bab iii metode penelitian 3.1 pendekatan, jenis dan dasar …eprints.umm.ac.id/66556/4/bab...
TRANSCRIPT
27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan, Jenis dan Dasar Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif-deskriptif, pendekatan
ini bertujuan untuk menggambarkan fenomena yang sedang terjadi maupun yang
sudah terjadi di masa lampau. Pendekatan jenis ini menunjuk kepada perhitungan
dengan cara akurat tentang aspek dan kategori dari pesan kritik sosial yang terdapat
di dalam film Parasite. Dalam penelitian ini, selain melakukan dengan cara
menghitung, peneliti juga akan mengamati dan menjelaskan serta menjabarkan
dengan menambahkan potongan gambar pada film Parasite yang akan di screen
capture. Peneliti menggunakan dasar penelitian yaitu Analisis Isi.
3.2 Ruang Lingkup Penelitian
Film Parasite menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini. Dengan durasi
2.12.00 (2 jam 12 menit 00 detik) dan dengan keseluruhan scene sebanyak 223
scene, peneliti akan mengamati kemudian mendeskripsikan serta mengidentifikasi
adegan, gambar atau dialog yang termasuk kedalam kategori pesan kritik sosial
langsung maupun kritik sosial yang tidak langsung.
3.3 Unit Analisis dan Satuan Ukur
Satuan tertentu dalam penelitian yang diperhitungkan untuk menjadi subjek
dalam penelitian ialah unit analisis, selain itu unit analisis ini berkaitan dengan
fokus atas komponen yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan scene sebagai unit analisisnya. Sedangkan satuan ukurnya, peneliti
28
menggunakan frekuensi kemunculan pesan kritik sosial yang akan ditarik dan
kemudian dimasukkan kedalam kategori yang telah ditentukan oleh peneliti.
3.4 Kategorisasi
Tahap terpenting didalam analisis isi adalah ketika menyusun kategori
(Eriyanto, 2011:202-203). Tahap penyusunan kategori dilakukan dengan baik,
cermat dan juga berhati-hati. Dalam penyusunan kategori setidaknya harus
mengikuti tiga prinsip penting yaitu yang pertama Mutually exclusive artinya
adalah poin-poin disini dapat dengan jelas dibedakan dari satu kategori ke kategori
yang lainnya. Yang kedua, Exhaustive artinya adalah agar lengkap, kategori yang
digunakan harus dapat mengakomodasi kemungkinan yang nantinya akan muncul.
Yang ketiga, Reliable artinya adalah kategori yang dibuat oleh peneliti dapat
diandalkan dan dipahami oleh semua orang secara sama.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, peneliti membaginya
kedalam 2 bentuk kategori, yaitu kategori tema pesan kritik sosial dan kategori
target pesan kritik sosial.
3.4.1 Kategori Tema Pesan Kritik Sosial
Berdasarkan hasil pengamatan pada film Parasite, masalah sosial menjadi
acuan utama dari kritk sosial yang disampaikan dalam film ini. Berikut adalah
persoalan masalah sosial dalam buku (Soekanto, 2010: 321) yang menjadi kategori
pesan kritik sosial didalam film Parasite Karya Bong Joon-Ho:
29
1. Kritik Sosial Pelanggaran Norma
Pesan yang terdapat dalam scene film Parasite yang menunjukkan
kritikan atau sindiran terhadap perilaku masyarakat yang melanggar
ketentuan yang telah ditetapkan dan harus ditaati oleh lingkungan
bermasyarakat dan pejabat untuk kepentingan hidup bersama. Sebagai tanda
untuk mengetahui kemunculan kategori ini, maka dibuatlah indikatornya:
a. Kritik Masalah Kejahatan
Pesan didalam scene yang menunjukkan kritikan terhadap tindakan
yang bersifat tidak susila, merugikan dan menimbulkan begitu banyak
ketidak tenangan dalam suatu masyarakat tertentu, yaitu meliputi
kejahatan dalam memalsukan identitas dan dokumen, kejahatan
penipuan, penganiayaan dan pembunuhan.
