bab iii metode penelitian 3.1 langkah-langkah...
TRANSCRIPT
-
32 Agriasta Atria Surya,2018
ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)
DAN TEGANGAN TEMBUS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Langkah-Langkah Penelitian
Langkah-langkah penelitian ini dibuat dalam diagram alir seperti gambar
3.1 yang menunjukan langkah-langkah penelitian yang jelas dan terperinci.
-
33
Agriasta Atria Surya,2018
ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)
DAN TEGANGAN TEMBUS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mulai
Penelitan awal
1. Studi lapangan / observasi
2. Identifikasi masalah
3. Studi Pustaka dan diskusi
Persiapan penelitian
1. Pengambilan sampel minyak trafo
2. Alat uji
Pengujian Minyak Isolasi Transformator
1. Uji kandungan gas terlarut (DGA)
2. Uji tegangan tembus
selesai
Ya
Tidak
Data hasil
pengujian
Kesimpulan
Apakah data
lengkap ?
· Analisis kandungan gas terlarut (DGA)
· Analisis nilai tegangan tembus
· Analisis hubungan DGA dan tegangan tembus dalam
menentukan kualitas minyak trafo
Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian
Agar penelitian ini berjalan sistematis dan mempunyai target, perlunya
digunakan flow chart (diagram alir) agar dapat memudahkan peneliti dalam
-
34
Agriasta Atria Surya,2018
ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)
DAN TEGANGAN TEMBUS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menentukan tahap-tahap yang akan dilaksanakan dan memberikan arahan untuk
mempermudah pemahaman tujuan yang ingin dicfapai dalam proses penelitian.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dipilih oleh peneliti berada di Laboratorium bidang
enginering PT. PLN (Persero) Transmisi Jawa Bagian Tengah APP Bandung Jl.
M Toha Km. 4 Komp. PLN GI Cigereleng, Bandung yang dilaksanakan pada
tanggal 25 juni 2018 sampai dengan 31 juli 2018.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian mengenai analisis kandungan gas terlarut (DGA) dan
tegangan tembus ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan penulis berkaitan
dengan pengumpulan data, adapun kegiatan tersebut adalah :
a. Observasi (Pengamatan Langsung)
Pengambilan data dengan metode observasi (pengamatan langsung)
dilakukan dengan mencari data-data teknis secara langsung ke lapangan. Data
tersebut berupa data hasil pengujian kandungan gas terlarut dan hasil pengujian
tegangan tembus pada sampel yang sama dari beberapa transformator milik PT.
PLN (Persero).
b. Wawancara
Pengambilan data dengan metode wawancara dilakukan dengan cara
konsultasi dengan karyawan PT. PLN (Persero) di bagian laboratorium minyak
trafo yang berkompeten mengenai minyak transformator.
c. Studi Literatur
Pengambilan data dengan metode studi literatur dilakukan dengan cara
mengkaji dan menelaah teori-teori yang mendukung dalam pemecahan masalah
yang diteliti. Teori-teori ini dapat bersumber dari jurnal ilmiah, penelitian
sebelumnya serta dari buku-buku yang mendukung dari penelitian ini.
-
35
Agriasta Atria Surya,2018
ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)
DAN TEGANGAN TEMBUS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.4 Metode Pengambilan Sampel Minyak Transformator
Pengambilan sampel minyak untuk pengujian DGA dan karakteristik sangat
menentukan kehandalan diagnosa yang akan didapatkan. Ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam pengambilan sampel minyak, yaitu :
1. Alat yang dipergunakan untuk pengambilan sampel
2. Cara pengambilan sampel dan durasi pengambilan sampel dan pengujian
Alat pengambil sampel minyak untuk uji DGA antara lain :
1. Syringe
Suntikan dengan wadah berbahan kaca untuk pengambilan sampel minyak.
Tujuan penggunaan syringe adalah agar minyak tidak terkontaminasi dengan
udara luar, dan menghindari hilangnya gas-gas ringan yang mudah lepas seperti
𝐻2. Dengan demikian kandungan gas-gas yang terdeteksi dapat mewakili kondisi
kandungan gas didalam minyak yang sebenarnya.
Gambar 3. 2Syringe
2. Oil flushing unit
Unit yang terdiri dari selang silikon, flange, seal dan stop-kran yang
berfungsi sebagai sarana untuk membuang minyak trafo yang kotor sekaligus
mengambil sampel minyak.
Gambar 3. 3Oil Flushing Unit
-
36
Agriasta Atria Surya,2018
ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)
DAN TEGANGAN TEMBUS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Vial
Botol kimia yang digunakan sebagai tempat sampel minyak yang digunakan
untuk pengujian karakteristik.
Gambar 3. 4Vial
Tahap Pengambilan Sampel Minyak Transformator :
1. Siapkan ember untuk menampung minyak trafo
2. Pasang oil flushing unit pada drain valve tangki utama trafo lalu atur
stop-kran pada posisi menutup
3. Persiapkan syringe dan vial untuk pengambilan sampel minyak
4. Buka drain valve tangki utama trafo
5. Lakukan proses pembersihan / flashing terlebih dahulu (keluarkan
minyak dari tangki utama trafo dengan membuka stop-kran) dan tutup
kembali stop-kran
6. Pasang jarum pada syringe lalu buka katup pada syringe dan suntikan
syringe pada selang silikon dan lakukan penyedotan minyak dari selang
7. Pastikan tidak ada udara (gelembung udara) yang masuk ke dalam
syringe
8. Tutup kembali katup pada syringe
9. Pindahkan minyak dari syringe ke vial dengan cara menyuntikan
minyak ke dalam vial tanpa membuka tutupnya
10. Beri label pada syringe dan vial minyak
11. Simpan syringe dan vial, lindungi dari panas maupun sinar matahari
langsung
12. Tutup kembali drain valve tangki utama trafo
-
37
Agriasta Atria Surya,2018
ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)
DAN TEGANGAN TEMBUS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
13. Buka stop-kran untuk mengeluarkan sisa minyak pada oil flushing unit
(tampung dalam ember)
14. Lepaskan oil flushing unit dari drain valve tangki utama trafo
15. Pastikan drain valve telah terpasang dengan benar.
3.5 Metode Pengujian DGA dan Tegangan Tembus
Mulai
Persiapan alat dan bahan
· Sampel minyak trafo yang akan di
uji
· Alat Uji
selesai
Ya
Tidak
Data hasil
pengujian (ppm)
Apakah hasil uji sudah
meyakinkan ?
Pengujian
Kandungan Gas
Terlarut (DGA)
Pengujian Tegangan
Tembus
Data hasil
pengujian (kV)
Membuat laporan
Pengambilan Sampel Minyak
Transformator
Pengolahan Data
Gambar 3. 5 Diagram Alir Pengujian DGA dan Tegangan Tembus
-
38
Agriasta Atria Surya,2018
ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)
DAN TEGANGAN TEMBUS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.5.1 Pengujian Kandungan Gas Terlarut (DGA)
Pengujian DGA menggunakan alat uji SpectroscopyPortable merk
MYRKOS Morgan Schaffer. Myrkos adalah alat kromatografi gas mikro yang
digunakan untuk mengukur konsentrasi dari tujuh gas gangguan yang larut dalam
cairan insulatif dielektrik : hidrogen, metana, karbon monoksida, karbon dioksida,
etilena, etana dan asetilena. Myrkos juga mengukur komponen udara : oksigen
dan nitrogen.
Gambar 3. 6 Alat uji DGA MYRKOS Morgan Schaffer
Prosedur pengujian DGA adalah sebagai berikut :
Start Up dan Kalibrasi
1. Persiapkan semua alat yang dibutuhkan, dan persiapkan sampel minyak
yang akan diuji.
2. Pastikan gas (helium 99.99%) masih diatas 200 psi dan pastikan laptop
terhubung pada alat uji DGA.
3. Pastikan laptop terhubung pada alat uji DGA.
4. Buka valve gas carrier helium
5. Nyalakan alat DGA kemudian nyalakan laptop dan buka program ppm
report.
Persiapan Sampel
1. Bersihkan bagian luar syringe yang berisi sampel minyak menggunakan
tissue atau majun
2. Buang 10 ml sampel minyak dari 100 ml sampel minyak.
3. Pasang filter udara “shake test” pada syringe sampel untuk mengambil
udara bebas
4. Kocok syringe sampel selama 30 detik
-
39
Agriasta Atria Surya,2018
ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)
DAN TEGANGAN TEMBUS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Jika dibutuhkan, ulangi kembali pengambilan udara bebas untuk
mengimbangi udara yang kembali terlarut dalam minyak.
Pengujian Sampel
1. Pasang syringe sampel pada holder
2. Sambungan alat DGA dengan sampel menggunakan selang oil trap
3. Lakukan analisa DGA
4. Bersihkan colomn terlebih dahulu dengan menekan tombol “purge”
5. Setelah pembersihan colomn selesai tekan “inject” dengan posisi piston
syringe ditekan.
6. Setelah program memberi petunjuk untuk melepas tekanan piston
syringe, ubah posisi syringe.
7. Selesai.
3.5.2 Pengujian Tegangan Tembus
Pengujian dilakukan dengan menggunakan Megger OTS 80 AF/2. Peralatan
ini menggunakan jala-jala 220 V, 50 Hz sedangkan outputnya 0-80 kV. Peralatan
ini dilengkapi dengan sel uji berdimensi kotak dengan ukuran 10 x 8 x 8 cm yang
dilengkapi dengan elektroda bola-bola dengan jarak 2.5 mm dimana sampel yang
akan diuji dimasukan ke dalam sel uji tersebut. Alat ini bekerja setelah tombol
start ditekan yang secara otomatis akan menaikan tegangan 2000 V/s dan akan
berhenti secara otomatis (autohold) pada saat terjadi tembus pada sampel. Standar
pengujian tegangan tembus adalah IEC 156.
Gambar 3. 7 Alat Uji Tegangan Tembus Megger OTS 80 AF/2
Prosedur pengujian tegangan tembus adalah sebagai berikut :
1. Buka hook penutup ruang uji dan keluarkan kotak contoh minyak
-
40
Agriasta Atria Surya,2018
ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)
DAN TEGANGAN TEMBUS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Ambil Stirrer dari dalam kotak contoh minyak menggunakan stik
magnetik.
3. Bersihkan bagian dalam kotak contoh minyak dengan membilas
menggunakan minyak bersih sejenis.
4. Bersihkan ruang minyak dari sisa tumpahan minyak dan pastikan tidak
ada ceceran atau tumpahan minyak.
5. Masukan sampel minyak ke dalam kotak contoh minyak tanpa
menimbukan gelembung udara.
6. Tempatkan kotak contoh yang berisi minyak ke tempatnya.
7. Masukan strirrer ke dalam kotak contoh minyak dan tutup covernya.
8. Tekan tombol merah untuk menyalakan alat uji.
9. Display akan menunjukan menu utama bergambar elektroda 2,5 mm
dan Alat uji akan melakukan self test selama 15 detik.
10. Pilih MENU, arahkan kursor ke IEC 156 / 1995 05 lalu tekan tombol
START maka strirrer akan berputar mengaduk minyak selama 5 menit.
11. Setelah waktu 5 menit tercapai maka alat uji akan bekerja otomatis.
12. Tegangan akan naik mulai dari 0 sampai tegangan breakdown nya
tercapai, setelah mencapai breakdown maka lampu petir akan padam,
pada display dimunculkan tegangan breakdown dan nomor pengujian.
13. Selanjutnya alat uji akan melakukan RECOVERY selama 2 menit dan
otomatis akan melakukan pengujian sampai 6 kali.
14. Hasil uji akan di print dengan menunjukan hasil rata – rata 6 kali
pengujian tersebut.
-
41
Agriasta Atria Surya,2018
ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)
DAN TEGANGAN TEMBUS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.6 Metode Analisis Kandungan Gas Terlarut (DGA)
Mulai
selesai
Key Gas,
Data hasil
pengujian
DGA (ppm)
TDCG ( Total Dissolved
Combustible Gas)
(ppm)
Kondisi 1 : Normal
Kondisi 2, 3, 4 :
Mengindikasikan
kegagalan
Lanjutkan pengawasan
secara normal Roger’s Ratio Duval Triangle
Analisis Indikasi
kegagalan
Gambar 3. 8 Diagram Alir Metode Analisis Kandungan Gas Terlarut (DGA)
Setelah dilakukan pengujian, dilakukan interpretasi data berdasarkan standar
IEEE std. C57 – 104.1991. Jumlah gas terlarut yang mudah terlarut atau TDCG
(Total Dissolved Combustible Gas) akan menunjukan apakah transformator yang
diujikan masih berada pada kondisi operasi normal, waspada atau kondisi kritis.
Tabel 3. 1 Batas Konsentrasi Gas Terlarut IEEE std. C57-104.1991
Status 𝐻2 𝐶𝐻4 𝐶2𝐻2 𝐶2𝐻4 𝐶2𝐻6 CO 𝐶𝑂2 TDCG
Kondisi 1 100 120 35 50 65 350 2500 720
Kondisi 2 101-
700
121-
400
36-50 51-100 66-100 351-
570
2500-
4000
721-
1920
Kondisi 3 701-
1800
401-
1000
51-80 101-
200
101-
150
571-
1400
4001-
10000
1921-
4630
Kondisi 4 >18 >1000 >80 >200 >150 >1400 >10000 >4630
-
42
Agriasta Atria Surya,2018
ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)
DAN TEGANGAN TEMBUS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
00
Kondisi 1, TDCG pada level ini mengindikasikan bahwa operasi trafo
memuaskan. Namun, tetap perlu dilakukan pemantauan terhadap kandungan gas
terlarut yang terdapat pada minyak trafo.
Kondisi 2, tingkat TDCG mulai tinggi. Ada kemungkinan timbul gejala-
gejala kegagalan yang harus mulai diwaspadai. Perlu dilakukan pengambilan
sampel minyak yang lebih rutin dan sering.
Kondisi 3, TDCG pada tingkat ini menunjukan adanya dekomposisi dari
isolasi kertas atau minyak transformator. sebuah atau berbagai kegagalan mungkin
saja sudah terjadi. Pada kondisi ini transformator sudah harus diwaspadai dan
perlu perawatan lebih lanjut.
Kondisi 4, TDCG pada level ini menunjukan adanya
dekomposi/pemburukan tingkat tinggi pada isolasi kertas atau minyak
transformator sudah meluas.
Standar ini tidak memberikan proses analisis yang lebih pasti akan indikasi
kegagalan yang sebenarnya terjadi. Ketika konsentrasi gas terlarut sudah melewati
kondisi 1 (TDCG > 720 ppm) maka perlu dilakukan proses analisis lebih lanjut
untuk mengetahui indikasi kegagalan yang terjadi pada transformator.
Ada beberapa metode untuk melakukan interpretasi data dan analisis lebih
lanjut seperti yang tercantum pada IEEE standard. C57-104.1991 dan IEC 60599
adalah metode key gas, roger’s ratio, duval’s triangle.
3.6.1 Metode Key Gas
Untuk menggunakan metode ini perlu dipilih persentase tertinggi dari ke
lima gas tersebut, lalu diagnosis sesuai tabel analisis key gas. Gas dengan
persentasi tertinggi ini disebut sebagai gas kunci (key gas).
