bab iii metode penelitian 3.1 setting dan karakteristik 3...
TRANSCRIPT
28
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik
3.1.1 Tempat Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di SDN Bedono 02 yang berlokasi Desa
Bedono Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang. Alasan mengambil
sekolahan ini dengan beberapa pertimbangan yaitu kecenderungan siswa
pasif dalam mengikuti pembelajaran terutama matapelajaran matematika.
Hal tersebut mengakibatkan hasil belajar matematika dari 25 siswa, 13
yang tidak mencapai KKM.
3.1.2 Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan pada bulan-bulan efektif
dalam kegiatan belajar-mengajar semester II tahun pelajaran 2013-2014.
Penentuan waktu penelitian disesuaikan dengan kalender pendidikan
sekolah, karena Penelitian Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus
yang dilaksanakan ketika proses belajar mengajar. Dimulai dari bulan
Desember, peneliti mulai menyusun proposal penelitian. Kemudian pada
bulan Januari- Februari digunakan untuk melengkapi keperluan yang akan
digunakan saat proses penelitian. Penelitian dilakukan pada bulan Maret.
Kemudian untuk bulan Maret sampai Mei peneliti membuat laporan hasil
penelitian.
29
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No Kegiatan Februari Maret April Mei 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Proposal PTK Perbaikan
Proposal
Melengkapi keperluan yang digunakan saat proses penelitian
2 Perencanaan Tindakan dan
Observasi
Refleksi 3 Perencanaan Tindakan dan
Observasi
Refleksi 4 Membuat
laporan hasil penelitian
3.1.3 Subyek Penelitian dan Karakteristik
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Bedono 02
Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang dengan jumlah siswa sebanyak
25. Karakteristik siswa kelas V SDN Bedono 02 cenderung pasif
mengikuti pembelajaran terutama mata pelajaran matematika. Siswa tidak
bisa mengerjakan soal yang berbeda dari contoh yang diberikan oleh guru.
Hal ini mengakibatkan hasil belajar matematika rendah yaitu dari 25
siswa, yang masih belum mencapai KKM yaitu 17 siswa. Siswa kelas V
SDN Bedono 02 mempunyai latar belakang yang berbeda-beda. Kondisi
sosial dan ekonomi dari orang tua atau wali siswa sangat bergam, ada yang
orangtuanya mampu dan tidak sedikit pula yang kurang mampu. Bahkan
ada juga siswa yang tinggal di panti asuhan. Pekerjaan orang tua atau wali
siswa pun beragam pula ada yang pegawai, buruh pabrik, dan juga petani.
30
Tidak dapat dipungkiri pula bahwa kesadaran orang tua wali akan
pentingnya pendidikan sangat rendah. Pihak orang tua atau wali siswa
menyerahkan sepenuhnya masalah pendidikan anaknya kepada pihak
sekolah. Kurangnya perhatian dari pihak orang tua akan pentingnya
pendidikan menyebabkan adanya ketimpangan atau ketidakseimbangan
dalam pencapaian pendidikan yang sebenarnya. Hal ini dibuktikan pula
pencapaian hasil belajar yang kurang maksimal dan tingkat kreativitas
siswa dalam mengikuti pelajaran.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh penulis
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi yang kemudian akan ditarik
kesimpulan. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan
Kelas Kolaborasi. Peneliti ini menggunkan variabel bebas dan variabel
terikat. Didalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang terdiri dari satu
variabel bebas dan dua variabel terikat. Berikut rincian variabel bebas dan
terikat dalam penelitian ini.
3.2.1 Variabel Bebas (X)
Didalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu Problem-
Based Learning. Problem-Based Learning merupakan pembelajaran yang
menghadapkan siswa kepada sebuah permasalahan yang nantinya akan
dipecahkan secara bersama-sama dalam kelompok. Pelajaran tersebut
difokuskan pada kegiatan pemecahan masalah. Permasalahan yang
diberikan kepada siswa yaitu permasalahan pada dunia nyata yang disajikan
secara ngambang. Siswa akan bekerja dengan kelompok, saling
mengajarkan dan kegiatan akhirnya presentasi. Langkah-langkah dalam
melaksanakan Problem-Based Learning adalah mengorientasikan siswa
pada masalah, mengorganisasikan siswa untuk belajar, membantu
investigasi kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan
yang terakhir menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
31
3.2.2 Variabel Terikat (Y)
Dalam penelitian ini terdapat dua Variabel terikat (Y) atau variabel
dependen yaitu kreativitas (Y1) dan Hasil belajar (Y2). Kreativitas belajar
adalah pemikiran manusia yang bersifat inofatif. Kreatifitas dapat
ditunjukkan siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang meliputi
hasrat keingintahuan yang cukup besar, bersikap terbuka terhadap
pengalaman baru, panjang akal, keinginan untuk menemukan dan meneliti,
cenderung lebih menyukai tugas yang berat dan sulit, cenderung mencari
jawaban yang luas dan memuaskan, memiliki dedikasi serta aktif dalam
melaksanakan tugas, berpikir fleksibel, menanggapi pertanyaan yang
diajukan serta cenderung memberi jawaban yang lebih banyak, kemampuan
membuat analisis dan sintesis, memiliki semangat bertanya serta meneliti,
memiliki daya abstraksi yang cukup baik, dan memiliki latar belakang
membaca yang cukup luas. Dan hasil belajar matematika yang ditunjukkan
oleh adanya perubahan kemampuan siswa atas penguasaan materi pelajaran
setelah mengikuti kegiatan belajar.
Kegiatan pembelajaran yang nantinya akan menggunakan sistem
diskusi kelompok untuk memecahkan sebuah permasalahan (Problem Based
Learning) sebagai alat ukur hasil belajar yang dilakukan pada akhir siklus.
Sedangkan untuk mengukur tingkat krativitas siswa dapat menggunakan
lembar observasi.
3.3 Rencana Tindakan
Rancangan penelitian tindakan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggart, yang merupakan
pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan Model Kemmis &
MC Taggart dalam Arikunto (2010) yang terdiri dari 4 komponen, yaitu:
a) Perencanaan (Planning) b) Tindakan (Acting) c) Pengamatan (Observing) d) Refleksi (Reflecting)
32
SIKLUS PENELITIAN TINDAKAN
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan problem-based learning
akan dilaksanakan melalui beberapa siklus hingga kreativitas dan hasil
belajar matematika siswa kelas V SDN Bedono 02 dapat meningkat sesuai
dengan indikator yang telah ditentukan.
3.3.1 Rencana Tindakan Siklus I
Rencana tindakan siklus I yang akan dilaksanakan di kelas V SDN Bedono
02 melalui tiga tahap yaitu perencanaan, tindakan dan observasi, serta
refleksi dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Perencanaan
Tahapan perencanaan ini adalah tahapan dimana penulis akan
merancang tindakan yang akan memicu kreativitas dan hasil belajar
Siklus I
Siklus II
Perencanaan
Tindakan dan Observasi
Refleksi
Perencanaan
Tindakan dan Observasi
Refleksi
33
siswa kelas V SDN Bedono 02. Langkah-langkah perencanaan
sebagai berikut:
a. Menentukan Standar kompetensi, Kompetensi dasar, indikator,
dan tujuan pembelajaran berdasarkan materi matematika yang
akan diajarkan.
b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
c. Mempersiapkan alat/media yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
d. Menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar pada akhir
siklus I.
e. Menyusun lembar observasi kreativitas.
f. Menyusun lembar observasi aktivitas Guru dan aktivitas siswa
selama pembelajaran berlangsung.
2. Tindakan dan Observasi
Tahap tindakan merupakan pelaksanaan pembelajaran
berdasarkan penerapan Problem-Based Learning. Pada penelitian ini
dilaksanakan 3 kali pertemuan dengan observasi 2 kali.
Berikut rencana pelaksanaan pada siklus I dengan menerapkan
Problem-Based Learning:
A. Kegiatan Awal
a. Siswa siap dalam mengikuti pembelajaran.
b. Siswa memperhatikan dengan baik permasalah yang
diberikan oleh guru.
c. Siswa memperhatikan tujuan pembelajaran selama kegiatan
yang disampaikan oleh guru.
d. Siswa bergabung dengan kelompok yang sudah dibagi oleh
guru.
B. Kegiatan Inti
a. Guru memotivasi siswa pada aktivitas pemecahan masalah
b. Siswa bersama dengan kelompoknya meyelesaikan
permasalahan.
34
c. Siswa dibantu oleh Guru untuk mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah.
d. Siswa mengumpulkan informasi untuk mendapatkan
penjelasan dan pemecahan masalah.
e. Siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai
seperti laporan.
f. Siswa mempresentasikan hasil karyanya didepan kelas.
C. Kegiatan Akhir
a. Siswa mempresentasikan hasil diskusi bersama kelompok
terkait permasalahan yang diberikan oleh guru.
b. Siswa terlibat dalam kegiatan reflekasi atau evaluasi
terhadap hasil penyeledikan siswa.
Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
Observasi dilaksanakan untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas
siswa selama kegiatan pembelajaran, dan observasi kreativitas yang
diperlihatkan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Observasi dilakukan bersamaan dengan tindakan, dalam pelaksanaan
observasi penulis dibantu oleh guru SDN Bedono 02 yaitu Bp Waris
Sungkono.
a. Mengamati dan memberikan penilaian pada aktivitas siswa dan
guru dalam penerapan Problem-Based Learning dengan
menggunkan lembar observasi.
b. Mengamati dan memberi penilaian pada kreativitas belajar siswa
yang ditujukkan pada saat pembeljaran berlangsung.
3. Refleksi
Tahap refleksi ini
a. Menganalisis hasil pengamatan dan hasil evaluasi yang telah
dilakukan.
b. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru dalam
melaksanakan tindakan pembelajaran dengan penerapan
Problem-Based Learning.
35
c. Menganalisis hasil pengamatan aktivitas siswa selama
pembelajaran dengan penerapan Problem-Based Learning.
d. Menganalisis hasil pengamatan kreativitas yang ditujukkan
siswa selama pembelajaran dengan penerapan Problem-Based
Learning.
e. Merencanakan tindak lanjut siklus II untuk memperbaiki
kekurangan pada siklus I.
3.3.2 Rencana Tindakan Siklus II dan siklus berikutnya
Untuk rencana tindakan pada siklus II ini melanjutkan tindakan pada siklus
I. Untuk tahap-tahapnya sama seperti pada siklus I, hanya di siklus II dan
siklus berikutnya memperbaiki kekurangan di siklus I hingga indikator
keberhasilannya tercapai.
1. Perencanaan
Tahapan perencanaan ini adalah tahapan dimana penulis akan
merancang tindakan yang akan memicu kreativitas dan hasil belajar
siswa kelas V SDN Bedono 02. Langkah-langkah perencanaan
sebagai berikut:
a. Menentukan Standar kompetensi, Kompetensi dasar, indikator,
dan tujuan pembelajaran berdasarkan materi matematika yang
akan diajarkan.
b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
c. Mempersiapkan alat/media yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
d. Menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar pada akhir
siklus II.
e. Menyusun lembar observasi kreativitas.
f. Menyusun lembar observasi aktivitas Guru dan aktivitas siswa
selama pembelajaran berlangsung.
36
2. Tindakan dan Observasi
Tahap tindakan merupakan pelaksanaan pembelajaran
berdasarkan penerapan Problem-Based Learning. Pada penelitian ini
dilaksanakan 3 kali pertemuan dengan observasi 2 kali.
Berikut rencana pelaksanaan pada siklus II dengan menerapkan
Problem-Based Learning:
A. Kegiatan Awal
a. Siswa siap dalam mengikuti pembelajaran.
b. Siswa memperhatikan dengan baik permasalah yang
diberikan oleh guru.
c. Siswa memperhatikan tujuan pembelajaran selama kegiatan
yang disampaikan oleh guru.
d. Siswa bergabung dengan kelompok yang sudah dibagi oleh
guru.
B. Kegiatan Inti
a. Guru memotivasi siswa pada aktivitas pemecahan masalah
b. Siswa bersama dengan kelompoknya meyelesaikan
permasalahan.
c. Siswa dibantu oleh Guru untuk mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah.
d. Siswa mengumpulkan informasi untuk mendapatkan
penjelasan dan pemecahan masalah.
e. Siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai
seperti laporan.
f. Siswa mempresentasikan hasil karyanya didepan kelas.
C. Kegiatan Akhir
a. Siswa mempresentasikan hasil diskusi bersama kelompok
terkait permasalahan yang diberikan oleh guru.
b. Siswa terlibat dalam kegiatan reflekasi atau evaluasi terhadap
hasil penyeledikan siswa.
37
Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
Observasi dilaksanakan untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas
siswa selama kegiatan pembelajaran, dan observasi kreativitas yang
diperlihatkan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Observasi dilakukan bersamaan dengan tindakan, dalam pelaksanaan
observasi penulis dibantu oleh guru SDN Bedono 02 yaitu Bp Waris
Sungkono.
a. Mengamati dan memberikan penilaian pada aktivitas siswa dan
guru dalam penerapan Problem-Based Learning dengan
menggunkan lembar observasi.
b. Mengamati dan memberi penilaian pada kreativitas belajar siswa
yang ditujukkan pada saat pembeljaran berlangsung.
3. Refleksi
Tahap refleksi ini
a. Menganalisis hasil pengamatan dan hasil evaluasi yang telah
dilakukan.
b. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru dalam
melaksanakan tindakan pembelajaran dengan penerapan Problem-
Based Learning.
c. Menganalisis hasil pengamatan aktivitas siswa selama
pembelajaran dengan penerapan Problem-Based Learning.
e. Menganalisis hasil pengamatan kreativitas yang ditujukkan
siswa selama pembelajaran dengan penerapan Problem-Based
Learning.
f. Merencanakan tindakan untuk siklus berikutnya jika siklus II
belum mencapai indikator keberhasilan.
38
3.4 Cara Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah:
a) Teknik Non Tes
Didalam penelitian ini teknik untuk mengumpulkan data salah satunya
adalah teknik non tes. Non tes yang digunakan adalah observasi.
Lembar Observasi digunakan untuk mengukur kreativitas belajar
siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menerapkan
Problem Based Learning. Serta digunakan untuk mengetahui
penerapan Problem-Based Learning dan respon siswa terhadap
penerapan Problem-Based Learning.
b) Teknik Tes
Teknik tes digunakan untuk mengukur hasil belajar matematika
sebelum dan setelah menerapkan Problem Based Learning di SDN
Bedono 02. Tes akan dilaksanakan pada akhir siklus I dan II.
3.5 Instrumen Pengumpulan Data
Intrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes dan non tes yang
akan dijelasakan sebagai berikut:
3.5.1 Instrumen Tes
Instrumen butir soal tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran dan sebagai
pembanding peningkatan hasil belajar antar siklus. Soal tes ini berbentuk
pilihan ganda yang diberikan pada akhir kegiatan pembelajaran tiap siklus.
Dalam penelitian ini telah dilaksanakan sampai siklus II. Adapun kisi-kisi
soal pretes, postes Siklus I, dan postes Siklus II sebagai berikut.
39
Tabel 3.2 Kisi-kisi Pretest Matematika
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator No Soal
5. Operasi hitung pecahan
5.4 Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala
Menjelaskan arti perbandingan pecahan.
Menggunakan perbandingan untuk menentukan skala
Melakukan operasi hitung dengan menggunakan perbandingan dan skala
1, 2, 3, 4, 5,6 7,8,9,10,11,12,13,14,15
Total 15
Tabel 3.3 Kisi – Kisi Soal Post test Matematika Siklus I
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator No Soal
6. Memahami sifat – sifat bangun dan hubungan antar bangun
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
1. Menyebutkan contoh-contoh bangun datar dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menemukan sifat-sifat bangun datar
9,10,11,12,13 1,2,3,4,5,6,7,8,14,15,16,17,18,19,20
Total 20
40
Tabel 3.4 Kisi – Kisi Soal Post test Matematika Siklus II
Standar
Kompetensi Kompetensi
Dasar Indikator No Soal
6. Memahami sifat – sifat bangun dan hubungan antar bangun
6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang
1. Menyebutkan contoh-contoh bangun ruang dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menemukan sifat-sifat bangun ruang
4,5,6 1,2,3,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18, 19,20
Total 20
Pada soal pilihan ganda pemberian skor hanya pada jawaban yang
benar karena jawaban dalam pilihan ganda hanya dapat dinilai benar atau
salah. Soal pretes yang berupa isian pemberian skor hanya pada jawaban
benar saja. Maka dari itu, dalam PTK yang dilakukan pada siswa kelas V
SDN Bedono 02 dengan menerapkan Problem-Based Learning skor setiap
item soalnya adalah 1. Rumus untuk menghitung nilai tes hasil belajar
matematika adalah sebagai berikut:
푥 =∑푆∑푆푀 × 100
Keterangan
푥 = nilai hasil belajar
∑S = jumlah skor yang didapat
∑SM = jumlah skor maksimal
Untuk mata pelajaran matematika kelas V SDN Bedono 02, KKM
yang telah ditentukan dari pihak sekolah yaitu 70.
3.5.2 Instrumen Nontes
Lembar observasi digunakan untuk mengamati penerapan Problem-
Based Learning dan respon siswa terhadap penerapan Problem-Based
Learning yang berlangsung sampai akhir pembelajaran dan juga untuk
mengukur variabel Y1 yaitu Kreativitas siswa selama proses
41
pembelajaran. Pengisian lembar observasi ini dengan memberikan
tanda checklist (√) pada kolom jawaban sesuai hasil yang diamati
observer penerapan Problem-Based Learning dan respon siswa pada
setiap pertemuan. Adapun kisi-kisi lembar observasinya sebagai
berikut.
Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Observasi Penerapan Problem-Based Learning
No Aspek yang Dinilai No Item Soal 1 Guru mengawali pembelajaran dengan
mengkondisikan siswa agar siswa untuk belajar. 1
2 Guru mengorientasikan siswa pada sebuah permasalahan.
2
3 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran menggunakan problem-based learning.
3
4 Guru menjelaskan logistik yang diperlukan. 4 5 Guru memotivasi siswa pada aktivitas
pemecahan masalah 5
6 Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah.
6
7 Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
7
8 Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan.
8
9 Guru membantu siswa dalam membagi tugas dengan teman sekelompoknya.
9
10 Guru membantu siswa melakukan reflekasi atau evaluasi terhadap hasil penyeledikan siswa.
10
42
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Lembar Observasi Respon Siswa terhadap Penerapan
Problem-Based Learning No Aspek yang Dinilai No Item Soal 1 Siswa siap dalam mengikuti pembelajaran. 1 2 Siswa memperhatikan dengan baik permasalahn
yang diberikan oleh guru. 2
3 Siswa memperhatikan tujuan pembelajaran selama kegiatan yang disampaikan oleh guru.
3
4 Siswa bergabung dengan kelompok yang sudah dibagai oleh guru.
4
5 Siswa bersama dengan kelompoknya menyelesaikan permasalahan.
5
6 Siswa dibantu oleh guru untuk mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah.
6
7 Siswa mengumpulkan informasi untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
7
8 Siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan.
8
9 Siswa mempresentasikan hasil karyanya didepan kelas.
9
10 Siswa terlibat dalam kegiatan refleksi atau evaluasi terhadap hasil penyelidikan siswa.
10
43
Sedangkan kisi-kisi untuk mengukur kreativitas belajar siswa dalam
pembelajaran Matematika dengan penerapan problem-based learning
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7
Kisi – Kisi Lembar Observasi kreativitas No Indikator kreativitas No item 1 Hasrat keingintahuan yang cukup besar 1 2 Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru 2 3 Panjang akal 3 4 Keinginan untuk menemukan dan meneliti 4 5 Cenderung lebih menyukai tugas yang sulit dan berat 5 6 Cenderung mencari jawaban yang luas dan
memuaskan 6
7 Memiliki dedikasi bergairah serta aktif dalam melaksanakan tugas
7
8 Berpikir fleksibel 8 9 Menanggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung
memberi jawaban yang lebih banyak 9
10 Kemampuan membuat analisis dan sintesis 10 11 Memiliki semangat bertanya serta meneliti 11 12 Memiliki daya abstraksi yang baik 12 13 Memiliki latar belakang membaca yang luas 13 Total 13
Pada penelitian ini untuk mengukur kreativitas belajar siswa terdapat
13 indikator. Untuk mengetahui tingkat kreativitas belajar yang dilakukan
siswa maka penulis juga menggunakan rentangan kriteria yang
dikemukakan oleh Sudjana (2011:77) yaitu baik, sedang dan kurang. Untuk
menentukan kriteria kreativitas belajar siswa dalam penerapan pembelajaran
Problem-Based Learning dapat dihitung dengan rumus berikut ini:
Skor minimal = 1 × 13 = 13
Skor maksimal = 4 × 13 = 52
Jumlah kriteria = 3
퐼 =Max − MinJml kriteria
퐼 =52− 13
3 =393 = 13
44
Rentang tiap kelas adalah 8, kriteria ketuntasan kreativitas belajar
siswa adalah sebagai berikut:
Skor 13-25 kategori rendah
Skor 26-38 kategori sedang
Skor 39-52 kategori tinggi
3.6 Teknik Validitas,Reliabilitas Intrumen dan Kesukaran Instrumen
Uji validitas digunakan untuk mengukur tingkat kevalidan/ kesahihan
sebuah instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel
yang diteliti secara tepat. Uji validitas tes dihitung dengan cara
mengkorelasikan antara nilai yang diperoleh dari setiap butir soal dengan
keseluruhan yang diperoleh.
Menurut Sugiyono (2010:126) menyatakan suatu item instrument
penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item total
correlation > 0,3. Uji validitas masing–masing soal dalam tes kemampuan
awal ini dilihat dari korelasi antara skor–skor butir soal dengan skor
totalnya. Validitas butir ini dihitung dengan menggunakan Statistical
Package For The Social Science (SPSS) versi 16.0.
Dari hasil perhitungan validitas di 2 SD yaitu SDN Bedono 02 dan MI
Negeri Jambu dengan jumlah responden 65 siswa adalah dari hasil validitas
berdasarkan rentang koefisien validitas, soal posttes untuk siklus I dari 30
item soal yang valid 20 soal dan yang tidak valid 10 soal dengan item total
correlation <0,3.
Untuk menguji instrumen penelitian ini digunakan teknik Cronbach’s
Alpha dengan memakai program SPSS 16.0.
45
Validitas Variabel Terikat (Y)
Hasil perhitungan reliabilitas soal tes di SDN Bedono 02 dan
MIN Jambu menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha pada
prasiklus, siklus I, dan siklus II sebagai berikut:
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Pretest
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted PG3 8.1692 23.830 .639 .933 PG5 8.0615 22.684 .914 .925 PG6 8.0308 22.999 .856 .927 PG8 8.1231 23.360 .744 .930 PG9 7.9846 23.015 .882 .926 PG10 8.0615 23.559 .715 .931 PG11 8.0462 22.701 .917 .925 PG12 7.8769 24.516 .619 .933 PG13 8.0154 24.203 .589 .934 PG14 8.1231 23.141 .793 .928 PG16 7.8615 25.215 .457 .937 PG17 8.2154 24.359 .529 .936 PG18 8.0308 23.905 .649 .932 PG19 8.2769 25.203 .362 .940 PG20 8.3846 24.709 .516 .936
Hasil uji validitas pretes di SDN Bedono 02 dan MI Negeri Jambu
dengan jumlah responden 65 dan soal berjumlah 20 dan setelah dianalisis
dengan menggunakan SPSS versi 16.0 dapat diketahui soal yang tidak valid
berjumlah 5 item soal sedangkan soal yang valid sebanyak 15 item soal.
Dari 15 soal yang sudah vailid sudah memenuhi semua indikator.
Hasil uji validitas item soal siklus I yang dilaksanakan di dua SD yaitu
SDN Bedono 02 dan MI Negeri Jambu dengan jumlah reponden 65 siswa
diperoleh hasil sebagai berikut:
46
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Siklus 1
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted PG1 10.9231 28.478 .587 .898 PG2 11.2462 27.970 .764 .894 PG3 11.0308 27.937 .681 .895 PG4 10.6462 30.482 .335 .904 PG6 11.0308 27.468 .775 .893 PG7 11.2462 29.845 .359 .904 PG9 10.9692 28.249 .623 .897 PG10 10.9077 27.929 .704 .895 PG13 10.7077 30.304 .316 .904 PG14 11.1385 29.652 .360 .904 PG15 11.0154 27.203 .829 .891 PG16 10.7385 29.852 .396 .903 PG18 10.9077 29.554 .379 .904 PG19 11.0000 29.125 .449 .902 PG20 10.8462 29.413 .427 .902 PG23 10.9077 28.991 .489 .901 PG26 10.8769 28.391 .622 .897 PG28 11.0154 28.265 .615 .897 PG29 10.8923 29.066 .479 .901 PG30 10.8923 29.004 .492 .901
Hasil uji validitas siklus I di SDN Bedono 02 dan MI Negeri Jambu
dengan jumlah responden 65 dan soal berjumlah 30 dan setelah dianalisis
dengan menggunakan SPSS versi 16.0 dapat diketahui soal yang tidak valid
berjumlah 9 item soal sedangkan soal yang valid sebanyak 21 item soal.
Dan 1 item soal tidak digunakan, karena dari 20 soal yang akan digunakan
semua sudah memenuhi semua indikator.
Hasil uji validitas item soal siklus II yang dilaksanakan di dua SD
yaitu SDN Bedono 02 dan MI Negeri Jambu dengan jumlah reponden 65
siswa diperoleh hasil sebagai berikut:
47
Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Siklus I
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted PG1 8.7385 43.946 .698 .948 PG5 8.5231 42.035 .876 .945 PG6 8.5385 42.659 .778 .947 PG7 8.5846 42.715 .786 .947 PG11 8.2615 43.571 .678 .948 PG12 8.5846 43.778 .612 .949 PG13 8.5692 42.312 .846 .946 PG14 8.4615 45.190 .370 .953 PG15 8.5538 44.251 .526 .950 PG16 8.5538 43.470 .651 .949 PG21 8.5231 42.035 .876 .945 PG22 8.4308 45.343 .347 .953 PG23 8.5538 42.532 .804 .946 PG25 8.3077 43.591 .649 .949 PG26 8.5231 42.035 .876 .945 PG27 8.6154 42.865 .778 .947 PG28 8.3538 44.701 .455 .952 PG29 8.5077 42.160 .852 .945 PG30 8.7385 43.946 .698 .948 PG2 8.2000 44.631 .540 .950
Hasil uji validitas siklus II di SDN Bedono 02 dan MI Negeri Jambu
dengan jumlah responden 65 dan soal berjumlah 30 dan setelah dianalisis
dengan menggunakan SPSS versi 16.0 dapat diketahui soal yang tidak valid
berjumlah 7 item soal sedangkan soal yang valid sebanyak 23 item soal.
Dan 3 item soal tidak digunakan, karena dari 20 soal yang akan digunakan
semua sudah memenuhi semua indikator.
Selanjutnya reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah dianggap baik. Reliabel artinya dapat
48
dipercaya juga dapat diandalkan. Untuk menguji reliabilitas instrument
dilakukan analisis factorial dengan konstruk satu faktor untuk setiap
perangkat dengan merujuk teori koefisien reliabilitas alpha dari Cronbach.
Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument digunakan
pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery sebagai berikut:
≤ 0,7 :Tidak dapat diterima
0,7 < a ≤ 0,8 : Dapat diterima
0,8 < a ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus
> 0,9 : Reliabilitas memuaskan
Uji reliabilitas soal pretes, siklus I dan siklus II yang dilakukan di dua
sekolah dasar yaitu SDN Bedono 02 dan MI Negeri Jambu dengan
menggunakan aplikasi Statistical Package For the Social Science (SPSS)
versi 16.0. adalah sebagai berikut.
Tabel 3.11 Hasil Reliabilitas Item Soal Pretes
Bentuk instrument Koefisien Reliabilitas
Intepretasi
Pretest Pilihan ganda 0, 936 Memuaskan Siklus I Pilihan ganda 0, 951 Memuaskan Siklus II Pilihan ganda 0, 951 Memuaskan
Selanjutnya menentukan tingkat kesukaran (TK). Untuk menentukan
tingkat kesukaran dari suatu item instrumen dapat dihitung dengan membagi
jumlah peserta yang menjawab benar dengan jumlah peserta. Dan berikut ini
adalah rumus menghitung tingkat kesukaran dari suatu item instrumen
(Purwanto, 2013:99).
푇퐾 =∑퐵∑푃
Keterangan
TK = tingkat kesukaran
∑B = jumlah siswa menjawab benar
49
∑P = jumlah siswa peserta tes
Nilai tingkat kesukaran suatu item instrumen adalah 0 terjadi apabila
semua peserta tidak dapat menjawab semua, namun sebaliknya jika nilai
kesukaran suatu item instrumen bernilai 1 apabila semua peserta menjawab
benar. PTK yang dilakukan di kelas V SDN Bedono 02 dan MIN Jambu
menggunakan kategori tingkat kesukaran sukar, sedang dan mudah, maka
kriteria tingkat kesukaran yang digunakan adalah sebagai
berikut(Purwanto,2013:101).
Tabel 3.14 Kriteria Tingkat Kesukaran Instrumen
Rentang Kriteria 0,00 – 0,32 Sukar 0,33 – 0,66 Sedang 0,67 – 1,00 Mudah
Hasil analisis tingkat kesukaran item soal pretes, evaluasi siklus I dan
evaluasi siklus II yang diujikan di SDN Bedono 02 dan MI Negeri Jambu
adalah sebagai berikut.
Tabel 3.15 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Pretes
Rentang Kriteria No Item Jumlah 0,00 – 0,32 Sukar 15 1 0,33 – 0,66 Sedang 1,2,3,4,6,7,9,10,12,13,14 11 0,67 – 1,00 Mudah 5,8,11 3
Total 15
Tabel 3.16 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus I
Rentang Kriteria No Item Jumlah 0,00 – 0,32 Sukar 2,6 2 0,33 – 0,66 Sedang 1,3,5,7,8,10,11,13,14,16,17,
18,19,20 14
0,67 – 1,00 Mudah 4,9,12,15 4 Total 20
Tabel 3.17 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus II
Rentang Kriteria No Item Jumlah
50
0,00 – 0,32 Sukar 1,20 2 0,33 – 0,66 Sedang 2,3,4,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16
17,18,19 16
0,67 – 1,00 Mudah 5,6 2 Total 20
3.7 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dari penelitian yang dilakukan pada siswa kelas V
SDN Bedono 02 untuk mata pelajaran matematika dengan penerapan
problem-based learning meliputi indikator proses dan indikator hasil.
3.7.1 Indikator Proses
Indikator proses dalam penelitian ini merupakan indikator keberhasilan
dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam
penerapan Problem-Based Learning pada pembelajaran matematika.
Penerapan pembelajaran Problem-Based Learning dikatakan berhasil jika
10 langkah pada proses pembelajaran itu terlaksana.
3.7.2 Indikator Hasil
Indikator hasil dalam penelitian ini terdiri dari dua aspek yaitu kreativitas
dan hasil belajar matematika. Penerapan Problem-Based Learning dapat
meningkatkkan kreativitas dan hasil belajar matematika siswa kelas V
SDN Bedono 02 jika hasil belajar matematika mencapai 80% dari jumlah
keseluruhan siswa dengan memperoleh nilai ≥70. Dan untuk kreativitas
belajar dengan penerapan problem-based learning dapat mencapai 80%
dari jumlah keseluruhan siswa dengan memperoleh skor total hasil
observasi kreativitas belajar siswa dalam rentang 39-52 dengan kategori
tinggi.
51
3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1 Teknik Analisis Data Penerapan Problem-Based Learning dan
Respon Siswa terhadap Penerapan Problem-Based Learning
Analisis data hasil observasi penerapan Problem-Based Learning
dan respon siswa terhadap Problem-Based Learning yang
dilakukan dengan cara mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran
pada setiap pertemuan sesuai sintaks, dilihat dari keterlaksanaan
setiap aspek yang diamati.
3.8.2 Teknik Analisis Data Kreativitas Belajar
Sedangkan untuk mengukur kreativitas belajar siswa didasarkan
pada kriteria rendah, kurang dan tinggi. Selanjutnya akan dihitung
presentase tingkat kreativitas belajar siswa dengan rumus sebagai
berikut:
푃퐴 =푁푆푁 × 100%
Keterangan PA = Persentase kreativitas belajar matematika NS = Jumlah Siswa sesuai dengan kreativitas belajar matematika N = Jumlah seluruh siswa
3.8.3 Teknik Analisis Data Hasil Belajar Matematika
Untuk mengukur rata-rata hasil belajar Matematika dengan
menggunakan rumus sebagai berikut.
푋 =∑푥푁
Keterangan 푋 = Rata-rata
∑x = Jumlah nilai yang diperoleh
N = Jumlah siswa
Berdasarkan hasil pengolahan data kemudian dianalisis
menggunakan teknik analisis komparatif yaitu membandingkan
kondisi antar siklus. Dari hasil deskriptif komparatif tersebut dapat
52
diketahui adanya peningkatan pada kreativitas dan hasil belajar
matematika dengan penerapan pembelajan Problem-Based
Learning.