Contoh:
Scene yang memperlihatkan dimana si pemain menipu dengan
memalsukan ijazahnya untuk melamar pekerjaan.
2. Kritik Sosial Masalah Kemiskinan
Pesan didalam scene yang menunjukkan kritikan terhadap suatu
keadaan dimana seseoramg tidak sanggup memelihara dirinya atau tidak
sanggup memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemiskinan biasanya digambarkan
dengan kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.
Sebagai tanda untuk mengetahui kemunculan kategori ini, maka dibuatlah
indikatornya:
30
a. Kritik Masalah Ekonomi
Pesan didalam scene yang menunjukkan kritikan terhadap ketidak
sanggupan seseorang atau sekelompok dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya karena faktor kekurangan ekonomi, yaitu meliputi keadaan
ekonomi dan pengangguran.
Contoh:
Scene ketika sang ayah dari keluarga miskin memakan roti tapi bagian
pinggirnya, dimana bagian itu biasanya banyak tidak disukai oleh
orang. Kemudian sang ayah menyuruh anaknya untuk terus mencari
wifi gratis, guna untuk mencari lamaran pekerjaan. “Cari terus wifinya,
angkat tanganmu.”
3. Kritik Sosial Masalah Birokrasi
Pesan didalam scene yang menunjukkan kritikan terhadap masalah
birokrasi menunjuk pada suatu organisasi yang dimaksudkan tidak
mengerahkan tenaga dengan teratur dan terus-menerus untuk mencapai
suatu tujuan tertentu atau dengan kata lain, masalah birokrasi merupakan
organisasi yang tidak bersifat hierarkis, mengkordinasikan pekerjaan orang-
orang tidak untuk kepentingan pelaksanaan tugas-tugas administratif.
Sebagai tanda untuk mengetahui kemunculan kategori ini, maka dibuatlah
indikatornya:
a. Kritik Masalah Kinerja Pemerintah
Pesan dalam scene yang memperlihatkan kritikan terhadap kinerja
pemerintah dalam menjalankan perannya, yaitu meliputi kurang cepat
31
dan tanggapnya pemerintah dalam menangani suatu masalah atau
bencana yang sedang terjadi dan juga kurang ada nya apresiasi
pemerintah terhadap para atlet nasional.
Contoh:
Scene ketika terjadinya banjir, yang memperlihatkan kurang
tanggapnya pemerintah dalam menangani bencana yang sedang
terjadi. Terlihat para korban banjir sedang protes, tetapi hanya
dijawab “Semuanya harap tenang.”
4.Kritik Sosial Masalah Kependudukan
Pesan didalam scene yang menunjukkan kritikan terhadap masalah
kependudukan. Pertambahan penduduk yang tidak terkontrol menyebabkan
tidak meratanya kesejahteraan masyarakat, terutama mengenai sumber-
sumber kehidupan manusia yang semakin terbatas. Salah satu contohnya
yaitu semakin sulitnya lapangan pekerjaan.
a. Kritik Masalah Kesejahteraan Masyarakat
Pesan dalam scene yang memperlihatkan dimana tidak
meratanya kesejahteraan masyarakat, yaitu meliputi
pertumbuhan penduduk yang tidak terkontrol dan lapangan
pekerjaan yang masih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah
penduduk yang ada.
Contoh:
“Ada lowongan kerja satpam dan 500 orang memperebutkan.”
32
3.4.2 Kategori Target Pesan Kritik Sosial
Sasaran kritik adalah siapa target sasaran yang dituju pada sasaran
ktitik sosial dalam film Parasite. Bertujuan menyampaikan pesan yaitu:
a. Masyarakat
Kritik kepada masyarakat pada penelitian ini adalah pesan didalam scene
yang menunjukkan kritikan kepada seseorang atau sekelompok yang tinggal
dalam suatu wilayah atau negara dan diatur oleh hukum yang ditetapkan
oleh pemerintah.
