bab iii metode penelitian 3.1. setting dan karakteristik ......24 7. ketua kelompok maju ke depan...
TRANSCRIPT
21
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation
Berbantuan Media Permainan Teka-Teki Silang dalam upaya meningkatkan hasil
belajar IPA siswa kelas 4 SDN Kutowinangun 09 Salatiga dilaksanakan pada
semester II Tahun Ajaran 2015-2016.
Subjek penelitian ini digunakan pada kelas 4 karena hasil belajar IPA
masih rendah. Hal tersebut disebabkan beberapa hal, yaitu: guru jarang
menggunakan model pembelajaran, guru jarang melakukan kegiatan diskusi
kelompok selama proses pembelajaran, siswa cenderung individualistis selama
proses pembelajaran dan sumber belajar yang digunakan guru hanya buku paket
IPA. Siswa kelas 4 berjumlah 29 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 18
siswa perempuan.
3.2 Variabel Penelitian
Ada dua variabel yang digunakan pada penelitian ini, yaitu variabel bebas
dan variabel terikat yaitu sebagai berikut:
a) Variabel bebas (X)
Menurut Sugiyono (2012:39) “Variabel bebas (X) merupakan variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel lain”. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajran
kooperatif tipe GI dan media permainan teka-teki silang.
b) Variabel terikat (Y)
Sugiyono (2012:39) mendefinisikan bahwa “variabel terikat merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas”. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA.
22
3.3 Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang menggunakan
model spiral dari Kemmis dan MC. Taggart. Penelitian ini akan menggunakan 2
siklus, setiap siklus akan ada 4 tahap yaitu: tahap perencanaan, tindakan,
pengamatan dan refleksi. Model tersebut digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Wijaya Kusumah & Dedi
Dwitagama 2010:21)
3.3.1 Pelaksanaan Siklus I
Rencana pelaksanaan siklus 1 terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut:
Pertemuan I
1. Perencanaan (Planing)
Dalam tahap perencanaan ini meliputi:
a. Menentukan materi, peneliti menggunakan mata pelajaran IPA kelas IV
semester 2 kompetensi dasar: 8.1 mendeskripsikan energi panas dan bunyi
yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.
23
b. Menyusun RPP sesuai dengan KD dan indikator, serta mengaplikasikan
model pembelajaran GI dan media permainan teka-teki silang dengan materi
tentang energi panas.
c. Menyiapkan media dan alat peraga.
d. Menyusun lembar observasi guru.
e. Menyusun lembar kerja siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pada tahap ini berisi skenario pembelajaran yang ada didalam RPP, sebagai
berikut:
a. Kegiatan awal:
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa.
2. Guru melakukan presensi kelas.
3. Guru memeriksa kesiapan siswa.
4. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab dengan siswa
“Cuaca hari ini cerah ya anak-anak. Matahari bersinar sangat terik. Jika
kalian berdiri di lapangan sana (guru sambil menunjuk lapangan), apa yang
akan kalian rasakan?”
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
b. Kegiatan inti:
1. Guru menjelaskan materi dan menunjukan gambar tentang “sumber energi
panas dalam kehidupan sehari-hari”. (eksplorasi)
2. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi “sumber energi
panas dalam kehidupan sehari-hari”. (eksplorasi)
3. Siswa dibentuk menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6
siswa. (elaborasi)
4. Setiap kelompok harus menunjuk salah satu temannya untuk menjadi ketua
kelompok. (elaborasi)
5. Ketua kelompok maju kedepan kelas untuk mengambil undian untuk
memilih topik yang sudah disiapkan oleh guru. (elaborasi)
6. Siswa dan guru merencanakan prosedur/peraturan dalam kelompok.
(elaborasi)
24
7. Ketua kelompok maju ke depan kelas untuk mengambil lembar kerja siswa.
(elaborasi)
8. Setiap kelompok mulai menganalisis setiap soal dan menulis jawabannya
dilembar teka-teki silang yang sebelumnya sudah disiapkan oleh guru.
(elaborasi)
9. Semua kelompok mempresentasikan hasil diskusi nya didepan kelas dan
dikoordinir oleh guru. (elaborasi)
10. Siswa dan guru bersama-sama mengevaluasi semua topik secara
keseluruhan. (konfirmasi)
11. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
hal-hal yang belum dipahami. (konfirmasi)
12. Guru mengajak siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
(konfirmasi)
c. Kegiatan penutup
1. Guru melakukan refleksi pembelajaran dengan bertanya kepada siswa
tentang pembelajaran hari ini dan materi apa yang sudah kalian dapatkan.
2. Guru mengucapkan salam untuk menutup pembelajaran.
Pertemuan II
a. Kegiatan awal:
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa.
2. Guru melakukan presensi kelas.
3. Guru memeriksa kesiapan siswa.
4. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab dengan siswa
“Pernahkah kalian melihat ibumu memasak nasi dikompor?”, “kenapa panci
yang digunakan ibu bisa panas dan nasinya bisa matang?”.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
b. Kegiatan inti:
1. Guru menjelaskan materi dan melakukan percobaan tentang “tentang cara
perpindahan panas (radiasi, konveksi dan konduksi). (eksplorasi)
25
2. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi cara perpindahan
panas. (radiasi, konveksi dan konduksi) (eksplorasi)
3. Siswa dibentuk menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6
siswa.(elaborasi)
4. Setiap kelompok harus menunjuk salah satu temannya untuk menjadi
ketua kelompok. (elaborasi)
5. Ketua kelompok maju kedepan kelas untuk mengambil undian untuk
memilih topik yang sudah disiapkan oleh guru. (elaborasi)
6. Siswa dan guru merencanakan prosedur/peraturan dalam kelompok.
(elaborasi)
7. Ketua kelompok maju ke depan kelas untuk mengambil lembar kerja siswa.
(elaborasi)
8. Setiap kelompok mulai menganalisis setiap soal dan menulis jawabannya
dilembar teka-teki silang yang sebelumnya sudah disiapkan oleh guru.
(elaborasi)
9. Semua kelompok mempresentasikan hasil diskusi nya didepan kelas dan
dikoordinir oleh guru. (elaborasi)
10. Siswa dan guru bersama-sama mengevaluasi semua topik secara
keseluruhan. (konfirmasi)
11. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
hal-hal yang belum dipahami. (konfirmasi)
12. Guru mengajak siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
(konfirmasi)
c. Kegiatan penutup
1. Guru melakukan refleksi pembelajaran dengan bertanya kepada siswa
tentang pembelajaran hari ini dan materi apa yang sudah kalian dapatkan.
2. Guru mengucapkan salam untuk menutup pembelajaran.
Pertemuan III
a) Kegiatan awal :
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa.
26
2. Guru melakukan presensi kelas.
3. Guru memeriksa kesiapan siswa.
b. Kegiatan inti:
1. Guru mengingatkan kembali materi tentang sumber energi panas pada
pertemuan 1 dan 2. (eksplorasi)
2. Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa. (elaborasi)
3. Siswa mengerjakan soal evaluasi. (elaborasi)
4. Siswa mengumpulkan soal evaluasi. (elaborasi)
5. Guru bertanya kepada siswa tentang materi pertemuan 1 dan 2 yang belum
dipahami. (konfirmasi)
c. Kegiatan penutup:
1. Guru mengucapkan salam untuk menutup pembelajaran.
3. Pengamatan (Observing)
Tindakan pada tahap pengamatan pada siklus 1 ini berisi tentang
pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dari awal sampai akhir
(yang dilakukan oleh observer). Hal-hal yang perlu di amati antara lain yaitu:
kesiapan siswa, keaktifan siswa, kekompakan siswa dalam berdiskusi dan
kemampuan siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dll.
4. Refleksi (Reflecting)
Refleksi pada siklus 1 ini observer dan guru mengkaji semua kekurangan
dan kelebihan selama proses pembelajan dari awal sampai akhir. Jika hasil
belajar siswa masih kurang meningkat maka perlu dilakukukan perbaikan
disiklus ke2.
3.3.2 Pelaksanaan Siklus II
Rencana pelaksanaan siklus II terdiri dari beberapa tahap yitu sebagai berikut:
Pertemuan I
1. Perencanaan (Planing)
Dalam tahap perencanaan ini meliputi:
27
a. Menentukan materi, peneliti menggunakan mata pelajaran IPA kelas 4
semester 2 kompetensi dasar: 8.1 mendeskripsikan energi panas dan bunyi
yang terdapat di lingkugan sekitar serta sifat-sifatnya.
b. Menyusun RPP sesuai dengan KD dan indikator, serta mengaplikasikan
model pembelajaran GI dan media permainan teka-teki silang dengan materi
tentang energi bunyi.
c. Menyiapkan media dan alat peraga.
d. Menyusun lembar observasi guru.
e. Menyusun lembar kerja siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pada tahap ini berisi skenario pembelajaran yang ada didalam RPP, sebagai
berikut:
a. Kegiatan awal:
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa.
2. Guru melakukan presensi kelas.
3. Guru memeriksa kesiapan siswa.
4. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab dengan siswa
“Anak-anak coba lihat apa yang ibu guru bawa? jika ibu guru tekan,
bonekanya akan mengeluarkan apa?”.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
b. Kegiatan inti:
1. Guru menjelaskan materi tentang “sumber energi bunyi dalam kehidupan
sehari-hari”. (eksplorasi)
2. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi “sumber energi
bunyi dalam kehidupan sehari-hari”. (eksplorasi)
3. Siswa dibentuk menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6
siswa. (elaborasi)
4. Setiap kelompok harus menunjuk salah satu temannya untuk menjadi ketua
kelompok. (elaborasi)
28
5. Ketua kelompok maju kedepan kelas untuk mengambil undian untuk
memilih topik yang sudah disiapkan oleh guru. (elaborasi)
6. Siswa dan guru merencanakan prosedur/peraturan dalam kelompok.
(elaborasi)
7. Ketua kelompok maju ke depan kelas untuk mengambil lembar kerja siswa.
(elaborasi)
8. Setiap kelompok mulai menganalisis setiap soal dan menulis jawabannya
dilembar teka-teki silang yang sebelumnya sudah disiapkan oleh guru.
(elaborasi)
9. Semua kelompok mempresentasikan hasil diskusi nya didepan kelas dan
dikoordinir oleh guru. (elaborasi)
10. Siswa dan guru bersama-sama mengevaluasi semua topik secara
keseluruhan. (konfirmasi)
11. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
hal-hal yang belum dipahami. (konfirmasi)
12. Guru mengajak siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
(konfirmasi)
c. Kegiatan penutup
1. Guru melakukan refleksi pembelajaran dengan bertanya kepada siswa
tentang pembelajaran hari ini dan materi apa yang sudah kalian dapatkan.
2. Guru mengucapkan salam untuk menutup pembelajaran.
Pertemuan II
a. Kegiatan awal:
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa.
2. Guru melakukan presensi kelas.
3. Guru memeriksa kesiapan siswa.
4. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab dengan siswa
“Anak-anak tadi kalian sudah mendengar bunyi bel masuk apa belum?”.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
29
b. Kegiatan inti:
1. Guru menjelaskan materi dan melakukan percobaan tentang “Perambatan
bunyi pada benda (padat, cair dan gas) dan menyebutkan macam-macam
gelombang bunyi (infrasonik, audiosonik dan ultrasonik)”. (eksplorasi)
2. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi “Perambatan bunyi
pada benda (padat, cair dan gas) dan menyebutkan macam-macam
gelombang bunyi (infrasonik, audiosonik dan ultrasonik)”. (eksplorasi)
3. Siswa dibentuk menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa.
(elaborasi)
4. Setiap kelompok harus menunjuk salah satu temannya untuk menjadi ketua
kelompok. (elaborasi)
5. Ketua kelompok maju kedepan kelas untuk mengambil undian untuk
memilih topik yang sudah disiapkan oleh guru. (elaborasi)
6. Siswa dan guru merencanakan prosedur/peraturan dalam kelompok.
(elaborasi)
7. Ketua kelompok maju ke depan kelas untuk mengambil lembar kerja siswa.
(elaborasi)
8. Setiap kelompok mulai menganalisis setiap soal dan menulis jawabannya
dilembar teka-teki silang yang sebelumnya sudah disiapkan oleh guru.
(elaborasi)
9. Semua kelompok mempresentasikan hasil diskusi nya didepan kelas dan
dikoordinir oleh guru. (elaborasi)
10. Siswa dan guru bersama-sama mengevaluasi semua topik secara
keseluruhan. (konfirmasi)
11. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
hal-hal yang belum dipahami. (konfirmasi)
12. Guru mengajak siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
(konfirmasi)
c. Kegiatan penutup:
1. Guru melakukan refleksi pembelajaran dengan bertanya kepada siswa
tentang pembelajaran hari ini dan materi apa yang sudah kalian dapatkan.
30
2. Guru mengucapkan salam untuk menutup pembelajaran.
Pertemuan III
a. Kegiatan awal:
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa.
2. Guru melakukan presensi kelas.
3. Guru memeriksa kesiapan siswa.
b. Kegiatan inti:
1. Guru mengingatkan kembali materi tentang sumber energi bunyi dalam
kehidupan sehari-hari pada pertemuan 1 dan 2. (eksplorasi)
2. Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa. (elaborasi)
3. Siswa mengerjakan soal evaluasi. (elaborasi)
4. Siswa mengumpulkan soal evaluasi. (elaborasi)
5. Guru bertanya kepada siswa tentang materi pertemuan 1 dan 2 yang belum
dipahami. (konfirmasi)
c. Kegiatan penutup:
1. Guru mengucapkan salam untuk menutup pembelajaran.
3. Pengamatan (Observing)
Tindakan pada tahap pengamatan pada siklus II ini berisi tentang
pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dari awal sampai akhir
(yang dilakukan oleh observer). Hal-hal yang perlu di amati antara lain yaitu:
kesiapan siswa, keaktifan siswa, kekompakan siswa dalam berdiskusi dan
kemampuan siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dll.
4. Refleksi (Reflecting)
Refleksi pada siklus II ini observer dan guru mengkaji semua kekurangan
dan kelebihan selama proses pembelajan dari awal sampai akhir. Jika hasil
belajar sudah mencapai kriteria ketuntasan maka akan dilanjutkan kegiatan
selanjutnya.
31
3.4 Data dan Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif yaitu
data yang berbentuk angka yang digunakan dalam menentukan hasil belajar siswa.
Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara atau prosedur yang digunakan
untuk mengumpulkan sebuah data/informasi. Dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Teknik Tes
Wijaya Kusuma & Dedi Dwitagama (2010:78) mengatakan bahwa “Tes
adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan
maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor
angka”. Tes dalam penelitian ini yaitu menggunakan soal pilihan ganda yang
digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa kelas 4 semester 2 dengan
menggunakan Model Group Investigation Berbantuan Media Permainan Teka-
Teki Silang.
2. Teknik Nontes
Teknik nontes dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara dan
dokumentasi, yang dapat dilihat sebagai berikut:
a. Observasi
Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono 2012:145) mengemukakan bahwa
“Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun
dari berbagai proses biologis dan psikologis”. Dalam penelitian ini observasi
dilakukan di SDN Kutowinangun 09 selama proses pembelajaran berlangsung
yang dilakukan oleh peneliti dari awal sampai akhir pembelajaran.
b. Wawancara
Wijaya Kusumah (2012:77) mengatakan bahwa “wawancara adalah
metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada
subjek yang diteliti”. Wawancara dilakukan pada guru kelas 4 SDN
Kutowinangun 09, wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang
permasalahan yang dihadapi guru dan siswa selama proses pembelajaran
berlangsung terutama dalam mata pelajaran IPA.
32
b. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi dan data yang lebih
lengkap yaitu berupa foto, data yang dimaksud disini yaitu: data tentang siswa,
guru, media dan alat peraga yang digunakan pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
3.5 Alat Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) ini yang harus
dilakukan oleh peneliti yaitu membuat berbagai input instrumen, seperti
merancang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS),
lembar evaluasi dan kisi-kisi soal evaluasi siklus I dan II. Selain itu peneliti juga
harus menyiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. Berikut
merupakan kisi-kisi soal evaluasi siklus I dan II dapat yang dapat dilihat pada
tabel 3.2 dan 3.3 sebagai berikut ini:
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I
KD
(kompetensi
dasar)
Indikator
Item Tes
Nomor Item Jumlah
Item
8.1 Mendeskri
psikan energi
panas dan
bunyi yang
terdapat di
lingkungan
sekitar serta
sifat-sifatnya
8.1.1 Mengidentifikasi pengertian
dari energi panas
1, 2, 3, 4 4
8.1.2 Menyebutkan sifat-sifat
energi panas
5 1
8.1.3 Mengidentifikasi sumber-
sumber energi panas
6, 7, 8, 9 4
8.1.4 Menyebutkan contoh
sumber-sumber energi
panas
10, 11, 12,
13
4
8.1.5 Mendemonstrasikan adanya
perpindahan panas
14, 15, 16,
17, 18, 19,
20
7
33
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II
KD
(kompetensi
dasar)
Indikator
Item Tes
Nomor Item Jumlah
Item
8.1Mendeskrip
sikan energi
panas dan
bunyi yang
terdapat
dilingkungan
sekitar serta
sifat-sifatnya
8.1.6 Mengidentifikasi pengertian
dari energi bunyi
1, 2, 3, 4 4
8.1.7 Menyebutkan sifat-sifat
energi bunyi
5,6 2
8.1.8 Menyebutkan sumber-
sumber bunyi yang terdapat
di lingkungan sekitar
7, 8, 9, 10, 11 5
8.1.9 Menyebutkan macam-
macam pemantulan bunyi
(bunyi pantul, gaung/kerdam
dan gema)
12, 13 2
8.1.10 Menunjukkan bukti
perambatan bunyi pada
benda padat, cair, dan gas
14, 15, 16 3
8.1.11 Menyebutkan macam-
macam gelombang bunyi
(infrasonik, audiosonik
dan ultrasonik)
17, 18, 19, 20 4
3.6 Indikator Kinerja
Penelitian ini dapat dikatakan berhasil apabila hasil akhir siklus II, 90%
siswa kelas IV SDN Kutowinangun 09 Salatiga dapat memperoleh nilai ≥75
(KKM).
34
3.7 Analisis Data
Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti harus menguji
instrumen/soal yang nantinya akan diujikan pada siswa kelas 4 SDN
Kutowinangun 09 Salatiga sebagai soal evaluasi. Instrumen yang harus diuji
yaitu: uji validitas, uji reliabilitas dan tingkat kesukaran soal. Uji validitas dan uji
reliabilitas dilakukan pada siswa kelas 4 SDN Kutowinagun 08 Salatiga.
3.7.1 Uji Validitas
Untuk menguji valid tidak nya sebuah soal yang akan diujikan kepada
siswa kelas 4 SDN Kutowinangun 09, terlebih dahulu peneliti menguji cobakan
soal evaluasi ke SD lain pada tingkat yang sama yaitu di kelas 4 SDN
Kutowinangun 08. Saifuddin (2003:5) mengatakan bahwa “validitas merupakan
sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya”. Pengukuran dilakukan untuk menguji sebuah soal itu valid dan tidak
valid. Suatu soal dapat dikatakan valid atau tidak valid itu tergantung pada
mampu tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki
dengan tepat. Uji validitas dilakukan pada siswa kelas 4 SDN Kutowinangun 08
dengan peserta tes sebanyak 24 siswa, dengan jumlah responden (N) = 24, maka
nilai rtabel = 0,388 dengan taraf signifikasi 5% (Anas Sudijono 2012:480). Untuk
menghitung nilai corrected item to total correlation menggunakan aplikasi SPSS
versi 16.0. Berikut ini merupakan uji validitas siklus I dan siklus II yang
dilakukan dikelas 4 SDN Kutowinangun 08 dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagai
berikut
35
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Siklus I
Bentuk Soal Item Soal Soal Valid Soal Tidak Valid
Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9, 10, 11, 12,
13, 14, 15, 16, 17,
18, 19, 20, 21, 22,
23, 24, 25, 26, 27,
28, 29, 30
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
9, 10, 11, 13, 16,
17, 20, 21, 22, 23,
25, 27, 29
8, 12, 14, 15, 18,
19, 24, 26, 28, 30
Berdasarkan tabel uji validitas diatas ada 30 item soal, setelah di uji
validitas menggunakan SPSS versi16.0 terdapat 20 soal yang valid dan terdapat
10 soal yang tidak valid karena nilai rtabelnya dibawah 0,388. Soal yang telah
teruji valid akan dijadikan soal evaluasi pada siswa kelas 4 SDN Kutowinangun
09 Salatiga.
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Siklus II
Bentuk Soal Item Soal Soal Valid Soal Tidak Valid
Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9, 10, 11, 12,
13, 14, 15, 16, 17,
18, 19, 20, 21, 22,
23, 24, 25, 26, 27,
28, 29, 30
1, 2, 3, 4, 5, 7, 9,
10, 11, 12, 13, 15,
17, 18, 20, 21, 23,
24, 25, 26, 28, 30
6, 8, 14, 16, 19,
20, 22, 27
Berdasarkan tabel uji validitas diatas ada 30 item soal, setelah di uji
validitas menggunakan SPSS versi16.0 terdapat 22 soal yang valid dan terdapat 8
soal yang tidak valid karena nilai rtabelnya dibawah 0,388. Tetapi peneliti hanya
36
menggunakan 20 soal yang nilai rtabelnya valid dan tertinggi yang dijadikan soal
evaluasi pada siswa kelas 4 SDN Kutowinangun 09 Salatiga.
3.7.2 Uji Reliabilitas
Azwar Saifuddin (2003:4) mennyatakan bahwa “reliabilitas merupakan
pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui sejauhmana hasil suatu konsep
dapat dipercaya keajegan, kestabilan dan konsistensinya”. Pengukuran koefisien
reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini,
sebagai berikut:
Tabel 3.5
Kriteria Reliabilitas Instrumen
Rentang Kriteria
0,80 - 1,00 Sangat reliabel
< 0,80 – 0,60 Reliabel
< 0,60 – 0,40 Cukup reliabel
< 0,40 – 0,20 Agak reliabel
< 0,20 Kurang reliabel
Hasil uji reliabilitas dilakukan pada kelas 4 SDN Kutowinangun 08
Salatiga diuji menggunakan SPSS versi 16.0 for windows adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Item Soal Siklus I
Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori
Pilihan Ganda 0,859 Sangat Reliabel
37
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Item Soal Siklus II
Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori
Pilihan Ganda 0,836 Sangat Reliabel
Dari tabel hasil uji reliabilitas diatas dengan menggunakan SPSS versi
16.0 for windows dapat diketahui bahwa nilai hasil uji reliabilitas pada siklus I
mencapai 0,859 jadi termasuk dalam kategori sangat reliabilitas. Sementara pada
siklus II nilai uji reliabilitas nya mencapai 0,836 yang berarti bahwa tingkat
reliabilitas tersebut masuk dalam kategori sangat reliabilitas. Dari hasil uji
reliabilitas pada siklus I dan siklus II instrumen yang digunakan sangat reliabel
karena koefisien alpha lebih dari 0,80.
3.8 Tingkat Kesukaran Soal
Menurut Crocker dan Algina (dalam Purwanto 2013:99) mengatakan
“bahwa tingkat kesukaran soal merupakan proporsi siswa peserta tes yang
menjawab benar”. Untuk menghitung kesukaran soal dapat menggunakan rumus
sebagai berikut:
TK = ∑𝐵
∑𝑃
Keterangan: TK = tingkat kesukaran
SB = jumlah siswa yang menjawab benar
SP = jumlah siswa peserta tes
Untuk mengukur nilai tingkat kesukaran (TK) suatu soal, item instrumen
merentang antara 0 sampai 1. Nilai 0 digunakan apabila siswa menjawab salah,
sementara siswa yang menjawab benar diberi nilai 1. Berikut merupakan
pembagian kategori tingkat kesukaran menurut Purwanto (2013:101).
38
Tabel 3.8
Kriteria Tingkat Kesukaran Instrumen
Rentang Kriteria
0,00-0,32 Sukar
0,33-0,66 Sedang
0,67-1,00 Mudah
Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran soal yang diujikan pada siswa
kelas 4 SDN Kutowinangun 08 dengan jumlah keseluruhan 24 siswa adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.9
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus I
Rentang Kriteria No. Item Jumlah
0,00-0,32 Sukar 6 1
0,33-0,66 Sedang 1, 2, 3, 4, 7, 8, 9,
10, 12, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 20
16
0,67-1,00 Mudah 5, 11, 19 3
Total 20
Berdasarkan tabel 3.10 diatas diketahui bahwa soal yang masuk dalam
kriteria sukar terdapat pada soal (6), dan soal yang masuk dalam kriteria sedang
(1, 2, 3, 4, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20) sementara soal yang masuk
kriteria mudah terdapat pada soal (5, 11, 19).
39
Tabel 3.10
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus II
Rentang Kriteria No. Item Jumlah
0,00-0,32 Sukar 0
0,33-0,66 Sedang 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8,
9, 11, 12, 13, 14,
15, 16, 17, 18, 19,
20
18
0,67-1,00 Mudah 4, 10 2
Total 20
Berdasarkan tabel 3.1I diatas diketahui bahwa soal yang masuk dalam
kriteria sedang (1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20) sementara
soal yang masuk kriteria mudah terdapat pada soal (4, 10).