Tabel 3. 2 Jenis Kegagalan Menurut Analisa Key Gas
Jenis Kegagalan Gas Kunci Kriteria Jumlah Gas
(dalam persen)
Arcing (Busur Api) Asetilen (𝐶2𝐻2) Kandungan nilai 𝐻2 dan 𝐻2: 60%
-
43
Agriasta Atria Surya,2018
ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)
DAN TEGANGAN TEMBUS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
𝐶2𝐻2, sedikit kandungan
𝐶𝐻4 dan 𝐶2𝐻4. CO dan 𝐶𝑂2
mungkin ada apabila
melibatkan selulose
𝐶2𝐻2 : 30%
Corona (Korona) Hidrogen (𝐻2) Kandungan gas 𝐻2 yang
besar, beberapa 𝐶𝐻4 dengan
sejumlah kecil nilai 𝐶2𝐻6
dan 𝐶2𝐻4. CO dan 𝐶𝑂2
mungkin ada jika selulose
terlibat.
𝐻2: 60%
𝐶𝐻4 : 30%
Overheating of Oil
(Pemanasan
Minyak)
Asetilen (𝐶2𝐻4) Kandungan gas 𝐶2𝐻4 yang
besar, sedikit kandungan
𝐶2𝐻6 beberapa kandungan
gas 𝐶𝐻4 dan 𝐻2
𝐶2𝐻4: 63%
𝐶2𝐻6 : 20%
Overheating of
Cellulose
(Pemanasan Isolasi
Kertas)
Karbon
Monoksida
(CO)
Kandungan nilai gas CO dan
𝐶𝑂2 yang sangat besar. Gas
hidrokarbon mungkin
muncul.
CO : 92 %
3.6.2 Metode Roger’s Ratio
Metode ini membandingkan nilai-nilai satu gas dengan gas dengan gas yang
lain. Gas-gas yang digunakan dalam analisis menggunakan roger’s ratio adalah
sebagaiberikut:𝐶2𝐻2/𝐶2𝐻4, 𝐶𝐻4/𝐻2 dan 𝐶2𝐻4/𝐶2𝐻6. Setelah diperoleh nilai
perbandingan dari gas-gas tersebut, selanjutnya dimasukan kedalam kode ratio
yang diperlihatkan pada tabel 3.3.
Tabel 3. 3 Kode Roger’s Ratio
Rentang
kode roger
𝐶2𝐻2/𝐶2𝐻4 𝐶𝐻4/𝐻2 𝐶2𝐻4/𝐶2𝐻6
< 0.1 0 1 0
0,1 - 1 1 1 0
-
44
Agriasta Atria Surya,2018
ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)
DAN TEGANGAN TEMBUS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1-3 1 2 1
>3 2 2 2
Setelah dikonversi kedalam kode-kode seperti pada Tabel diatas, maka
untuk analisis gangguan yang terjadi pada minyak transformator dapat diketahui
dari Tabel 3.4 seperti berikut :
Tabel 3. 4 Tipe Gangguan Menurut Analisis Roger’s Ratio
Kasu
s
Tipe Gangguan Kode roger’s ratio
C2H2/C2H4 CH4/CH
2
C2H4/C2H6
1 Tidak ada gangguan 0 0 0
2 Low energy partial discharge 1 1 0
3 High energy partial discharge 1-2 1 0
4 Low energy discharge,
sparking, arcing
1-2 0 1-2
5 High energy discharge,
sparking, arcing
1 0 2
6 Thermal fault suhu dibawah
150oC
0 0 1
7 Thermal fault suhu antara
150oC-300
oC
0 2 0
8 Thermal fault suhu antara
300oC-700
oC
0 2 1
9 Thermal fault suhu diatas
700oC
0 2 2
-
45
Agriasta Atria Surya,2018
ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)
DAN TEGANGAN TEMBUS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.6.3 Metode Duval Triangle
Untuk menganalisis dengan metode ini yaitu menggunakan gas 𝐶𝐻4,𝐶2𝐻2,
𝐶2𝐻4. Berikut ini adalah cara menganalisis suatu transformator yang bermasalah
menggunakan metoded duval’s triangle adalah jumlahkan nilai-nilai dari ketiga
gas tersebut (𝐶𝐻4,𝐶2𝐻2, 𝐶2𝐻4).
