bab iii metode penelitian 3.1 seting dan karakteristik...
TRANSCRIPT
31
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kenteng 01 Kecamatan Sempor
Kabupaten Kebumen Semester 1 Tahun Ajaran 2017/2018.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 2 SD Negeri Kenteng 01 Kecamatan
Sempor Kabupaten Kebumen Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018. Jumlah
siswa kelas 2 adalah 27 siswa, terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 8 siswa
perempuan. Bangunan SD Negeri Kenteng 01 terdiri dari 8 ruang kelas, 1 ruang
guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 perpustakaan, 2 kamar mandi guru yaitu 1 untuk
wanita 1 untuk laki-laki, 4 kamar mandi siswa yaitu 2 untuk wanita 2 untuk laki-
laki, 1 ruang UKS, 1 dapur, dan 1 kantin sekolah.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.2.1 Variabel penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari model pembelajaran kooperatif tipe
Problem Solving Learning dan hasil belajar Matematika. Model pembelajaran
koperatif tipe Problem Solving Learning adalah pembelajaran Matematika KD
Mengenal bilangan asli sampai 500 dengan menggunakan blok dienes (kubus
satuan) dan memprediksi pola-pola bilangan sederhana menggunakan bilangan-
bilangan yang kurang dari 100 dengan langkah mendapat daftar kegiatan
pemecahan masalah Matematika, kemudian mengerjakan kegiatan-kegiatan yang
ada dalam daftar satu per satu, dan meminta guru untuk memberi tanda kegiatan
yang sudah selesai dilaksanakan. Setelah mendapatkan daftar kegiatan pemecahan
masalah Matematika atau Math Menu, secara mandiri siswa akan memilih
kegiatan apa yang akan mereka kerjakan terlebih dahulu dengan cara mereka
sendiri. Hasil belajar Matematika adalah besarnya skor proses pemecahan masalah
(selama mengerjakan kegiatan-kegiatan yang ada dalam daftar) dan skor hasil
belajar. Penelitian ini menggunakan variabel:
32
a. Variabel bebas (X)
Variabel bebas (Independent) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran Problem
Solving Learning berbantuan Math Menu.
b. Variabel terikat (Y)
Variabel terikat (Dependent) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat adalah hasil belajar
Matematika.
3.2.2 Definisi Operasional
a. Model Pembelajaran Problem Solving Learning berbantuan Math Menu
Model pembelajaran Problem Solving Learning berbantuan Math Menu
sebagai variabel bebas merupakan salah satu tipe dalam pembelajaran
kooperatif dimana dalam penyajiannya siswa belajar mengenai pemecahan
masalah-masalah secara mandiri melalui daftar kegiatan matematika atau math
menu.
b. Hasil Belajar Matematika
Hasil belajar Matematika sebagai variabel terikat merupakan hasil belajar
yang diperoleh setelah dilakukan pembelajaran dalam bentuk nilai setelah
dilaksanakanya evaluasi pembelajaran pada siklus 1 dan 2. Hasil belajar dapat
dijadikan sebagai tolak ukur untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan
seorang individu setelah melakukan kegiatan belajar.
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kenteng 01 Kecamatan Sempor.
Waktu pelaksanaannya Siklus 1 pada tanggal 27 dan 28 Juli 2017, dan Siklus 2
pada tanggal 3 dan 4 Agustus 2017.
3.4 Prosedur Penelitian
Pelaksanaan tiap siklus dalam penelitian ini merupakan siklus kegiatan
yang terdiri dari dua siklus. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
33
(PTK). Model penelitian menggunakan model spiral dari C. Kemmis dan Mc.
Taggart. Konsep pokok penelitian tindakan menurut C. Kemmis dan Mc. Taggart
dalam Arikunto terdapat empat tahap rencana tindakan pada tiap siklus, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tahapan-tahapan ini
berlangsung secara berulang-ulang, sampai tujuan penelitian tercapai. Jika tidak
tercapainya target yang telah ditentukan, maka diadakan perbaikan pada
perencanaan dan pelaksanaan siklus berikutnya.
Gambar 3.4 Siklus Penelitian Tindakan Kelas C. Kemmis dan Mc. Taggart
dalam Suharsimi Arikunto
Perencanaan
Siklus ke-1
Pengamatan
Pelaksanaan Refleksi
Perencanaan
Siklus ke-II
Pengamatan
Pelaksanaan Refleksi
34
3.4.1 Sasaran Penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah mencoba mengatasi kesulitan
yang dialami oleh studi tindakan dengan menjaga pekerjaan secara konsisten
terhadap teori tertentu dan mengembangkan penelitian. Adapun sasaran
penelitian penerapan Problem Solving Learning adalah siswa kelas 2 SD Negeri
Kenteng 01, Semester I, Tahun Ajaran 2017/2018 pada pelajaran Matematika.
Peningkatan hasil belajar yang dimaksud adalah perbandingan persentase nilai
awal yang didapat dari pra siklus sebelum siklus 1 dilaksanakan dengan nilai
setelah siklus 1 dan siklus 2 baik yang belum dirata-rata maupun yang
sudah dirata-rata.
3.4.2 Siklus 1
1. Perencanaan
Pada tahap ini penulis menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dengan materi pokok Bilangan Asli dengan indikator membilang bilangan
asli sampai 500 dengan kubus dienes dan membuat pola-pola bilangan sampai
100. Pada tahap perencanaan ini juga penulis melakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
2) Menyiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran sesuai
dengan materi.
3) Membuat daftar kegiatan pemecahan masalah Matematika yang harus
dikerjakan atau Math Menu.
4) Membuat kartu berupa kolom untuk memberi tanda kegiatan yang telah
dikerjakan oleh siswa.
5) Membuat evaluasi berupa tes evaluasi.
6) Membuat lembar observasi guru dan siswa dalam pembelajaran.
35
2. Pelaksanaan
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung.
Pada tahap ini merupakan pelaksanaan dari rencana pembelajaran dengan
melaksanakan tindakan yang sesuai dengan rancangan yang telah dibuat dalam
kegiatan pembelajaran dan melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai materi
yang telah ditentukan. Pada tahap tindakan ini menerapkan model pembelajaran
Problem Solving Learning Berbantuan Math Menu.
Pertemuan 1.
Dilaksanakan tanggal 27 Juli 2017.
Prosedur (langkah-langkah pembelajaran)
A. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru memberi salam kepada murid.
b. Guru mengecek kerapihan seragam siswa.
c. Guru melakukan absensi kelas.
Apersepsi :
d. Guru mengingatkan kembali mengenai konsep bilangan asli.
e. Guru mengajak siswa bernyanyi “bangun pagi”.
Orientasi :
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang
akan disampaikan.
Motivasi :
g. Mengajak siswa bertanya jawab tentang apa yang dimaksud dengan
bilangan asli.
h. Dilanjutkan dengan bertanya kesiapan siswa mengikuti pelajaran pagi ini.
36
B. Kegiatan Inti
I. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi:
a. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai konsep bilangan asli.
(disiplin dan tanggungjawab)
b. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai konsep ratusan,
puluhan, dan satuan. (disiplin dan tanggungjawab)
c. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai lambang ratusan,
puluhan, dan satuan dalam kubus satuan. (disiplin dan tanggungjawab)
d. Siswa memperhatikan daftar kegiatan pemecahan masalah (Math Menu).
(tanggungjawab)
e. Siswa ikut serta aktif ketika mendengarkan penjelasan guru dalam
menjawab hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pemecahan masalah
yang ada di dalam daftar. (disiplin dan tekun)
f. Siswa mengerjakan daftar-daftar kegiatan yang ada di dalam daftar. (tekun
dan tanggungjawab)
II. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. Memilih siswa secara acak untuk maju ke depan kelas bertanya jawab
dengan guru. (berani dan tanggungjawab)
b. Semua siswa memperhatikan ke depan kelas. (disiplin dan tanggungjawab)
c. Guru memberi penghargaan kepada siswa yang berani maju ke depan
kelas.
Pertemuan II.
Dilaksanakan tanggal 28 Juli 2017.
Prosedur (langkah-langkah pembelajaran)
A. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru memberi salam kepada murid.
b. Guru mengecek kerapihan siswa.
c. Guru melakukan absensi kelas.
37
Apersepsi :
d. Guru mengingatkan kembali mengenai bilangan asli dan konsep ratusan,
puluhan, dan satuan serta lambangnya dalam kubus satuan.
Orientasi :
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang
akan disampaikan.
Motivasi :
f. Mengajak siswa bertanya jawab tentang apa yang dimaksud dengan
bilangan asli dan konsep ratusan, puluhan, dan satuan.
g. Dilanjutkan dengan bertanya kesiapan siswa mengikuti pelajaran pagi ini.
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi:
a. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai bilangan asli.
(disiplin dan tanggungjawab)
b. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai konsep ratusan,
puluhan, dan satuan.(disiplin dan tanggungjawab)
II. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. Menggunakan sebuah dadu besar kemudian melemparnya ke arah siswa.
Siswa akan memperoleh lemparan dadu dan harus menjawab pertanyaan
dari guru. (tanggungjawab)
c. Memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang telah
diajarkan. Setiap siswa harus fokus mendengarkan dan bersiap untuk
menjawab pertanyaan. (teliti dan tanggungjawab)
d. Siswa yang mendapat lemparan dadu menjawab pertanyaan dengan jelas
dan benar. (berani dan tanggungjawab)
e. Siswa yang tidak menjawab pertanyaan harus memperhatikan siswa yang
sedang menjawab pertanyaan dan bisa menyampaikan pendapatnya.
(berani dan tekun)
38
C. Kegiatan Akhir
a. Siswa bersama dengan guru mengevaluasi jawaban-jawaban yang telah
disebutkan oleh siswa.
b. Siswa bersama guru merangkum materi dan mencari kesimpulan.
c. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
Penilaian
Teknik penilaian:
a. Tes Tertulis
b. Penugasan
c. Unjuk Kerja
Bentuk instrumen: tes pilihan ganda terbatas
Item tes (terlampir)
3. Observasi
Kegiatan observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pada
tahap pelaksanaan. Kegiatan observasi dilakukan oleh guru kelas untuk
mengamati kegiatan pembelajaran terhadap guru yang mengajar dan siswa dalam
menerapkan model pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math
Menu dalam mata pelajaran Matematika. Peneliti menggunakan lembar
observasi untuk mencatat semua penerapan kegiatan model pembelajaran.
Pada kegiatan ini peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan pelaksanaan
siklus, penerapan model pembelajaran, kemampuan mengelola kelas, dan proses
pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math Menu.
4. Refleksi
Peneliti menganalisis hasil pembelajaran di siklus 1, kemudian melakukan
refleksi terhadap strategi yang dilakukan dalam tindakan kelas. Jika hasil yang
dicapai oleh siswa belum sesuai dengan yang diharapkan, maka peneliti
merencanakan kegiatan pembelajaran selanjutnya di siklus 2 dengan
meminimalisir kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus 1.
3.4.3 Siklus 2
39
1. Perencanaan
Pada tahap ini penulis menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dengan materi pokok pola bilangan sederhana. Pada tahap perencanaan ini
juga penulis melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
2. Menyiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran
sesuai dengan materi.
3. Membuat daftar kegiatan pemecahan masalah Matematika yang harus
dikerjakan atau Math Menu.
4. Membuat kartu berupa kolom untuk memberi tanda kegiatan yang telah
dikerjakan oleh siswa.
5. Membuat evaluasi berupa tes evaluasi.
6. Membuat lembar observasi guru dan siswa dalam pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Melaksanakan pelaksanaan yang telah direncanakan pada siklus 2
berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan
selama pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini merupakan pelaksanaan dari
rencana pembelajaran dengan melaksanakan tindakan yang sesuai dengan
rancangan yang telah dibuat dalam kegiatan pembelajaran dan melaksanakan
kegiatan pembelajaran sesuai materi yang telah ditentukan. Pada tahap tindakan
ini menerapkan model pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math
Menu.
Pertemuan 1.
Dilaksanakan tanggal 3 Agustus 2017
Prosedur (langkah-langkah pembelajaran)
A. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru memberi salam kepada murid.
40
b. Guru mengecek kerapihan siswa.
c. Guru melakukan absensi kelas.
Apersepsi :
d. Guru mengingatkan kembali mengenai bilangan asli 1-500 dengan
menggunakan kubus satuan.
e. Guru memberikan contoh tentang apa yang dimaksud dengan pola dengan
menggunakan anak-anak yang ada di kelas (contoh: laki-laki, perempuan,
laki-laki, perempuan).
f. Siswa memberikan contoh lain pola yang ada di sekitarnya.
Orientasi :
g. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang
akan disampaikan.
Motivasi :
h. Mengajak siswa bertanya jawab dengan menghitung benda-benda yang ada
di dalam kelas dengan menggunakan kubus satuan.
i. Dilanjutkan dengan bertanya kesiapan siswa mengikuti pelajaran pagi ini.
j. Menyampaikan aturan yang harus ditepati siswa selama mengikuti
pembelajaran.
B. Kegiatan Inti
I. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi:
a. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai pola bilangan
sederhana. (disiplin dan tanggungjawab)
b. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai pola bilangan
sederhana dengan deret bilangan. (disiplin dan tanggungjawab)
c. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai pola bilangan
sederhana pada baris bilangan. (disiplin dan tanggungjawab)
d. Siswa memperhatikan daftar kegiatan pemecahan masalah atau math menu.
(tanggungjawab)
41
e. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang kegiatan yang ada di dalam
daftar atau math menu. (disiplin dan tekun)
II. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. Membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil.
b. Mengintruksikan siswa untuk mulai mengerjakan daftar kegiatan
pemecahan masalah atau math menu. (tanggungjawab)
c. Mengecek siswa yang sudah selesai mengerjakan salah satu kegiatan dan
memberikan tanda tangan. (jujur dan tanggungjawab)
d. Meminta siswa yang telah selesai untuk menunggu anggota kelompoknya
sebelum berpindah ke kegiatan yang lain. (jujur dan tanggungjawab)
e. Setelah semua kelompok selesai menyelesaikan daftarnya, mengintruksikan
siswa kembali ke tempat duduk masing-masing. (tanggungjawab)
f. Meminta siswa untuk maju ke depan secara acak dan menjelaskan sedikit
daftar math menu di depan kelas, siswa yang lain menanggapi dengan
kritis. (berani dan tanggungjawab)
g. Memberikan penghargaan kepada siswa yang berani maju ke depan kelas,
siswa lain yang menanggapi, dan menjawab dengan benar serta tepat.
Pertemuan II.
Dilaksanakan tanggal 4 Agustus 2017.
Prosedur (langkah-langkah pembelajaran)
A. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru memberi salam kepada murid.
b. Guru melakukan absensi kelas
c. Guru mengecek kerapihan baju siswa
Apersepsi :
d. Guru mengingatkan kembali mengenai pola bilangan sederhana.
Orientasi :
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang
akan disampaikan.
42
Motivasi :
f. Mengajak siswa bertanya jawab tentang contoh-contoh bilangan
sederhana.
g. Dilanjutkan dengan bertanya kesiapan siswa mengikuti pelajaran pagi ini.
B. Kegiatan Inti
I. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi:
a. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai pola bilangan
sederhana. (disiplin dan tanggungjawab)
II. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. Memberikan sebuah aturan di dalam pembelajaran agar siswa tetap tertib
dan suasana belajar kondusif.
b. Membagi siswa menjadi dua kelompok besar.
c. Melakukan tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan
sebelumnya.
d. Mengintruksikan kedua kelompok untuk berebut menjawab pertanyaan dari
guru secara tertib.
e. Meminta kelompok yang tidak menjawab soal untuk memperhatikan
kelompok yang menjawab soal dan kritis menanggapi.
f. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif memperhatikan
presentasi dan kritis dalam menanggapi.
C. Kegiatan Akhir
a. Siswa bersama guru merangkum materi.
b. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
Penilaian
Teknik penilaian:
a. Tes Tertulis
b. Penugasan
c. Unjuk Kerja
43
Bentuk instrumen: tes pilihan ganda terbatas
Item tes (terlampir)
3. Observasi
Kegiatan observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pada
tahap pelaksanaan. Kegiatan observasi dilakukan oleh guru kelas untuk
mengamati kegiatan pembelajaran terhadap guru yang mengajar dan siswa dalam
menerapkan model pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math
Menu dalam mata pelajaran Matematika. Peneliti menggunakan lembar
observasi untuk mencatat semua penerapan kegiatan model pembelajaran.
Pada kegiatan ini peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan pelaksanaan
siklus, penerapan model pembelajaran, kemampuan mengelola kelas, dan proses
pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math Menu.
4. Refleksi
Peneliti menganalisis hasil pembelajaran di siklus 1, kemudian melakukan
refleksi terhadap strategi yang dilakukan dalam tindakan kelas. Jika hasil yang
dicapai oleh siswa belum sesuai dengan yang diharapkan, maka peneliti
merencanakan kegiatan pembelajaran selanjutnya di siklus 2 dengan
meminimalisir kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus 1.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif. Data
kuantitatif yaitu data yang diperoleh langsung dari skor tes. Teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes dengan instrumen
butir-butir soal. Adapun teknik yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan
data yaitu:
a. Tes
Tes digunakan untuk melihat sejauh mana keberhasilan proses belajar
mengajar yang dilakukan pada akhir pembelajaran dengan memberikan soal tes
kepada subjek penelitian. Dalam pengumpulan data alat yang digunakan
berupa soal tes sesuai dengan materi yang diajarkan. Dalam penelitian ini tes
yang digunakan adalah tes formatif berbentuk pilihan ganda.
44
b. Observasi
Observasi ini dilakukan untuk mengamati dan mengetahui perkembangan
keaktifan siswanya sendiri, keaktifan belajar siswa, dan kegiatan guru dalam
pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Solving Learning
Berbantuan Math Menu.
c. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang tertulis.
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen–dokumen baik dokumen tertulis.
3.5.1 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan data agar kegiatan tersebut sistematis dan dipermudah olehnya.
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan
hasil belajar Matematika adalah:
a. Soal tes yaitu menggunakan soal pilihan ganda dalam tes untuk mengetahui
hasil dari pembelajaran.
b. Lembar Observasi
Dalam lembar observasi guru dan siswa, hal yang diamati pada intinya
adalah kemampuan siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru
dengan model pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math Menu
dan kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran Problem Solving
Learning berbantuan Math Menu sesuai dengan indikator dalam kisi-kisi
lembar observasi.
c. Lembar Penilaian
Lembar penilaian ini digunakan untuk menilai hasil belajar siswa. Lembar
penilaian berfungsi untuk refleksi dan evaluasi siswa.
d. Studi Dokumentasi
45
Mendokumentasikan penelitiannya dalam bentuk foto-foto dan kumpulan
hasil belajar siswa.
e. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
Kumpulan RPP terdiri dari RPP siklus 1 dan siklus 2.
3.5.2 Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini apabila lebih dari 80% dari
jumlah siswa (27 siswa) telah mencapai ketuntasan belajar ≥ 70.
3.5.3 Teknik Analisis Data
Data yang telah diperoleh akan dianalisis menggunakan deskriptif
komparatif dengan membandingkan hasil dari pra siklus, siklus 1 dan siklus 2
melalui penyajian data dalam bentuk tabel, skor maksimal, skor minimal, dan
perhitungan persentase.
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.6.1 Uji Validitas
Validitas merupakan Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan
untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Untuk mengetahui tingkat validitas
dilakukan dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrumen
dengan total skor (corrected item total correlation) dapat dilihat melalui
analisis SPSS 20.0 for windows.
r < 0.20 : Sangat rendah
0.21 ≤ r < 0.40 : Rendah
0.41 ≤ r < 0.60 : Cukup
0.61 ≤ r < 0.80 : Tinggi
0.81≤ r <1.00 : Sangat Tinggi
46
3.6.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen.
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Kriteria
menentukan reliabilitas instrumen sebagai berikut:
≤ 0.7 : Tidak ada validitas
07<a≤0.8 : Dapat Diterima
0.8<a≤0.9 : Reliabilitas bagus
≥0.9 : Reliabilitas memuaskan
Tabel 3.1
Uji Validitas dan Reliabilitas Siklus 1
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.840 40
Soal Valid Soal Tidak Valid
Soal 1, Soal 2, Soal 5, Soal 9, Soal 12,
Soal 13, Soal 18, Soal 19, Soal 20, Soal
23, Soal 25, Soal 26, Soal 28, Soal 29,
Soal 31, Soal 32, Soal 34, Soal 35, Soal
37, Soal 39
Soal 3, Soal 4, Soal 6, Soal 7, Soal 8,
Soal 10, Soal 11, Soal 14, Soal 15, Soal
16, Soal 17, Soal 21, Soal 22, Soal 24,
Soal 27, Soal 30, Soal 33, Soal 36, Soal
38, Soal 40
Berdasarkan hasil uji validitas siklus 1 yang telah di ujikan di SDN kenteng
01 Sempor diperoleh beberapa data yang tidak valid dan diperoleh beberapa data
yang valid. Kriteria validitas instrumen tes yang diharapkan penulis sebesar 0,381.
Jadi dari keseluruhan soal yang telah dibuat terdapat 20 soal yang valid dan 20
soal lainnya termasuk ke dalam kategori soal yang tidak valid. Sedangkan untuk
47
uji reliabilitasnya, soal-soal tersebut termasuk ke dalam kategori soal yang
memiliki tingkat reliabel yang cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari nilai uji
reliabilitas yang ada yaitu 0,840. Soal yang tidak valid dihilangkan dari uji
validitas dan reliabilitas.
Tabel 3.2
Uji Validitas dan Reliabilitas Siklus 2
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.832 40
Soal Valid Soal Tidak Valid
Soal 2, Soal 3, Soal 5, Soal 7, Soal 9,
Soal 12, Soal 13, Soal 15, Soal 17, Soal
18, Soal 19, Soal 20, Soal 23, Soal 25,
Soal 26, Soal 28, Soal 29, Soal 30, Soal
32, Soal 34, Soal 35, Soal 37, Soal 39
Soal 1, Soal 4, Soal 6, Soal 8, Soal 10,
Soal 11, Soal 14, Soal 16, Soal 21, Soal
22, Soal 24, Soal 27, Soal 31, Soal 33,
Soal 36, Soal 38, Soal 40
Berdasarkan hasil uji validitas siklus 1 yang telah di ujikan di SDN kenteng
01 Sempor diperoleh beberapa data yang tidak valid dan diperoleh beberapa data
yang valid. Kriteria validitas instrumen tes yang diharapkan penulis sebesar 0,381.
Jadi dari keseluruhan soal yang telah dibuat terdapat 23 soal yang valid dan 17
soal lainnya termasuk ke dalam kategori soal yang tidak valid. Sedangkan untuk
uji reliabilitasnya, soal-soal tersebut termasuk ke dalam kategori soal yang
memiliki tingkat reliabel yang cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari nilai uji
reliabilitas yang ada yaitu 0,832. Soal yang tidak valid dihilangkan dari uji
validitas dan reliabilitas.