bab iii metode penelitian 3.1 lokasi penelitianrepository.upi.edu/28990/6/s_mrl_1101002_chapter...

26
Yoga Barata Ari Wibowo, 2017 PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KAMPUNG TOGA KABUPATEN SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi Kawasan Wisata Kampung Toga sekitar 2 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Sumedang, dengan ketinggian 650 DPL koordinat S 06.52.35.1, E 107.54.34.5 dengan nuansa perbukitan yang asri dan pemandangan kota Sumedang serta hamparan sawah dan sungai yang dapat dinikmati dengan wisata dirgantara yaitu Paralayang dan gantole. Alamat Kampung Toga : Jl. Makam Cut Nyak Dien Gn Puyuh Desa Sukajaya- Sumedang Selatan, Jawa Barat Telp/Fax (0265)206567. Gambar 3.1 Lokasi Kampung Toga Sumber : KampungToga-Sumedang.blogspot.com

Upload: others

Post on 21-Nov-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/28990/6/S_MRL_1101002_Chapter 3.pdf · di Kawasan Wisata Kampung Toga Kabupaten Sumedang. Menurut Suroyo Anwar (2009:

Yoga Barata Ari Wibowo, 2017 PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KAMPUNG TOGA KABUPATEN SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi Kawasan Wisata Kampung Toga sekitar 2 km dari pusat pemerintahan

Kabupaten Sumedang, dengan ketinggian 650 DPL koordinat S 06.52.35.1, E

107.54.34.5 dengan nuansa perbukitan yang asri dan pemandangan kota Sumedang

serta hamparan sawah dan sungai yang dapat dinikmati dengan wisata dirgantara

yaitu Paralayang dan gantole. Alamat Kampung Toga : Jl. Makam Cut Nyak Dien Gn

Puyuh Desa Sukajaya- Sumedang Selatan, Jawa Barat Telp/Fax (0265)206567.

Gambar 3.1

Lokasi Kampung Toga

Sumber : KampungToga-Sumedang.blogspot.com

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/28990/6/S_MRL_1101002_Chapter 3.pdf · di Kawasan Wisata Kampung Toga Kabupaten Sumedang. Menurut Suroyo Anwar (2009:

27

Yoga Barata Ari Wibowo, 2017 PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KAMPUNG TOGA KABUPATEN SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian memegang peranan penting dalam sebuah penelitian yang

dipakai sebagai alat untuk membantu dalam memecahkan masalah dan membuktikan

hipotesis. Pada dasarnya metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu Sugiyono (2014).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2011) adalah metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat statis,

dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

3.3 Variabel Penelitian

Tabel 3.1

Variabel Penelitian

Faktor Variabel Subvariabel Jenis

Data

Teknik

Pengambilan

Data

Sumber Data

Internal Atraksi

Wisata

Kelengkapan atraksi

wisata yang ada di

Kawasan Wisata

Kampung Toga

Primer Observasi

dan

Kuesioner

Kawasan Wisata

Kampung Toga

Kabupaten

Sumedang

Kemenarikan atraksi

wisata yang ada di

Kawasan Wisata

Kampung Toga

Primer Observasi

dan

Kuesioner

Kawasan Wisata

Kampung Toga

Kabupaten

Sumedang

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/28990/6/S_MRL_1101002_Chapter 3.pdf · di Kawasan Wisata Kampung Toga Kabupaten Sumedang. Menurut Suroyo Anwar (2009:

28

Yoga Barata Ari Wibowo, 2017 PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KAMPUNG TOGA KABUPATEN SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kondisi atraksi yang

ada di Kawasan

Wisata Kampung

Toga

Primer Observasi

dan

Kuesioner

Kawasan Wisata

Kampung Toga

Kabupaten

Sumedang

Fasilitas

Wisata

Kualitas area parkir

yang ada di Kawasan

Wisata Kampung

Toga

Primer Observasi

dan

Kuesioner

Kawasan Wisata

Kampung Toga

Kabupaten

Sumedang

Ketersediaan toilet

yang ada di Kawasan

Wisata Kampung

Toga

Primer Observasi

dan

Kuesioner

Kawasan Wisata

Kampung Toga

Kabupaten

Sumedang

Ketersediaan toko

cinderamata yang ada

di Kawasan Wisata

Kampung Toga

Primer Observasi

dan

Kuesioner

Kawasan Wisata

Kampung Toga

Kabupaten

Sumedang

Fasilitas restoran atau

rumah makan yang

ada di Kawasan

Wisata Kampung

Toga

Primer Observasi

dan

Kuesioner

Kawasan Wisata

Kampung Toga

Kabupaten

Sumedang

Kelengkapan fasilitas

untuk melaksanakan

ibadah bagi

pengunjung di

Kawasan Wisata

Kampung Toga

Primer Observasi

dan

Kuesioner

Kawasan Wisata

Kampung Toga

Kabupaten

Sumedang

Infrastruktur Sistem informasi

pariwisata yang ada di

Kawasan Wisata

Kampung Toga

Primer Observasi

dan

Kuesioner

Kawasan Wisata

Kampung Toga

Kabupaten

Sumedang

Kebersihan objek

wisata yang ada di

Kawasan Wisata

Kampung Toga

Primer Observasi

dan

Kuesioner

Kawasan Wisata

Kampung Toga

Kabupaten

Sumedang

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/28990/6/S_MRL_1101002_Chapter 3.pdf · di Kawasan Wisata Kampung Toga Kabupaten Sumedang. Menurut Suroyo Anwar (2009:

