bab iii metode penelitian 3.1 lokasi dan waktu penelitian...
TRANSCRIPT
Partisipasi
penyusunan anggaran (X)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah 21 SKPD pada pemerintah Kabupaten Gorontalo
Utara. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai dengan Juli 2012.
3.2 Desain Penelitian
Rancangan penelitian yang akan digunakan untuk menguji pengaruh
partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial SKPD adalah survei.
Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi
dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Sifat
penelitian ini merupakan penelitian kausalitas. Penelitian kausalitas berguna untuk
mengukur hubungan-hubungan antara variabel riset atau berguna untuk
menganalisis bagaimana satu variabel mempengaruhi variabel lain (Umar 2003:
30 dalam Marpaung 2010). Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai dari
suatu variabel, dalam hal ini variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih
(independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan
variabel lain (Hasan, 2004: 7). Dalam penelitian ini terdapat variabel bebas
(partisipasi penyusunan anggaran) dan variabel terikat (kinerja manajerial SKPD).
Desain penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2: Desain Penelitian
Kinerja Manajerial SKPD (Y)
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 80). Populasi dalam
penelitian ini adalah Kepala SKPD, Kepala bidang/Kepala Bagian, dan Sub
Bagian dari 21 SKPD. Keseluruhan berjumlah 213 Aparat. Distribusi populasi
tersebut dapat dilihat dari tabel 3 berikut ini:
Tabel 3: Populasi Penelitian
No
SKPD
JUMLAH
TOTAL Kepala
SKPD
Kabag/
Kabid
Kasubag
1 Inspektorat 1 4 11 16
2 Bagian Tata Pemerintahan 1 - 3 4
3 Bagian Humas 1 - 3 4
4 Bagian Hukum dan Organisasi 1 - 3 4
5 Bagian Pembangunan 1 - 3 4
6 Bagian Ekonomi Sosial 1 - 3 4
7 Bagian Umum 1 - 3 4
8 Dinas PPKAD 1 4 4 9
9 Dinas Kesehatan 1 4 11 16
10 Dinas Koperindag 1 4 11 16
11 Dinas Kelautan dan Perikanan 1 3 9 13
12 Kantor Perpustakaan, & Arsip 1 - 3 4
13 BKD-DIKLAT 1 4 11 16
14 Bappeda 1 4 11 16
15 BP4K 1 3 9 13
16 BKBPP 1 3 9 13
17 Disnakeswan 1 3 9 13
18 DISHUTTAMBEN 1 3 9 13
19 Dinas Kebudayaan & Pariwisata 1 3 9 13
20 DISDUKCAPIL 1 3 9 13
21 Kantor Pelayanan Perizinan
Terpadu
1 - 4 5
JUMLAH 213
Sumber: Pemerintah Kab Gorontalo Utara
Sampel penelitian diambil dengan menggunakan rumus slovin dalam
Karo Karo (2009) yakni sebagai berikut:
𝑛𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 =
𝑁1+𝑁 𝑥𝑑2
Keterangan Rumus:
nsampel = Jumlah sampel yang dijadikan responden
N = jumlah populasi petugas (Populasi)
d2
= adalah kuadrat dari 0,05
dengan memakai rumus diatas dihasilkan sejumlah sampel
sebagai berikut:
nsampel = 213
1+213 𝑥 0,052 = 138,99 orang (digenapkan = 139 orang).
Selanjutnya, ditentukan besanya sampel dari setiap SKPD. Pengambilan
jumlah sampel untuk masing-masing unit populasi dapat dilihat pada tabel 4
dibawah ini:
Tabel 4: Jumlah Sampel Per Unit Populasi
No Unit Sampel Jumlah Sampel Dibulatkan
1 Inspektorat 16/213 x 139 9
2 Bagian Tata Pemerintahan 4/213 x 139 3
3 Bagian Humas 4/213 x 139 3
4 Bagian Hukum & Organisasi 4/213 x 139 3
5 Bagian Pembangunan 4/213 x 139 3
6 Bagian Ekonomi Sosial 4/213 x 139 3
7 Bagian Umum 4/213 x 139 3
8 Dinas PPKAD 9/213 x 139 6
9 Dinas Kesehatan 16/213 x 139 9
10 Dinas Koperindag 16/213 x 139 9
11 Dinas Kelautan & Perikanan 13/213 x 139 8
12 Kantor Perpustakaan & Arsip 4/213 x 139 3
13 BKD-DIKLAT 16/213 x 139 9
14 Bappeda 13/213 x 139 8
15 BP4K 13/213 x 139 8
16 BKBPP 13/213 x 139 8
17 Disnakeswan 13/213 x 139 8
18 DISHUTTAMBEN 13/213 x 139 8
19 Dinas Kebuadayaan & Pariwisata 13/213 x 139 8
20 DISKUKCAPIL 13/213 x139 8
21 Kantor Pelayanan Izin Terpadu 5/213 x 139 4
JUMLAH 139
Sumber: Data Olahan. 2012
3.4 Definisi Operasional Variabel
Penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu
partisipasi dalam penyusunan anggaran (X) dan variabel terikat yaitu kinerja
manajerial di Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara. Definisi operasional dan
metode pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini, diuraikan
sebagai berikut:
1. Partisipasi dalam penyusunan anggaran (X) diartikan sebagai Partisipasi
penyusunan anggaran merupakan proses keterlibatan antara individu pada
pembuatan rencana kerja dalam jangka waktu satu tahun, yang dinyatakan
dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif orang lain Siregar (2003).
