggunakan mortal martil
Mengambil sampel tersebut dengan jarum
ose dan memindahkan ke cawan petri berisi
PCA, EMBA, dan SSA
Melabeli, menutup
cawan petri, dan
wraping
Memasukkan cawan petri ke
dalam inkubator suhu 370C
selama 48 jam
Mengamati dan menghitung total
bakteri, Escherichia coli,
Salmonella sp., dan Shigella sp.
Keterangan:
: Perlakuan dilakukan di dalam LAF
Gambar 3.4 Prosedur kerja analisis total bakteri, Escherichia coli, Salmonella sp., dan
Shigella sp. (Sumber:Budiharta dan Yani, 1988:5).
58
sedikit merah jambu maupun kekuning-kuningan pada media selektif SSA.
Indikator adanya koloni Shigella sp. ditandai dengan koloni bening tidak
berwarna, kecuali Shigella sonnei yang berwarna kuning dan tepi tidak rata
(Budiharta dan Yani, 1988:13). Hasil pengamatan tersebut kemudian diolah dan
dianalisis untuk selanjutnya digunakan pada penelitian tahap II, yaitu
pengembangan.
3.2.4 Kerangka Kerja Penelitian
Kerangka kerja dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk bagan alur
pada Gambar 3.5.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian deskriptif kuantitatif ini menggunakan instrumen untuk
pengumpulan data (Sugiyono, 2013:133). Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan rasio. Observasi adalah
teknik pengumpulan data secara langsung dengan prosedur berencana yang
melibatkan kegiatan melihat dan mencatat aktivitas/kegiatan tertentu. Rasio
adalah teknik mengukur data dalam suatu rentang (skala).
Observasi dalam penelitian ini adalah pengamatan langsung keadaan
bumbu giling di Pasar Besar Kota Malang. Skala dalam penelitian ini adalah uji
TPC dan isolasi dengan media selektif tertentu untuk mengetahui jumlah total
bakteri, Escherichia coli, Salmonella sp., dan Shigella sp. Metode skala yang
digunakan adalah skala Guttman. Data yang diperoleh dari skala ini berupa data
interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif) (Sugiyono, 2013:133). Skala ini
60
digunakan untuk mendapatkan data yang tegas, yaitu untuk mengetahui apakah
suatu bumbu giling tersebut layak konsumsi atau tidak.
Data dari hasil pengamatan total bakteri, Escherichia coli, Salmonella sp.,
dan Shigella sp. ditabulasikan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 3.1 Data Hasil Pengamatan total bakteri, Escherichia coli, Salmonella sp., dan Shigella
sp.
No. Sampel TPC (cfu/g) Escherichia coli
(cfu/g)
Salmonella sp.
(cfu/g)
Shigella sp.
(cfu/g)
Berdasarkan
PerKa BPOM RI
No. 16 tahun 2016
1. A
2. B
3. Dst
3.2.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunkan statistik inferensial.
Statistik inferensial, sering juga disebut statistik induktif atau statistik probabilitas
adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan
hasilnya diberlakukan untuk populasi. Mengaitkan dengan penelitian ini yaitu
dengan melakukan pemeriksaan total bakteri, Escherichia coli, Salmonella sp.,
dan Shigella sp. pada permukaan media PCA, EMBA, dan SSA sampel bumbu
giling yang diambil di Pasar Besar Kota Malang untuk melihat cemaran bakteri di
pasar tersebut. Hipotesis deskriptif yang akan diuji dengan statistik parametris
merupakan dugaan terhadap nilai dalam satu sampel dibandingkan dengan standar
(Sugiyono, 2013:212). Mengaitkan dengan penelitian ini yaitu membandingkan
besarnya jumlah bakteri yang ditemukan dengan standar kriteria pangan olahan
berdasarkan PerKa BPOM RI No. 16 tahun 2016.
61
Penelitian deskriptif bersifat menghimpun dan tidak memerlukan
standarisasi instrumen, tetapi cukup dengan validitas isi dan konstruk. Validitas
adalah keabsahan, yaitu suatu penilaian ketepatan suatu ukuran untuk inferensi
atau keputusan spesifik yang dihasilkan dari data yang dihasilkan. Validitas
penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam
membandingkan hasil terhadap objek penelitian. Penelitian ini menggunakan tabel
kriteria mikrobiologi dalam pangan olahan untuk membandingkan hasil penelitian
sehingga didapatkan hasil apakah bumbu giling tersebut layak konsumsi atau
tidak.
59
∑ bakteri
Analisis Total Bakteri, Escherichia coli, Salmonella sp., dan Shigella
sp. pada Berbagai Bumbu Giling di Pasar Besar Kota Malang
Pasar Besar Kota Malang
Bumbu Giling
Kemasan Non Kemasan
1. Support hidup
mikroorganisme.
2. Pada keadaan tertentu
dapat tingkatkan
populasi
mikroorganisme.
1. Aktivitas
2. Kondisi dan
lingkungan
1. Bagaimana hasil analisis
total bakteri,
Escherichia coli,
Salmonella sp., dan
Shigella sp. pada bumbu
giling berdasarkan
PerKa BPOM RI No. 16
tahun 2016?
2. Bagaimana pemanfaatan
hasil penelitian tersebut
sebagai sumber belajar
biologi?
Masalah
Latar Belakang
Analisis Mikrobiologi Pangan Jenis dan Jumlah Bakteri
Pangan
Normal
Indikator Kontaminasi Bakteri
Melebihi Ambang Batas Normal
Kontaminasi
Kapang Bakteri Virus Khamir
Non patogenik Patogenik
Penyakit Bawaan Pangan:
1. Intoksikasi
2. Infeksi
3. Toksikoinfeksi
Faktor yang
Mempengaruhi: 1. Intrinsik
2. Ekstrinsik
3. Implisit
Sumber
Kontaminasi: Buah dan Sayuran,
Pangan Hewani,
Udara, Tanah, Limbah,
Air, Manusia, BTP,
Peralatan, dll.
Akan berubah jika faktor yang
mempengaruhi berubah
Proses Penelitian 1. Berpikir dan bekerja berdasarkan prosedur ilmiah
(observasi-perencanaan-pelaksanaan-
penyimpulan)
2. Pelaksanaan
Pasar Besar Kota Malang
Bumbu Giling
Kemasan Non Kemasan
Bumbu Giling
Produk Home
Industry
Kuantitatif
Kualitatif
Pemeriksaan
Mikrobiologi
Escherichia coli
(EMBA), Salmonella
sp., dan Shigella sp.
(SSA).
Media PCA TPC
Analisis
Mikrobiologi
Konsep
Prinsip
Hukum
Fakta
1. Pengambilan Sampel 2. Pemeriksaan Sampel
3. Analisis Data
4. Perolehan dan
Generalisasi
Teori
Gambar 3.5 Gambar kerangka kerja penelitian
Inokulasi dan
Identifikasi Bakteri
dengan Media
Selektif
59
62
3.3 Penelitian Tahap II
Tahap II merupakan studi pengembangan dari hasil penelitian tahap I yang
susah dilakukan. Hasil penelitian tahap I akan dikembangkan menjadi sumber
belajar biologi materi Monera Kelas X SMA. Metode yang digunakan dalam studi
pengembangan adalah modifikasi dari metode Learning cycle 3-E yang
diperkenalkan oleh Robert Karplus dalam SCIS atau Science Curriculum
Improvenment pada tahun 1967. Learning cycle 3-E merupakan pembelajaran
yang dilakukan dengan serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan tepat dan
teratur (Jainuri, 2011:3).
Gambar 3.6 Modifikasi pengembangan hasil penelitian menjadi sumber belajar dengan
menggunkan learning cycle 3-E
Model learning cycle 3E terdiri dari tiga fase, yaitu exploration
(eksplorasi), explanation (eksplanasi), dan elaboration (elaborasi). Pada tahap
eksplorasi. Hal yang perlu diperhatikan adalah need assesment yaitu dengan
melihat hasil penelitian dan silabus untuk menyesuaikan materi. Hal tersebut
menghasilkan kumpulan konsep esensial, yaitu fakta, konsep, prinsip, dan hukum.
2 E (explanation) 1. Studi pustaka
2. Konsultasi ke ahli
3 E (elaboration) Pengembangan menjadi
produk sumber belajar
1 E (exploration) Need asessment:
1. Hasil penelitian
2. Silabus
Kebutuhan Pengembangan Kumpulan fakta dan konsep esensial
63
Tahap kedua adalah eksplanasi yaitu melakukan studi pustaka dan konsultasi ke
ahli berkaitan dengan hasil penelitian (kumpulan konsep esensial) untuk
memperoleh hasil yang maksimal. Tahap terakhir adalah elaborasi, yaitu
pengembangan menjadi produk. Kumpulan konsep esensial yang sudah melalui
studi pustaka dan konsultasi ke ahli dimanfaatkan dan dikembangkan menjadi
sumber belajar biologi materi Monera.
3.3.1 Pemanfaatan Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar Biologi pada
Materi Monera
Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang diperoleh dari
metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan suatu cara untuk memecahkan suatu
masalah dengan langkah-langkah tertentu yang sistematis, logis, dan empiris.
Biologi sebagai bagian dari sains memperoleh pengetahuan secara empirik
melalui kajian langsung terhadap objek alam. Kegiatan belajar biologi tersebut
terdiri atas kegiatan observasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,
mengukur, mengelompokkan, menurunkan kesimpulam, dan menyatakan hasil.
Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik garis besar bahwa proses belajar biologi
tidak terlepas dari prosedur ilmiah.
Proses penelitian pada dasarnya merupakan kegiatan (proses, prosedur)
ilmiah mulai dari pengamatan (observasi), merumuskan masalah, mencatat data,
menganalisis data, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Kegiatan penelitian
analisis mikrobiologi pada berbagai bumbu giling di Pasar Besar Kota Malang
tidak terlepas dari metode ilmiah dalam pelaksanaannya. Kegiatan tersebut
menuntut untuk berfikir dan bekerja berdasarkan prosedur ilmiah.
64
Hasil dari penelitian ini merupakan beberapa konsep esensial yang terdiri
atas fakta, konsep, prinsip, dan hukum. Produk penelitian tersebut dimulai dari
fakta berlanjut dibangun konsep, dikembangkan menjadi suatu prinsip,
dirumuskan suatu hukum, sampai dengan diketemukan teori. Bangunan fakta
sampai dengan teori adalah suatu body knowledge yang merupakan produk ilmiah.
Produk ilmiah tersebut dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai sumber
belajar biologi.
Salah satu bentuk pemanfaatan hasil penelitian sebagai sumber belajar
yaitu dapat dikembangkan untuk pembelajaran pada kompetensi dasar, kelas, dan
jenjang tertentu. Berdasarkan hal tersebut, produk penelitian ini dapat
dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai sumber belajar biologi materi Monera
pada Kompetensi Dasar 3.5 dan 4.5 Kelas X. Sumber belajar tersebut diharapkan
dapat menunjang kegiatan pembelajaran biologi agar tujuan pembelajaran tercapai
sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan kompetensi lulusan.