Contoh: Ketika scene keluarga Kim sedang bersembunyi di bawah kolong
meja, sedangkan si keluarga kaya sedang tidur di sofa, dari sini bisa dilihat
penggambaran strata sosial yang memperlihatkan masyarakat miskin
posisinya di bawah, sedangkan masyarakat kaya posisinya di atas. Ditambah
juga dengan dialog yang mengatakan “Bau pak Kim seperti bau lobak tua,
aku tidak bisa menggambarkannya tetapi kau bisa menciumnya ketika kau
naik kerata bawah tanah.”
b. Pemerintah
Kritik yang ditujukan kepada pemerintah di dalam penelitian ini adalah
pesan kritik sosial yang berupa kritikan atau sindiran yang menyinggung
akan kinerja pemerintah.
Contoh: Ketika scene banjir di dalam rumah yang tak layak di huni, terdapat
medali olahraga. Disini dapat dilihat bahwa pemerintah kurang
memperhatikan atau menjamin kehidupan para atletnya yang dulunya telah
membantu mengharumkan nama negara.
33
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah dengan cara
dokumentasi. Menata dan membuat kerangka pada setiap scene yang menurut
peneliti masuk kedalam kategorisasi yang telah ditentukan, yaitu pesan kritik sosial
langsung dan tidak lagsung dalam film Parasite. Kemudian setelah melihat
keseleruhan film Parasite, akan dianalsis sesuai dengan teknik analisis yang
digunakan oleh peneliti, yaitu menggunakan teknik analisis isi. Nantinya, data
tersebut akan diberikan dalam bentuk screen capture pada setiap scene yang sesuai
dengan kategori yang telah ditentukan dan dimasukkan kedalam lembar koding
terstruktur.
Peneliti juga menggunakan lembar coding untuk mengumpulkan datanya,
dengan cara dihitung. Kemudian data itu akan diisi oleh koder yang telah dipilih,
yang bertujuan untuk mencari tingkat kesepakatan antar pelaku koding dengan
peneliti. Sedangkan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pengumpulan
data pada penelitian ini antara lain :
1. Mengamati skenario dan menyajikan durasi per-scene film Parasite Karya Bong
Joon-ho dengan tabel untuk mempermudah saat menganalisis film tersebut.
Tabel 2: Durasi Per-scene
Scene Durasi
34
2. Mengidentifikasi objek penelitian dalam film “Parasite Karya Bong Joon-ho”
dengan memberi tanda pada lembar kerja koding sesuai dengan kategori yang
sudah di tentukan.
3. Mendokumentasikan data yang dianggap menyampaikan pesan kritik sosial
kedalam bentuk teks.
Tabel 3: Tabel Lembar Kerja Koding
Kategori
Tema Pesan Kritik Sosial
Indikator
Pesan Kritik Sosial
Target
Pesan Kritik Sosial
Scene
1 2 3
Kritik Sosial Pelanggaran
Norma Kritik Masalah Kejahatan
Masyarakat
Pemerintah
Kritik Sosial Masalah
Kemiskinan Kritik Masalah Ekonomi
Masyarakat
Pemerintah
Kritik Sosial Masalah
Birokrasi
Kritik Masalah Kinerja
Pemerintah
Masyarakat
Pemerintah
Kritik Sosial Masalah
Kependudukan
Kritik Masalah
Kesejahteraan Masyarakat
Masyarakat
Pemerintah
Scene
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Scene
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
35
Scene
44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63
Scene
64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83
36
Scene
84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103
Scene
104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123
Scene
124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143
37
Scene
144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163
Scene
164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183
Scene
184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 190 191 192 193
38
Scene
194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213
Scene
214 215 216 217 218 219 220 221 222 223
Keterangan:
Tabel diatas diisi dengan tanda: √: Menyatakkan adanya pesan kritik sosial
-: Menyatakan tidak adanya pesan kriitik sosial
3.6 Koder
Dalam penelitian analisis isi kuantitatif diperlukan adanya pengkoding atau
koder. Peneliti menunjuk dua orang koder yang memiliki pengetahuan dan
39
wawasan mengenai pengkodingan. Sebelum dilakukan proses pengkodingan,
pertama koder akan diberikan penjelasan dahulu mengenai penelitian ini, dengan
menjelaskan batasan dalam unit analisisnya dan juga kategorisasi yang termasuk
kedalam lembar kerja koding. Peneliti telah menunjuk dua orang koder yang sesuai
dengan karakteristik yang telah ditentukan, kriterianya yaitu:
a. Calon koder merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi, khususnya
mahasiswa dengan penjurusan audio visual.
b. Calon koder sudah pernah menonton film Parasite karya Bong Joon-ho dan
memahaminya.
c. Calon koder harus paham ilmu sinematografi.
d. Calon koder memahami dengan jelas mengenai pesan-pesan kritik sosial.
3.6.1 Identitas Koder
Koder I
Nama : Chintya Adistira Putri
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Malang, 8 Desember 1995
Alamat : Jalan Mergan Kelurahan E-1, Malang
Koder II
Nama : Qonita Tamara El-Nuchi
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Bangil, 12 Desember 1994
Alamat : Perumahan Bukit Cemara 7 Blok F 4
40
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
teknik analisa distribusi frekuensi. Teknik analisa ini digunakan untuk mengetahui
frekuensi kemunculan masing-masingg kategori. Setiap pesan kritik sosial yang
terdapat dalam film“Parasite Karya Bong Joon-ho” yang sudah di golongkan
kedalam kategori akan di analisa dengan alat distribusi frekuensi yang disajikan
dengan table presentase.
Tabel 4
Tabel Distribusi Frekuensi Tema Pesan Kritik Sosial
Kategori Tema Pesan Kritik Sosial Frekuensif Presentase %
Kritik Sosial Pelanggaran Norma
Kritik Masalah Kemiskinan
Kritik Masalah Birokrasi
Kritik Kependudukan
Total =
Tabel 5
Tabel Distribusi Frekuensi Target Pesan Kritik Sosial
Kategori Target Pesan Kritik Sosial Frekuensif Presentase %
Masyarakat
Pemerintah
Total =
41
3.8 Uji Reabilitas
Penelitian ini menggunakan perhitungan reabilitas sebagai uji keabsahan
data, dimana dibutuhkan dua orang koder atau bahkan lebih. Nantinya, kedua koder
akan diberikan alat ukur dan dimintai melihat dan menilai sesuai petunjuk yang
diberikan oleh sang peneliti. Formula Holsti, seringkali digunakan sebagai uji
reabilitas antar coder. Menurut Eriyanto (2011:209), reabilitas ditujukan kedalam
presentase persamaan antar coder ketika menilai suatu isi, dengan rumus sebagai
berikut:
CR =2𝑀
𝑁1+𝑁2
Dimana :
1. CR : Coeficient Reliability
2. M : Jumlah coding yang disetujui kedua pihak, yaitu oleh peneliti dan
koder
3. N1 : Jumlah coding yang telah dibuat oleh koder 1
4. N2 : Jumlah coding yang telah dibuat oleh koder 2
Dalam memperkuat hasil uji reabilitas diatas, peneliti akan kembali
menghitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Pi =%𝑂𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑒𝑑 𝐴𝑔𝑟𝑒𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡 − %𝐸𝑥𝑝𝑒𝑐𝑡𝑒𝑑 𝐴𝑔𝑟𝑒𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡
1 − %𝐸𝑥𝑝𝑒𝑐𝑡𝑒𝑑 𝐴𝑔𝑟𝑒𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡
Dimana:
1. Pi : merupakan nilai kesepakatan
42
2. Observed Agreement : Jumlah yang disepakati antara kedua pengkode
yaitu nilai dari Coefisient Reliability (CR)
3. Expected Agreement : Persetujuan yang diharapkan dalam suatu kategori
(X2)
0,75 merupakan ambang penerimaan yang sering dipakai untuk uji reabilitas
kategoriasi. Jika nilai persetujuan kesepakatan antara peniliti dengan koder tidak
dapat mencapai 0,75 (75%) maka peneliti perlu merumuskan kembali kategorisasi
operasional yang telah dibuat. Dengan arti, kategorisasi yang telah dibuat oleh
peneliti belum mencapai kepada tingkat kepercayaan dan kesepakatan (Eriyanto,
2011).