%𝐶𝐻4 = 𝐶𝐻4
𝐶𝐻4+𝐶2𝐻2+𝐶2𝐻4𝑥 100 = [𝐶𝐻4] dalam ppm (3.1)
%𝐶2𝐻2 = 𝐶2𝐻2
𝐶𝐻4+𝐶2𝐻2+𝐶2𝐻4𝑥 100 = [𝐶2𝐻2] dalam ppm (3.2)
%𝐶2𝐻4 = 𝐶2𝐻4
𝐶𝐻4+𝐶2𝐻2+𝐶2𝐻4𝑥 100 = [𝐶2𝐻4] dalam ppm (3.3)
Selanjutnya bandingkan harga masing-masing nilai dari tiap gas-gas
tersebut dan buat dalam bentuk persen (%). Gambarkan garis pada Duval Triangle
untuk ketiga gas tersebut sesuai nilai prosentase tadi. Daerah pertemuan dari
ketiga gas tersebut menunjukan kondisi yang terjadi pada transformator.
Gambar 3. 9 Grafik Duval Triangle
Setelelah titik pertemuan ditemukan, interpretasikan kepada tabel indikasi
kegagalan berdasarkan duval triangle dibawah ini.
-
46
Agriasta Atria Surya,2018
ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)
DAN TEGANGAN TEMBUS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3. 5 Indikasi Kegagalan Berdasarkan Duval Triangle
PD Partial Discharge
D1 Discharge of low energy
D2 Discharge of high energy
DT Combination of thermal faults and discharge
T1 Low-range thermal faults below 300oC
T2 Medium-range thermal fault (300-700oC)
T3 High-range thermal fault (above 700oC)
3.7 Metode Analisis Tegangan Tembus
Mulai
selesai
Data hasil
pengujian
tegangan
tembus (kV)
Analisis menggunakan standar
IEC 60422-2005
Kondisi Baik, Cukup
BaikKondisi Buruk
Lanjutkan pengambilan
contoh secara normal
Rekondisi / ganti
minyak trafo
Gambar 3. 10 Diagram Alir Metode Analisis Tegangan Tembus
-
47
Agriasta Atria Surya,2018
ANALISIS MINYAK TRANSFORMATOR BERDASARKAN UJI KANDUNGAN GAS TERLARUT (DGA)
DAN TEGANGAN TEMBUS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengertian tegangan tembus minyak berdasarkan standar IEC-60422.2005
adalah ukuran kemampuan isolasi minyak untuk menahan tegangan listrik.
Interpretasi data untuk pengujian ini mengacu pada standar IEC 60422-2005.
Tabel 3. 6 Standar Tegangan Tembus IEC 60422-2005
Parameter
Uji
Kategori Penilaian Kualitatif Rekomendasi Aksi Catatan
Baik Cukup
Baik
Buruk
Tegangan
Tembus
(KV)
O, A, D > 60 50-60 < 50 Baik : Lanjutkan
pengambilan contoh
secara normal
B, E > 40 40-50 < 40 Cukup Baik :
Pengambilan contoh
yang lebih sering. Periksa
parameter uji lain seperti
warna, kandungan
partikel, DDF/ketahanan
dan keasaman
C > 40 30-40 < 30
F Tap changer of neutral
end tap changgers on
O, A, B, C transformers
< 25
Single phase or
connected O, A, B
transformer < 40
Buruk : Periksa sumber
air, rekondisi minyak
(lihat 12.2) atau,
alternatif, apabila lebih
ekonomis karena
parameter tes lain
mengindikasikan
kerusakan yang berat,
ganti minyak.
G < 30