29

Yoga Barata Ari Wibowo, 2017 PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KAMPUNG TOGA KABUPATEN SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keamanan objek

wisata yang ada di

Kawasan Wisata

Kampung Toga

Primer Observasi

dan

Kuesioner

Kawasan Wisata

Kampung Toga

Kabupaten

Sumedang

Aksesibilitas Jalan umum menuju

Kawasan Wisata

Kampung Toga

Primer Observasi

dan

Kuesioner

Kawasan Wisata

Kampung Toga

Kabupaten

Sumedang

Akses jalan menuju

Kawasan Wisata

Kampung Toga

Primer Observasi

dan

Kuesioner

Kawasan Wisata

Kampung Toga

Kabupaten

Sumedang

Eksternal Wisatawan Jenis kelamin

wisatawan yang

berkunjung ke

Kawasan Wisata

Kampung Toga

Primer Kuesioner Kawasan Wisata

Kampung Toga

Kabupaten

Sumedang

Usia wisatawan yang

berkunjung ke

Kawasan Wisata

Kampung Toga

Primer Kuesioner Kawasan Wisata

Kampung Toga

Kabupaten

Sumedang

Kota asal wisatawan

yang berkunjung ke

Kawasan Wisata

Kampung Toga

Primer Kuesioner Kawasan Wisata

Kampung Toga

Kabupaten

Sumedang

Pekerjaan wisatawan

yang berkunjung ke

Kawasan Wisata

Kampung Toga

Primer Kuesioner Kawasan Wisata

Kampung Toga

Kabupaten

Sumedang

Pengetahuan

wisatawan yang

berkunjung tentang

Kawasan Wisata

Kampung Toga

Primer Kuesioner Kawasan Wisata

Kampung Toga

Kabupaten

Sumedang

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/28990/6/S_MRL_1101002_Chapter 3.pdf · di Kawasan Wisata Kampung Toga Kabupaten Sumedang. Menurut Suroyo Anwar (2009:

30

Yoga Barata Ari Wibowo, 2017 PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KAMPUNG TOGA KABUPATEN SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan wisatawan

berkunjung ke

Kawasan Wisata

Kampung Toga

Primer Kuesioner Kawasan Wisata

Kampung Toga

Kabupaten

Sumedang

Dengan Siapa

wisatawan berkunjung

ke Kawasan Wisata

Kampung Toga

Primer Kuesioner Kawasan Wisata

Kampung Toga

Kabupaten

Sumedang

Bersama siapa

wisatawan berkunjung

ke Kawasan Wisata

Kampung Toga

Primer Kuesioner Kawasan Wisata

Kampung Toga

Kabupaten

Sumedang

Masyarakat

Sekitar

Masyarakat bersikap

ramah terhadap

wisatawan yang

berkunjung ke

Kawasan Wisata

Kampung Toga

Primer Kuesioner Kawasan Wisata

Kampung Toga

Kabupaten

Sumedang

Masyarakat selalu

berusaha untuk

menyediakan

keperluan wisatawan

yang berkunjung ke

Kawasan Wisata

Kampung Toga

Primer Kuesioner Kawasan Wisata

Kampung Toga

Kabupaten

Sumedang

Pesaing Kawasan wisata yang

ada di Kabupaten

Sumedang

Sekunder Studi

Literatur

Dinas

Pariwisata

Pemuda dan

Olahraga

Kabupaten

Sumedang

Kawasan wisata yang

ada di Provinsi Jawa

Barat

Sekunder Studi

Literatur

Dinas

Pariwisata

Pemuda dan

Olahraga

Kabupaten

Sumedang

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/28990/6/S_MRL_1101002_Chapter 3.pdf · di Kawasan Wisata Kampung Toga Kabupaten Sumedang. Menurut Suroyo Anwar (2009:

31

Yoga Barata Ari Wibowo, 2017 PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KAMPUNG TOGA KABUPATEN SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sumber : Olahan Data Peneliti)

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan dalam pengumpulan data

dan informasi yang diperlukan dalam penelitian Sugiyono (2011: 305).

3.4.1 Observasi

Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan

pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala

atau gejala-gejala dalam objek penelitian.

Dalam penelitian ini observasi diperlukan untuk memahami aktifitas yang

sebenarnya sedang terjadi, yang akan disesuaikan dengan data yang diperoleh dari

wawancara atau kuesioner sebelumnya.

Menurut Patton dalam Poerwandari (1998) tujuan observasi adalah

mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-

orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka

yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.

Menurut Patton dalam Poerwandari (1998) salah satu hal yang penting, namun

sering dilupakan dalam observasi adalah mengamati hal yang tidak terjadi. Dengan

demikian Patton menyatakan bahwa hasil observasi menjadi data penting karena :

Kebijakan

Pemerintah

Kebijakan pemerintah

pusat yang berkaitan

dengan kepariwisataan

Sekunder Studi

Literatur

Dinas

Pariwisata

Pemuda dan

Olahraga

Kabupaten

Sumedang

Kebijakan pemerintah

lokal yang berkaitan

dengan kepariwisataan

Sekunder Studi

Literatur

Dinas

Pariwisata

Pemuda dan

Olahraga

Kabupaten

Sumedang

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/28990/6/S_MRL_1101002_Chapter 3.pdf · di Kawasan Wisata Kampung Toga Kabupaten Sumedang. Menurut Suroyo Anwar (2009:

32

Yoga Barata Ari Wibowo, 2017 PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KAMPUNG TOGA KABUPATEN SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks dalam hal

yang diteliti akan atau terjadi.

2) Observasi memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada

penemuan dari pada pembuktiaan dan mempertahankan pilihan untuk

mendekati masalah secara induktif.

3) Observasi memungkinkan peneliti melihat hal-hal yang oleh subjek

penelitian sendiri kurang disadari.

4) Observasi memungkinkan peneliti memperoleh data tentang hal-hal yang

karena berbagai sebab tidak diungkapkan oleh subjek penelitian secara

terbuka dalam wawancara.

5) Observasi memungkinkan peneliti merefleksikan dan bersikap introspektif

terhadap penelitian yang dilakukan. Impresi dan perasan pengamatan akan

menjadi bagian dari data yang pada giliranya dapat dimanfaatkan untuk

memahami fenomena yang diteliti.

3.4.2 Wawancara

Menurut Patton dalam Poerwandari (1998) dalam proses wawancara dengan

menggunakan pedoman umum wawancara ini, interview dilengkapi pedoman

wawancara yang sangat umum, serta mencantumkan isu-isu yang harus diliput tampa

menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tidak terbentuk pertanyaan yang

eksplisit.

Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai

aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek (check list)

apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman

demikian interviwer harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan

dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat Tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan

dengan konteks actual saat wawancara berlangsung menurut Patton dalam

Poerwandari (1998).

Kerlinger dalam Hasan (2000) menyebutkan 3 hal yang menjadi kekuatan

metode wawancara :

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/28990/6/S_MRL_1101002_Chapter 3.pdf · di Kawasan Wisata Kampung Toga Kabupaten Sumedang. Menurut Suroyo Anwar (2009:

33

Yoga Barata Ari Wibowo, 2017 PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KAMPUNG TOGA KABUPATEN SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Mampu mendeteksi kadar pengertian subjek terhadap pertanyaan yang

diajukan. Jika mereka tidak mengerti bisa diantisipasi oleh interviewer

dengan memberikan penjelasan.

2) Fleksibel, pelaksanaanya dapat disesuaikan dengan masing-masing individu.

3) Menjadi satu-satunya hal yang dapat dilakukan disaat tehnik lain sudah tidak

dapat dilakukan.

3.4.3 Kuesioner

Kuesioner yang disebarkan oleh peneliti dimaksudkan untuk mendapatkan

informasi dari wisatawan yang berkunjung ke Kawasan Wisata Kampung Toga

Kabupaten Sumedang mengenai persepsi wisatawan tentang atraksi wisata yang ada

di Kawasan Wisata Kampung Toga Kabupaten Sumedang.

Menurut Suroyo Anwar (2009: 168) Angket atau kuisioner merupakan

sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis tentang data fakyual atau opini yang

berkaitan dengan diri responden,yang dianggap fakta atau kebenaran yang diketahui

dan perlu dijawab oleh responden.

3.4.3.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas menunjukan ukuran yang benar-benar mengukur apa yang akan

diukur. Penerapan uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat pengukur

data pada dasarnya menunjukan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan, atau

konsistensi alat tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok

individu, walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda.

Tingkat validitas dapat diukur dengan cara membandingkan nilai r hitung

pada tabel Correlations pada total nilai Pearson Correlation untuk tiap indikator

variabel dengan nilai tabel r dengan ketentuan untuk degree of freedom (df) = n-k,

dimana n adalah jumlah sampel yang digunakan, dan k adalah jumah variabel

independennya menurut Ghozali (2013: 53). Dengan jumlah sampel (n) adalah 100

orang dan signifikasi 0,05 maka tabel r pada penelitian ini adalah 0,195. Bila hitung r

> tabel r, berarti pernyataan tersebut dinyatakan valid. Bila hitung r ≤ tabel r, berarti

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/28990/6/S_MRL_1101002_Chapter 3.pdf · di Kawasan Wisata Kampung Toga Kabupaten Sumedang. Menurut Suroyo Anwar (2009:

34

Yoga Barata Ari Wibowo, 2017 PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KAMPUNG TOGA KABUPATEN SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. Analisis dilakukan terhadap semua

instrumen dengan bantuan program komputer SPSS versi 20 for Windows. Hasil uji

validitas dan reabilitas untuk setiap variabel penelitian dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut :

Tabel 3.2

Koefesien Validitas

Pernyataan mengenai Atraksi Wisata yang ada di Kawasan Wisata Kampung

Toga

Sumber : Diolah peneliti (2016)

Karena nilai r hitung > r tabel maka seluruh item pernyataan mengenai Atraksi

Wisata yang ada di Kawasan Wisata Kampung Toga dinyatakan valid.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

0,850 0,851 5

Nilai Cronbach's Alpha = 0,850 > 0,600 maka seluruh butir pernyataan

mengenai Atraksi Wisata yang ada di Kawasan Wisata Kampung Toga dinyatakan

reliabel.

Tabel 3.3

Koefesien Validitas

Pernyataan mengenai Fasilitas Wisata yang ada di Kawasan Wisata Kampung

Toga

Pernyataan r hitung r table Keterangan

P1 0,577 0,195 Valid

P2 0,628 0,195 Valid

P3 0,634 0,195 Valid

P4 0,663 0,195 Valid

P5 0,249 0,195 Valid

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

P6 0,258 0,195 Valid

P7 0,595 0,195 Valid

P8 0,609 0,195 Valid

P9 0,139 0,195 Tidak Valid

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/28990/6/S_MRL_1101002_Chapter 3.pdf · di Kawasan Wisata Kampung Toga Kabupaten Sumedang. Menurut Suroyo Anwar (2009:

35

Yoga Barata Ari Wibowo, 2017 PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KAMPUNG TOGA KABUPATEN SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber : Diolah peneliti (2016)

Karena P9 tidak valid, maka P9 dihilangkan dan dilakukan perhitungan ulang

sehingga diperoleh Kondisi Fasilitas Umum.

Tabel 3.4

Koefesien Validitas

Pernyataan mengenai Fasilitas Wisata yang ada di Kawasan Wisata Kampung

Toga

Sumber : Diolah peneliti (2016)

Karena P6 tidak valid, maka P6 dihilangkan dan dilakukan perhitungan ulang

sehingga diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 3.5

Koefesien Validitas

Pernyataan mengenai Fasilitas Wisata yang ada di Kawasan Wisata Kampung

Toga

Sumber : Diolah peneliti (2016)

Karena nilai r hitung > r tabel maka seluruh item pernyataan mengenai

Fasilitas Wisata yang ada di Kawasan Wisata Kampung Toga dinyatakan valid.

Reliability Statistics

P10 0,707 0,195 Valid

P11 0,687 0,195 Valid

P12 0,717 0,195 Valid

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

P6 0,132 0,195 Tidak Valid

P7 0,686 0,195 Valid

P8 0,676 0,195 Valid

P10 0,725 0,195 Valid

P11 0,731 0,195 Valid

P12 0,749 0,195 Valid

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

P7 0,704 0,195 Valid

P8 0,716 0,195 Valid

P10 0,734 0,195 Valid

P11 0,751 0,195 Valid

P12 0,741 0,195 Valid

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/28990/6/S_MRL_1101002_Chapter 3.pdf · di Kawasan Wisata Kampung Toga Kabupaten Sumedang. Menurut Suroyo Anwar (2009:

36

Yoga Barata Ari Wibowo, 2017 PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KAMPUNG TOGA KABUPATEN SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

0,888 0,889 5

Nilai Cronbach's Alpha = 0,888 > 0,600 maka seluruh butir pernyataan

mengenai Fasilitas Wisata yang ada di Kawasan Wisata Kampung Toga dinyatakan

reliabel.

Tabel 3.6

Koefesien Validitas

Pernyataan mengenai Infrastruktur yang ada di Kawasan Wisata Kampung

Toga

Sumber : Diolah peneliti (2016)

Karena nilai r hitung > r tabel maka seluruh item pernyataan mengenai

Infrastruktur yang ada di Kawasan Wisata Kampung Toga dinyatakan valid.

Nilai Cronbach's Alpha = 0,686 > 0,600 maka seluruh butir pernyataan

mengenai Infrastruktur yang ada di Kawasan Wisata Kampung Toga dinyatakan

reliabel.

Tabel 3.7

Koefesien Validitas

Pernyataan mengenai Aksesibilitas yang ada di Kawasan Wisata Kampung

Toga

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

P13 0,500 0,195 Valid

P14 0,535 0,195 Valid

P15 0,481 0,195 Valid

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

0,686 0,689 3

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

P16 0,715 0,195 Valid

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/28990/6/S_MRL_1101002_Chapter 3.pdf · di Kawasan Wisata Kampung Toga Kabupaten Sumedang. Menurut Suroyo Anwar (2009:

37

Yoga Barata Ari Wibowo, 2017 PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KAMPUNG TOGA KABUPATEN SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber : Diolah peneliti (2016)

Karena nilai r hitung > r tabel maka seluruh item pernyataan mengenai

Aksesibilitas yang ada di Kawasan Wisata Kampung Toga dinyatakan valid.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

0,833 0,834 2

Nilai Cronbach's Alpha = 0,833 > 0,600 maka seluruh butir pernyataan

mengenai Aksesibilitas yang ada di Kawasan Wisata Kampung Toga dinyatakan

reliabel.

Tabel 3.8

Koefesien Validitas

Pernyataan mengenai Promosi Kawasan Wisata Kampung Toga

Sumber : Diolah peneliti (2016)

Karena P18 dan P19 tidak valid, maka P18 dan P19 dihilangkan dan dilakukan

perhitungan ulang sehingga diperoleh data sebagai berikut

Tabel 3.9

Koefesien Validitas

Pernyataan mengenai Promosi Kawasan Wisata Kampung Toga

P17 0,715 0,195 Valid

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

P18 0,000 0,195 Tidak Valid

P19 0,022 0,195 Tidak Valid

P20 0,514 0,195 Valid

P21 0,398 0,195 Valid

P22 0,531 0,195 Valid

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

P20 0,798 0,195 Valid

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/28990/6/S_MRL_1101002_Chapter 3.pdf · di Kawasan Wisata Kampung Toga Kabupaten Sumedang. Menurut Suroyo Anwar (2009:

38

Yoga Barata Ari Wibowo, 2017 PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KAMPUNG TOGA KABUPATEN SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber : Diolah peneliti (2016)

Karena nilai r hitung > r tabel maka seluruh item pernyataan mengenai Promosi

yang ada di Kawasan Wisata Kampung Toga dinyatakan valid.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

0,890 0,895 3

Nilai Cronbach's Alpha = 0,890 > 0,600 maka seluruh butir pernyataan

mengenai Promosi yang ada di Kawasan Wisata Kampung Toga dinyatakan reliabel.

Tabel 3.10

Koefesien Validitas

Pernyataan mengenai Hospitality Kawasan Wisata Kampung Toga

Sumber : Diolah peneliti (2016)

Karena nilai r hitung > r tabel maka seluruh item pernyataan mengenai

Hospitality yang ada di Kawasan Wisata Kampung Toga dinyatakan valid.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

0,842 0,845 3

P21 0,789 0,195 Valid

P22 0,791 0,195 Valid

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

P23 0,728 0,195 Valid

P24 0,695 0,195 Valid

P25 0,712 0,195 Valid

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/28990/6/S_MRL_1101002_Chapter 3.pdf · di Kawasan Wisata Kampung Toga Kabupaten Sumedang. Menurut Suroyo Anwar (2009:

39

Yoga Barata Ari Wibowo, 2017 PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KAMPUNG TOGA KABUPATEN SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nilai Cronbach's Alpha = 0,842 > 0,600 maka seluruh butir pernyataan

mengenai Promosi yang ada di Kawasan Wisata Kampung Toga dinyatakan reliabel.

3.4.3.2 Populasi dan Sampel

1) Populasi

Dalam penelitian ini peneliti menyebarkan kuesioner kepada para wisatawan

yang berkunjung dengan tujuan agar dapat menggali informasi lebih dalam mengenai

atraksi wisata yang ada di Kawasan Wisata Kampung Toga,

populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Menurut Arikunto (2006: 130) populasi adalah subjek penelitian.Apabila

seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada di dalam wilayah penelitian, maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah

wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata Kampung Toga pada satu tahun

terakhir yaitu tahun 2015, berdasarkan data yang diperoleh dari pengelola kawasan

wisata Kampung Toga adalah sebagai berikut :

Tabel 3.11

Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Kampung Toga

Tahun 2012-2015

Tahun Jumlah

2012 85278

2013 81128

2014 79535

2015 76352

(Sumber : Diolah Peneliti)

2) Sampel

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/28990/6/S_MRL_1101002_Chapter 3.pdf · di Kawasan Wisata Kampung Toga Kabupaten Sumedang. Menurut Suroyo Anwar (2009:

40

Yoga Barata Ari Wibowo, 2017 PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KAMPUNG TOGA KABUPATEN SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2014) mengatakan sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada dalam populasi, misalnya karena ada

keterbatasan waktu, biaya, dan juga tenaga, maka peneliti dapat menggunakan sampel

yang diambil dari populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu,

kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang

diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).

Untuk menentukan jumlah sampel dari populasi, penelitian ini menggunakan

rumus Slovin dengan menggunakan populasi yang diambil dari jumlah wisatawan

yang berkunjung ke kawasan wisata Kampung Toga pada satu tahun terakhir yaitu

2015 (lihat tabel 3.11) sebagai berikut:

Keterangan :

n = ukuran sampel

e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang bisa ditolerir

(e=0,1)

N = ukuran populasi

Berdasarkan rumus Slovin diatas maka dapat diperoleh jumlah sampel sebagai

berikut:

= 99.869199 orang

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/28990/6/S_MRL_1101002_Chapter 3.pdf · di Kawasan Wisata Kampung Toga Kabupaten Sumedang. Menurut Suroyo Anwar (2009:

41

Yoga Barata Ari Wibowo, 2017 PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KAMPUNG TOGA KABUPATEN SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari rumus tersebut diperoleh hasil 99.869199 atau dibulatkan menjadi 100

orang.

Peneliti dalam menyebarkan kuesioner menggunakan teknik simple random

sampling. Menurut kerlinger (2006: 188) simple random sampling adalah metode

penarikan dari sebuah populasi atau semesta dengan cara tertentu sehingga setiap

populasi atau semesta tadi memiliki peluang yang sama untuk terpilih atau terambil.

Sugiyono (2001: 57) menambahkan dinyatakan simple (sederhana) karena

pengambilan sampel populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang

ada. Peneliti menyebarkan kuesioner kepada responden yang berusia 17 tahun keatas,

dikarenakan pada usia tersebut data yang didapat lebih relevan dan responden dapat

mempertanggung jawabkan jawabannya.

3.4.3.3 Teknik Pengumpulan Data

1) Data Primer

Menurut Umar (2003) data primer merupakan data yang diperoleh langsung di

lapangan oleh peneliti. Jadi jika peneliti memerlukan data kondisi fisik dan atraksi

wisata, fasilitas wisata, dan aksesibilitas dari lokasi yang menjadi objek penelitian,

maka peneliti harus mengumpulkan data berdasarkan hasil pencariannya di lokasi

penelitian secara langsung. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data hasil dari jawaban kuesioner yang disebar oleh penulis mengenai pengembangan

atraksi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata Kampung

Toga Kabupaten Sumedang.

2) Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2005) data sekunder adalah data yang tidak langsung

memberikan data kepada peneliti, misalnya penelitian harus melalui orang lain atau

mencari melalui dokumen. dan juga bukanlah data yang diperoleh secara langsung

oleh peneliti, melainkan data yang sudah di peroleh peneiti lain atau dari berbagai

sumber lain seperti studi literatur yang dilakukan terhadap banyak buku dan diperoleh

berdasarkan catatan-catatan yang berhubungan dengan penelitian, selain itu dalam

penelitian ini peneliti mempergunakan data yang diperoleh dari internet.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/28990/6/S_MRL_1101002_Chapter 3.pdf · di Kawasan Wisata Kampung Toga Kabupaten Sumedang. Menurut Suroyo Anwar (2009:

42

Yoga Barata Ari Wibowo, 2017 PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KAMPUNG TOGA KABUPATEN SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4.3.4 Teknik Analisis Data

Jenis data yang akan terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal, sejalan

dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk mencari bagaimana pengembangan atraksi

wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata kampung toga

dengan bantuan analisis statistik. Statistik yang digunakan adalah statisti non

parametric, yaitu statistik untuk data yang bersifat ordinal.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan skala Likert. Skala likert adalah skala

yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial. setiap item akan diberikan 5 pilihan

jawaban untuk setiap pertanyaan. Masing-masing jawaban akan diberi skor sebagai

berikut:

1) nilai 5 berarti sangat bagus

2) nilai 4 berarti bagus

3) nilai 3 berarti cukup bagus

4) nilai 2 berarti tidak bagus

5) nilai 1 berarti sangat tidak bagus.

Dengan teknik pengumpulan data kuesioner/angket, maka instrumen akan

diberikan secara acak. Untuk menetapkan peringkat dalam setiap indikator yang

diteliti pada garis kontinum, dapat dilihat dari perbandingan antara skor aktual

dengan skor ideal menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

1) Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah

diajukan.

2) Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden

diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi.

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/28990/6/S_MRL_1101002_Chapter 3.pdf · di Kawasan Wisata Kampung Toga Kabupaten Sumedang. Menurut Suroyo Anwar (2009:

43

Yoga Barata Ari Wibowo, 2017 PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KAMPUNG TOGA KABUPATEN SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dan berikut adalah rumus untuk pengukuran garis kontinum yang

pengukurannya ditentukan dengan cara:

Nilai Indeks Maksimum = skala tertinggi X jumlah pertanyaan X

responden

Nilai Indeks Minimum = skala terendah X jumlah pertanyaan X

responden

Jarak Interval = (nilai maksimum – nilai minimum) : 5

Setelah mendapatkan nilai indeks maksimum, nilai indeks minimum, serta

jarak interval untuk garis kontinum, hasil nilai tersebut dimasukan kedalam gambar

garis kontinum. Dan berikut peneliti berikan contoh gambar garis kontinum :

Gambar 3.2

Garis kontinum

STB TB CB B SB

Sumber: Sugiyono (2011: 135)

3.4.4 Studi Kepustakaan

Teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan menganalisis materi dari

berbagai literatur yang relevan untuk memecahkan permasalahan penelitian. Peneliti juga

berusaha membandingkan antara literatur yang satu dengan yang lainnya supaya

mendapatkan data yang akurat.

3.5 Teknik Analisis SWOT

SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness),

peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal

84%

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/28990/6/S_MRL_1101002_Chapter 3.pdf · di Kawasan Wisata Kampung Toga Kabupaten Sumedang. Menurut Suroyo Anwar (2009:

44

Yoga Barata Ari Wibowo, 2017 PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KAMPUNG TOGA KABUPATEN SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perusahaan. Menurut Jogiyanto (2005: 46), SWOT digunakan untuk menilai

kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang

dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan

yang dihadapi.

Menurut Fred R. David (2008: 8) Semua organisasi memiliki kekuatan dan

kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya

atau lemahnya dalam semua area bisnis. Kekuatan/kelemahan internal, digabungkan

dengan peluang/ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar

untuk penetapan tujuan dan strategi.Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud

memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan.

3.5.1 Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)

Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal Kawasan

Wisata Kampung Toga berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap

penting. Data dan informasi aspek internal Kawasan Wisata Kampung Toga dapat

digali dari beberapa fungsional kawasan wisata Kampung Toga. Berikut ini tahapan

kerja matriks IFE :

1) Buatlah daftar faktor-faktor utama yang mempunyai dampak penting pada

kesuksesan atau kegagalan usaha untuk aspek internal yang mencakup

kekuatan dan kelemahan bagi Kawasan Wisata Kampung Toga.

2) Tentukan bobot dari faktor-faktor tadi dengan skala yang lebih tinggi bagi

yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot

harus sebesar 1. Nilai bobot dinilai dan dihitung berdasarkan rata-rata

industrinya.

3) Beri (rating nilai) 1 sampai 4 masing-masing faktor yang memiliki nilai:

4=jawaban sangat kuat.

3=jawaban kuat.

2=jawaban lemah.

1=jawaban sangat lemah.

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/28990/6/S_MRL_1101002_Chapter 3.pdf · di Kawasan Wisata Kampung Toga Kabupaten Sumedang. Menurut Suroyo Anwar (2009:

45

Yoga Barata Ari Wibowo, 2017 PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KAMPUNG TOGA KABUPATEN SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Kalikan antara bobot dengan rating dari masing-masing faktor untuk

menentukan nilai skornya.

5) Jumlahkan skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang

dinilai. Nilai rata-rata adalah 2,5. Jika nilainya dibawah 2,5 menandakan

bahwa secara internal Kawasan Wisata Kampung Toga adalah lemah,

sedangkan apabila nilainya diatas 2,5 menunjukkan posisi internal yang

kuat. Seperti halnya pada matriks EFE, matriks IFE terdiri dari cukup

banyak faktor. Jumlah faktor-faktornya tidak berdampak pada jumlah

bobot karena ia selalu berjumlah 1,0.

Tabel 3.12 Matriks IFE

Key Internal Factors Bobot Rating Skor

Kekuatan

-

-

Kelemahan

-

-

Total 1,00

Sumber :Diktat Kuliah Strategi Pengembangan& Pengelolaan (2009)

3.5.2 Matriks EFE (External Factor Evaluation)

Matriks EFE dibuat untuk menilai respon kawasan wisata Kampung Toga

terhadap kondisi eksternalnya. Nilai matriks ini kemudian akan dimasukkan ke dalam

Matriks Internal-Eksternal (Matriks IE) untuk mengetahui posisi kawasan wisata

Kampung Toga. Terdapat lima langkah dalam mengembangkan matriks EFE:

1) Buat daftar faktor-faktor eksternal yang diidentifikasi dalam proses audit

eksternal yang mencangkup peluang dan ancaman bagi kawasan wisata

Kampung Toga.

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/28990/6/S_MRL_1101002_Chapter 3.pdf · di Kawasan Wisata Kampung Toga Kabupaten Sumedang. Menurut Suroyo Anwar (2009:

46

Yoga Barata Ari Wibowo, 2017 PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KAMPUNG TOGA KABUPATEN SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Beri bobot pada setiap faktor dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (amat

penting). Bobot menunjukkan kepentingan relatif dari faktor tersebut agar

berhasil dalam industri tersebut. Peluang sering mendapat bobot lebih besar

ketimbang ancaman, tetapi ancaman dapat juga menerima bobot tinggi bila

berat atau mengancam. Bobot yang wajar dapat ditentukan dengan

membandingkan pesaing yang sukses dengan yang gagal atau dengan

mendiskusikan faktor tersebut dan mencampai konsensus kelompok. Jumlah

seluruh bobot yang diberikan pada faktor di atas harus sama dengan 1,0.

3) Berikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor sukses kritis untuk

menunjukkan seberapa efektif strategi kawasan wisata Kampung Toga saat

ini menjawab faktor ini, dengan catatan :

4=jawaban sangat kuat.

3=jawaban kuat.

2=jawaban lemah.

1=jawaban sangat lemah.

Peringkat/rating didasarkan pada efektivitas strategi Kawasan Wisata

Kampung Toga. Peringkat didasarkan pada keadaan Kawasan Wisata

Kampung Toga, sedangkan bobot dalam Langkah 2 didasarkan pada industri.

4) Kalikan setiap bobot dengan peringkat/rating untuk menentukan nilai yang

dibobot.

5) Jumlahkan nilai yang dibobot untuk setiap variabel untuk menentukan nilai

yang dibobot total bagi Kawasan Wisata Kampung Toga.

Tabel 3.13 Matriks EFE

Key External Factors Bobot Rating Skor

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/28990/6/S_MRL_1101002_Chapter 3.pdf · di Kawasan Wisata Kampung Toga Kabupaten Sumedang. Menurut Suroyo Anwar (2009:

47

Yoga Barata Ari Wibowo, 2017 PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KAMPUNG TOGA KABUPATEN SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peluang

-

-

Ancaman

-

-

Total 1,00

Sumber :Diktat Kuliah Strategi Pengembangan & Pengelolaan (2009)

Tanpa memperdulikan jumlah peluang dan ancaman kunci yang dimasukkan

dalam Matriks EFE, total nilai yang dibobot tertinggi untuk suatu organisasi adalah

4,0 dan yang teredah adalah 1,0. Rata-rata nilai yang dibobot adalah 2,5. Jumlah nilai

yang dibobot sama dengan 4,0 menunjukkan bahwa Kawasan Wisata Kampung Toga

memberi jawaban dengan cara yang luar biasa pada peluang dan ancaman yang ada

dalam industrinya. Jumlah nilai sama dengan 1,0 menunjukkan bahwa strategi

Kawasan Wisata Kampung Toga memanfaatkan peluang atau menghindari ancaman

eksternal.