2. Kinerja manajerial (Y) artinya hasil dari proses aktivitas mulai dari proses
perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban
dan pengawasan di setiap SKPD di Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara.
Pengukuran variabel ini menggunakan instrumen yang pernah digunakan oleh
Bangun (2009: 47).
Tabel 5: Definisi Operasional dan Indikator Variabel Jenis
Variabel
Definisi Operasional Indikator Skala
Partisipasi
dalam
penyusunan
anggaran
(X)
Partisipasi penyusunan
anggaran merupakan proses
keterlibatan antara individu
pada pembuatan rencana
kerja dalam jangka waktu
satu tahun, yang dinyatakan
dalam satuan moneter dan
satuan kuantitatif orang lain
Siregar (2003).
a. Seberapa besar keterlibatan
para manajer dalam proses
penyusunan anggaran.
b. Tingkat kelogisan alasan
atasan untuk merevisi
usulan anggaran yang dibuat
manajer
c. Seberapa besar manajer
merasa mempunyai
kontribusi penting terhadap
anggaran
d. Serta frekuensi atasan
meminta
Pendapat manajer dalam
penyusunan anggaran
Siregar (2003)
Ordinal
Kinerja
Manajerial
SKPD (Y)
Kinerja manajerial
merupakan hasil dari Proses
perencanaan, penganggaran,
penatausahaan, pelaporan,
pengawasan, dan staffing
pada pemerintah daerah.
Kinerja manajerial yang
dimaksud dalam penelitian
ini adalah kinerja perangkat
daerah dalam kegiatan-
kegiatan manajerial.
Sumber: Bangun (2009)
1. Efektifitas hasil
perencanaan
2. Efektifitas hasil
penganggaran
3. Efektifitas hasil
penatausahaan
4. Efektifitas hasil
pelaporan
5. Efektifitas hasil
pengawasan
6. Efektifitas hasil
staffing
Sumber: Bangun (2009)
Ordinal
Sumber: Data diolah, 2012
Mengacu pada tabel di atas, pengukuran dan ukuran skala yang digunakan
untuk pembuatan item kuisioner adalah menggunakan skala likert dimana berisi
pernyataan yang sistemetis untuk menunjukan sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial, dalam penelitian
fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya
disebut sebagai variabel penelitian (Sugiyono, 2011: 93). Adapun yang dipakai
sebagai kuisioner atau angket dengan menggunakan 5 (lima) pilihan yaitu Selalu
(A), Sering (B), Kadang-kadang (C), Jarang (D), dan Tidak pernah (E). Setiap
pilihan akan diberikan skor/bobot nilai yang berbeda seperti tampak pada tabel 6
berikut ini:
Tabel 6: Pernyataan dengan skala likert
Pilihan Skor/Bobot Keterangan
A
B
C
D
E
5
4
3
2
1
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Jarang
Sangat tidak setuju
3. 5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data yang
lengkap dalam penelitian ini berupa daftar pertanyaan (questionaire) yang diantar
langsung ke responden, kemudian kuisioner tersebut dikumpul kembali setelah
batas waktu yang ditentukan selama 1 minggu.
3.5.1 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yang berupa hasil
kuisioner yang telah diisi oleh responden.
3.5.2 Instrumen
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati yang secara spesifik semua fenomena
ini disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2011: 102). Instrumen penelitian dalam
penelitian ini berupa kuisioner yang berhubungan dengan indikator kinerja
manajerial SKPD dan partisipasi penyusunan anggaran.
3.5.3 Prosedur Pengujian Instrumen
Penggunaan instrumen dalam penelitian, diharapkan hasil penelitian akan
menjadi valid dan reliabel. Menggunakan instrumen yang telah teruji validitas dan
reliabilitasnya maka data penelitian menjadi valid
3.5.3.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menilai sejauh mana suatu alat ukur diyakini
dapat dipakai sebagai alat untuk mengukur item-item pertanyaan-pertanyaan
kuisioner dalam penelitian. Instrumen yang valid berarti intrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiono, 2011: 121).
Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas pertanyaan-pertanyaan
kuisioner adalah korelasi product moment dari Karl Pearson dengan ketentuan:
jika r hitung lebih besar dari r tabel, maka skor butir pertanyaan kuisioner valid
tetapi sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka skor butir pertanyaan
kuisoner tidak valid. Proses perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan
program SPSS versi 16 dan Microsoft excel 2007.
Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan korelasi
product moment (Sugiyono, 2011: 183) yang dirumuskan sebagai berikut:
𝑅𝑥𝑦 =𝑛 𝑥𝑦 − 𝑥 𝑦
2𝑥 − 𝑥 2 𝑛 2𝑦 − 𝑦 2
Keterangan:
x : Skor item ke-1
y : Skor total variabel
n : Jumlah responden
3.5.3.2 Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauhmana
kestabilan dan konsistensi instrumen dalam mengukur konsep. Selain itu
pengujian reliabilitas dilakukan untuk membantu menetapkan kesesuaian
pengukur. Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini, penulis menggunakan
koefisien reliabitas Alpha cronbach (Arikunto, 2006: 196) yaitu:
𝑟11 = 𝑘
𝑘 − 1 1 −
𝜎𝑏2
𝜎𝑡2
Keterangan:
r11
: Reliabilitas instrumen
k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb2 : Jumlah varians butir
σt2 : Varians total
Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel
dan berhasil mengukur dimensi variabel yang kita ukur jika koefisien
reliabilitasnya minimal 0,5 atau 0,6.
3.5.3.3 Konversi data
Konversi data dilakukan apabila data dari variabel-variabel penelitian
adalah data yang berskala ordinal, sedangkan syarat data untuk dapat
digunakannya statistik inferensial (analisa regresi) sebagai analisis utama dalam
pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah sekurang-kurangnya data yang
berskala interval.
3.6 Tehnik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data regresi linear sederhana.
Penggunanaan teknik ini karena dalam penelitian ini hanya digunakan satu
variabel terikat (kinerja manajerial) dan satu variabel independen (partisipasi
penyusunan anggaran). Model yang akan dibentuk sesuai dengan tujuan penelitian
(Sugiyono, 2009: 261) adalah:
Y= a + bX
Y : Variabel dependen (Kinerja Manajerial SKPD)
X : Variabel independen (Partisipasi Penyusunan Anggaran)
b : Angka arah atau koefisien regresi
a : Intercept atau konstanta
Untuk kemudahan dalam perhitungan digunakan jasa komputer berupa
software dengan program SPSS (statistical package for social science) for
windows version 16 dan Microsoft excel 2007.
3.6.1 Uji Asumsi Klasik
Sebelum data dianalisis lebih lanjut menggunakan analisis regresi linear
sederhana, data tersebut harus sesuai dengan syarat-syarat yang dikehendaki
dalam analisi regresi yaitu sebagai berikut:
3.6.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mrnguji apakah dalam model regresi,
variabel terikat dependent dan variabel bebas independent memiliki distribusi
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah jika distribusi normal atau
tidak dapat dilakukan dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik
merupakan cara yang mudah untuk mendeteksi normalitas yaitu dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normal probability plot.
Pengambilan keputusan dalam uji normalitas menggunakan analisi grafik
ini didasarkan pada:
1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Untuk melengkapi hasil analisis grafik normal probability plot digunakan
uji statistik non-parametik Kolmgorov-Smirnov (K-S). Pada uji statisik onesample
Kolmogrov-Smirnov dapat dilihat probabilitas signifikan terhadap variabel. Jika
probabilitas di atas 0,05 maka variabel tersebut berdistribusi secara normal
(Ghozali, 2005).
3.6.1.2.Uji Linieritas
Uji ini digunakan untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat, disamping itu dengan pengujian linearitas
pengujian diharapkan dapat mengetahui taraf signifikan penyimpangan dari
linieritas hubungan tersebut.
3.6.1.3 Uji Heteroskedatisitas
Uji heteroskedasitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual, dari suatu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika variansnya berbeda maka dikatakan heteroskeditas, namun
jika variansnya sama disebut homokedatisitas. Suatu model regresi dikatakan baik
jika tidak terjadi heteroskedasitas.
3.6. 2. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis bertujuan menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel
independen yaitu partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja
manajerial Pemerintahan Kabupaten Gorontalo Utara sebagai variabel dependen.
Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisa regresi linear sederhana
(Uji t).
Uji Parsial (Uji t)
Secara parsial hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi
hipotesis statistik berikut:
H0: ρyx1 = 0 Partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh terhadap
kinerja manajerial SKPD.
Ha: ρyx1 ≠ 0 Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja
manajerial SKPD.
Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t. Uji t digunakan
untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel
terikat. Uji t dilakukan dengan membandingkan antara thitung dengan ttabel. Untuk
menentukan nilai ttabel ditentukan dengan tingkat signifikasi 5% dengan derajat
kebebasan df = (n-k) dimana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah
variabel. Kriteria pengujian yang digunakan adalah:
Jika t hitung > t tabel (n-k) maka Ho ditolak,
Jika t hitung < t tabel (n-k) maka Ho diterima
3.6.3 Koefisien Determinasi
Pengujian koefisien determinan (R2) digunakan untuk mengukur proporsi
atau presentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik
turunnya variabel dependen. Koefisien determinan berkisar antara nol sampai
dengan satu (0 ≤ R2 ≤ 1). Hal ini berarti R
2 = 0 menunjukan tidak adanya
pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, bila R2 semakin
besar mendekati 1, menunjukan semakin kuatnya pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen dan bila R2 semakin kecil mendekati nol maka dapat
dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen.