bab iii metode penelitian 3.1 karakteristik subjek penelitian · sarana dan prasarana di sd negeri...

28
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul karakteristik subjek penelitian akan diuraikan menjadi tiga sub judul yaitu seting tempat, seting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas lokasi atau tempat dilaksanakannya peneliatian, selanjutnya seting waktu membahas mengenai penentuan waktu, sementara pada sub judul karakteristik subjek penelitian akan dibahas mengenai kondisi siswa kelas 5 saat pembelajaran IPA yang dijadikan sebagai subjek penelitian. 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 SDN 2 Surengede Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo. Lokasi sekolah terletak di Desa Surengede.Letak sekolah yang jauh dari perkampungan membuat siswa dengan menjangkau sekolah dan jauh dari keraimaian sehingga dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa serta mendukung setiap kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sarana dan prasarana di SD Negeri 2 Surengede cukup lengkap yaitu 6 ruang kelas, 1 ruang kantor guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang perpustakaan dengan macam-macam buku penunjang, 1 ruang laboratorium computer, 1 ruang serbaguna, 1 dapur, 2 kamar mandi guru dan siswa, tempat parkir serta halaman sekolah yang cukup luas untuk menunjang setiap aktivitas siswa.

Upload: others

Post on 10-Feb-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 30

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Karakteristik Subjek Penelitian

    Pada sub judul karakteristik subjek penelitian akan diuraikan menjadi tiga sub

    judul yaitu seting tempat, seting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Seting

    tempat akan membahas lokasi atau tempat dilaksanakannya peneliatian, selanjutnya

    seting waktu membahas mengenai penentuan waktu, sementara pada sub judul

    karakteristik subjek penelitian akan dibahas mengenai kondisi siswa kelas 5 saat

    pembelajaran IPA yang dijadikan sebagai subjek penelitian.

    3.1.1 Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 SDN 2 Surengede Kecamatan Kejajar

    Kabupaten Wonosobo. Lokasi sekolah terletak di Desa Surengede.Letak sekolah yang

    jauh dari perkampungan membuat siswa dengan menjangkau sekolah dan jauh dari

    keraimaian sehingga dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa

    serta mendukung setiap kegiatan belajar mengajar berlangsung.

    Sarana dan prasarana di SD Negeri 2 Surengede cukup lengkap yaitu 6 ruang

    kelas, 1 ruang kantor guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang perpustakaan dengan

    macam-macam buku penunjang, 1 ruang laboratorium computer, 1 ruang serbaguna,

    1 dapur, 2 kamar mandi guru dan siswa, tempat parkir serta halaman sekolah yang

    cukup luas untuk menunjang setiap aktivitas siswa.

  • 31

    3.1.2 Waktu Penelitian

    Penelitian dilakukan pada semester II, tahun pelajaran 2015/2016 di SD

    Negeri 2 Surengede. Rincian alokasi waktu penelitian dapat dilihat pada table 3.1

    sebagai berikut:

    Tabel 3.1

    Alokasi Waktu Penelitian

    No Keterangan Waktu

    Februari

    2016

    Maret 2016 April 2016 Mei 2016

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1. Persiapan

    PTK

    2. Perencanaan

    siklus I

    3. Pelaksanaan

    siklus I

    4. Perencanaan

    siklus II

    5. Pelaksanaan

    siklus II

    6. Pelaporan

    Berdasarkan table 3.1 diketahui bahwa penelitian tindakan kelas ini

    dilaksanakan selama 4 bulan yaitu dari bulan Februari sampai dengan Mei 2016.Pada

    bulan Februari dipergunakan peneliti untuk mempersiapkan penelitian seperti

    penyususnan proposal, instrument penelitian, dan RPP.Perencanaan siklus I

  • 32

    dilakukan peneliti pada bulan Maret minggu ke-3, dalam kegiatan ini meliputi

    persiapan RPP, lembar kerja siswa, instrument, penyususnan asesmen, dan media

    pembelajaran.Pelaksanaan siklus I dilakukan pada bulan April minggu I yang

    meliputi tindakan, observasi dan refleksi.Perencanaan siklus II dilakukan pada bulan

    April minggu ke-2 dilanjutkan dengan pelaksanaan siklus II pada minggu

    selanjutnya.Pelaksanaan tindakan siklus II mengacu kepada hasil refleksi dari

    pelaksanaan tindakan siklus I, pelaksanaan observasi oleh guru observer dilaksanakan

    bersamaan dengan pelaksanaan tindakan penelitian.Pada bulan April minggu ke-3

    sampai bulan Mei kegiatan pelaporan yang meliputi kegiatan mengolah data hasil

    penelitian, menyusun laporan penelitian, konsultasi laporan serta persiapan ujian.

    3.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian

    Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 dengan jumlah siswa dalam satu

    kelas sebanyak 28 anak terdiri dari 15 Siswa perempuan dan 13 Siswa laki-laki

    dengan tingkat kemampuan siswa bermacam-macam ada yang kurang, ada yang

    sedang, dan ada pula beberapa siswa yang memiliki kemampuan tinggi di atas rata-

    rata. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru kelas, karakteristik siswa

    berasal dari latar belakang social ekonomi menengah kebawah.Pekerjaan orang tua

    siswa mayoritas sebagai petani, bahkan hanya ibu rumah tangga.

    3.2 Variabel Penelitian

    Slameto (2015:195) mengungkapkan bahwa “variable penelitian didefinisikan

    sebagai faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi.Adapun yang

    mendefinisikan variable sebagai karakteristik dari orang, objek atau gejala yang

    memiliki nilai yang berbeda-beda”. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai

    berikut:

  • 33

    3.2.1 Variabel bebas atau Independen Variabel (X)

    Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab

    timbulnya variabel lain. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati dan

    diukur untuk mengetahui pengaruhnya terhadap variable lain.

    Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah TPS (Think-Pair-

    Share). Pembelajaran TPS dilaksanakan dengan pemberian pertanyaan

    secara induvidu setelah itu mendiskusikan secara berpasangan dan

    mensharekan dengan anggota kelompok yang lain. Aspek yang diukur

    dalam pembelajaran ini meliputi persiapan pembelajaran, penyampaian,

    pelatihan, dan penampilan hasil. Aspek-aspek yang diukur dengan

    menggunakan lembar observasi.

    3.2.2 Variabel terikat atau Dependent Variabel

    Variabel terikat adalah variabel yang timbul sebagai akibat langsung

    dari manipulasi dan pengaruh variabel bebeas. Dalam penelitian, variabel

    terikat diamati dan diukur untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas.

    Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar.

    Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh berupa pengetahuan, sikap

    maupun ketrampilan yang mengakibatkan perubahan dari dalam individu

    sebagai hasil belajar. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan belajar

    siswa dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam. Dimana hasil belajar

    ilmu pengetahan alam akan dipengaruhi oleh adanya penggunaan model

    TPS (Think-Pair-Share) dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam.

  • 34

    3.3 Rencana Tindakan

    3.3.1 Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang dilakukan adalah PTK Penelitian Tindakan Kelas.(PTK)

    adalah penelitian praktis yang dimaksud untuk memperbaiki pembelajaran di

    kelas.Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk

    berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu

    pembelajaran di kelas (Slameto, 2015:148).

    Dalam penelitian pelaksanaanya berkolaborasi dengan guru kelas 5 SDN 2

    Surengede Wonosobo. Peneliti sebagai perancang RPP peneliti kolaboratif,

    sedangkan guru mengajarkan pada saat pelaksanaan penelitian. Untuk observer, dapat

    dilakukan oleh guru lain.

    3.3.2 Desain Penelitian

    Desain penelitian tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    model spiral yang dikemukakan oleh Kemmis dan Robin Mc.Taggart. Penelitian akan

    dilaksanakan melalui dua siklus. Dalam satu siklus terdiri dari tiga tahap yaitu 1)

    Perencanaan, 2) Pelaksanaan Tindakan dan Observasi, 3) Refleksi (Hamzah

    B.Uno,dkk. 2011: 87). Prosedur pelaksanaan penelitian ditunjukan melalui gambar 3.1

    berikut :

  • 35

    Gambar 3.1

    PTK Model Spiral dari Kemmis dan Mc.Taggart

    Gambar 3.1 menunjukan bahwa penelitian dilaksanakan minimal dalam dua

    siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan dan observasi serta refleksi.

    a. Perencanaan (planning) merupakan kegiatan menyusun rancangan

    tindakan. Kegiatan ini dilakukan untuk persiapan pelaksanaan penelitian.

    Perencanaan dilaksanakan oleh peneliti sebelum tahap pelaksanaan

    tindakan diterapkan. Kegiatan dalam tahap ini seperti : penyusunan rencana

    pelaksaan pembelajaran, pembuatan instrument pengamatan, pembuatan

    lembar kerja siswa, menyiapkan media pembelajaran, dan penyususnan

    asesmen.

    b. Pelaksanaan tindakan (acting) dan Observasi (observing).

    Tindakan (acting) yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan. Hal

    yang perlu diingat pada tahap 2 ini pelaksaan harus sesuai dengan apa yang

    sudah dirumuskan dalam rancangan. Dalam peneliti ini tindakan yang

    diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pair-

    Share) dengan membentuk kelompok berpasangan dan guru sebagai

    pelaksana tindakan. Observasi (observing), yaitu kegiatan mengamati

  • 36

    dampak atas tindakan diterapkan dalam kelas, sehingga tindakan dan

    pengamatan berlangsung dalam waktu yang sama. Dalam tindakan guru

    kelas sebagai pelaksana tindakan dan kegiatan pengamatan dilakukan oleh

    guru lain. Kegiatan ini dilakukan dengan cara pengamatan terhadap apa

    yang terjadi ketika tindakan berlangsung.

    c. Refleksi (reflecting), yaitu kegiatan evaluasi perubahan yang terjadi atau

    hasil yang diperoleh atas data yang terhimpun sebagai dampak yang telah

    dirancang. Dalam kegiatan ini, setelah guru pelaksana selesai melakukan

    tindakan kemudian berhadapan dengan peneliti, pengamat dan subjek

    peneliti (dalam hal ini siswa yang diajar) untuk bersama-sama

    mendiskusikan implementasi tindakan. Pada refleksi ini adanya perbaikan

    tindakan dalam bentuk replaining dapat dilakukan untuk memperbaiki

    kekurangan pertemuan berikutnya sedangkan kelebihan teta dipertahankan.

    3.3.3 Rencana Pelaksanaan Tindakan

    Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus dengan 3 kali pertemuan yang terdiri

    dari 2 pertemuan tatap muka dan 1 pertemuan evaluasi. Perencanaan pelaksanaan

    tindakan kelas dapat diuraikan sebagai berikut:

    Siklus I

    1. Tahap Perencanaan

    Dalam tahap perencanaan yang dilakukan peneliti meliputi: menyusun RPP

    IPA kelas 5 semester 2 dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pair-

    Share, hal ini diperlukan untuk merencanakan susunan pembelajaran yang akan

    dilakukan supaya berjalan dengan baik, membuat skala penilaian dan lembar

    observasi, hal ini untuk mendapatkan data sesuai dengan apa yang peneliti butuhkan,

    dan membuat alat praga.

    2. Tahap Pelaksanaan dan observasi

    Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:

  • 37

    1) Kegiatan Pendahuluan

    a. Mengkondisikan kelas: mengajak siswa berdo,a mengucapkan salam,

    mengisi daftar hadir kelas, mempersiapkan materi ajar.

    b. Apersepsi: “selamat pagi anak-anak? Bagaimana kabar kalian?

    c. Siswa diberikan motivasi dengan diajak bernyanyi “Siap Belajar”

    d. Siswa menyimak tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan kompetensi

    yang diharapkan.

    e. Siswa diberikan penjelasan tentang pembelajaran menggunakan model TPS

    (Think-Pair-Share)

    2) Kegiatan Inti

    a. Siswa diperlihatkan kit batuan dan media gambarbatuan.

    b. Siswa bersama guru bertanya jawab tentang macam-macam batuan

    c. Siswa menyebutkan dan menggolongkan macam-macam batuan yang ada

    pada kit dan media gambar

    Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran

    Elaborasi

    a. Siswa mendengarkan materi tentang “Proses pembentukan tanah karena

    pelapukan batuan” oleh guru

    Tahap Think

    a. Siswa menerima pertanyaan atau tugas yang diberikan oleh guru.

    b. Siswa secara individu mengerjakan pertanyaan dari guru.

    Tahap Pair

    a. Siswa membentuk kelompok secara berpasangan.

    b. Memberikan kesempatan setiap pasangan untukberdiskusi.

    c. Guru mengontrol kerja siswa dalam berdiskusi

    Tahap Share

    a. Setiap pasangan mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.

    b. Siswa lain memberikan tanggapan kepada hasil presentasi temannya.

    Konfirmasi

  • 38

    a. Guru bersama siswa membahas hasil kerja siswa secara kelompok dan

    menarik kesimpulan kemudian menentukan skor yang diperoleh masing-

    masing kelompok.

    b. Memberikan penghargaan atau reward kepada kelompok yang mendapat

    skor tertinggi guna mendorong motivasi siswa lebih giat dalam belajar.

    3) Kegiatan Akhir

    a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang dipelajari

    b. Guru melakukan refleksi pada pembelajaran hari ini

    c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

    Observasi

    Observasi dilakukan oleh observer untuk mengamati kegiatan pembelajaran

    terhadap siswa dan guru dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

    TPS dalam mata pelajaran IPA.Observer menggunakan lembar observasi untuk

    mencatat penerapan model pembelajaran TPS dalam kegiatan

    pembelajaran.Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran.

    3. Refleksi

    Kegiatan refleksi PTK dilakukan untuk memahami dan memakai segala

    sesuatu yang berkaitan dengan hasil yang diperoleh akibat tindakan yang dilakukan

    pada siklus I. pada tahap ini dilakukan analisis yang berkaitan dengan hambatan dan

    kekurangan yang terjadi selama siklus I dalam penggunaan model Kooperatif tipe

    TPS. Kelebihan yang ada tetap diertahankan, sedangkan kekurangan akan diperbaiki

    pada siklus II.

    Siklus II

    Kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini memperhatikan hasil refleksi pada

    siklus I. kegiatan siklus II disertai dengan penambahan atau penyesuaian kegiatan

    yang diperkirakan dapat mengatasi kesulitan belajar siswa dan yang dapat

    meningkatkan hasil belajar siswa.

  • 39

    3.4 Data dan Cara Pengumpulannya

    Untuk dapat membuat sebuah simpulan, diperlukan serangkaian data yang

    mendukung. Tentu saja aktivitas ini membutuhkan sebuah proses pengumpulan data

    dari subjek yang tepat. Langkah utama dalam proses pengumpulan data dari subjek

    yang tepat. Lankah utama dalam proses pengumpulan data adalah menyiapkan alat

    yang tepat untuk memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas (Slameto, 2015:227)

    Pada sub judul ini akan menguraikan teknik pengumpulan data dan instrument

    pengumpulan data. Teknik pengumpulan data akan memaparkan mengenai cara yang

    dilakukan oleh peneliti dalam mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan

    tindakan penelitian. Sementara pada sub judul instrumen pengumpulan data akan

    menjelaskan mengenai alat-alat instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam

    mengumpulkan data yang berkaitan dengan penelitian tindakan kelas yang dilakukan.

    3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

    Peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan beberapa teknik

    yaitu dengan teknik tes dan teknik nontes yang disertai dngan kisi-kisi instrument

    pengumpulan data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan untuk

    meningkatkan hasil belajar IPA siswakelas 5 di SDN 2 Surengede Kecamatan Kejajar

    Kabupaten Wonosobo dengan menggunakan model TPS (Think-Pair-Share).tenik

    pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

    1) Teknik Tes

    Menurut Arikunto (dalam Purwanto, 2013:64) “Tes adalah serangkaian

    pernyataan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketramplan,

    pengetahuan, intelegensia, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

    kelompok”.

    Menurut Sudjana (2011:35) “Tes sebagai lat penilaian adalah pertanyaan-

    pertanyaan yang diberikan keada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam

    bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tertulis) atau dalam bentuk erbuatan

  • 40

    (tes tindakan). Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil

    belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan

    pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.”

    Tes evaluasi dilakukan pada setiap akhir siklus I dan siklus II.Bentuk

    instrument tes evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk tes pilihan

    ganda.Pemberian tes evaluasi bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

    IPA pada tiap siklus melalui pembelajaran menggunakan model TPS (Think-Pair-

    Share).

    2) Teknik Nontes

    Menurut Purwanto (2013:63) nontes merupakan teknik pengumpulan data

    yang sifatnya mengukur penampilan diri atau aktivitas dengan memberikan respon

    secara objektif dan jujur sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan.Jenis teknik

    nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi.

    a. Observasi

    Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar (Sudjana

    2012:84). Dalam penelitian ini yang akan diukur dengan observasi adalah kegiatan

    pembelajaran yang dilakukan dengan model TPS (Think-Pair-Share).Penelitian

    observasi ini dilakukan oleh observer (guru).

    b. Dokumentasi

    Arikunto (2010:201) menjelaskan dokumentasi adalah menyelidiki benda-

    benda tertulis seperti buku-buku majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen

    rapat, catatan harian, dan sebagainya.

    Riduwan (2013:105) “Dokumentasi adalah ditunjukan untuk memperoleh data

    langsung dari tempat penelitian, melipi buku-buku yang reevan, peraturan-peraturan,

    laporan kegiatan, foto-foto, film documenter, data yang relevan penelitian”.

    Dalam penelitian ini teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data

    awal tentang nama siswa dan nilai hasil ulangan siswa kelas 5 SDN 2 Surengede serta

    foto-foto saat kegiatan pembelajaran dengan model TPS (Think-Pair-Share).

  • 41

    3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

    Instrument adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur dalam rangka

    pengumpulan data (Purwanto, 2013:56). Instrumen pengumpulan data digunakan

    adalah sebagai berikut:

    1) Tes

    Dalam PTK yang dilakukan di kelas 5 SDN 2 Suerengede, bentuk instrument

    tes yang digunakan adalah tes evaluasi formatif tertulis dan jenis instrument yang

    digunakan yaitu bentuk tes pilihan ganda. “tes formatif dimaksudkan sebagai tes yang

    digunakan untuk mengetahuisejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti

    proses belajar mengajar” (Purwanto, 2013:67).

    Menurut Munthe (2009:115) “tes pilihan ganda adalah butir soal atau tugas

    yang jawabannya dipilih dari alternative yang lebih dari dua. Alternative jawaban

    kebanyakan berkisar antar 4 (empat) dan 5 (lima). Tes pilihan ganda terdiri dari dua

    bagian, yaitu (1) bagian pertama disebut stem yang berbentuk oertanyaan atau

    pertanyaan. (2) bagian keduan disebut options atau alternative jawaban. Alternative

    jawaban terdiri atas dua unsur yaitu kunci jawan sebagai jawaban yang benar dan

    alternatif bukan kunci jawaban disebut penegecoh atau distractors atau foils.

    Sedangkan menurut Sudjana (2011:48) soal pilihan ganda adalah bentuk tes

    yang mempunyai satu jawaban yang benar atau paling tepat. Sebelum soal pilihan

    ganda diberikan sebagai tes evaluasi pada akhir pembelajaran siklus I dan siklus II,

    terlebih dahulu soal tes pilihan ganda yang dibuat dan diuji cobakan pada sekolah lain

    atau kelas lain yang sudah pernah mendapatkan pelajaran sebelumnya, kemudian

    dihitung atau diproses menggunakan program SPSS 16.0 untuk mengetahui validitas

    dan reliabilitas pada tiap soal. Soal pilihan ganda yang telah valis dan reliable

    kemudian dijadikan tes evaluasi pada masing-masing siklus. Berikut ini adalah table

    kisi-kisi soal evaluasi siklus I dan siklus II sebagai berikut:

  • 42

    Table 3.2

    Kisi-kisi Tes Soal Evaluasi Siklus I

    Standar

    Kompetensi

    Kompetensi

    Dasar

    Indikator Nomor

    Item

    7. Memahami

    perubahan yang

    terjadi di alam dan

    hubungannya

    dengan

    penggunaan

    sumber daya

    alam.

    7.1

    Mendeskripsikan

    proses

    pembentukan

    tanah karena

    pelapukan.

    7.1.1 Menyebutkan macam-

    macam batuan.

    7, 12, 20,

    27

    7.1.2 Mengidentifikasi ciri-ciri

    batuan beku, batuan endapan

    dan batuan malihan.

    5, 6, 24,

    26

    7.1.3Mengidentifikasi proses

    terbentuknya batuan beku,

    batuan endapan dan batuan

    malihan.

    16, 30

    7.1.4 Mengidentifikasi

    manfaat batuan beku, batuan

    endapan dan batuan malihan

    1, 2, 3, 4,

    23, 25

    7.1.5 Menyebutkan proses

    pembentukan tanah karena

    pelapukan batuan.

    10, 13,

    17, 21,

    28

    7.1.6 Mengidentifikasi

    pelapukan kimia.

    15, 14,

    18

    7.1.7 Mengidentifikasi

    pelapukan kimia.

    8, 9, 11,

    22

    7.1.8 Mengidentifikasi

    pelapukan biologi.

    19, 29

    Jumlah 30

  • 43

    Tabel 3.3

    Kisi-kisi Tes Soal Evaluasi Siklus II

    Standar

    Kompetensi

    Kompetensi Dasar Indikator Nomor

    Item

    7. Memahami

    perubahan yang

    terjadi di alam dan

    hubungannya

    dengan

    penggunaan

    sumber daya

    alam.

    7.2

    Mengidentifikasi

    jenis-jenis tanah.

    7.2.1 Menyebutkan lapisan-

    lapisan tanah.

    3, 14,

    15, 18,

    28, 29,

    30, 50

    7.2.2 Mengidentifikasi lapisan

    tanah atas, bawah, bahan induk

    dan induk.

    1, 2, 4,

    12, 19,

    23, 24,

    27

    7.2.3 Menyebutkan ljenis-jenis

    tanah.

    21, 25,

    6, 7, 8,

    11

    7.2.4 Mengidentifikasi jens-

    jenis tanah, misalnya: berpasir,

    tanah humus dll.

    5, 13,

    16, 9,

    10, 17,

    22, 26

    Jumlah 30

    Pada setiap jawaban bentuk tes pilihan ganda, setiap jawaban yang benar

    dinilai dan diberi skor satuatau bergantungan dengan pada keinginan guru, namun

    pada umumnya diberi skor satu (Sudjana, 2011:54).Setiap jawaban benar pada soal

    tes evaluasi hasil belajar IPA siklus I dan siklus II diberi skor satu.Perhitungan nilai

    tes evaluasi hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN 2 Surengede berpedoman pada

  • 44

    perhitungan menggunakan rumus. Rumus menghitung nilai tes evaluasi siswa adalah

    sebagai berikut:

    Keterangan :

    X = nilai tes evaluasi

    ∑ = jumlah skor

    ∑ = jumlah skor maksimum

    KKM yang telah diterapkan oleh peneliti sebesar 75, sehingga berdasarkan

    perbandingan nilai KKM dan evaluasi belajar IPA dapat diketahui bahwa siswa sudah

    tuntas belajar atau belum. Kriteria ketuntasan belajar siswa adalah sebagai berikut:

    Tabel 3.4

    Kriteria Ketuntasan Belajar

    Rentang Kriteria

    Belum memenuhi KKM atau tidak tuntas

    Memenuhi KKm atau tuntas

    2) Lembar Observasi

    Lembar observasi dalam peneitian ini digunakan untuk mengamati kegiatan

    pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan menerapkan model pembelajaran TPS

    (Think-Pair-Share).lembar observasi diisi oleh observer dengan memberi tanda

    centang (checklist) dalam kolom. Jawaban dibentuk dalam model skor (skala likert)

    yaitu skor 4-1 meliputi skor 1 menunjukan kurang, skor 2 menunjukan cukup, skor 3

    menunjukan baik, skor 4 menunjukan sangat baik. Adapun kisi-kisi lembar observasi

    pelaksanaan pembelajaran dengan model TPS (Think-Pair-Share) disajikan dalam

    table 3.5 berikut ini :

  • 45

    Tabel 3.5

    Kisi-kisi Observasi Aktivitas Guru dalamPelaksanaan Model Pembelajaran TPS

    Variabel Aspek Indikator No

    Item

    Pelaksanaan

    Model

    Pembelajaran

    TPS (Think-

    Pair-Share)

    IKegiatan

    Awal

    Pembelajaran

    - Guru membuka pelajaran

    - Guru memberikan apersepsi dan

    motivasi

    - Guru menyampaikan kompetensi

    (tujuan) yang akan dicapai

    - Guru menjelaskan langkah-langkah

    pembelajaran model TPS (Think-Pair-

    Share)

    1

    2

    3

    4

    II. Kegiatan

    Inti Pelajaran

    Eksplorasi

    - Guru memperlihatkan kit batuan dan

    gambar batuan

    - Guru bertanya jawab dengan siswa

    Elaborasi

    - Guru menyampaikan materi inti

    5

    6

    7

    Tahap Think

    Tahap Pair

    Tahap Think

    - Guru memberi pertanyaan untuk

    dikerjakan secara individu

    Tahap Pair

    - Guru meminta siswa ntuk membentuk

    kelompok secara berpasangan

    - Guru meminta setiap pasangan

    mendiskusikan hasil pengerjaan

    individunya

    8

    9

    10

  • 46

    Tahap Share

    Tahap Share

    - Guru meminta setiap pasangan

    mempresentasikan hasil diskusinya

    - Guru meminta kelompok/pasangan

    lain menanggapi hasil presentasi

    temannya

    11

    12

    Kegiatan

    penghargaan

    Konfirmasi

    - Guru bersama siswa membahas hasil

    kerja kelompok dan individu, menarik

    kesimpulan, menghitung skor masing-

    masing kelompok

    - Memberikan penghargaan atau reward

    dan memberikan motivasi

    13

    14

    III. Kegiatan

    Akhir

    Pembelajaran

    - Menyimpulkan materi pembelajaran

    - Guru bersama siswa melakukan

    refleksi pembelajaran

    - Menutup pelajaran

    15

    16

    17

    Jumlah 17

  • 47

    Tabel 3.6

    Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran TPS

    Variabel Aspek Indikator No

    Item

    PembelajaranModel

    TPS (Think-Pair-

    Share)

    Kegiatan

    Awal

    - Siswa bersiap-siap untuk

    menerima pelajaran

    - Siswamendengarkan penjelasan

    pembelajaran TPS

    1

    2

    Kegiatan Inti

    Tahap Think

    Tahap Pair

    Tahap Share

    - Siswa menyimak materi

    - Siswa mendengarkan

    penjelasan guru mengenai tugas

    atau permasalahan yang

    diberikan oleh guru

    - Siswa secara individu berpikir

    (Think) untuk menjawab

    pertanyaan yang diberikan oleh

    guru

    - Siswa duduk berkelompok

    secara berpasangan (2 orang)

    - Secara berpasangan

    (Pair)siswa berdiskusi dan

    bertukar pikiran untuk

    menyelesaikan pertanyaan atau

    permasalahan yang tadi telah

    dipikirkan secara individu

    - Siswa (pasangan) berbagi

    (Share) atau mempresentasikan

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

  • 48

    Tahap

    Penghargaan

    hasil jawabannya di depan

    kelas

    - Siswa (pasangan) lain

    memeberikan tanggapan

    kepada hasil presentasi

    temannya

    - Siswa melakukan penegasan

    terhadap materi yang telah

    dipelajari dengan bimbingan

    dari guru

    - Siswa diberikan reward atau

    penghargaan oleh guru, apabila

    menjawab benar pada saat

    presentasi

    10

    11

    Kegiatan

    Akhir

    - Siswa bersama guru

    menyimpulkan materi

    pembelajaran

    - Siswa bersama guru melakukan

    refleksi pembelajaran hari ini

    - Siswa bersiap untuk

    mengakhiri pelajaran

    12

    13

    14

    Jumlah 14

  • 49

    Berdasarkan langkah-langkah tersebut maka kriteria aktivitas guru dan siswa

    adalah sebagai berikut: (Depdiknas, 2003)

    Tabel 3.7

    Kriteria Skor aktivitas Guru dan Siswa

    Rentang Kriteria

    >86% Baik sekali

    70-85% Baik

    55-69% Cukup baik

  • 50

    dan diagram.Data nilai hasil belajar IPA dianalisis menggunakan teknik analisis

    deskriptif komparatif untuk membandingkan hasil belajar IPA siklus I dan siklus II.

    Analisis hasil belajar IPA dilakukan dengan menghitung persentase

    ketuntasan belajar IPA secara klasikal dan rata-rata hasil belajar IPA. KKM yang

    ditentukan oleh pihak sekolah untuk kelas 5 mata pelajaran IPA yaitu ≥ 75 sehingga

    dengan membendingkan KKM dengan hasil belajar IPA dapat diketahui bahwa siswa

    yang telah tuntas atau belum.

    Sementara itu untuk menghitung nilai rata-rata hasil belajar IPA

    menggunakan rumus sebagai berikut:

    X = ∑

    Keterangan :

    X = nilai rata-rata

    ∑ = jumlah seluruh nilai yang diperoleh

    N = jumlah siswa

    Untuk menghitung ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat dihitung

    menggunakan rumus sebagai berikut:

    KB =

    X 100%

    Keterangan :

    KB = Ketuntasan belajar

    NS = jumlah siswa diatas KKM (nilai ≥ 75)

    N = jumlah seluruh siswa

    Berdasarkan nilai presentase yang diperoleh, ketuntasan belajar siswa dalam

    pembelajaran IPA melalui model TPS (Think-Pair-Share) dijabarkan menjadi lima

    kriteria. Kriteria ketuntasan belajar disajikan dalam tabel 3.8 sebagai berikut

  • 51

    Tabel 3.7

    Kriteria Ketuntasan Belajar

    Rentang Kriteria

    1% - 20% Sangat rendah

    21% - 40% Rendah

    41% - 60% Sedang

    61% - 80% Tinggi

    81% - 100% Sangat tinggi

    Sumber: Saur Tampubolon (2014:214)

    3.6 Uji Instrumen

    Uji instrumen pada penelitian ini meliputi uji validitas dan uji reliabilitas.Uji

    validitas dan uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui valid

    atau tidaknya instrumen yang digunakan. Jika instrument sudah valid maka instrumen

    dapat digunakan untuk menguji tingkat keberhasilan suatu pembelajaran.Adapun uji

    validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut.

    3.6.1 Uji Validitas

    Validitas adalah salah satu syarat tes hasil belajar yang baik. Validitas

    berhubungan dengan kemampuan tes hasil belajar untuk mengukur keadaan yang

    akan diukurnya (Purwanto, 2014:132). Pelaksanaan uji validitas instrumen dilakukan

    di kelas 6 SDN 2 Surengede dengan jumlah peserta tes adalah 31 Siswa. Uji validitas

    pada penelitian ini menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistic 16 dengan teknik

    Corrected Item Total Correlation untuk mencari koefisien korelasinya. Sugiyono

    (2011:128) menyatakan jika r hitung > r table maka dapat dikatakan bahwa tes hasil

    belajar mengukur keadaan yang ingin diukur (valid). Harga tabel untuk jumlah siswa

    (N) 31 dengan taraf signifikan 5% menunjukan angka sebesar 0,355 hasil uji validitas

    yang dilakukan di kelas 6 SDN 2 Surengede disajikan pada table 3.9 sebagai berikut.

  • 52

    Tabel 3.9

    Hasil Uji Validitas Siklus I

    Bentuk Soal Item Soal Valid Soal Tidak Valid

    Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,

    9, 10, 11, 12, 13,

    14, 15, 16, 17, 18,

    19, 20, 21, 22, 23,

    24, 25, 26, 27, 28,

    19, 30

    2, 3, 5, 6, 8, 12, 13,

    14, 15, 16, 17, 18,

    19, 20, 23, 24, 25,

    36, 27, 30

    1, 4, 7, 9, 10, 11,

    21, 22, 28, 29

    Jumlah 30 20 10

    Berdasarkan hasil uji validitas 30 item soal diketahui dari table 3.9 di atas

    terdapat 10 soal yang tidak valid, sedangkan 20 soal lainnya terbukti valid setelah

    diuji menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistic16. Soal yang valid tersebut kemudian

    peneliti gunakan sebagai soal evaluasi pada siklus I.

    Tabel 3.10

    Hasil Uji Validitas Siklus II

    Bentuk Soal Item Soal Valid Soal Tidak Valid

    Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,

    9, 10, 11, 12, 13,

    14, 15, 16, 17, 18,

    19, 20, 21, 22, 23,

    24, 25, 26, 27, 28,

    29, 30

    1, 2, 3, 5, 6, 8, 9,

    10, 11, 14, 15, 16,

    18, 19, 21, 23, 24,

    26, 27, 29

    4, 7, 12, 13, 17,

    20, 22, 25, 28, 30

    Jumlah Soal 30 21 9

  • 53

    Berdasarkan uji validitas 30 Item soal diketahui dari table 3.10 di atas terdapat

    9 Soal yang tidak valid, sedangkan 21 soal lainya terbukti valid setelah diuji

    kemudian peneliti gunakan sebagai soal evaluasi pada siklus II.

    3.6.2 Uji Reliabilitas

    Keandalan (reliability) berasal dari kata rely yang artinya percaya dan reliabel

    yang artinya dapat dipercaya. Suatu instrument dikatakan dapat dipercaya apabila

    memberikan hasil pengukuran hasil belajar yang relative tetap secara konsisten

    (Purwanto, 2013:154).Sebagai alat ukur, instrument memenuhi persyaratan

    reliabilitas. Instrument yang tidak reliabel tidak dapat digunakan untuk

    mengumpulkan data hasil belajar karena tidak memberikan informasi

    apapun.Wardani (2012: 346) menjelaskan bahawa semakin tinggi reliabilitas suatu tes

    (mendekati 1), makin tinggi pula keajegan/ketepatannya. Tes yang memiliki

    konsistensi tinggi akan akurat terhadap kesempatan testing dan instrument tes

    lainnya. Sebagai anacar-anacar koefisien reliabilitas berdasarkan nilai Alfa dapat

    diiterpretasikan dalam table 3.11sebagai berikut:

    Tabel 3.11

    Kriteria Reliabilitas Instrumen

    Indeks Interpretasi

    0,80 – 1,00 Sangat reliable

    < 0,80 – 0,60 Reliabel

    < 0,60 – 0,40 Cukup reliable

    < 0,40 – 0,20 Agak reliable

    < 0,20 Kurang reliable

  • 54

    Hasil uji reliabilitas dapat menggunakan SPSS versi 16 for Windows disajikan

    dalam table 3.12 sebagai berikut :

    Tabel 3.12

    Hasil Uji Reliabilitas Siklus I

    Bentuk Instrumen Koefisien Reliabel Kategori

    Pilihan Ganda 0,854 Sangat reliable

    Tabel 3.13

    Hasil Uji Reliabel Siklus II

    Bentuk Intrumen Koefisien Reliabilitas Kategori

    Pilihan ganda 0,855 Sangat reliable

    Berdasarkan table 3.12 dan 3.13 dapat diketahui bahwa hasil uji reliabilitas

    dengan program SPSS 16 for Windows koefisien reliabilitas pada siklus I mencapai 0,

    854 dengan kategori sangat reliabel. Sedangkan, koefisien reliabilitas pada siklus II

    mencapai 0,855 dengan kategorisangat reliabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

    instrument yang digunakan adalah sangat reliabel karena nilai koefisien Alpha lebih

    dari 0,80

    3.7 Uji Tingkat Kesukaran

    Croker dan Algina (Purwanto, 2013:99) mengatakan bahwa tingkat kesukaran

    (difficulty indek) didefinisikan sebagai proporsi siswa peserta tes yang menjawab

    benar.Tingkat kesukaran adalah jumlah peserta yang menjawab benar dibagi dengan

    jumlah peserta. Analisis tingkat kesukaran dapat dihitung menggunakan rumus

    sebagai berikut :

  • 55

    TK = ∑

    Keterangan :

    TK = Tingkat kesukaran

    ∑ = Jumlah siswa yang menjawab benar

    ∑ = Jumlah siswa peserta tes

    Nilai TK butir merentang antara 0 sampai 1. TK sebuah butir sama dengan 0

    (nol) apabila semua peserta tidak ada yang menjawab benar, sebaliknya TK sebuah

    butir sama dengan 1 (satu) apabila semua peserta menjawab benar. Semakin tinggi

    indeks TK maka butir soal semakin mudah.Jika butir soal semakin mudah atau terlalu

    sukar bagi dua atau lebih peserta maka skor tidak lagi dapat membedakan kemampan

    para peserta.Sebaiknya butir soal memiliki TK yang sedang (Purwanto, 2013:100).

    Kategori TK dibagi ke dalam tiga kelompok menurut Purwanto (2013:101), yaitu

    disajikan dalam table 3.14 sebagai berikut:

    Tabel 3.14

    Kategori Tingkat Kesukaran

    Rentang TK Kategori

    0,00 – 0,32 Sukar

    0,33 – 0,66 Sedang

    0,67 – 1,00 Mudah

    Berikut ini tabel hasil tingkat kesukaran soal siklus I yang berbentuk soal

    pilihan ganda dengan jumlah 30 soal yang telah di ujikan pada siswa uji cobadalam

    tabel 3.15 sebagai berikut:

  • 56

    Tabel 3.15

    Hasil Tingkat Kesukaran Soal Siklus I

    No. Rentang TK Kategori No Item Jumlah

    1. 0,00 – 0,32 Sukar 2 1

    2. 0,33 – 0,66 Sedang 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,

    12, 13, 14, 15, 16, 18, 19,

    17

    3. 0,67 – 1,00 Mudah 17, 20 2

    Total

    Berdasarkan tebel 3.15 dapat diuraikan bahwa untuk tingkat kesukaran soal

    piliham ganda sebanyak 20 Soal terdapat tiga kategori sukar terdapat 1 Soal, kategori

    sedang terdapat 17 Soal dan kategori mudah terdapat 2 Soal.

    Berikut ini tabel hasil tingkat kesukaran soal siklus II yang berbentuk pilihan

    ganda dengan jumlah 21 Soal yang telah diujikan pada siswa uji coba dalam tabel

    3.16 sebagai berikut:

    Tabel 3.16

    Hasil Tingkat Kesukaran Soal Siklus II

    No. Rentang TK Kategori No Item Jumlah

    1. 0,00 – 0,32 Sukar 18, 19 2

    2. 0,33 – 0,66 Sedang 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,

    12, 13, 14, 15, 16, 17, 20

    18

    3. 0,67 – 1,00 Mudah 1 1

    Total 21

  • 57

    Berdasarkan tabel 3.16 dapat diuraikan bahwa untuk tingkat kesukaran soal

    pilihan ganda sebanyak 21 Soal terdapat tiga kategori sukar terdapat 2 soal, kategori

    sedang terdapat 18 soal dan kategori sukar terdapat 1 soal

    3.8 Indikator Keberhasilan

    Indikator keberhasilan dari penelitian yang dilakukan pada siswa SDN 2

    Surengede dengan menggunakan model TPS (Think-Pair-Share) pada pembelajaran

    IPA meliputi indikator proses dan hasil.

    Indikator proses dan hasil dijabarkan sebagai berikut:

    3.8.1 Indikator Proses

    Indikator proses merupakan indikator keberhasilan dari proses pelaksanaan

    tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa melalui penerapan model

    TPS (Think-Pair-Share). Pada penelitian ini aktivitas guru dan siswa dalam

    pembelajaran IPA melalui model pembelajaran TPS (Think-Pair-Share) dapat

    dikatakan berhasil apabila mengalami peningkatan secara signifikan minimal 10%.

    3.8.2 Indikator Hasil

    Indikator hasil dalam penelitian ini yaitu hasil belajar IPA, penerapan model

    TPS (think-Pair-Share) dikatakan dapat meningkatkan hasil belajar IPA apabila siswa

    kelas 5 SD Negeri 2 Surengede mengalami ketuntasan belajar individual dengan nilai

    hasil belajar IPA ≥75 dan mengalami ketuntasan belajar secara klasikal dengan nilai

    rata-rata hasil belajar IPA meningkat minimal 5 nilai dari KKM 75 yang ditentukan

    oleh sekolah atau ketuntasan belajar secara klasikal ≥85% dari 28 siswa (kriteria

    baik) dalam pembelajaran IPA.