3.5.3 Positioning Kuadran SWOT

Dari matriks IFE dapat diketahui posisi sumbu X dengan rumus sebagai berikut :

X = Total Kekuatan – Total Kelemahan

Sedangkan dari matriks EFE dapat diketahui posisi sumbu Y dengan rumus

sebagai berikut :

Y = Total Peluang – Total Ancaman

Berdasarkan matriks IFE dan EFE tersebut dapat diketahui posisi sumbu X dan

posisi sumbu Y yang menentukan posisi di kuadran SWOT dapat dilihat pada gambar

3.2 berikut

Gambar 3.3

Posisi dalam Kuadran SWOT

Peluang (Opportunity)

O

Kelemahan (Weakness) Kekuatan (Strength)

Kuadran II Kuadran I

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/28990/6/S_MRL_1101002_Chapter 3.pdf · di Kawasan Wisata Kampung Toga Kabupaten Sumedang. Menurut Suroyo Anwar (2009:

48

Yoga Barata Ari Wibowo, 2017 PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KAMPUNG TOGA KABUPATEN SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(-,+)Ubah Strategi (+,+)Progresif

W S

Kuadran IV Kuadran III

(-,-)Strategi Bertahan (+,-)Diversifikasi Strategi

T

Ancaman (Threath)

Sumber: Pearce dan Robinson (1997: 20)

1) Kuadran I (positif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang.

Rekomendasi strategi yang diberikan adalah progresif, artinya organisasi dalam

kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan

ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

2) Kuadran II (positif , negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi

tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah diversifikasi

strategi artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah

tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan

untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh

karenanya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi

taktisnya.

3) Kuadran III (negatif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat

berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah ubah strategi, artinya

organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang

lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus

memperbaiki kinerja organisasi.

4) Kuadran IV (negatif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/28990/6/S_MRL_1101002_Chapter 3.pdf · di Kawasan Wisata Kampung Toga Kabupaten Sumedang. Menurut Suroyo Anwar (2009:

49

Yoga Barata Ari Wibowo, 2017 PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KAMPUNG TOGA KABUPATEN SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah strategi bertahan,

artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya

organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan

kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil

terus berupaya membenahi diri.

3.5.4 Matriks SWOT / TOWS

Matriks SWOT/TOWS adalah alat untuk menyusun faktor-faktor strategis

organisasi yang dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman

eksternal yang dihadapi organisasi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan

yang dimilikinya. Matriks ini memiliki 4 buah strategi, yaitu :

1) Strategi SO (Strength-Opportunity)

Strategi SO adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan jalan pikiran

organisasi yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan internal untuk dapat

menarik keuntungan dari peluang eksternal. Jika sebuah perusahaan memiliki

kelemahan besar, maka perusahaan akan berjuang untuk mengatasinya dan

mengubahnya menjadi kekuatan. Tatkala sebuah organisasi dihadapkan pada

ancaman yang besar, maka perusahaan akan berusaha menghindarinya untuk

berkonsentrasi pada peluang.

2) Strategi WO (Weakness-Opportunity)

Strategi WO adalah strategi yang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan

internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang,

peluang-peluang besar muncul, tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal

yang menghalanginya memanfaatkan peluang tersebut

3) Strategi ST (Strength-Treath)

Strategi ST adalah strategi yang menggunakan kekuatan sebuah perusahaan

untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan

berarti bahwa suatu organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman secara

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/28990/6/S_MRL_1101002_Chapter 3.pdf · di Kawasan Wisata Kampung Toga Kabupaten Sumedang. Menurut Suroyo Anwar (2009:

50

Yoga Barata Ari Wibowo, 2017 PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KAMPUNG TOGA KABUPATEN SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

langsung di dalam lingkaran eksternal.

4) Strategi WT (Weakness-Treath)

Strategi WT adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan kegiatan yang bersifat

defensif untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman

eksternal. Untuk lebih jelas, berikut ini adalah delapan tahap bagaimana

penentuan strategi dibangun melalui matriks TOWS/SWOT. Tahapan yang

dimaksud adalah :

a. Buat daftar peluang dan ancaman eksternal perusahaan, masukkan ke

dalam tabel EFE (External Factors Evaluation)

b. Buat daftar kekuatan dan kelemahan kunci internal perusahaan, masukkan

ke dalam tabel IFE (Internal Factors Evaluation)

c. Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang eksternal dan

catat hasilnya dalam sel strategi SO.

d. Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan peluang-peluang eksternal

dan catat hasilnya dalam sel strategi WO.

e. Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan ancaman-ancaman eksternal dan

catat hasilnya dalam sel strategi ST.

f. Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan ancaman-ancaman eksternal

dan catat hasilnya dalam sel strategi WT.

Tabel 3.14

Matriks Analisis SWOT

EFE

IFE

Strength

( Kekuatan )

Weakness

( Kelemahan )

Opportunity

( Peluang ) S-O Startegy W-O Strategy

Threat

( Ancaman ) S-T Strategy W-T Strategy

Sumber : Rangkuti (2009: 324)

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/28990/6/S_MRL_1101002_Chapter 3.pdf · di Kawasan Wisata Kampung Toga Kabupaten Sumedang. Menurut Suroyo Anwar (2009:

51

Yoga Barata Ari Wibowo, 2017 PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KAMPUNG TOGA KABUPATEN SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu